METODE PENELITIAN
Kelompok 7
Dosen Pengampu :
Drs.Eswendi, M.Pd
2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Populasi dan Sampel.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Populasi dan Sampel ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Populasi Dan Sampel....................................................................................3
1. Populasi.......................................................................................................................3
2. Sampel.........................................................................................................................4
B. Manfaat Sampel..............................................................................................................5
C. Teknik Pengambilan Sampel...........................................................................................6
1. Probability/Random Sampling....................................................................................7
2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak..............................10
D. Ukuran Sampel..............................................................................................................13
1. Ukuran Sampel Dengan Teori Slovin (1960)...............................................................14
2. Ukuran Sampel Penelitian Penurut Gay, Lr Dan Diehl, Pl (1992)...............................15
3. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Wiratna Sujarweni (2008)...................................15
4. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Jacob Cohen (Dalam Suharsimi Arikunto,
2010:179)..........................................................................................................................16
5. Ukuran Sampel Penelitian Berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac Dan Michael).............16
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan.....................................................................................................................17
B. Saran................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu
secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian
merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri
sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan
jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel
penelitian. Kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan penarikan sampel, karena
metode penarikan sampel lebih praktis, biayanya lebih hemat, serta memerlukan
waktu dan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode sensus. Penentuan
sampel dari suatu populasi, disebut sebagai penarikan sampel.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis, baik pada
penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif,
setidaknya terdapat dua hal yang menjadi masalah atau persoalan yang dihadapi, yaitu
pertama, bahwa persoalan sampling adalah proses untuk mendapatkan sampel dari
suatu populasi. Di sini sampel harus benar-benar bisa mencerminkan keadaan
populasi, artinya kesimpulan hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus
merupakan kesimpulan atas populasi. Sehingga masalah yang dihadapi adalah
bagaimana memperoleh sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili
elemen lain dalam populasi atau mencerminkan keadaan populasi. Kedua, masalah
yang dihadapi dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis
adalah tentang bagaimana proses pengambilan sampel dan berapa banyak unit analisis
yang akan diambil. Sehingga masalah yang dihadapi diantaranya teknik penarikan
1
sampel manakah yang cocok dengan karakteristik populasi, tujuan dan masalah
penelitian yang akan dikaji. Selain itu berapa banyak unit analisis atau ukuran sampel
(sample size) yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Berdasarkan pengertian
diatas, maka makalah ini membahas materi mengenai populasi dan sampel dalam
penelitian kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian populasi dan sampel?
2. Apa saja manfaat-manfaaat sampel
3. Apa saja teknik pengambilan sampel?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya.
2. Untuk mengetahui pengertian sampel.
3. Untuk mengetahui teknik sampling.
4. Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah
penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Secara sederhana, populasi adalah semua
subjek atau objek sasaran penelitian.
Populasi bukan hanya bersifat orang saja, tetapi juga bisa benda-benda alam
lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek
atau objek itu. Wujud subjek itu bermacam-macam, bisa berupa: manusa, hewan,
tumbuh-tumbuhan, barang produk (hasil-hasil kerajinan, basil-basil industri, dan lain-
lain), barang-barang nonproduk (batu, pasir, tanah, air, dan lain-lain), dan bentuk
lingual atau ungkapan verbal (kata, frasa, kalimat, paragraf, teks), atau dokumen dan
barang cetak.
Perlakuan peneliti terhadap subjek atau objek tersebut dapat memungkinkan dua
alternatif status populasi. Pertama, populasi penelitian itu bersatus sebagai objek
penelitian jika populasi itu bukan sebagai sumber informasi, tetapi subagai substansi
yang diteliti, seperti hasil produksi (susu kaleng, cat, topeng, dan lain-lain). Kedua,
populasi penelitian itu berstatus sebagai sumber informasi, seperti manusia dan
dokumen. Dalam survei sosial, orang atau sekelompok orang lazim berfungsi sebagai
sumber informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan diri mereka atau
fenomena-fenomena sosial yang berhubungan dengan mereka. Dalam penelitian
tertentu, populasi penelitian dapat berstatus ganda, sebagai objek penelitian yang
informasinya juga dari populasi itu. Penelitian tentang “perbedaan cara belajar antara
mahasiswa bidang eksakta dan mahasiswa bidang sosial” mengisyaratkan populasi
penelitian akan berstatus ganda: sebagai objek penelitian yang sekaligus juga sebagai
sumber data penelitian.
3
Menurut S. Margono, Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi, populasi berhubungan
dengan data, bukan manusianya. Jika manusia memberikan suatu data, maka
banyaknya atau ukuran populasi akan sama banyaknya dengan ukuran manusia.
Data yang di gunakan dalam penelitian (bahan penelitian), dapat berupa populasi
(universe) atau sampel.
2. Sampel
Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh, comotan atau
mencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak. Dalam hal ini yang
dimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam suatu penelitian, tidaklah
selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memakan
banyak waktu dan biaya yang besar. Oleh karena itu dilakukan pengambilan sampel,
dimana sampel yang diambil adalah sampel yang benar-benar representasi atau yang
mewakili seluruh populasi.
4
B. Manfaat Sampel
Populasi yang jumlahnya tidak terlalu besar, sering juga diteliti secara keseluruhan
tanpa mengambil sampel. Namun kalau jumlah populasi besar, sebaiknya diambil sampel
sebagai bahan kajian. Karena meneliti sebagian saja sebagai sampel penelitian ,
mempunyai banyak manfaat, yaitu:
Manfaat Sampel adalah untuk memperoleh data yang representative dalam kaitanya
dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian. Bila metode pengambilan sampel yang
dipakai tepat, diharapkan individu-individu sampel yang diobservasi maupun mewakili
seluruh anggota populasi dan mampu memberi informasi yang terkait dengan populasi
yang diteliti. Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi pengambilan
keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh bisa memenuhi tujuan tersebut
dibutuhkan ketepatan dari data yang dikumpulkan. Agar data yang diambil berguna maka
data tersebut haruslah objektif (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya),
representative (mewakili keadaan yang sebenarnya), variasinya kecil, tepat waktu dan
relevan untuk menjawab persoalan yang sedang menjadi pokok bahasan.
5
C. Teknik Pengambilan Sampel
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak
atau random sampling / probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan random sampling adalah cara
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada
setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan
dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan
25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud
dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi
dipilih sebagai sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang
lainnya, karena jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda. Jika
peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi,
atau istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampel representatif dan
diambil secara acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauan melakukan
generalisasi hasil penelitian maka sampel bisa diambil secara tidak acak. Sampel tidak
acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak mempunyai data pasti tentang ukuran
populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen populasi.
Contohnya, jika yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar
peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan juga
6
karakteristik konsumen. Karena dia tidak mengetahui ukuran pupulasi yang tepat,
bisakah dia mengatakan bahwa 200 konsumen sebagai sampel dikatakan
“representatif”?. Kemudian, bisakah peneliti memilih sampel secara acak, jika tidak ada
informasi yang cukup lengkap tentang diri konsumen?. Dalam situasi yang demikian,
pengambilan sampel dengan cara acak tidak dimungkinkan, maka tidak ada pilihan lain
kecuali sampel diambil dengan cara tidak acak atau nonprobability sampling, namun
dengan konsekuensi hasil penelitiannya tersebut tidak bisa digeneralisasikan. Jika
ternyata dari 200 konsumen teh botol tadi merasa kurang puas, maka peneliti tidak bisa
mengatakan bahwa sebagian besar konsumen teh botol merasa kurang puas terhadap the
botol.
Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik
lagi. Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random
sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area
sampling. Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik, antara lain
adalah convenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling
1. Probability/Random Sampling.
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah
memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling
frame”. Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan
setiap elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa
berupa data tentang orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga
tentang benda. Jika populasi penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “A”, maka
peneliti harus bisa memiliki daftar semua mahasiswa yang terdaftar di perguruan
tinggi “A “ tersebut selengkap mungkin. Nama, NRP, jenis kelamin, alamat, usia, dan
informasi lain yang berguna bagi penelitiannya.. Dari daftar ini, peneliti akan bisa
secara pasti mengetahui jumlah populasinya (N). Jika populasinya adalah rumah
tangga dalam sebuah kota, maka peneliti harus mempunyai daftar seluruh rumah
tangga kota tersebut. Jika populasinya adalah wilayah Jawa Barat, maka penelti harus
mepunyai peta wilayah Jawa Barat secara lengkap. Kabupaten, Kecamatan, Desa,
Kampung. Lalu setiap tempat tersebut diberi kode (angka atau simbol) yang berbeda
satu sama lainnya.
7
Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisa
dijadikan penentu sampel. Dari sekian elemen populasi, elemen mana saja yang bisa
dipilih menjadi sampel?. Alat yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka
Random, kalkulator, atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan
melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak. Tetapi jika sudah
ratusan, cara undian bisa mengganggu konsep “acak” atau “random” itu sendiri.
8
Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana:
Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi penelitian
berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk mendapatkan
sampel pertama. Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang
terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas
responden berikutnya tetap sama dengan responden pertama. Langkah tersebut
kembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.
Jika peneliti dihadapkan pada ukuran populasi yang banyak dan tidak
memiliki alat pengambil data secara random, cara pengambilan sampel sistematis
dapat digunakan. Cara ini menuntut kepada peneliti untuk memilih unsur populasi
secara sistematis, yaitu unsur populasi yang bisa dijadikan sampel adalah yang
“keberapa”.
Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota
diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel
dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk itu, yang diambil
sebagai sampel adalah 5, 10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
9
dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing
kelompok tersebut.
Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi
penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Proses pengambilan sampel jenis ini
dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih.
10
a) Purposive Sampling
1. Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
2. Usia 18-59 tahun
3. Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
b) Accidental Sampling.
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti
mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini cocok
untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit Steven
Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh
akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
11
Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali
menemukan kasus tersebut. Dengan demikian, peneliti mengambil sampel saat itu
juga, saat menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti melanjutkan pencarian
sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti.
Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang
bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung.
Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung pada warga
Bandung yang dia temui saat itu.
c) Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional,
namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
12
e) Teknik Sampling Jenuh
Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua
anggota populasi sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada kurang dari 30
orang.
D. Ukuran Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel
yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah
sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam
penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan
untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel :
Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian
13
Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat
ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,
pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar
tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan
adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil
peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi
jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
n=N1+Ne2
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam
penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan
pembulatan mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan
ke atas dan sebaliknya.
14
2. Ukuran Sampel Penelitian Penurut Gay, Lr Dan Diehl, Pl (1992)
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian
“Research Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel
penelitian haruslah sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl
didasarkan pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan
bentuk dan karakter populasi serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian,
ukuran pasti sampel yang akan diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yang
sedang digarap.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwa hampir
tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk itu
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah sampel,
dan perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka
penelitiannya dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel boleh
menggunakan rumus slovin.
15
4. Ukuran Sampel Penelitian Menurut Jacob Cohen (Dalam Suharsimi Arikunto,
2010:179)
Formula sampel Jacob Cohen
N=LF²+u+1
Dimana :
N = Ukuran sampel
F² = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian
yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya, agar hasil penelitiannya
lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal
peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://la-banara.blogspot.com/2012/06/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/defenisi-sampling-dan-teknik-sampling.html
http://sandimilzam.blogspot.com/2015/06/v-behaviorurldefaultvmlo_71.html
https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-populasi-dan-sampel.html
https://www.academia.edu/9756750/makalah_metodologi_penelitian_populasi_dan_sempel_
di_susun_oleh
18