Anda di halaman 1dari 37
Perencanaan Lantai Kenderaan Gambar | : Bentuk lantai jembatan. 1. Pendahuluan. Secara umum lantai jembatan tersusun dari pelat beton bertulang yang merupakan bagian struktural, lapis aspal sebagai penutup lantai, trotoar dari beton tumbuk bagian non- struktural, tiang sandaran dari beton bertulang yang duduk diatas parapet lantai, sandaran dari besi hollow, dan parapet sendiri dari beton tulang yang menyatu dengan pelat lantai kenderaan, Pelat lantai beton bertulang dianggap lantai dengan twlangan satu aval, direncanakan dengan mengikuti kaidah struktur, yaity menghitung momen lentur dengan mengikuti sifat balok dengan banyak perletakan. Pembebanan yang diperhitungkan adalah berat sendiri lantai beton bertulang (beban mati), berat aspal, beban “T”, beban angin melalui kenderaan dan ‘akibat perubahan temperatur, Disamping akibat momen lentur, juga yang harus diperiksa adalah gescr pons pada lantai akibat tekanan roda kenderaan. Standar yang dipergunakan dalam perencanaan struktur beton bertulang adalah RSNI 7-12-2204, Perencanaan Siruktur Beton Untuk Jembatan, dan standar yang berkaitan dengan perencanaan struktur beton bertulang yaitu SK SNI 03 - xxxx — 2002, Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung. Untuk pembebanan jembstan mengacu pada standar RSNI T-02-2005 Pembebanan Untuk Jembatan. 2. Sifat dan Karakteristik Material Beton Untuk Jembatan. a), Kekuatan Nominal. 1. Kuat tekan beton dengan uji silinder tidak boleh kurang dari 20 MPa. Kecuali untuk pembetonan yang tidak dituntut persyaratan kekuatan. 2, Kuat tarik langsung dari beton, “fc” bisa diambil dari ketentuan, - 0,33 V4? MPa pada umur 28 hari dengan perawatan standar. = Atau, dihitung dengan probabilitas statistik hasil pengujian. 3. Kuat tarik lentur fa: bisa diambil sebesar, = 0,60 Vf.’ MPa pada umur 28 hari, dengan perawatan standar. = Atau, dihitung secara probabilitas statistik dari hasil pengujian. 9p Sancara, con ppabes! ‘arg Sandor de ton tugs! ‘ratir Beton Tunbuk 2% Lape ep 0 mm ge ge Eg ge Gambar 2 : Gambor penampang lantai jembatan, b). Tegangan Izin. 1. Tegangan izin tekan pada kondisi batas layan, ‘Tegangan tekan dalam penampang beton, akibat semua kombinasi beban tetap pada pada kondisi batas layan lentur dan/ atau aksial tekan tidak boleh melampaui nilai 0,45 °, dimana f? adalah kuat tekan beton yang direncanakan pada umur 28 hari, dinyatakan dalam satuan MPa. ‘Tegangan izin tekan pada kondisi beban sementara. Untuk kondisi beban sementara, tegangan tekan dalam penampang beton tidak boleh ‘melampaui nilai 0,60,f,;', dimana f;” adalah kuat tekan beton yang direncanakan pada umur saat dibebani, dinyatakan dalam satuan MPa. 3. Tegangan izin tarik pada kondisi batas layan. ‘Tegangan tarik yang diizinkan terjadi pada penampang beton bolch diambil untuk beion tanpa tulangan, 0,15 v." dan dinyatakan dalam satuan MPa c). Massa Jenis (1), Massa jenis beton, w., untuk beton dengan berat normal diambil tidak boleh kurang, 2400 kg/m, atau dapat ditentukan dari hasil pengujian. d). Modulus Elastisitas (F.), Modulus elastisitas beton, c , nilainya tergantung pada mutu beton, yang terutama dipengaruhi oleh material dan proporsi campuran beton. Untuk analisis perencanaan struktur beton yang menggunakan beton normal dengan kuat tekan yang tidak melampaui 00 MPa, atau beton ringan dengan berat jenis yang tidak kurang dari 2000 kg/m’ dan kuat tekan yang tidak melampaui 40 MPa, nilai £. bisa diambil sebagai berikut, E, = w.!5 (.043 7) endl) hanga £; ini bise bervariasi + 207%. £, dinyotakan dalam satuan MPo. Untuk befon normal dengan massa jenis sckitar 2400 kgim’, £- boleh diambil scbesar 4700 fe" « berat jenis beton dalam satuan kg/m* kuat fekan beion dalam satuan MPa. Harga E- ini dapat juga ditentukan dari hasil pengujian. ). Angka Poison (11) ‘Angka Poisson untuk beton, 44 bisa diambil sebesar 0.2 atau dapat ditentukan dari hasil pengujian, ). Koefisien Muai Panas. Koefisicn muai panjang beton akibat panas, bisa diambil sebesar 10x L0® per "C, dengan pertimbangan bisa bervariasi + 20%, dapat ditentukan dari hasil pengujian. 3, Sifat dan Karakteristik Material Baja Tulangan Untuk Jembatan, a), Kekuatan Nominal. 1 Kuattarik putus ditentukan dari hasil pengujian 2. Kuat tarik leleh, i, ditentukan dari hasil pengujian,tetapi perencanaan tulangan tidak boleh didasarkan pada kuat leleh fv yang melebihi 550 MPa. 3. Sifat dan Karakteristik Material Baja Tulangan Untuk Jembatan a). Kekuatan Nominal 1. Kuattarik putus ditentukan dari hasil pengujian. 2. Kuat tarik lelch, fi, ditentukan dari hasil pengujian, tetapi perencanaan tulangan tidak boleh didasarkan pada kust leleh jy yang melebihi 50 MPa. b). Tegangan Uzi 1. Tegangan izin pada pembebanan tetap. Tegangan jin tarik pada tulangan non-prategang boleh diambil dari ketentuan di bawah ini: - Tulangan dengan fy =300 MPa, tidak boleh diambil melebihii 140 MPa. - Tulangan dengan f=400 MPa, atau lebih, dan anyaman kawat las (polos atau ulir), tidak boleh diambil melebihi 170 MPa. ~ Untuk tulangan lentur pada pelat satu arah yang bentangnya tidak lebih dari 4 m, tidak boleh diambil melebihi 0,50, namuin tidak lebih dari 200 MPa. ‘Tegangan izin pada pembebanan sementara. Bolch ditingkatkan 30 % dari nilai tegangan ijin pada pembebanan tetap. ©). Modulus elastisitas, Modulus elastisitas baja tulangan, és, untuk semua harga tegangan yang tidak lebih besar dari kuat leleh f, bisa diambil sebesar ~ Diambil sama dengan 200.000 MPa. ~ Atau, ditentukan dari hasil pengujian. ). Koefisien muai panas. Koefisien muai baja tulangan non-prategang akibat panas bisa diambil sebesar : ~ Diambil sama dengan 12 x 10° per °C. ~ Atau, ditentukan dari hasil pengujian. 4. Faktor beban dan faktor reduksi kekuatan. a). Faktor beban dan kombinasi pembebanan. Untuk besaran beban dan kombinasi pembebanan, diambil mengacu kepada Standar Pembebanan untuk Jembatan Jalan Raya. b). Faktor reduksi kekuatan. Faktor reduksi kekuatan diambil dari nilai-nilai berikut : ~ Lentur 0,80 ~ Geser dan Torsi....... + 0,70 5. Korosi Pada Struktur Beton. a), Perencanaan untuk keawetan jangka panjang. Persyaratan untuk struktur dan Komponen beton bertulang dengan umur rencana 50 tahun atau lebih, diberiakukan sehubungan dengan kondisi dan klasifikasi lingkungan. Klasifikesi lingkungan yang berpengaruh terhadap struktur beton adalah seperti diberikan pada tabel berikut Tabel 1: Klasifikasi Linghungan Keadhan permukaan dan Tingkungan Rlasifikast Ingkangan T- Kamporen Sarak Jang beriubungan Rngsang denga tana (@) Bagan komponen yang dinduni lpisa akan lembab atau hedp ai. A (b) Bagi korponenlinay di dalam tana yang tidak agri A (6) Bagan komponen d dalam tara yang agresiftanah pemneabe dengan u pH <4, atau dengan ir tnah yang mengandung ion sult > I gperliter) Komponen stuktur di alam ruangan tatu di dalam bangin, kel A unl Keperbianpelaksanaan dalam wakiu yang singh. ¥-Kemposenstuktur das permulsan tah dalam lingkangan eu (a) Daerah di pedalamaa (> $0 km dari pana) di mana linghungan adalah, (@) bukan daerah insti dan berada dalam tim yang eeu di (i) bukan dara industri naman btklim tops BI (ii daerab indus dala kl sembarang BI (b) aera delat pant (1 km sarpai SO km dari gai pant, kim Sembarang. BI (6) Daca pata (<1 km dari gars pant tps tidak dalam: daerah pasang sunt, iim sembarang B2 Komponen stultur di alamair (a) Air tawar, BI (by Airiut (@teendam secarapermanen BI (ui) berada a der pasang suru c (6 Airyang meng. u ', Kemponen suktur di lan Taghingaa lamnya yang Wak ering a a tidak tenmasuk dalam hategori yan discbutan datas, ‘Somber RNI-12-2008-Perancanaan Suu Baton Untik Jena Khusus untuk klasifikasi lingkungan “U°, mutu dan karakteristik beton harus ditentukan secara khusus agar dapat menjamin keawetan jangka panjang komponen struktur dalam Jingkungan tidak terlindung yang khusus b). Persyaratan kekuatan beton untuk abrasi ‘Untuk bagian beton yang diperkirakan akan mengalami abrasi (keausan) akibat lalu lintas disyaratkan harus memiliki kekuatan tekan f’ yang tidak kuring dari nilai yang sebagaimana disyaratkan dalam tabel b Tabel 2 : Persyaratan Kekuatan Beton Untuk Abrasi Bagian bangunan dan/atau jenis faluHintas ‘Kuattekan minimum [7 (MPa) Tala unt pojalan kaki dan sepoda 20 Perkerasan dan lanai jembalan yang berhubungan dengan? 1 Lalu ina ringan yang menggunakan ban hidup (ket betisi 20 ‘udara), untuk kendaraan yang mempunyai berst sampai 3 ton, 2. Lalu titas menengah atau bert (kexdaraan yang mempunysi borat lebih besar dar 3 ton. 25 3. Lalu lintas yang tidak menggunakan ban hidup. 35 4 Lalu Hintas dengan roda baja Harus diperkirskan,ttapi tidak hurang dai 35 Somber RENTER Para Gaan SHUR Baton ONE TST c), Persyaratan selimut beton Tebal selimut beton untuk tulangan harus diambil nilai tebal selimut beton yang terbesar sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan untuk keperluan pengecoran dan untuk perlindungan terhadap karat. Tebal selimut beton untuk keperluan pengecoran tidak boleh ‘kurang dari nilei yang terbesar dari ketentuan berikut : 1.1.5 kali ukuran agregat terbesar 2. Setebal diameter tulangan yang dilindungi atau 2 kali diameter tulangan terbesar bila dipakai berkas tulangan. mtu petinngan terhadap karat hars dam tbl selma baton sebagai bei Bila beton dicor di dalam scuan sesuai dengan spesifikasi yang berwenang dan ddipadatkan sesuai standar, selimut beton harus diambil tidak Kurang dari ketentuan yang diberikan pada Tabel 3. untuk Klasifikasi tidak terlindung. Bila beton dicor di dalam tanah, tebal selimut ke permukaan yang berhubungan dengan tanzh diambil seperti yang disyaratkan dalam Tabel 3., namun harganya dinaikkan 30 mm atau 10 mm jika permukaan beton diindungi lapisan yang kedap tethadap kelembaban. 3. Bila beton dicor di dalam acuan kaku dan pemadatannya intensif, seperti yang dicapai dari hasil meja getar, digunakan selimut beton minimum seperti disyaratkan pada Tabel 4 4. Bila Komponen struktur beton dibuat dengan cara diputar, dengan rasio airsemen 5 dan tidak ada toleransi negatif pada pemasangan tulangannya, an sesuai Tabel 5. Tabel 3 : Selimut beton untuk acuan dan pemadatan (mm), Tebal selimut beton nominal [mm] untuk beton dengan kuat tekan Kasifikas! -f-'yang tidak kurang dari lingkurgan 2OMPa25MPa_30MPa_35NPa_ 40 MPa A 36 30 5 25 25 BI (65) 8 40 35 25 B2 = () 55 45 36 c = = (@0) 70 60 ‘Sumber REN T-12-2004-Perencanaan Siar Beton Unik Janbatan Tabel 4 : Selimut beton untuk acuan kaku dan pemadatan intensif, ‘Selimut nominal [mm] untuk beton dengan kuat tekan "yang Klasifkasi tidak kurang dan lingkungan 20MPa «25 MPa30MPa_ MPa 40MPa A 2 25 28 25 2 BI (60) 35 30 25 25 B2 (60) 48 35 25 & = : (65) 50 40 ‘Sanber REN T-12 2004 Parencanaan Shultur ton Una Jembatan Tabel 5 : Selimut beton untuk Komponen yang dibuat dengan cara diputar. ‘Kuat tekan beton Kasifkasilingkungan rs Selimut beton [mm] ABI 35 20 30 5 82 50 20 c 40 35 ‘Saber RGNIT 12-2004 Perancanaar Sulu Balan Unik Janbaan 6. Prinsip umum perencanaan Perencanaan haus berdasarkan pada suatu prosedur yang memberikan jaminan keamanan pada tingkat yang wajar, berupa kemungkinan yang dapat diterima untuk mencapai suatu keadzan batas selama umur rencana jembatan. Perencanaan kekuatan balok, pelat, kolom beton bertulang sebagai komponen struktur jembatan yang dipethitungkan terhadap lentur, geser, lentur dan aksial, geser dan puntir, hharus_didasarkan pada cara Perencanaan herdasarkan Rehan dan Kekuatan Terfaktor (PBKT) atau cara ulimit. Untuk perencanaan Komponen struktur jembatan yang mengutamakan suatu pembatasan tegangan kerja, seperti untuk perencanaan ‘erhadap lentur dari komponen struktur sesuai kebutuhan perilaku deformasinya, atau scbagai cara perhitungan altemnatif, dapat digunakan cara Perencanaan berdasarkan Batas Layan (PBL). Di samping itu, perencanaan harus memperhatikan faktor integriti_komponen- komponen struktur maupun keseluruhan jembatan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut : ~ Kontinuitas dan redundansi. ~ Semua komponen struktur jembatan harus mempunyai ketahanan yang terjamin terhadap ‘kerusakan dan instabilitas sesuai umur jembatan yang direncanakan. ~ Aspek perlindungan eksternal terhadap kemungkinan adanya beban yang tidak direncanakan atau beban berlebih. 7. Perencanaan pelat lantai kendaraan terhadap lentur a). Asumsi perencanaan, Perhitungan kekuatan dari sustu penampang yang terlentur harus memperhitungkan keseimbangan dari tgangan dan kompatibilitas regangan, serta konsisten dengan anggapan : ~ Bidang rata yang tegak Jurus sumbu tetap rata setelah mengalami lentur. ~ Beton tidak diperhitungkan dalam memikul tegangan tarik. ~ Distribusi tegangan tekan ditenukan dari hubungen tegangan-regangan beton. ~ Regangan batas beton yang tertekan diambil sebesar 0,003, Hubungan antara distribusi tegangan tekan beton dan regangan dapat berbentuk persegi, trapesium, parabola atau bentuk Iainnya yang menghasilkan perkiraan kekuatan yang ccukcup baik terhadap hasil pengujian yang lebih menyeluruh, Walaupun demikian, hubungan distribusi tegangan tekan beton dan regangan dapat dianggap dipenuhi oleh distribusi tegangan beion persegi ekivalen, yang diasumsikan bahwa tegangan beton = 0,85 /." terdistribusi merata pada daerah tekan ekivalen yang dibatasi oleh tepitertekan terluar dari penampang dan suatu garis yang sejajar dengan sumbu netral sejarak ,c dar tepitertekan terluar tersebut. Jarak e dari tepi dengan regangan tekan maksimum ke sumbu netral harus diukur dalam arah tegak lurus sumbu tersebut 03 t 7 2 : ‘ Taos tab il rake } ooo St + b+ ‘Regangan ‘Tegangan 30 MPa, ‘A; pada persamaan tidak boleh diambil kurang dari 0,65. Perencanaan kekuatan pada penampang tethadap momen lentur harus berdasarkan ekuaian nominal yang dikalikan dengan suatu faktor reduksi kekuatan @ b), Tebal minimum pelat lantai. Pelat lantai yang berfungsi sebagai lantai kendaraan pada jembatan harus mempunyai tebal minimum ¢s memenuhi kedua ketentuan ts > 200 (mm). ts > (100+ 40 s ) (mm), Dimara, ‘5 =bentang pelat diukur dari pusat ke pusat tumpuan (dalam meter) ). Tulangan Minimum. Tulangan minimum harus dipasang untuk menahan tegangan tarik utama sebagai berikut : Pelat lantai yang ditumpu kolom, Be Al) ba ~Pelat lantai yang ditumpu balok atau dinding, As 10 > bd fy © ¢), Penyebaran tulangan untuk pelat Iantai ‘Tulangan harus dipasang (tulangan bagi) pada bagian bawah dengan arah menyilang terhadap tulangan pokok. Apabila tulangan pokok tegak lurus arah lalu lintas, maka 10 Persentase @) 5 ‘Maksimum 67% dan minimum 30% dari tulangan pokok.. Arahat ota b “ulangan bog —+— s —— Gambar 4 : Letak tulangan pokok dan tulangan bagi. ©) Langkah-langksh perencanaan tulangan lentur pelat lantai jembatan, 1. Hitung momen terfaktor dengan andlisis strustur, Mu, 2. Hitung momen nominal, Mn =Mu | 4 dimana $= faktor reduksi kekuatan = 0,80. 3. Tahanan momen nominal, Mn Ru= sof) bad 4, Tabanan momen maksimum, fe {600 = fy.08s, Fe,| 000 sd) PB (aren Paks = 9475 pb sauscil) 1/2 Pnats «fy = Pasig «fy +|¥-— oe 0) Rimaks = Pyase «fy ( caste a) 5. Harus dipenubi, Rn < Rmaks 8) 6. Rasio tulangan yang diperlukan, ae 8S snd) 7. Rasio tulangan minimum, sn 1O) 8. Luas tulangan yang diperlukan, of 11) 9, Jarakantara tulangan, 02) dimana, d ~ diameter tulangan. 10, Tulangan bagi pada arah memanjang jembatan diambil, Ave = 50% As ssssen( 13) 8. Pemeriksaan Geser Pons pelat lantai kendaraan Kekuatan pelat lantai terhadap geser untuk pelat beton bertulang tanpa tulangan geser. nilai minimum, die 4) Dimana, u=atta+ta+V2h+ V2h=a+2ta+h v=b+ta+tat /2h+ V2h=b=2ta+h h= ts =tebal pelat beton (slab) ta=tebal lapis aspal. 9. Analisa Struktur Pelat lantai Jembatan Polat dianggap seperti balok yang terletak diatas banyak perlctakan, dimana bagian tepi lantsi jembatan, dianggap terkekang. Analisa struktur dilakukan dengan metode Persamaan Tiga Momen. Jumlah medan yang banyak dapat disederhanakan menjadi hanya 4 (empat) medan saja yang ditinjau. / [ptaleoarleii-aled olde a olecdelle aa Gambar 6 : Penampana jembatan dengan delapan medan Hasil analisa straktur untuk berbagai beban adalah sebagai berikut, 4), Akibat berat sendiri pelat lantai, momen tumpuan maksimum pada (C), dan momen lapangan maksimum pada lapangan (B) - (C). Beban mati (berat sendit) Qs kN LL 5 GQ D k— s SK 3 3 8 SH 5s = 12 Que S* 1124 Qin S* ‘Gambar 7 : Hasil analisa struktur akibat berat sendiri pelatlantai i beban mati tambshan yang berasal dari berat lapis aspal, momen tumpuan ‘maksimum pada (C), dan momen lapangan maksimum pada lapangan (B) ~(C). Boban mati tambahan Qua ken ‘aya ITT t-s-@ s@ , 9 54 : -5IM8 Quy S* = 124 Qua n 1/48 Qua S* 5195 Qua S* CGambar 8: Hsil analisa srakturakbat borat nis aspal ). Akibat beban truk (Pyx) dan beban angin Pry), momen tumpuan maksimum pada (C), dan ‘momen lapangan maksimum pada lapangan (B) ~ (C). BEBANT dan EW (Prr, Pen) KN -Wi6PS | -5132PS 1132P S sok ‘Gambar 9; Hasil analisa sruktur akibat beban truk dan angin 4), Akibat perobahan temperatur, momen lapangan maksimum pada lapangan (B) — (C). Ot} KC 16 ow Sh al wae .. a ‘Gambar 10 ?Hasil analisa siruktur akibat perobahan temperatu, imum pada (C), ©). Akibat perobahan temperatur, momen tumpuan mal 5/4 AT a EU 54 AT «Eh ot Goomati panamsang -}— 1000 mm —}- Gambor 11: Hasl analisa struktur akibat perobahan temperatar LAMPIRAN A BEBAN MATI (BERAT SENDIRI), Qus KN/m’ Beban mati (beret sendiri) WIZ QeS? 1200S -12 Oye S* 0) M4S Mg S| MgS McS_Q.S'Q.S* GET 3£1 | 3E1 ° 6ET 24EI | 4 ET Moms ay+ Mae~Kyo.s* 2) My-S | Mc-S | MeS GET 3ET SET 24 ET OET MoMat A Met Yomy= Myo: (3) My=My3 My=My (4) ‘Substitusikan pers.(1) kedalam pers.(2), diperoleh, Mh 9.s*- Ve My) +4 Mat ite YyMar Moc=Yoos? (5) usikan pers.(4) kedalam pers (3), diperoleh, Mart AMerMmy- Vos Mo ity Me My 0.8 (6) ‘Subs Dari pers.(5) dan pers.(6), YoMe +YMc= os? x| 6/1] YMa+%Me=Yyos* 3/32) _ 4Y, Mat Mc = 60.5" AMy+ Mc = o.s* 3M, = Mo. My ~ My 0-8? (momen tumpuan negatip) san) ‘Substitusikan pers(7) kedalam pers.(5) atau pers.(6). diperoleh, Haha 0-8)+ he Me= Ys 0-* Mc=Myos? Me = My Q.5* (momen tumpuan negatip) end) ‘Substitusikan pers,(7) kedalam pers.(1), diperoleh, My Kos'-¥Yo.5°) M4 = }{y Q.S* (momen tumpuan negatip) (9) ‘Momen lapangan (B—C), suR0s Mac) = 0.5? — My 0.57 = Yo, 0.5 (positip) (10) LAMPIRAN B BEBAN MATI TAMBAHAN, Qua kN/im’ (Momen tumpuan (C) dan lapangan maksimum) Qu, KN —s 2 .- 2... - 5/48 Quy S* = V24 Quy S* VHB Quy S* 5196 Qua S* Persamaan tiga momen, MS Mg S BET” 6ET My+YoMg=0 y= Komrs MyS | Mp.S | My.S Mc-S_Q.S* OI 3El 3El 6ET MET Mp+ %Mc=Kyos* 6El 3El 3ET OEI MEI 24ET Nom Hh mes Yosty-Yyos 0) My=Mps Mp=Mp (4) Substitusikan pers.(1) kedalam pers.(2), diperoleh, Ke Mats Mags Katce~ Vigo Kamat yme-Yyos wf3) Substitusikan pers(4) kedalam pers.(3), diperoleh, y Yo? YoMatAMc+ oMa- 0.5 (6) Kan +%Me- yo Dari pers.(5) dan pers.(6), YyMa+ MMc=My0-8? x|6ll| MMa+%Me=YyQs* 1/32] AY Mat Mc= Kos Map + Me My = Yay Q.S? (momen tumpuan negatip) Substitusikan pers(7) kedalam pers.(5) atau pers.6), diperoleh, Ha Yaa 0-S*)+ Yo Me = Jog 0-S* MeMc= Mego Me= ie .S? (momen tumpuan negatip) (8) Substitusikan pers (7) kedalam pers.(1), diperoleh, MeMos) 9) Mpc ~ Yoo 2-5* (positip) en(10) LAMPIRAN C BEBAN T dan EW (Pr, Pew), KN (Nomen tunpuan (6) dan lopangan moka) ° ° pape O . c we O&O ,O ._, -6PS | -982PS 192 PS > a Persamaan tiga momen, MS Mp S 3E1 * EI My+iMy=0 My- May ll) MgS Mp S Mp CET SEI 3ET GET Moata sane Mme~ snd2) Mp-S {MoS | MeS Mp-S_1 Pa bi(S+a)) , 1 Paasb, (S+b;) OEL 3EI BET OFL 6 S.EI SEI 1 P.ay.b\(S+a,) | | P.az.b,.(S+b,) Mirra Rh ree Vie oe, ess its) YoMa +7 Mc+ KMy= fa, .b, .(S+a,) +0,.b,.(S+b,)} .....3) My=Mps Mp=Mp (4) Subsitusikan pers.(1) kedalam pers.2), diperoleh, > 1 P.ay.b, (S+b,) MeYma)+% Mat Yme= a 1 Pa, .b,(S+ by = LPapbi(s+ by) n(5) Kama Men % Substitusikan pers (4) kedalam pers.3),diperoleh, Yop %me + MM a= ola b AS a,) +a,.b,.(5+b,)} Var Km, seb, (S+a,) +a,.b, (S+b,)} snl6) ‘Dari pers.(5) dan pers.(6), x/6/1| x/3/2| 1b, (S+a,) +a,.b, (S+b,)} a,.b,.(S+b,) Fab, (s+a))- 4 2 (5+ b)} 1 1 | +b) - = ay.by(S+b:)} oo b, [is b)-4 (s+a)| qarbe(S+by)} (7) (momen tumpuan negatip) Kejadian khusus, ay=a=b= b= 45 Mp z P.S (momen tumpuan B, bertanda negatip) oa(®) Substitusikan pers.7) kedalam pers.(6) diperolch, ae nfiseby - Lem] LabetG tb} I me pong Sl nf z (S+a,)- = | + ou wby.(5+ by i wae) Kejadian Khusus, aya; by by 4S Mc -3 255: (eaanein tonngiann CP bartenila vege) (10) Substitusikan pers.(7) kedalam pers.(1), diperoleh, P 1 My = he{abfise b) - 7+ »)| (momen tumpuan positip) BL ise} al) bras P.S (momen tumpuan A, bertanda positip) «n(12) 964 PS ——_ s ———+) Ma My Ps- $Me pst yes} Mew_o = YouP-S (positip) nl 10) LAMPIRAN D BEBAN Temperatur ET (Pet) ar at wy k— s —I— 8 O s vast vein 44 AT wEIn Persamaan tiga momen, MyS MyS AS, Ma 20 BET” GET Mags Yay =o ven) Wa- Yo Mty My-S ,MpS | Mp-S | MeS_1 GET 3EI 3ET 6ET 2 1 Mota Mat Wome = Sara 0 MaS .MeS MoS .MpS lay a. OEL 3EL SEI 6EI 2 EL Moma %Mc+ YoMp= ara = wo3) Megs My ‘Substitusikan pers.(1) kedalam pers.(2), diperoleh, MMe Mg) +H ays Yo Me para. Ef El 1 Yaar Mc zara. wo) ‘Substitusikan pers.(4) kedalam pers.(3), diperoleh, El 2 VY My= ee Yyig ssc oy = ata. % \ 3 war.a, El Kaa +3hmenara. Et 46) Dari pers.(5) dan pers.(6), Vo Ma+ Yome~ tar x6 | Maram a x[32| 5 El = Gor a. * (momen posip) @ (8) ‘Substitusikan pers.(7) kedalam pers.(1), diperoleh, vie Ed Gara = My= My--+ar.a. ss (momen negatip) nl), LAMPIRAN E BEBAN Temperatur ET (Per) 5/4 AT @ EUh k 5/4 ST aI {Geonetipanampang —}— 1000 ram —+- Persamaan tiga momen, MgS | MpS wood) MyS My S | MyS GET 3EI 3ET OEI +4 Mat Ye= para a =) My-S Mc-S | Mc-S |My S GET SET SET GET YoMp + ae+ Kayo My=Mgi Mp=Mp lA) Sabstusian pers) Kalan prs), peo, 1 El My)+ %Mg+ Yemen yata. El YoMa+ are Dare, BH 8) Substitusikan pers.(4) kedalam pers.(3), diperoleh, Moat Mc+ Muy =0 AMs+% Mg =-2M¢ Substitusikan pers (6) kedalam pers.(5),diperoleh, Yq (-2Me)+ yatce= tara. £4 1 1 sAT.a. 4 ih (momen tumpuan C negatip) Mc= Substitusikan pers,7) kedalam pers.(6), diperoteh, I El My => AT.a. — 3 a h (momen tumpuan B positip) Substitusikan pers.(8) kedalam pers.(1), diperoleh, 3 El yi El My FLY Gara. Eh (6) (7) n8) onl) Contoh Soal Perencanaan Lantai Kenderaan 970 HH 100 H+ 700 Ht 2% Lapis spel 0m ( (. rotirgeten Parapet a ee ee ‘Gambar | : Penampang melintang jembatan, A). DATA - DATA 1, DATA GEOMETRIS JEMBATAN Tebal slab lantai jembatan ts= h = 20.0 cm Tebal lapisan aspal + overlay ta cm Tebal genangan air hujan th cm Jarak antara gelagar baja S cm Lebar jalur lalu-lintas bi em Lebar trotoar b2 cm Lebar total jembatan bt cm Panjang bentang jembatan — L meter 2. DATA MATERIAL a BETON Mutu beton, K-250 = 250 kg/cm? Kuat tekan beton, fe’ = 0.83 K/10 20.8 MPa. Modulus Elastis Ec =4700,/f0° 1410 MPa. Angka Poison, 41 02 Koefisicn muai panjang untuk beton, o =105/°C <30 MPa. b. BAJA Baja tulangan dengan o> 12mm Tegangan leleh baja, fy=U.10 Baja tulangan dengan os 12mm ‘Tegangan leleh baja, fy=U.10 c. BERAT JENIS (Specific Gravity) Berat beton bertulang Berat beton tidak bertulang Berat aspal Berat jenis air Berat baja B). ANALISA STRUKTUR. Ditinjau lantai selebar 1,00 meter pada arah memanjang jembatan, 1. BERAT SENDIRI (MS) Faktor beban, Layan, Kus = 1,0 Ultimit, Kus 1 ms denis Beban _ | Tea] Borat [Boban m_| kwm! | kw Lantal jembatan 0.200|_25.0| 5.00 Berat sendiri Qys_| 5.00 2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA) Faktor beban, Layan, Ky = 1,0 Ultimit, Kua ie. denis Beban _ | Tebal| Berat | Beban m_| env? | tit 1._| Lapisan aspal + overay o.oo | 22.0 | 2.200 2. | Airhujan oos0[ 9.8] 0.490 Beban mati tambahan Qu, | 2.690 3. BEBAN TRUK "T" (TT) Ultimit, Krr Panjang jembatan, Fakior beban dinamis = 40% Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T), besarnya = 112,5 KN. Beban Truk menjadi, (1 + 0,40) x 112,5 KN, Prr= 157,5 KN. 050m som f= 275m bod 112,5KN 12,5 KN Gambar 2 : Tekanan gondar rods. 4, BEBAN ANGIN (EW) Luas bidang samping kenderaan, Ab =(5 m) x (2 m) = 10 m’. Koefisien seret, Cw=12 Keterangan Notasi [Tayan | Uttimit [Satuan’ Faktor beban Kew [1,00 | 1,20 Kecepatan angin untuk lokasi_> 5 km dari pantal, | Vw 25, 30 | midet ‘Gaya angin yang menerpa samping kenderaan. | Trw | 0.00_| 12,96 | kN Rumus, Tew =0,0012 Cw (Vwy Ab [KN] k= sm —ple— 4am —> Gambar 3 : Luas equivalen bidang samping kenderaan, <—1,75m— 3 Gambar3 : Luas equivalen bidang samping kenderaan. Beban terpusat pada lantai akibat angin, h/2 Pew = T, BW T75mm EW Layan | Ultimit Pew = | 5.1429 [7.4057 [ kN 5. PENGARUH TEMPERATUR (ET) Faktor beban, Layan, Kry Ultimit, Krr ‘Temperatur rata-rata minimum 15°C Temperatur rata-rata minimum 40°C Selisih temperatur 25°C Kuat tekan beton 20,8 Mpa Koefisien muai akibat temp. untuk fe’ < 30 Mpa 108/°C Modulus elastisitas untuk fe! <30 Mpa 21410 MPa 6. MOMEN PADA LANTAIJEMBATAN a. Akibat berat sendiri, (Qus). Beban mail (berat sendir}) Qs kN’ @® TT CC A$ =) a A t € jI—$ s SO gs Ss Ss ~ 112 Qus S* ae Tn” Ti 1124 Qus S Gambar 4: Nilai momen lapangan dan tumpuan akibat berat sendiri lantai, Berat sendiri, Qus | =SkN/m’. Jarak gelagar, s 1.850 m, Momen tumpuan maksimum, Mus! = 1/12 Quis S Momen lapangan maksimum, Must = 1/24 Qus S |.420042 kN.m’, 0.713021 kN.m’. +b. Akibat beban mati tambahan, (Qu). j—» Hes 2» @ 4 - 5/48 Qua S* = 1/24 Qua S* pa 1/48 Quy S* 996 Qua S* Gamibar 5 Nilai momen lapangan dan tumpuan akibat beban mail tambahan, Beban mati tambahan, Qua =2,090kN/m’. Jarak gelagar, S _ =1,850m Momen tumpuan maksimum, Mya" = 5/48 Qua S° Momen lapangan maksimum, Myra” = 5/96 Quia $' 959013 KN.m’, 479507 kN.m’. . Akibat beban truk T, (Prr). 4132P anaes Gambar 6 : Nilai momen lapangan dan tumpuan akibat beban terpusat Pry dan Pr Beban tuk T, Pry = 157,500 KN. Jarak gelagar, s ‘Momen tumpuan maksimum, Mr’ Momen lapangan maksimum, Mr 5,527344 kN.m’. 0.974609 kN.m’. cc. Akibat beban truk T, (P77). @ e D bo 4 1 8 oy -116PS | -5182PS 1192P S weirs ‘Gambar 6 + Nilai momen lapangan dan tumpuan akibat beban terpusat Pry dan Pr Beban truk T, Por 57,500 KN. Jarak gelagar, Ss 850 m Momen tumpuan maksimum, Mrr' = 5/32 Prr S = 45,527344 kN.m’. ‘Momen lapangan maksimum, Mrr' = 9/64 Prr S = 40,974609 kN.m’. d. Akibat beban angin, (Pew). Lihat gambar 6 diatas, Beban kondisi layan. Beban kondisi ultimit, Priv” Jarak gelagar, s Kondisi layan, Momen tumpuan maksimum, Mew" ‘Momen lapangan maksimum, Mew 480607 KN.m 337940 KN.m’. Kondisi ultimit, Momen tumpuan maksimum, Mew" = 5/32 Pew’ . S=2,140714 KN.m’, Momen lapangan maksimum, Mew"! = 9/64 Pew. S = 1,926643 kN.m’. ce. Akibat pengaruh temperatur, (T). Momen inertia lantai beton, 1 = 1/12 bh’ = 1/12 (1000 mm). (200 mm)" = 000000000,7 mm’. Modulus clastisitas, Ec =21410 MPa. Koefisien muai, a 105 /°C Tebal lantai, h 200 mm. Lihat gambar 7 berikut, Momen tumpuan maksimum, Mer" = 1/4 AT . a. EVh= 4,400 kNam’. 5/4AT «@ EU t 7 5/4 AT a@EVh Geometr penampang + 1000 mm —+- Gambar 7 : Nilai momen tumpuan akibat pengaruh temperatur. Lihat gambar 8 berikut, Momen lapangan maksimum, Mer! = 7/8 AT. a. Evh = O11 KN.m’ at at [See _1© D is s 3K s SK s V4 AT @ EW 14. AT a Elin Ta 1 Se 718 AT aEWn | 9/4 AT @ Elin +— 1900 mm —}- Gambar 8: Ni momen lapangan akibat pengaruh temperatur 7. KOMBINASI MOMEN. Berikut rekapitulasi momen pada lapangan dan tumpuan, Tabel 1 : REKAPITULASI MOMEN Ne See Faktor | Daya | Keadaan | M tanancan | M tunuan Beban | _Layan ultimit kN. kN. 1. | Berat sendiri Ku 4.00 1.30 0.713021 | 1.426042 2.__| 5. mau tameanan Kua 4.00 2.00 0.479007 | 0.999013, 3._| Botan truk T Ker 4.00 1.80 | 40.974600 | _45.527344 4,_| Pengarun temp. Ker 4.00 4.20 15611108 | 4.460316 5.a_| Beban angin Kew 4.00 1.337946 | _ 1.486607 5.b_| Beban angin Kew 1.20 1.926643 | 2.140714 Kombinasi momen dilakukan dengan merujuk pada tabel 40 RSNI 1-02-2005, atau pada Modul 2 ~ Pembebanan Jembatan, tabel 20, halaman 24, seperti berikut, ‘abel 20 : Kombinasi beben unum untuk keadsan layan dan tint AK S | LAYAN UTM 3[4[5[6(i[2i3 [45 erat sen Beban mal taribahen surance Praietan x |x 1x [x |x pre lx [x ]x fx [x Pengaruh boban fetep paakeanaan “Tekanan tansh Penurunan jeban lajur"D" atau bebsn trl ofofofo oto fo To (Gaya rem ata jaya sentilugal oto topo ‘ofofo Beban pejalan kak ‘Gesetan gerletakan cfolxfalofolofolofal| fo Bengaruh femperatur efeetetetefetefefe| te Some LL folelelo lel bo] fe [Beban engin ofo[x toot fo 7 Gempa x Beban taro [-Pengaruh getaran x Beban pelaksanaan x x = st pemanen'x°KaL + beban at 7° FL + tbaban "= beatibeban yng lt ip leas aks * beubbanyang beh ambical dengan [eeban ap 3 Ot Abe seammen KOU oan ap, unggd atauseper stoiisan “SCS Fetes eben Se Se Fate haben rerKBL 1), KOMBINASI | ~ Momen Lapangan, Layan ‘uttimit No. | Jenis betan | Faktorbetan | Miseam | aksi | Mstasenan | asi | Mtseanom Layan| uttimit| kum’ kN. kum. 4._|Berat sendin 1.00 | 130 | o713021| xkat| 0.713021|xxsu| _0.s26927| 2. | mat tamtanan | 1.00 | 200 | o4re5o7| xkeu| o.47e507|xxsu| 0.959013] 3._|Bebantukt | 1.00 | 1.30 [40874609] xe | 40.974609[ x kau | 73.754267| 4. |Pengaruh temp. | 1.00 | 1.20 |15.611108| ox | 15.611108| o kat | 15.611106) 9.0 |Beban angin 4.00 1.337946) 5b |Beban anain 1.20 | 1.s266as| =| sr7reaa|_s | 91.251345| 2), KOMBINASI | - Momen Tumpuan Layan ‘Uttiit No. | Jenisbeban | Faktorbeban | Mrursun | Aksi | Menunmuan | Aksi | Mu nimpuan Layan | Uttimit| kN.’ KN. KN 1 | Berat sendin 1.00 | 1.90 | 1.426042 [xket | 1.426042[xkeu| 1.853854] 2. |B. Mati tambahan | 1.00 | 2.00 | 0.959013 | xke | a.959013[xKeu| 1.918026 ‘3._[Beban tuk T 00 | 1.80 [45.527348| xnet | 49927344|x Keu| 61.949219| 4. |Pengarun temp. | 100 | 1.20 | 4.460316 | oxei | 4460316/okeL | 4.460316 5.a_|Beban angin 1.00 |) | 1.486607 Sb [Bebanangin [| 1.20 [ 2.140714 =| sasraris[_ = | 90181415 3), KOMBINASI 2- Momen Lapangan Layan Uti No. | Jenisbeban | Faktorbeban | Mazon | AksI | Metarawon | AkSt | Mutanaosn ‘Layan [Utimit| ktm Nm km 1._|Berat sendin 100 | 1.30 | 0.713021] xKBL | 0.713021|XKBU| 0.926927| 2. |. Mat tambahan | 1.00 | 200 | o4reso7| xkeu| 0.479507] x kBU| 0.959013] '3._[Beban truk +.00 | 1.80 [40,974603/ oat | 40.974509] o ket { 40.974609] 4. [Penganuh temp. [1.00 | 1.20 [15.611108/0.7K81| 10.927775| 3.2 [Beban angin 1.00 1.337948) 5b [Bebanangin |__| 1.20 | 1.926643} =| saosat2| = | 42.860549| 4). KOMBINASI 2 - Momen Tumpuan Tayan imi No | Jenisbeban [Faktorbeban | Mumm | ARS! | tescmm | Absi Layan | Utimit] kN. kN. 1__[Berat seni 1.00 | 130 | 7.426042 | xe] 1.420082| xxBU| 1.859053] 2. |B. Matitambahan | 1.00 [200 | 0.959013 | xxei| o.959013| xkeu| 1.918026] 3._|[Beban tuk T 1.00 | 1.80 |45.527344| o KBL| 45.527344| 0 KBL | 45527344] 4. [Penganuh temp. | 1.00 | 120 | 4.460316 |o7Ke| 3.122222 5.a [Bebanangin 1.00 |__| 1.486607 5b [Bebanangin [7 120 [2.140714 =| st.0s620[ | 49298024] 5), KOMBINASI 3 - Momen Lapangan Layan ‘tim No. | Jenisbeban | Faktorbeban | M nme | ARS | Mecannsen | ARE! | Mutananon Layan [uttimit| kN. kN km 1__[Berat senain 1.00 | 1.30 | 0.713021] XKBL| _0.713021[XKBU| 0826s27 2. |B. Matitambahan { 1.00 | 200 | 0.479507] xKBL | 0.479507| xKBU| 0.959013 3. Beban truk T 1.00 | 1.80 | 40.974608] o kat | 40.974603| oKBL | 40974609) 4 [Pengaruh temp [1.00 [1 20 [15611108] xxat_[ 15.611 108] S.a_|Beban angin 4.00 1.337946)0,7KBL| 0.936563] 6.b [Beban angin [| 1.20 | 1.920043 sa7raso7] = | 42860549) 6), KOMBINASI 3 - Momea Tumpuan Layan ‘Utne No. ] Jenisbeban | Faktorbeban | Munson | ARS! | Maronan | AKS! [Ny nen Tayan [uri] xn ka T_[Beatsendid | 100 | 1.90 [7.426002 | xnaL | 1.426002) xKBU| 1.803853] 2._|. Matitambanan | 1.00 | 2.00 [0.959013 | x xa | 0.959013] xkeu| 1.912028 3. [Beban wk T [100] 1.0 [45.527044| one | a5.5270+4] 0 aL | 45.527044] 4. |Pengaruh temp. | 1.00 [1.20 | s.a60ate | xxeu | 4.460316] S.a [Beban engin | 1.00 [| 1.486607 [o.7x6u| — 1.040625} 5p [Bebanangin [| 1.20 | 2saorsa = | sas1ss0[ = | 49.200024 7). KOMBINASI 4 - Momen Lapangan Tayan ‘Utne No. [denis beban Traitor beban | Maman | AES! | Mesesnan | ARS! [My aon Loyan [utuinit| KN kN in 7 [eeatsenaid | 100 | 1.90 | o71302i[ xxat | 0.713003) xxeu] 0.926927] 2_[. Mati tampanan | 1.00 | 2.00 | 0479507] x xe | 0.79507] xxeu| 0.959013 3 [Beban wk [100] 1.0 [40.974609] oma | 40.972609] 0 xa | 40 974609] 4._|Pengaruh temp. | 1.00 | 1.20 [15.611108[0.sxex| 7.305564] 3. [Beban angin 1.00 [| 1.337946[0.sxeu| 0.568973] 5b [Bebanangin [| 4.20 | 1.926643 xKeU| 2.311971 sosaiesa] | 45.172521 8). KOMBINASI 4 - Momen Tumpuan ayaa Ne] denisbetan | Faktorbetan | Mra | A! | Mereman | APS! ‘Layan| Uttimit| iN ANG 7 [eeatsendid | 00 | 1.30 [7.42607 [XKBL| 1 a2e0a2/xKGU 2. |. mati iombanan | 1.00 | 2.00 | 0.080013 | xxeL| 0.950013] xxau| 1.018026 3._[BepantueT | 1.00 | 1.20 [4s.527344| oxpt | 45,577344] oka | 45.5273441 4. |Pengaruh temp. | 1.00 [1.20 [4.460316 [asks] 4.460316) 3.a_|Beban anain | 1.00 |" | 1.486607 [osx [1.040625] 5p | Beban angin 120 [2.140718 xu | 2.568057; =| ssarseaol =| S1.s88081 9). KOMBINASI 5 - Momen Lapangan, Lavan limit No] Jerisbetan | Faktorbetan | Miwon | ARS! | Metamma | AIS | Mu tram ‘Layan [Uttmit| ir ENT kN 7 [Beatsenaid | 1.00 | 1.30 [0.713079] xeat| 0.712023] xxau| 0926027] 2,_|. Matiambanan | 1.00 | 2.00 | 047es07| xxeL| 0.479507] x au | 0.59013 3._[SetantukT | 1.00 | 1.20 [40.974800| expt | 40,974008| x xu | 40.574609 4._|Pengaruh temp. | 1.00 | 1.20 [15.611106[ 7x81 | 10.927775] Sa [Bebanangin | 1.00 [7 | 1397046] xxeu | 1.337046] 5. | Beban engin 720 [1.926643 4.432858] 5 | 42,660549) 10). KOMBINASI 5 - MomenTumpuan. ayaa Diem Genis beban | Fauiorbotan | Msn | ARYL Meson | ARS | Ms seca Layan | Utiit| kN KN kN 1 [Beatsenain | 1.00 [ 1.30 [7.426007 | xeeL| 1.426042] x Kou | 1.853864 2. |B. Mat tambahan | 7.00 | 2.00 [0.969013 | xket | 0.956013|x kau | 1.918026 3. [BebantukT | 1.00 | 1.80 |45.527348| oxeu | 45.527344|x kau | 45.527344 4. [Pengaruh tome | ~.00 | 1.20 [4.460516 [oka] 9.122092 3.a [Bedan angin 1.00) 1.486607 | xpi | 1.040625 6b [Bedanangin |__| 1.20 | 2.140714 =| s2.07s245| = | 49200024! 11). KOMBINASI 6 - Momen Lapangan. ayaa ite Jenis beban | Fakio: betan | Museum | ARS! | Macazouen | ARSE [My came Taya [Ute | RNa AN kN [Beat senain 1.00 [1.30 | 0.713023) xxBL | 0.715027 xKBU| 0.926927] 2. [6. Mati tambahan | ~.00 | 2.00 | 0.479507] xe | 0.476507] x KBU| 0.959013 3 [Rebantukt | +00 | 120 |4o.s7anca 4. [Pengaruh temp | 1.00 | 1.20 |15.611108] oka | 15.611108| 0 xBL | 15.611108 3.2 [Beoan angin 100 |_| 1.3379e[orKer| 0.936963 5.b [Beban angin 120 [1.926643 7.740197] = _| 17.4708] 12), KOMBINASI 6 - MomenTumpuan. Ulin vents bepanT Faktor beban | M nara | ARS! ARS | Ms sonans ‘ayan | Uttimit| kN. kN 1._|Berat sendin 1.00 | 1.30 | 7.426042 [xxeL| 1.426042] xKBU| 1.659854] 2. |. mau tampanan {1.00 | 200 [0.909013 | xxeL| 0.909073] xxau| 1.918026] 3._|Beban truk T 1.00 | 1.80 |45.527344 4. [Pengaruh tenp. | 1.00 | 1.20 | 4.460316 | oKBL| 4.460316| oKBL| 4.460316) S.a_[Beban angin 1.00 [| 1.406607 [orKet| 1.040625) 5.b [Beban angin [20 [2sa0ris =| r.ssses6) = | 0232187| C), RENCANA TULANGAN PELAT LANTAI KENDERAAN, Perencanaan berdasarkan Beban dan Kekuatan Terfaktor (PBKT) atau kondisi ultimit. 1). TULANGAN LAPANGAN (Tulangan lentur positip). ‘Momen rencana (KOMBINAS! 1), Mu = 91,251345 Nam’, Mutu beion, fe = 208 Mpa. ‘Mutu baja, wv 390 Mpa. Tebal pelat lantai kenderaan, h 200 mm, Tebal selimut beton (diambil), — d’_— = 35 mm Tebal efektiflantai, d=(h-d) = 165 mm, Lebar lantai yang ditinjau, b= 1000 mm, Diameter tulangan lentur rencana, dt = = 16 mm Faktor reduksi kekuatan lentur gg = 0,80 ‘Momen nominal, Mn=Mu/ = 114,064181 kN’, a. Tulangan Lentur. Tahanan momen nominal, 114,064181 kN.m')x 10° ((000mm).(165mm)* = 4.189685 N/m Faktor distribusi tezangan beton, 5) ~0,85 (untuk je” <30 MPa). ‘Tahanan momen maksimum, fe pb = p,.0.85. =. A Sy = 0.85).(0,85), 208, f_90 _ 00+ fy 390 °( 600+390 pb = 0.023297 ).75 . (0,023297) = 0,017473 Pate = 75 pb Rmaks = Paks «Fy V2 rubs “Sy 085. 1/2 (0.017473) .(390)) 085.(208) | mak = (0,017473),(390) (: a Amaks = 5.498053 Nimm? > kn Rasio tulangan yang dipertukan, {1 H | O85. ( z 0,85.(208) ( _ ;_ 2185685) ) _ 9 g 19459 390 0.85.(20.8) Luas tulangan yang dipertukan, As = p.b d= (0,012459) , (1000 mm) . (165 mm) = 2055.7 mm’. Jarak terjauh (maksimum) antara tulangan untuk lebar b= 1000 mm, ard,” .b _0.25.(3,14).(16mm) AS 20557 mm’ Rencanakan tulangan lentur, D16 - 90 Tulangan dipasang dengan jarak 90 mm, maka luas tulangan terpasang, Tulangan bagi yang dipasang pada arah memanjang jembatan, ‘As! ~ 509% As— 50% . (2055,7 mm!) ~ 1027,9 mm? Gunakan diameter tulangan bagi, ét” = 14 mm, Jorak minimum antara tulangan, W4m(d,')? -b _ 0,25.3,4).(4mm)? .(1000mm) As’ 1027.9 mm? ‘Tulangan bagi bukantah tulangan yang bersifat struktural, dengan kata lain tula- ngan bagi tidak memikul momen lentur, sehingga jarak antara tulangan dapat dibulatkan ke atas menjadi 150 mm. Rencana tulangan bagi, D14— 150 = 149.7 mm 2), TULANGAN TUMPUAN (Tulangan lentur negatip). Momen rencana (KOMBINASI |), Mu 90181415 KNum', Mutu beton, fi = 208 Mpa. Mutu baja, nv 390 Mpa. Tebal pelat lantai kenderaan, h 200 mm. Tebal selinmut beton (diambil), dt 35 mm. Tebal efektif lanta d=(h-d) 165 mm. Lebar lantai yang ditinjau, b 000 mm Diameter tulangan lentur rencana, dt 16 mm Faktor reduksi kekuatanlenur 0,80 ‘Momen nominal, Mn=Mu/ = 112,726769 kN.m. a. Tulangan Lentur. Tahanan momen nominal, _ (112,726769 kN.m')x 10° y= 4.140561 Nim? (1000 mm). (165mm)? Faktor distribu -gangan beton, i; = 0,85 (untuk fe” < 30 MPa). ‘Tahanan momen maksimum, =f, 08s. ( pb = 0,023297 600 C0047, (0485),(0,85). 38 (oo) 390 Praks = 075 pb = 0,75 . (0,025297) = 0,017473, U2 Pinas « aks = pase » fy -|1- ems 085. fe" Aas (0.017473) 290).(1 ue ‘Rmaks = §,498053 Nimm* > Rn Rasio tulangan yang diperlukan, 085.f'(, ff 2. i 085.4.) 0.85.(208) (,__[_2.(4.140561) 390 0.85.(2038) p } =o Luas tulangan yang diperlukan, ‘As =p. b. d = (0,012286) . (1000 mm) . (165 mm) = 2027,1 mm’. Jarak terjauh (maksimum) antara tulangan untuk lebar b = 1000 mm, V4md? .b _0,25.3,14).(16mm)? (1000mm) as 2027,1mm" Rencanakan tulangan lentur, D16 - 90 9,1 mm, ‘Tulangan dipasang dengan jarak 90 mm, maka Ivas tulangan terpasang, ag 1/4ede* .b _025.8.14).lomm)? (000mm) s 90: mm =2232,9 mm? > 2027,1 mm* b. Tulangan Bagi Talangan bagi yang dipasang pada arah memanjang jembatan, As' = 50% As = 50% . (2027.1 mm’) = 1013.6 mm” Gunakan diameter tulangan bagi, dt° = [4 mm. Jarak minimum antara tulangan, " 2 Aad 6 _0.25.8.14).04mm)* (1000mM) _ 15 5 amy As 1013,6mmr Tulangan bagi bukanlah tulangan yang bersifat struktural, dengan kata lain tula- ngan bagi tidak memikul momen lentur, schingga jarak antara tulangan dapat dibulatkan ke atas menjadi 150 mm. Rencana tulangan bagi, 14 — 150 1D). PEMERIKSAAN GESER PONS PADA LANTAL FRSNIT-02-2005 Pembsbanan Untuk (Gate 97 Rideag pee po pom lala josie Bidang geser pons, u=atta+tat l/2h+ +2t+h v=b+tattat 12h+1/2h=b+2ta+h Dimana, a= 200mm ; b= 500mm ta= 100mm ; h=200mm u~ 200 mm +2. (100 mm)+ 200 mm ~ 600 mm. v= 500 mm +2. (100 mm)+ 200 mm =900 mm b'=2u+2v=2. (600mm) +2. (500 mm)= 3000 mm d= 165mm Apons = b . d= (3000 mm) . (165 mm) = 495000 mi Mutu beton, K-254 fe = 208MPa, Tekanan gandar toda, Pr = 1575 KN Faktor reduksi kekuatan geser, g = = 0,70 Kekuatan nominal lantai terhadap geser tanpa tulangan geser, wi Wh al 4 yz08MPa - (3000 mm).(165mm) Ve= 375.81 KN Kekuatan geser terfaktor, ‘Vu= 6. Ve= 0,70. (375,81 KN) = 263,06 KN > Pry = 157.5 KN. Pelat lantai tanpa tulangan geser aman terhadap geser pons. E), GAMBAR RENCANA TULANGAN LED ‘TUR LANTAIJEMBATAN. angen tumpuan ——Tulangan bagi D16-90 14-150 14-150 D16290 — TWangan bag Tulanganlapangan ———— 50mm) fF tam

Anda mungkin juga menyukai