Pangan Dalam Dimensi Kehidupan Manusia : Studi Manfaat Beta-Karoten
Dan Alfa-Tokoferol. Makanan yang memberikan manfaat kesehatan untuk mengurangi risiko penyakit kronis dan pemenuhan nutrisi dasar. Contoh: antioksidan, suplemen makanan, produk susu yang diperkaya, buahjeruk, vitamin, mineral, herbal, susu, dan sereal. Pangan dalam dimensi manusia dibagi menjadi 4 yaitu : fisik, biologi, mental dan spiritual. Pangan penunjang pada dimensi mental manusia antara lain kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan mental. Contoh hubungan pangan dengan kecerdasan intelektual : 1) Pufa: linoleat, oleat, dha, epa 2) Asamlipoat–meningkatkan daya tangkap/memori temporer 3) vitamin A (asam retinoat) –differensiasi sel otak. Contoh hubungan pangan dengan kecerdasan emosional : 1) puasa/restriksi kalori–sensitivitas terhadap leptin, dopamine effect kemampuan menahan diri. 2) panganhormone kortisolpemicustress. 3) pengaruh negatif makanan beralkohol pada eq depresi dan sumbu pendek. Contoh hubungan pangan dengan kesehatan mental 1) antioksidan penunjang gsh. 2) makanan kaya ko-faktoranti- inflamasi terhadap dementia. 3) makanan tidak sehat dan depresi/stress . 4) mutasiprion –mis. Bse, sharpie, dan kuru. 5) food allergy and autism. 6) vitamin d dan kesehatanmental manula. Pertimbangan lingkungan meliputi tingginya penggunaan produk terkenal yaitu minyak sawit. Konfirmasi efek kesehatan dan dampak lingkungan dari eksploitasi dan produksi minyak sawit berlebihan. Penggunaan yang seimbang dan pertimbangan lingkungan yang efektif dan efisien. Efektif (senyawa bioaktif terverifikasi) Efisien (tidak ada penggunaan berlebihan dan eksploitasi berlebihan, derivatisasi produk) dan pengolahan limbah. Fungsi pangan untuk kesehatan dan penggunaannya untuk analisis pasar, uji toksisitas, uji efikasi, uji khasiat mencit dan lain sebagainya. Pengobatan tambahan B-karoten dan emulsi berhasil mencegah peningkatan kadar kreatinin. Penambahan B-karoten dan perlakuan emulsi pada konsentrasi yang diuji tidak menyebabkan keracunan subkronis hingga 15 hari pengobatan. Pada percobaan pengobatan kolesterol : B-karoten dan emulsi dapat mengatasi peningkatan kolesterol pada hari ke-7. Perlakuan B-karoten dan emulsi dianggap belum cukup untuk mengatasi perubahan kolesterol pada hari ke 15 akibat konsumsi standar pakan hamsfood. Kesesuaian untuk produksi missal diterima karena terjangkau, praktis dan manfaatnya terbukti. Pada hasil percobaan dengan skala penerimaan 1 = sangat tidak menguntungkan, 2 = tidak dapat dilacak, 3 = netral, 4 = menguntungkan, 5 = sangat disukai. Skala aroma dan rasa yaitu 1 = sangat tidak dapat dilacak, 2 = tidak dapat dilacak, 3 = sedikit dapat dilacak, 4 = terlacak, 5 = sangat dapat dilacak, dapat disimpulkan n=60 huruf setelah angka yang menunjukkan perbedaan paling signifikan pada a = 5%. Kesimpulan : pengembangan konsep pangan fungsional berdasarkan manfaat yang diketahui harus mengikuti peraturan termasuk analisis pasar, karakteristik produk, tes toksisitas lainnya.