Anda di halaman 1dari 2

My 18th on earth!

“...Lembaran foto hitam putih aku coba ingat lagi wangi rumah di sore itu, kue coklat
balon warna warni, pesta hari ulang tahunku...” begitu tulus menyanyikan lagunya. Sama
seperti siang ini di rumah ku, aku merayakan hari kelahiran ku yang ke 18 bersama sahabat yang
tiada duanya. Ia Kristina biasa ku panggil Tina, ini tahun ke 3 aku merayakan kelahiran ku
bersamanya. Dia satu-satunya sahabat yang datang ke rumah, memberi kejutan yang tidak pernah
aku pikirkan sebelumnya, dia yang terbaik dalam urusan memberi kejutan.

Tina datang membawa kue coklat yang enak dengan tingkah laku hebohnya itu ia
memeluk ku, setelah itu kami saling berdoa untuk hari bahagia ini, Tina mengucapkan
harapannya pada ku “aku berharap semoga semakin dewasa umur mu kau bertambah menjadi
manusia yang bijaksana, sehat selalu pastinya, tetap rajin mengejar masa depan mu, kurangi
bawel mu itu dengan ku, dan semoga cepat nikah”, aku tertawa tergelak mendengar harapannya
untuk ku, bagaimana tidak? Aku ini baru 18 tahun dan sudah di doa kan agar segera menikah,
aku tau dia itu perhatian tapi juga tidak segila itu bukan?.

Setelah selesai merayakannya di rumah, kami memutuskan untuk sekedar jalan-jalan sore
mengelilingi kota, aku pernah berjanji padanya untuk mentraktirnya makan dan sebagai tanda
terimakasih ku juga kepadanya atas hari ini. Dia sangat heboh mengajak ku untuk pergi kesana
kesini, mengunjungi berbagai tempat, dan tak lupa untuk mengambil foto dari semua tempat
yang kami datangi kami juga mengambil beberapa foto dengan pose yang sangat konyol tanpa
rasa malu ketika di lihat oleh orang banyak. Lalu setelah itu kami pulang karena hari sudah mulai
malam dan kami juga capek berkeliling dari tadi.

Malam pun tiba, aku mendapatkan sebuah telfon dari sahabat ku yang lain, namanya
Ilham. Ilham adalah sosok sahabat yang cuek, dia tidak pernah bawel padaku hanya saja dia
sedikit menyebalkan. Ia menelfon ku sehabis magrib dan menyuruh ku untuk bersiap-siap, aku
bingung kenapa dia hanya menelfon ku untuk menyuruh ku bersiap-siap bukannya malah
mengucapkan selamat atau „wish‟ pada ku? Namun pada akhirnya aku menurut untuk bersiap-
siap, lalu tidak lama ia datang menjemput ku. Selama di perjalanan aku tidak tau dia membawa
ku kemana, aku bertanya tapi tidak di jawabnya.

Hingga akhirnya kami tiba di suatu mall ternyata dia mengajak ku ke bioskop untuk
menonton film yang telah kami berdua tunggu-tunggu dan sekaligus merayakan ulang tahun ku.
Begitu masuk ke dalama bioskop, aku terkejut karena ternyata disana sudah ada teman-teman ku
dan Ilham yang menunggu disana, mereka mengucapkan selamat kepada ku tapi tidak dengan
Ilham, dia tidak mengucapkan apapun untuk hari ulang tahun ku, aku tidak menanyakan hal itu
karena ku pikir Ilham punya caranya sendiri untuk mengucapkan selamat, lagipula kejutan
dengan di bawa ke bioskop olehnya juga sudah cukup.
Hari semakin malam, aku pulang diantar kembali oleh Ilham. Aku menanyakan kenapa
dia tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada ku, lalu dia menjawab “coba hitung ini sudah
keberapakalinya kita merayakan ulang tahun satu sama lain bersama? Ini sudah ke 6 kalinya
yang dimana sudah 6 tahun kita berteman dan harapan serta doa ku tidak akan pernah berubah
setiap tahunnya, selalu diberikan yang terbaik untuk mu itu doa ku”, lalu aku menjawab “dasar
Ilham jelek tidak ada romanti-romantisnya seperti yang lain”, Ilham pun menjawab kembali “aku
ini sahabat mu bukan pacar mu, lagi pula apakah kamu tidak puas dengan kejutan yang ku
berikan tadi?”, jujur saja ketika dia berkata seperti itu aku merasa bersalah padanya, aku
memaksanya melakukan sesuatu yang aku sudah tau jawabannya, dan juga aku menjadi sangat
bahagia hari ini karena kejutan yang dia berikan. Lalu aku pun meminta maaf kepadanya “iya
sorry kalau kesannya aku seperti memaksa mu, aku terlalu bahagia hari ini jadi aku juga ingin
berterimakasih kepada mu yang tadi itu sunggu membuat ku terkejut dan sangat bahagia”,
setelah mengatakan itu Ilham langsung meminta izin untuk pulang. Dan hari itu pada hari ulang
tahun ku yang ke 18 tahun aku merasa sangat bahagia dan tidak akan pernah aku lupakan.

Anda mungkin juga menyukai