Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR

Materi Pokok

Hukum Archimedes
Kelas XI Semester 1
Mata pelajaran : Fisika
Kelas/ semester : X/2
Materi pokok : Fluida Statis
Sub materi pokok : Hukum Archimedes
Alokasi waktu : 2x45 menit

I. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

II. Kompetensi Dasar


Domain Kompetensi Dasar
Kognitif 3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-
hari
Psikomotor 4.3 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
sifat-sifat fluida untuk mempermudah suatu pekerjaan.

III. Indikator
Kognitif Produk (Indikator KD 3)
• Mengidentifikasi peristiwa yang berhubungan dengan Hukum Archimedes
• Menerapkan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari - hari
• Menyimpulkan konsep prinsip hukum Archimedes
IV. Prasyarat
Pada pembelajaran hukum Archimedes, diharapkan siswa sudah menguasai materi
prasyarat yaitu massa jenis, tekanan, dan tekanan hidrostatis.
A. Massa jenis (rapat jenis)
Persamaannya sebagai berikut :
𝑚
𝜌=
𝑉

1
Dimana :
𝜌 = massa jenis fluida (𝑘𝑔/𝑚3 )
𝑚 = massa fluida (𝑘𝑔)
𝑉 = volume fluida (𝑚3 )
B. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu benda tiap satuan luas permukaan benda
tersebut.
𝐹
𝑃=
𝐴
Dimana :
𝑃 = tekanan ( 𝑁/𝑚2 )
𝐹 = gaya tekan (𝑁)
𝐴 = luas permukaan benda (𝑚2 )
C. Tekanan hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang disebabkan oleh beratnya.
Persamaannya sebagai berikut :
𝑃ℎ = 𝜌𝑔ℎ
Dimana :
𝑃ℎ = tekanan zat cair (𝑃𝑎)
𝜌 = massa jenis fluida (𝑘𝑔/𝑚3 )
𝑔 = percepatan gravitasi (𝑚/𝑠 2 )
ℎ = tinggi zat cair dari permukaan zat cair (𝑚)
Jika diatas permukaan zat cair terdapat tekanan udara luar, maka persamaannya
dirumuskan sebagai berikut :
𝑃ℎ = 𝑃𝑜 + 𝜌𝑔ℎ
Dengan 𝑃𝑜 adalah tekanan udara luar (𝑃𝑎)
V. Scope

Materi hukum Archimedes meliputi konsep hukum Archimedes, formulasi hukum


Archimedes, konsep benda terapung, melayang dan tenggelam, dan aplikasi hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

VI. Sequence
1. Konsep hukum Archimedes
2. Formulasi hukum Archimedes
3. Contoh soal tentang gaya ke atas atau volume benda yang tercelup dalam fluida
4. Konsep benda terapung
5. Konsep benda melayang
6. Konsep benda tenggelam

2
7. Aplikasi hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
8. Soal Latihan
VII. Materi

Pernahkah kalian mengamati kapal laut yang berlayar dilaut lepas? Kapal-kapal

besar biasanya terbuat dari bahan logam. Jika kalian masukkan sebatang logam

ke dalam air tentu akan tenggelam. Tetapi mengapa kapal laut bisa terapung,

bahkan dapat memuat barang dan orang yang cukup banyak? Mengapa hal

tersebut bisa terjadi? Menurut kalian prinsip apa yang dipakai pada fenomena

tersebut?

Archimedes adalah seorang ilmuwan yang hidup sebelum masehi (287-212 SM).
Archimedes telah menemukan adanya gaya tekan ke atas atau gaya apung yang terjadi pada
benda yang berada dalam fluida (air). Pandangan Archimedes dapat dirumuskan sebagai
berikut.
“Jika benda dimasukkan dalam fluida maka benda akan merasakan gaya apung yang
besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan.”
(Sri Handayani. 2009 : 113)
Di SMP, materi ini sudah sedikit dibahas, dimana gaya apung merupakang gaya apung
adalah gaya yang diberikan pada benda yang tercelup di dalam fluida sebesar berat benda yang
dipindahkan oleh fluida di atas, yang arah gayanya ke atas atau berlawanan dengan arah beart
benda.
Untuk lebih memehami prinsip hukum Archimede, lakukanlah kegiatan berikut :

Kegiatan 1
Hukum Archimedes
A. Tujuan
Siswa dapat memahami gaya ke atas dalam zat cair dengan benar melalui kegiatan
eksperimen.
B. Alat dan Bahan
1. Neraca pegas 3. Gelas berpancu
2. Tiga buah balok 4. Gelas ukur
3. Air
C. Langkah Kerja
1. Isilah gelas berpancur dengan air sampai permukaan air tepat berada di bibir
bawah lubang pancur!
2. Letakkan gelas ukur di bawah pancuran!
3. Timbanglah berat balok di udara (Wu), kemudian timbanglah berat balok di air
(Wa) dengan menggunakan neraca pegas, dan catatlah hasilnya pada tabel berikut
yang telah Anda salin di dalam buku tugas!

3
Gambar 1. Skema Percobaan Kegiatan 1
Tabel Hasil Pengamatan
Balok Gaya ke Atas Berat Air yang Dipindahkan
(𝑭𝑨 = 𝑾𝒖 − 𝑾𝒂 ) (𝑾𝒄 = 𝒎𝒄 𝒙 𝒈)
1 buah … …
2 buah … …
3 buah … …

1. Timbanglah massa air yang tumpah (mc), kemudian kalikan dengan


percepatan gravitasi!
2. Ulangilah langkah 3 dan 4 dengan menambah jumlah balok!
3. Tulislah kesimpulan Anda dalam buku tugas!

Berdasarkan tabel hasil percobaan pada Kegiatan diatas, terlihat bahwa


besarnya gaya ke atas …………. (berbanding lurus/ berbanding terbalik) dengan
berat air yang ditumpahkan oleh balok. Artinya, suatu benda yang dicelupkan
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya
……………. (sama/ tidak sama) dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut. Peryataan ini dikenal sebagai bunyi hukum …………….
(Setya Nurachmadani. 2009 : 200)

Jadi pada kapal pesiar atau kapal laut yang berlayar di samudera lepas dapat terapung
di air karena gaya apungnya sebanding dengan berat air yang di tumpahkan oleh kapal
tersebut.

4
Coba perhatikan gambar berikut :

Gambar 2. Gambar komponen gaya yang bekerja pada silinder di dalam air

Besarnya gaya tekan ke atas dapat ditentukan dengan konsep tekanan hidrostatik.
Gambar 7.7 menunjukkan sebuah silinder dengan tinggi h yang luasnya A. Ujung atas dan
bawahnya, dicelupkan ke dalam fluida yang massa jenisnya 𝜌 . Besarnya tekanan hidrostatik
yang dialami permukaan atas dan bawah silinder adalah :

P1 = 𝜌 .g.h1
P2 = 𝜌 .g.h2
Sehingga besarnya gaya-gaya yang bekerja:
F = P.A
F1 = 𝜌 .g.h1.A (ke bawah)
F2 = 𝜌 .g.h2.A (ke atas)
Gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida merupakan gaya apung atau gaya
tekan ke atas yang besarnya :
𝐹𝐴 = 𝐹2 – 𝐹1
𝐹𝐴 = 𝜌 . 𝑔. ℎ2 . 𝐴 – 𝜌 . 𝑔. ℎ1 . 𝐴
𝐹𝐴 = 𝜌 . 𝑔. (ℎ2 – ℎ1 ). 𝐴
karena ℎ2 – ℎ1 = h, maka:
𝐹𝐴 = 𝜌 . 𝑔. ℎ. 𝐴
A.h adalah volume benda yang tercelup, sehingga:
𝐹𝐴 = 𝜌 . 𝑔. 𝑉............................................................................................................................(1)
dengan:
𝐹𝐴 = gaya ke atas atau Archimedes (N)
𝜌 = massa jenis fluida (kg/𝑚3 )
g = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )
V = volume benda yang tercelup (𝑚3 )

5
(Bambang Hariyadi. 2009 : 147-148)

Contoh soal 1 :
Sebuah Benda dicelupkan ke air yang massa jenisnya 1000 𝑘𝑔/ 𝑚3 . Volume benda yang
tercelup 1.5 𝑚3 , berapakah gaya ke atas yang dialami benda?\
Diketahui :
𝜌 = 1000 𝐾𝑔/𝑚3
𝑔 = 9.8 𝑚/
𝑉 = 1.5 𝑚3
Jawab :
𝐹𝐴 = 𝜌. 𝑔. 𝑉
𝐹𝐴 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3 . 9,8 𝑚/𝑠 2 . 1.5 𝑚3
𝐹𝐴 = 14.700 𝑁
Jadi, gaya ke atas yang dialami benda adalah 14.700 N

Adanya gaya Archimedes dalam zat cair menjadikan benda yang dimasukkan ke dalam
zat cair mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan tenggelam.

(Setya Nurachmadani. 2009 : 201)

Kegiatan 2
Terapung, Melayang, Tenggelam
A. Tujuan
Mengidentifikasi syarat benda yang terapung, melayang dan tenggelam

B. Alat dan Bahan


1. Tiga gelas besar 4. Garam
2. Air 5. Sendok makan
3. Tiga buah telur mentah 6. Dynamometer
C. Langkah Kerja
1. Mengisi masing-masing gelas dengan air secukupnya.
2. Ukur berat terlur di udara dengan menggunakan dinamometer.
3. Memasukkan telur pada masing-masing gelas.
4. Gelas A diamati lalu ukur berat telur di dalam air.
5. Gelas B ditambahkan tiga sendok garam, dan diamati. Lalu ukur berat telur
menggunakan dinamometer.
6. Gelas C ditambahkan 6 sendok garam, dan diamati. Lalu ukur berat telur
menggunakan dinamometer.
7. Posisi telur pada masing – masing gelas kimia diamati.
a. Telur pada gelas ”A” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)
b. Telur pada gelas ”B” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)
c. Telur pada gelas ”C” posisinya ....... (terapung/ melayang/ tenggelam)

6
8. Tabulasikan data pengamatan yang diperoleh!
Gelas Gambar 𝑊𝑑𝑖 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑊𝑑𝑖 𝑎𝑖𝑟 𝐹𝐴

NB : Penambahan garam pada air mengakibatkan perubahan massa jenis zat cair
tersebut. Semakin banyak penambahan garam dilakukan, maka semakin
besar pula massa jenis zat cair tersebut.
Benda dikatakan terapung, karena :
 Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan air.
 Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda yang
tercelup pada air.
 Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa jenis zat
cair.

7
Benda dikatakan melayang, karena :
 Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan air.
 Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda.
 Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa jenis
zat cair.
Benda dikatakan tenggelam karena :
 Posisi telur adalah ... (di atas/ di tengah/ di bawah) permukaan air.
 Gaya ke atas ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari berat benda.
 Massa jenis benda ... (lebih kecil/ sama/ lebih besar) dari massa jenis
zat cair.

Kesimpulan :
1. Syarat benda dikatakan terapung adalah
…………………………………………………………………………
2. Syarat benda dikatakan melauang adalah
…………………………………………..……………………………..
3. Syarat benda dikatakan tenggelam adalah
…………………………………………………………………………

a. Benda Mengapung
Jika hanya sebagian benda yang tercelup ke dalam zat cair, benda disebut mengapung. Dalam
keadaan ini, berat benda < gaya ke atas dari zat cair. Secara matematis dituliskan sebagai
berikut.
𝑊 < 𝐹𝐴
𝑚𝐵 𝑔 < 𝜌𝐶 𝑔𝑉𝐶
𝜌𝐵 𝑉𝐵 𝑔 < 𝜌𝐶 𝑉𝐶 𝑔
𝜌𝐵 𝑉𝐵 < 𝜌𝑐 𝑉𝑐 (6-11)
Keterangan :
𝑉𝑐 = volume benda yang tercelup (𝑚3 )
𝑉𝐵 = volume benda seluruhnya (𝑚3 )
Persamaan (6-11) menunjukkan bahwa supaya benda mengapung, massa jenis harus lebih
kecil daripada massa jenis zat cair (𝜌𝐵 < 𝜌𝑐 ).
b. Benda Melayang
Jika seluruh bagian benda berada di dalam zat cair namun benda tersebut tidak sampai
menyentuh dasar tabung maka benda dikatakan melayang. Dalam keadaan seimbang, berat

8
benda sama dengan gaya tekan ke atas oleh zat cair. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :
𝑊 = 𝐹𝐴
𝑚𝐵 𝑔 = 𝜌𝐶 𝑔𝑉𝐶
𝜌𝐵 𝑉𝐵 𝑔 = 𝜌𝐶 𝑉𝐶 𝑔
𝜌𝐶 𝑉𝐶 = 𝜌𝐵 𝑉𝐵 (6-12)
Seluruh benda masuk ke dalam zat cair sehingga volume benda sama dengan volume zat cair
yang dipindahkan. Oleh karena itu, untuk kasus melayang, massa jenis benda dan massa jenis
zat cair adalah sama.
c. Benda Tenggelam
Benda tenggelam terjadi karena gaya berat benda yang lebih besar daripada gaya
tekan ke atas. Benda yang tenggelam akan menyentuh dasar tabung. Secara matematis dapat
dituliskan sebagai berikut :
𝑊 > 𝐹𝐴
𝑚𝐵 𝑔 > 𝐹𝐴
𝜌𝐵 𝑉𝐵 𝑔 > 𝜌𝐶 𝑉𝐶 𝑔
Oleh karena volume benda yang tenggelam sama dengan volume zat cair yang
dipindahkan, yaitu 𝑉𝐵 = 𝑉𝐶 dapat dituliskan bahwa
𝜌𝐵 > 𝜌𝐶 (6-13)
Jadi, jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair, benda akan
tenggelam.
(Dudi Indrajit. 2009 : 144-145)

Aplikasi dari Penerapan Hukum Archimedes :


a. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Proses
pengukuran massa jenis zat cair menggunakan hydrometer dilakukan dengan cara
memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh
hidrometer telah dikalibrasi sehingga akan menunjukkan nilai massa jenis zat cair yang
diukur. Berikut ini prinsip kerja hidrometer.
Gaya ke atas = berat hydrometer
𝐹𝐴 = 𝑊ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝜌𝑇 𝑉𝑇 𝑔 > 𝑚𝑔
Oleh karena volume fluida yang dipindahkan oleh hidrometer sama dengan luas tangkai
hidrometer dikalikan dengan tinggi yang tercelup maka dapat dituliskan
𝜌1 ρ 1 (Ah1) = m
𝑚
ℎ1 =
(𝐴ℎ1)

9
Hidrometer digunakan untuk memeriksa muatan akumulator mobil dengan cara
membenamkan hidrometer ke dalam larutan asam akumulator. Massa jenis asam untuk
muatan akumulator penuh kira-kira = 1,25 kg/m3 dan mendekati 1 kg/m3 untuk muatan
akumulator kosong.
b. Kapal Laut dan Kapal Selam
Mengapa kapal yang terbuat dari baja dapat terapung di laut? Peristiwa ini berhubungan
dengan gaya apung yang dihasilkan oleh kapal baja tersebut. Perhatikan Gmbar 7.16
berikut.

Balok besi yang dicelupkan ke dalam air akan tenggelam, sedangkan balok besi yang
sama jika dibentuk menyerupai perahu akan terapung. Hal ini disebabkan oleh jumlah fluida
yang dipindahkan besi yang berbentuk perahu lebih besar daripada jumlah fluida yang
dipindahkan balok besi.
Besarnya gaya angkat yang dihasilkan perahu besi sebanding dengan volume perahu
yang tercelup dan volume fluida yang dipindahkannya. Apabila gaya angkat yang dihasilkan
sama besar dengan berat perahu maka perahu akan terapung. Oleh karena itu, kapal baja
didesain cukup lebar agar dapat memindahkan volume fluida yang sama besar dengan berat
kapal itu sendiri.

Tahukah Anda apa yang menyebabkan kapal selam dapat terapung, melayang, dan
menyelam? Kapal selam memiliki tangki pemberat di dalam lambungnya yang berfungsi
mengatur kapal selam agar dapat terapung, melayang, atau tenggelam. Untuk menyelam,
kapal selam mengisi tangki pemberatnya dengan air sehingga berat kapal selam akan lebih
besar daripada volume air yang dipindahkannya. Akibatnya, kapal selam akan tenggelam.

10
Sebaliknya, jika tangki pemberat terisi penuh dengan udara (air laut dipompakan keluar dari
tangki pemberat), berat kapal selam akan lebih kecil daripada volume kecil yang
dipindahkannya sehingga kapal selam akan terapung. Agar dapat bergerak di bawah
permukaan air laut dan melayang, jumlah air laut yang dimasukkan ke dalam tangki
pemberat disesuaikan dengan jumlah air laut yang dipindahkannya pada kedalaman yang
diinginkan.
(Aip Saipudin. 2009 : 151-152)

VIII. Evaluasi
Nomor Indikator Soal Kunci
soal
1 Menyimpulkan konsep Apa yang kamu Hukum Archimedes berbunyi ”Sebuah
hukum Archimedes. ketahui tentang benda yang tercelup sebagian atau
hukum seluruhnya dalam fluida akan mengalami
Archimedes? gaya ke atas sebesar berat fluida yang di
pindahkan oleh benda tersebut”.
Persamaan :
𝑭𝑨 = 𝝆𝒇 . 𝒈. 𝑽𝒃,𝒇
dengan :
𝑭𝑨 =Gaya ke atas (𝑁)
𝝆𝒇 =Massa jenis fluida (𝑘𝑔/𝑚3 )
𝒈 =Percepatan gravitasi (9,8 𝑚/𝑠 2 )
𝑽𝒃,𝒇 =Volume benda yang tercelup
dalam fluida (𝑚3 )
2 Memformulasikan Jabarkan 𝐹𝑎 = 𝐹𝑎 = 𝐹2 − 𝐹1
persamaan hukum 𝐹2 − 𝐹1 𝐹𝑎 = 𝑃2 𝐴2 − 𝑃1 𝐴1
Archimedes. hingga 𝐹𝑎 = 𝜌𝑔ℎ2 𝐴 − 𝜌𝑔ℎ1 𝐴
mendapatkan 𝐹𝑎 = 𝜌𝑔𝐴(ℎ2 − ℎ1 )
rumus hukum 𝑗𝑖𝑘𝑎 ℎ2 − ℎ1 = ℎ
Archimedes dan 𝐹𝑎 = 𝜌𝑔𝐴ℎ
beri penjelasan! 𝐴ℎ = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑭𝒂 = 𝝆𝒈𝑽
𝑭𝒂 =Gaya ke atas (𝑁)
𝝆 =Massa jenis fluida (𝑘𝑔/𝑚3 )
𝒈 =Percepatan gravitasi (9,8 𝑚/𝑠 2 )
𝑽 =Volume benda yang tercelup dalam
fluida (𝑚3 )

11
3 Menghitung besarnya Sebuah gabus Misalkan V adalah volume gabus dan 𝑉′
gaya ke atas atau mempunyai rapat adalah volume yang tenggelam bila gabus
volume benda yang massa 200 kg/ itu terapung di air.
tercelup dalam fluida m3 . Berapakah 𝑊 = 𝜌. 𝑔. 𝑉 dan 𝐹𝐴 = 𝜌𝑎 . 𝑔. 𝑉′. Karena
dengan persamaan bagian volume gabus dalam kondisi terapung maka
gaya Archimedes. dari gabus yang memenuhi syarat 𝑾 = 𝑭𝑨.
tercelup dalam Sehingga
air bila gabus 𝑊 = 𝐹𝐴
dalam kondisi 𝜌. 𝑔. 𝑉 = 𝜌𝑎 . 𝑔. 𝑉′
terapung! 𝑉′ 𝜌
=
𝑉 𝜌𝑎
𝑉′ 200 𝑘𝑔/𝑚3
=
𝑉 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉′ 1
=
𝑉 5
Jadi, bagian gabus yang tenggelam adalah
1
bagian.
5

4 Menyimpulkan konsep Sebuah balok Penyelesaiannya :


benda yang terapung, kayu yang massa Diketahui :
melayang dan jenisnya 𝜌𝑏 = 0,75 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
tenggelam. 0,75 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝜌𝑎 = 1 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
dan air massa 𝑉𝑏 = 12 𝑐𝑚3
jenisnya 1 𝑔𝑟/ Ditanya :
𝑐𝑚3 . Jika Va ?
volume balok 12 Posisi?
𝑐𝑚3 , volune Jawab :
balok kayu yang Volume balok tercelup = volume air yang
tercelup ke dipindahkan
dalam air adalah? 𝑊𝑏 = 𝐹𝑎
Dan posisi balok 𝜌𝑎 𝑉𝑎 𝑔 = 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔
kayu dalam 𝜌𝑎 𝑉𝑎 = 𝜌𝑏 𝑉𝑏
keadaan apa? 1 . 𝑉𝑎 = 0,75 . 12
𝑉𝑎 = 9 𝑐𝑚3
Jadi karena tidak semua volume tercelup
pada fluida, maka balok kayu dalam
keadaan terapung.
5 Menjelaskan aplikasi Sebutkan 3 1. Kapal selam
dari konsep hukum contoh

12
Archimedes dalam penerapan Kapal selam adalah kapal laut yang dapat
kehidupan sehari-hari. hukum berada dalam tiga keadaan, yaitu
Archimedes mengapung, melayang, dan
dalam kehidupan tenggelam. Ketiga keadaan ini dapat dicapai
sehari-hari dan dengan cara mengatur banyaknya air dan
jelaskan ! udara dalam badan kapal selam. Ketika
kapal selam ingin terapung maka
bagian tersebut harus berisi udara. Ketika
akan melayang, udaranya dikeluarkan dan
diisi dengan air sehingga mencapai
keadaan melayang. Jika ingin tenggelam
maka airnya harus lebih diperbanyak lagi.
2. Hidrometer
Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat
cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam.
Makin besar massa jenis zat cair, Makin
sedikit bagian hidrometer yang tenggelam.
Seberapa banyak air yang dipindahkan oleh
hidrometer akan tertera pada skala yang
terdapat pada alat hidrometer.
3. Balon udara
Balon udara harus diisi dengan gas yang
massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis
udara atmosfer sehingga balon udara dapat
terbang karena mendapat gaya ke
atas, misalnya diisi udara yang dipanaskan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Sri. 2009. Fisika. Jakarta : Depdikbud
Nurachmadani, Setya. 2009. Fisika 2. Jakarta : Depdikbud
Hariyadi, Bambang. 2009. Fisika. Jakarta : Depdikbud
Indrajit, Dudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta : Depdikbud

14

Anda mungkin juga menyukai