Anda di halaman 1dari 1

Isu lingkungan hidup menjadi salah satu sorotan utama dunia di maka kini.

Menurut data dari


Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), jumlah sampah di Indonesia pada tahun
2019 sebesar 175.000 ton per hari atau sekitar 64 juta ton per tahun. Namun, merujuk data
Sustainable Waste Indonesia (SWI) tahun 2017, dari angka tersebut hanya 7 persen yang didaur
ulang, sementara 69 persen diantaranya menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Lebih
parahnya lagi 24 persen sisanya dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan sehingga
dikategorikan sebagai illegal dumping. Sampah plastik sendiri telah mencapai 9.52 juta ton atau
sebnayak 14 persen dari total sampah yang ada. Bahkan, dilansir dari Jambeck (2015) Indonesia
menduduki peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187.2 juta
ton setelah Tingkok yang mencapai 262.9 juta ton.
Plastik yang baru bisa diuraikan oleh tanah setidaknya setelah tertimbun selama 200 hingga 400
tahun telah membunuh hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia laut, dan juga ikan-ikan yang
sudah tidak terhitung jumlahnya. Kondisi bumi yang mengkhawatirkan tentunya menjadi
tamparan keras bagi kita. Oleh karena itu salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah konsep ramah lingkungan. Ramah lingkungan atau popular dengan
istilah go green adalah istilah keberlanjutan dan pemasaran yang mengacu pada barang dan jasa,
hokum, pedoman dan kebijakan yang mengklaim berkurangnya, meminimalkannya bahaya,
bahkan tidak membahayakan ekosistem atau lingkungan. Ramah lingkungan pada dasarnya
adalah penerapan konsep zero waste. Dalam mencapai kondisi tersebut diterapkan 6 prinsip
dasar diantaranya refine, reuse, recyle, recovery, dan retrieve energy. Produk yang telah
menerapkan konsep inilah yang disebut dengan produk ramah lingkungan. Adapun contohnya
penggunaan tas belanja atau tote bag yang terbuat dari kanvas atau katun pengganti kantong
kresek. Contoh lainnya penggunaan reusable straw, botol minum atau tumblr penggati air
minum kemasan.
Mengapa menggunakan produk ramah lingkungan? Keuntungan yang diperoleh diantaranya
sebagai berikut.
a. Mengurangi jumlah limbah berlebihan
b. Mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan mahluk hidup, khususnya manusia
c. Menekan biaya produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian dari
teknologi

Anda mungkin juga menyukai