Anda di halaman 1dari 39

KLASIFIKASI

TANAH
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang terdiri atas butiran
mineral dengan atau tanpa kandungan organic. Tanah terdiri dari 3
Perbedaan Batu dan Tanah

Batu merupakan kumpulan butir - butir mineral alam yang


saling terkait erat dan kuat. Sehingga sukar untuk dilepaskan.
Sedangkan tanah merupakan kumpulan butir - butir mineral
alam yang tidak melekat atau melekat tidak erat, sehingga
sangat mudah untuk dipisahkan. Sedangkan Cadas adalah
peralihan antara batu dan tanah.
Fraksi - fraksi tanah (Jenis tanah berdasarkan butir)

1. kerikil (gravel) > 2,00 mm Pengelompokan berdasarkan sifat lekatnya


2. pasir (sand) 2,00 - 0,06 mm
3. lanau (silt) 0,06 - 0,002 mm 1. Tanah Kohesif adalah tanah yang mempunyai sifat
4. lempung (clay) < 0,002 mm lekatan antara butirnya
2. Tanah Non Kohesif adalah tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir
3. Tanah Organik adalah tanah yang sifatnya sangat
dipengaruhi oleh bahan - bahan organik

Pengelompokan jenis tanah dalam praktek berdasarkan campuran butir

1. Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir -


butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.
2. Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir -
butir tanahnya berupa lempung dan lanau.
3. Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung
bahan- bahan organik.
Tanah dan Sifat Teknis Tanah
Tanah granular (Pasir,
kerikil, batuan dan
campurannya.)

Tanah granular merupakan


material yang baik untuk
mendukung bangunan dan
badan jalan karena tanah ini
mempunyai kapasitas
dukung yang tinggi dan
penurunan kapasitas
dukung kecil asalkan
tanahnya relatif padat.
Tanah kohesif (lempung,
lempung berlanau, lempung
berpasir atau berkerikil yang
sebagian besar butiran tanahnya
terdiri dari butiran halus)

Tanah kohesif mempunyai


beberapa sifat yaitu mempunyai
kuat geser rendah, bila basah
bersifat plastis dan mudah mampat
(menurun), menyusut bila kering
dan mengembang bila basah, akan
berkurang kuat gesernya bila
kadar air bertambah dan struktur
tanahnya terganggu, berubah
volumenya dengan bertambahnya
waktu akibat rayapan (creep) pada
beban yang konstan, merupakan
material kedap air, material yang
jelek untuk tanah urug karena
menghasilkan tekanan lateral yang
tinggi.
Tanah lanau dan loess
(butiran-butiran yang lolos
saringan no. 200)

Tanah lanau mempunyai sifat


yang kurang baik yaitu
mempunyai kuat geser rendah
setelah dikenai beban, kapilaritas
tinggi, permeabilitas rendah dan
kerapatan relatif rendah dan sulit
dipadatkan..
Tanah organik (butiran-butiran
yang lolos saringan no. 200)

Tanah organik adalah tanah yang


tersusun dari bahan organik dan
mempengaruhi sifat-sifat teknis
tanah (seperti sisa akar tumbuhan
dan binatang)
Beberapa Persoalan Terkait Tanah.
1. Keseimbangan/Stabilitas (Safety Factor)
2. Deformasi (Penurunan/Konsolidasi)
3. Drainasi dan Permeabilitas
Typical Geotechnical Project

Sumber : Hasan, 2011 11


SOIL INVESTIGATION
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
SPT dilakukan dengan menggunakan prosedur dan peralatan sesuai
ASTM D1586-84, "Standard Method for Penetration Test and Split
Barrel Sampling of Soils“ dengan tujuan :
• Mengidentifikasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor.
• Untuk mengambil contoh tanah asli maupun tidak asli pada
kedalaman yang dikehendaki.
• Untuk memasukkan alat uji penetrasi baku (Standart Penetration
Test, SPT) pada kedalaman yang dikehendaki.
• Untuk memasukkan alat uji lainnya kedalam tanah yang
dikehendaki, misalnya : uji rembesan lapangan, uji vane shear, uji
presuremeter, pengukuran tekanan air pori dan lain-lain.

SNI 4153:2008

12
STANDARD PENETRATION TEST

13
UJI TANAH DILAPANGAN
SONDIR/ UJI KONUS
• Tujuan sondir secara umum adalah untuk mengetahui kekuatan tanah
tiap kedalaman dan stratifikasi tanah secara pendekatan.
• Penyondiran ini dilaksanakan hingga mencapai lapisan tanah keras
dimana alat ini dilengkapi dengan Adhesion Jacket Cone type
Bagemann yang dapat mengukur nilai perlawanan konus (cone
resistance) dan hambatan lekat (local friction) secara langsung
dilapangan. Pembacaan manometer dilakukan setiap interval 2 m,
dimana nilai perlawanan konus telah mencapai 250 kg/cm2 atau telah
mencapai jumlah hambatan lekat 2,5 ton (kapasitas alat).
• Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk diagram sondir yang
memperlihatkan hubungan antara kedalaman sondir dibawah muka
tanah dan besarnya nilai perlawanan konus (qc) serta jumlah hambatan
pelekat (tf)

14
CONE PENETRATION TEST

15
HASIL UJI CPT & SPT

Indikator hasil nilai penyelidikan N-


SPT dan Sondir yang disajikan dalam
tabel kedalaman tanah keras bed rock
soil dengan nilai N- SPT > 50 atau
CPT > 150 Kg/cm2.

16
CONTOH-CONTOH HASIL SONDIR DAN BOR
SONDIR DAN BOR

17
UJI LABORATORIUM
Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat dan karakteristik tanah, Hasil dari
uji laboratorium akan di korelasikan dengan hasil uji lapangan sehingga dapat
didesain struktur pondasi yang aman dan efisien.

Contoh-contoh yang diambil harus benar-benar mewakili lapisan tanah/batuan yang


dijumpai, karena contoh yang tidak mewakili dapat menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan yang salah.

Contoh Tanah Terganggu

Contoh Tanag Tidak Terganggu

18
Pengujian Tanah di Laboratorium
BeberapaPengujian Tanah di Laboratorium
• Batas-batas Atterberg (Atterberg limits); ASTM D4318, D421, D423, D424, D2217, AASTHO T87, T89, T90, T146
• Uji Berat Jenis (Specific gravity); ASTM D854, C127, C128, AASTHO T84, T85, T100
• Uji Berat Isi (Unit weight); ASTM C29, AASTHO T19
• Uji Distribusi Butiran (Grain size distribution)
• Analisa Ayakan (Sieve analysis); ASTM D421, D422, E11, C136, D1140, D2217, AASTHO M92, T11, T27,
T87, T146.
• Analisa Hidrometer (Hidrometer analysis); ASTM E100, D421, D422, D2217, AASTHO T87, T88, T146.
• Uji kompaksi (Compaction test), modified & standard proctor; ASTM D558, D698, D1557, D1558, AASTHO T99,
T134, T180, T224
• Permeability, constant & falling head; ASTM D2434, AASTHO T215

19
ALAT UJI LABORATORIUM

20
21
Flowchart Perencanaan Fondasi

Jenis-Jenis Fondasi
1. Fondasi Dangkal
a. Fondasi Batu Kali
b. Footplat
c. Mat Footing
2. Fondasi Dalam
a. Fondasi Tiang Pancang
b. Fondasi Bored Pile

22
Shallow Foundation

23
Fondasi Batu Kali

24
Fondasi Batu Kali

25
26
Mat Footing

27
Deep Foundation

28
End Bearing or Friction?

29
End Bearing or Friction?

30
PEKERJAAN GALIAN

31
Scope Pekerjaan Tanah di Lapangan
1. Pekerjaan Pemotongan Tanah
(Cutting)
2. Pekerjaan Pemuatan (Loading)
3. Pekerjaan Pengangkutan (Hauling)
4. Penebaran (Spreading)
5. Pembersihan Permukaan (Stripping)
6. Pemadatan Tanah (Compacting)
7. Pembasahan (Watering)
8. Galian (Excavating)

32
Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand
SNI 03-2828-1992
Cone

Standar pengujian kepadatan tanah dengan sand cone:


• SNI 03-2828-1992 (Metoda Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir)
• AASHTO T-191 (Density of Soil In-Place by the Sand-Cone Method)
• ASTM D-1556 (Standard Test Method for Density and Unit Weight of Soil in Place by the Sand-Cone Method)

33
Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand
SNI 03-2828-1992

Cone 1. Penentuan volume/isi botol yang digunakan


2. Penentuan berat isi pasir yang digunakan

34
Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand
SNI 03-2828-1992

Cone
4. Penentuan berat pasir dalam corong
3. Penentuan berat isi pasir yang digunakan

5. Pengambilan tanah/lapis dasar pondasi yang diuji


6. Pengukuran dengan pasir uji

35
Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Sand
SNI 03-2828-1992
Cone
7. Perhitungan volume lubang

8. Perhitungan berat isi kering (kepadatan lapangan) tanah/lapis dasar pondasi

36
Permasalahan dalam pengujian Sand Cone

• bahan pasir yang tidak bagus


• berat isi pasir yang digunakan untuk pengujian tidak terkalibrasi dengan baik
• volume pasir dalam botol kurang untuk mengisi penuh lubang dan corong
• adanya getaran yang mempengaruhi pemadatan pasir
• lubang uji yang terlalu kecil ukurannya
• permukaan tanah atau lapis dasar pondasi yang diuji tidak rata
• pengujian pada lebih dari 1 jenis lapisan
• ukuran lubang plat dudukan corong dan diameter corong tidak sama

37
Sasaran Pekerjaan Galian & Timbunan

Timbunan Main Dam Galian Basement


Timbunan Badan Jalan

Pemadatan Lapangan Galian Saluran Irigasi Galian Lereng Alami


38
Thanks for Attention

39

Anda mungkin juga menyukai