Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bela Indah Prastiwi

NIM : 042114253015

Topic : Jawaban Analisis Kasus SNP FINANCE-DELOITTE

Kasus SNP Finance - Deloitte

Pada dasarnya perjanjian utang piutang antara SNP Finance dengan para kreditornya
(bank) tersebut adalah kerjasama yang sifatnya mutualistik. SNP Finance membutuhkan
dana, bank juga butuh menyalurkan kredit. Namun dalam perjalanan waktu, ternyata bisnis
retail Columbia yang merupakan induk dari SNP Finance mengalami kemunduran. Apa
penyebabnya? Kita bisa melihat bahwa perilaku pembelian customer telah berubah,
konsumen saat ini tidak lagi belanja produk furniture dan elektronik dengan datang ke toko,
melainkan mereka lebih suka membeli secara online melalui perangkat gadgetnya. Mulai
dari survey harga, survey spesifikasi produk, sampai dengan pembelian, semua dilakukan
secara online. Bahkan para online shop tersebut juga memberikan fasilitas kredit tanpa
bunga (bunga 0%) untuk tenor yang bahkan sampai 12 bulan. Kondisi perubahan perilaku
pembelian customer inilah yang memukul pangsa pasar dari Columbia, dan tentunya juga
berdampak pada SNP Finance. Buntutnya adalah kredit SNP Finance kepada para bank –
bank/krediturnya tersebut menjadi bermasalah, dalam istilah keuangan disebut Non
Performing Loan (NPL).

   Apa yang dilakukan SNP Finance untuk mengatasi utangnya kepada bank tersebut? SNP
finance membuka keran pendanaan baru melalui penjualan surat utang jangka menengah,
disebut dengan MTN (Medium Term Notes). MTN ini sifatnya hampir mirip dengan obligasi,
hanya saja jangka waktunya adalah menengah, s ffsvvvvvvvvvvedangkan obligasi jangka
waktunya panjang. MTN ini diperingkat oleh Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia) dan
kembali lagi bahwa Pefindo juga memberikan peringkat salah satunya adalah berdasarkan
laporan keuangan SNP Finance yang diaudit oleh Deloitte. Awalnya peringkat efek SNP
Finance sejak Desember 2015 – 2017 adalah A-, bahkan kemudian naik menjadi A di Maret
2018. Namun tidak lama kemudian, di bulan Mei 2018 ketika kasus ini mulai terkuak, perikat
efek SNP Finance turun menjadi CCC bahkan di bulan yang sama tersebut turun lagi
menjadi SD (Selective Default). 

Default dalam bahasa sederhananya adalah gagal bayar. Berikutnya SNP Finance


mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), sebesar kurang lebih Rp
4,07 Trilyun yang terdiri dari kredit perbankan 2,22 Trilyun dan MTN 1,85 Trilyun. Mengapa
debitur dan pemegang MTN mau percaya dan menyalurkan kredit kepada SNP Finance?
Karena awalnya pembayaran dari SNP Finance lancar, dan para kreditur tersebut juga
menganalisis kesehatan keuangan SNP Finance melalui laporan keuangannya, yang diaudit
oleh kantor akuntan publik ternama, yaitu Deloitte.
Namun ternyata terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan yang dilakukan
oleh manajemen SNP Finance. Diantaranya adalah membuat piutang fiktif melalui penjualan
fiktif. Piutang itulah yang dijaminkan kepada para krediturnya, sebagai alasan bahwa nanti
ketika piutang tersebut ditagih uangnya akan digunakan untuk membayar utang kepada
kreditor. Untuk mendukung aksinya tersebut, SNP Finance memberikan dokumen fiktif yang
berisi data customer Columbia. Sangat disayangkan bahwa Deloitte sebagai auditornya
gagal mendeteksi adanya skema kecurangan pada laporan keuangan SNP Finance
tersebut. Deloitte malah memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan
keuangan SNP Finance. ( https://accounting.binus.ac.id/ )

Pertanyaan:
Berikan pendapat anda atas opini yang telah diberikan Deloitte pada laporan keuangan SNP
Finance

Jawab:
Saya akan menjawab kasus dari SNP Finance dan Delloite dalam 3 Perspektif
1. Opini yang dikeluarkan Delloite
2. Pelanggaran Asas Corporate Governance dari SNP Finance dan Delloite
3. Sanksi dari pelanggaran Etika dan GCG baik SNP Finance maupun
Delloite

 Opini yang di keluarkan Delloite


Menurut pendapat saya, opini yang telah diberikan Deloitte telah terganggu
independensi nya dan telah melanggar prinsip etika akuntan profesional serta
aturan etika. Seharusnya auditor mengetahui betapa pentingnya laporan
keuangan yang diaudit. Auditor mengetahui persis siapa saja yang menjadi para
pengguna utama (primary beneficiary) dari laporan keuangan yang diaudit
tersebut, pihak – pihak yang akan melakukan pengambilan keputusan dari
laporan keuangan tersebut. Apalagi bukan setahun dua tahun Deloitte mengaudit
SNP Finance, tetapi dalam kurun waktu yang cukup lama. Deloitte yang
merupakan KAP big four melakukan kelalaian (negligence), yaitu dengan kurang
menerapkan prinsip kehati – hatian (professional skepticism) dalam mengaudit
kliennya tersebut

Good Corporate Governance sangat di perlukan oleh Kantor Akuntan Publik,


mengingat Delloite dan SNP Finance memiliki hubungan Fiduciary Relationship.
Delloite dianggap Kompeten, Obyektif, dan Independen dalam memeriksa
kewajaran laporan keuangan. Tetapi hal yang terjadi malah sebaiknya, Delloite
mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan SNP Finance yang
menyesatkan bagi pengguna laporan keuangan SNP Finance.

 Pelanggaran Asas Corporate Governance

Menurut saya semua asas dari Good Corporate Governance telah di langgar
oleh pihak Delloite maupun SNP Finance.

1. Transparansi
SNP Finance sebagai akuntan manajemen tidak mengkomunikasikan secara
wajar dan objecktif dan melakukan pengungkapan secara penuh (fully disclose).
Hal ini di buktikan dengan terjadi pemalsuan data dari piutang fiktif dan penjualan
fiktif
Delloite tidak mengungkapan informasi yang relevan dan tidak
mengungkapan seluruh informasi yang bersifat material kepada kreditur,
stakeholder, maupun pemegang saham. Hal ini dibuktikan dengan delloite tidak
mengungkapkan ada temuan yang sangat material terhadap piutang fiktif,
padahal piutang fiktif dapat di audit dengan cara konfirmasi piutang apalagi
jumlahnya sangat material. Deloitte seharusnya menambah porsi pengujian
substantive pada test of details, seperti menambah sampel untuk konfirmasi
piutang pelanggan. Sehingga dari prosedur audit tersebut akan terungkap
apabila ternyata banyak piutang fiktif yang sengaja dibuat oleh kliennya.

2. Akuntabilitas
SNP Finance tidak mengelola secara benar, terukur dengan
mempertimbangkan kepentingan perusahaan, shareholder dan stake holder, ia
hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan SNP
Finance melakukan cara yang tidak etis agar debitur dan pemegang MTN
percaya dan menyalurkan kredit kepada SNP Finance.
Delloite juga tidak mempertimbangkan akuntabilitas, hasil pekerjaan Delloite
tidak dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban (akuntabilitas) yang dalam
menyelesaikan pekerjaan audit. Hal ini dibuktikan dengan  Ketika terjadi
peningkatan hutang dan hutang yang menjadi non performing loan, harusnya ini
sudah menjadi lampu kuning bagi Deloitte untuk memberikan opini going
concern atas laporan keuangan SNP Finance.

3. Responsibility (tanggung jawab)


SNP finance sebagai perusahaan seharusnya melakukan
pertanggungjawaban prinsip kehatihatian, mematuhi peraturan internal
perusahaan dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya. Tetapi hal ini tidak
di lakukan oleh SNP Finance, ia melakukan kegiatannya dengan cukup
sembrono. SNP Finance membuka keran pendanaan baru dengan membuka
MTN untuk mengatasi kredit bank. Ini yang disebut gali lubang dengan tutup
lubang, yang akhir nya membuat SNP Finance dari segi financial semakin
terpuruk.
Delloite sebagai auditor dan Kantor Akuntan Publik juga tidak berhati-hati
dalam memberikan opini audit, sehingga opini yang diberikan menjadi
menyesatkan bagi para pengguna laporan keuangan, sehingga dampaknya jadi
mengakibatkan kerugian material dalam jumlah besar. Apabila Delloite pada saat
mengaudit SNP Finance penuh dengan kehati-hatian dengan adanya opini
tersebut, akan menjadi warning bagi para kreditornya untuk berhati – hati dalam
menyalurkan pinjaman. 

4. Independence (kemandirian)
SNP finance juga seharusnya menghindari benturan kepentingan dan
segala macam bentuk tekanan atau pengaruh yang dapat memengaruhi
pengambilan keputusan. Tekanan yang di hadapi oleh SNP Finance adalah
potensi gagal bayar kepada pihak bank, dimana ia sudah mengalami kesulitan
keuangan (financial distress) yang mengarah pada kebangkrutan, akibat hal
tersebut SNP finance membuat pengambilan keputusan dengan menerbitkan
MTN, melakukan pemalsuan data, dan hal-hal yang merugikan bagi dirinya,
kreditur maupun debitur yang diharapkan akan membuat SNP Finance bisa
mempertahankan bisnisnya,
Delloite juga terganggu independensi ia mengetahui bahwa kliennya
mengalami kesulitan keuangan seharusnya Deloitte juga mengetahui bahwa hal
ini menjadi faktor tekanan/pressure bagi perusahaan untuk melakukan
kecurangan/fraud, yaitu dengan memanipulasi laporan keuangan agar tampak
baik.

5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran)


SNP Finance seharusnya memperhatikan dan memperlakukan
kepentingan shareholder dan pihak ketiga dengan kesetaraan dan kewajaran.
Memberikan informasi yang tidak menyesatkan dan bersikap adil , tidak hanya
mementingkan perusahaan diri dan mengabaikan kepentingan shareholder
maupun stakeholder.
Deloitte seharusnya mengkategorikan kliennya tersebut sebagai high risk,
atau beresiko tinggi melakukan fraud. Dengan adanya kondisi high risk tersebut,
mengacu pada standar audit yang dikeluarkan oleh International Standard on
Auditin g (ISA) no 330 tentang respon auditor terhadap resiko kecurangan
klien, Tetapi Delloite malah memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada
laporan keuangan SNP Finance.

 Sanksi yang di dapat SNP Finance dan Delloite atas pelanggaran Etika
Untuk manajemen dari SNP Finance sendiri saat ini kasusnya telah ditangani
oleh Bareskrim Polri. Mereka diduga melanggar pasal berlapis, yaitu KUHP 362
tentang pemalsuan surat, KUHP 362 tentang penggelapan dan KUHP 378
tentang penipuan.
Sanksi kepada Deloitte diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui
siaran pers tertanggal 1 Oktober 2018, OJK memberikan sanksi kepada Akuntan
Publik (AP) Marlina dan AP Merliyana Syamsul, keduanya dari KAP Satrio Bing
Eni dan rekan (pemegang afiliasi Deloitte di Indonesia), dan juga KAP Satrio
Bing Eny dan rekan sendiri. Sanksi yang diberikan adalah pembatalan hasil audit
terhadap kliennya yaitu SNP Finance dan pelarangan untuk mengaudit sektor
perbankan, pasar modal dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB).

  Dasar pemberian Sanksi oleh OJK Bahwa AP Marlinna, AP Merliyana Syamsul


dan Deloitte telah melakukan pelanggaran berat yaitu melanggar POJK Nomor
13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik. Pertimbangannya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Telah memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi


keuangan yang sebenarnya

2. Besarnya kerugian terhadap industri jasa keuangan dan


masyarakat yang ditimbulkan atas opini kedua AP tersebut atas
Laporan Keuangan Tahunan Audit (LKTA) SNP Finance

3. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa


keuangan akibat dari kualitas penyajian oleh akuntan publik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bagian 3: Kontrol Aksi, Personil, Dan Budaya
    Bagian 3: Kontrol Aksi, Personil, Dan Budaya
    Dokumen42 halaman
    Bagian 3: Kontrol Aksi, Personil, Dan Budaya
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • The Relation Between Internal Forecasting Sophistication
    The Relation Between Internal Forecasting Sophistication
    Dokumen17 halaman
    The Relation Between Internal Forecasting Sophistication
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 14
    Pertemuan 14
    Dokumen5 halaman
    Pertemuan 14
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Liburanku Alvin 3a 03
    Liburanku Alvin 3a 03
    Dokumen1 halaman
    Liburanku Alvin 3a 03
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Balanced Scorecard
    Balanced Scorecard
    Dokumen19 halaman
    Balanced Scorecard
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Jambu Biji
    Jambu Biji
    Dokumen2 halaman
    Jambu Biji
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Cat. Agama Kls III Semester 1 PH 1
    Cat. Agama Kls III Semester 1 PH 1
    Dokumen2 halaman
    Cat. Agama Kls III Semester 1 PH 1
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • RISIKO DAN PENTINGNYA
    RISIKO DAN PENTINGNYA
    Dokumen17 halaman
    RISIKO DAN PENTINGNYA
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Sinom
    Sinom
    Dokumen3 halaman
    Sinom
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Akuntansimanajemen PDF
    Akuntansimanajemen PDF
    Dokumen199 halaman
    Akuntansimanajemen PDF
    FMsupersoccer 01 Team
    Belum ada peringkat
  • Kunyit Asam
    Kunyit Asam
    Dokumen1 halaman
    Kunyit Asam
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Mangga Golek
    Mangga Golek
    Dokumen2 halaman
    Mangga Golek
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Jenis Daging
    Jenis Daging
    Dokumen1 halaman
    Jenis Daging
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Asal Usul Buah Pala
    Asal Usul Buah Pala
    Dokumen2 halaman
    Asal Usul Buah Pala
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Kambium
    Kambium
    Dokumen2 halaman
    Kambium
    Bela Indah Prastiwi
    100% (1)
  • Bro Koli
    Bro Koli
    Dokumen1 halaman
    Bro Koli
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Kecambah
    Kecambah
    Dokumen1 halaman
    Kecambah
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Mangga Madu
    Mangga Madu
    Dokumen3 halaman
    Mangga Madu
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Mangga Hijau
    Mangga Hijau
    Dokumen1 halaman
    Mangga Hijau
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Bekicot
    Bekicot
    Dokumen2 halaman
    Bekicot
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Gym
    Manfaat Gym
    Dokumen3 halaman
    Manfaat Gym
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Susu Kambing
    Susu Kambing
    Dokumen22 halaman
    Susu Kambing
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Mangga Muda
    Mangga Muda
    Dokumen3 halaman
    Mangga Muda
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Kam Bing
    Kam Bing
    Dokumen1 halaman
    Kam Bing
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Lemon
    Lemon
    Dokumen4 halaman
    Lemon
    LAMPALA PURBA
    Belum ada peringkat
  • Manfaat Gym
    Manfaat Gym
    Dokumen3 halaman
    Manfaat Gym
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Arabic Gum
    Arabic Gum
    Dokumen2 halaman
    Arabic Gum
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • Buah Nanas
    Buah Nanas
    Dokumen1 halaman
    Buah Nanas
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat
  • 7 Manfaat Lain Daun Pisang Yang Belum Banyak Diketahui
    7 Manfaat Lain Daun Pisang Yang Belum Banyak Diketahui
    Dokumen3 halaman
    7 Manfaat Lain Daun Pisang Yang Belum Banyak Diketahui
    Bela Indah Prastiwi
    Belum ada peringkat