Anda di halaman 1dari 6

Renungan Untuk Hujan.

Oleh: Byu
Bercerita sendiri seseorang
Dahinya mengerenyit
Batinnya menggebu ingin tahu
Sejahat apakah hujan?

(S)
Pertama-tama..
Ada kalanya kita memang harus sepakat
Tidak selalu terjebak dengan perasaan
Tidak juga tidak peduli
Tetapi kamu pasti paham betapa sulitnya jika kita
berdiri tegak dengan satu kaki
Keadaan ini agaknya sulit diterangkan
Sebab hujan begitu lebat dan karunianya harus
disyukuri

Saya sesekali ingin berpindah


Keluar dari kota, sendirian
Berusaha menghindari kuyup
Menuju tempat yang awam
Tempat dengan padang yang membentang
Dimana saya bisa berlari tanpa arah

Tapi ketersesatan yang saya temui, baik itu perdebatan


dalam diri saya sendiri, atau zona
hujan yang kian membesar, selalu dan selalu,
membangkitkan memori hujan
Tentu saya sudah menjauh dari kejaran hujan, dan anda
pasti tahun bumi itu luas, dan tidak ada yang tidak
terkena hujan

Lalu tiba-tiba saya tersadar


Dahulu semua diawali dengan hujan
Getir, asam, tangis, bangga, dan bahagia
Dan pada akhirnya, entah kapan itu, semua akan
diakhiri dengan hujan
Dan saya tidak mau menjadi orang yang menyesal
tidak dapat menikmati aromanya
Aroma sebelum hujan turun, persentuhan embun
dengan tanah, lekat di benak
Kerinduan akan waktu dan kenangan
Welas kasih yang tak dapat terbalaskan
Sejak saya membuka mata dan memastikan dunia itu
nyata
Sejak saya memulai lembaran merah, biru, dan abu-abu
Hingga saya menebar cinta untuk bunga-bunga itu
Hujan memang tak pernah pergi
Selalu ada dan selalu menemani

--

Cerita si anak perlahan memudar


Dalam benaknya demikian
Padahal insting hujan begitu tajam
Dia tahu 1000 kemungkinan dan teori
Apa yang baik dan tidak, meskipun tidak orisinil
Itu karena hujan selalu menyapa hujan yang lain
Seseorang ini tertiba melanjutkan ucapannya:

(S)
Namun di tengah kegalauan ini saya bertanya,
Apasih yang bisa saya berikan untuk hujan hingga saya
berhak merengek sekejam ini? Menuduh dia berbuat
jahat?
Menyalahkan hidup saya kepadanya?
Membalas keburukan yang tidak pernah dia balas
melainkan dengan cinta dan kasih sayang?
Saya tidak mengerti terhadap diri saya sendiri
Saya minta maaf..
Sekarang saya hanya bisa bekerja keras
Dan berharap agar hujan turun lebih lama lagi
Supaya bisa dilihat olehnya pohon-pohon hijau dan
buah-buahan yang ranum
Supaya ketika hujan berhenti, dirinya dapat pergi
dengan senyuman
Senyuman yang disampaikan ketika berpapasan dengan
matahari seraya berucap,

"Tugasku sudah selesai"

Anda mungkin juga menyukai