Anda di halaman 1dari 14

3.

1 Mendiskusikan Unsur-Unsur Tata Letak Berupa Garis, Ilustrasi, Tipografi, Warna,

Gelap-Terang, Tekstur, Dan Ruang


Grafis
Dalam Bahasa Inggris disebut Graphic diartikan sebagai goresan yang berupa titik-titik
atau garis yang berhubungan dengan kegiatan cetak-mencetak (Freddy Adiono Basuki,
2000).

Desain
Menurut Atisah Sipahelut (1991) desain diartikan sebagai bentuk rumusan dan suatu
proses pemikiran. Rumusan atau proses pemikiran yang dituangkan dalam wujud
gambar tersebut merupakan pengalihan gagasan kongkrit isi pemikiran untuk
mengalihkan gagasan dalam wujud gambar. Dalam proses mendesain ini seorang
desainer dapat mempergunakan perlatan manual seperti kuas atau dengan teknologi
komputer.

DESAIN GRAFIS
Desain grafis adalah seni dalam berkomunikasi menggunakan tulisan, ruang, dan
gambar. Bidang ini merupakan bagian dari komunikasi visual. Ilmu desain grafis
mencakup seni visual, tipografi, tata letak, dan desain interaksi. Dalam dunia desain
grafis, ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keseluruhan desain yang
dihasilkan. Salah satunya adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah desain grafis.
Unsur-unsur tersebut sangat mempengaruhi hasil desain grafis yang dibuat.

Unsur-unsur desain grafis


Ibarat memasak menu yang spesial, ada komposisi bahan-bahan, serta cara meramu
yang khusus dalam menghasilkan hidangan yang lezat. Demikian juga dengan desain
grafis. Ada unsur-unsur yang harus dipahami oleh desainer grafis agar dapat
menghasilkan komposisi desain yang estetik, harmonis, komunikatif dan
menyenangkan untuk dinikmati audiens.  Unsur-unsur tersebut di antaranya, garis
(line), ilustrasi (ilustration), tipografi (typografi), warna (color), gelap terang (value),
tekstur (texture), dan ruang.

1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan
titik poin yang lainnya.  Berbagai jenis garis muncul di mana-mana. Lihatlah di sekitar
Anda dan Anda akan melihat baris yang lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, tebal,
dan titik-titik.  Garis dapat digunakan untuk:

a. Mengatur informasi.

b. Penekanan kata.

c.  Menghubungkan informasi.

d. Outline foto .

e. Membuat kotak.

f. Membuat bagan atau grafik.

g. Membuat pola atau ritme dengan membuat banyak baris.

h. Membuat penekanan langsung ke mata pembaca. (Membuat garis diagonal.)

Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer dan
lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan hanya memiliki
ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai sebagai elemen satu
dimensi. Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat
memaknai penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:

a. Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya
digunakan sebagai  simbol formalitas.

b. Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan
luwes.

c. Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus
dinamis.

d. Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.

e. Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.

f. Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan
stabil.
g. Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik
perhatian.
Penggunaan garis sendiri dapat memberikan perbedaan dalam perasaan dan juga
dalam menstimulus ataupun mengeksekusi sebuah gagasan atau ide. Misalnya saja
dengan mengubah tekanan, lekukan, ketebalan, akan menimbulkan hasil yang
berbeda. Penggunaan garis dalam desain komunikasi visual tidak terikat dengan
aturan  dam pakem tertentu, karena pada dasarnyagaris merupakan sebuah elemen
visual yang dapat dipakai dimana saja. Dalam penggunaanya, sebuah garis perlu
diperhitungkan secara cermat, sehingga tidak terkesan asal-asalan dan dipaksakan.
Penggunaan variasi garis yang sangat bagus akan menambah unsur estetika dan
kenyamanan untuk orang yang melihat. Karena tujuan dari desain komunikasi visual
sendiri adalah untuk menyajikan informasi baik verbal maupun visual agar dapat
sampai dengan mudah, menyenangkan, sekaligus mengesankan. Desainer grafis
sering kali juga menggunakan unsur garis sebagai ilustrasi.

2. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan unsur grafis yang sangat vital dan dapat disajikan mulai dari
goresan atau titik sederhana sampai dengan kompleks. Ilustrasi berfungsi untuk :

a. Menarik perhatian
b. Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan

c. Memberikan ekplanasi atas pernyataan

d. Menonjolkan keistimewaan daripada produk

e.  Memenangkan persaingan

f. Menciptakan suasana khas

g. Dramatisasi pesan h. Menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul
iklan

Ilustrasi dapat berupa gambar, foto, maupun garfis lainnya. Gambar merupakan
penjelasan yang dapat menerjemahkan isi iklan secara menyelururh, mempu menarik
perhatian sekaligus menangkap pandangan secara sepintas.

Ilustrasi dapat dihasilkan melalui beberapa teknik, yaitu :

 Gambar Tangan (Hand Drawing)


Ilustrasi gambar tangan dibuat secara keseluruhan menggunakan tangan, dengan
memberikan ekspresi dan karakter tertentu untuk mendukung media komunikasi grafis
yang dibuat, seperti iklan, poster, baliho, dan sebagainya.

 Fotografi Ilustrasi berupa foto dihasilkan dengan teknik fotografi menggunakan


kamera, baik manual maupun digital. Foto yang dihasilkan dengan kamera digital
memungkinkan adanya pengolahan lebih lanjut, langsung tanpa scanning di komputer
untuk memberikan ekspresi ataupun ilustrasi tertentu sesuai keinginan. Obyek fotografi
menjadi lebih realistis, ekslusif, dan persuasif. Dalam keanyataan teknik hand drawing
dan teknik fotografi dapat digabung.
3. Tipografi
Tipografi merupakan seni dalam merancang, menyusun dan memodifikasi huruf.
Tipografi melibatkan beberapa pengaturan pada huruf seperti ukuran huruf, jenis huruf,
tracking (jarak antar huruf secara umum), kerning (jarak antar dua huruf yang spesifik),
dan leading (jarak antar baris). Fungsi tipografi yaitu,

1. Kemudahan membaca

2. Menarik perhatian

3. Menciptakan keindahan

Adapun unsur-unsur tipografi adalah,

a. Ornamen dan bidang cetak

b. Kolom dan garis

c. Baris
d. Kata

e. Kemiringan huruf

f. Berat dan lebar huruf

g. Ukuran huruf

Ukuran poin yang paling umum digunakan adalah diantara 6 – 72.

h. Bentuk huruf Bentuk atau enis huruf dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu
jenis huruf berkait (Serif), tanpa kait (San Serif) dan fantasi.
4. Warna (Colour)
Warna adalah elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling
utama. Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra,
keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk
penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan
kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis.
Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi
penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya.

Warna dalam layout dapat menyampaikan moods, membuat gambar, menarik


perhatian, dan mengidentifikasi objek. Ketika memilih warna untuk publikasi atau
halaman web, tentang apa yang ingin Anda lakukan dan ke warna apa yang cocok
untuk tujuan anda.

Warna dapat digunakan untuk:

a.  Sorot elemen penting dan utama seperti subheads.

b. Menarik mata.

c.  Sinyal di mana pembaca untuk melihat terlebih dahulu

d. Membuat gambar atau moods.

e. Mengatur.

f. Bersama kelompok elemen atau mengisolasi mereka. g. Memprovokasi emosi.


5. Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain menjadi lebih indah
dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah
objek, background (latar), atau teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat
menghasilkan warna yang lebih muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan
dapat menghasilkan warna tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan
warna biru muda, dan sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua.
Begitu halnya dalam mendesain, harus ,memiliki keahlian dalam melakukan value pada
desain yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga
akan terlihat lebih profesional.
6. Tekstur (Texture)
Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga
bisa disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang
berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering
digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering
dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet,
baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga
biasanya sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background
desain. . Tekstur juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan dan kontras dalam
sebuah desain komunikasi visual.
Tekstur dapat digunakan untuk:

a. Memberikan publikasi cetak, presentasi, atau halaman web yang mood atau
kepribadian.

b. Kontras untuk membuat bunga.

c. Bermain-main visual mata.

d. Memprovokasi emosi. e. Membuat rasa kekayaan dan mendalam

7. Ruang (Space)
Ruang atau space merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya,
yang pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika
desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara
elemen-elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong
dimaksudkan untuk menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan
tekanan kepada objek visual yang ada dalam sebuah desain. Ruang berfungsi
memisahkan ruang atau unifies, highlight, dan memberikan mata visual istirahat.
Ruang dapat digunakan untuk:

a. Memberikan mata visual istirahat.

b. Membuat hubungan antara unsur-unsur.

c. Sorot salah satu elemen.

d. Menaruh banyak spasi sekitar yang penting untuk menarik perhatian .

e. Membuat layout agar mudah diikuti.

Anda mungkin juga menyukai