Anda di halaman 1dari 12
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIAFISIKA' Jy lv ACARAT ‘TETAPAN KALORIMETER DAN KALOR PENETRALAN DISUSUN OLEH: ANDI OLYVIA MAHARANT G1C019007 PROGRAM STUDI KIMIA a FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM | UNIVERSITAS MATARAM 2020 ACARAT 91, TETAPAN KALORIMETER DAN KALOR PENETRALAN, A, PELAKSANAAN PRAKTIKUM >| 4 1. Tujuan Praktikum a, Menentukan kalor jenis/panas kalorimeter. b. Menentukan kalor penetralan pada reaksi asam asetat dan NaOH. 2. Waktu Praktikum Jum’at, 23 Oktober 2020 3. Tempat Praktikum Lantai I, Laboratorium Kimia Fisika dan Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. B. LANDASAN TEORI >] \s Termokimia adalah studi tentang efek panas yang terjadi dalam proses fisik maupun dalam reaksi kimia, Efek panas ini, yang biasanya disebut kalor reaksi Iyalah energi yang dipindahkan dari atau ke sistem (ke atau dari lingkungan), sehingga suhu hasil reaksi menjadi sama dengan suhu pereaksi. Jika energi itu dipindahkan dari sistem ke lingkungan maka reaksi yang bersangkutan merupakan reaksi eksoterm, sedangkan jika energi dipindahkan ke sistem (dari lingkungan) maka reaksi bersifat endoterm (Achmad, 2001: 129). Hampir semua reaksi kimia menyerap atau menghasilkan (melepaskan) energi, umumnya dalam bentuk kalor. Kalor (neat) adalah perpindahan energi Termal antara dua benda yang suhunya berbeda, kita sering mengatakan “aliran kalor” dari panas ganda yang suhunya berbeda (dingin), Walaupun kalor itu sendiri mengandung arti perpindahan energi, kita biasanya menyebut "kalor diserap" atau "kalor dibebaskan” ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. IImu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut Termokimia (Thermochemistry) (Chang, 2005: 161). Sebuah pengukuran respon kalorimeter terhadap hadron dibebankan pada Detektor ATLAS di LHC disajikan, Pengukuran ini dilakukan dengan 3,2 nb-1 data tumbukan proton-proton pada akar s = 7 TeV dari 2010 dan 0,1 nb-I data di akar s = 8 TeV dari 2012. Sejumlah aspek dari respon kalorimeter hadron terisolasi_ di cksplorasi. Setelah memperhitungkan energi yang di depositkan oleh Particle netral, ada perbedaan 5% dalam pemodelan, Menggunakan berbagai set model fisika hadronik Geat 4, Dari respon kalorimeter dibebankan di wilayah kalorimeter pusat (Geneva, 2017). Kandungan energi biomassa dapat diukur dengan kalorimeter bom. Efektivitas kerja kalorimeter bom di tentukan oleh proses terjadinya pembakaran sampel secara sempurna, Untuk menghasilkan Pembakaran sempurna dibutuhkan tekanan yang cukup di dalam bom kalorimeter tersebut. Cara konvensional adalah dengan memberikan oksigen secara statis hingga tercapai kondisi tekanan sekitar 30 atm. Cara konvensional adalah dengan memberikan oksigen ke dalam bom secara kontinu hingga mencapai debit tertentu yang optimal (Nurhilal, dkk, 2017). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan alat Kalorimeter bom dengan bahan baku solar 500 ml untuk menguji nilai kalor dari solar. Prinsip kerja dari pengukuran kalori metri bom yang dilakukan pada kondisi volume Konstan tanpa aliran atau dengan kata lain reaksi pembakaran. Dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume Konstan atau tegangan tinggi. Hasil dari pengujian ini diperoleh nilai kalor pada percobaan mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan saat percobaan berlangsung pada percobaan kedua hanya didiamkan beberapa menit saja dari percobaan sebelumnya yang menyebabkan kurang akuratnya data yang diperoleh. Nilai kalor yang diperoleh yaitu 4772250 J, 4773002,5 J, 4772250 J, 4772250 J, dan 4772250 J. sedangkan nilai kalor solar secara teori this ita 4300000 jual per liter. Perbedaan nilai kalo ini disebabkan karena penggunaan variabel suhu yang terlalu tinggi sehingga nilai hasil pembakaran dan pembacaan temperatur menjadi lebih mudah. Hasil pencatatan temperatur menunjukkan adanya penurunan kecepatan pendinginan dari 0,052 ° C/menit menjadi 0,043 ° C/menit (Herlambang, 2016). C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM \| F 1. Alat-alat Praktikum . Kalorimeter . Gelas kimia 250 mL N Gelas ukur 50 mL Sere i |. Temometer 110°C oP a9 Corong kaca 75 mL Hotplate . Pipet tetes © h. Stopwatch 2 Bahan-bahan Praktikum 9 a, NaQH2M 2 b. CH3COOH 2M oo aby? c. Air . SKEMA KERJA wy 1. Penentuan Klaor Jenis Kalorimeter 40 mL air 40 mL air ~Dimasukkan dalam -A Kalorimeter - Diukur suhu -Dicatat suhu awal hingga 35°C Dicampurkan dalam kalorimeter -Dikocok, diatur suhu selama 10 menit selang satu menit sambil dikocok. Hasil 2, Penentuan Kalor Penetralan 40 mL NaOH 2M 40 mL CH;COOH 2 M -Dimasukkan dalam Diukur suhu Kalorimeter agar sama dengan ‘NaOH, -Dicatat suhu awal Dicampurkan dalam kalorimeter -Dikocok, diatur suhu selama 5 menit selang wakti '/) menit sambil dikocok. Hasil E. HASILPENGAMATAN \(\y 1, Penentuan kalor jenis kalorimeter a. Suu air dingin = 32°C = 305K b. Suhu air panas = 35°C = 308 K ¢. Suhw air setelah dicampurkan dari 1-10 menit Menit ke- Suhu CC) Suu (K) 1 34 307 2 34 307 3 33 306 4 33 306 5 33 306 6 33 306 7 33 306 8 33 306 9 32 305) 10 32, 305 2. Penentuan kalor penetralan a, Suhu CH;COOH = 30°C = 303 K b. Suhu NaOH =30°C =303K Suhu campuran selama 5 menit selat wakktu % menit Menit ke- Suhu CC) Suhu (K) 0,10 40, 313 1 40 313 [23 40 313 2 39 312 23. 39 312 > 38 311 33 38 311 4 37 310 43 37 310 3 37 310 F, ANALISIS DATA Wa 1. Persamaan reaksi a. HO tq) + HO #20 b. CHjCOOH a) + NaOHeq) ———* CHsCOONA0) + 1200 2. Perhitungan a, Penentuan kalor jenis kalorimeter Diketahui : V air dingin = 40 mL V air panas = 40 mL Tair dingin = 32°C =305K Tair panas = 35°C = 308K pair =1 g/mL Coir =4.2 Vek Ditanya : Qi (kalor yang dilepas air panas) #=? Qr(kalor yang diterima air dingin) = 2 Qkalorimeter = ...? C kalorimeter Penyelesaian risrasrasresTsireer7sTasr94T! T campuran = TATEATB TOs TSATOAT/ATEATOATIO _ (307307 +306+306+306+306+30643064205+305)K 10 3060 K 10 =306K © Q, (kalor yang dilepas air panas) QU=Mbir X Coie X AT = (pairx V) x CairX (Tp Teampuran) =(1 gimL x 40 mL) x 4,2 J/gK x (308 - 306) K =40 gx 4,2 eK x2K = 3363 © Qe (kalor yang diterima air dingin) p= Mair Cir OT = (Daex V) Coir (Teampurn~ Te) =(1 gimL x 40 mL) x 4.2 eK x (306 - 305) K =40 gx 4,2 eK x(1I)K = 168) © Qkalorimeter = Mair x Caie x AT = (paiek V) X CaieX (Tp~ 2 Teampurin* Ta) = (1 gimL x 40 mL) x 4,2 JigK x (308 - 2 x 306 +305)K = 40 gx (1) WeK x K =405 Qkatorimeter Feampuran-Td Sar) (06-305) =40JK © Calorimeter = b, Penentuan kalor penetralan Diketahui : T CHyCOOH = 32°C =305K TNaOH =32°C =305K plarutan = 1,098 g/mL Vcampuran = 80 mL. Clarutan = 4,02 J/g Ditanya: Qlarutan = ..? Qreaksi AT penetralan = Penyelesaian : 1 camporan = 272+Ts4Teerssreervaresroerie 10 = 313431349134312431249114311431043104310 10 3s K 10 =311,5K © Qlarutan = Miarstan X Ciantan X OT = (Piarutan XV) X Charuian X Teampuran~ Ti) (1,098 g/mL x 80 mL) x 4,02 S/gK x (11,5 - 305 ) W K = 87,84 gx 4,02 Wak x 6,5 K =2.295,23 © Qreaksi = - (Q kalorimeter + Q larutan) (40 +2.295,2 )J 335,25 * mol CH;\COOH = Mx V =2Mx40mL = 80 mmol = 0,08 mol * mol NtOH=Mx V =2Mx40mL = 80 mmol = 0,08 mol CHsCOOH (aq) + NaOH (aq) —®CHsCOONA (aq) + H20 M_ 0,08 0,08 - . R_ 0,08 0,08 0,08 ee ee J : 0,08 mol AH= Qreakst mmol #20 setimbang 733521 708 mol =- 4,190 Jmol =~ 0,00419 kJ/mol 1 mol #20 fan = ——E™2t#20_ Q Jarutan 4H penetralan = 77720 setimoang * = open Toamoi 2295.2 J 3884.28) (0,08 mot = 28690 J/mol = 28,690 kJ/mol G. PEMBAHASAN ‘S/53, Termodinamika adalah studi tentang efek panas yang terjadi pada proses fisik maupun dalam reaksi kimia. Efek panas ini, yang biasanya disebut kalor reaksi iyalah energi yang dipindahkan dari atau ke sistem (ke atau dari lingkungan). sehingga suhu hasil reaksi menjadi sama dengan suhu pereaksi. Jika energi itu dipindahkan dari sistem ke lingkungan maka reaksi yang bersangkutan merupakan eksoterm, Dalam termodinamika, alat yang digunakan adalah kalorimeter. Kalorimeter terdiri atas bejana Jogam yang massa jenisnya tidak diketahui, Dinding penyckat dari isolator yang berfungsi untuk mencegah terjadinya perambatan kalor ke lingkungan sekitar, termometer, dan pengaduk. Jika sebuah bahan yang belum diketahui jenisnya dipanaskan kemudian dimasukkan dalam kalorimeter dengan cepat, maka kalor jenis bahan tersebut dapat diketahui atau dihitung. Untuk mempercepat terjadinya kesetimbangan termal bersamaan dengan di masukannya bahan kalorimeter, bahan dalam bejana diaduk. Kesetimbangan termal terjadi jika suhu yang dimaksudkan oleh termometer sudah Konstan pada saat kesetimbangan termal Itulah kalor jenis bahan yang dapat dihitung berdasarkan asas black. Prinsip kerja kalorimeter adalah menggunakan asas black, yaitu jumlah kalor yang dilepas suatu benda sama dengan jumlah kalor yang diterima olch benda lain, Besamnya transfer kalor tersebut tergantung pada jumlah zat, Kalau jenis zat perubahan suhu, dan kapasitas kalor dari kalorimeter. Pada praktikum berjudul tetapan Kalorimeter dan kalor penetralan Ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis/panas kalorimeter dan menentukan kalor penetralan pada reaksi asam asetat dan NaOH. Di mana 4y untuk menentukan Kalor jenis atau panas jenis kalorimeter dilakukan OM * wy at ‘\ is Kye ‘yeberapa tahap percobaan, yaitu yang pertama menentukan kalor jenis kalorimeter dengan cara mencampurkan antara air dingin dengan air panas yang kemudian di kocok selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit. Diperoleh hasil pengamatan kalor yang dilepas oleh air panas sebesar 336 J dan kalor yang diterima air dingin sebesar 168 J, dengan nilai kalor jenis panas sebesar 40 1/K.. Perubahan suhu yang terjadi menunjukkan bahwa adanya perpindahan energi, di mana dalam hal ini berbentuk kalor dari air panas ke air dingin, (endoterm). Adapun dapun perpindahan kalor int bertujuan untuk mencapai keadaan setimbang di mana tidak ada lagi pelepasan kalor oleh air panas maupun penyerapan kalor oleh air dingin. Kemudian pada percobaan kedua dilakukan penentuan kalor penetralan asam asetat dengan NaOH dimana dimasukkan asam asetat dan dicampur dengan NaOH dalam kalorimeter yang kemudian di kocok. fax\ + Pengocokan pada percampuran ini bertujuan untuk _mempereepat ayn terjadinya reaksi, di mana saat pengocokan dapat menyebabkan terjadinya tumbukan antar partikel yang semakin besar sehingga reaksi dapat berjalan dengan cepat dan didapatkan hasil delta h penetralan sebesar 28,690 kJ/mol. | KESIMPULAN “(8 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kalor jenis panas yang diperoleh pada percobaan pertama yaitu sebesar 40 JK. 9. Delta penetralan yang diperoleh adalah sebesar 28,6 90 ki/mol dan prosesnya berlangsung secara eksoterm. Cor mertopalkerta 7 A DAFTAR PUSTAKA © [« Achmad, Hiskia. (2001). Stoikiometri Energetika Kimia, Bandung: Citra Aditya Bakti. Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga. Geneva, S. (2017). A Measurement of The Calorimeter Response To Single Handrons and Determination of The Jet Energy Scale Uneertainly Using LHC Run-l pp-Collision Data With The ATLAS Detector. The European Physical Journal, 11(12): 1-5 Herlambang, Bambang Djuahana. 2016. Modifikasi Sebuah Prototipe Kalorimeter Bahan Bakar (Bomb Calorimeter) Untuk Meningkatkan Akurasi Pengukuran Nilai Kalor Bahan Bakar Cair. Seminar Nasional Sains dan Teknologi. 2541-3546. Otong Nurhilal, S. A. (2017). Desain Kalorimeter Bomb Biomassa Dengan Metode Oksigen Dinamik. Jurnal IImu dan Inovasi Fisika, 105-111.

Anda mungkin juga menyukai