Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KRITIK DAN ESAI

Mengulas Tentang Sang Pemimpi dan Edensor


Andrea Hirata

Nama : AULIANA OKTA


NISN : 0035733922
Kelas : 12 IPS 1

SMA NEGERI 3 BATAM


SINOPSIS
 Novel I : Sang Pemimpi karya Andrea Hirata
Novel ini mengisahkan tentang tiga orang pemuda yang berjuang meraih
mimpi-mimpi dalam hidup mereka. Ketiga pemuda tersebut adalah Ikal, Arai, and
Jimbron. Mimpi-mimpi itu bermula dari sebuah desa kecil yang ada di pulau Belitong.
Ketika itu Ikal, Arai, dan Jimbron sedang belajar di dalam kelas yang dibimbing oleh
seorang guru bernama Julian Balia. Guru inilah yang menumbuhkan bibit-bibit mimpi
bagi Ikal, Arai, dan Jimbron untuk berani bermimpi setinggi-tingginya. Ia berkata
kepada anak-anak didiknya bahwa manusia harus berani bermimpi. “Bermimpilah
yang besar, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpumu!” begitu nasehat inspiratif
yang dilontarkan dengan penuh semangat oleh guru kesayangan ketiga remaja itu.

Mendengar nasehat inspiratif yang dilontarkan oleh guru mereka, maka bibit-
bibit mimpi dalam diri Ikal, Jimbron, dan Arai pun mulai tumbuh. Arai memantik
semangat kedua sahabatnya tersebut dengan kata-kata inspiratif seperti yang telah
dilontarkan oleh Pak Julian Balia. Arai bermimpi suatu saat nanti ia akan berkeliling
dunia dengan menjelajahi Eropa dan Afrika. Ikal pun terkesima dengan mimpi yang
ditularkan oleh Arai. Kemudian Arai pun menjelaskan langkah-langkah yang harus
mereka tapaki mulai saat ini demi mimpi-mimpi tersebut.

Pertama-tama mereka harus menyelesaikan sekolah, melanjutkan pendidikan


perguruan tinggi, dan mencari beasiswa S-2 di luar negeri. Mimpi Arai dan Ikal lantas
tertuju pada universitas Sorbone Paris yang juga akan menjadi tujuan mereka
berikutnya. Ikal terpengaruh oleh mimpi Arai dan berniat untuk mengikuti sahabatnya
itu. Sementara Jimbron masih menyembunyikan mimpi apa yang hendak ia kejar.

Langkah pertama pun dimulai. Upaya untuk terus bersekolah sampai lulus SMA
dilakukan oleh ketiga remaja itu dengan kerja keras dan air mata. Arai, Jimbron, dan
Ikal adalah anak-anak dari keluarga miskin yang mengharuskan mereka untuk bekerja
demi memenuhi kebutuhan sekolah. Sepulang sekolah ketiga sahabat itu bekerja
serabutan di warung kopi dan tempat pelelangan ikan.

Tak jarang mereka menjadi kuli panggul di pelabuhan. Semua itu mereka
lakukan demi mimpi-mimpi yang sedang mereka kejar. Begitu seterusnya hingga
pada saat kelulusan SMA pun tiba. Arai dan Ikal sudah memantapkan hati untuk
melanjutkan tahapan berikutnya demi meraih mimpi yang akan mereka kejar. Mereka
berencana untuk berlayar ke Jakarta dan mencari kerja sambilan sebagai batu loncatan
berkuliah di Universitas Indonesia.

Ketika hendak berlayar dengan menggunakan kapal tumpangan, perpisahan


mengharukan antara Arai, ikal, dan Jimbron tak terelakkan lagi. Jimbron memutuskan
untuk tetap tinggal di Belitong dan meneruskan mimpinya di tempat asalnya tersebut.
Ia memberikan dua buah tabungan berbentuk kuda kepada Arai dan Ikal dengan
mengatakan sesuatu hal yang sangat mengharukan. “kalian berdua akan pergi ke Paris
dengan menggunakan kudaku,” begitu kata Jimbron yang disambut dengan peluk dan
tangis Arai dan Ikal.

Perjuangan dalam meraih mimpi-mimpi itu pada akhirnya membuahkan hasil.


Beberapa tahun berlalu setelah Ikal lulus dari Universitas Indonesia dan sekembalinya
Arai dari Kalimantan, kedua sahabat itu dipertemukan kembali di sebuah ruang
wawancara penerima beasiswa S2 di Universitas Sorebone. Akhirnya kuda pemberian
Jimbron benar-benar membawa mereka berdua pergi ke Paris. Petualangan Arai dan
Ikal berikutnya membawa mereka menjelajahi benua Eropa dan Afrika sebagaimana
mimpi yang telah mereka tetapkan beberapa tahun yang lalu.

 Novel II : Edensor karya Andrea Hirata


Arai dan Ikal, 2 orang yang tidak terpisahkan sejak kecil. Ikal yang waktu lahir
di beri nama Aqil Barraq Badruddin, diharap dapat membawa damai. Namun ternyata,
nama itu tidak cocok untuknya dan dia adalah anak yang terkenal nakal. Sehingga
Ayahnya bermaksud mengganti namanya. Ikal-lah yang menentukan namanya.
Setelah dia membuka sebuah majalah, dia menemukan nama ‘Andrea’. Ayah dan
Ibunya pun akhirnya menyetujuinya

Tak lama setelah dia berganti nama, Ia bertempu dengan seorang gadis di masa
SMP, yaitu Njoo Xian Ling atau A Ling. Andrea (Ikal) merasa dia telah jatuh cinta
padanya. Sehingga setiap hal yang biasanya dianggap buruk olehnya berubah menjadi
hal yang lebih indah. Namun, orangtua Ikal mengira bahwa Ikal berubah karena
pergantian namanya. Padahal sebenarnya, Ikal menjadi anak baik berkat A Ling.

Pada saat keluarga A Ling berduka, mereka pindah. Ikal sangat terpukul. Hanya
ada satu kenangan dari A Ling, sebuah novel yang menggambarkan desa khayalan
‘Edensor’. Benda itu dijaganya, meski sudah lusuh. Membaca novel lusuh itu
menghibur hati Ika

Setelah tamat SMA, Arai dan Ikal mendapat beasiswa Uni Eropa untuk kuliah
di Universite de Paris di Sorbonne, Prancis. Di perantauan, Ikal merasakan sari pati
hidup. Mereka pun ingin menghabiskan liburan musim panas dengan hal yang tidak
terduga. Mereka ingin berkelana. Tak disangka, banyak yang ikut bertaruh. Sehingga
perjalanan diikuti oleh 4 kelompok.

1 kelompok wanita telah menemukan pujaan hatinya, dan tidak meneruskan


perjalanan dan 1 kelompok tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Tidak disangka,
demi menemukan A Ling, Arai dan Ikal telah menjelajahi Eropa, hingga ke Milan. Di
sudut Milan, Ikal menemukan pemilik nama Andrea yang dibacanya di majalah. Dari
hal itu, Ikal menemukan sepotong kecil mozaik hidupnya. Dia semangat mencari A
Ling. Hingga tempat terakhir yang dihuni oleh orang yang bernama A Ling adalah
Afrika. Mereka pun berhasil menjelajahi setengah Afrika dan menemui setiap orang
yang bernama Njoo Xian Ling. Namun tidak ditemukannya A Ling pujaan hatinya.

Karena liburan musi panas berakhir, mereka terpaksa kembali ke Prancis.


Setelah mereka berbagi pengalaman, semua tak percaya bahwa Arai dan Ikal berhasil
menjelajahi Eropa hingga Afrika, tanpa mereka tahu, semua didasari cinta. MVRC
Manooj dan Gonzales yang kalah. Mereka pun harus menjalankan sanksi yang
dijanjikan.

Setelah itu, Arai dan Ikal kembali sibuk dengan tesisnya agar cepat lulus dan
kembali ke kampung halaman. Setelah beberapa waktu, kesibukan Ikal terpecah saat
Arai sakit. Arai harus kembali ke Indonesia. Ikal sangat sedih karena kini dia sendiri.
Dia pun terjun ke dalam tesisnya tanpa Arai di sisinya.

Sayangnya, Dosen yang memegang tesisnya , Profesor Turnbull harus pensiun


dan kembali ke Sheffield, Inggris dan bekerja di sana. Demi tesisnya, Ikal pindah ke
Sheffield Hallam University. Pada saat Ikal datang ke rumah Profesor Turnbull.
Ternyata beliau dipanggil ke kampus. Ikal harus menunggu selama 2 jam. Akhirnya,
Ikal berkeliling Sheffield dan akan kembali ke rumah Turnbull selama 2 jam. Ikal
menaiki Bus desa yang dipenuhi petani kumal yang hanya berdiam.

Tanpa terasa, sudah lebih sejam Ikal berada di bus. Bus berjalan, Ikal semakin
dekat dengan desa yang dipagari tumpukan batu bulat hitam, rumah penduduk
berselang-seling diantara jekarak anggur. Ikal merasa kenal dengan gerbang desa
berukir ayam jantan, dengan pohon willow di pekarangannya, bangku-bangku batu
dah jajaran bunga daffodil. Ikal merasa masuk ke sebuah desa khayalan yang telah
lama hidup dalam kalbunya. Ikal meminta sopir berhenti dan ia turun. Ingatannya
mengenai daerah ini selama belasan tahun, tiba-tiba berada di depan matanya. Saat ia
bertanya mengenai desa itu kepada seorang ibu yang lewat, ibu itu menjawab ‘Ini
EDENSOR’.

KRITIK

 Sang Pemimpi
Novel Sang Pemimpi adalah sebuah novel kedua karya Andrea Hirata yang
merupakan bagian tetralogi Laskar Pelangi. Sang Pemimpi adalah judul yang tepat
untuk novel ini karena memang kisah yang disajikan membuat pembaca yakin akan
kekuatan mimpi. Tentunya, dengan cinta, pengorbanan, dan rahmat Tuhan, kita akan
dapat mewujudkan mimpi yang kita miliki. Novel yang memiliki ending yang begitu
mengesankan. Dan Novel yang memiliki alur yang bagus dan menarik. Tema cerita
yang sederhana namun terbungkus kalimat-kalimat yang penuh makna. Dalam
novelnya yang kedua tersebut penulis mengemas dan menata dengan bahasa yang
sederhana dan inspiratif, tapi tetap memperhatikan kualitas isi dan penuh bahasa
imajinatif.
Lewat novel ini juga penulis mampu menciptakan kata-kata yang menggugah
jiwa pembacanya. Penulis juga menyebutkan bahwa sikap pesimis dan tidak mau
mencoba serta minder itu merupakan racun yang akan menggerogoti mimpi kita untuk
menggapai cita-cita dan harapan kita. Karena hal tersebut akan menambah
keterpurukan pemikiran kita terhadap apa yang telah kita impikan selama ini. Tiga
tokoh utamanya, Arai, Ikal, dan Jimbron, yang digambarkan sebagai seorang pemimpi
yang telah menamatkan SMP dan akan melanjutkan ke SMA. Dari sinilah perjuangan
dan mimpi mereka dimulai. Tidak tanggung-tanggung, Arai dan Ikal bermimpi untuk
kuliah ke Perancis, sedangkan Jimbron memutuskan untuk menetap di Belitung. Demi
impian tersebut, apapun Arai dan Ikal lakukan agar impian untuk kuliah di Perancis
terwujud.

 Edensor
Novel Edensor karya Andrea Hirata adalah novel ketiga dari Tetralogi Laskar
pelangi yang diluncurkan dan menarik minat para pembaca. Novel ini bercerita
tentang keberanian bermimpi, kekuatan cinta, pencarian diri sendiri, dan penaklukan-
penaklukan yang gagah berani. Edensor menggambarkan mengenai kehidupan
seseorang yang berubah akibat cinta. Segala sesuatu yang dianggap buruk olehnya
berubah menjadi hal yang terasa indah, hingga tokoh mendapat beasiswa Uni Eropa.
Dia merasa hidupnya indah setelah berjumpa dengan cinta pertamanya, A Ling. Dan
merasa hilang saat cinta pertamanya meninggalkannya, hingga Ia menaklukkan
daerah-daerah demi mencari cinta pertamanya, sampai dia menemukan desa Edensor
yang pernah diceritakan A Ling kepadanya. Edensor menceritakan juga mengenai
ditemukannya sepotong kecil mozaik hidup yang ditemukan satu persatu saat
berkelana.

1. Tema
 Sang Pemimpi
Tema yang tersirat dalam novel “Sang Pemimpi” ini adalah persahabatan
dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap
kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan. Hal itu dapat dibuktikan dari
penceritaan per- kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan begitu
besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa seseorang menerjang
kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.
 Edensor
Tema yang terdapat dalam novel “Edensor” ini tersebut adalah sebuah
pertualangan serta keberanian tiga sekawan dalam meraih sebuah mimpi,
kekuatan cinta yang mengubah hidup, pencarian cinta dan diri sendiri dengan
penaklukan-penaklukan yang gagah berani. Hal ini dapat kita lihat dari
beberapa cuplikan pada novel ini.

2. Alur
 Sang Pemimpi
Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur).
Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan
alur mundur ketika menceritakan peristiwa waktu kecil pada saat
sekarang/dewasa.
 Edensor
Dalam novel Edensor, digunakan alur maju karena meskipun setiap bab
nya berbentuk mozaik, namun tetap terhubung dengan alur yang digunakan.
Hal ini dibuktikan oleh mozaik 2 hingga 5 yang menceritakan proses kelahiran
hingga sibuknya penamaan bayi Ikal.

3. Latar (Tempat)
 Sang Pemimpi
Dalam novel ini disebutkan latarnya yaitu di Pulau Magai Balitong, kios
pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri
Bukan Main, terminal Bogor, di kamar, di toko A Siong, di rumah Mak Cik
Maryamah, dan Pulau Kalimantan
 Edensor
Latar tempat yang terdapat dalam novel ini adalah di desa terpencil
tempat Arai tinggal, di Belanda, tempat tinggal arai dan ikal selama di
Belanda, di Prancis, di Belgia, pada patung Robert De Sorbonne, di kafe
Briganti et Bougreesses, di Jerman, dan di Skandinavia.
Latar (Waktu)
 Sang Pemimpi
Waktu yang digunakan adalah senin pagi, sore itu, siang dan malam hari.
 Edensor
Waktu yang digunakan adalah akhir pekan, pagi buta, tengah malam.
Latar (Suasana)
 Sang Pemimpi
Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja yang diselimuti
impian-impian. Juga terdapat beberapa suasana yang menunjukkan ketegangan
yaitu pada saat Arai dan teman-temannya membuat Pak Mustar geram dan
menghukum mereka, lalu pada suasana mengharukan disaat ibunya yang
meninggal pada saat dia masih kelas 1 SD
 Edensor
Lebih banyak memunculkan suasana haru dan menegangkan hal itu
tampak jelas dimana tokoh utama berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Hal ini dituangkan dalam beberapa cuplikan novel yang mengisahkan
perjuangan Arai dan Ikal dalam menggapai kesuksesan. Mereka harus bekerja
keras untuk menggapai impiannya. Merea terlahir dari keluarga sederhana
yang bergantung pada penghasilan ayah sebagai pekerja di PN Timah

4. Tokoh/Penokohan
 Sang Pemimpi
a) Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka.
b) Bang Rhoma Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin,
pantang menyerah.
c) Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias pada kuda.
d) Pak Balia : baik, bijaksana, pintar.
e) Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
f) Ibu Ikal: baik, penuh kasih saying
g) Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana.
h) Tokoh lain seperti Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong
Hanim, Capo, Bang   Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan Laksmi
adalah tokoh pendukung dalam  novel ini.
 Edensor
a) Andrea / Ikal : Tokoh utama dalam novel ini, Ia sangat berani
mencapai mimpi masa  kecilnya,pribadinya sangat keras.
b) Ayah Ikal : sabar,pendiam penyayang dan sangat bijaksana.
c) Weh : pintar berlayar dan pandai membaca rasi bintang dan
menentukan arah mata angina.
d) Taikong Hamin : ustadz, pengurus masjid.
e) Ibu Ikal : Penyayang,Keras kepala.
f) A Ling : cinta pertama ikal.
g) Arai : penyayang, gigih/pantang menyerah, cerdas.
h) Zakiah Nurmala : Cinta pertama Arai yang selalu menolak cinta Arai.
i) Ms.Famke Somers : cantik,baik dan bertanggung jawab.
j) Simon Van Der Wall : pemilik kost, tega/tidak perduli pada nasib
orang lain.
k) Dr.Michaella Woodward : seorang doctor ekonomi yang sangat
cemerlang, dan bertanggung jawab.
l) Erika Ingeborg : Asisten Dr. Woodward yang tegas dan bertanggung
jawab.
m) Teman Kuliah Andrea dan Ikal : Naomi Stansfield, Townsend, Marcus
Holdvessel, Christian Diedrich,Katya Kristanaema,
Saskia,Marike,AbrahamLevin, Y’hudit Oxxenberg, Yoram Ben
Mazuz, Becky Avshalom, Charolete Gastonia, Sylvie Laborde, Jean
PierreMinot, Sebastian Delbonnel, Liu Hyuu Wong, Heidy Ling,
Deborah Oh, Hawking Kong, MVRC Manoj, Pablo Arian Gonzales,
Ninochka Stronovsky,Alesandro D”Archy.
n) Maurent LeBlanch : seorang yang terpelajar dan bertanggungjawab.
o) Toha : Orang Indonesia di Crainova,Rumania seorang pembasmi
kecoa, baik.
p) Oruzgan Mourad Karzani : seorang Imam masjid afganistan di
Gmunden/ sangat bersahaja dan pahlawan besar Balloch yang
menumbangkan resismen Tentara Merah.
q) Prof. Turnbull : dosen Ikal yang sudah sepuh

5. Sudut pandang
 Sang Pemimpi
Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis
mem-posisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita
 Edensor
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama
(penggunaan kata ‘aku’ dan ‘kami’) dan sudut pandang orang ketiga tunggal
dan jamak (penggunaan kata ‘dia’ dan ‘mereka’ atau penyebutan nama secara
langsung)

6. Amanat
 Sang Pemimpi
Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan
berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap subbabnya. Yang pada
prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan
keinginan besar dalam hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis
dalam novel ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia yang
mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala keterbatasan.

 Edensor
Amanat yang dapat dipetik dari kisah novel tersebut adalah suatu
keyakinan dan kemauan dapat menuntun kita untuk mewujudkan mimpi-
mimpi yang pernah tersirat di benak kita, dan kekuatan cinta dapat mengubah
hidup kita menjadi lebih indah. seperti kisah ikal, anak yang awalnya nakal
dan brutal dapat berubah menjadi seseorang yang lebih baik. kekuatan
cintanya dapat menuntunnya dalam menaklukkan daerah-daerah di benua
Eropa dan Afrika. novel ini mengingatkan kita bahwa menerima kehidupan
berarti menerima kenyataan bahwa tidak ada hal yang sekecil apapun terjadi
karena kebetulan. juga kembali mengingatkan bahwa kenakalan-kenakalan
masa kecil kita pada suatu saat akan menimpa kita kembali atau kita akan
menuai karma.

7. Kelebihan dan Kekurangan


 Sang Pemimpi
Kelebihan: Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel
ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak
pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan
secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan
imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang
berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background
adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka
setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.
Kekurangan: Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu
disebabka karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan
alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi
kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini
dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang
bermutu.
 Edensor
Kelebihan: Mengandung makna mendalam dari setiap kisah hidup,
jauh dari sifat menggurui, kadang kala ngawur dengan sebagian tokoh yang
lucu. Novel juga lebih berkesan mendidik.
Kekurangan: Judul Edensor kurang sesuai dengan cerita, karena
maksud ‘Edensor’ terdapat di akhir cerita. Dan sangat sedikit bayangan
Edensor dalam novel karena dari penulis lebih banyak menuliskan
perjalanannya menaklukkan daerah-daerah daripada penjelasan maupun cerita
panjang mengenai Edensor.

Esai “Edensor”
Edensor, merupakan Novel ke-3 karya Andrea Hirata setelah novel
sebelumnya berjudul Laskar pelangi. Novel yang berjudul  “Edensor” ini
merupakan salah satu bentuk pengalaman dari seorang Andrea Hirata. Kisah-kisah di
dalamnya merupakan simpul kejadian yang pernah Ia alami. Pendidikan, kisah
romantisme, serta penjelajahannya menjadi media bagi dirinya menjalani kisah
cintanya. Bagaimana semangatnya mencari A-Ling kemudian dia harus rela menerima
hasil dari semangatnya itu.

Edensor, mengulas tentang perjalan hidup Ikal (Andrea) dan Arai, saudara


sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak perjalana
kisah kehidupan, suka maupun duka. Pertemuannya dengan Weh, lelaki yang harus
menanggung aib karena menderita penyakit buruk, penyakit kista yang disebabkan
oleh ulah nenek moyangnya yang telah berani melanggar aturan agama.
Weh merupakan tokoh yang telah mengajarkannya cara membaca bintang, mengurai
langit sebagai kitab terbentang serta membawanya pada satu pemahaman tentang
konstelasi zodiak. Zenit dan nadir, pesan terakhir yang ditinggalkan Weh sebelum
kematiannya. Weh adalah orang pertama yang telah mengenalkan Andrea pada diri
sejatinya, dan telah menguatkan tekat Andrea untuk menjelajahi separuh belahan
dunia, berjalan di atas tanah-tanah mimpi, dan menemukan cinta yang sesunguhnya.
Pelajaran yang tidak akan ditemukan di bangku pendidikan formal, karena hanya
kekuatan semesta yang mampu menguak realita kehidupan.

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan


keberuntungan yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang di tanah-tanah
mimpi yang telah menjadi mimpi-mimpi masa kecil mereka. Universitas Sorbonne
Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan
mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan
bangsa eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada
berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa Indonesia.
Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah
keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan
tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sahabat ini berjuang untuk
menyelesaikan pendidikan mereka.

Dalam novel yang berjudul “Edensor” ini, membawa kita pada perjalanan
yang tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya
memberi kita tantangan yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu
membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan
bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun. Dibutuhkan semangat,
kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud
dalam sebuah realita kehidupan.

Akan tetapi dalam novel ini, saya banyak menemukan istilah-istilah dan


kalimat-kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca, seperti pada istilah “Gracias
senor dan la niege au sahara”. Dan pada kalimat “Aku ingin menghirup berupa-rupa
pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin lika liku hidup yang ujungnya tak
dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang
bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak terduga- duga,
menyerap, mengikat, mengganda, berkembang dan terurai”

Pada akhir cerita novel ini,  hanya menceritakan ketika Ikal menemukan desa


khayalan A-Ling, Edensor. Bukan Ikal bertemu dengan A-Ling. Tepatnya pada tema
yang tertulis “ Lorong waktu”,  Ikal tiba di suatu tempat yang benama “Sheffield” .
Sheffield merupakan kota yang tak lebih dari kota pabrik yang telah bangkrut dan ia
pun menaiki bus buntut yang berisikan segelintir petani, hingga ia pun sampai disuatu
tempat yang sangat jauh dari sheffield dan tempat itu seolah mengingatkannya akan
sebuah negeri khayalan yang telah lama hidup dalam kalbunya, dan ia pun turun dari
mobil dan bertanya tentang nama tempat dimana ia berada pada saat itu pada seorang
ibu, dan ibu itupun menatapnya dengan lembut lalu menjawab “sure lof, it’s
Edensor”.Banyak nilai sosial yang dapat kita petik dari novel ini yaitu semangat juang
dua orang laki-laki yang berkobar-kobar demi menempuh pendidikan dan pencarian
cinta mereka.
Dan Novel yang berjudul “Edensor” ini, sangat cocok bagi pelajar Karena
dapat memotivasi semangat belajar mereka. Karena novel ini menceritakan Ikal dan
Arai yang tidak menduga kalau mereka dapat beasiswa untuk belajar ke Perancis,
Eropa. Dan juga semangat penulis yang kokoh walau diterjang penderitaan. Dan
Penulis sepertinya mengharapkan para pembaca agar mencontoh watak tokoh utama
dalam mengarungi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai