Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TERAPI BERMAIN

STASE KEPERAWATAN ANAK

Setase : Keperawatan Anak

Disusun Oleh

Nama : Dwi Wijayanti


NIM : 2008133
Tugas : Individu

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI BERMAINMEWARNAI GAMBAR DI
PERUMAHAN DAHLIA RAYA SEMARANG

POKOK BAHASAN : Terapi Bermain Anak di Perumahan Genuk Sari No. 15


SUB POKOK BAHASAN : Bermain Mewarnai Gambar
WAKTU : Jam 19.00-19.30 WIB
HARI/TANGGAL : Rabu, 21 Juli 2021
TEMPAT : Perumahan Genuk Sari No. 15
SASARAN : Anak Usia 4-5 Tahun
PELAKSANA : Dwi Wijayanti

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan
terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan
anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain adalah agar dapat
melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan
kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat
penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak dirumah sakit
(Wong, 2009). Mewarnai gambar dapat menjadi salah satu media bagi perawat untuk
mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis
menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu yang menggunakan alat
mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantuanak untuk menggunakan
tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Terapi bermain mewarnai
dapat menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah, dari tingkat kecemasan
sedang menjadi tingkat kecemasan ringan (Suryanti, dkk, 2011). Oleh karena sangat
pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi
kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain padaanak usia
toddler dengan cara mewarnai gambar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain mewarnai gambar selama 30 menit, anak
diharapkan dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas melalui pengalaman
bermain serta meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain mewarnai gambar selama 30 menit, diharapkan
anak mampu :
a. Anak dapat lebih mengenali warna
b. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak
c. Mengembangkan imajinasi pada anak
C. Metode & Media
1. Metode
Metode terapi bermain mewarnai gambar yang digunakan adalah individu,
dimanasejumlah anak usia preschool di kumpulkan dalam satu permainan. Namun di
dalam permainan ini seorang anak diharapkan bermain secara individu dalam bentuk
perlombaan. Tujuannya : seorang anak dapat berperan individu dalam sebuah
permainan dan beradaptasi dengan stres yang dialami dan lingkungan. Selain itu
diharapkan pada anak dapat mengasah daya kreatifitas kesabaran melalui permainan
ini.
2. Media
a. Buku bergambar
b. Pensil warna

D. Kegiatan
1. Pengorganisasian
Dwi Wijayanti (Fasilitator) :
a. Memotivasi anak agar dapat kooperatif dalam permainan yang akan dilakukan
b. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
c. Anak tidak boleh dipaksa dalam program bermain
d. Bila anak kelelahan bermain harus dihentikan
e. Permainan berfokus untuk meningkatkan kemampuan kognitif
f. Permainan mewarnai gambar dapat dilakukan sendirian / individu
2. Setting Tempat

Keterangan :

: Anak

: Orang tua

: Perawat/Fasilitator

: Meja

3. Kegiatan Bermain
No Uraian Kegiatan perawat Kegiatan klien
1 Pembukaan a. Salam pembuka a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
d. Kontrak waktu dengan d. Memperhatikan
anak dan orang tua
2 Kegiatan bermain a. Memberikan penjelasan a. Memperhatikan
tentang : b. Memperhatikan
Pengertian mewarnai c. Bertanya
Keuntungan bermain d. Antusias saat
mewarnai menerima
Metode mewarnai peralatan
Hal yang perlu e. Memulai untuk
diperhatikan mewarnai gambar
b. Menjelaskan tata cara f. Menjawab
pelaksanaan terapi pertanyaan
bermain mewarnai g. Mendengarkan
gambar pada anak h. Mewarnai gambar
c. Memberikan kesempatan dengan warna yang
kepada anak untuk cocok
bertanya jika belum jelas i. Memperhatikan
d. Membagikan kertas j. Gembira
bergambar dan pensil
warna kepada anak
e. Fasilitator mendampingi
anak
dan memberikan
motivasi kepada
anak
f. Menanyakan kepada
anak apakah telah selesai
mewarnai gambar
g. Memberitahu anak
bahwa waktu yang
diberikan telah selesai
h. Meminta anak untuk
menunjukkan gambar
yang telah anak warnai
i. Memberikan pujian
terhadap anak yang
mampu mewarnai
j. Mendapatkan hadiah bila
dapat menyelesaikan
permainan
3 Evaluasi a. Melakukan evaluasi dan a. Memperhatikan
pujian kepada anak b. Mendengarkan
b. Mengucapkan terima c. Menjawab salam
kasih kepada anak dan
orang tua
c. Mengucapkan salam
penutup

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktural
a. Persiapan media yang akan digunakan
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Persiapan anak dan orang tua yang akan mengikuti terapi bermain
mewarnai gambar
d. Kontrak waktu
2. Evaluasi Proses
a. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalampermainan
b. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
c. 100 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal
sampai akhir
d. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Evaluasi Hasil
a. Anak merasa aman dan nyaman
b. Mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan
c. Anak dapat menyatakan perasaan senang
d. Orang tua dapat mendampingi anak sampai selesai
e. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktiftas bermain
F. Dokumentasi

G. Lampiran Materi

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR


1. Konsep Tumbuh Kembang
a. Pengertian
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau
dimensi tingkat sel organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Adriana, 2013).
Perkembangan (development) merupakan bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Riyadi, 2009).
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak
Menurut Riyadi (2009) setiap orang tua akan mengharapkan anaknya tumbuh dan
berkembang secara sempurna tanpa mengalami hambatan apapun. Namun ada
banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut antara lain yaitu :
1) Faktor Herediter
Herediter atau faktor keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah.
Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi
dapat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, yang termasuk dalam
faktor genetik ini adalah jenis kelamin, suku atau ras (Riyadi, 2009).
2) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam
menentukan tercapai atau tidaknya potensi yang sudah dimiliki. Yang termasuk
dalam faktor lingkungan ini meliputi lingkungan perinatal yaitu lingkungan
saat dalam kandungan dan lingkungan postnatal yaitu lingkungan setelah bayi
lahir.
a) Lingkungan Perinatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai dari konsepsi sampai lahir
yang meliputi pada waktu ibu hamil, lingkungan mekanis seperti zat kimia,
penggunaan obat-obatan, alkohol atau kebiasaan merokok ibu selama
kehamilan.
b) Lingkungan Posnatal
Selain faktor lingkungan perinatal terdapat juga lingkungan setelah lahir
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
c. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Menurut Hidayat (2008) dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, terdapat
berbagai ciri khas yang membedakan komponen satu dengan yang lain.Proses
pertumbuhan anak memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya
ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan,
lingkar dada dan yang lainnya.
2) Dalam Pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat
pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa
konsepsi hingga dewasa.
3) Pada pertumbuhan dan perkembangan, hilang ciri-ciri lama yang ada selama
pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, gigi susu atau hilangnya
refleks tertentu.

Proses Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari
perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti
perubahan pada fungsi alat kelamin.
2) Perkembangan memilki pola yang konstan yaitu perkembangan dapat terjadi
dari daerah kepala kedaerah kaki.
3) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan mulai dari melakukan hal
yang sederhana sampai melakukan hal yang sempurna.
4) Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian yang berbeda.
d. Dampak Hospitalisasi terhadap Anak
1) Separation ansiety
2) Tergantung pada orang tua
3) Stress bila berpisah dengan orang yang berarti
4) Tahap putus asa : berhenti menangis, kurang aktif, tidak mau makan, main,
menarik diri, sedih, kesepian dan apatis
5) Tahap menolak : Samar-samar seperti menerima perpisahan, menerima
hubungan dengan orang lain dan menyukai lingkungan
2. Konsep Terapi Bermain Mewarnai Gambar
a. Pengertian
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan
untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi
kecemasan dan ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya.
Bermain pada masa pra sekolah adalah kegiatan serius, yang merupakan bagian
penting dalam perkembangan tahun-tahun pertama masa kanak-kanak. Hampir
sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk bermain (Hurlock, 2009).
b. Tujuan Terapi Bermain
1. Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang mormal pada saat sakit. Pada saat
sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan  perkembangannya.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta ide-idenya.
Permainan adalah media yang sangat efektif untuk mengekspresikan
berbagai perasaan yang tidak menyenangkan.
3. Mengembangkan kreativitas dan permainan akan menstimulasi daya  pikir,
imajinasi dan fantasinya untuk menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam
pikirannya.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di
rs .
5. Mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-
anak akibat hospitalisasi.
c. Kategori Permainan
Menurut Saputro dan Intan (2017), terapi bermain diklasifkasikan menjadi 2 yaitu:
1) Bermain Aktif
Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukaan anak,
apakah dalam bentuk kesenangan bemain alat misalnya mewarnai gambar,
bermain puzzle, melipat kertas origami dan menempel gambar. Bermain aktif
juga dapat dilakukan dengan bermain peran misalnya bermain dokter-
dokteran dan bermain dengan menebak kata.
2) Bermain Pasif
Dalam bermain pasif, hiburan atau kesenangan diperoleh dari kegiatan orang
lain. Pemain menghabiskan sedikit energi, anak hanya menikmati temannya
bermain atau menonton televisi dan membaca buku. Bermain tanpa
mengeluarkan banyak tenaga, tetapi kesenangannya hampir sama dengan
bermain aktif.
d. Ciri-ciri bermain
1) Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2) Selalu ada timbal balik interaksi
3) Selalu dinamis
4) Ada aturan tertentu
e. Fungsi Bermain
1) Perkembangan sensorik motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya
meraih pensil
2) Perkembangan kognitif
Membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan)
3) Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok
4) Perkembangan sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok
5) Kesadaran diri (self awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadaporang lain.
6) Perkembangan moral
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan denganaturan kelompok.contoh : dapat menerapkan kejujuran
7) Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak
enak. misalnya : marah, takut, benci.
8) Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakansecara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran.
f. Permainan Puzzle
Menggambar atau mewarnai merupakan salah satu permainan yang memberikan
kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai
permainan penyembuh). Anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan cara
menggambar, ini berarti menggambar bagi anak merupakan suatu cara untuk
berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Suparto, 2003, dalam Paat, 2010).
Sementara gambar merupakan sebuah media yang dapat merangsang otak.
Dengan menggambar, anak akan berpikir dan melakukan analisa terhadap segala
pengalaman yang mungkin pernah dilihat dan diamatinya
(As’adi,2009).Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak
(Erlita, 2006).
Manfaat mewarnai gambar yaitu sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
2) Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik
halus.
3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena
menggunakan media kertas gambar dan crayon.
4) Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu
cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
5) Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat
dan negatif.
6) Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan
benci.
7) Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit (Erlita, 2006)

DAFTAR PUSTAKA

Adriana,D.2013.Tumbuh dan Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak.Jakarta:Salemba


Medika.
Erlita, 2006. Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak.Dimuat dalam http://info.
balitacerdas.co.id/pdf. Diakses pada tanggal 11 Juli 2021.
Hurlock, Elizabeth B. 2009. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta:Penerbit Erlangga  
Paat, T. C. (2010). Skripsi : Analisis Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Prilaku Kooperatif
Pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun) Selama Menjalani Perawatan Di Ruangan
Ester Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado. Manado : UniversitasSam
Ratulangi.
Saputro, Heri dan Intan Fazrin.2017. Anak Sakit Wajib Bermin di Rumah Sakit. Ponorogo:
forum Ilmiah Kesehatan(FORIKES).
Wong. L., Donna, Marilyn Hockenberry, DavidWilson, et all. 2009. Buku Ajar Keperaatan
Pediatrik Volume 2. Jakarta. EGC.

Anda mungkin juga menyukai