MAKALAH
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada matakuliah Budaya Anti
Korupsi dengan dosen pembimbing Veny Erlisa, S.Kep.,Ns.,M.Kes.
Disusun oleh:
Alfin Ryandini Subhan (AOA0190881)
Alifia Nurrafikarisma (AOA02000926)
Jeki Ariantono ( AOA0200931)
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga makalah dampak korupsi terhadap ekonomi dapat kami
selesaikan.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa yang
bersangkutan. Dalam makalah ini disajikan informasi mengenai hasil diskusi yang telah kami
lakukan mengenai tokoh keperawatan yang kami pilih.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah yang
memberikan penulis tugas untuk membuat makalah agar penulis dapat memahaminya lebih
dalam. Atas bantuan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini tak lupa juga terima
kasih atas doa, nasehat, maupun materil kedua Orang Tua yang membantu kami dan pihak-
pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Tujuan makalah ini untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan kami sebagai penyusun, serta untuk memenuhi tugas
mata kuliah budaya anti korupsi. Makalah ini diharapkan bisa memberi manfaat bagi kami
dan pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung di dalamnya.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam tulisan ini terdapat kesalahan karena
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu diharapkan segala kritikan dan saran yang
sekiranya bersifat membangun dan memperbaiki demi kesempurnaan makalah ini.
Kata Pengantar..........................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................
1. Latar Belakang........................................................................................................................
2. Rumusan Masalah..................................................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
1. Pengertian Korupsi.................................................................................................................
2. Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi......................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................................
1. Kesimpulan.............................................................................................................................
2. Saran........................................................................................................................................
Daftar Pustaka...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus korupsi rupanya sudah terjadi sejak sebelum tahun Masehi. Bahkan mungkin
sekali korupsi lahir sejak manusia ada. Tetapi yang tercatat agak rinci adalah kasus
korupsi yang dilakukan oleh anak buah Hammurabi Raja Babilonia pada tahun 1200 SM.
Saat itu, Hammurabi yang baru menaiki tahta kekuasaannya, memerintahkan kepada
seorang gubernur untuk menyelidiki penggelapan yang melibatkan pegawai pemerintahan
di bawahnya.
Hammurabi mengancam para pejabat di bawahnya dengan hukuman mati. Kasus
semacam ini juga terjadi di India Kuno, korupsi pernah mewarnai bangsa itu. Jika dilihat
dari kasus-kasus tersebut bisa dibilang nenek moyang manusia itu termasuk para koruptor
di zamannya.
Sehingga tidak mengherankan jka korupsi sulit sekali diberantas. Prilaku ini menjadi
daya perusak peradaban manusia yang sangat dahsyat. Gara-gara korupsi negara bisa
hancur.
Kerusakan sebuah sistem Negara akibat korupsi sudah terjadi di mana mana. Di China
dulu juga dijangkiti penyakit korupsi yang akut. Namun setelah pemimpin China
menghukum mati para koruptor, Negara itu kini bisa bangkit dan menjadi kekutan dunia
yang sangat ditakuti.
Tak ketinggalan, di zaman Orde Baru Indonesia juga dipenuhi dengan pejabat-pejabat
yang korup dan nepotis. Yang mana akibatnya Negara ini terlambat maju. Uang Negara
banyak dihambur hamburkan untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Proyek-proyek
besar dikuasai oleh orang-orang di lingkaran kekuasaan. Padahal jika sejak merdeka
Indonesia dikelola dengan benar, Negara ini sudah dangat maju.
Dan rupanya korupsi di Indonesia masih sulit disembuhkan. Sampai saat ini banyak
pejabat yang diseret KPK gara-gara melakukan tindakan yang melawan hukum tersebut.
Lalu sampai kapan Indonesia akan bebas dari korupsi?
Oleh sebab itu korupsi bukanlah suatu barang baru atau perbuatan baru dalam sejarah
kenegaraan bangsa ini, korupsi sering terjadi dalam kepemimpinan sipapun. Baik waktu
presiden Susilo Bambang Yudoyono ataupun pada waktu jaman presiden sekarang yakti
Jokowi. Jaman SBY misalnya korupsi yang paling terkenal pada jamannya yakni korupsi
wisma atelit hambalang dan itu melibatkan orang-orang lingkaran istana pada waktu itu
yakni Nazarudin (bendahara partai Demokrat) dan Anas Urbaningrum (ketum Partai
demokrat). Lalu pada zaman sekarang yang baru-baru ini terjadi yakni korupi dana bansos
yang akhirnya melibatkan orang pemerintahan yakni Menteri Sosial Juliari Batubara
dengan taksiran kerugian negara 5,7 triliun.
Tentu korupsi yang dilkukan oleh orang-orang kurop tersebut sangat mengganggu
terhadap kelancaran suatu negara dalam menjalankan program-program kerjanya. Apalagi
dengan dana bansos covid 19 yang di korupsi itu pasti sangat berdampak pada ekonomi
masyarakat.
Harapnya dana bansos diperuntukan untuk masyarakat miskin yang sangat terdampat
dari pandemi covid 19 ini, agar mampu menstimulus perekonomian masyarakat, namun
apalah daya dengan semua itu jikalau para pemangku kebijakan tidak serius atau bahkan
cenderung memikirkan keuntung bagi dirinya atau kelompoknya.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian korupsi di Indonesia?
2. Bagaimana dampak korupsi terhadap ekonomi?
C. Tujuan
Dari beberapa hal yang disampaikan diatas bertujuan untu :
1. Mengetahui pengertian korupsi di Indonesia.
2. Mengetahui dampak korupsi terhadap ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengetian korupsi
Pengertian korupsi adalah suatu tindakan dari seseorang yang menyalahgunakan
sebuah kepercayaan dalam suatu masalah maupun organisasi guna memperoleh
keuntungan pribadi.Korupsi sendiri berasal dari bahasa Latin corruptio yang
merupakan kata kerja dari corrumpere dan mempunyai arti rusak,membutar balikkan,
busuk, menggoyahkan, ataupun menyogok.
Menurut bahasanya, korupsi berari suatu tindakan pejabat publik baik itu politisi
ataupun pegawai negeri berikut pihak lainnya yang terlibat dalam tindakan yang tidak
wajar dan tidak benar atau dapat disebut ilegal dalam menyalahgunakan kepercayaan
publik yang telah dikuasakan kepada seseorang ataupun beberapa orang guna
memperoleh suatu keuntungan sepihak saja.
Korupsi menurut Black Law Dictionary adalah suatu bentuk perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja dan bermaksud untuk mendapatkan keuntungan yang tidak
resmi dengan terlebih dulu menggunakan hak hak dari pihak yang lain, secara salah
dalam sebuah jabatannya ataupun karakternya dalam mendapatkan keuntungan untuk
dirinya sendiri ataupun orang lain yang berlawanan dengan kewajibannya dan hak hak
dari mereka yang seharusnya menerimanya.
pengertian korupsi juga tercantum dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang menyatakan bahwa korupsi adlaah
setiap orang yang tergolong melawan hukum, melakukan suatu perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain ataupun suatu
kelompok, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan dan sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara dan
atau perekonomian negara.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut:
perbuatan melawan hukum,
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan
resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah/pemerintahan rentan
korupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan
dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima
pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik
ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para
pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau
berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal
seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak
terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat
solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan.