Dimasa pandemi, aku memulai hari dengan sekolah online setiap hari.

Aku sudah kangen

bertemu dan bercengkerama dengan teman-teman, tapi aku tetap bersyukur bisa bertemu secara
virtual. Aku hanya bermain dengan ponsel ku. Komplek perumahanku sepi ,tidak ada anak anak
yang bermain bola, bersepeda, ataupun berlari kesana-kemari. Tidak terdegnar suara canda tawa
dan tangis anak-anak. Malahan terkadang aku mendengar suara ambulance di jalan raya.
Suasana semakin mencekam ketika aku mendegar ambulance didepan rumah ku ternyata
tetangga depan rumah terinveksi corona/covid19 lalu dua hari kemudian sudah ada karangan
bunga didepan rumahnya. Aku dan keluarga ku semakin ketakutan dan tidak pernah keluar
rumah. Ketika suasana sudah membaik aku sering berjemur pada pagi hari. Dan aku sering
berolahraga dengan cara keliling komplek dan tetap memakai masker.

Aku berharap pandemi ini cepat berakhir. Banyak hal yang tidak bisa aku lakukan dan aku sudah
sangat bosan. Aku sudah tidak pernah lagi pergi ke pasar malam maupun bermain di playground
mall. Aku juga rindu kejar-kejaran dan bermain petak umpet bersama teman-teman. Namun aku
juga senang karena setiap hari bisa berkumpul bersama keluarga. Dan aku sedang menunggu
vaksinasi untuk anak-anak agar aku terhindar dari corona/covid19.