Pembahasan
Irigasi merupakan berbagai kegiatan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan air pada sawah, ladang, perkebunan dan usaha pertanian lainnya (Purwanto dan Jazul, 2006).
Dalam perancangan irigasi dikenal beberapa istilah diantaranya NFR (Netto Field Water Requirement) dan
DR yang menyatakan kebutuhan air pada pintu pengambilan (Founder dan Makmur, 2011). Nilai NFR
menyatakan banyaknya air untuk irigasi yang didasari pada faktor-faktoir jenis tanagh, jenis tanaman, cara
pemberian air, cara pengolahan tanag, intensitas curah hujan danwaktu penanaman. Nilai NFR dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
Tabel 5. Hasil Perhitungan Rata-Rata nilai NFR dan DR pada Masing-Masing Komoditas
NFR (Liter/Detik.Hari) DR (Liter/Detik.Hari)
Golongan
Padi Palawija Padi Palawija
5,776 3,387 0,969 0,603
A
0,481125847
5,438 0,967 0,085571516
B
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan golongan B dan alternatif 2
merupakan rancangan irigasi yang palking efisien. Hal tersebut dapat disimpulkan dari nilai NFR dan DFR
yang paling rendah dimana hal tersebut menandakan rancangan tersebut paling sedikit membutuhkan air
(Hasibuan, 2010).
Kesimpulan
Rancangan irigasi golongan B alternatif 2 merupakan rancangan irigasi yang paling efisien.
Daftar Pustaka
Founder Tarlihoran dan Makmur Ginting. 2011. “Evaluasi Penggunaan Air Irigasi di DaeraH Namu Sira
Kabupaten Lengket”. Jurnal Keteknikan USU. 2(6): 34-33.
Hasibuan. SH. (2010) “ Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah Kabupaten Kampar”. Jurnal
APTEK, Vol.3, No.1. pp 97-102.
Purwanto dan Jazul Ikhsan. 2006. “Analisis Kebutuhan Air Irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mricani”.
Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. 9(1): 83-93.