Anda di halaman 1dari 7

31

BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus


Kondisi awal hasil belajar siswa didapatkan dari hasil tes pra siklus siswa
kelas VI di SD Negeri 010 Bangun Purba. Hasil belajar siswa sebelum PTK
dapat dilihat daya serap dan ketuntasan belajar siwa yang terdiri dari ketuntasan
individu dan ketuntasan klasikan (Fadhli Naida, 2018:852).
Adapun data yang diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa pra siklus


No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alif Amar Khudori 75 70 Tidak tuntas
2 Aulia Rahma 75 90 Tuntas
3 Cahaya Fauziah 75 80 Tuntas
4 Daffa Pratama Mulya 75 90 Tuntas
5 Dania In Amila 75 50 Tidak tuntas
6 Debilla Meilani 75 90 Tuntas
7 Farliando
Chandra Rindu 75 50 Tidak tuntas
8 Fitri Oktavia
Lingga 75 70 Tidak
9 Fakhri Muttaqin F 75 100 Tuntas
Tuntas
10 Indah Yulia 75 80 Tuntas
11 Indy Yulia 75 70 Tidak tuntas
12 M. Abdul Nasher 75 60 Tidak tuntas
13 M. Farid Al Dzikry 75 60 Tidak tuntas
14 M. Ibnu Sabil 75 60 Tidak tuntas
15 M. Agus Aliski 75 60 Tidak tuntas
16 Naisilla
Saputra Azzahra 75 100 Tuntas
17 Putri Ani 75 50 Tidak tuntas
18 Salsa Febia Fenturi 75 50 Tidak tuntas
19 Selvia Ramadani 75 70 Tidak tuntas
20 Tria Ningsih 75 60 Tidak tuntas
Jumlah tuntas 7
Jumlah tidak tuntas 13
32

Total siswa 20
Persentase siswa tuntas 0,35
Persentase siswa tidak 0,65
tuntas
Tabel 4.2 Persentase Klasikal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nilai Frekuen Jumla Ketuntasa
1 100 si 2 h 200 n Tuntas
2 90 3 270 Tuntas
3 80 2 160 Tuntas
4 70 4 280 Tidak
5 60 5 300 Tidak
tuntas
6 50 4 200 Tidak
tuntas
Jumlah 20 1410tuntas
Nilai rata- 71
Ketuntasan
rata 35%
klasikal

Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Pra Siklus


Tabel dan grafik hasil belajar pra siklus diatas menunjukan bahwa hasil
belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas kriteria ketuntasan minimum.
Dimana pada hasil belajar pra siklus hanya mencapai ketuntasan 35%, dengan
jumlah siswa yang tuntas ataupun berhasil mengikuti pembelajaran sebanyak 7
33

orang. Sehingga siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran tematik ini
berjumlah 13 orang (65%). Dengan demikian bahwa data tersebut menunjukan
bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus belum mencapai batas ketuntasan
minimum.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bedasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan tes
hasil belajar dapat diketahui bahwa model “The Power Of Two” dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik tema 7 subtema 1.
Penelitian ini dilakukan dalam II siklus, siklus I dilakukan dengan dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu pembelajaran 5 X 35 menit dimana waktu ini
dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh peneliti yang akan terlaksananya siklus
dengan baik, siklus II juga dilakukan dengan dua kali pertemuan dengan waktu 5
X 35 menit dimana setiap akhir pertemuan atau akhir siklus ada soal evaluasi
berupa soal yang dilakukan secara individu. Berikut rincian mengenai
kondisikondisi akhir hasil belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran The Power Of Two.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama siswa KKM Pra Siklus Siklus
1 Alif Amar Khudori 75 70
siklus 90
I 90
II
2 Aulia Rahma 75 90 100 100
3 Cahaya Fauziah 75 80 70 90
4 Daffa Pratama Mulya 75 90 90 80
5 Dania In Amila 75 50 60 80
6 Debilla Meilani 75 90 50 90
7 Farliando
Chandra Rindu 75 50 50 70
8 Fitri
LinggaOktavia 75 70 60 80
9 Fakhri Muttaqin F 75 100 80 100
10 Indah Yulia 75 80 80 80
11 Indy Yulia 75 70 90 90
12 M. Abdul Nasher 75 60 60 80
34

13 M. Farid Al Dzikry 75 60 80 90
14 M. Ibnu Sabil 75 60 90 80
15 M. Agus Aliski Saputra 75 60 70 100
16 Naisilla Azzahra 75 100 100 90
17 Putri Ani 75 50 60 60
18 Salsa Febia Fenturi 75 50 70 90
19 Selvia Ramadani 75 70 60 80
20 Tria Ningsih 75 60 80 90
Jumlah 1410 1490 1710
Jumlah siswa 20 20 20
Nilai rata-rata 71 75 86
Jumlah siswa tuntas 7 10 18
Jumlah siswa tidak tuntas 16 10 2
Persentase siswa tuntas 35% 50% 90%
Persentase siswa tidak tuntas 65% 50% 10%

Dengan demikian ada peningkatan hasil belajar siswa mulai dari


penelitian pra siklus, siklus I dan Siklus II pada pembelajaran tematik dengan
menggunakan model The Power Of Two di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An
Nizham Kota Jambi. Hasil belajar ditunjukan dalam skor nilai diperoleh pada
setiap siklus. Adapun hasil belajar siswa pada akhir siklus I dan siklus II sebagai
berikut :
1. Hasil evaluasi akhir belajar siswa pada siklus I menunjukam bahwa masih ada
10 orang (50%) yang nilainya belum mencapai KKM dan siswa sudah
mencapai KKM ada 10 orang (50%).
2. Hasil evaluasi akhir belajar siklus II menunjukan 2 siswa (10%) yang nilainya
belum mencapai KKM dan 18 siswa ( 90% ) sudah mencapai KKM. Hasil
dari evaluasi belajar akhir siklus I dan siklus II jika dilihat dari diagram
sebagai berikut :
35

Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Setiap Siklus


Bedasarkan gambar dapat diketahui perbedaan yang sangat signifikan
dari hasil jumlah persentase keberhasilan siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus
II terjadi peningkatan tahap demi tahap setiap siklusnya. Dengan demikian
kriteria ketuntasan minimum (KKM) pada pembelajaran tematik kelas VI di SD
Negeri 010 Bangun Purba pada tema 7 subtema 1 sudah bisa dikatakan berhasil.
Hal ini juga didukung dari hasil penelitian oleh Nurbaini (2020:6).
Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two
pada siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan jumlah rata-rata
sebesar 73.2. Sedangkan pada siklus II kembali mengalami peningkatan dengan
rata-rata penilaian sebesar 87.3. Terjadinya peningkatan pada hasil belajar
siswa dari skor dasar ke ulangan siklus I, dan ulangan siklus II menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara
sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the
power of two (Nur Khairanisa, dkk 2019:45).
36

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian tindakan kelas
dengan dua siklus pada penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe the
power of two menunjukkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik kelas
VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi dapat mengalami peningkatan
hingga mencapai kriteria ketuntasan pada akhir siklus II. Sedangkan rekapitulasi
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap siklus dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Tabel 4.4 Kegiatan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II


No Kegiatan Siklus I Siklus II

1 Memperhatikan penjelasan guru 45% 90%


2 Menjawab pertanyaan guru,mengajukan 40% 85%
Pertanyaan danmemberikan pendapat
3 Siswa melakukan pengamatan, membuat hasil 70% 95%
pengamatanya denagan menggunakan
4 bahasanya
Siswa sendiri. dengan sesame dan lebih
berinteraksi 60% 95%
aktif, kreatif serta inovatif dalam belajar .
5 Memcahkan masalah dalam kelompok. 70% 80%
Dari analisis aktivitas siswa dengan menggunakan model The Power Of
Two terlihat bahwa aktivitas belajar siswa meningkat setiap siklusnya, hal ini
menunjukan bahwa penyampaian model pembelajaran The Power Of Two lebih
mudah dipahami serta dapat mempermudah daya serap terhadap materi
pembelajaran.
Dapat dilihat bahwa selama dua siklus aktivitas siswa mengalami
peningkatan disetiap pertemuannya. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap
pertemuan siklus I dan siklus II terjadi karena siswa telah memahami langkah-
langkah model pembelajaran kooperatif tipe the power of two. Selain itu siswa
juga mengikuti setiap arahan dan bimbingan dari guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sehingga tercipta situasi belajar yang kondusif.
37

Dengan meningkatnya aktivitas siswa pada setiap pertemuan, maka akan


berdampak juga pada meningkatnya hasil belajar siswa (Nurbaini, 2020:6).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan menerapkan model pembelajaran tipe The Power Of Two pada
pembelajaran tematik di kelas VI Madrasah Ibtidaiyah An Nizham Kota Jambi
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada setiap siklusnya, yang tentunnya
akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai