Anda di halaman 1dari 15

28

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Kondisi Awal
Berdasarkan pengama
tan hasil belajar kelas I
V SD Negeri
3 Tunggak
pada awal
semester
2 Tahun pelajaran 201
1
/ 201
2, banyak siswa yang kurang aktif, tidak
memperhatikan
saat pelajaran dan
malas dalam mengikuti proses pembelajaran
pada
pelajaran
ilmu pengetahuan alam.
Pembelaj
aran yang dilakukan masih dilakukan secara
konvensional dan didominasi oleh metode ceramah. Setelah dilaksanakan tes
formatif dan
dianalisis hasilnya sebagaimana disajikan pada tabel 4.1. di bawah ini :
Tabel 4.1
Analisis Nilai Tes Formatif Pra Siklus
K
etuntasan
Frekuensi
Prosentase ( % )
Tuntas
8
40 %
Tidak tuntas
12
60
%
Jumlah
20
100 %
Maximum
80
Minimum
40
Rata
-
rata
58.5
Dari tabel 4.1. dapat diketahui bahwa hasil evaluasi pembelajaran sebelum
penerapan metode inkuiri,
diperoleh data dar
i 20 siswa yang mengikuti evaluasi
pembelajaran terdapat 1
0 siswa (
50
%)
mampu mencapai
KKM (
60 ) dan
10 siswa (5
0%)
masih
berada dibawah
KKM.
Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 80 dan nilai
terendah 40 dengan nilai rata
-rata kelas adalah 60.
Keadaan
siswa yang tuntas dan tidak tuntas dapat ditampilkan pada diagram
lingkaran di bawah ini
:
29
Diagram 4.1. Tingkat ketuntasan siswa pra siklus
Dari
gambar diagram
4.1
di atas
dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pra
tindakan penelitian menunjukk
an bahwa siswa yang tuntas belajar diatas kriteria
ketuntasan minimal 60 adalah 42% sedangkan siswa yang belum tuntas belajar
mencapai
58%.
4.2.
Deskripsi pembelajaran
Siklus 1
4.2.1.

Rencana Tindakan
Perencanaan pembelajaran difokuskan pada permasalahan yang ditemuk
an pada
kondisi awal. Dalam hal ini peneliti menyusun strategi, memilih metode dan alat
peraga
yang sesuai dengan pembelajaran dengan tujuan siswa menjadi lebih aktif
mengikuti
pembelajaran. Pembelajaran siklus 1 dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan dengan
al
okasi
waktu masing
-masing pertemuan 2 x 35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan hari Selasa, 13
Maret 2012, pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 15 Maret 2012 dan
pertemuan 3
pada hari Selasa, 20 Maret 2012 pada Standar Kompetensi
8.
Memahami
berbagai
bentuk
energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari
-hari
Kompetensi Dasar
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar
serta
sifat
-sifatnya
.
Tuntas
40%
Belum Tuntas
60%
Diagram Ketuntasan Belajar
Pra Siklus
Tuntas
Belum Tuntas
30

Adapun instrumen yang telah disiapkan dalam pembelajaran siklus 1 adalah : (1


)
Menyusun perangkat pembelajaran
, (2) Memilih metode inkuiri dan berbagai benda
konkret berupa biji salak, batu kali , ranting pohon.(3) Menyusun lembar
observasi sebagai
panduan bagi observer terdiri dari lembar observasi kegiatan siswa dan lembar
observ
asi
kegiatan guru (4) Menyusun lembar kerja siswa dan (5) Menyusun alat penilaian
hasil
belajar siswa.
4.2.2.
Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan pada siklus 1, guru mengawali pembelajaran dengan
menyiapkan kondisi kelas, melaksanakan langkah
-langka
h pembelajaran yang meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun. pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi,
memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegia
tan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru,
membentuk kelompok
-kelompok kecil di kelas, membagikan lembar kerja siswa kepada
masing
-masing kelompok serta menjelaskan petunjuk mengerjakan lembar kerja. Proses
penerapan metode inkuiri y
ang dilaksanakan oleh guru ternyata belum mampu
mengefektifkan kegiatan belajar siswa. Terlebih lagi pemanfaatan benda konkret
masih
terbatas dalam pembimbingannya.
Guru membagikan lembar kerja siswa untuk mengaktifkan kegiatan belajar dalam
kelompok. Sis
wa secara berkelompok mengadakan kegiatan inkuiri dengan memanfaatkan
LKS dan benda
-benda yang telah disediakan oleh guru. Kerjasama dalam kelompok
kurang terjalin dengan baik karena masih terdapat anggota kelompok yang pasif
atau
bahkan cenderung bekerja
sendiri, tetapi kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa
berlangsung lebih aktif. Kegiatan pembimbingan terhadap kelompok selalu
dilakukan oleh
guru, tetapi banyaknya kelompok dalam kelas menyebabkan pembimbingan
kurang
merata. Selain itu aspek pengelol
aan waktu cenderung lebih lama dari alokasi waktu yang
ditentukan sehingga menyebabkan kegiatan presentasi kelompok hanya mampu
menampilkan beberapa kelompok saja.
Pada kegiatan akhir di pertemuan 2, guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran dan
melaksanakan penilaian tertulis kepada siswa dengan membagikan
31
soal. Dari analisis hasil tes formatif pada pertemuan 2 ini guru selanjutnya
memberikan
tindak lanjut kepada siswa agar mengulangi percobaan
-percobaan yang tadi dilakukan di
kelas.
4.2.3.
Hasil Tindak
an
4.2.3.1.
Hasil belajar siswa
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru dibantu
oleh teman sejawat Suparmi, S.Pd yang merupakan guru kelas V di SD Negeri 3
Tunggak.
Hal
-hal yang diamati meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta has
il belajar siswa.
Pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa hasilnya berupa data kualitatif yaitu
lembar
pengamatan. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian hasil belajar siswa yang
dilakukan oleh guru baik selama proses pembelajaran maupun kegiatan
akhir. Siklus 1
dilaksanakan dalam dua pertemuan. pada pertemuan ke 2 dilaksanakan penilaian
untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa pada disajikan dalam
tabel 4.2
di bawah ini :
Tabel 4.2
Analisis n
ilai tes formatif pada siklu
s1
Ketuntasan
Frekuensi
Prosentase ( % )
Tuntas
14
70 %
Tidak tuntas
6
30
%
Jumlah
20
100 %
Maximum
100
Minimum
40
Rata
-
rata
72.0
Dari tabel 4.2. dapat dijelaskan bahwa hasil tes formatif setelah pembelajaran
dengan menerapkan metode inkuir
i pada siklus 1,
diperoleh data dari
20 siswa yang
mengikuti evaluasi pembelajaran terdapat
14
siswa (
70
%)
mampu mencapai
KKM (
60 ) dan
6 siswa (
30 %) masih
berada dibawah
KKM.
Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100
dan nilai terendah 40 dengan nilai
rata
-rata kelas adalah 72.0.
Keadaan siswa yang tuntas dan tidak tuntas dapat ditampilkan pada diagram
lingkaran di bawah ini :
32
Diagram
4. 2
Hasil belajar siklus
1 kelas IV
SD Negeri
3 Tunggak
Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Dari diagram 4.2.
dapat dijelaskan bawah tingkat ketuntasan belajar siswa pada
siklus 1 adalah terdapat 14 siswa (70%) tuntas dan masih terdapat 6 siswa (30%)
yang
masih memperoleh nilai dibawah KKM.
4.2.3.2.
Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
Pengamatan terhadap aktivitas
siswa yang diamati oleh observer ibu Suparmi,
S.Pd guru kelas V SD Negeri 3 Tunggak meliputi 5 aspek antara lain : (1)
Perhatian siswa
terhadap materi pelajaran
, (2)
Keaktifan siswa dalam
pembelajaran (3)
Keterampilan siswa
dalam tanya jawab dengan guru
(4 ) Keberanian siswa dalam berpendapat
(5)
Kerjasama
dalam kelompok
. Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa berdasarkan aspek
-aspek
tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Perhatian sudah terfokus pada pembelajaran
2)
Beberapa s
iswa kurang aktif dan masih malu
-ma
lu
3)
Siswa sudah mulai berinteraksi tanya jawab dengan guru
4)
Sudah ada siswa yang berpendapat
5)
Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan sendiri
Tuntas
70%
Belum
Tuntas
30%
Diagram Ketuntasan Belajar
Siklus 1
Tuntas
Belum Tuntas
33
Pengamatan terhadap aktivitas guru terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan metode inkuiri
masih kurang maksimal. Aspek pengamatan aktivitas guru
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembimbingan, analisis dan tindak lanjut hasil
belajar
siswa. aspek
-aspek tersebut terangkum dalam lembar observasi yang meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Rekapitulasi hasil pengamatan disajikan pada tabel
4.3 di bawah ini :
Tabel 4.
3
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
No
Kegiatan
Hasil (%)
Keterangan
Kriteria
1
Awal
67
%
Cukup
85

100 = Sangat Baik
75
– 84 = Baik
65
– 74 = Cukup
55
– 64 = Kurang
54
–0
= Sangat kurang
2
Inti
86
%
Sangat Baik
3
Akhir
90
%
Sangat Baik
Rata
-
rata
81
%
Baik
Berdasarkan tabel 4.
3 di atas dapat dijelaskan bahwa
kegiatan pembelajaran
dengan penerapan metode inkuiri pada siklus
1
keseluruhan kegiatan rata
-rata telah
mencapai indikator keberhasilan yaitu
80 %.
Sesuai kriteria yang telah ditentukan,
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode inkuiri sudah
baik.
Namun
secara terpisah
dalam kegiatan
awal masih berada
dalam kategori cukup,
sehingga baik kegiatan awal
, inti dan
akhir
perlu
ditingkatkan
karena masih ada
kekurangan dan beberapa
kegiatan
penting yang telah direncanakan terlewatkan.
Hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa ini selanjutnya menjadi bahan unt
uk
refleksi dan perencanaan tindakan pada siklus 2.
4.2.4.
Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat melakukan refleksi.
Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil pengamatan selama proses
pembelajaran dan
mendiskusikan aspek
-aspek yang
perlu ditingkatkan pada pembelajaran Siklus 2.
Membandingkan hasil belajar prasiklus dan siklus 1 serta kelebihan dan
kekurangan yang
ditemukan dalam pembelajaran siklus 1.
Hasil
belajar
pra siklus dengan siklus 1 mengalami peningkatan. Nilai rata
-rata
ke las meningkat dari 58.5 menjadi 72. Sedangkan tingkat ketuntasan belajar
meningkat
34
dari 8 siswa (40%) menjadi 14 siswa (70%) yang tuntas belajar. Sedangkan siswa
yang
belum tuntas mengalami penurunan dari 12 siswa (60%) menjadi 6 siswa (30%).
Berdasarkan
data di atas, terlihat bahwa pembelajaran dengan penerapan metode
inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran ilmu pengetahuan
alam
kompetensi. Peningkatan ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus 1 adalah dari
50%
menjadi 70% atau se
besar 20%. Nilai rata
-rata kelas 72 < 75 sehingga belum memenuhi
indikator kinerja, demikian pula ketuntasan belajar baru tercapai 70 % < 80%.
Disamping itu, berdasarkan data yang diperoleh dari lembar pengamatan masih
terdapat banyak kekurangan selama pem
belajaran siklus 1 antara lain sebagai berikut :
Guru :
-
Guru kurang memberikan kebebasan kepada siswa dalam memanfaatkan alat
peraga
-
Motivasi yang diberikan oleh guru masih sangat kurang sifatnya masih verbal,
karena
siswa masih terbatas dalam memanfaatka
n alat peraga
-
Dalam melaksanakan evaluasi, guru sudah mengkondisikan siswa agar tidak
ramai
yaitu dengan membagikan 1 lembar soal kepada setiap siswa.
Siswa :
-
Sebagian s
iswa sudah memperhatikan penjelasan guru
-
Siswa kurang aktif dan masih malu
-malu
saa
t menggunakan alat peraga
-
Masih banyak siswa yang pasif
-
Sudah ada siswa yang berpendapat
-
Kerjasama kurang terjalin, siswa masih suka mengerjakan sendiri
4.3.
Deskripsi pembelajaran
Siklus
2
4.3.1.
Rencana Tindakan
Perencanaan pembelajaran difokuskan pada permasalaha
n yang ditemukan pada
siklus 1. Dalam hal ini peneliti menyusun dan memperbaiki strategi, menyusun
kembali
metode dan alat peraga lebih sistematis agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Pembelajaran siklus 2 dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan dengan alokasi w
aktu masing
-
masing pertemuan 2 x 35 menit.
Pertemuan 1
: Kamis, 22 Maret 2012
, Pertemuan
2:
Selasa, 27 Maret 2012
, Pertemuan 3
: Kamis, 29 Maret 2012
.
35
Adapun instrumen yang telah disiapkan dalam pembelajaran siklus 2 adalah : (1)
Menyiapkan perangkat pe
mbelajaran
(2)
Memilih metode inkuiri dan benda
-benda
konkret
(3)
Menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer terdiri dari lembar
observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru
(4)
Menyusun lembar kerja
siswa
(5)
Menyusun alat pen
ilaian hasil belajar siswa
.
4.3.2.
Pelaksanaan Tindakan
Pada pe
laksanaan tindakan pada siklus 2
, guru mengawali pembelajaran dengan
menyiapkan kondisi kelas, melaksanakan langkah
-langkah pembelajaran yang meliputi
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhi
r sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun.
Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi,
memotivasi siswa
dengan memberikan pujian terhadap hasil pencapaian hasil belajar
siklus 1. Selain itu untuk mengurangi verbalisme guru melak
sanakan game agar siswa
lebih antusias dilanjutkan dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penjelasan materi oleh guru,
membentuk kelompok
-kelompok kecil di kelas, membagikan lembar kerja siswa kepada
masing
-masing kelompok serta menjelaskan petunjuk mengerjakan lembar kerja.
Siswa
dapat terkondisi dengan baik saat pembentukan kelompok. Pada pertemuan 1 dan
pertemuan 2 siklus 2 ini, siswa dapat bekerja dalam kelompok. Kerjasama lebih
terlihat
dalam pembagian
tugas kelompok maupun dalam menyelesaikan lembar kerja.
Proses penerapan metode inkuiri yang dilaksanakan oleh guru
telah mampu
membangkitkan minat belajar dan keaktifan siswa. Interaksi di kelas lebih
komunikatif
melalui bimbingan yang dilaksanakan guru
ditiap kelompok.
Terlebih lagi pemanfaatan
benda konkret
telah mampu dioptimalkan oleh siswa dengan bimbingan guru
.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan
melaksanakan penilaian tertulis kepada siswa dengan membagikan
soal. Dari analisis
hasil tes formatif pada pertemuan 2 ini guru selanjutnya memberikan tindak lanjut
kepada
siswa dengan meminta siswa untuk tetap belajar materi pelajaran berikutnya.
36
4.3.3.
Hasil Tindakan
4.3.3.1.
Hasil Belajar
Pengamatan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung. Guru dibantu
oleh teman sejawat Suparmi, S.Pd yang merupakan guru kelas V di SD Negeri 3
Tunggak.
Hal
-hal yang diamati meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa serta hasil belajar
siswa.
Pengamatan terhadap aktivitas guru dan si
swa hasilnya berupa data kualitatif yaitu lembar
pengamatan. Sedangkan data kuantitatif berupa penilaian hasil belajar siswa yang
dilakukan oleh guru baik selama proses pembelajaran maupun kegiatan akhir.
Siklus 2
dilaksanakan dalam dua pertemuan. pada per
temuan ke 2 dilaksanakan penilaian untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Analisis hasil belajar siswa pada disajikan dalam
tabel 4.4
di bawah ini :
Ta
bel 4.4
Analisis n
ilai tes formatif pada siklus 2
Ketuntasan
Frekuensi
Prosentase ( % )
Tuntas
18
90 %
Tidak tuntas
2
10
%
Jumlah
20
100 %
Maximum
100
Minimum
50
Rata
-
rata
82.0
Dari tabel 4.4. dapat dijelaskan bahwa hasil tes formatif setelah pembelajaran
dengan menerapkan metode inkuiri pada siklus 2,
diperoleh data dari
20 siswa yang
mengikuti
evaluasi pembelajaran terdapat
18
siswa (
90
%)
mampu mencapai
KKM (
60 ) dan
2 siswa (
10 %) masih
berada dibawah
KKM.
Nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100
dan nilai terendah 50 dengan nilai rata
-rata kelas adalah 82.0.
Keadaan siswa yang tuntas dan ti
dak tuntas dapat ditampilkan pada diagram
lingkaran di bawah ini :
37
Diagram
4. 3
Hasil belajar siklus
2 kelas IV
SD Negeri
3 Tunggak
Semester 2 Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Dari diagram 4.3. dapat dijelaskan bawah tingkat ketuntasan belajar siswa pada
siklus 2 meningkat menjadi 18 siswa (90%) tuntas dan masih terdapat 2 siswa
(10%) yang
masih memperoleh nilai dibawah KKM.
4.3.3.2.
Hasil pengamatan kegiatan guru dan siswa
Pengamatan terhadap aktivitas guru terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan
penerapan met
ode inkuiri sudah dapat dikelola dengan maksimal sehingga terjadi
peningkatan nilai rata
-rata kelas dan ketuntasan belajar. Aspek pengamatan aktivitas guru
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembimbingan, analisis dan tindak lanjut hasil
belajar
siswa. A
spek
-aspek tersebut terangkum dalam lembar observasi yang meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Rekapitulasi hasil pengamatan disajikan
pada tabel
4.5 di bawah ini :
Tuntas
90%
Belum
Tuntas
30%
Diagram Ketuntasan Belajar
Siklus 2
Tuntas
Belum Tuntas

Anda mungkin juga menyukai