Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
TENAGA ANGIN
NAMA KELOMPOK :
1. GEDE PUJA DARMADINATA (07)
2. GEDE RENDY CANDRA PRIANDIPA (08)
3. I DESAK PUTU PRADNYA WIDIA W (09)
4. I GUSTI AYU OKA KURNIA SARWASATI (10)
5. I MADE DEDI YUDISTA PRASETYA (11)
6. I MADE DWIVA PRADITANAYA B (12)
Om Swastiastu
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas makalah pembangkit listrik
tenaga angin ini. Adapun pembuatan makalah pembangkit listrik tenaga angin ini telah
kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar terselesaikan nya tugas ini. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu dengan
kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak
manapun demi perbaikan dimasa yang akan ating. Akhir kata kami mengucapkan selamat
membaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin.................................................................3
2.2 Bagian Pembangkit Listrik Tenaga Angin.......................................................................3
2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin.................................................................4
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin......................................5
2.5 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Di Indonesia.....................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat.
Krisis listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah dipredikasi oleh banyak
ahli energi di Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi dapat
meningkat secara bertahap, baik ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya maupun
ditinjau dari tuntutan distribusinya.
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu
besar akan menjadi masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan.
Kebutuhan pasokan energi listrik yang terus-menerus dan berkualitas menjadi tuntutan
yang harus dipenuhi oleh negara.
Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik ini, maka diperlukan sebuah sumber
energi baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional yang semakin besar.
Angin, sebagai sumber yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber energi listrik. Angin merupakan sumber energi yang tidak ada habisnya
sehingga pemanfaatan sistem perubahan energi angin akan berdampak positif terhadap
lingkungan.
Hal ini dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai angin dan
pembangkit listrik tenaga angin ini. Selain itu juga perlu diketahui proses
pembangkitan listrik tenaga angin ini sehingga dapat dianalisa kelebihan dan
kekurangannya dibandingkan dengan sistem pembangkit listrik lain.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga angin.
2. Mengetahui komponen-komponen pada pembangkit listrik tenaga angin.
3. Mengetahui proses pembangkitan listrik dengan menggunakan tanaga angin.
4. Mengetahui apa kelebihan dan kekurangan pada pembangkit listrik tenaga angin
5. Mengetahui perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang
kencang.
5. Gear box : Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan
rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar
1000-1800 rpm
6. Generator : Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60
siklus listrik AC.
7. High-speed shaft : Mengubah poros rotor kecepatan tinggi
8. Low-speed shaft : Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per
menit.
9. Nacelle : Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan
rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
10. Pitch : Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan
rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
untuk menghasilkan listrik.
4
rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum
berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk
perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.
5
menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat
pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang
tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang
masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran baling-baling menyebabkan cahaya
matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah.
Putaran dari baling-baling turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu
dari pada suara angin pada ranting pohon. Pengaruh ekologi yang terjadi dari
penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar.
Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati baling-
baling yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan
dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan
aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam
beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat
mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin
pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di
daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu
pelaut dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin
dapat mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di
lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi
seperti di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya
stok ikan di daerah pemasangan turbin angin. Dalam operasinya, pembangkit listrik
tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi baling-baling
dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan
kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil
yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi
merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan
jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk
dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar
habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran
berantai yang membakar habis ratusan lahan pertanian. Kebocoran minyak pelumas
juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam
beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum. Meskipun dampak-dampak
6
lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin,
namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh
lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta
dalam mengurangi emisi gas buang.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari
pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind turbine) yang di dalamnya
terdapat komponen-komponen seperti anemometer, blades, brake, controller, gear box,
generator, high-speed shaft, low-speed shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind
direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan energi (battery). Cara
kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar
turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki
kekurangan, antara lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau
suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan Pada akhir 2007 di Indonesia sudah
mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Sehingga pembangkit listrik
tenaga angin ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi
angin dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di
Indonesia.