Anda di halaman 1dari 6

Nama : I Desak Putu Pradnya Widia Wati

No absen : 09
Kelas : XI IPS 1

Tugas Ringkasan Materi Sejarah Indonesia

1.Perlawanan Indonesia melawan penjajahan Jepang


1.Ekonomi Perang
Pada masa penduduk Jepang diterapkan konsep ekonomi perang.
Tujuan sistem ekonomi perang yang diterapkan Jepang di Indonesia yaitu
menguasai dan memperoleh sumber bahan mentah terutama minyak bumi yang
diperlukan untuk melanjutkan perang. Memotong garis suplai musuh yang
bersumber dari Indonesia.
Dengan pola ekonomi perang yang di terapkan Jepang di setiap wilayah di
Indonesia harus melaksanakan sistem autarki. Sistem autarki adalah setiap
daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri serta harus dapat memenuhi
kebutuhan perang. Di beberapa tempat terjadi kekurangan sandang dan pangan.
Akhirnya hal tersebut disiasati dengan pengerahan barang dan menambah bahan
pangan yang di lakukan oleh Jawa Hokokai, Nagyo Kumiai ( koperasi
Pertanian), dan Instansi Instansi pemerintah lainnya. Untuk meningkatkan
produksi pangan, pemerintah Jepang menganjurkan untuk membuka Lahan
lahan baru. Aturan tersebut berdampak buruk untuk utan di Indonesia.

2. Pengendalian di bidang pendidikan dan kebudayaan


Adapun kebijakan Jepang di Indonesia dalam bidang pendidikan didasarkan
pada prinsip utama. Yaitu menata kembali pendidikan berdasarkan keseragaman
dan persamaan untuk semua kelompok etnik dan kelas sosial, menghapus secara
sistematis pengaruh Belanda dari sekolah sekolah dan menjadikan Indonesia
sebagai landasan utama, menjadikan semua lembaga pendidikan sebagai alat
untuk memasukkan doktrin"Kemakmuran Asia Timur Raya" dibawa pimpinan
Jepang.

3.Pengerahan Romusa
Peraturan mengenai romusha dikeluarkan oleh Naimubu ( Departemen Urusan
Umum). Naimubu menetapkan bahwa romusha harus berusia 16-45 tahun dan
membentuk badan rekrutmen romusa.
Pengerahan romusa berdampak pada struktur sosial masyarakat. Banyak
pemuda di desa yang meninggalkan desa karena takut dijadikan romusa oleh
karena itu, tidak ada pemuda yang mengerjakan sawah, dampak nya hasil
pertanian pun menurun

4.Perjuangan melalui gerakan bawah tanah


Umumnya perjuangan bawah tanah dilakukan oleh bangsa Indonesia yang
bekerja pada Instansi Instansi pemerintah Jepang. Di balik kepatuhannya
terhadap pemerintah Jepang, tersembunyi kegiatan kegiatan yang bertujuan
menghimpun dan mempersatukan rakyat untuk meneruskan perjuangan dalam
rangka mencapai kemerdekaan Indonesia. Kegiatan yang dilakukan para tokoh
gerakan bawah tanah dilakukan secara sembunyi sembunyi antara lain ,
Menjalin komunikasi untuk memelihara semangat nasionalisme, menyebabkan
kekuatan yang diperlukan untuk menyambut kemerdekaan Indonesia,
mempropagandakan semangat dan kesiapan untuk merdeka di kalangan rakyat,
memantau perkembangan Perang Asia Timur Raya melalui radio negeri

5.Perlawanan Bersenjata
Selain dengan cara kooperatif Dan melakukan gerakan bawah tanah, rakyat
Indonesia juga melakukan perlawanan dengan bersenjata. Berikut Perlawanan
bersenjata tersebut.
a. Perlawanan di Aceh
Rakyat Aceh dibawa pimpinan seorang guru mengaji ( Tengku Abdu Jalil )
Melakukan perlawanan terhadap tentara Jepang di Cot Plieng.Perlawanan
terjadi pada 10 November 1942. Perlawanan berawal dari tindakan yang
sewenang wenang yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Jepang.
b. Perlawanan di Singaparna
Pemberontakan di Singaperna (Tasikmalaya, jawabarat)Dipimpin oleh K.H.
Zainal Mustafa, seorang pemimpin pondok pesantren suka mana, Singaperna.
K.H. Zainal Mustafa tidak Bersedia melakukan seikerei , yaitu pemberian
penghormatan kepada kaisar Jepang yang membungkukkan badan ke arah
Tokyo. Bendera Jepang Hino Maru mempunyai lambang matahari yang mati.
Bagi siapa saja yang menolak melakukannya, dianggap sebagai
pembangkangan. Selain tidak mau melakukan seikerei . K.H. Zainal Mustafa
melakukan perlawanan terhadap Jepang karena melihat kondisi kehidupan
rakyat yang sangat menderita dan Memprihatinkan akibat tindakan kesewenang
wenang Jepang. pertempuran pun terjadi dan K.H. Zainal Mustafa beserta
pengikutnya berhasil ditangkap dan ditahan di Tasikmalaya, kemudian
dipindahkan ke Jakarta.
c. Perlawanan peta
Perlawanan peta terjadi hingga tiga kali, yaitu sebagai berikut
1). Perlawanan peta di Blitar
2). Perlawanan peta di Meureuh,Aceh (November 1944
3). Perlawanan peta di Gumilir, Cilacap ( November 1944)
d. perlawanan rakyat Indramayu
Pada bulan April 1944, terjadi peristiwa Indramayu. Peristiwa Indramayu
disebabkan oleh adanya kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan
pelaksanaan kerja paksa atau romusa yang telah mengakibatkan penderitaan
rakyat yang berkepanjangan.
e. Perlawanan rakyat Kalimantan
Adanya tindakan Jepang yang semenamena mendorong rakyat Kalimantan
melakukan perlawanan terhadap Jepang. Perlawanan rakyat di Kalimantan
dipimpin oleh Pangsuma. Pangsuma adalah pimpinan suku Dayak yang besar
pengaruhnya di kalangan suku suku di daerah Tayan dan Meilau. Perlawanan
dilakukan dengan perang Gerilya. Jepang merasa kelelahan. Akhirnya Jepang
mengubah taktik dengan mengirimkan mata mata. Akibat tak tik Jepang
tersebut, banyak pengikut gerakan yang ditangkap. Adanya penangkapan
tersebut menyebabkan perlawanan rakyat Kalimantan semakin berkurang.
f. Perlawanan rakyat Papua
Perlawanan rakyat Papua terjadi di beberapa daerah yaitu
1).Perlawanan Rakyat Di Biak (1944)
adapun latar belakang perlawanan adalah adanya penderitaan rakyat yang
diperlakukan sebagai budak Belian, dipukul, dan dianiaya. Dalam perlawanan
ini Banyak jatuh korban, tetapi rakyat tetap melawan dengan gigih. Akhirnya
Jepang meninggalkan pulau Biak
2.Perlawanan di Pulau Yapen Selatan
perlawanan di Pulau Yapen Selatan di pimpin oleh Nimrod .Oleh Jepang,
Nimrud dihukum Pancung dengan tujuan menakuti rakyat . Namun rakyat tidak
takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya bernama S. Papare
3). perlawanan rakyat di tanah besar, daratan Irian (Papua)
dalam perlawanan ini, rakyat di Papua terjadi hubungan kerjasama antara
gerilyawan dan pasukan penyusup sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal
senjata dari sekutu.

2.akhir pendudukan Jepang di Indonesia

1.Dampak pendudukan Jepang


a. Dampak negatif pendudukan Jepang di Indonesia
Dalam rangka memenangkan perang Asia Timur Raya, Jepang menghalalkan
segala cara. Jepang mengeruk kekayaan alam di daerah yang didudukinya(
begitu pula Indonesia). Pada waktu Jepang masuk ke Indonesia, daerah daerah
penghasil nya dijadikan sasaran pertama untuk dikuasai.
selain itu, Jepang juga memaksa para petani untuk menyerahkan hasil panennya
(padi). Adanya romusa telah mengubah struktur sosial pedesaan. Adanya
Perampasan kekayaan pribadi dengan dalih untuk membiayai perang telah
Meninggi kan meningkatnya kemiskinan.
b. Dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia
Dampak positif penduduk Jepang di Indonesia terlihat dari munculnya
kelompok kelompok pemuda yang memiliki pengetahuan kemiliteran. Jepang
banyak mendirikan organisasi semi militer dan militer untuk menangkap perang
Asia Timur Raya. Adanya pengetahuan kemiliteran tersebut sangat berguna
dalam menghadapi sekutu dan Belanda.
Dalambidang penggunaan bahasa, pemerintah penduduk Jepang melarang
penggunaan bahasa Belanda dalam kegiatan resmi pemerintahan dengan
pelarangan tersebut, memberi kesempatan bagi bahasa Indonesia untuk
berkembang ,bahkan pemerintah penduduk Jepang pada 20 Oktober 1943
membentuk komisi bahasa Indonesia.

2.Pembentukan badan Penyelidik Usaha usaha persiapan kemerdekaan


Indonesia (BPUPKI).
Memasuki tahun 1945, posisi Jepang dalam menghadapi sekutu semakin tidak
menguntungkan. Tanda tanda bahwa Jepang akan kalah perang sudah mulai
terlihat. untuk mempertahankan diri dari sekutu, Jepang tidak mempunyai cara
lain kecuali dengan meningkatkan bantuan kekuatan dari rakyat Indonesia. Agar
usaha tersebut berjalan dengan lancar, melalui perdana menteri Koiso Jepang
menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia di kemudian hari.Kabinet kok iso
berakhir pada 5 April 1945. Dengan berakhirnya kabinet Koiso, berarti Koiso
tidak lagi berbuat apapun atas rencana pembentukan BPUPKI ( Dokuritsu Junbi
Cosakai) Yang diumumkan panglima bala tentara XVI letnan jenderal
Kumakichi Harada pada 1 Maret 1945. sebagai pemerintah Yang sah dan
mengingat posisi Jepang yang tidak membaik, kabinet Suzuki tidak mengelak
dari tanggung jawab atas "janji Koiso". untuk itu, pada tanggal 29 April 1945
susunan keanggotaan BPUPKI diumumkan. BPUPKI dibentuk dengan tujuan
mempelajari dan menyelidiki hal hal penting yang berhubungan dengan
pembentukan negara Indonesia merdeka. BPUPKI diresmikan pada tanggal 28
Mei 1845 gedung Chuo Sangi In di jalan Pejambon Jakarta. Peristiwa
peresmian BPUPKI ini membangkitkan semangat para anggota BPUPKI dalam
usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia .
BPUPKI membentuk beberapa panitia kerja. Setelah kepanitiaan terbentuk,
kemudian mengadakan sidang sidang
a. Sidang Sidang BPUPKI
1). sidang pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945)
sidang pertama BPUPKI ini membicarakan mengenai rumusan dasar negara
Indonesia merdeka. Ketua BPUPKI dalam pembukaannya meminta pandangan
kepada para anggota mengenai rumusan dasar negara Indonesia tersebut. Untuk
mendapatkan rumusan dasar negara Republik Indonesia yang tepat, selama
masa persidangan pertama BPUPKI ini, agendanya adalah mendengarkan
pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan nasional Indonesia. Ketiga tokoh
yang menyampaikan gagasannya mengenai dasar negara Republik Indonesia,
ialah Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Pada sidang 29 Mei 1945, Prof. Mohammad Yamin, S.H., mengemukakan
gagasan tentang rumusan lima asas dasar negara Republik Indonesia, yakni:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Kemudian pada sidang 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo mengemukakan
gagasannya mengenai rumusan lima prinsip dasar negara Republik Indonesia,
yang dinamakan 'Dasar Negara Indonesia Merdeka', yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial
Sementara itu, pada sidang 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan
perihal rumusan lima sila dasar negara Republik Indonesia, yang dinamakan
'Pancasila', yaitu:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dari beberapa usulan, milik Ir. Soekarno yang diterima dan diberi nama
Pancasila. Rumusan ini kemudian digunakan sebagai fondasi dan ideologi
negara Indonesia.
2). Sidang kedua BPUPKI (10 Juli-1745)
Hasil yang dicapai oleh panitia kecil tersebut diajukan dalam sidang kedua
BPUPKI. Sidang kedua BPUPKI membahas masalah rancangan undang undang
dasar termasuk mengenai pembukaan. Selain itu, sidang kedua BPUPKI juga
menetapkan pembentukan tiga panitia yaitu panitia hukum dasar panitia
masalah ekonomi dan panitia masalah bela negara. Pada sidang 11 Juli 1945,
panitia hukum dasar yang ditugaskan membahas masalah rancangan undang
undang dasar 1945 membentuk panitia kecil yang diketuai oleh Proff. Dr. Mr.
Supomo. pada 14 Juli 1945, Ir. Soekarno selaku ketua panitia hukum dasar
melaporkan hasil panitia kecil pada sidang yang isinya sebagai berikut.
a). Pernyataan Indonesia Merdeka
b). Pembukaan UUD ( diambil dari Piagam Jakarta )
c). batang tubuh yang kemudian disebut undang undang dasar

3.Pembentukan panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI)


Setelah BPUPKI berhasil menyusun rancangan ude, BPUPKI dianggap telah
selesai melaksanakan tugasnya, kemudian pada 7 Agustus 1945, BPUPKI
dibubarkan oleh pemerintah Jepang. Sebagai gantinya pemerintah Jepang
menyetujui dibentuknya panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI ) atau
Dokuritsu Junbi Inkai. tugas PPKI adalah melanjutkan hasil kerja BPUPKI dan
menyiapkan perpindahan kekuasaan dari pihak Jepang kepada bangsa
Indonesia.
Pemilihan anggota PPKI secara langsung dilakukan oleh Marsekal Terauchi.
Anggota PPKI berjumlah 21 orang . Yang dipilih tidak hanya terbatas pada
wakil wakil dari Jawa yang berada di bawah pemerintahan tentara ke 16, tetapi
juga dari berbagai pulau . sebagai ketua PPKI ditunjuk.Ir. Soekarno, wakil nya
Drs.Moh.Hatta, Dan Ahmad Subarjo ditunjuk sebagai penasihat.PPKI berbeda
dengan BPUPKI karena BPUPKI di ditetapkan Oleh panglima tentara ke 16 di
Jawa, sedangkan PPKI ditetapkan oleh penguasa perang tertinggi tentara Jepang
di Asia Tenggara. dalam pertemuan pada 12 Agustus 1945 di Dalat, jendral
Terauchi menyampaikan kepada ketiga toko tersebut bawah ke Maharajaan
Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia
pada 24 Agustus 1945. Untuk pelaksanaannya dapat dilakukan segera setelah
persiapan selesai oleh PPKI. dalam perkembangan selanjutnya atas Inisiatif
anggota PPKI, anggotanya ditambah menjadi enam orang tanpa seizin
pemerintah Jepang sehingga seluruh anggota PPKI berjumlah 27 orang. Adapun
maksud penambahan anggota tersebut adalah agar PPKI tidak berkesan badan
pembentukan Jepang. dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa PPKI telah
dapat diambil alih dan dikendalikan oleh pemimpin pemimpin Indonesia
sehingga menjadi alat perjuangan rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai