Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berwirausaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri
sendiri ataupun perkembangan perekonomian suatu bangsa. Memulai usaha atau
mengembangkan bisnis usaha yang sudah ada, sudah pasti memerlukan pengorbanan
yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian dan risiko yang tinggi.
Risiko di dalam hal ini merupakan suatu kendala di dalam berwirausaha yang berasal dari
berbagai macam faktor, salah satunya adalah aspek pemasaran yakni mengenai
bagaimanakah cara produk kita dapat terjual dengan kuantitas yang tinggi, dikenal
masyarakat luas dan pada akhirnya menghasilkan keuntungan yang besar.
Di dalam berwirausaha haruslah memiliki kejelian di dalam melihat peluang pasar
yang akan digunakan. Karena aspek pasar akan sangat mempengarui omset penghasilan
dari suatu usaha yang dijalankan tadi, omset dari penghasilan itu sendiri tentunya juga
akan menentukan berlangsung atau tidaknya suatu usaha yang dijalankan. akan tetapi
sering kita jumpai para wirausaha kita sering tidak memperdulikan hal-hal yang berkaitan
dengan strategi-strategi pemasaran, pada umumnya mereka hanya mengoptimalkan hal-
hal mengenai produk secara keseluruhan baik kualitas ataupun varietas. Walaupun faktor
produk juga merupakan faktor yang sangat penting di dalam berwirausaha, terkenalnya
brand atau merk suatu produk tidak akan lepas dari aspek pemasaran itu sendiri, tetapi
para wirausahawan pada umumnya tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab
mengapa pemasaran produk mereka gagal.
Apabila suatu pemasaran produk di dalam berwirausaha mengalami kendala maka
dapat ditafsirkan penjualan produk tadi akan tidak optimal bahkan usaha itu sendiri akan
bangkrut dan mengalami kerugian yang besar. Berlandaskan dari hal-hal tersebut maka
penulis di dalam makalah ini akan membahas mengenai upaya mengatasi kendala
pemasaran kesehatan di dalam berwirausaha yang diharapkan mampu memberi solusi di
dalam mengatasi  kendala di dalam berwirausaha.

1
2

B. Rumusan masalah
 Apa itu globalisasi?
 Apa itu pemasaran?
 Apa factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pemasaran?
 Apa saja Unsure-unsur pemasaran?
 Bagaimana upaya mengatasi pemasaran kesehatan?

 Bagaimana peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk hadapi era


globalisasi ?
 Apa kewirausaahan pada pelayanan kesehatan di era globalisasi ?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu globalisasi
 Untuk mengetahui pemasaran
 Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pemasaran
 Untuk mengetahui unsur-unsur pemasaran
 Untuk mengetahui permasalahan pemasaran
 Untuk mengetahui upaya mengatasi pemasaran kesehatan

 Untuk mengetahui peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat untuk hadapi


era globalisasi ?
 Untuk mengetahui kewirausaahan pada pelayanan kesehatan di era globalisasi ?

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Globalisasi

Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan


seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada
kenyataannya globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial,
dan budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia.
Globalisasi sering diterjemahkan “mendunia”. Suatu entitas, betapapun,
dimanapun, kapanpun, dengan cepat menyebar ke seluruh pelosok dunia, baik berupa ide,
gagasan, data, informasi, produksi, pembangunan, pemberontakan, dan sebagainya,
begitu disampaikan, saat itu pula diketahui oleh semua orang di dunia.
Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu pada 4
kekuatan global, yaitu:
a.   Kemajuan iptek terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam
teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.
b.  Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan iptek.
c.  Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan bersama dari
bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.
d.  Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusia serta kewajiban manusia di
dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran
bersama dalam alam demokrasi.
B. Pemasaran

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994).

Pemasaran adalah suatu  kegiatan yang mengusahakan agar produk yang


dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. (Indriyo:1994:1).

3
4

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen,


menghasilkan barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa (Suryana:2003:100) 

Beberapa definisi pemasaran sebagai berikut:

 WY. Stanton, bahwa pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
 H. Nystrom mendefinisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang
atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
 Philip dan Duncan menjelaskan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua
langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat
tangible ke tangan konsumen.
 Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association
menjelaskan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan
yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan
manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan serta inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.

C. Factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pemasaran

Menurut William F Schoell (1993: 425), factor-faktor yang mempengaruhi


penggunaan pemasaran adalah:

1. The marketer. Dapat melakukan kegiatan push atau mendorong terjadinya penjualan.
Pimpinan rumah sakit akan mendorong jajaran direksi rumah sakit, kemudian jajaran
direksi rumah sakita, akan mendorong petugas rumah sakit, dan petugas rumah sakit akan
mendorong konsumen/klien agar mau membeli suatu produk dan akan memperoleh
bonus tertentu.

4
5

2. The target market. Siapa calon konsumennya, di mana lokasinya. Hal ini akan
mempengaruhi pemasaran yang akan digunakan.
3. The product. Maksudnya adalah melihat posisi produk dalam tingkat siklus kehidupan.
Pada tahap introduksi produk, pemasaran diarahkan untuk memperkenalkan produk
dengan cara member sampel gratis (untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit misalnya
melakukan bakti sosial dengan mengadakan sunatan masal). Pada tahap growth,
pemasaran diarahkan untuk memantapkan kepercayaan masyarakat (misalnya dengan
mengirim kartu ucapan selamat ulang tahun untuk klien rumah sakit yang sedang
berulang tahun untuk menunjukkan kepedulian rumah sakit terhadap klien).
4. The situation. Dalam hal ini tergantung pada berbagai situasi lingkungan rumah sakit,
seperti situasi persaingan, ekonomi, politik, dll.

D. Unsure-unsur pemasaran

1. Produk-(Product)

Merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan


kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang
perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran selanjutnya yang sesuai
dengan jenis produk tersebut.

2. Harga/tarif (Price)

Merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan untuk


memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam mempertimbangkan harga harus
diperhatikan tingkat permintaan produk, perkiraan biaya produksi, harga produk
pesaing, situasi dan kondisi persaingan serta pasar sasaran, Groth (Journal of
management decision, 1995).

3. Tempat(Place)

Merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran produk melalui


lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat yang tepat, pada

5
6

waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran
distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel channels ) sedangkan
untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi
pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju
merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan
digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada pelanggan
dan dimana itu akan berlangsung.

4. Promosi(Promotion)

Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka,


promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan dalam upaya
mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen), sehingga para
pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian.
Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala
aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi
semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan
peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam
melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang
terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan
dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.

5. Sarana Fisik (Physical Evidence)

Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan


konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-
unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam
hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-
barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul,
label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti
visual, aroma, suara, tata ruang,dll.

6
7

6. Proses(Process)

Mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan


melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting
dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan
pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.

E. Permasalahan Dalam Pemasaran Di Dalam Berwirausaha

Suatu jenis usaha yang mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan
yang ada dan mampu menang dalam persaingan bisnis adalah mereka yang mampu
membaca peluang pasar dengan memenuhinya dan memproduksi apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Suatu usaha yang berhasil mencapai tujuannya sangat dipengaruhi oleh
kemampuan perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa. Hal ini adalah tugas dari
fungsi pemasaran untuk jeli membaca setiap peluang yang ada dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya. Pemasaran sering dianggap sebagai
salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan suatu usaha seperti pada UKM pada
saat memulai usahanya. Di dalam hal ini para wirausahawan haruslah jeli dan mencari
jalan yang dianggap paling jitu untuk mengantisipasi kegagalan pemasaran di dalam
berwirausaha tersebut. Kesalahan Pemasaran pada dasarnya akan berpengaruh langsung
terhadap omset penjualan suatu produk yang ditawarkan.
Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai fungsi pemasaran, pasar
atau segmen yang dibidik harus jelas lebih dahulu. Lebih dari 60% kegagalan bisnis, bila
ditelusuri ternyata disebabkan oleh gagalnya pengusaha mendefinisikan pasar yang
dituju. Mereka segera bergerak bila mendengar potensi pasar, tetapi mereka tidak
bertanya lebih jauh: siapa pasar yang ingin dituju, atau bagaimanakah potensi mereka. Di
dalam makalah ini kendala pemasaran di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek internal dan
aspek eksternal.

A. Kendala Internal

7
8

Jika di lihat dari aspek internal permasalahan pemasaran di dalam berwirausaha


yakni sebagai berikut :

1. Perencanaan strategi pemasaran tidak matang.

Perencanaan strategi pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan.


Mereka melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan aspek-aspek
pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih dahulu. strategi pemasaran tidak
dibuat secara matang akan menimbulkan pemasaran tidak diorientasikan kepada
pelanggan dan membuat produk tersebut tidak laku dijual.

2. Target pasar yang salah

Target pasar yang salah merupakan suatu hal yang sering terjadi di dalam berwirausaha.
Seharusnya perlu perencanaan yang matang sebelum menetapkan target pasar ataupun
target konsumen. para wirausahawan kadang menjual produknya ke sasaran konsumen
yang tidak tepat, hal ini membuat produk yang ditawarkan tidak diminati oleh konsumen.
Misalnya, seorang pengusaha menjual produk alat-alat kesehatan dan target pasarnya
adalah masyarakat di daerah pemukiman yang mereka berpenghasilan pas-pas-an ataupun
pada daerah kumuh. Sudah dapat dipastikan omset penjualan produk mereka akan sangat
rendah.

3. Masalah pemasaran yang dipengaruhi oleh harga.

Yang merupakan bagian dari bauran pemasaran, wirausahawan kita di dalam penawaran
harga produknya sering memberikan penawaran harga yang tidak terjangkau, ataupun
yang terjadi adalah kesalahan penetapan harga oleh para wirausaha. Dan menganggap
harga merupakan variabel terpisah dari bauran pemasaran yang lain, bukan merupakan
unsur intrinsik dari segi penentuan posisi pasar.

4. Manajemen yang tidak terorganisir.

Sangat penting bagi suatu organisasi jika ingin memproduksi sebuah barang/jasa yang
baru untuk memberikan tanggung jawab terhadap dampak dalam perencanaan pasar dari

8
9

wiraswastawan. Banyak pemasaran yang di launching tanpa melakukan manajemen


apapun. Hal ini berdampak fatal bagi para wiraswastawan.

5. Recana finansial yang tidak diatur secara matang.

Dalam sebuah pemasaran produk baru, hal yang paling penting adalah mengatur finansial
serta memikirkannya secara matang dan rapi. Rencana finansial hendaknya menguraikan
kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut.

B. Kendala Eksternal

Sedangkan kendala eksternal pemasaran di dalam berwirausaha dapat di rinci


sebagai berikut :

1. Dumping dan Anti Dumping.

Kebijakan ini membuat para pengusaha kita manjadi terhambat di dalam menembus pasar
global atau paling tidak dapat mempertahankan pangsa ekspor ke luar negeri. Dengan
kebijakan Dumping ataupun Anti Dumping negara tujuan ekspor para wirausahawan
mampu menjual barang yang serupa seperti yang kita ekspor dengan harga yang lebih
murah ataupun sebaliknya mereka membeli barang ekspor wirausahawan kita dengan
harga yang sangat murah.

2. Masalah pada lingkungan kebudayaan

Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi


menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk atau pertumbuhan para
manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan
dalam negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah minimum,
kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin mempunyai implementasi perencanaan. Pada
beberapa kasus, ketersediaan para ahli tertentu mungkin tidak bisa dikendalikan
(misalnya kelangkaan tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus membangun tim
manajemen efektif dan memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk
mengimplementasikan rencana pemasaran.

9
10

3. Timbulnya rasa persaingan ataupun lingkungan saing.

Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan


yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan
hendaknya membuat rencana pemasaran yang menguraikan strategi paling efektif dalam
lingkungan persaingan.

F. Upaya mengatasi masalah pemasaran di dalam berwirausaha

Untuk mengatasi kendala-kendala pemasaran di dalam berwirausaha pada


dasarnya diperlukan suatu teknik dan strategi pemasaran yang matang. Perhatian seorang
wirausahawan di dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk
meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen.  
Prinsip dasar pemasaran adalah menciptakan nilai bagi langganan (customer
value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Dalam
konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu
yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan lebih cepat daripada pesaing
dan seorang wirausaha harus mempunyai strategi-strategi dan teknik di dalam suatu
pemasaran dari produk yang akan ditawarkan. Strategi-strategi tersebut mulai dari
perencanaan sampai pada hal kerja sama dengan pengusaha-pengusaha internasional
demi melancarkan pemasaran yang akan dijelaskan sebagai berikut sebagai upaya
mengatasi kendala pemasaran.
1.      Melaksanakan Perencanaan Pemasaran.  
Sebelum seorang wirausahawan memasarkan suatu produk maka diperlukan suatu
perencanaan yang jelas dan matang agar tidak terjadi kendala yang menyebabkan
kerugian di dalam memproduksi suatu produk ataupun akibat yang bersifat negatif
lainnya terhadap produksi seperti rendahnya omset pembelian oleh konsumen. Untuk
mempertajam fokus dari rencana pemasaran, seorang wirausahawan harus mengenal
pasar dengan sempurna. Untuk melaksanakan hal itu di dalam perencanaan pemasaran
diperlukan berbagai langkah yang harus dilaksanakan  didalamnya yakni sebagai berikut:

10
11

A. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan.


Seorang wirausaha seharusnya  melakukan penelitian atau riset pasar sebelum memulai
usaha. Riset pasar haruslah diarahkan kepada aspek atau kebutuhan konsumen, yakni
dapat diketahui melalui riset dengan aspek sebagai berikut:
1).  Berapa Usia Konsumen
2). Jenis Kelamin (pria atau wanita)
3). Apa pendidikan mereka
4). Berapa penghasilan mereka
5). Apa Jabatan mereka
6). Apa yang menjadi pilihan mereka dalam membeli
7). Produk, jasa-jasa pelayanan, dan manfaat apa yang mereka beli dari produk tadi.
8). Bagaimana pola beli konsumen
9). Cara menarik konsumen (Promosi, iklan)
10). Cara memperoleh lebih banyak pelanggan

B. Memilih pasar sasaran khusus (special target market)


Setelah seorang wirausahawan mengetahui mengenai sesuatu hal tentang produk yang
diinginkan oleh konsumen maka langkah yang harus diambil oleh seorang wirausahawan
selanjutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus
yaitu pasar individual (individual market), pasar khusus (niche market), segmentasi pasar
(market segmentation).

C. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan


Strategi pemasaran pada dasarnya sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan
pasar yang ada. Persaingan dapat berasal dari domestik ataupun dari luar ataupun pasar
eksport maka dari itu diperlukan strategi-strategi tersendiri di dalam hal ini. Ada enam
strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1). Berorientasi pada pelanggan (customer orientation) produk di buat  sesuai dengan
kebutuhan konsumen atau produk dibuat seperti keinginan konsumen sehingga
menciptakan kepuasan konsumen apabila produk tersebut di pakai.

11
12

2). Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu
efektif, efisien dan tepat.
3). Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup,
kenyamanan dan kenikmatan.
4). Inovasi (innovation), yakni harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa
maupun proses. Suatu produk diperlukan suatu inovasi di dalam strategi penjualannya
agar pelanggan atau konsumen tidak bosan dengan strategi pemasaran yang telah dibuat
sebelumya. Maka dari itu bagian pemasaran haruslah cermat di dalam melihat situsi
pasar.
5). Kecepatan (speed)  atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang
diwujudkan dalam bentuk: Kecepatan untuk menepatkan produk baru di pasar dan
kecepatan memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan.
(customer respone time)
 6). Pelayanan dan kepuasan pelanggan

D. Pemilihan strategi pemasaran


Strategi pemasaran pada dasarnya adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil
pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi
pemasaran. Untuk menarik para konsumen seharusnya para wirausahawan dapat
merekayasa indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu
probe, product, price, place, promotion.

2. Melaksanakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Secara Tepat   


Cara pengusaha mempengarui konsumennya merupakan hal yang memerlukan
perencanaan dan pengawasan secara matang serta perlu dilakukan tindakan-tindakan
konkrit dan terprogram. Untuk keperluan tersebut pengusaha melakukan tindakan-
tindakan yang dipadukan dan disebut Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Tindakan itu
terdiri dari lima macam yaitu mengenai probe, Product, price, place dan promotion,
perpaduan antara lima macam aspek tersebut merupakan senjata yang harus dimiliki oleh
para wirausaha di dalam memasarkan produknya, yang akan diuraikan sebagai berikut:

12
13

A.    Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe


Penelitian dan Pengembangan pasar atau Probe dilakukan dengan berbagai  cara yakni
sebagai berikut:
1.      Berorientasi pada konsumen
      Pada suatu usaha di dalam pengembangan pasar diperlukan suatu sikap yang
menekankan kepada kepuasan para pelanggan ataupun konsumen. Komponen kepuasan
konsumen dapat diidentifikasi menjadi empat elemen  kunci sebagai berikut:
a.       Elemen dasar yang paling utama dari barang dan jasa adalah para konsumen
mengharapkan semua pesaing untuk mengirimkannya.
b.      Pelayanan pendukung umum, seperti bantuan bagi konsumen
c.       Proses pemulihan untuk menetralkan pengalaman yang buruk
d.      Pelayanan luar biasa yang melebihi pemenuhan pilihan para konsumendan
membuat barang atau jasa tampak biasa.
Sedangkan di dalam pemasaran, orientasi kepuasan pelanggan menggunakan prinsip-
prinsip pokok sebagai berikut:
a.       Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuilah secepat mungkin
kekurangan tersebut.
b.       Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
c.       Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya perbaikan
pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
d.      Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
e.       Izinkan manajer untuk menunggu pelanggan temporer.
f.       Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan dengan
pelanggan.
g.      Berikan insentif kepada karyawan yang benar-benar memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan.
2.      Kualitas
Agar produk yang diciptakan oleh para wirausahawan mampu diterima di pasar
internasional maka seharusnya seorang wirausahawan mampu meningkatkan kualitas
barang yang dibuatnya. Perbaikan kualitas suatu produk terangkum dalam Total Quality

13
14

Management (TQM). Menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas
yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
a.   Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian / pengabaian
b.  Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat
dipakai/bertahan.
c.    Mudah digunakan (ease of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan
kemudahan untuk digunakan.
d.   Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted name).
e.   Harga yang relative rendah (low price).
3.   Kenyamanan
      Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal- hal
sebagai berikut:
a.   Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
b.   Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan
c.   Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan
d.  Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak
e.   Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit
4.    Inovasi
      Perubahan pasar yang sangat cepat menuntut seorang wirausahawan harus secara
terus menerus melakukan inovasi terhadap produknya, agar tidak ditinggal oleh para
pelanggannya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim digunakan adalah bentuk produk
baru, perbedaan teknik / cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
5.   Kecepatan
      Kecepatan disebut Time Compression management (TCM), yang memiliki dua aspek,
yaitu : mempercepat produk baru ke pasar, dan memperpendek waktu dalam merespons
permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan
atau menyampaikannya.
6.   Pelayanan  dan Kepuasan Pelanggan
   Seorang wirausaha haruslah mengetahui bahwa cara yang terbaik  untuk menarik dan
mempertahankan pelanggan adalah menyajikan sebuah pelayanan yang baik yang tidak
dapat disaingi oleh pesaing lainnya.

14
15

B.     Produk (product)      


      Pengusaha dapat mempengarui konsumennya lewat produk yang ditawarkan kepada
konsumennya itu, maka dari itu produk haruslah dibuat dengan baik dan berkualitas agar
produk diminati oleh para konsumen. Disamping itu seorang pengusaha dapat pula
memberikan harga yang rendah serta memberikan diskon / potongan harga,
mencantumkan harga obral serta harga cuci gudang dan sebagainya. Dengan cara
penetapan harga semacam ini akan menarik perhatian serta mendorong konsumen untuk
segera melakukan transaksi pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas
waktunya bagi berlakunya harga obral tersebut.  

C.     Tempat (place)


Tempat yang strategis, menyenangkan, aman dan efisien merupakan tempat yang
menarik bagi konsumen, untuk mencapai  tempat sasaran yang baik maka dapat
dilakukan dengan jalan :
1.      Memperbanyak saluran distribusi, yakni Saluran distribusi langsung ataupun
saluran distribusi tidak langsung. Saluran distribusi langsung menyalurkan barang-barang
yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat konsumen tinggal. Dengan hal ini
diharapkan konsumen  tidak perlu lagi memikirkan masalah pengangkutan barang yang
dibelinya itu ke rumah mereka. Di pihak wirausahawan juga akan memperoleh
keuntungan dengan adanya kontak langsung tersebut karena para wirausahawan akan
mengetahui gaya hidup, perkiraan penghasilan, status sosial dan sebagainya dari
konsumen mereka. Dengan diketahuinya informasi tersebut para wirausahawan akan
dapat mengetahui jenis-jenis kebutuhan yang lain dari konsumen tersebut yang mungkin
dapat ditawarkannya pada saat itu ataupun dikemudian hari. Sedangkan saluran distribusi
tidak langsung dalam hal ini seorang wirausahawan menggunakan pihak luar untuk
membantu menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar tersebut
merupakan penyalur atau pedagang perantara (middle man).
2.      Memperluas segmentasi atau cakupannya, misal segmen lokal, regional, nasional
dan internasional.
3.      Menata penampilan tempat usaha, missal tata etalase dan posisi produk.

15
16

4.      Menggunakan cara penyampaian barang seefisien mungkin.


5.      Mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang / tempat yang lain.

D.     Harga (price)


Wirausaha di dalam menentukan harga yang tepat haruslah memerlukan banyak pilihan
yang berdasarkan pada informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Wirausaha harus
mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan harga. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan yakni sebagai berikut:
1.      Biaya barang dan jasa.
2.      Permintaan dan penawaran pasar.
3.      Antisipasi volume penjualan produk dan jasa.
4.       Harga pesaing
5.      Kondisi ekonomi
6.      Lokasi usaha
7.      Fluktuasi musiman
8.      Faktor psiklogis pelanggan
9.      Bunga kredit dan bentuk kredit
10.  Sensitivitas harga pelanggan (elastisitas permintaan).  
            Untuk menghindari kesalahan di dalam penetapan harga tersebut wirausahawan
seharusnya  berorientasi pada pasar dan pesaing di dalam menetapkan harga dan
menjadikan harga merupakan variable yang tidak terpisah dari bauran pemasaran. Selain
hal tersebut para wirausaha harus melakukan pemberian harga yang menarik bagi para
konsumen yakni dengan cara menentukan harga dasar dan harga jual barang yang
berbeda-beda. Para wirausaha seharusnya berorientasi kepada pesaing juga selain kepada
konsumen. Bila ada pesaing lain yang menjual barang dengan ukuran, sifat dan jenis
barang yang sama dengan barang dan jasa yang kita jual maka wirausaha harus
menggunakan strategi yaitu harga barang tertentu harus lebih rendah daripada harga
barang pesaing.  Sedangkan harga barang-barang lain bisa sama atau lebih tinggi ataupun
dengan kualitas barang yang lebih baik dengan harga yang lebih tinggi.

E.      Promosi

16
17

Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya
konsumen mengenal dan membeli. Tujuan promosi adalah untuk memperkenalkan
barang dan jasa agar diketahui, dibutuhkan dan diminta oleh konsumen. Komponen-
komponen strategi promosi mencakup:
1.      Iklan, yakni setiap bentuk presentasi dan promosi ide,barang, atau jasa oleh sponsor
tertentu. Missal melalui media cetak(majalah, surat kabar) atau elektronik (radio, TV,
Internet, dll)
2.      Penjualan langsung adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan  dengan
satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Misal
melalui pameran dagang, kuis berhadiah, hiburan dan sebagainya.
3.      Promosi penjualan, yakni terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain
peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, displai titik pembelian, pemberian
intensif dan kupon.
4.      Publisitas, yakni merangsang timbulnya permintaan yang bersifat impersonal
terhadap suatu produk, jasa, atau ide dengan cara memasang berita komersial di mass
media dan tidak dibayar langsung oleh suatu sponsor.
5.      Waraniaga mempromosikan langsung barang itu ke konsumen sasaran dengan
membawa produk contoh.
Seorang wirausaha haruslah menggunakan beberapa dari komponen-komponen strategi
promosi tersebut agar produk yang dipasarkan dapat berkembang, bertahan dan dikenal
masyarakat.

3. Mengikuti Perkembangan IPTEK


      Seorang wirausaha haruslah mengenal tentang teknologi informasi yang berkembang.
Dengan menggunakan sarana media elektronik seperti internet wirausaha dapat
mengetahui tentang keadaan perekonomian suatu negara baik dalam negeri maupun luar
negeri yang bermanfaat untuk pangsa pasar produknya. Seorang wirausaha harus tahu
tentang bagaimana penggunaan internet ataupun media-media elektronik lainnya agar
dapat di manfaatkan di dalam membantu usahanya itu. Dengan memanfaatkan internet
atau media elekronik lainnya atau media cetak, para wirausaha akan mengetahui
informasi yang akurat mengenai peluang-peluang pasar di dalam maupun di luar negeri

17
18

ataupun mengenai peraturan-peraturan terbaru tentang pasar atau perekonomian


internasional. Selain hal tersebut penggunaan teknologi akan memperluas jaringan
pemasaran wirausaha dengan menemukan jaringan-jaringan baru di dunia maya tersebut.
Seperti dengan menggunakan sarana internet seorang wirausaha dapat mengiklankan
produknya sampai keseluruh dunia dengan tidak mengeluarkan biaya yang tidak terlalu
tinggi dan akan menciptakan suatu efisiensi di dalam wirausaha tersebut.

4. Bekerja Sama Dengan Wirausahawan Luar Negeri   


            Wirausaha dapat mengadakan kerja sama dengan pengusaha luar negeri, hal ini
dimaksudkan agar mereka dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan satu
sama lainnya. Selain hal tersebut untuk masalah kebijakan-kebijakan ekspor yang
menghambat perkembangan usaha dan telah ditetapkan oleh suatu negara pengimpor
seperti dumping ataupun anti dumping dapat dipecahkan secara bersama-sama, agar
masing-masing pihak tidak ada yang dirugikan. Selain hal itu seorang wirausaha dapat
bekerja sama di dalam menciptakan produk bersama-sama, saling tukar menukar keahlian
ataupun IPTEK agar produksi produk kita semakin maju dan menyebar di seluruh dunia

G. Peningkatan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat Untuk Hadapi Era Globalisasi

Dalam menghadapi persaingan di Era Globalisasi, para pengelola fasilitas pelayanan


kesehatan dituntut meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.Peningkatan mutu
pelayanan kesehatan menuntut perbaikan pengelolaan semua sumber daya kesehatan
termasuk layanan pengujian dan kalibrasi sarana, prasarana dan peralatan kesehatan.

Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014,


telah ditetapkan target peningkatan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan sebanyak
231 fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi kualitas sesuai standard aman serta
sebanyak 800 fasilitas pelayanan kesehatan yang telah melakukan kalibrasi dan proteksi
radiasi. Jaminan kualitas dalam pengujian dan kalibrasi merupakan tuntutan bagi para
penerima jasa layanan kesehatan.Oleh karena itu, sumber daya yang ada perlu dikelola
dengan sebaik-baiknya.Pengelolaan pelayanan pengujian dan kalibrasi pada fasilitas

18
19

pelayanan kesehatan yang baik adalah pengelolaan yang memenuhi kaidah ketentuan
pengelolaan layanan pengujian dan kalibrasi.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) lebih dari 50% peralatan kesehatan di
negara berkembang tidak berfungsi.Penyebabnya adalah kurangnya pemeliharaan. Salah
satu cara untuk mengatasi masalah pemeliharaan peralatan kesehatan yaitu dengan
melakukan pengujian dan kalibrasi pada sarana, prasarana dan peralatan kesehatan yang
ada. Upaya mewujudkan jaminan kualitas Sarana Prasarana dan Peralatan Kesehatan
(SPA) pada fasilitas kesehatan bukan hanya tanggung jawab Kementrian kesehatan RI
tetapi juga stakeholder, maka perlu peran aktif rumah sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi/
Kabupaten/ Kota untuk mewujudkan SPA yang baik.

Sesuai UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa pemerintah


bertanggung jawab atas segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan
terjangkau.UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, menyebutkan bahwa setiap
peralatan kesehatan wajib dilakukan pengujian dan kalibrasi.

Dalam melaksanakan amanat itu, Kementerian Kesehatan melakukan mengambil


langkah strategis melalui standarisasi, advokasi, pengamanan (safety), monitoring dan
evaluasi serta akridati dan sertifikasi. Terkait strategi pengamanan (safety), pemerintah
mewajibkan pengujian dan kalibrasi alat kesehatan yang digunakan di sarana pelayanan
kesehatan di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK).

H. Kewirausaahan Pada Pelayanan Kesehatan Di Era Globalisasi

a. Home Care
Definisi Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home
care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian danmeminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care merupakan
pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik aspek

19
20

administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga


professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan maupun non kesehatan.
b. Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa nasihat
ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa
adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan seseorang yang
menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai klien dalam satu waktu.
Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa memberikan layanan konsultasi atau
konseling secara langsung pada klien. Konseling adalah proses membantu pasien untuk
menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun
hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang
dimana didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual (Mubarak dan Nur
Chayatin, 2009).
c. Terapi komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain
diluar pengobatan medis yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis teknik pengobatan
komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan untuk
dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu sebagai berikut :

a)  Akupunktur Medik.
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan kompetensinya.
Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat bermanfaat dalam mengatasi
berbagai kondisi kesehatan tertentu dan juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya
adalah dengan mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai komunikasi
antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah pelepasan endorphine yang banyak
berperan pada sistem tubuh.
b) Terapi Hiperbarik.
Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien dimasukkan ke
dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2 – 3 kali lebih besar dari pada
tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%).

20
21

Selama terapi, pasien boleh membaca, minum,atau makan untuk menghindari trauma pada
telinga akibat tingginya tekanan udara.
c)  Terapi herbal medik.
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat  bahan  alam, baik
berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa fitofarmaka.
Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan
coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan menggunakan herbal
ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi seorang  praktisi komplementer, yaitu sebagai berikut :
a)     Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter gigi yang sudah
memiliki kompetensi.
b)    Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan
farmasi.
c)     Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat izin
dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus–
menerus.
d. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian
Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi oleh
lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha tersendiri bagi
perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
a) Teknik perawatan luka.
b) Terapi modalitas.

e. Dalam Bidang Pendidikan
Semakin meningkatkan permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan dirumah
dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan ataupun konsultan
yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
a) Lembaga pelatihan Baby Sister
b) Pelatihan perawatan Lansia atau Anak
 

21
22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Globalisasi didefinisikan sebagai semua proses yang merujuk kepada penyatuan
seluruh warga dunia menjadi sebuah kelompok masyarakat global. Namun, pada
kenyataannya globalisasi merupakan penyatuan semu, karena nilai-nilai ekonomi, sosial,
dan budaya didominasi nilai-nilai yang sebenarnya asing bagi masyarakat dunia.

Pemasaran adalah suatu  kegiatan yang mengusahakan agar produk yang


dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. (Indriyo:1994:1).

Factor yang mempengaruhi penggunaan pemasaran : The marketer, The target


market, The product, dan The situation.

Unsure-unsur pemasaran adalah Produk-(Product), Harga/tarif (Price),


Tempat(Place), Promosi(Promotion), Sarana Fisik (Physical Evidence) dan Proses
(process).

Kendala pemasaran di bagi menjadi dua aspek yaitu aspek internal dan aspek
eksternal.

B. Saran

Seorang wirausaha haruslah ulet di dalam menghadapi berbagai permasalahan di


dalam usahanya termasuk kendala pemasaran. Karena pada hakikatnya pemasaran adalah
kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan
disenangi oleh pasar. Maka dari itu perlu upaya-upaya khusus agar produk itu diterima
oleh pasar dan disenangi oleh pasar atau konsumen.
Pemasaran merupakan hal yang penting di dalam suatu usaha, maka dari itu
seorang wirausaha harus mempunyai strategi-strategi yang jitu di dalam melaksanakan
pemasaran produk dengan teknik yang baik agar diperoleh keuntungan yang maksimal
dari omset penjualan produk tersebut.

22
23

23

Anda mungkin juga menyukai