Jembatan Kretek II sebagai salah satu program strategis nasional di selatan D. I. Yogyakarta merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Jembatan Kretek II menghubungkan dua ruas jalan Kretek-Samas dan Poncosari-Greges yang melintasi Sungai Opak di Kecamatan Kretek, Bantul, D.I. Yogyakarta. Sungai Opak memiliki alur sungai yang masih aktif, sekitar muara cenderung dinamis mudah berpindah tempat, sedimen penyusun dasar sungai maupun sedimen terangkutnya memiliki diameter yang kecil sehingga mudah terbentuknya meandering atau belokan. Pembangunan Jembatan Kretek II memiliki total penanganan sepanjang 2.015 meter dengan sumber dana pinjaman dari Islamic Development Bank sebesar 364 Miliar Rupiah. Kontrak pekerjaan dimulai pada Januari 2021 dan akan berakhir pada Januari 2023, pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Provinsi D.I. Yogyakarta, Julian Situmorang berharap “pembangunan Jembatan Kretek II dengan semangatnya dapat selesai lebih cepat dari kontrak, sisa pengerjaan aspal AC-WC 1 lapis terakhir dan beautifikasi”. Lokasi Jembatan Kretek II ini merupakan lokasi rawan gempa, menurut Kasatker M. Syidik Hidayat “50 meter dari lokasi pembangunan Jembatan Kretek II merupakan pusat gempa D.I. Yogyakarta tahun 2006”. Lokasi pembangunan jembatan tersebut secara teknis memiliki keunikan tersendiri karena berada di wilayah rawan gempa. Selain itu sisi beautifikasi jembatan ini sangat khas dan kental dengan nilai- nilai budaya D.I.Yogyakarta.
Aspek Teknis Pada Jembatan Kretek II
Jembatan Kretek II dibangun berada sangat dekat dengan zona patahan Opak, seperti terlihat pada Gambar 2. Pergerakan patahan diperkirakan sekitar 0.75 mm pertahun yang dapat dilihat pada aplikasi LINI. Mengingat kerentanan jembatan terhadap gempa, maka dilakukan beberapa aspek pendalaman teknis, seperti: Penentuan Lokasi Sesar Aktif; Pengujian Down Hole Seismic; Penentuan Aspek perencanaan.
Sesar Aktif Opak
Sesar Opak membentang dari arah Timur Laut sampai Barat Daya pada dataran cekungan Yogyakarta di barat Pegunungan Kidul. Diperkirakan panjang Sesar Opak mencapai 40 km, jalur sesar ini memotong rencana badan jalan Jembatan Kretek II, seperti terlihat pada Gambar 2. Terkait rencana tersebut, untuk mengantisipasi pergerakan tektonik di jalur sesar apabila terjadi gempa maka diperlukan data lokasi sesar yang lebih akurat. Studi dilakukan menggunakan pemindaian geolistrik dan studi paleoseismologi dengan uji paritan yang dilakukan oleh Danny Hilman Natawidjaja, Ph.D dkk. Hasil studi memperkuat informasi mengenai lokasi sesar aktif Opak seperti yang digambarkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Selanjutnya dibuatkan pula prasasti pada garis sesar sebagai petunjuk informasi seperti Gambar 5. Perencanaan awal jembatan (Gambar 6.a) terlihat jalur sesar memotong jembatan antara P8 - A2 (Abutment Timur). Selanjutnya dilakukan pergeseran posisi A2 kearah Barat sejauh 20 m dari jalur sesar (Gambar 6.b) untuk menghindari fatalitas kerusakan pada saat gempa.
Pengujian Down Hole Seismic
Pengujian Downhole Seismic dilakukan sebagai data pendukung pada survei investigasi tanah pada lokasi yang telah ditentukan. Metode Downhole Seismic digunakan untuk menampilkan data struktur bawah permukaan tanah berdasarkan variasi nilai kecepatan gelombang tekan (Vp) dan gelombang geser (Vs). Data dari dua hasil i ni digunakan untuk mengklasifikasikan jenis tanah atau yang biasa dikenal sebagai klasifikasi situs (Tabel 1) dan juga dalam analisis Site Specific Response Spectra (SSRS) di Permukaan Tanah. Sumber: https://binamarga.pu.go.id/index.php/article/laku-urip-kang-utama-jembatan-kretek-ii- penyambung-kehidupan-jalur-lintas-selatan-yogyakarta