Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT


UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2022

OLEH:
APRILLA RISKA SARI (2205905010101)
HAMZAH FANSURY (2205905010128)
MUTAWALI (2205905010134)
AULIANA OKTA (2205905010001)

Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi


Dosen Pengampu : Aduwina Pakeh, M.Sc
Progam Studi : Ilmu Administrasi Negara
Daftar Isi
Daftar Isi 2
Kata pengantar 3
BAB 1 (PENDAHULUAN) 4
a.) Latar belakang 4
b.) Rumusan Masalah 5
c.) Tujuan 5

BAB 2 (LANDASAN TEORI) 6


a.) Pengertian Kelompok Sosial 6
b.) Klasifikasi Kelompok Sosial 6
c.) Klasifikasi Kelompok Nyata 8

BAB 3 (PEMBAHASAN) 11
a.) Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial 11
b.) Faktor Pembentuk Kelompok Sosial 12
c.) Ciri-Ciri Kelompok Sosial 13
d.) Pembentukan Norma Kelompok14
e.) Arti Penting Hidup Berkelompok 14

BAB 4 (KESIMPULAN) 15
DAFTAR PUSTAKA 17

Pengantar Sosiologi HAL 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini berisi tentang kelompok – kelompok
sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan kita.
Makalah ini kami harapkan dapat memberikan ilmu atau pengetahuan tentang
kelompok-kelompok sosial, juga kami harapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca, rekan
mahasiswa, serta Dosen.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan, kata-kata. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih.

Penulis

KELOMPOK 2

Pengantar Sosiologi HAL 3


BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan
ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh
kelompok sosial antara individu dengan kelompok.

Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok
social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan
kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda.
Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan


dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula
perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.

Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan
dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan
dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial
dan sebagainya.

B.     Rumusan Masalah

1.      Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial?

2.      Apa faktor pembentuk kelompok sosial?

3.      Apakah ciri-ciri kelompok sosial?

4.      Bagaimana norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk?

Pengantar Sosiologi HAL 4


5.      Apa arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial?

C.    Tujuan

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang dorongan yang menyebabkan
terbentuknya kelompok sosial, faktor pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri kelompok sosial,
proses terbentuknya norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup berkelompok
dalam kelompok sosial. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan mahasiswa dapat
semakin luas wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna ketika terjun di dalam
masyarakat.

Pengantar Sosiologi HAL 5


BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok Sosial menurut para pakar

1.      Menurut Soerjono Soekanto

Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena
adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.

2.      Menurut Hendro Puspito

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang
melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.

3.      Menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt

Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.

B.     Klasifikasi Kelompok Sosial

1.      Klasifikasi menurut cara terbentuknya

a)      Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan   

Ciri-ciri kelompok semu :

1). Tidak direncanakan

2). Tidak terorganisir

3). Tidak ada interaksi secara terus menerus

4). Tidak ada kesadaran berkelompok

5). Kehadirannya tidak konstan

Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan massa.

        i.            Crowd(kerumunan), dibagi menjadi :

1)      Formal audiency / pendengar formal

Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop

Pengantar Sosiologi HAL 6


2)      Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara tetapi
ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api.

3)      Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik.

Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.

4)      Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin
menyaksikan peristiwa tertentu.

Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat peristiwa tertentu.

5)      Lawless Crowdsadalahkerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh : aksi
demo.

6)      Immoral low less crowdsadalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh :
kerumunan orang yang minum-minumankeras.

      ii.            Massa

Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan,
tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.

    iii.            Publik,

 Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa,
perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama.
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti :
radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain.

b)      Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai
macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu
konstan.

1)      Kelompok Statistical Group

Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial
dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.

2)      Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan

Pengantar Sosiologi HAL 7


        Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin,
warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi belum ada kontak dan komunikasi di antara
anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.

3)      Kelompok sosial / social groups

        Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat
dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti
tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki
anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh :
ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.

4)      Kelompok asosiasi / associational group

        Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).

Ciri-ciri kelompok asosiasi :

1.      direncanakan

2.      terorganisir

3.      ada interaksi terus menerus

4.      ada kesadaran kelompok

5.      kehadirannya konstan

C.    Klasifikasi Kelompok Nyata

1.      Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antar anggota

a.       Gemeinschaft / paguyuban

      Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni,
bersifat alamiah dan kekal.

Ferdinand Thonies membagi menajdi 3 bagian :

                                    i.            Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah.

Contoh : kerabat, klien

                                  ii.            Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.

Pengantar Sosiologi HAL 8


Contoh : RT, RW, Padukuhan, Pedesaan

                                iii.            Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.

Contoh : kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)

b.      Gesselschaft / patembayan

     Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya
bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

2.      Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota

a.       Kelompok Primer (Primary Group)

      Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan
bersifat informal.

Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.

b.      Kelompok Sekunder (secondary Group)

       Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada
asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI

3.      Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan

a.       Kelompok Formal

      Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja
dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan

b.      Kelompok Informal

      Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan
memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS

Pengantar Sosiologi HAL 9


     Klasifikasi kelompok sosial menurut pendapat Robert K. Merthon

a.       Membership Group

        Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok
tersebut. Contoh : Anggota DPR

b.      Reference Group

      Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota
kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan
tersebut.Contoh : Anggota TNI

Pengantar Sosiologi HAL 10


BAB III

PEMBAHASAN
A.    Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial

Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-dorongan


tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia menjadi bersemangat
untuk mencapai apa yang diinginkannya.

Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu
yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial
tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :

a.       Dorongan untuk mempertahankan hidup

Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka
secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena
kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu
dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia
pergi akan senantiasa merasa aman.

b.      Dorongan untuk meneruskan keturunan

Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama,
yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan
pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan
keturunan ini dapat tercapai

c.       Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif
dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya
kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada
kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang
dihasilkan akan dapat maksimal.

B.     Faktor pembentuk Kelompok Sosial

Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga

Pengantar Sosiologi HAL 11


yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.

1.      Kedekatan

        i.            Kedekatan geografis tempat tinggal

Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam
sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang
di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.

Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan
bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.

      ii.            Kedekatan geografis daerah asal

Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama
merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin,
meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.

2.      Kesamaan

Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain.

Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :

a.       Kesamaan kepentingan

Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan
bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.

b.      Kesamaan keturunan

Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya
orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing

Pengantar Sosiologi HAL 12


anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.

c.       Kesamaan nasib

Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang
mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

C.    Ciri-ciri Kelompok Sosial

1.      Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.

Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya
kelompok formal dengan informal.

2.      Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.

Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu
secara tertulis atau secaratidak tertulis

3.      Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.

Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan,
maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.

4.      Memiliki kepentingan bersama

Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya
adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut
dapat diusahakan secarabersama-sama.

5.      Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya
komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial,
masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ ggasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.

Pengantar Sosiologi HAL 13


D.    Pembentukan Norma Kelompok

Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-
norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya,
kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu
pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya,
dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok.
Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan
perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung).
Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke
dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.

E.     Arti Penting Hidup Berkelompok

Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam
sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan
sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu
anggota kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing,
sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan
tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup
berkelompok sangat penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidup.

Pengantar Sosiologi HAL 14


BAB IV

KESIMPULAN
1.      Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial:

a.       Dorongan untuk mempertahankan hidup

b.      Dorongan untuk meneruskan keturunan

c.       Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja

2.      Faktor pembentuk kelompok sosial?

a.       Kedekatan

                                    i.            Kedekatan geografis tempat tinggal

                                  ii.            Kedekatan geografis daerah asal

b.      Kesamaan

                                    i.            Kesamaan kepentingan

                                  ii.            Kesamaan keturunan

                                iii.            Kesamaan nasib

3.      Ciri-ciri kelompok sosial:

a.       Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.

b.      Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.

c.       Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.

d.      Memiliki kepentingan bersama

e.       Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

4.      Bagaimana norma-norma kelompok sosial dapat terbentuk

Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok.
Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.

5.      Arti penting hidup berkelompok dalam kelompok sosial:

Bahwa hidup berkelompok pada kelompok sosial sangat penting untuk mempermudah
dalammemenuhi kebutuhan hidup.
Pengantar Sosiologi HAL 15
DAFTAR PUSTAKA

Ismawati, Esti.2012 IlmuSosialBudayaDasar,Yogyakarta :PenerbitOmbak

Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama

Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada
Media Group

http:\\id.wikipedia.com\kelompok-sosial\

Pengantar Sosiologi HAL 16

Anda mungkin juga menyukai