BAB I
PENDAHULUAN
Sampah organik masih menjadi masalah polusi tanah, air, dan udara, untuk
sebagian besar terdiri sampah organik pasar, sampah organik pertanian, dan
dan organik), memiliki prospek yang baik, hal ini disebabkan karena kurangnya
pupuk kimia saat ini berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan sehingga
perlu mengganti penggunaan pupuk dari pupuk kimia ke pupuk organik, hal ini
pertanian yang sehat melalui budidaya secara organik (Padel et al., 2010). Tahun
kemampuan produksi pupuk organik oleh pabrik BUMN hanya 4,69 juta ton,
organik dari pabrik pupuk BUMN tersebut merupakan peluang usaha yang
1
2
proporsional ini, akan berdampak pada penyimpangan status hara dalam tanah
hara. Sering kurang disadari oleh petani, bahwa walaupun peran bahan organik
terhadap suplai hara bagi tanaman kurang, namun peran bahan organik yang
paling besar dan penting adalah kaitannya dengan kesuburan fisik tanah. Apabila
tanah kandungan humusnya semakin berkurang, maka lambat laun tanah akan
Pupuk organik dan pupuk hayati merupakan pupuk dari bahan alami,
ramah lingkungan, memiliki unsur hara lengkap, dan dapat memperbaiki kondisi
organik dan bahan organik akan berdampak pada penyusutan kandungan bahan
sudah sampai pada tingkat rawan (Juarsah, 1999). Pemanfaatan pupuk organik
sekitar 60 persen areal sawah di Jawa kadungan bahan organiknya kurang dari 1
memerlukan waktu cukup lama, sekitar delapan minggu dimana proses ini kurang
tersebut karena kandungan selulosa pada kotoran sapi tidak mampu terdegradasi
oleh mikroba pengompos. Penambahan cacing tanah pada bahan organik dapat
dalam memakan selulosa dari kotoran sapi yang tidak dapat di makan oleh bakteri
pengompos. Hasil dari pencernaan cacing berupa kotoran cacing, dan kotoran ini
bantuan cacing dalam pembuatan pupuk kompos, hanya diperlukan separuh waktu
aktivitas cacing tanah, yang bekerja sama dengan mikrobiota tanah, sehingga
bermanfaat bagi tanaman, enzim-enzim tanah, dan kaya hara yang bersifat lepas
4
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Ndegwa and Thompson, 2001).
cacing epigeik yang berwarna cerah : Lumbricus rubellus, Eisenia foetida, dan
Eudrilus eugeniae (Hayawin et al., 2010). Makanan utama cacing tanah adalah
bahan organik setengah melapuk, dan mengandung cukup N (Dewi et al., 2006).
berlimpah dan memiliki potensi untuk dijadikan pupuk organik kascing, untuk itu
dan cacing tanah (Lumbricus rubellus) terhadap sifat kimia dan biologi pupuk
kascing.
bahan organik?
3. Bagaimana sifat biologi dan kimia pupuk kascing yang dihasilkan dari
3. Mengetahui sifat biologi dan kimia pupuk kascing yang dihasilkan dari