Anda di halaman 1dari 14

Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

ORASI PENGUKUHAN AHLI PENELITI UTAMA:


KEANEKARAGAMAN HAYATI (EMAS HIJAU)
ALTERNATIF BAGI INDONESIA KELUAR DARI KRISIS MULTIDIMENSI
[Biological Diversity (Green Gold), As An Alternative for Indonesia to Escape
from Her Multidimension Crisis]

EndangSukara
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Jl. Jenderal Gatot SubrotoNo. 10, Jakarta

PENDAHULUAN Dalam kaitan dengan SDAH, Indonesia yang


Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mendapat julukan sebagai "mega diversity country,"
terutama bersumber dari dalam negeri kita sendiri. mempunyai posisi strategis karena dapat
Pemerintah orde baru, terutama sejak era konglomerasi memanfaatkan kekayaan dan keanekaragaman SDAH
(1987-1994), terlalu mengabaikan berkembangnya ini dalam penentuan posisi tawar bangsa dalam
kesenjangan. Pertumbuhan ekonomi ternyata hanya pergaulan dunia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
sebuah fatamorgana (Mubyarto, 2000). Krisis ekonomi teknologi, khususnya di bidang genomik, telah
1997-1998 dan keadaan politik yang tidak menentu, membuka peluang bagi pembangunan ekonomi baru,
mengakibatkan nilai mata uang rupiah dalam tempo BIOECONOMY, yang diprediksi merupakan tulang
yang amat singkat, menurun drastis. Indonesia pun punggung perekonomian dunia di abad 21 ini.
langsung terpuruk. Kegiatan ekonomi tersendat karena SDAH seharusnya mempunyai peran sentral
sebagian besarnya sangat tergantung kepada bahan bagi bangsa Indonesia sebagai sarana jalan keluar dari
baku impor. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan krisis multidimensi. SDAH Indonesia dipastikan
banyak buruh terpaksa di PHK. Jumlah penganggur mempunyai daya saing tinggi dan dapat ditampilkan
dan jumlah penduduk miskin meningkat dengan tajam. ke tatar global karena sebagian besar SDAH kita ini
Krisis ini membawa dampak sosial yang amat tidak dimiliki bangsa lain (endemik). Berbagai penelitian
memprihatinkan. Harga kebutuhan pokok terus telah membuktikan, bahwa melalui sentuhan teknologi
meningkat, sementara itu daya beli masyarakat terus yang sangat sederhana sekalipun, SDAH ini dapat
menurun. Banyak keluarga terpaksa mengurangi makan dikembangkan untuk memberikan sumbangan paling
sehari-hari. Masalah rawan pangan dan gizi terjadi di tidak terhadap dua hal penting yaitu pertama keamanan
mana-mana. Untuk mempertahankan hidup, orang pangan (food security) dan kedua sebagai modal utama
bergegas untuk berupaya sekalipun harus melanggar perekonomian Indonesia.
aturan. Keamanan dan ketertiban umum semakin Peran SDAH di masa mendatang akan semakin
terganggu. Kondisi yang demikian buruk ini belum strategis bagi bangsa Indonesia karena beberapa hal.
mampu diselesaikan secara tuntas hingga sekarang. Pertama, Indonesia memiliki asset abadi berupa sinar
Dari pengalaman bangsa, ada satu hal yang matahari. Kedua, Indonesia juga memiliki aset abadi
selama ini mungkin luput dari perhatian kita yaitu bahwa berupa laut yang luas. Ketiga, Indonesia memiliki tanah
pembangunan yang dilakukan selama ini hanya volkanik yang amat subur dan keempat, Indonesia
berorientasi pada pembangunan ekonomi semata dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa.
mengabaikan masalah sosial dan lingkungan. Untuk mendapatkan manfaat dari seluruh aset yang
Pembangunan dilakukan melalui kegiatan ekstraktif kita miliki bagi pembangunan ekonomi, sosial dan
yang brutal termasuk pembabatan hutan yang lingkungan hidup, salah satu syaratnya adalah bahwa
mengakibatkan kerusakan ekosistem dan kepunahan pengelolaan SDAH harus dipersandingkan dengan
sumber daya alam hayati (SD AH). kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
0

Vll
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

didedikasikan untuk mengantarkan rakyat Indonesia Di sektor pertanian, revolusi hijau di Asia
menikmati manfaat yang sebesar-besarnya dari SDAH mampu melipatgandakan produksi padi. Namun yang
yang mereka miliki secara adil. menikmati hanya mereka yang mempunyai lahan, modal
Suatu pengalaman yang bias kita catat selama dan akses (Ali, 2000). Sebagian besar petani
terjadinya krisis perekonomian yang melanda bangsa terpinggirkan (Radi, 1999). Budaya mereka juga ikut
ini adalah bahwa perekonomian yang berbasis SDAH termarjinalisasi oleh pembangunan. Dalam banyak
lokal (agribisnis) ternyata mempunyai keunggulan kasus, semakin besar upaya pembangunan di sektor
karena sama sekali tidak terpengaruh dengan pertanian, semakin besar pula dampak negatifnya bagi
merosotnya nilai mata uang rupiah. Kenyataannya, kesejahteraan petani (Strahm, 1999). Dukungannegara
sektor ini pulalah yang sampai saat ini mampu bertahan (kekuasaan), lembaga internasional (World Bank dan
dari badai krisis (Saragih, 2000). IMF), dan dukungan pasar selama ini lebih berpihak
SDAH bahkan menjadi semakin menarik ketika pada sistem monokultur, homogen, uniform,
mendapat pengakuan masyarakat dan dunia bahwa mengutamakan komoditas yang menjadi kepentingan
SDAH (flora, fauna dan jasad renik) mempunyai potensi beberapa gelintir manusia. Penggunaan varitas baru
yang luar biasa sebagai bahan baku obat-obatan yang responsif terhadap pupuk dan pestisida juga
(tradisional maupun moderen). Melalui lompatan menjadi ladang usaha mereka. Dengan kata lain, sistem
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan biologi yang diciptakan lebih berpihak kepada para konglomerat
moderen (bioteknologi), terbukti pula, bahwa SDAH dan memberikan keuntungan kepada produsen benih,
diidentikkan sebagai pustaka kimia yang sangat pupuk dan pestisida yang tidak lain adalah perusahaan
potensial dalam upaya pencarian obat-obatan baru raksasa negara maju. Sebaliknya, kegiatan ini secara
(bioprospecting). SDAH juga diidentikkan sebagai nyata telah memberikan kontribusi terhadap kerusakan
pustaka gen yang amat dibutuhkan untuk alampengkerdilan sistem dan budaya tradisional yang
pengembangan industri dan pembaharuan di bidang dikembangkan berdasarkan kearifan masyarakat tani
pertanian dan kesehatan. Berbagai penemuan dalam secara turun menurun selama berabad-abad (Ali, 2000).
bidang ini telah mampu meningkatkan nilai ekonomi Ketika Indonesia mengundangkan UU Pokok
SDAH dan bahkan telah melahirkan bisnis baru, bio- Kehutanan(UUNo. 5 tahun 1967), maka dimungkinkan
economy, yang bernilai multi miliar dolar. bagi seseorang untuk dapat mengeksploitasi dan
Bagi Indonesia, sebagai pemilik SDAH adalah mengekstraksi sumber daya alam hutan melalui
menjadi prasyarat bahwa SDAH ini harus dijaga, mekanisme pemberian Hak Pengusahaan Hutan (HPH).
dipelihara, dikaji dan dimanfaatkan untuk melaksanakan Struktur pemilikan HPH menyebabkan mudah
pembangunan ekonomi, social dan lingkungan hidup diabaikannya segala bentuk peraturan pemerintah dan
yang dapat menjamin terlaksananya pembangunan terutama hak-hak masyarakat lokal untuk mendapatkan
berkesinambungan di negeri ini. akses dan manfaat ekonomi hutan (Kartodihardjo,
1999). UU Pokok Agraria/UU No. 5 tahun 1960 yang
ASAL MULAMASALAH masih memperhatikan hak-hak rakyat, tersisihkan.
Gejala-gejala ke arah terjadinya krisis Kemudian, dengan diundangkannya UU No 11 tahun
multidimensi yang dihadapi bangsa ini sebenamya sudah 1967 dan UU No. 66 dan 67 tahun 1968 tentang PMA
terjadi sejak awal masa orde baru. Indonesia terprovokasi. dan PMDN telah memungkinkan terj adinya aliran modal
Indonesia membangun dengan uang pinjaman. Proses kepada para konglomerat dan pemegang kekuasaan.
pembangunan tidak pernah dievaluasi dan dikritisi dengan Proses ini telah memacu proses eksploitasi dan
cermat karena tertutup oleh provokasi keberhasilan ekstraksi sumber daya alam hutan melalui HPH.
pembangunan semu. Arah pembangunan tidak pernah Keadaan juga diperburuk ketika pemerintah ikut
diluraskan sekahpun ternyata banyak dampak negatifhya, meminjam utang dari badan-badan keuangan
termasuk khususnya, kerusakan lingkungan dan internasional seperti World Bank yang sebagian dipakai
kerusakan SDAH. untuk memfasilitasi proses eksploitasi dan ekstraksi

vm
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

sumber daya alam hutan tersebut. Hanya dalam masa ada hubungannya dengan masalah pemeliharaan
30-an tahun, melalui kebijakan-kebijakan pemerintah sumber daya alam hutan. Akibatnya, jutaan hektar
seperti tersebut di atas telah berdampak pada hutan betul-betul gundul, kekayaan flora dan fauna
mewabahnya proses pencukuran dan penggundulan yang ada di dalamnya hilang untuk selama-lamanya.
jutaan hektar lahan hutan (Wiradi, 2000). Menurut Hutan menjadi padang ilalang dan lahan marjinal.
catatan Kartodihardjo (1999), sampai dengan tahun Masyarakat lokal semakin terdesak dan semakin
1998 dengan hanya 34 grup perusahaan pemegang kehilangan hak dan kehilangan kemampuannya untuk
HPH, jumlah areal hutan yang diekspolitasi mencapai berusaha. Hak-Hak ulayat masyarakat adat akan hutan
25 juta ha. Proses ini juga diperparah dengan adanya juga tercabik-cabik. Kondisi lingkungan hutan di negeri
perluasan areal perkebunan besar dan perluasan kita menjadi semakin parah oleh penebangan liar
wilayah pertanian di desa transmigrasi (UU No. 3 tahun olehpenduduk dan kebakaran hutan.
1972). Prediksi Bank Dunia bahwa hutan dataran rendah Kejadian serupa juga terjadi dalam sektor
Sumatera akan hilang tahun 2005 sangatlah beralasan kelautan. Kebijaksanaan yang dibuat dan diterapkan
(lihat Gambar di bawah ini). terlalu sentralistis dengan format Keppres atau SK
Menteri. Dengan dikeluarkannya Inpres No. 15 tahun
~3r» • * *
1970, saluran publik untuk mengakses dan
forest mempengaruhi kebijakan tersumbat. Selama lebih dari

* in Symalr 30 tahun, kebijakan pemerintah telah terpovokasi oleh


masyarakat di Atlantik Utara yang mempercayai bahwa
laut adalah milik semua orang. Dengan konsep ini,
Pemerintah Indonesia telah membuka kesempatan
kepada semua pihak untuk melakukan penangkapan
ikan. Penangkapan ikan oleh orang yang bukan
akhlinya, telah melecehkan tata cara penangkapan ikan
tradisional yang dikenal arief dan bijaksana. Suatu
pengingkaran terhadap tradisi nelayan, tradisi
masyarakat adat, hak ulayat laut dan wilayah tradisi
penangkapan ikan. Dengan modal besar dan ditujukan
hanya untuk mengeruk keuntungan sesaat, praktek
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan
menggunakan bom dan racun banyak terjadi. Nelayan
sejati yang kehilangan hak ulayatnya, terdesak dan
jatuh miskin. Kesenjangan terjadi. Konflik antara
nelayan tradisional dan nelayan pukat harimau sulit
dihindarkan. Akibatnya kerusakan lingkungan laut
terjadi dan sangat memprihatinkan. Konvensi PBB
tahun 1982 tentang hukum laut dan Code of Conduct
for Responsible Fisheries FAO tahun 1995 tidak diikuti
lagi. Keadaan ini semua telah memperparah kondisi
lingkungan laut Indonesia (Saad, 2000).
Akhirnya, sekitar 52,38% terumbu karang di
Indonesia Bagian Barat rusak dan tidak kurang dari
Sementara itu, program reboisasi sangat sedikit 47,78% terumbu karang di Indonesia Bagian Timur juga
hasilnya, dana untuk reboisasi tidak sampai pada rusak berat. Kerusakan lingkungan laut ini juga
sasaran bahkan dipakai untuk keperluan lain yang tidak diperburuk oleh beragam pencemar (mulai dari limbah

IX
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

rumah tangga, limbah dari sektor pertanian dan pabrik/ pengembangan ekonomi on-farm (produksi dan
industri) serta lumpur yang diangkut oleh sungai- pengumpulan) dan off farm (penyimpanan, distribusi,
sungai yang secara terus menerus, non-stop, 24 jam pengolahan dan pemasaran) yang seimbang, simultan
sehari, sepanjang tahun. Lingkungan pesisir laut sudah serta terkoordinasi dalam satu sistem yang terintegrasi.
tidak mampu lagi memberikan dukungan penuh Pengintegrasian harus diwujudkan dalam organisasi
terhadap kehidupan bebagai flora dan fauna laut. dan program-program dalam semua skim yakni: skim
Kualitas flora dan fauna laut diduga menurun karena produksi, skim organisasi, skim pemasaran dan skim
ada kekhawatirkan tercemar dan bisa berbahaya bila kredit. Pendekatan ini merupakan syarat bagi
dikonsumsi. pemberdayaan ekonomi petani, agar terbuka peluang
bagi petani untuk mengendalikan harga, maka gudang
MENCARIJALANKELUAR harus dibangun di sentra produksi dan tidak dibangun
Agribisnis di pelabuhan seperti sakarang ini. Upaya keras juga
Saat ini, segala upaya pemerintah untuk harus didedikasikan pada usaha peningkatan nilai
memulihkan perekonomian terbentur pada masalah tambah yang lebih besar pada off-farm dengan
ketidakpercayaan baik dari masyarakat maupun dari melibatkan petani guna meningkatkan kesejahteraannya
pihak luar negeri. Bagaimana masyarakat akan percaya sendiri. Pengembangan agribisnis bukan hanya urusan
jika solusi yang ditawarkan adalah dengan jalan Departemen Pertanian melainkan harus menjadi
menambah utang, padahal penyebab krisis adalah tanggungjawab semua pihak.
utang itu sendiri yang jumlahnya sangat besar. Untuk Kebijakan pembangunan agribisnis di masa
itu pula diperlukan suatu perubahan paradigma dari depan harus mendorong, memotivasi, membantu dan
industri yang menggantungkan diri pada bahan baku memberikan fasilitas kepada petani dan nelayan sebagai
impor ke industri berbasis sumber daya alam lokal baik pelaksana utama dan subyek pembangunan agribisnis
untuk keperluan sendiri ataupun untuk tujuan ekspor. secara mandiri, agar mampu mengambil keputusan di
Untuk itu, pembangunan pengetahuan (knowledge) lapangan. Kebijakan pembangunan harus berpusat
yang tepat adalah mutlak diperlukan untuk mengubah pada petani dan nelayan dan untuk kepentingan petani
masyarakat dari yang berciri unskilled dan natural dan nelayan. Moderenisasi agribisnis harus berakar
resources based menjadi skilled labour dan pada kearifan tradisional. Keragaman hayati hendaknya
knowledge insentive dengan dukungan lembaga riset menjadi nilai sentral dari pembangunan agribisnis masa
yang tangguh. depan. Pemberian hak otonomi kepada daerah-daerah
Pemulihan ekonomi melalui sektor agribisnis sesuai dengan sifat tanah dan laut, kebutuhan setempat
domestik tidak perlu menambah utang atau menunggu dan kebiasaan lokal dalam mengembangkan sistemya
rupiah menguat sebagai prasyarat pemulihan ekonomi sendiri. Strategi pembangunan pedesaan di masa depan
(Saragih, 2000). Melalui agribisnis domestik yang adalah desentralisasi, agar kebijakan pembangunan
didukung oleh kebijakan makro yang bersahabat untuk wilayah sesuai potensi setempat serta mengapresiasi
usaha ini, pemulihan ekonomi akan cepat terwujud (Sri kemampuan masyarakat lokal dalam mengelola sumber
Sultan HB X, 2000). Disamping itu, keamanan pangan daya sosial, ekonomi dan lingkungan. Intervensi
yang diikuti dengan keamanan dan ketertiban umum pemerintah harus sangat selektif misalnya ketika terjadi
juga dapat sekaligus dicapai Masyarakat kembali kegagalan pasar, bantuan kepada petani dan nelayan
menjadi produktif, kepercayaan pihak luar negeri pulih, melalui pengembangan teknologi, akses informasi dan
modal, pengembangan sumber daya manusia (SDM)
rupiah menguat, dan pembayaran kembali utang dapat
(mengubah keunggulan komparatif dan bertumpu pada
dipenuhi.
tenaga kerja tak terdidik dan sumber daya alam atau
Agribisnis yang dimaksudkan di sini adalah
resources insentive dan skilled labour and capital
agribisnis dengan paradigma baru, pengembangan
insentive menjadi skilled labour and knowledge
darat dan laut secara terintegrasi (land-ocean
insentive), membantu transformasi agribisnis moderen
integrated based development) yang disertai
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

yang digerakkan oleh ilmu pengetahuan (knowledge) menciptakan iklim investasi untuk mengembangkan
termasuk bioteknologi, dan profesionalisme/ teknologi budaya dan pengolahan pangan non-beras
vokasionalisme kelembagaan termasuk pembangunan menjadi menarik, bergengsi, mudah didapat, mudah
terminal agribisnis yang berfungsi sortasi kualitas dan disajikan, mudah diangkut, dan punya daya simpan
grading, handling, serta pengemasan komoditas. lama.
Langkah pertama yang tidak bisa ditunggu- Potensi SDAH lokal sangat besar dan belum
tunggu adalahpembenahandalambidangpangan. Hasil banyak digarap. Pangan lokal seperti talas dan umbi-
analisis UNICEF memperlihatkan, bahwa mutu gizi yang umbian serta sagu dan berbagai jenis buah-buahan,
dikonsumsi Balita Indonesia merupakan yang paling hewan lokal seperti rusa dan sumber daya ikan baik
rendah di Asia Tenggara. Padahal, perkembangan darat maupun laut belum sungguh-sunguh digarap dan
kecerdasan anak begantung pada mutu gizi sewaktu dan bahkan semakin tersisih. Produk buah-buahan
Balita. Jika keadaan ini terus berlangsung, bukan tidak impor merajalela. Buah-buahan lokal terdesak dan
mungkin nantinya sumber daya manusia Indonesia semakin tidak mampu bersaing di pasar bebas.
terendah juga di Asia Tenggara. Persaingan antar Di bidang marina, potensi laut belum banyak
negara menjadi semakin keras menjelang terbukanya diketahui. Potensi yang baru diketahui adalah bahwa
pasar bebas. Memenangkan persaingan mutu sumber kita mempunyai potensi lestari ikan (ikan yang sudah
daya manusia merupakan kuncinya sehingga peran dikenal di pasaran dunia) yang masih cukup besar,
pangan dalam pembangunan manusia Indonesia tidak sekitar 6,2 juta ton per tahun. Sekalipun kondisi
dapat dinomorduakan (Sastrapradja, 1998). Bila lingkungan laut kita rusak berat, produksi ikan
kecukupan pangan telah terpenuhi, produktivitas budidaya (laut, tambak, kolam, keramba dan sawah)
nasional meningkat. Peningkatan ini akan diikuti oleh mengalami peningkatan dari 640,000 ton pada tahun
peningkatan pendapatan dan peningkatan 1998 menjadi 996,000 ton pada tahun 1999 (Soesilo,
kesejahteraan masyarakat. Beban pengluaran negara 2000). Bila saja daerah hulu sungai kembali ditata. Bila
dengan sendirinya dapat dikurangi. saja erosi dapat ditanggulangi dengan menghijaukan
Dalam bidang pangan, sungguh ironis. Indo- daerah hulu melalui penanaman buah-buahan tropis
nesia sebagai negara agraris dan berumur lebih dari dan rerumputan. Bila saja masyarakat sadar dan
setengah abad belummemiliki konsep dasar divesifikasi mengembalikan fungsi sungai sesuai dengan kodratnya
pangan. Diversifikasi pangan hanya tinggal slogan. dengan tidak membuang limbah industri dan limbah
Ketergantungan kepada konsumsi beras kian mencekik rumah tangga ke sungai. Maka air sungai menj adi j ernih
dan negara kembali jatuh menjadi pengimpor beras. dan mampu mendukung kehidupan flora dan fauna
Sementara itu tingkat konsumsi beras sampai saat ini sungai yang memberikan mata pencaharian bagi
terns meningkat. Kebijakan pemerintah yang terlalu masyarakat di sepanjangbantarannya. Lingkungan laut
fokus pada beras merupakan grand design yang keliru juga menjadi bersih dan memberikan dukungan bagi
di masa orde baru. Budaya pangan tradisional yang flora dan fauna laut berkembang biak dan hidup layak
sudah berlangsung beratus-ratus tahun tergeser oleh dan memberikan penghasilan yang cukup bagi nelayan.
Pada akhirnya, kebutuhan pangan terjamin. Industri
pangan beras. Dari segi politik kenegaraan,
peternakan dan industri buah-buahan di hulu lancar.
menyandarkan pangan dari beras, amat berbahaya.
Industri perikanan dan industri pariwisata juga
Manakala persediaan beras berkurang dan masyarakat
mengalami pertumbuhan. Maka diharapkan petani,
manganggap bahwa pangan tidak tersedia dalam
nelayan dan masyarkat umum dapat menjalani
jumlah cukup, malapetaka bisa datang setiap saat.
hidupnya dengan lebih tenang dan serba
Untuk itu diperlukan paradigma baru: "mengurangi
berkecukupan.
konsumsi beras, mengakhiri kebijakan menggenjot
produksi beras, mendorong kebijakan diversifikasi Di sektor agribisnis ini, peranan jasad renik
pangan" (Khudori, 2000). Pemerintah harus mendorong sangat strategis. Di hulu, berbagai jenis jasad renik
lembaga riset untuk membuat pangan non-beras dan seperti virus dan Agrobacterium telah banyak dipakai
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

untuk kegiatan rekayasa genetika dalam upaya untuk omzet 4 miliar rupiah. PT Nyonya Meneer telah pula
merakit berbagai jenis benih unggul. Berbagai jenis berhasil mengekspor produk obat rematik ke Malay-
jasad renik juga merupakan sumber genpotensial yang sia, Korea dan Hong Kong. Volume perdagangan obat
dapat diambil dan diinkorporasikanke dalam berbagai tradisional meningkat terus dari sekitar 686 pada tahun
jenis komoditas pertanian untuk meningkatkan 1996 menjadi 990 ton pada tahun 1999. Namun demikian,
kualitasnya. Jasad renik juga sangat strategis untuk nilai perdagangan obat tradisional masih jauh tertinggal
memacu kegiatan di tingkat on-farmbaik sebagai bio- bila dibandingkan dengan Cina. Ekspor produk jamu
fertilizer, biopestisida, danbio-fumigan dll. Peran jasad Indonesia saat ini hanya 5 juta dolar AS sedangkan
renik pada masa penyimpanan dan terutama dalam ekspor bahan baku termasuk ekspor ke Cina, Thailand,
upaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian Malaysia dan India adalah sekitar 20 juta dolar AS.
sangat menonjol. Jasad renik ini pula dapat Sementara itu nilai perdagangan obat tradisional Cina
dipergunakan untuk membangun berbagai jenis mencapai 3 miliar dolar AS disusul oleh Korea dengan
industri lain yang mampu mengolah bahan baku dari nilai perdagangan sekitar 2 miliar dolar AS.
sector pertanian (agribisnis) menjadi berbagai produk Sekalipun Indonesia bisa menjadi surga bagi
lain untuk keperluan berbagai jenis industri sandang, obat tradisonal, pengembangannya masih jauh dari
papan dan industri lainnya. harapan. Sementara itu perlombaan pencarian obat baru
Apabila seluruh kegiatan ini dijadikan program seiring dengan munculnya penyakit-penyakit baru
nasional, sesungguhnya Indonesia dapat semakin marak dilakukan. Berbagai hasil kajian,
menggunakannya sebagai bahan negosiasi dengan tanaman dan tumbuhan di wilayah tropis, khususnya
negara donor dalam kerangka DEBT PROVERTY Indonesia, menjadi incaran. Kegiatan "bioprospecting"
SWAFT sehingga anggaran yang dipergunakan dapat terhadap tanaman dan tumbuhan asli Indonesia
dipergunakan sebagai alas an untuk mengurangi semakin kencang dan bahkan menjadi bidang bisnis
hutang luar negeri bangsa Indonesia. yang diprediksi akan meledak sekeras ledakan bisnis
dotcom. Hal ini terjadi ketika bioteknologi turut
Agromedicine dan perkembangannya di dunia mempengaruhinya (Prawito, 2000). Keinginan untuk
Dalam bidang kesehatan, Dhomiri (2000) terjun memasuki ventura bioteknologi, lebih karena
memaparkan, bahwa sampai saat ini sekitar 90 sampai adanya harapan bahwa dengan telah lengkapnya
dengan 95% bahan baku obat farmasetik (ethical drags) pemetaan gen manusia maka pengetahuan tentang
yang diproduksi oleh lebih dari 225 buah perusahaan mekanisme sesuatu penyakit manusia dapat dipelajari.
di Indonesia masih impor. Dengan berlakunya Pengetahuan ini dapat dijadikan sebagai pusat
persetujuan Trade Related Intellectual Property Rights pengembangan obat-obat baru dunia. Pengetahuan ini
(TRIPs) sejak Januari 2000, harga obat menjadi makin telah menghasilkan berbagai metoda penapisan
mahal karena industri farmasi Indonesia haras membeli (screening) terhadap SDAH terhadap kemungkinannya
bahan baku dari produsen aslinya yang memiliki paten. ditemukan obat baru. Korea Selatan pada tahun ini
Kesehatan pun menjadi mahal dan sekaligus suatu menambah dana riset sebesar 43% dibandingkan
kemewahan. dengan tahun sebelumnya. Sekalipun demikian, dana
yang dialokasikan untuk riset dalam bidang
Sementara itu, saat ini terdapat lebih dari 600
bioteknologi di Korea Selatan ini jauh lebih kecil
perusahaan jamu skala rumah tangga informal sampai
dibandingkan dengan AS yang mengalokasikan 18
pabrik besar formal seperti Nyonya Meneer, Air
miliar dolar. Sementara itu Jepang mengalokasikan dana
Mancur, Sido Muncul, Simona, Leo, Borobudur,
4,6 miliar dolar untuk tujuan yang sama. Sejak tahun
Deltomex, Berial, Akar Sari, Mustika Ratu, dan Jamu
lalu, Tokyo telah mencanangkan 18 miliar dolar untuk
Jago. PT Indofarma membangun pusat ekstraksi senilai
litbang selama lima tahun dengan ambisi untuk
12 miliar rupiah dan berhasil mengembangkan obat
mengubah bioteknologi menjadi bisnis senilai 234 miliar
tradisional misalnya Prolipid dan Biovision. Hanya
pada tahun 2010. Singapura juga mengikutijejak Jepang
dalam waktu 1 tahun kedua produk ini telah mempunyai

0
Xll

0
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

dengan mengalokasikan dana riset sebesar 570 juta Penghentian proses ekstraksi tidak berarti
dolar. Singapura berambisi bukan saja sebagai pusat menghentikan kegiatan ekonomi Indonesia. Telah
regional percobaan klinis, melainkan ingin menjadi dibuktikan, bahwa bumi pertiwi ini menyimpan harta
rumah bagi 15 perusahaan biosience kelas dunia pada karun berupa jasad renik yang tiada taranya. Penelitian
tahun 2010. Negeri pulau itu, Juli lalu, juga telah terhadap jasad renik (kelompok aktinomisetes dan
meluncurkan sebuah program gen Singapura yang fungi) telah membuktikan, bahwa tanah, serasah dan
ambisius, yakni untuk mempelajari pembuatan genetika bahkan jaringan tumbuhan yang ada di dalam Kebun
dari berbagai orang Asia dengan proyek sebesar 34 Raya Bogor, Cibodas dan Bali sungguh sangat luar
juta dolar yang dimaksudkan sebagai landasan untuk biasa. Dalam tempo yang sangat singkat, telah berhasil
mengembangkan obat-obat baru dan perawatan dikumpulkan tidak kurang dari 4000 jenis aktinomisetes
tertentu. Taipei menyiapkan 900 juta dolar untuk dan fungi. Hampir sepertiganya adalah jenis baru. Hal
litbang dan modal ventura. Pusat Riset, Biomedical ini telah memberikan sumbangan besar pada dua hal.
Engineering Center, di Hsinchu yang baru berdiri Pertama, terhadap dunia ilmu pengetahuan dan kedua,
setahun telah mempatenkan 120 produk dan telah terhadap peluang bisnis baru. Lebih dari 90%
melisensi ke berbagai perusahaan. antibiotika yang ada dan beredar di pasar dunia saat
Beberapa perusahaan di kawasan Asia kini ini berasal dari kelompok aktinomisetes. Sebagian
tengah bersemangat menekuni usaha berkaitan besar enzim yang dipakai dalam industri dunia saat ini
dengan bioteknologi. Takeda Chemical Industries berasal dari fungi. Sudah barang tentu, koleksi yang
mengembangkan obat-obat baru secara genetik kini telah kita miliki dapat terus digali potensinya untuk
sejak 1995. Takeda menyatakan bahwa informasi memacu tumbuh berkembangnya industri farmasi di
pengembangan obat-obatannya bisa diperpendek Indonesia dan juga dunia. Penelitian telah juga
sampai 5 tahun. Kini Takeda memproduksi obat untuk membuktikan, bahwa jaringan tumbuhan merupakan
penanganan kanker prostat dengan nilai omzet gudang tempat menyimpan jasad renik (endophytic mi-
sebesar 8,6 miliar dolar dengan laba 1,1 miliar. crobes). Tidak kurang dari 6000 contoh jasad renik telah
Sementara itu Kyowa Hokko Kogyo melakukan berhasil dikumpulkan dari jaringan tumbuhan Kebun
Raya Bogor. Pengambilan sampel jaringan tumbuhan
kegiatan penemuan untuk penanganan kanker, obat
dari Kebun Raya ini dilakukan dengan mengambil rant-
alergi dan hipertensi dan bulan Oktober lalu
ing berdiameter kurang dari 1 cmpanjang 1-2 cm sudah
meluncurkan mikroba pengurai polutan. Perusahaan
barang tentu tidak merusak koleksi tumbuhan. Hal
ini memegang 450 paten di Jepang, omzetnya 3,5
serupa dapat dilakukan terhadap berbagai jenis
miliar dengan laba 106 juta dolar sedangkan biaya
tumbuhan hutan tanpa harus mengorbankan hutannya.
untuk litbang sebesar 244 juta dolar. Medical &
Biological Laboratories, Shenzhen Kexing Bagi Indonesia yang memiliki keanekaragaan
Bioproducts, Shenyang Sunshine Pharmaceutical hayati yang luar biasa seyogyanya dapat dijadikan
masing-masing meraih laba 4,4; 7,2 dan 1,2 juta dolar. momentum untuk menarik investasi dunia. Kegiatan
Kebanyakan obat-obatan baru kini akan ini dapat dikaitkan dengan program dunia DEBT
muncul dari sains genom. Mengawinkan teknologi EQUITY SWAFT dalam rangka mengurangi utang luar
dengan obat-obatan tradisional merupakan satu negeri kita dan mempercepat pemulihan ekonomi In-
kekuatan yang bisa dibangun di Asia termasuk donesia.
Indonesia. Dan modal dasar pencarian obat baru ini
adalah SDAH dan untuk itu pula Indonesia masih Dunia M engincar - Emas Hij au Harapan
mempunyai peluang dengan syarat, kita harus berani Kemajuan dalam bidang bioteknologi dunia
menghentikan proses ekstraksi sumber daya ini telah membuka cakrawala baru tentang kegunaan
apalagi melenyapkannya dari permukaan bumi pertiwi SDAH yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan.
selama-lamanya seperti telah dicontohkan dengan Diketahuinya cara mengisolasi gen atau senyawa kimia
proses penggundulan hutan. yang berfungsi untuk mengkode sesuatu sifat dari

xiu
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

suatu mahluk hidup dan diketahuinya cara memindah- dunia dalam bidang herbal supplement saat ini
mindahkan gen tersebut dari satu mahluk ke mahluk mencapai nilai 15 miliar dolar. Pasar Eropa sebanyak 7
hidup yang lain secara bebas dan tanpa batas (rekayasa miliar dolar, Jepang sebanyak 2,4 miliar dolar, Asia
genetika), telah mendorong perkembangan ilmu biologi sekitar 2,7 miliar dolar, dan Amerika sendiri mencapai 3
secara luar biasa. Pada saat ini gen dapat dipindahkan miliar dolar. Di Amerika sendiri, pertumbuhan pasar
dari suatu tanaman ke tanaman yang lain yang tidak produk industri farmasi herbal mencapai 15% per
sejenis. Gen dapat pula dipindahkan dari kuman ke tahunnya. Food Drug Administration (FDA) telah
tamanan atau ke hewan atau sebaliknya. Kejadian ini mengembangkan 3 jenis sistem pengontrolan yaitu
telah membuka peluang berkembangnya bidang pengontrolan terhadap bahan baku (tanaman dan
pertanian moderen, kesehatan (industri farmasi) dan tumbuhan), proses manufaktur (menekankan
lingkungan. Gen dari bakteri penghasil racun serangga reprodusibilitas proses) dan sistem pengontrolan
dipindahkan ke dalam tananam jagung, pada akhirnya terhadap produk final termasuk chemical finger printing
tanaman jagung mampu menghasilkan racun serangga dan assay biologik (biological assay) untuk
sendiri dan dapat terhidar dari serangan serangga tanpa mengevaluasi zat aktif dan hubungannya dengan marka
hams dilakukan penyemprotan insektisida. Akibatnya kimia pada efikasi klinis.
tanaman jagung meningkat produksinya dan biaya Indonesia mempunyai posisi penting di
produksi dapat diturunkan. Studi SDAH di tingkat lingkungan dunia dalam gelombang peradaban baru
molekul juga telah mampu menguak tabir atau rahasia, ini karena kekayaan SDAHnya (nomor satu di dunia).
bahwa setiap mahluk hidup menyimpan potensi yang Bio-economy dapat menjadi lompatan besar bagi In-
luar biasa. Setiap helai daun dapat dipandang sebagai donesia. "Dapatkah Indonesia mencuri start?" Dari
pustaka kimia yang tiada tara. Berbagai kemajuan dalam hasil diskusi para praktisi teridentifikasi empat
bidang biologi molekular terus berjaya. Dan tiba-tiba kelompok besar yang harus digarap yaitu pangan, ag-
saja SDAH menjadi sangat berharga, khususnya riculture, farmasi dan kesehatan. Namun, masih banyak
sebagai sumber gen dan sebagai sumber bahan kimia. yang harus disiapkan agar tidak keliru arah. Kita harus
Oleh karena itu, ekstrak yang diperoleh dari SDAH mengantisipasi dampak, memposisikan diri,
sekalipun dalam jumlah yang amat sedikit (mikro-liter) menyiapkan infrastruktur, memperkuat dan
bernilai puluhan atau ratusan dolar, dan bahkan memberdayakan lembaga riset, serta menyusun strategi
puluhan ribu dolar. Ekstrak ini diperjual-belikan sebagai nasional yang utuh. Indonesia harus mampu
bahan baku industri gen dan industri obat moderen. menetapkan peraturan perundangan untuk mengelola
SDAH tiba-tiba menjadi sumber bisnis baru yang pemanfaatan SDAH Indonesia.
menggiurkan. SDAH berubahmenjadi EMAS HIJAU. Indonesia kini mempunyai kesempatan emas
Saat ini SDAH mencuat ke permukaan dunia untuk memanfaatkan SDAHnya dalam membangun
dan banyak dipergunakan dalam berbagai kegiatan perekonomian baru yang juga sarat dengan paradigma
ekonomi baru, ekonomi yang menggunakan sumber baru. SebelumKTTBumi 1992, keanekaragaman hayati
daya alam ini sebagai basisnya. Ekonomi semacam ini dianggap sebagai sumber milik bersama masyarakat
dikenal dengan istilah bio-economy. Banyak ilmuwan dunia. Siapapun diberi cukup kebebasan untuk
dunia yang memprediksi, bahwa dominasi gelombang memanfaatkannya. Negara-negara yang memiliki
peradaban yang akan datang adalah bio-economy, teknologi tinggi mendapat keuntungan yang sangat
menyusul diakhirinya puncak pencapaian ilmu-ilmu melimpah dari kemampuannya memanfaatkan
fisika pada abad ke 20. Abad ke 21 ini adalah milik keanekaragaman hayati. Sebaliknya negara-negara
biologi. Peran Lembaga Riset Nasional adalah sangat miskin tetapi kaya keanekaragaman hayati sedikit sekali
menentukan. mendapat keuntungan dari sumber daya yang
;!
Industri farmasi dunia juga menaruh minat dimilikinya karena keterbatasan sumber daya manusia
yang amat besar untuk mengembangkan industri dan teknologi. Pada tahun 1992, negara-negara
farmasi berbasis SDAH. Menurut Glaser (1999), pasar berkembang, termasuk Indonesia, dapat memperkuat

»V
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

haknya atas kekayaan hayati dari pengetahuan biologi Bio-economy yang merupakan kombinasi
yang dimilikinya melalui Konvensi Keanekaragaman teknologi informasi, nanoteknologi, bioteknologi dan
Hayati (KKH). Konvensi ini telah merubah banyak hal, pengertian baru mengenai sistem alam-kompleks
antara lain, adanya pengaturan akses masyarakat (pengertian sampai pada tingkat jaringan, sel, molekul
terhadap materi hayati dan biokimia. Disebutkan juga dari suatu mahluk hidup) menjadi pendorong kemajuan
dalam Konvensi, akses yang diberikan pada suatu bidang pangan, farmasi, kesehatan dan agriculture saat
negara hams disertai dengan pembagian keuntungan- ini dan di masa mendatang bagi Indonesia. Oleh
keuntungan secara adil dan memadai melalui termin- karenanya, kita dituntut untuk mempersiapkan segala
termin yang disepakati bersama. Meskipun demikian, sesuatunya lebih baik sedini mungkin (SDM,
tidak berarti bahwa negara-negara berkembang pemilik infrastruktur, rule and regulation). Pengembangannya
SDAH sudah menikmati manfaatnya. Sebab untuk harus dilakukan secara holistik. Bila program ini ingin
menindak lanjuti pasal-pasal dalam KKH tidaklah berhasil dilaksanakan di Indonesia pada saat kesadaran
mudah. Ini terbukti misalnya banyak negara masyarakat sudah mulai tampak maka prinsip triple-
berkembang' termasuk Indonesia, belum menyiapkan co harus dipakai {co-ownership, co-determination, co-
perangkat hukum yang bisa menjamin keuntungan responsibility). Prinsip ini harus dipahami oleh
optimal bagi negara yang keanekaragaman hayatinya berbagai komponen bangsa (Pemerintah, Masyarakat
telah diakui merupakan kedaulatan penuh negara. dan Swasta). Pelaksanaan prinsip ini harus ditempuh
Persiapan-persiapan kearah pemanfaatan secara demokratis dan transparan serta akuntabel.
SDAH bagi Indonesia sangat beralasan karena negara Karena bio-economy merupakan hal yang
kita adalah negara pemilik keanekaragaman hayati baru, maka kita harus bersabar. Beberapa fase
terbesar di dunia. Berbagai pengobatan tradisional perubahan harus dilalui. Pada saat ini sebagian dari
dengan menggunakan bahan dasar tumbuhan asli kita mungkin belum menyadari akan peran dan
Indonesia diakui ampuh. Pembuktian ini telah pentingnya SDAH yang begitu besar bagi umat
membuka mata dunia untuk turut mempelajari SDAH manusia. Pada saat ini pula banyak masyarakat yang
Indonesia. Hal ini harus diantisipasi, karena dengan belum mampu dan belum mempunyai keterampilan
menggunakan teknologi supra moderen saat ini pihak untuk memanfaatkannya. Fase ini, unconscious
Barat telah mampu mengembangkan metodapenapisan incompetence, merupakan suatu kenyataan yang harus
dalam upaya menciptakan obat-obatan baru yang diterima. Sosialisasi tentang adanya manfaat lain yang
amat dibutuhkan dunia. Melalui teknologi yang luar biasa besarnya dari SDAH pada tingkat gen dan
disebut High Throughout Screening (HTS), pihak molekul dalam upaya pencarian obat baru atau dalam
Barat pada hari ini mampu melakukan penapisan upaya melacak gen-gen potensial untuk dipergunakan
terhadap ekstrak tanaman dengan kecepatan tidak dalam industri pertanian, harus dilakukan. Melalui
kurang dari 400.000 contoh dalam seharinya. kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi sadar akan
Pemanfaatan SDAH oleh pihak Barat melalui akses pentingnya SDAH. Masyarakat menjadi sadar pula
kepada SDAH lokal harus menjamin adanya untuk turut melestarikan suber daya alam hayatinya.
konfensasi dan keuntungan bagi masyarakat dan Pada tingkat ini, masyarakat belum mempunyai
bangsa Indonesia serta ada jaminan kelestariannya keterampilan yang memadai untuk memanfaatkan
sebagai wujud pertanggungjawaban kepada generasi SDAHnya. Tingkatan conscious incompetence ini juga
mendatang. Untuk itu pula Indonesia harus mampu harus dilalui. Untuk menjadikan SDAH memberikan
menetapkan peraturan perundangan sesuai dengan manfaat, kesadaran saja tidak cukup. Kesadaran harus
amanat UUD-45 dan KTT BUMI, bahwa bumi dan air diikuti dengan kemampuan atau keterampilan
dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai pemanfaatannya. Untuk itu perlu disusun strategi
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar pengembangan SDM termasuk alih teknologi. Melalui
kemakmuran rakyat dan bahwa SDAH adalah milik strategi ini, diharapkan terbentuk masyarakat yang
mutlak sesuatu bangsa. sadar dan mampu mengelola dan memanfaatkan SDAH

xv
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

untuk kesejahteraannya. Masyarakat demikian adalah 73 jenis mikroba yang mempunyai potensi besar
masyarakat conscious competence yang amat dalam pengembangan industri termasuk industri
dibutuhkan di negeri ini. Pada akhirnya diharapkan farmasi seperti ditunjukkan dalam gambar di bawah
terbentuk masyarakat yang unconscious competence. ini.
Diakui, bahwa pada tingkat sekarang ini Indonesia mempunyai sejarah bio-economy
sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum yang unik. Proses pembuatan tempe dan berbagai
sadar akan potensi SDAH yang dimilikinya. Ini jenis makanan tradisional, sistem stek pada tanaman
terbukti dengan masih terjadinya proses ekstraksi dll., merupakan bio-economy yang sudah berakar
terhadap SDAH yang berlebihan. Proses dan mendarah daging pada jiwa banyak masyarakat
penebangan hutan masih terus berlangsung. Hal ini Indonesia. Bisakah Indonesia merebut puncak
harus segera dibenahi sehingga SDAH dapat segera melalui bio-economyl Tantangannya amat berat
diselamatkan untuk dimanfaatkan secara lebih sebab di negara maju, bio-economy sudah mulai
bertanggung jawab melalui knowledge base diperankan sebagai fundamen ekonomi terdepan.
economy. Kemajuan ilmu pengetahuan yang juga Produk transgenik sudah menjadi makanan sehari-
berkembang dalam lima tahun terakhir ini adalah hari. Pemetaan gen mahluk hidup termasuk pemetaan
tentang adanya SDAH lain yang tidak pernah gen manusia bukan lagi sesuatu yang
terpikirkan sebelumnya yaitu jasad renik termasuk mencengangkan dan bahkan manusia mulai dapat
jasad renik yang terdapat pada jaringan pembuluh menguak berbagai rahasia kehidupannya. Melalui
tanaman dan tumbuhan. Saya ingin menunjukkan aplikasi bioteknologi ini pangan di negara maju
suatu bukti bahwa dalam jaringan pembuluh melimpah dan sesuai dengan kebutuhan, tingkat
belimbing wuluh yang berhasil diperoleh lebih dari kesehatan lebih baik. Bioteknologi dalam abad 21

Case study on the economic valuation of green plant:


Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn)

Ethnobotanical use:
hypertensive, Iodine
deficiency, anti cancer,
vit C deficiency,
cholesterol reducing
agent, improve
digestion, small fox,
haemorhage, fever,
diabetes, rheumatics,
ulcer, cosmetics,
cough, disinfectant,
and anti microbial
(against S. albus, S.
aureus, S. beta
hemolyticus, dan P.
aeruginosa)

icterial Endophyte against Trichophyton rubrum

XVI
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

ini akan mempengaruhi seluruh kehidupan dan tidak sudah memiliki segudang informasi tentang SDAH
ada waktu untuk menunggu. termasuk tumbuhan dan hewan yang saat ini dikelola
oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Kebun
MEMPERKUATPOSISIINIX)NESIADIMA3ADl]NIA Raya, Herbarium, Museum Zoologi, Pusat Koleksi
MELALUI SUMBERDAYAALAM HAYATI Mikroba).
Berbagai pihak di dunia ingin menjalin Dari beberapa contoh di atas, tampak jelas,
kerjasama dengan Indonesia dalam bidang bahwa SDAH mempunyai peluang untuk membangun
pemanfaatan SDAH. Hal ini hams dicermati supaya Indonesia baru. Untuk itu Indonesia harus segera
dalam pelaksanaannya menguntungkan bagi negara menyiapkan perangkat peraturan dan perundangan
dan bangsa. Perimbangan antara akses kepada SDAH yang mampu mempertahankan SDAH dari proses
hayati dengan alih teknologi antara negara maju dengan eksploitasi dan ekstraksi yang tidak bertanggung
pihak Indonesia harus seimbang. Untuk itu pula, kita jawab. Pengakuan Konvensi Keaneka Ragaman Hayati
memerlukan peraturan perundangan pada tingkat dapat dijadikan titik awal baru untuk menampilkan
nasional mengacu pada konvensi internasional yang SDAH sebagai modal dasar pembangunan Indonesia.
sudah ada. Indonesia juga harus ikut berpartisipasi Peran Yudikatif dan aparat penegak hukum menjadi
memperjuangkan kepentingannya dalam forum regional semakin penting. Penanganan pengelolaan SDAH
dan internasional. Ada dua hal penting yang harus harus dilakukan secara sistemik dan tidak dapat
ditempuh untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dilakukan secara partial. Pengeloaan dan terutama
dunia melalui SDAH yaitu kebij akan publik yang handal pemanfaatan SDAH memerlukan SDM yang handal
di bidang Teknologi Informasi dan Kemampuan Riset. dan sarana prasarana pendukung yang memadai. Jalan
Dalam bidang teknologi informasi, pihak masih panjang
Jepang melalui The Environment Agency's Nature Kesalahan dalam pemanfaatan SDAH (hutan)
Conservation Bureau akan membangun The National dan ekosistem di masa lalu telah mengakibatkan
Institute for Environmental Studies diTsukuba, Ibaraki merosotnya kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan
Prefecture sekitar 50 km dari Tokyo sebagai pusat yang rusak ini menyebabkan turunnya daya dukung
database of life di wilayah Asia Pasifik. Pusat ini akan terhadap penghuninya sehingga pembangunan tidak
beroperasi penuh melalui jaringan komputer yang dapat berlangsung sebagaimana direncanakan. Banyak
handal pada tahun 2005. Melalui pusat ini akan hutan yang rusak, banyak SDAH yang hilang. Hilang
terkumpul tidak kurang dari 1,750,000 informasi flora untuk selama-lamanya. Daftar SDAH yang terancam
dan fauna dari 12 negara di Asia Pasifik termasuk kepunahanjuga terus membengkak.
tentunya Indonesia. Melalui mekanisme ini, segala Untuk itu pula, pembangunan ke depan
informasi tentang kekayaan alam hayati Indonesia harus menganut prinsip berkelanjutan atau
termasuk hal-hal yang berhubungan dengan sustainable. Prinsip ini harus menjadi kata kunci dalam
pemahaman tentang sifat-sifat biologi tumbuhan, satwa membangun kembali negeri ini. Pengelolaan sumber
dan jasad renik Indonesia menjadi terbuka bagi semua daya alam untuk pembangunan berkelanjutan
pihak di dunia. Indonesia harus mempunyai sikap bertumpu pada dua langkah yang saling berkaitan
antisipatif dan jangan bernasib seperti "ayam mati di dan saling menunjang yaitu peningkatan mutu
lumbung padi." Sangat disadari, bahwa masyarakat kehidupan manusia dan kiat mempertahankan
Indonesia kebanyakan masih belum menyadari kemampuan bumi untuk tetap mempunyai vitalitas
pentingnya masalah ini. Masyarakat Indonesia pada dan keanekaragamannya. Manusia sebagai pelaku,
umumnya masih dalam tahap "unconscious alam sebagai obyek dan lingkungan, teknologi sebagai
incompetence" dan adalah tugas kita semua untuk perangkat utama proses peningkatan nilai tambah
menjadikan masyarakat yang "consiuos competence" dengan metrologi sebagai salah satu komponen
yang kemudian menjadi masyarakat yang "unsconcious penentu produktivitas dan kualitas, harus
supercompetence". Sebenarnya, bangsa Indonesia diintegrasikan melalui pendekatan sistemik agar

xvn
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Etnas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

sustainable used dari sumber daya alam diarahkan terhadap gangguan. Sistem sosio-ekologi mencakup
untuk kemakmuran dan kejayaan bangsa tiga subsistem, yakni ekonomi, sosial, dan ekologi, serta
(Adisoemarto, 1998). interaksi antara ketiga sub-sistem tersebut.
Pemanfaatan SDAH yang sifatnya ekstraktif Untuk memperoleh hasil maksimum dari
harus ditekan dan dihentikan dan dialihkan kepada SDAH, kita tidak boleh terlepas dari 4 dasar
pemanfaatan SDAH yang lebih ramah dan lebih pemanfaatan yaitu memperoleh hasil maksimum,
berkelanjutan. Hal ini amat memungkinkan setelahterjadi menghindari proses produksi yang merusak
revolusi dibidang bioteknologi. Bioteknologi telah lingkungan, menjaga ekosistem tetap mampu
mampu memberikan pengertian baru mengenai sistem menjalankan fungsinya, dan menjaga integritas
alam komplek. Pengertian dan pemahaman baru bahwa lingkungan/mampu melaksanakan proses
setiap helai daun tumbuhan, setiap bagian dari tumbuhan regenerasi secara wajar). Kempat dasar pemanfaatan
lainnya (ranting, akar, buah dlsb) adalah pustaka kimia ini dapat diwujudkan hanya dengan teknologi yang
dan sumber gen yang luar biasa kayanya. Potensi SDAH sesuai dan tepat. Dengan bahan yang sesedikit
khususnya SDAH hutan bahkan semakin menarik mungkin akan diperoleh hasil yang sebesar mungkin.
dengan munculnya pengertian dan pemahaman baru ini. Penciptaan dan penerapan teknologi semacam ini
SDAH khususnya SDAH tropis menjadi amat diminati merupakan dasar penting dalam pemanfaatan SDAH
dunia usaha barat sebagai bahan baku industri farmasi. secara berkelanjutan tanpa menimbulkan kerusakan
Dengan perkembangan baru dalam ilmu pada lingkungan. Teknologi andalan ini akan dapat
biologi moderen (bioteknologi), tidak ada pilihan lain menjaga fungsi ekosistem tetap berjalan, dan dengan
bagi Indonesia kecuali mempertahankan dan demikian integritas lingkungan akan tetap dapat
menegakkan kaidah kemampuan bumi untuk tetap dipertahankan. Teknologi semacam ini harus
mempunyai vitalitas. Kita harus memperoleh hasil dilandasai dengan ilmu pengetahuan yang cukup
maksimum dari pemanfaatan sejumlah sumber daya mengenai asas pemanfaatan sumber daya alam secara
tertentu. Tetapi kita harus menghindari proses berkelanjutan. Ilmu pengetahuan yang menjadi
pemanfaatan sumber daya alam hayatai yang merusak landasan teknologi harus cocok dan sesuai dengan
lingkungan, menjaga ekosistem tetap mampu potensi/daya dukung sumber daya alam dan harus
menjalankan fungsinya dan menjaga integritas dapat menjaga kondisi dan kemampuan sumber daya
lingkungan dengan tetap mampu melaksanakan proses alam sehingga pengelolaannya dapat dilakukan secara
regenerasisecarawajar. &
berkelanjutan. Kriteria yang menjadi patokan
pemanfaatan sumber daya alam secara bekelanjutan
Kerusakan lingkungan amat dipengaruhi oleh
harus ada. Kriteria ini harus dipakai sebagai dasar
pola konsumsi, besarnya jumlah penduduk, teknologi
dalam menetapkan kebijakan. Kebijakan yang
produksi, tata guna tanah serta faktor-faktor lain
mendukung serta kelembagaaan yang siap
penyebab polusi. Berkelanjutanmenyiratkanhidup dari
mengimplementasikan kebijakan ini harus diadakan.
"bunga" (interest) alam dan bukan dari modal alam.
Kebijakan yang mendukung pemanfaatan sumber
Pada kenyataannya, peningkatan jumlah penduduk
daya alam, secara nasional telah tersedia
yang demikian besar, disertai tuntutan pemenuhan
perangkatnya, yaitu strategi nasional serta peraturan
kebutuhan hidup yang terus meningkat, baik kuantitas
dan perundangan, dan pada taraf global telah tersedia
maupun kualitasnya, telah banyak menguras sumber
pula berbagai konvensi, perjanjian dan persetujuan,
daya alam yang ada. Kegiatan manusia moderen telah
baik yang mengikat maupun yang tidak terlalu
pula menimbulkan dampak lain yang menimbulkan
mengikat, yang dapat diacu untuk kepentingan
kerusakan lingkungan, di antaranya karena
nasional. Dengan instrumen legal ini, rambu-rambu
pencemaran, sedimentasi, dan penyusutan sumber
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan
daya alam secara drastis. Berkelanjutan berarti
telah dipasang, dengan harapan bahwa
kemampuan sistem sosio-ekologi bertahan secara utuh
pemanfaatannya berdasarkan kaidah berkelanjutan.
untuk jangka panjang. Sistem ini mempunyai ketahanan

xvm
Berita Biologi, Volume 7, Nomor 6, Desember 2005

PENUTUP Guru Besar Tetap. Fakultas Pertanian dan


Indonesia mengalami pasang surut perubahan Kehutanan, UNHAS, Makasar.
politik pemerintahan dalam berbangsa dan bernegara, Alisyahbana. 2000. Harian Umum Kompas
terutama dalam dekade 20 tahun pertama. Sekalipun Rusytam S. 2000. Kertas Kerja Angkatan Diklat SPATI
demikian, ada satu fenomena yang tidak berubah, yaitu Angkatan VIII. Lembaga Administrasi Negara,
pemerintahan yang bersifat sentarlistik dan kurang Jakarta.
melibatkan peran serta masyarakat. Dhomiri A. 2000. Semerbaknya obat tradisional di tengah
Orde baru yang semula sangat meyakini jalan krisis. Majalah Teknologi 158,6-10.
yang ditempuh, akhimya menghadapi kenyataan pabit Dhomiri A. 2000. Perlu, tidak, perlu uji klinik. Majalah
yakni terpuruknya bangsa dalam himpitan permasalahan. Teknologi'158, 11.
Ada 4 masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia. Dhomiri A. 2000. Jamu, ekstrak, dan fitofarmaka. Majalah
Pertama, permasalahan utang luar negeri dan kredit Teknologi iS8, 12-13.
macet BLBI. Kedua, masalah kerusakan sumber daya Dhomiri A. 2000. Agar tidak merugikan masyarakat.
alam yang mengakibatkan menipisnya cadangan sumber Majalah Teknologi 158, 14-16.
daya alam. Sementara, SDA yang masih terisa sudah Gany RA. 2000. Peningkatan kompetensi sumberdaya
terikat kontrak jangka panjang dengan pihak luar negeri. manusia dalam perspektif kemandirian lokal.
Ketiga, ancaman disintegrasi bangsa dan Keempat, Ceramahpada Diklat SPATIAngkatan VIII, LAN,
globalisasi. Jakarta, 11 Oktober 2000.
Kepercayaan diri diperlukan dalam menapaki Glaser V. 1999. Billion-dollar market blossoms as botani-
gelapnya jalanmenuju cahaya harapan nunjauh di ujung cals take root. Nature Biotechnology Vol. 17, 17.
lorong. Tekad baja dan kerja keras bahkan kesanggupan IIDS. 1992. Trade and sustainable Development. Survey of
menderita untuk waktu yang terukur adalah bentuk the Issues and a New Research Agenda IIDS. In-
pertanggung jawaban moral generasi masa kini terhadap ternational Institute for Sustainble Development.
generasi yang akan datang. Sebenarnya, bangsa Indo- IUCN. 1991. Strategies for National Sustainable Develop-
nesia memiliki aset abadi berupa sinar matahari dan ment. IUCN/WWF/UNEP.
laut. Bangsa Indonesia juga memiliki hutan tropis dan Kartodihardjo H. 1999. Redistribusi dan pelestarian
keanekaragaman SDAH yang luarbiasa. Dengan modal manfaat sumber daya hutan - hambatan struktural
tersebut di atas disertai dengan kemampuan ilmu dan maslah implementasi paket IMF. Analisis
pengetahuan dan teknologi, sebetulnya, Indonesia CS/528(1),49-6I.
dapat m e m b a n g u n p e r e k o n o m i a n yang maju, Khudori 2000. Paradigma baru pembangunan pangan.
memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya (fungsi Kompas, 27 November, 2000.
social) serta dengan membangun lingkungan hidup yang Mubyarto. 2000. Reformasi ekonomi menuju sistem
lebih baik dan lebih nyaman. Indonesia dengan modal ekonomi kerakyatan, dalam Menuju Tata Indo-
dan usaha di atas adalah sangat layak menjadi gudang nesia Baru. Dalam: Sumardjan S (Ed.). Gramadia
sandang, pangan, papan serta obat-obatandunia, tujuan Pustaka Utama, 1-22.
wisata dunia danparu-paru dunia. Dengan VISI ini, In- Ranadireksa H. 2000. Gudang pangan, tujuan wisata,
donesia sebenarnya mempunyai peluang untuk segera paru paru dunia. PT Permata Artiska Kreasi,
keluar dari himpitan krisis sekaligus mengembalikan Depok.
hakikat, martabat dan harga diri bangsa dalam pergaulan Raskin P, M Chadwick, T Jackson and G Leach. 1996.
dunia (Ranadireksa, 2000). The Sustainability Transition. Beyond Conven-
tional Development. Series Report No. 1. SEI.
BAHANPUSTAKA Rizal A. 2000. Redefinisi Pembangunan Kelautan. Harian
AH MSS. 2000. Pengetahuan lokal dan Pembangunan Umum Kompas, 14 November.
Pertanian Berkelanjutan: Perspektif dari kaum Saad S. 2000. Legalisasi Pengelolaan Perikanan. Harian
marjinal. Pidato pada upacaraPenerimaan Jabatan Umum Kompas, 14 November.

xix
0
0
Sukara - Pidato Pengukuhan APU: Keanekaragaman Hayati (Emas Hijau) Indonesia dan Krisis Multidimensi

Saragih B. 2000. Sektor agribisnis jalan keluar dari krisis dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
ekonomi. Dal am: Menuju Tata Indonesia Barn. dengan Komisi VIII, Vdan III DPR - RI. Ruang
Sumardjan S (Eed.). GramadiaPustaka Utama, 23- Rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta.
Swasono S-E. 2000. Ekonomi rakyat: Antara retorika dan
Sastrapradja SD. 1998. Sumber daya hayati untuk realita. Ceramah pada Diskusi Panel mengenai
ketahanan pangan Indonesia. Dalam: Sumber Daya • "Paradigma, Tantangan dan Perspektif
r
'Si.: ij ' Alam Sebagai Modal dalam Pembangunan Pembangunan Bidang Ekonomi", Diklat SPATI
Berkelanjutan. Adisoemarto S (Ed.). LIPI, Jakarta. Angkatan VIII, LAN, Jakarta, 11 Oktober 2000.
Slamet-Loedin. 2000. Teknologi Transgenik Tanaman. Dia- Thohari M. 2000. Teknologi Transgenik Hewan di Indone-
log Pengkayaan Ilmiah Ke-2 - Kantor Menteri sia. Dialog Pengkayaan Ilmiah Ke-2 - Kantor
- '-•• '••> Negara Riset dan Teknologi dan Lembaga Ilmu Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Lembaga
Pengetahuan Indonesia dengan Komisi VIII, Vdan Ilmu Pengetahuan Indonesia dengan Komisi VIII,
;
• '•> ' ///DPR - RI. Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Vdan III DPR - RI. Ruang Rapat Komisi VIII
Jakarta. - ": DPR RI, Jakarta.
Soesilo I. 2000. Ikan dari tangkap ke budidaya. Majalah Tjokroamidjojo B. 2000. Good Governance (Paradigma
Teknologi 158,71-72. Baru Manajemen Pembangunan). Ceramah pada
Sri Sultan HB X. 2000. Pembangunan pertanian yang lestari Diskusi Panel mengenai "Paradigma, Tantangan
berkelanjutan. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat, dan Perspektif Pembangunan Bidang Ekonomi",
30Oktober2000. Diklat SPATI Angkatan VIII, LAN, Jakarta, 11
Strahm RH. 1999. Kemiskinan Dunia Ketiga. Pustaka Oktober 2000.
Cidesindo, Jakarta. Wiradi G. 2000. Reforma Agraria - Perjalanan yang belum
Suwanto A. 2000. Produk transgenik dan kompetensi berakhir. Insist Press, KPA & Pustaka Pelajar,
• - agribisnis mtemasional. Dialog Pengkayaan Ilmiah September 2000, Yogyakarta.
~r"- ''• '"•'• Ke-2 - Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai