DIUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Ardine Alfiya Salsabila (6)
2. Aulia Zulfaa Ananda (7)
3. Nadwa Aulia (22)
4. Siti Fitria Nova (31)
Dra. Purwaningati, M. Pd
XI IPS 2
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II PEMBAHASAN 6
3.1. Kesimpulan 15
3.2. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
4
b. Agar kita mengetahui apa hakikat dari kelompok sosial dan apa saja yang ada
didalamnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk sosial, maksudnya manusia selalu berusaha untuk hidup
bersama. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Oleh karena
itu, dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak akan mungkin hidup sendiri. Di mana
hubungan manusia dan masyarakat tersebut adalah salah satu bagian dalam struktur sosial.
Struktur sosial memiliki berbagai macam bentuk, di mana salah satu bentuk dari struktur sosial
adalah kelompok sosial.
6
D. Robert K. Merton
“Kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
yang telah mapan.
Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria suatu kelompok, yaitu:
1) Kelompok ditandai sering terjadinya interaksi.
2) Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
3) Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
E. Robert Bierstedt
Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis,
berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Pada dasarnya
yang dapat diperoleh dari pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli di atas adalah
adanya interaksi antara manusia, seperti komunikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa dalam kelompok sosial terdapat anggota kelompok yang saling berinteraksi dan
memiliki kesadaran dalam satu ikatan,.
Seperti yang Anda ketahui bahwa manusia adalah makhluk. sosial. Sebagai makhluk
sosial, manusia membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya untuk memenuhi
kebutuhannya. Sehingga hal tersebut mendorong manusia untuk hidup berkelompok. Selain
keinginan untuk hidup berkelompok, agar dapat disebut sebagai kelompok sosial, maka harus
dipenuhi berbagai syarat. Apa sajakah keinginan dan syarat kelompok sosial? Berikut adalah
keinginan dan syarat kelompok social :
7
a. Keinginan hidup berkelompok
Sebagai makhluk sosial, maka keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya
dalam sebuah kelompok pasti ada, Misalnya saja saat bermain Anda membutuhkan teman,
bukan? Hal tersebut adalah salah satu keinginan. Di mana terdapat dua keinginan yang kuat
mengapa manusia ingin hidup berkelompok. Tahukah Anda kedua keinginan tersebut?
Keinginan tersebut ialah sebagai berikut.
1) Keinginan untuk bersatu dengan manusia lain yang ada di sekitarnya.
2) Keinginan untuk bersatu dengan situasi alam yang ada di sekitarnya.
Adanya keinginan yang kuat dari manusia untuk dapat hidup bersama dengan orang
lain dan alam di sekitarnya tersebut, maka mereka membentuk sebuah kelompok. Kemudian
dari kelompok tersebut, individu atau manusia mulai berusaha untuk mengembangkan dirinya
supaya bermanfaat bagi orang lain dalam kelompoknya sehingga individu tersebut dapat
diterima. Derngan adanya keinginan untuk diterima dan usaha untuk menjadi berguna bagi
orang lain tersebut akan menimbulkan yang namanya kebudayaan kelompok yang disebut
dengan kelompok sosial (social group).
Dengan adanya pandangan yang sama tentang masa depan bersama oleh semua anggota
dalam sebuah kelompok, maka akan tercapai perasaan persatuan. Oleh karenanya, kelompok
sosial dapat terbentuk apabila terdapat kesatuan manusia yang hidup Bersama dengan hasrat
atau keinginan yang sama serta dapat bekerja sama dengan perasaan yang sama untuk
mencapai tujuan yang sama pula.
8
syarat kelompok sosial itu sendiri. Adapun beberapa ahli telah mengungkapkan syarat agar
kelompok manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, sebagai berikut.
1) Soerjono Soekanto
Menurutnya kelompok manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila
memenuhi berbagai syarat. Di mana syarat tersebut, antara lain:
a) Adanya kesadaran dari anggota kelompok bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok.
b) Adanya hubungan timbal balik antaranggota kelompok
c) Adanya kesamaan tujuan yang dimiliki oleh anggota kelompok.
d) Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e) Bersistem dan berproses
9
ciri kelompok sosial tidaklah jauh berbeda dengan syarat kelompok sosial. Adapun ciri-ciri
kelompok sosial, sebagai berikut.
a. Adanya motif-motif yang sama
Setiap kelompok sosial pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Keinginan atau motif
tersebut bisa menjadi ciri suatu kelompok sosial. Di mana motif yang dimaksud, misalnya suatu
kelompok siswa yang saling bekerja sama untuk memecahkan berbagai tugas yang diberikan
oleh gurunya. Dengan adanya kesamaan motif, maka akan melahirkan yang dinamakan sense
of belonging. Sense of belonging. yaitu sikap dan peranan yang mencerminkan ia adalah
anggota di dalam suatu kelompok. Jika hal tersebut sudah terbentuk, setiap orang akan merasa
terpuaskan karena ia merasa kebutuhannya sebagai makhluk sosial terpenuhi.
10
Selain itu, ada juga seorang ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai ciri-ciri
kelompok sosial. Di mana ciri-ciri kelompok sosial menurut Muzafer Sherif, sebagai berikut.
a. Adanya dorongan atau motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi sosial
sesamanya dan tertuju dalam tujuan bersama.
b. Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu dengan yang lainnya
terkait akibat terjadinya interaksi sosial.
c. Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peran dan
kedudukan yang berkembang dengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.
d. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok
yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.
Keluarga dapat menjadi kelompok sosial untuk meneruskan keturuan. Secara naluri
alami, manusia pasti ingin melanjutkan generasi dan keturunannya. Nilai-nilai tentang norma
pasti diawali di lingkungan keluarga, keluarga dapat menjadi social control bagi individu-
individu dalam keluarga itu sendiri.
11
3. Dorongan untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Di era modern seperti sekarang ini, individu dituntut untuk melakukan pekerjaan secara
efektif dan efisien untuk mendapat hasil kerja yang maksimal. Dengan adanya pembagian tugas
yang jelas dalam suatu kelompok sosial, maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal
dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja demi mencapai tujuan bersama.
Pembentukan kelompok sosial memang tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik
tapi juga kesamaan yang dapat dimiliki oleh para anggota – anggotanya. Kesamaan dimaksud
disini dapat berupa kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia serta kesamaan – kesamaan
lainnya. Dengan adanya kesamaan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Maka
proses interaksi yang dilakukan oleh mereka menjadi lebih mudah dan pada akhirnya akan
membantu proses pembentukan kelompok sosial baik yang disadarai atau tidak. Faktor
pembentuk kelompok sosial yang didasarkan atas kesamaan yang dimiliki oleh anggotanya
dapat dibagi lagi menjadi dua faktor. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor darah dan
keturunan, serta faktor kepentingan.
13
4. Teori Pertukaran, teori yang sekarang ini mendapat perhatian betapa pentingnya di
dalam memahami terbentuknya kelompok ialah teori pertukaran (exchange theoty).
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori
propinquity, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori
pertukaran ini.
Beberapa hal yang menjadi Penghambat terbentuknya Kelompok Sosial dalam masyarakat
diantaranya :
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat.
3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif.
4. Vested Interest (Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat).
5. Prasangka (Prejudice) terhadap Hal-Hal Baru.
6. Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat.
7. Hambatan Ideologis.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara sosiologi, kelompok adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Proses terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin
hidup bersama, itulah sebanya dalam masyarakat manusia dapat dipersamakan dengan
masyarakat binatang.
Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai kecenderungan atas dasar dorongan
nalurinya secara biologis untuk hidup berkelompok. Mengenai batasan pengertian dari
kelompok sosial masih belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut.
Dengan tidak adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu memiliki
banyak aspek.
3.2 Saran
Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi
status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan kelompok naik kita juga
tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap
perubahan positif yang ada di masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
HD, Hj. Safarina. 2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
https://doc.lalacomputer.com/makalah-kelompok-sosial/https:/
16