Anda di halaman 1dari 1

Sampurasun, nepangken wasta sim kuring Cynthia Parameswari tina program studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran entrangan 2020. Sim kuring kawit ti Bandung.

Kehidupan masyarakat Sunda terkenal dengan kekayaan kearifan lokal yang menjunjung tinggi
keharmonisan. Semua itu dapat disimbolkan dengan satu falsafah Sunda yaitu, silih asah, silih asih, dan
silih asuh. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan
pengalaman. Sejatinya, inilah suatu konsep kehidupan demokratis yang berakar pada kesadaran dan
keluruhan akal budi, yang akar filsafatnya menusuk jauh ke dalam bumi dalam pengeetian harfiah.
Berbeda dengan peradaban lain di Nusantara, peradaban masyarakat Jawa Barat yang berpenduduk asli
dan berbahasa Sunda sangat dipengaruhi oleh alam yang subur dan alami. Itulah sebabnya,dalam
interaksi sosial, masyarakat di sana menganit falsafah seperti dikutip di atas.

Adapun makna dari filosofi tersebut sebagai berikut. Silih asah artinya saling menajamkan pikiran,saling
mengingatkan. Berbagi ilmu,wawasan, kebijaksanaan yang menguatkan dan memotivasi harus menjadi
budaya di dalam kehidupan sehari-hari. Silih asih artinya saling mengasihi. Kasih sayang ini adalah akar
dari segala perilaku luhur manusia. Bhahkan, kasib sayang ini adalah inti dari ajaran agama. Silih asuh
artinya saling mengasuh; saling membimbing. Ini adalah keharusan untuk mencintai sesama manusia
sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Karena sesungguhnya hidup kita tidak terlepas dari orang lain.

Kalau boleh dikata tiga dasar perilaku ini nampak sederhana, tetapi jika bisa diwujudkan menjadi sebuah
budaya dalam masyarakat maka kita dapat menyaksikan sebuah tatanan masyarakat yang gilang-
gemilang.

Anda mungkin juga menyukai