Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara pada Republik Indonesia dimulai


pada tahun 1945. Pada tahun itulah berdirinya Negara Republik Indonesia
sebagai suatu kumpulan besar manusia, yang sehat jiwanya dan berkobar-kobar
hatinya, menimbulkan suatu kesadaran batin yang dinamakan bangsa(Ernest
Renan, Apakah Bangsa Itu?, Alumni, Bandung, 1994, h. 58)
Berdirinya Negara ini tidak hanya ditandai oleh Proklamasi dan keinginan
untuk bersatu bersama, akan tetapi hal yang lebih penting adalah adanya UUD
1945 yang merumuskan berbagai masalah kenegaraan. Atas dasar UUD 1945
berbagai struktur dan unsur Negara mulai ada (Bagir Manan, Konvensi
Ketatanegaraan, CV Armico, Bandung, 1987, h. 36) Walaupun secara jelas pada
masa itu belum ada lembaga-lembaga yang diamanatkan oleh UUD. Akan tetapi
hal ini dapat diatasi dengan adanya Aturan Tambahan dan Aturan Peralihan dalam
UUD 1945. 45 (Joeniarto, Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia, PT Bina
Aksara, Jakarta, 1984, h. 17). Terdapat empat pilar penyangga kehidupan berbangsa
dan bernegara Indonesia. Empat pilar yang dimaksud yakni Pancasila, UUD 1945,
Negara Keatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Kesadaran kebangsaan yang mengkristal yang lahir dari rasa senasib dan
sepenanggungan, akibat penjajahan, telah berhasil membentuk wawasan kebangsaan
Indonesia seperti yang tertuang dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928, yaitu tekad
bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan, yaitu Indonesia.
Tekad bersatu ini kemudian dinyatakan secara politik sebagai bangsa yang merdeka
dan berdaulat dalam Proklamasi 17 Agustus 1945.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia mengalami kontak
dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-
masing. Menyadari kenyataan terebut, masyarakat sadar bahwa pentingnya
mempelajari etika berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan cita-cita pencerahan
kehidupan bangsa kita di masa depan. “The founding leaders” Indonesia telah
meletakkan dasar-dasar dan tujuan kebangsaan sebagaimana dalam pembukaan UUD
1945.
Etika kehidupan berbangsa dan bernegara bersumber dari ajaran agama,
khususnya yang bersifat universal, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin
dalam Pancasila sebagai sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah
laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara(Syahrial Syarbani, Pendidikan
Pancasila, Ghalia Indonesia, Jakarta 2011, h 11). Rumusan tentang etika kehidupan
berbangsa dan bernegara dimaksudkan untuk membantu memberikan penyadaran
tentang arti penting tegaknya etika dan moral dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dirumuskan dengan tujuan menjadi acuan dasar untuk meningkatkan
kualitas manusia yang beriman, bertakwa, dan berahlak mulia, serta berkepribadian
Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara(Ibidd, h 224).
1.2 Tujuan Pembahasan
a) Untuk mengetahui makna dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Membantu memberikan penyadaran tentang arti penting tegaknya etika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
c) Untuk mengetahui peran empat pilar penyangga dan pembentuk karakter
bangsa.
1.3 Manfaat
a) Memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada para pembaca mengenai
kehidupan berbangsa dan bernegara.
b) Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya empat pilar
kebangsaan dalam membentuk karakter kehidupan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai