OLEH:
APRILLA RISKA SARI (2205905010101)
HAMZAH FANSURY (2205905010128)
MUTAWALI (2205905010134)
AULIANA OKTA (2205905010001)
BAB 3 (PEMBAHASAN) 11
a.) Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial 11
b.) Faktor Pembentuk Kelompok Sosial 12
c.) Ciri-Ciri Kelompok Sosial 13
d.) Pembentukan Norma Kelompok14
e.) Arti Penting Hidup Berkelompok 14
BAB 4 (KESIMPULAN) 15
DAFTAR PUSTAKA 17
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa atas penyertaan-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini berisi tentang kelompok – kelompok
sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan kita.
Makalah ini kami harapkan dapat memberikan ilmu atau pengetahuan tentang
kelompok-kelompok sosial, juga kami harapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca, rekan
mahasiswa, serta Dosen.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan, kata-kata. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih.
Penulis
KELOMPOK 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada aksi dan
ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan contoh
kelompok sosial antara individu dengan kelompok.
Kelompok sosial dapat berupa kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder.
Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok
social primer dengan hubungan langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk
mengenal lebih jauh dari kelompok primer dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan
kelompok sosial primer adalah kelompok besar didasarkan pada kepentingan yang berbeda.
Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan
dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan
dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial
dan sebagainya.
1. Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk membahas tentang dorongan yang menyebabkan
terbentuknya kelompok sosial, faktor pembentuk kelompok sosial, ciri-ciri kelompok sosial,
proses terbentuknya norma-norma kelompok sosial, dan arti penting hidup berkelompok
dalam kelompok sosial. Sehingga dengan pembahasan ini diharapkan mahasiswa dapat
semakin luas wawasan dan pengetahuannya, yang akan sangat berguna ketika terjun di dalam
masyarakat.
LANDASAN TEORI
Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena
adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang
melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd (kerumunan), publik dan massa.
3) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik.
4) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin
menyaksikan peristiwa tertentu.
5) Lawless Crowdsadalahkerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh : aksi
demo.
6) Immoral low less crowdsadalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh :
kerumunan orang yang minum-minumankeras.
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan,
tetapi kemungkinan terbentuknya disengaja dan direncanakan.
Contoh : mendatangi gedung DPR dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa,
perbedaannya publik kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama.
Terbentuknya publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti :
radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan lain-lain.
b) Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai
macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu
konstan.
Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial
dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial dengan masyarakat
dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama seperti
tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki
anggota-anggota yang berinteraksi dan berkomunikasi secara terus menerus. Contoh :
ketetanggaan, teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki struktur formal
(kepengurusan).
1. direncanakan
2. terorganisir
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni,
bersifat alamiah dan kekal.
iii. Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama.
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya
bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling kenal mengenal dan
bersifat informal.
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan pada
asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI
Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan tugas dengan sengaja
dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya.
Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang dan
memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.
Contoh : anggota OSIS
Merupakan kelompok sosial yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok
tersebut. Contoh : Anggota DPR
Merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota
kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya sesuai dengan kelompok acuan
tersebut.Contoh : Anggota TNI
PEMBAHASAN
A. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial
Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu
yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial
tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka
secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena
kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu
dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia
pergi akan senantiasa merasa aman.
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama,
yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan
pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan
keturunan ini dapat tercapai
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif
dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya
kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada
kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang
dihasilkan akan dapat maksimal.
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam
sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang
di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan
bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok
pertemanan.
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama
merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin,
meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-
karakter personal lain.
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan
bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya
orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang
mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
Suatu kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya
kelompok formal dengan informal.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu
secara tertulis atau secaratidak tertulis
Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan,
maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.
Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatarbelakangi yang salah satunya
adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama tersebut
dapat diusahakan secarabersama-sama.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya
komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial,
masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ ggasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok sosial tersebut.
Perilaku kelompok, sebagaimana semua perilaku sosial, sangat dipengaruhi oleh norma-
norma yang berlaku dalam kelompok itu. Sebagaimana dalam dunia sosial pada umumnya,
kegiatan dalam kelompok tidak muncul secara acak. Setiap kelompok memiliki suatu
pandangan tentang perilaku mana yang dianggap pantas untuk dijalankan para anggotanya,
dan norma-norma ini mengarahkan interaksi kelompok.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok.
Pada saat seseorang berprilaku tertentu pihak lain menilai kepantasasn atau ketidakpantasan
perilaku tersebut, atau menyarankan perilaku alternatif (langsung atau tidak langsung).
Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok. Jadi, ketika seseorang masuk ke
dalam sebuah kelompok, perlahan-lahan akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu
bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam
sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu
urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan
sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu
anggota kelompok , setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing,
sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan
tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup
berkelompok sangat penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidup.
KESIMPULAN
1. Dorongan apa yang menyebabkan manusia ingin hidup dalam kelompok sosial:
a. Kedekatan
b. Kesamaan
a. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain.
b. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok.
Norma terbetnuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.
Bahwa hidup berkelompok pada kelompok sosial sangat penting untuk mempermudah
dalammemenuhi kebutuhan hidup.
Pengantar Sosiologi HAL 15
DAFTAR PUSTAKA
Saptono, Bambang S. 2006 SOSIOLOGI JILID 2 SMA KELAS XI, Jakarta: PT. Phibeta
Aneka Gama
Subakti, A. Ramlan dkk. 2011 Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada
Media Group
http:\\id.wikipedia.com\kelompok-sosial\