Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SOSIOLOGI

Hakikat Kelompok Sosial dan Teori-teori Mengenai Pembentukan


Kelompok Sosial

DIUSUN OLEH :
Kelompok 1
1. Ardine Alfiya Salsabila (6)
2. Aulia Zulfaa Ananda (7)
3. Nadwa Aulia (22)
4. Siti Fitria Nova (31)

GURU MATA PELAJARAN :

Dra. Purwaningati, M. Pd

XI IPS 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 14 JAKARTA


Jl. Madrasah No.80, RT.3/RW.9, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata pelajaran Sosiologi
tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Hakikat Kelompok Sosial dan Teori-teori Mengenai


Pembentukan kelompok Sosial” dapat diselesaikan karena bantuan dari masing-masing
anggota Kelompok. Kami berharap makalah tentang Hakekat Kelompok Sosial serta Teori
Pembentukannya ini dapat menambah wawasan/pengetahuan lebih dalam mengenai
pelajaran Sosiologi. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah bertema sosiologi ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Sosiologi ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 12 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang 4

1.2 Rumusan Masalah 4


1.3 Tujuan Penulisan 4

BAB II PEMBAHASAN 6

2.1. Pengertian Kelompok Sosial 6

2.2. Terbentuknya Kelompok Sosial 7

2.3. Syarat Kelompok Sosial 8

2.4. Ciri-ciri Kelompok Sosial 9

2.5 Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial 11

2.6 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial 12

2.7 Teori Pembentukan Kelompok Sosial 13

2.8 Penghambat Terbentuknya Kelompok Sosial 14

BAB III PENUTUP 15

3.1. Kesimpulan 15

3.2. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Ada
aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Contoh guru mengajar merupakan
contoh kelompok sosial antara individu dengan kelompok. Kelompok sosial dapat berupa
kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat
secara langsung maupun tidak langsung. Kelompok sosial primer dengan hubungan langsung
apabila tanpa melalui perantara. Misalkan untuk mengenal lebih jauh dari kelompok primer
dapat kita lihat yaitu pada keluarga. Sedangkan kelompok sosial primer adalah kelompok besar
didasarkan pada kepentingan yang berbeda.
Proses yang membentuk terjadinya kelompok sosial meliputi faktor pendorong
timbulnya kelompok sosial dan dasar pembentukan kelompok sosial. Setiap masyarakat
manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa
perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang
lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat
ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada
suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada
waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan kelembagaan masyarakat,
kekuasaan dan wewenang, kelompok sosial, dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Secara garis besar permasalahan yang ada dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kelompok sosial?
2. Bagaimana proses terbentuknya kelompok sosial?
3. Apa saja syarat Kelompok Sosial?
4. Apa saja ciri-ciri sebuah Kelompok Sosial?
5. Apa Saja Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial?
6. Apa Saja Faktor Pembentuk Kelompok Sosial?
7. Apa Saja Teori Pembentukan Kelompok Sosial?
8. Apa Saja Penghambat Terbentuknya Kelompok Sosial?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah dengan judul ‘Hakikat Kelompok Sosial’, yakni sebagai berikut :
a. Sebagai persyaratan untuk mengikuti diskusi mata pelajaran Sosiologi.

4
b. Agar kita mengetahui apa hakikat dari kelompok sosial dan apa saja yang ada
didalamnya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Manusia adalah makhluk sosial, maksudnya manusia selalu berusaha untuk hidup
bersama. Hal ini dikarenakan manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Oleh karena
itu, dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak akan mungkin hidup sendiri. Di mana
hubungan manusia dan masyarakat tersebut adalah salah satu bagian dalam struktur sosial.
Struktur sosial memiliki berbagai macam bentuk, di mana salah satu bentuk dari struktur sosial
adalah kelompok sosial.

2.1 Pengertian Kelompok Sosial


Tahukah Kamu yang dimaksud dengan kelompok sosial? Kelompok dalam
pandangan sosiologi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan orang-orang yang
mempunyai hubungan dan berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya perasaan
bersama. Sedangkan hubungan sosial tidak akan ada jika hanya terdiri dari seorang saja.
Berikut adalah pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli sosiologi, di antaranya
A. Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren
“Kedua ahli sosiologi tersebut mendefinisikan kelompok sosial sebagai kelompok yang terdiri
atas dua atau lebih manusia dan di antara mereka térdapat beberapa pola interaksi yang dapat
dipahami oleh anggota atau orang lain secara keseluruhan.”
B. Mayor Polak
“Kelompok sosial, yaitu sebagai sejumlah orang yang satu sama lain memiliki hubungan
sebagai sebuah struktur untuk memenuhi kepentingan bersama.”
C. Wila Huky
“Kelompok sosial adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi atau saling berkomunikasi.”

6
D. Robert K. Merton
“Kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
yang telah mapan.
Menurut Robert K. Merton, terdapat tiga kriteria suatu kelompok, yaitu:
1) Kelompok ditandai sering terjadinya interaksi.
2) Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok.
3) Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
E. Robert Bierstedt
Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis,
berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Pada dasarnya
yang dapat diperoleh dari pengertian kelompok sosial menurut beberapa ahli di atas adalah
adanya interaksi antara manusia, seperti komunikasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa dalam kelompok sosial terdapat anggota kelompok yang saling berinteraksi dan
memiliki kesadaran dalam satu ikatan,.

2.2 Terbentuknya Kelompok Sosial

Seperti yang Anda ketahui bahwa manusia adalah makhluk. sosial. Sebagai makhluk
sosial, manusia membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupannya untuk memenuhi
kebutuhannya. Sehingga hal tersebut mendorong manusia untuk hidup berkelompok. Selain
keinginan untuk hidup berkelompok, agar dapat disebut sebagai kelompok sosial, maka harus
dipenuhi berbagai syarat. Apa sajakah keinginan dan syarat kelompok sosial? Berikut adalah
keinginan dan syarat kelompok social :

7
a. Keinginan hidup berkelompok
Sebagai makhluk sosial, maka keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya
dalam sebuah kelompok pasti ada, Misalnya saja saat bermain Anda membutuhkan teman,
bukan? Hal tersebut adalah salah satu keinginan. Di mana terdapat dua keinginan yang kuat
mengapa manusia ingin hidup berkelompok. Tahukah Anda kedua keinginan tersebut?
Keinginan tersebut ialah sebagai berikut.
1) Keinginan untuk bersatu dengan manusia lain yang ada di sekitarnya.
2) Keinginan untuk bersatu dengan situasi alam yang ada di sekitarnya.
Adanya keinginan yang kuat dari manusia untuk dapat hidup bersama dengan orang
lain dan alam di sekitarnya tersebut, maka mereka membentuk sebuah kelompok. Kemudian
dari kelompok tersebut, individu atau manusia mulai berusaha untuk mengembangkan dirinya
supaya bermanfaat bagi orang lain dalam kelompoknya sehingga individu tersebut dapat
diterima. Derngan adanya keinginan untuk diterima dan usaha untuk menjadi berguna bagi
orang lain tersebut akan menimbulkan yang namanya kebudayaan kelompok yang disebut
dengan kelompok sosial (social group).

Dengan adanya pandangan yang sama tentang masa depan bersama oleh semua anggota
dalam sebuah kelompok, maka akan tercapai perasaan persatuan. Oleh karenanya, kelompok
sosial dapat terbentuk apabila terdapat kesatuan manusia yang hidup Bersama dengan hasrat
atau keinginan yang sama serta dapat bekerja sama dengan perasaan yang sama untuk
mencapai tujuan yang sama pula.

2.3 Syarat Kelompok Sosial


Untuk disebut sebagai kelompok sosial, keinginan saja tidak cukup untuk menjadi
kelompok sosial. Di mana agar dapat disebut sebagai kelompok sosial, maka harus dipenuhi

8
syarat kelompok sosial itu sendiri. Adapun beberapa ahli telah mengungkapkan syarat agar
kelompok manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, sebagai berikut.
1) Soerjono Soekanto
Menurutnya kelompok manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial apabila
memenuhi berbagai syarat. Di mana syarat tersebut, antara lain:
a) Adanya kesadaran dari anggota kelompok bahwa mereka merupakan bagian dari kelompok.
b) Adanya hubungan timbal balik antaranggota kelompok
c) Adanya kesamaan tujuan yang dimiliki oleh anggota kelompok.
d) Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e) Bersistem dan berproses

2) Baron dan Byrne


Menurut mereka suatu kelompok dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
a) Interaksi,. Maksudnya anggota kelompok harusnya berinteraksi antara yang satu dengan
yang lainnya.
b) Interdependen. Maksudnya apa yang terjadi pada anggota kelompok akan memengaruhi
perilaku anggota lainnya.
c) Stabil, yakni hubungan tidak ada batasan waktu yang jelas.
d) Tujuan yang dibagi. maksudnya beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
e) Struktur, mạksudnya fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur
sehingga mereka memiliki bagian peran.
f) Persepsi. Yakni anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
Berdasarkan syarat yang diungkapkan oleh para ahli tersebut, pada dasarnya bahwa dalam
pembentukan kelompok sosial harus ada kesadaran bahwa setiap anggota adalah bagian
dari kelompoknya sehingga manusia akan cenderung berusaha dengan sebaik mungkin
agar terjadi hubungan timbal balik yang baik dalam sebuah kelompok tersebut.
Hubungan timbal balik tersebut akan berjalan dengan lancar dan berakhir dengan baik serta
saling menguntungkan apabila setiap anggota kelompok memiliki tujuan yang sama. Dengan
adanya tujuan yang sama, maka setiap anggota akan terikat dengan kelompoknya. Dengan
adanya kesadaran, kesamaan tujuan dan adanya hubungan timbal balik, maka kelompok
individu tersebut akan membentuk kelompok sosial dan juga menciptakan struktur, kaidah, dan
pola perilaku.

2.4 Ciri-ciri Kelompok Sosial


Kelompok sosial dalam masyarakat memiliki ciri-cirinya sendiri. Di mana berdasarkan
ciri-ciri ini, maka suatu kelompok dapat disebut sebagai kelompok sosial, Pada dasarnva, ciri-

9
ciri kelompok sosial tidaklah jauh berbeda dengan syarat kelompok sosial. Adapun ciri-ciri
kelompok sosial, sebagai berikut.
a. Adanya motif-motif yang sama
Setiap kelompok sosial pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Keinginan atau motif
tersebut bisa menjadi ciri suatu kelompok sosial. Di mana motif yang dimaksud, misalnya suatu
kelompok siswa yang saling bekerja sama untuk memecahkan berbagai tugas yang diberikan
oleh gurunya. Dengan adanya kesamaan motif, maka akan melahirkan yang dinamakan sense
of belonging. Sense of belonging. yaitu sikap dan peranan yang mencerminkan ia adalah
anggota di dalam suatu kelompok. Jika hal tersebut sudah terbentuk, setiap orang akan merasa
terpuaskan karena ia merasa kebutuhannya sebagai makhluk sosial terpenuhi.

b. Adanya reaksi dan kecakapan yang berlainan


Di dalam suatu kelompok, anggotanya tentulah tidak seragam di dalam hal reaksi dan
kecakapan. Dengan adanya perbedaan tersebut, justru akan membuat kelompok dapat hidup.
Di mana dengan adanya reaksi yang berbeda tersebut akan mendatangkan suatu kejadian yang
sering kita setbut sebagai hubungan timbal balik. Berdasarkan hal tersebut, maka keragaman
dapat menciptakan apa yang dinamakan struktur sosial.

c.. Adanya struktur sosial yang jelas


Struktur sosial dapat diartikan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang
terjadi hubungan timbal balik antara status dan peran, dengan batas-batas perangkat unsur-
unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat. Tatanan tersebut
akan terbentuk secara hierarkis, baik secara vertikal maupun horizontal. Struktur sosial secara
vertikal akan menghasilkan stratifikasi sosial, sedangkan secara horizontal akan menghasilkan
diferensiasi sosial. Adanya pembagian hak dan kewajiban yang berbeda, menjadikan suatu
kelompok sosial bisa teratur. Di dalam suatu kelompok sosial sangat dibutuhkan adanya
pimpinan dan berbagai elemen struktur lainnya.

10
Selain itu, ada juga seorang ahli yang mengungkapkan pendapatnya mengenai ciri-ciri
kelompok sosial. Di mana ciri-ciri kelompok sosial menurut Muzafer Sherif, sebagai berikut.
a. Adanya dorongan atau motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi sosial
sesamanya dan tertuju dalam tujuan bersama.
b. Adanya reaksi dan kecakapan yang berbeda di antara individu satu dengan yang lainnya
terkait akibat terjadinya interaksi sosial.
c. Adanya pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, terdiri dari peran dan
kedudukan yang berkembang dengan sendirinya dalam rangka mencapai tujuan bersama.
d. Adanya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok
yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasi tujuan kelompok.

2.5 Faktor Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial


1. Dorongan untuk Mempertahankan Hidup
Dengan membentuk atau bergabung dengan kelompok yang telah ada, secara tidak
langsung manusia tersebut telah berusaha mempertahankan hidupnya. Hal tersebut
dikarenakan kebutuhan hidupnya yang tidak mungkin akan terpenuhi semua dengan hidup
menyendiri. Dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia akan semakin luas sehingga
ke mana pun pergi akan lebih merasa aman.
2. Dorongan untuk Meneruskan Keturunan

Keluarga dapat menjadi kelompok sosial untuk meneruskan keturuan. Secara naluri
alami, manusia pasti ingin melanjutkan generasi dan keturunannya. Nilai-nilai tentang norma
pasti diawali di lingkungan keluarga, keluarga dapat menjadi social control bagi individu-
individu dalam keluarga itu sendiri.

11
3. Dorongan untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Kerja
Di era modern seperti sekarang ini, individu dituntut untuk melakukan pekerjaan secara
efektif dan efisien untuk mendapat hasil kerja yang maksimal. Dengan adanya pembagian tugas
yang jelas dalam suatu kelompok sosial, maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal
dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja demi mencapai tujuan bersama.

Faktor lain yang menjadi pendorong timbulnya Kelompok Sosial ialah :


1.) Faktor Darah (Common Ancestry). Kelompok sosial dapat dibentuk atas dasar
kesamaan darah atau keturunan.
2.) Faktor Geografis. Letak tempat juga menentukan terbentuknya kelompok sosial.
Anggota masyarakat yang berkumpul di suatu tempat kemudian terjalin komunikasi yang
intens maka secara perlahan akan membangun ikatan. Misal: individu yang tinggal di tepian
pantai akan membentuk kelompok nelayan.
3.) Faktor Kepentingan (Common Interest). Terdapatnya kesamaan kepentingan di antara
para anggota masyarakat sangat memungkinkan untuk membentuk kelompok sosial. Misal:
kelompok intelektual, kelompok seniman, dan lain-lain.
4.) Faktor Daerah Asal. Apabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat kemudian
bertemu dengan individu lain dalam jumlah cukup banyak sementara diketahui juga berasal
dari daerah kelahiran yang sama maka sangat mungkin mendorong terbentuknya kelompok
sosial di daerah tersebut.

2.6 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial


1. Faktor dari pembentuk kelompok sosial berdasarkan kedekatan yang dimiliki anggotanya.

Faktor dari pembentuk kelompok sosial berdasarkan kedekatan dilandasi oleh


kedekatan yang dimiliki oleh para anggota kelompok sosial atau kedekatan yang ada ditengah
– tengah kelompok masyarakat. Pengaruh tingkat kedekatan terhadap keterlibatan seorang
individu dalam sebuah kelompok sosial sangat mudah untuk ditemui. Bentuk – bentuk
12
kedekatan yang dimaksud merupakan kedekatan geografis atau kedekatan tempat tinggal dari
suatu individu-individu dalam suatu masyarakat. Kelompok individu yang memiliki kedekatan
dalam tempat tinggal akan membuat para anggotanya menjadi lebih sering berinteraksi.
2. Faktor dari pembentuk kelompok sosial yang didasarkan atas kesamaan yang dimiliki
anggotanya

Pembentukan kelompok sosial memang tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik
tapi juga kesamaan yang dapat dimiliki oleh para anggota – anggotanya. Kesamaan dimaksud
disini dapat berupa kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia serta kesamaan – kesamaan
lainnya. Dengan adanya kesamaan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Maka
proses interaksi yang dilakukan oleh mereka menjadi lebih mudah dan pada akhirnya akan
membantu proses pembentukan kelompok sosial baik yang disadarai atau tidak. Faktor
pembentuk kelompok sosial yang didasarkan atas kesamaan yang dimiliki oleh anggotanya
dapat dibagi lagi menjadi dua faktor. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor darah dan
keturunan, serta faktor kepentingan.

2.7 Teori Pembentukan Kelompok Sosial


Teori pembentukan kelompok, diantaranya yaitu:
1. Teori Kedekatan (Propinquity) Teori yang sangat dasar tentang terbentuknya kelompok
ini adalah menjelaskan adanya afiliasi di antara orang – orang tertentu.
2. Teori Interaksi (Geome Homans) Teori pembentukan kelompok yang lebih
komprehensif adalah suatu teori yang berasal dari George Homans. Teorinya
berdasarkan pada aktivitas-aktivitas , interaksi-interaksi, dan sentimen-sentimen
(perasaan atau emosi).
3. Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb) Salah satu teori yang agak menyeluruh.
(comprehensive) penjelasannya tentang pembentukan kelompok ialah teori
keseimbangan (a balance theory of group formation) yang dikembangkan oleh
Theodore Newcomb. Teori ini menyatakan bahwa seseorang tertarik pada yang lain
adalah didasarkan atas kesamaan sikap di dalam menanggapi suatu tujuan.

13
4. Teori Pertukaran, teori yang sekarang ini mendapat perhatian betapa pentingnya di
dalam memahami terbentuknya kelompok ialah teori pertukaran (exchange theoty).
Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori
propinquity, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori
pertukaran ini.

2.8 Penghambat Terbentuknya Kelompok Sosial

Beberapa hal yang menjadi Penghambat terbentuknya Kelompok Sosial dalam masyarakat
diantaranya :
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain.
2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat.
3. Sikap Masyarakat Tradisional yang Konservatif.
4. Vested Interest (Kepentingan-Kepentingan yang Tertanam Kuat).
5. Prasangka (Prejudice) terhadap Hal-Hal Baru.
6. Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan terhadap Integrasi Masyarakat.
7. Hambatan Ideologis.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara sosiologi, kelompok adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai
hubungan dan berinteraksi, di mana dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama.
Proses terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin
hidup bersama, itulah sebanya dalam masyarakat manusia dapat dipersamakan dengan
masyarakat binatang.
Sejak manusia dilahirkan sudah mempunyai kecenderungan atas dasar dorongan
nalurinya secara biologis untuk hidup berkelompok. Mengenai batasan pengertian dari
kelompok sosial masih belum terdapat adanya kesamaan pandangan tentang hal tersebut.
Dengan tidak adanya keseragaman tersebut menunjukkan bahwa kelompok sosial itu memiliki
banyak aspek.
3.2 Saran
Karena kelompok sosial terjadi tergantung bagaimana diri kita sendiri menyingkapi
status serta peran sosial diri dan menurut prestasi kita masing-masing sebagai anggota
masyarakat. Oleh karena itu sebaiknya jika memang menginginkan kelompok naik kita juga
tidak boleh duduk diam dalam struktur sosial tetapi kita harus terbuka dan positif terhadap
perubahan positif yang ada di masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

HD, Hj. Safarina. 2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat, dan Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

https://doc.lalacomputer.com/makalah-kelompok-sosial/https:/

16

Anda mungkin juga menyukai