Anda di halaman 1dari 18

Tugas Vilep Individu (Bapak Ns. Frana Andrianur, S. Kep.

, M Kep)
Nama : Selvia Mayrani
NIM : P07220220073
Tingkat :2
Prodi : Sarjana Terapan Keperawatan
Mata kuliah : KMB

Tugas KMB I
Dosen : Ns. Frana Andrianur, S. Kep., M Kep

Kasus
Tn. D, 47 tahun, Islam, Laki-laki, SMP, Tidak ada Pekerjaan, Sunda/Indonesia,
Menikah, 10006995, PPOK dari temuan kasus dapat di gambarkan sebagai berikut:

Data Fokus

DATA FOKUS YANG DI PEROLEH


Data Subjektif
1. Merasakan sesak sejak tahun 1983.
2. Riwayat perokok aktif selama 40 tahun, 2-3 batang seharinya, sudah mencoba berhenti sejak 10
tahun yang lalu namun selalu saja gagal.
3. Adanya riwayat ayah menderita penyakit COPD
4. Keluhan sesak nafas yang berat sejak 3 bulan yang lalu dirasakan semakin berat,
walaupun aktivitas ringan seperti memakai baju terkadang sampai tak sadarkan diri
5. Klien diketahui sebagai penderita PPOK, tetapi tidak pernah berobat kecuali jika
keluhan memburuk.
6. Bekerja didalam ruangan tertutup di daerah pemukiman yang padat.
Data Objektif
1. Batuk berdahak putih kental yang dirasakan semakin parah,
2. Berobat ke puskesmas dan diberikan amoksislin dan 2 obat lainnya (warna putih bulat
& kuning diminum 3x/ hari)
3. Tanda-tanda Vital; TD: 180/80 mmHg, Nadi: 89x/menit, Respirasi: 28x/menit, Suhu:
36,2°C.,
4. BB sebelum sakit: 54 kg, BB sesudah sakit: 43 kg, TB: 150 cm
5. Terpasang binasal canul 2 liter/menit, mukosa hidung lembab, terdapat pernafasan
cuping hidung, adanya retraksi sternal
6. Pada saat auskultasi terdapat suara nafas ronkhi di daerah bronkial dan wheezing.
7. Hasil Foto tgl 22 – 06 - 2014
-Pulmo : Tampak bercak lunak dilapang tengah & bawah paru kanan
Kesan : - TB paru lama curiga aktif
- emfisema pulmonum
- atherosclerosis aorta
Hematologi : LED 20 mm/jam (N 0-15)
Analisa data : PO2 54,7 mmHg (N 69-116)
Base Excess : 1,5 Meq/L (( N (-2) – (+3) ))

Terapi obat
Ceftazidim 3x1 gr 10 18 02
Dexamethasone 2x1 amp 10 22
Nebulizer:combivent 3x/hari 10 18 02

Tugas:

1. Menurut saudara jelaskan penyebab kasus diatas ?

2. Bagaimana strategi pencegahan yang saudara lakukan?

3. Buatlah Asuhan keperawatan pada gambaran kasus diatas

4. Jelaskan tentang Asma Bronkiale dan


bagaimana perawatannya?
Jawaban :
1. Penyebab terjadinya kasus diatas adalah pasien Tn. D memiliki riwayat perokok aktif
selama 40 tahun . Tn. D bisa menghabiskan rokok 2-3 batang dalam sehari kebiasaan
tidak sehat tersebut yang menjadi penyebab utama pada kasus diatas. Zat yang
terkandung dalam rokok sangat berbahaya untuk paru-paru dan Tn. D tidak pernah
berobat jika keluhannya tidak memburuk.
2. Pasien diutamakan berhenti merokok atau penggunaan tembakau, latihan fisik,
pernapasan diagframa, melakukan terapi oksigen dan mengkonsumsi obat yang
dianjurkan serta rehabilitas paru.
3. Asuhan Keperawatan

ASUHAN
KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Nama : Tn. D
Usia : 47 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku : Sunda
Status : Menikah
No. Rm : 10006995
R. Penyakit Kronis : PPOK
R.Penyakit Keluarga : PPOK ( dari ayah)

Terapi Obat
Ceftazidim 3x1 gr 10 18 02
Dexamethasone 2x1 amp 10 22
Nebulizer:combivent 3x/hari 10 18 02
DATA PENUNJANG
No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
1 LED 20 mm/jam 0-15 mm/jam
2 PO2 54,7 mmHg 69-116 mmHg
3 Base Excess 1,5 Meq/L (-2)-(+3) Meq/L

Pemeriksaan Rontgen

 Pulmo : Tampak bercak lunak dilapang tengah & bawah paru kanan
Kesan : - TB paru lama curiga aktif
- emfisema pulmonum
- atherosclerosis aorta
DATA FOKUS

DATA FOKUS YANG DI PEROLEH

ejak tahun 1983.


tif selama 40 tahun, 2-3 batang seharinya, sudah mencoba berhenti sejak 10 tahun yang lalu namun selalu saja gagal.
h menderita penyakit COPD
s yang berat sejak 3 bulan yang lalu dirasakan semakin berat, walaupun aktivitas ringan seperti memakai baju terkadang sam
agai penderita PPOK, tetapi tidak pernah berobat kecuali jika keluhan memburuk.
angan tertutup di daerah pemukiman yang padat.
DATA OBJEKTIF
Data Objektif
Batuk berdahak putih kental yang dirasakan semakin parah,
Berobat ke puskesmas dan diberikan amoksislin dan 2 obat lainnya (warna putih bulat & kuning diminum 3
Tanda-tanda Vital; TD: 180/80 mmHg, Nadi: 89x/menit, Respirasi: 28x/menit, Suhu: 36,2°C.,
BB sebelum sakit: 54 kg, BB sesudah sakit: 43 kg, TB: 150 cm
Terpasang binasal canul 2 liter/menit, mukosa hidung lembab, terdapat pernafasan cuping hidung, adanya
Pada saat auskultasi terdapat suara nafas ronkhi di daerah bronkial dan wheezing.
Hasil Foto tgl 22 – 06 - 2014
-Pulmo : Tampak bercak lunak dilapang tengah & bawah paru kanan Kesan : - TB paru lama curiga aktif
emfisema pulmonum
atherosclerosis aorta Hematologi : LED 20 mm/jam (N 0-15) Analisa data : PO2 54,7 mmHg (N 69-116)
ANALISA DATA

DS:
 pasien mengalami
sesak (dipsnea)
setelah aktivitas
- ketidakseimbangan
 merasa lemas
antara suplai dan
DO :
kebutuhan oksigen (PO2
 frekuensi jantung
menurun)
pasien meningkat Intoleransi Aktivitas
dari kondisi istirahat
 pasien tidak mampu
melakukan aktivitas
berat, jika
dipaksakan pasien
tidak sadarkan dir
DS:
- pasien menunjukkan
upaya peningkatan satus
kesehatan dengan
berusaha berhenti
merokok 10 tahun yang
Lalu
- pasien gagal melakukan -pemilihan gaya hidup
tindakan pencegahan tak sehat Perilaku Kesehatan
masalah kesehatan karena -status sosio-ekonomi Cenderung Beresiko
gagal dalam Rendah
pemberhentian merokok
DO:
-pasien gagal berhenti
Merokok
-pasien perokok aktif
selama 40 tahun, dimana
habis 2-3 batang/hari
DS:
-pasien mengalami sesak
(dipsnea) setelah aktivitas
-merasa lemas
- ketidakseimbangan
DO: -frekuensi jantung
antara suplai dan
pasien meningkat dari Intoleransi Aktivitas
kebutuhan oksigen (PO2
kondisi istirahat
menurun)
-pasien tidak mampu
melakukan aktivitas
berat, jika dipaksakan
pasien tidak sadarkan diri
DS:
- pasien menunjukkan
upaya peningkatan satus
kesehatan dengan
berusaha berhenti
merokok 10 tahun yang
lalu
- pasien gagal melakukan -pemilihan gaya hidup
tindakan pencegahan tak sehat Perilaku Kesehatan
masalah kesehatan karena -status sosio-ekonomi Cenderung Beresiko
gagal dalam rendah
pemberhentian merokok
DO:
-pasien gagal berhenti
merokok
-pasien perokok aktif
selama 40 tahun, dimana
habis 2-3 batang/hari

2. Diagnosa Keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MASALAH KOLABORATIF

Tgl Diagnosa Keperawatan/Masalah Paraf


No
Ditemukan Kolaboratif (SDKI) Nama

Bersihan jalan nafas tidak efektif


berhubungan dengan spasme jalan nafas,
perokok aktif, dan pajanan terhadap
1 22/06/2014 Wf
udara yang berbahaya (asap rokok)
ditandai dengan dipsnea, sputum
berlebih, ronkhi/wheezing.

Gangguan pertukaran gas berhubungan


dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi ditandai dengan dipsnea, PO2
2 22/06/2014 menurun, takipnea, takikardi, bunyi nafas Wf
wheezing, nafas cuping hidung, dan
penggunaan alat bantu pernapasan nasal
kanul.

Defisit Nutrisi berhubungan dengan


ketidakmampuan menelan makanan
3 22/06/2014 akibat penumpukan sekret ditandai Wf
dengan penurunan berat badan pasien
dari berat badan awal.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen serta kelemahan
4 22/06/2014 Wf
ditandai dengan pasien mengeluh lelah,
takikardi, dipsnea setelah aktivitas dan
merasa lemah.
5 22/06/2014 Perilaku kesehatan cenderung beresiko Wf
berhubungan dengan pemilihan gaya
hidup tidak sehat dan faktor sosio-
ekonomi rendah ditandai dengan perokok
berat selama 40 tahun, gagal berhenti
merokok.

3. Intervensi Keperawatan
Nama px : Tn. D
Dx Medis : PPOK

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Tujuan dan Kriteria Paraf


Tanggal
Keperawatan (SDKI-SIKI-SLKI) Hasil Nama

22/6/201 Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif -pasien dapat batuk Wf


4 (D.0001) efektif

I.01006 Latihan Batuk Efektif -pasien dapat


mengeluarkan
Observasi
sputum secara
-identifikasi kemampuan batuk pasien mandiri

-monitor adanya retensi sputum -produksi sputum


berkurang
Terapeutik

-atur posisi pasien dengan fowler/semi


fowler

Edukasi

-Jelaskan tujuan dan Prosedur batuk


efektif
-ajarkan pasien teknik batuk efektif

Kolaborasi

-pemberian mukolitik atau ekspektoran


jika perlu

22/6/201 Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)


4
I.01014 Pemantauan Respirasi

Observasi

-monitor frekuensi, irama, kedalaman,


-pasien dapat
dan upaya nafas
bernafas secara
-monitor adanya produksi sputum normal

-Auskultasi bunyi nafas -pasien tidak lagi


menggunakan alat Wf
-Monitor saturasi oksigen
bantu pernafasan
I.01026 Terapi Oksigen
-RR= 12-22x/m
Observasi
-PO2= 69-116 mmHg
-monitor kecepatan aliran oksigen

-monitor secara periodic aliran oksigen

Kolaborasi

-penentuan dosis oksigen

22/6/201 Defisit Nutrisi (D.0019) -pasien dapat menelan Wf


4 dengan baik
I.03119 Manajemen Nutrisi
-pasien dapat makan
Observasi
secara teratur
-identifikasi status nutrisi
-identifikasi alergi dan intoleransi
makanan

Edukasi

-ajarkan jadwal makan tertentu

Kolaborasi

-penentuan jenis makanan dengan ahli


gizi

22/6/201 Intoleransi Aktivitas (D.0056)


4
I.05178 Manajemen Energi

Observasi -pasien dapat


beraktivitas secara Wf
-identifikasi gangguan fungsi tubuh
nyaman tanpa sesak
Edukasi

-ajarkan aktivitas bertahap (duduk,


berdiri, jalan ringan)

22/6/201 Perilaku Kesehatan Cenderung -pasien dapat Wf


4 Beresiko (D.0099) mengubah
kebiasaannya menjadi
I.12472 Promosi Perlaku Upaya
lebih sehat
Kesehatan
-pasien dapat
Observasi
menjauhi rokok
-identifikasi perilaku yang dapat
ditinggalkan

Edukasi

-anjurkan pasien berhenti merokok atau


merokok didalam rumah
4. implementasi Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Px : Tn. D
Px medis : PPOK

Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf

23/6/201 I.01006 Latihan Batuk Efektif ES: Wf


4
-mengidentifikasi kemampuan batuk -pasien mengatakan mau
Pasien untuk diajarkan teknik
batuk efektif, karena pasien
-monitoring adanya retensi sputum
ingin mengeluarkan
-mengatur posisi pasien dengan dahaknya.
fowler/semi fowler
-pasien mengatakan lebih

-mengajarkan pasien teknik batuk nyaman dengan posisi semi

Efektif fowler

EO:

-terdapat penumpukan
sputum di bagian
tenggorokan

-pasien menunjukkan
keinginan untuk
mempelajari batuk efektif
-pasien mampu batuk
efektik

-pasien sangat kooperatif

23/6/201 I.01014 Pemantauan Respirasi ES:


4
-monitoring frekuensi, irama, -pasien mengeluh sesak
kedalaman, dan upaya nafas saat istirahat maupun
aktivitas
-monitoring adanya produksi sputum
EO:
-mengauskultasi bunyi nafas
-RR=28x/m
-Monitoring saturasi oksigen
-nafas cuping hidung
-monitoring kecepatan aliran oksigen Wf
-nafas dangkal
-monitoring secara periodic aliran
oksigen -bunyi nafas wheezing dan
ronkhi
I.01026 Terapi Oksigen
-menentukan dosis oksigen -P02= 54,7 mmHg

-diberika terapi berupa


aliran oksigen 2L/menit

23/6/201 I.03119 Manajemen Nutrisi ES: Wf


4
-mengiidentifikasi status nutrisi -pasien mengatakan tidak
nafsu makan karena merasa
-mengiidentifikasi alergi dan
tidak punya kemampuan
intoleransi makanan
menelan dengan baik
-mengajarkan jadwal makan tertentu karena adanya dahak yg

-menentukan jenis makanan dengan menumpuk


ahli gizi
-pasien mengatakan ingin
makanan yang mudah
ditelan

EO:

-berat badan pasien


mengalami penurunan
sebanyak 11 kg (51 kg-43
kg)

-pasien tidak ada alergi

-jadwal makan pasien


sebanyak 3x/hari

-makanan yang lunak


berupa bubur

23/6/201 I.05178 Manajemen Energi ES: Wf


4
-mengidentifikasi gangguan fungsi -pasien mengatakan lemas
Tubuh dan tidak bisa beraktivitas
-mengajarkan aktivitas bertahap berat karena akan merasa
(duduk, berdiri, jalan ringan) sesak dan terkadang tak
sadarkan diri

-pasien mengatakan akan


mencoba untuk duduk
maupun berdiri namun
dibantu pihak keluarga

EO:

-pasien sangat kooperatif


-pihak keluarga juga
membantu pasien untuk
melakukan aktivitas ringan

23/6/201 I.12472 Promosi Perlaku Upaya ES:


4 Kesehatan
-pasien mengatakan akan
-mengidentifikasi perilaku yang dapat kembali mencoba untuk
ditinggalkan (tidak merokok lagi) berhenti merokok
-menganjurkan pasien berhenti Wf
merokok atau merokok di dalam EO:
rumah
-pasien menunjukkan
keinginan untuk berhenti
merokok karena sadar
bahaya rokok

5. evaluasi Keperawatan

Hari/ No. Dx. Paraf


Evaluasi Keperawatan
Tanggal Kep Nama
29/6/2014 S: pasien mengatakan masih mengalami sesak
nafas
O: pasien mampu batuk efektif dan mulai
dapat mengeluarkan dahak secara mandiri
A: bersihan jalan nafas tidak efektif
D.0001 Wf
berhubungan dengan spasme jalan nafas
teratasi sebagian
P: masalah teratasi sebagian, lanjutkan
intervensi, tetap lakukan batuk efektif
ditambah dengan postural drainage
29/6/2014 S: pasien masih merasakans sesak
O: pasien masih menggunakan cuping hidung
dalam bernapas, suara nafas masih wheezing,
p02= 56,3 mmHg, RR= 26x/m
A: gangguan pertukaran gas berhubungan
D.0003 dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi Wf
belum teratasi
P:masalah belum teratasi lanjutkan intervensi,
tetap lakukan pemberian terapi oksigen nasal
kanul 2L/menit, tetap monitoring secara
periodik
29/6/2014 D.0019 S: pasien mengatakan sudah bisa makan Wf
walaupun sedikit.
O: pasien makan dengan teratur sesuai jadwal
yang ditetapkan, belum ada kenaikan BB
namun masih stabil.
A: defisit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan
karena penumpukan sekret belum
teratasi
P: masalah belum teratasi, lanjutkan
intervensi, tambahkan makanan
kesukaan
pasien
29/6/2014 S: pasien mengatakan sudah bisa duduk
secara perlahan-lahan, namun belum
mampu untuk berdiri lama karena akan
terasa sesak O: pasien sudah tidak
mengalami takikardi lagi (N= 75x/m),
D.0056 Wf
namun masih sesak saat melakukan
aktivitas (PO2= 56,3 mmHg)
A: intoleransi aktivitas berhubungan
dengan ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen belum teratasi
P: masalah belum teratasi, lanjutkan
intervensi, tetap coba untuk melakukan
duduk maupun berdiri
29/6/2014 S: pasien mengatakan akan berhenti
dari rokok karena sadar bahaya rokok
O:pasien menunjukkan keinginan kuat
untuk berhenti merokok
A: perilaku kesehatan cenderung
D.0099 Wf
beresiko berhubungan dengan
pemilihan gaya hidup tak sehat dan
faktor sosio-ekonomi rendah teratsi
sebagian
P: masalah teratasi sebagian, tetap
lanjutkan intervensi, beri dukungan
pada pasien dalam
menjauhi rokok

4. Asma bronkial termasuk penyakit asma yang paling umum terjadi. Penyakit ini dapat
menyebabkan jalan napas paru membengkak (edema) dan menyempit, sehingga jalur udara
menghasilkan lendir yang berlebihan. Kondisi ini membuat penderitanya sulit bernapas, yang
seringkali juga diikuti batuk, napas pendek, dan napas berbunyi (mengi). 
  
Penderita asma bronkial disarankan untuk rutin menggunakan obat pengontrol, serta
menghindari sejumlah faktor pemicu tersebut agar meminimalisir timbulnya gejala dan
serangan asma. Selain itu, jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat dengan tidak
merokok, gunakan masker untuk melindungi diri dari debu dan asap, serta konsumsi makanan
bergizi seimbang untuk terus menjaga kesehatan paru. 

Anda mungkin juga menyukai