Anda di halaman 1dari 6

BAHA

N
AJAR
FISIKA
ISI MATERI
Bahan ajar ini menjelaskan tentang Analisis Vektor Pada Gerak Parabola di mana konsep utama dalam
materi ini adalah analisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, dan makna fisisnya serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

KOPETENSI DASAR
Menganalisis gerak parabola dengan menggunakan vektor, berikut makna fisisnya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOPETENSI


3.5.1 Mendeskripsikan besaran fisis gerak parabola.
3.5.2 Menggambarkan vektor posisi suatu titik terhadap sumbu x dan sumbu y.
3.5.3 Menguraikan komponen-komponen vector kecepatan pada sumbu x dan sumbu y gerak
parabola.
PETA KONSEP

ANALISIS VEKTOR
UNTUK GERAK

Gerak dengan Analisis Garak Parabola


Vektor

Vektor Satuan dan


Vektor Posisi
Kecepatan Percepatan Perpindahan

Vektor Satuan :  Kecepatan  Percepatan  Vektor


Rata – Rata Rata – Rata Perpindahan
 Vektor Posisi
 Kecepatan  Percepatan  Besar
 Posisi Benda Sesaat Sesaat Perpindahan
ANALISIS VEKTOR PADA GERAK PARABOLA

GERAK DENGAN ANALISIS VEKTOR

Pada permainan sepakbola, bola ditendang dari satu pemain ke pemain lainnya dengan arah dan
kecepatan tertentu, tergantung jarak dan posisi pemain yang dituju. Jika pemain yang dituju jaraknya
jauh, maka butuh tendangan yang lurus, dan arah yang tepat. Arah tertentu yang dituju oleh bola yang
Anda kenal dengan istilah vektor.
Gerak bola atau partikel yang berarah ini, jika berada pada bidang dua dimensi, maka posisi
perpindahan, kecepatan, dan percepatannya dinyatakan dalam vektor dua dimensi.Vektor merupakan
besaran yang memiliki besar dan arah. Dalam bidang dua dimensi, arah vektor ditentukan oleh
koordinat sumbu X dan sumbu Y yang dinyatakan dengan vektor satuan i (sumbu X) dan j (sumbu Y).
Jika vektor posisi partikel dinyatakan dengan r = xi + yj, dengan (x,y) menyatakan koordinat partikel
pada saat t. Dengan demikian, vektor kecepatan dinyatakan v =v xi+vyj dan vektor percepatan partikel
dinyatakan a =axi +ayj.
1. Vektor Satuan dan Vektor Posisi
Ukuran benda dapat diwakili oleh sebuah titik materi atau partikel. Posisi titik materi
dinyatakan dengan sebuah vektor. Vektor – vektor ini dinyatakan dengan vektor – vektor
satuan.
a. Vektor Satuan

Pada bidang datar terdapat vektor yang mempunyai dua komponen yakni pada sumbu X
dan juga pada sumbu Y. Akan tetapi sebuah vektor ini juga bisa memiliki satu komponen
apabila vektor tersebut berada pada salah satu sumbu X atau pun sumbu Y yang di
gambarkan dalam diagram Cartesius di bawah ini.

Gambar 1.1
Vektor – Vektor Satuan

Vektor satuan merupakan vektor ruang yang sudah diuraikan ke dalam sumbu X (i),Y (j) dan
Z (k) yang merupakan besarnya satu satuan. Disebut dengan vektor satuan dikarenakan
vektor | i | = | j | = | k | = 1.

Vektor satuan sendiri digunakan untuk menjelaskan arah dari suatu vektor di dalam suatu
kordinat, baik di dalam koordinat dua dimensi maupun tiga dimensi.
b. Vektor Posisi
Vektor posisi adalah vektor yang menyatakan posisi suatu titik materi pada suatu bidang
datar (dimensi dua). Posisi suatu titik materi pada bidang datar dinyatakan oleh vektor
posisi r⃗ .

Jika Anda diibaratkan sebagai partikel yang bergerak pada bidang dua dimensi, maka
posisi Anda dapat dinyatakan sebagai r. Misalkan titik asal O ditetapkan sebagai titik
acuan, maka posisi sebuah partikel yang bergerak   pada bidang XY pada saat t memiliki
koordinat (x,y) (seperti pada gambar 1.2 di bawah ini) adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2
Vektor posisi dimensi dua secara vertikal

Vektor posisi sebarang titik dimensi dua yang di mulai dari titik awal (0, 0) di tuliskan
sebagai berikut :
^ y ^j
r⃗ =x i+
2. Perpindahan
Perpindahan adalah perubahan posisi (kedudukan) suatu benda dalam waktu tertentu. Sebuah
partikel berpindah dari titik P ke titik Q menurut lintasan kurva PQ, seperti pada Gambar 1.4.
Apabila posisi titik P dinyatakan sebagai rP dan posisi titik Qdinyatakan sebagai rQ maka
perpindahan yang terjadi dari titik P ke titik Q tersebut adalah vektor Δr, yaitu
3. Δr = rQ – rP ………. (1–2)
Persamaan (1–2) jika diubah dalam kalimat dapat dinyatakan bahwa perpindahan suatu benda
sama dengan posisi akhir benda dikurangi posisi awal.
Gambar 1.4 Garis putus-putus menyatakan lintasan partikel. Perpindahan posisi partikel dari
posisi awal di titik P ke posisi titik Q dinyatakan dengan Δr
Bagaimanakah cara menentukan besar perpindahan yang dilakukan oleh partikel tersebut?
Setiap benda membutuhkan waktu untuk berpindah atau mengubah kedudukannya. Dalam
kasus perpindahan tersebut, pada saat t = t1, partikel berada di titik P dengan vektor
posisinya rP. Pada saat t = t2, partikel berada di titik Qdengan vektor posisinya rQ.
Kemudian, apabila rP= (xPi + yPj) dan rQ = (xQi + yQj), Persamaan (1–2) dapat dituliskan
menjadi rPQ = (xQi + yQj) – (xPi + yPj) = (xQ – xP)i + (yQ – yP)j.
Apabila xQ – xP = Δx dan yQ – yP = Δy, serta perpindahan yang dilakukan partikel rPQdinyatakan
sebagai Δr, Persamaan (1–2) berubah menjadi
Δr = Δxi + Δyj ………. (1–3)
4. Kecepatan Gerak Benda
5. Percepatan Gerak Benda

Anda mungkin juga menyukai