Perjuangan dalam meraih mimpi-mimpi itu pada akhirnya membuahkan hasil. Beberapa
tahun berlalu setelah Ikal lulus dari Universitas Indonesia dan sekembalinya Arai dari
Kalimantan, kedua sahabat itu dipertemukan kembali di sebuah ruang wawancara penerima
beasiswa S2 di Universitas Sorebone. Akhirnya kuda pemberian Jimbron benar-benar
membawa mereka berdua pergi ke Paris. Petualangan Arai dan Ikal berikutnya membawa
mereka menjelajahi benua Eropa dan Afrika sebagaimana mimpi yang telah mereka tetapkan
beberapa tahun yang lalu.
Kelebihan Buku
Keunggulan yang ada pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini terletak pada
penggunaan gaya bahasa kepenulisan yang khas seperti halnya pada novel sebelumnya yakni
Laskar Pelangi. Dalam novel ini juga menyajikan tentang pesan moral yang sangat kuat yakni
beranilah bermimpi dan berjuang untuk meraihnya. Mimpi, harapan, kerja keras, dan doa
yang berjalan beriringan akan menemui hasil yang memuaskan. Dalam novel ini banyak
mencontohkan tokoh-tokoh inspiratif diantaranya adalah Arai yang selalu menumbuhkan
mimpi-mimpi, Ikal yang setia terhadap sahabatnya, Jimbron yang penuh perhatian, Pak Julian
Balia yang seorang guru inspiratif, dan masih banyak lagi. Di dalam novel juga menyajikan
bumbu-bumbu nuansa kisah cinta yakni antara Arai dan Zakiah Nurmala serta Jimbron dan
Laksmi. Sementara Ikal masih saja berharap pada gadis Tionghoa pujaannya yang bernama A
Ling.
Kekurangan Buku
Kekurangan yang ada pada novel ini terletak pada konflik cerita yang tidak terlalu tajam.
Bisa dikatakan bahwa konflik yang terjadi dalam cerita adalah ketika Ikal memutuskan untuk
berhenti bermimpi di tengah-tengah cerita karena berbagai alasan. Namun Arai berhasil
menyadarkannya kembali dan akhirnya Ikal kembali meneruskan mimpi-mimpinya. Selain
itu pada alur cerita tiap bab terkesan seolah sengaja mengaburkan waktu dengan penataan sub
bab judul yang tidak sistematis. Sehingga membuat pembaca sedikit kebingungan setiap
beralih sub bab dalam novel.
Saran
Novel ini sangat baik dibaca oleh semua kalangan terutama pada segmentasi remaja. Di
dalam novel ini termuat nilai-nilai positif diantaranya ialah pantang menyerah, gigih, berani
menetapkan target, berani bermimpi, mengajarkan tentang dedikasi, dan lain sebagainya.