Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Bisnis (RSB) adalah suatu dokumen perencanaan yang


harus dibuat oleh setiap organisasi yang mencari laba maupun yang nirlaba.
Puskesmas Ambacang sebagai puskesmas milik Pemerintah Kota Padang juga
harus memiliki RSB sebagai syarat agar bisa ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD). Lingkungan bisnis yang terus berubah memerlukan
pengelolaan perubahan yang dapat memetakan pengaruh kekuatan-kekuatan
terhadap arah organisasi. Pemetaan kekuatan-kekuatan tersebut, akan dijadikan
bahan penyusunan dokumen perencanaan yang diharapkan benar-benar mampu
menampung berbagai kepentingan dan pengetahuan antisipatif sebagai dasar
penetapan keputusan strategis dalam rangka pencapaian visi organisasi.
Dalam upaya mewirausahakan puskesmas maka perubahan Puskesmas
menjadi BLUD adalah sangat tepat. Fleksibilitas yang diberikan akan menjadikan
puskesmas secara leluasa merencanakan alokasi sumber daya, sesuai dengan
perubahan kondisi puskesmas itu sendiri. Diharapkan Puskesmas akan dapat
tumbuh, efisien dalam pengelolaan keuangan dan bahkan bersaing menjadi mandiri
sesuai dengan arah bisnis yang ditetapkan dalam dokumen RSB. Tentu saja dengan
catatan semua pihak berhak dan wajib berkomitmen agar dokumen perencanaan ini
tidak hanya sekadar dokumen kelengkapan administrasi saja.

B. Tujuan

Beberapa tujuan yang hendak dicapai atas penyusunan RSB di antaranya


adalah:
1.  Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
2.  Tersedianya sistem adminstrasi dan pelaporan puskesmas yang baik.
3.  Tersedianya sarana dan prasarana yang layak dan cukup

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 1


4.  Tersedianya pedoman alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan
anggaran.
5.  Untuk menyatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan puskesmas
dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu
layanan yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan.

C. Pengertian dan Ruang Lingkup

Renstra Strategis Bisnis (RSB) adalah dokumen yang mencerminkan adanya


proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan bisnis di bidang
penyediaan jasa layanan kesehatan dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya
pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan
keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik dalam rangka
meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder (pihak terkait) Puskesmas.
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2018 sampai dengan
tahun 2022, yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat pertanggung
jawaban pada unit-unit pelayanan yang ada.

D. Konsep Dasar

Landasan hukum pembuatan strategi bisnis mengacu kepada peraturan


mendagri No.61 tahun 2007 tentang pedoman teknis pengelolaan keuangan BLUD
dimana pada BAB XI dinyatakan bahwa BLUD harus menyusun rencana strategis
bisnis yang mencakup pernyataan Visi, Misi, Program strategis, Pengukuran
pencapaian kinerja, rencana pencapaian 5 tahunan dan proyeksi keuangan 5
tahunan.
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan
sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali
dengan aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan
dijadikan umpan balik untuk perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan
kesehatan pada puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 2


pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup-matinya pasien.
Oleh karena itu perencanaan puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif
tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam
pelaksanaan pengelolaan kinerjanya.

E. Metodologi

RSB disusun oleh suatu kelompok kerja dengan memanfaatkan


dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, dan wawancara. Kelompok Kerja
tersebut terdiri dari seluruh komponen yang memiliki kompetensi perencanaan.
Seluruh isi materi RSB telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan
menggunakan kaidah-kaidah profesi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari
kelompok kerja.
Penyusunan RSB memperhatikan sejarah puskesmas, aspek legal, lokasi
dan isu strategis yang sedang berkembang. Potensi yang dimiliki digali dari
lingkungan baik internal maupun eksternal, posisi puskesmas dan diidentifikasi
faktor-faktor kunci keberhasilannya. Keinginan para pemangku kepentingan
diapresiasi menjadi arah bisnis atau mau dibawa ke mana organisasi puskesmas.
Arah itu tercermin dalam visi, misi dan strategi. RSB disusun dengan menggunakan
konsep SWOT Analycis. SWOT Analycis adalah metode penyusunan strategi
perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal, penyusunannya
meliputi aspek:
 Strenght (Kekuatan)
 Weakness (Kelemahan)
 Opportunity (Peluang)
 Threat (Ancaman)

Berdasarkan asas SWOT tahap awal proses penetapan strategis adalah


menafsirkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh
puskesmas. Puskesmas memformulasikan dan mengimplementasikan strategi

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 3


utama sebagai tahap lanjut pelaksaan tujuan puskesmas. Dalam analisa SWOT
informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan
dilakukannya perubahan pada misi, tujuan, kebijakan atas strategi yang sedang
berjalan.
Dengan mengidentifikasikan beberapa aspek, internal (strength/kekuatan dan
weakness/kelemahan), dan eksternal (opportunities/peluang dan threat/ancaman),
analisis SWOT akan menghasilkan 4 strategi utama:
- SO yaitu menggunakan kekuatan internal untuk mengambil peluang yang ada
diluar
- WO yaitu menggunakan peluang eksternal yang ada untuk memaksimalkan
kesempatan yang ada
- ST yaitu menggunakan kekuatan internal untuk menghindari ancaman dari luar
- WT yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang mungkin ada

F. Keterkaitan Program dengan Renstra DKK

Keterkaitan RSB Puskesmas Ambacang dengan Rencana Strategis Dinas


Kesehatan Kota padang dapat di jelaskan melalui penjabaran Visi dan Misi Dinas
Kesehatan Kota Padang.
Visi Pembangunan Kesehatan Kota Padang yaitu “Mewujudkan Masyarakat
Kota Padang Sehat 2019” yang mengacu pada RPJK-K tahun 2005-2025 dan
RPJMD Kota Padang tahun 2014-2019 dengan visi melindungi kesehatan
masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna.
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kota Padang adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikator Angka Harapan
Hidup dengan sasaran kegiatan sebagai berikut :
a. Menurunkan kasus kematian ibu
b. Menurunkan angka kesakitan
c. Menurunkan kasus kematian bayi
d. Meningkatnya layanan kesehatan pada masyarakat
e. Pemenuhan obat dan perbekalan kesehatan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 4


f. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja

Rencana strategis bisnis Puskesmas Ambacang disusun berdasarkan


kerangka acuan dari visi, misi, tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Padang
karena sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Padang Puskesmas
dalam melaksanakan kegiatan harus mempedomani Renstra DKK sesuai dengan
yang diamanatkan Permenkes No. 75 Tahun 2014.Dimana keberhasilan
pelaksanaan Renstra DKK akan dapat di capai melalui program program yang
dilaksanakan puskesmas.

G. Sistematika Penyajian

Rencana strategis bisnis Puskesmas Ambacang ini disusun dengan


menggunakan sistematika penyajian sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Pengertian dan Ruang Lingkup

D. Kaitan RSB dengan Renstra Dinas Kesehatan

E. Konsep Dasar

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 5


F. Sistematika Penyajian

G. Metodologi

BAB II. PROFIL PUSKESMAS AMBACANG

A. Sejarah Puskesmas Ambacang

B. Profil Wilayah

C. Profil Puskesmas

D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas

BAB III. PERNYATAAN VISI DAN MISI

A. Visi dan misi

B. Ukuran Keberhasilan

C. Nilai-nilai (value) yang dianut Puskesmas

BAB IV. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir

B. Analisis Lingkungan Bisnis

C. Sasaran dan Inisiatif Strategis

D. Kebijakan dan Sasaran Strategis

BAB V. STRATEGI BISNIS PUSKESMAS

A. Program Kerja

B. Kerangka Pembiayaan Lima Tahun

C. Proyeksi Keuangan

D. Proyeksi Rasio Keuangan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 6


BAB VI. PENUTUP

LAMPIRAN

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 7


BAB II
PROFIL PUSKESMAS AMBACANG

A. Sejarah dan Profil Puskesmas

Puskesmas Ambacang terletak di salah satu kelurahan pada Kecamatan Kuranji


kota Padang yaitu kelurahan Pasar Ambacang. Karena terletaknya puskesmas
dikelurahan tersebut maka diberi nama Puskesmas Ambacang Kuranji sesuai
dengan masukan dari berbagai pihak antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kota
Padang dengan sebutan ” Puskesmas Ambacang ” Awalnya pelaksanaan program
puskesmas ini masih bekerja sama dengan Puskesmas Kuranji, karena 4 kelurahan
sebagai wilayah kerja Puskesmas Kuranji. Pada tahun 2006 telah berdiri sendiri
dapat dilaksanakan secara mandiri dan berkesinambungan.
Puskesmas Ambacang diresmikan pada tanggal 05 Juli 2006. Pada awal
berdirinya Puskesmas Ambacang hanya mempunyai 15 orang staf dengan kepala
puskesmas dr. Dewi Susanti Febri yang menjabat sampai Bulan Maret 2009.
Kemudian digantikan oleh dr. May Happy sampai dengan Bulan Agustus 2012.
Setelah itu digantikan oleh Trice Erwiza, SKM.M.Mkes yang masih menjabat sebagai
kepala puskesmas sampai sekarang. Dalam perkembangannya sampai saat ini telah
terdapat 57 orang staf.
Organisasi Puskesmas Ambacang diselenggarakan berdasarkan Peraturan
Daerah Kota padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang pembentukan susunan
organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Kota Padang. Sesuai dengan SK
Walikota Padang no 56 tahun 2008 tentang penetapan Puskesmas induk dan
puskesmas pembantu.
Sebagai puskesmas besarnya tarif pelayanan mengacu pada peraturan daerah
Nomor 11 tahun 2011 tentang Tarif Retribusi bagi Pasien Umum dan peraturan
BPJS bagi pasien JKN.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 8


B.Profil Wilayah
2.1 Geografis

Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15" Lintang Selatan dan +100°
23' 50.14" Lintang Utara dengan luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang sekitar
12 km2. Wilayah kerja Puskesmas Ambacang terdiri dari empat kelurahan yaitu:
Kelurahan Pasar Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Ampang, dan
Kelurahan Lubuk Lintah.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan dengan
kecamatan dan kelurahan yang menjadi tanggung jawab selain Puskesmas
Ambacang. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu :
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Korong Gadang
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pauh dan Lubuk Begalung
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur dan Nangggalo
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 9


Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Melalui GoogleMap

Dilihat dari segi topografis dan geografis Puskesmas Ambacang yang terletak

di Jl. Raya By Pass Ds. Pasar Ambacang, Kec. Kuranji, Kota Padang (± 8 km dari

pusat kota) dapat terjangkau dengan kendaraan roda dua atau roda empat pribadi

maupun sarana angkutan umum berupa angkutan kota, ojek, dll sehingga akses

masyarakat ke puskesmas mudah.

1.1. Luas Wilayah

Luas wilayah puskesmas 12 km2 yang tersebar di kelurahan dengan rata-rata


kepadatan penduduk sebesar 4.224 jiwa /km2.

Tabel 2.1

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 10


LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG TAHUN 2017
No Kelurahan Luas Jumlah Kepadatan Ket
wilayah/ km2 penduduk penduduk /
km2
1 Pasar Ambacang 5,03 18.418 3614,11

2 Anduring 4,04 14.687 3588,11

3 Lubuk Lintah 4,03 10.661 2611,16

4 Ampang 4,03 7.595 1860,04

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa setiap kelurahan tergolong pada kategori
padat dimana kelurahan dengan angka kepadatan penduduk paling tinggi adalah
Kelurahan Pasar Ambacang yaitu 3614,11 dan paling rendah adalah Kelurahan
Ampang yaitu 1860,04
1.2. Demografi

Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ambacang sebanyak 50.694


jiwa. Terdiri dari 25.325 orang laki-laki dan 25.369 orang perempuan. Data sasaran
Puskesmas Ambacang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Data Sasaran Kegiatan Program Puskesmas Ambacang Tahun 2017

Total
Kelurahan Bayi Balita Bumil Bulin Bufas WUS PUS Lansia Pendudu
k
Ps.Ambaca 336 1620 365 349 349 4216 3436 1245 18.418
ng

Anduring 265 1295 291 278 278 3361 2779 993 19.687

Lubuk 195 943 211 201 201 2440 1872 721 10.661
Lintah

Ampang 141 670 151 143 143 1740 1534 513 7595

Jumlah 937 4528 1018 971 971 11757 9621 3472 51.361

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 11


2.3. Keadaan Sosial Ekonomi

Tabel 2.3 Keadaan Sosial Ekonomi

JUMLAH
Pasar Lubuk Andurin Ampan Puskesmas
NO JENIS Ambacan
g Lintah g g
PEKERJAAN
1 PNS 896 38 715 342 1991
2 ABRI/POLRI 48 35 28 10 121
3 PEGAWAI SWASTA 404 128 171 86 789
4 WIRASWASTA/ 750 459 756 173 2138
PEDAGANG
5 PETANI 402 205 170 68 1690
6 TUKANG 540 315 584 160 1599
7 BURUH TANI 138 70 64 37 309
8 PENSIUNAN 680 250 540 228 1698
9 PEMULUNG 38 45 92 3 178
10 JASA LAINNYA 330 390 392 86 1198
11 PENGANGGURAN 347 150 298 83 878

Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa matapencarian penduduk mayoritas

adalah Pedagang/Wiraswasta 16,98 % Dan masih adanya masyarakat yang

penganguran sebanyak 6,9%

Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi

masyarakat. Apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka akan sulit

menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan

kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini akan

mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan. Semakin baik kondisi ekonomi

masyarakat semakin tinggi persentase yang menggunakan jasa kesehatan (Elva,

2012). Data survei kesehatan 1992 memperlihatkan rata-rata penggunaan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 12


pelayanan kesehatan berhubungan dengan meningkatnya pendapatan, baik pada

pria maupun wanita. Oleh karena itu, status sosial ekonomi berhubungan dengan

kondisi seseorang, keluarga, dan masyarakat (Depkes, 2000)

2.4. Keadaan Sosial Budaya

Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang merupakan masyarakat


yang heterogen karena banyaknya masyarakat pendatang yang berada di
perumahan. Namun sebagian besar mereka adalah suku Minangkabau. Budaya
Minang mewarnai kehidupan sehari-hari, antara lain : terlihat dari garis keturunan
dan terkenal sebagai perantau. Seni budaya tradisional dan pola makan masyarakat
Minang yang membudaya sangat sulit di rubah. Makanan lebih cenderung berlemak
dan mengandung kholesterol tinggi terutama berasal dari hewani seperti: kerbau,
sapi dan kambing. Pengolahan yang sedemikian rupa dengan banyak
mempergunakan santan dan minyak membuat cita rasa menjadi lezat. Hal ini sangat
mempengaruhi pola penyakit masyarakat sehingga terjadi peningkatan kasus-kasus
penyakit seperti : Jantung, Stroke, Rhematik dan penyakit degeneratif lainnya.

2.5. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Ambacang


meliputi Pendidikan Dasar (TK/Paud) 8 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 22 sekolah,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 sekolah, Sekolah Menengah Atas SMA/SMK 3
dan 1 Perguruan tinggi.

Tabel 2.5. Sarana Pendidikan Puskesmas Ambacang

Kelurahan TK SD SMP SMU/K PT Ket

Pasar Ambacang 3 10 3 2 -

Anduring 2 6 1 - -

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 13


Ampang 1 3 - - -

Lubuk Lintah 2 3 1 1 1

Jumlah 8 22 5 3 1

2.6. Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Ambacang berupa


25 mesjid dan 40 mushalla yang tersebar di 4 Kelurahan wilayah kerja puskesmas .

2.7 Analisa Sumber Daya Manusia (Tenaga) Kesehatan

Jumlah tenaga di Puskesmas Ambacang Kota Padang tahun 2017 sebanyak


57 orang dengan perbandingan jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsional
umum masing-masing 86 % dan 14 %. Menurut Permenkes No 75 tahun 2014
tentang Puskesmas terdapat 11 tenaga kesehatan yang wajib dipenuhi puskesmas
dan berdasarkan hasil perhitungan dengan metoda analisis beban kerja dari 11
tenaga kesehatan ada beberapa yang belum terpenuhi seperti tabel berikut :

Tabel : 2.6 Jumlah Sumber Daya Manusia (Tenaga) Puskesmas Ambacang Tahun
2017

No Jenis tenaga Kebutuhan Yang tersedia Kekurangan

1 Dokter umum 3 3 0
2 Dokter gigi 2 2 0
3 Perawat 8 8 0
4 Bidan 12 15 0
5 Kesmas 3 4 0
6 Kesling/sanitarian 2 2 0
7 Pranata labor 2 2 0
8 Tenaga gizi 2 2 0
9 Farmasi/apoteker/AA ½ ½ 0
10 Administrasi umum 4 4 0
11 Rekam medik 2 0 2

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 14


Berdasarkan tabel diatas kebutuhan tenaga kesehatan yang belum terpenuhi

adalah tenaga rekam medik.

2.8 Analisa Sarana dan Prasarana Puskesmas

Sarana dan Prasarana yang ada di Puskesmas Ambacang dapat di lihat pada

tabel berikut :

Tabel : 2.7 Sarana dan Prasarana Kesehatan Puskesmas Ambacang

NO Sarana dan Prasarana Jumlah


1 Puskesmas Pembantu (Pustu) 1 Unit
2 Puskeskel (Kelurahan Siaga) 4 Unit
3 Ambulance 1 Buah
4 Kendaraan Roda Dua 3 Buah
5 Sarana dan Prasarana Lain :

 Dokter Praktek Swasta 21

 Klinik Bersalin 4

 BPM 10

29
 Posyandu Balita
12
 Posbindu

2.9 Analisa Anggaran Puskesmas

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan Puskesmas Ambacang selama tahun 2016


berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dana kapitasi JKN yang
berasal dari BPJS Kesehatan dan Non Kapitasi. Jumlah keseluruhan anggaran
Puskesmas Ambacang tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel : 2.8 Jumlah dan Sumber Dana Puskesmas Ambacang Tahun 2016

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 15


Jumlah dana Realisasi %
No Sumber Dana
(Rp) (Rp) Realisasi
1 BOK 178.120.000 172.780.000 97.0

2 Kapitasi JKN 1..290.985.480 1.207.629.153 93.5

3 Non Kapitasi (klaim 137.050.000 29.635.000 61.02


JKN)

Jumlah 1.606.155.480 1.410.044.153 87.80

Pada tabel dibawah ini akan memperlihatkan penyebaran alokasi dana untuk
masing-masing rincian belanja yang ada di Puskesmas Ambacang

Tabel 2.9 Penyebaran Biaya Kegiatan Puskesmas Ambacang Tahun 2016.

Sumber Dana Puskesmas (Rp)


No Rincian Belanja
BOK JKN Non Kapitasi
1 Honor Pengelola Keuangan 6.000.000 - -
2 Alat Tulis Kantor - 48.469.567 -
3 Transportasi/Uang Saku 11.850.000 -
4 Jasa Narasumber/Tenaga Ahli - - -
5 Penggandaan 120.000 7.663.600 -
6 Makan dan Minum Kegiatan 29.350.000 - -
7 Perjalanan Dinas Dalam Daerah 130.800.000 - -
8 Jasa pelayanan - 756.810.288 29.635.000
Jumlah 178.120.000 812.943.455 29.635.000

Berdasarkan tabel di atas rincian anggaran pembiayaan Puskesmas


Ambacang yang terbesar bersumber dari dana JKN (79.6%)

2.9 Analisa Kinerja Pelayanan Kesehatan

Pencapaian kinerja pelayanan kesehatan Puskesmas Ambacang selama tiga


tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

No Jenis kegiatan Pencapaian Trend


2014 2015 2016
1 Cakupan pelayanan 8.6 9.6 9.3 Stabil
kesehatan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 16


2 Manajemen puskesmas 9.8 9.9 9.9 Stabil
3 Pelayanan kesehatan 10 9.9 9.7 Stabil
Nilai Rata-rata 9.4 9.8 9.6 Stabil

Berdasarkan data di atas dapat dilihat gambaran hasil kinerja Puskesmas


Ambacang dari tahun 2014-2016 dikategorikan baik dengan rata-rata nilai 9.6

C.Isu-Isu Strategis Pelayanan Puskesmas

Isu-isu strategis Puskesmas Ambacang antara lain :

a. Upaya Kesehatan

 Kasus kematian ibu masih tetap tinggi dimana pada tahun 2015 ada 2 kasus
kematian ibu, tahun 2016 juga ada 2 kasus dengan penyebab kematian
pendarahan post partum dan infeksi. Penyebab ini dapat diminimalkan
apabila kualitas Antenatal Care dan pelaksanaan persalinan dilaksanakan
dengan baik dan sesuai dengan standar
 Kasus kematian bayi dan balita masih tinggi. Jumlah kasus tahun 2015 9
kasus dan tahun 2016 7 kasus. Penyebab kematian utama adalah infeksi dan
asfiksia terutama pada neonatus. Hal ini dapat disebabkan faktor-faktor
kondisi ibu pada waktu hamil yang sangat berpengaruh pada kondisi bayi,
disamping kelengkapan sarana dan prasarana yang belum memadai serta
kompetensi petugas yang masih kurang optimal.

b. Gizi Masyarakat

 Masih tingginya kasus anemi pada bumil pada tahun 2016 10,28 %. Anemia
pada bumil sangat berdampak pada pertumbuhan janin dalam kandungan
serta kemungkinan timbulnya kemungkinan BBLR dan Perdarahan pada saat
persalinan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan prilaku konsumsi makanan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 17


ibu mulai dari usia remaja dan pada saat hamil. Untuk itu pendidikan gizi
seimbang harus dilakukan dengan pro aktif.
 Capaian ASI Esklusif (bayi usia 0-5 bulan) masih kurang tahun 2016 dari
target 80 % Realisasi 74,5%. Asi merupakan makanan yang sangat penting
bagi bayi usia 0-5 bulan, dengan Asi saja seluruh nutrisi bayi akan bisa
terpenuhi , tetapi masih ada kendala-kendala bagi ibu untuk memberikan ASI
Esklusif pada bayi antara lain :
 Masih rendahnya kepedulian petugas di BPM/Klinik Swasta yang
melakukan pertolongan persalinan untuk mengedukasi ibu untuk
memberikan ASI terutama 3 hari pasca persalinan.
 Masih rendahnya kemauan ibu-ibu menyusui untuk hanya
memberikan ASI esklusif dengan berbagai alasan seperti : anak
yang rewel , ibu belanja, dll.
Mencermati hal di atas di perlukan edukasi yang efektif tentang ASI
dimulai pada persalinan dengan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
 Masih tinggi nya kasus Stunting pada anak SD tahun 2016 11,79 %
SMP 10,6 % dan SMA 4,8 %.
Stunting pada anak sangat dipengaruhi oleh asupan gizi dimasa
lalu yang belum memenuhi kebutuhan dari anak tersebut. Dampak
sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan otak anak. Hal ini
dapat disebabkan oleh : masih rendahnya pengetahuan orang tua
tentang gizi anak serta dampak yang ditimbulkan akibat
kekurangan zat-zat gizi untuk mengatasi hal diatas diperlukan
pendidikan gizi seimbang yang produktif dan prilaku hidup bersih
dan sehat menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan di
masyarakat.
c. Penyakit menular
 Kasus DBD masih tinggi tahun 2015 60 kasus dan tahun 2017 74
kasus penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang dapat
menyebabkan kematian apabila tidka ditangani secepatnya. Ada

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 18


beberapa hal yang menyebabkan peningkatan penyakit DBD di
masyarakat antara lain :
 Lingkungan yang kurang bersih sehingga banyak media-media
tempat nyamuk berkembang biak
 Kurangnya kemauan masyarakat untuk melaksanakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
 Masih rendahnya pengetahuan masyarakat cara penatalaksanaan
dan pencegahan penyakit DBD.
 Capaian penemuan pasien baru BTA (+), masih dibawah target 70 %
yaitu : 48,1 %. Angka ini turun di bandingkan tahun 2015 (56%) hal ini
disebabkan oleh :
 Masih rendahnya penjaringan suspect TB
 Masyarakat tidak mau untuk memeriksakan dahaknya

d. Kesling

 Cakupan jamban sehat masih belum mencapai target 80 % yaitu 65 %.


Masalah dalam pencapaian target ini adalah :
 Masih rendahnya kepedulian masyarakat untuk menggunakan
jamban sehat
 Belum optimalnya pembinaan tentang jamban sehat oleh
petugas puskesmas.
 Masih banyak nya masyarakat yang miskin tidak ada dana
untuk membuat jamban
 Terbatasnya lahan untuk membuat sepitank.

e. Standar Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan


Mulai tahun 2017 indikator SPM telah berubah sesuai Permenkes 43 Tahun
2016, dimana indikator SPM menjadi 12 Indikator namun target pencapaian seluruh
indikator 100%. Hal ini merupakan kerja berat bagi tenaga puskesmas untuk

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 19


mencapai target 100% masing masing indikator.
f. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga (PIS-PK).
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dengan mendatangi keluarga. Pelaksanaan pendekatan keluarga di
Puskesmas, focus pada penyelesaian satu per satu kelurahan di wilayah kerjanya.
Setelah satu kelurahan diselesaikan pendataan sampai tahap intervensi kemudian
dapat menjadi contoh untuk dimulainya pendataan di kelurahan lainnya sampai
selesai intervensi. Pelaksanaan dengan strategi focus satu persatu tersebut
menjadi lesson learned sehingga di kelurahan selanjutnya diharapkan lebih baik
dan optimal.
g. Gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)
Mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat dengan cara peningkatan
edukasi hidup sehat, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan pencegahan
dan deteksi dini penyakit, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,
peningkatan perilaku hidup sehat dan peningkatan aktivitas fisik. Tujuan dari
gerakan masyarakat berperilaku sehat adalah kesehatan terjaga, lingkungan
bersih, produktif dan biaya berobat berkurang.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 20


BAB III
ARAH BISNIS PUSKESMAS AMBACANG

A. VISI
Dalam fungsinya sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan di
wilayah kecamatan Kuranji, Puskesmas Ambacang mempunyai VISI :
“Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang sehat
2019”.

B. MISI

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 21


MISI : “Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan
pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan yang bermutu”.

C. Tujuan
“Mendukung terwujudnya kecamatan sehat” dengan indikator “indeks
keluarga sehat”.

D. Nilai-nilai (value) yang dianut Puskesmas


Dalam melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, setiap pegawai
Puskesmas Ambacang bekerja sesuai MOTTO “Pelayanan Kami Cepat, Tepat,
Terukur dan Bermutu dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Dan
mempunyai TATA NILAI : “AMBACANG “

A : Akuntable

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan pedoman dan pelayana yang


ditetapkan

M : Malu

Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya

B: Berkeadilan

Tidak membeda-bedakan suku, agama, tingkat ekonomi dalam memberikan


pelayanan

A : Amanah

Selalu memegang teguh kerahasiaan jabatan dan kerahasiaan pasien yang dilayani

C : Cakap

Memberikan pelayanan berdasarkan kaidah profesi (bertanggung jawab, inovatif,


kreatif dan optimis)

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 22


A: Attitude

Selalu bersikap positif (mengerti, menerima, menghargai dan memperlakukan


secara wajar ) terhadap semua pasien dan masyarakat

N : Normatif

Bekerja selalu menjaga norma yang berlaku di masyarakat dan berpegang teguh
kepada norma agama

G : Giat.

Selalu memiliki semangat kerja dan daya juang tinggi dalam menjalankan tugas

D. Sasaran Strategis dan Kebijakan


Sasaran strategis dan kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Ambacang
mengacu kepada tujuan sasaran strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padang yang
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2. Matriks Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan


Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Mendukung Meningkatkan Tersedianya 1. Meningkatnya K1
terwujudnya Pelayanan pelayanan ANC dan K4 bumil.
kecamatan kesehatan ibu di Puskesmas, 2. Meningkatnya
sehat hamil Jaringan dan pelaksanaan ANC
Jejaring terpadu (10T) di
Puskesmas dan
Jejaring .
3. Meningkatnya
pelaksanaan kelas
bumil.
4. Meningkatnya
pelaksanaan P4K.
5. Meningkatnya
pemanfaatan buku

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 23


KIA

  Meningkatkan Persalinan dengan 1. Meningkatnya


Pelayanan tenaga kesehatan cakupan ibu bersalin
kesehatan ibu di fasilitas di faskes
bersalin kesehatan 2. Peningkatan
kemampuan tenaga
bidan dalam
menolong persalinan
3.Meningkatnya
cakupan
pelaksanaan PNC

  Meningkatkan Terlaksananya 1.Meningkatnya


pelayanan penanganan manajemen terpadu
kesehatan bayi bayi baru lahir bayi muda (MTBM).
baru lahir sesuai standar 2.Meningkatnya
penyelenggaraan
konseling IMD).
3.Meningkatnya
konseling ASI
dipuskesmas dan
jejaring
  Meningkatkan Tersedianya 1.Meningkatnya
program pelayanan KB di cakupan Akseptor
keluarga puskesmas, KB aktif
berencana jejaring dan 2.Meningkatnya
jaringan penyelenggaraan KB
kesehatan pasca persalinan
3.Meningkatnya
pendidikan
KESPRO/KB di SLTA
dan perguruan
tinggi
  Meningkatkan Peningkatan 1.Ditemukan secara
pelayanan pelaksanaan dini penyimpangan
kesehatan deteksi dini tumbuh kembang balita
balita tumbuh kembang 2.Meningkatnya
(DDTK) balita cakupan imunisasi
dasar lengkap bayi
3.meningkatnya
cakupan vitamin A bayi
balita
4.meningkat nya
manajemen terpadu
balita sakit
  Meningkatkan Peningkatan 1. Meningkatnya
pelayanan pelaksanaan cakupan pelakanaan
kesehatan usia upaya skrining anak sekolah

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 24


pendidikan kesehatan 2. Menyelenggarakan
dasar dan sekolah (UKS) program gizi anak
remaja sekolah (Progas)
3.Meningkatnya
pelaksanaan pelayanan
kesehatan peduli
remaja (PKPR)
4.Meningkatnya
cakupan imunisasi anak
sekolah (BIAS)
Meningkatkan Peningkatan 1.Meningkatnya
pelayanan pelaksanaan cakupan pelaksanaan
kesehatan skrining POSBINDU (PTM)
pada usia kesehatan usia 2.Meningkatnya
produktif 15-59 tahun cakupan penyuluhan
PHBS
3.Peningkata cakupan
pemeriksaan IVA
Meningkatkan Peningkatan 1.Meningkatnya
pelayanan pelaksanaan cakupan pelaksaan
kesehatan usia skrining posyandu lansia
lanjut (Lansia) kesehatan usia 2.Meningkatnya
60 tahun keatas cakupan deteksi
gangguan mental
emosional dan perilaku
(MMSE)
Meningkatkan Peningkatan 1.meningkatnya
pelayanan skrining dan pelaksanaan skrining
kesehatan pengobatan faktor risiko hypertensi
penderita penderita dan DM
hypertensi/DM hypertensi/DM/ 2.Meningkatnya
/Gangguan gangguan jiwa pelaksanaan pgrogram
jiwa berat/HIV&AIDS rujuk balik
berat/HIV&AID 3.Meningkatnya
S pengawasan kepatuhan
pengobatan pasien
TB/DM/Gangguan jiwa
berat
4.Meningkatnya
penyuluhan PHBS
Meningkatkan Peningkatan 1.Meningkatnya
kesehatan Sanitasi Total cakupan STMB
lingkungan Berbasis 2.Meningkatnya
Masyarakat pelaksanaan pemicuan
(STBM) 3.Meningkatnya
pemeriksaan sampel air
minum/Damiu
Meningkatkan Peningkatanan 1.Meningkatnya
mutu indeks kunjungan puskesmas

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 25


pelayanan kepuasan 2.Berkurangnya
puskesmas masyarakat pengaduan masyarakat
terhadap pelayanan
puskesmas

BAB IV
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir

Puskesmas Ambacang adalah salah satu unit pelayanan kesehatan di


wilayah Kecamatan Ambacang Kota Padang. Namun demikian derajat kesehatan
masyarakat masih di bawah harapan, yang ditunjukkan dengan masih tingginya
angka kematian ibu dan angka kematian bayi, salah satu upaya yang harus
dilakukan adalah meningkatkan peran puskesmas Hal yang perlu diperhatikan
adalah kondisi lingkungan baik yang mendukung maupun yang menghambat.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 26


Perilaku masyarakat yang sehat, pemerataan pelayanan kesehatan dan peningkatan
derajat kesehatan yang optimal
Untuk mengukur kinerja puskesmas digunakan beberapa indikator yang dapat
mewakili penilaian dengan menggunakan analisa SWOT. Kerangka indikator kinerja
yang digunakan dibatasi pada ketersediaan data. Dimungkinkan adanya,
indikator-indikator lainnya yang lebih tepat digunakan dalam menilai kinerja
puskesmas, namun hal itu belum dapat disajikan dalam masing-masing unit kerja
yang bermanfaat dalam proses penyusunan program dan kegiatan pada setiap
penyusunan anggaran tahunan.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 27


Tabel 4.1
Evaluasi Kinerja Puskemas Ambacang
Tahun 2014-2016

No Indikator kinerja 2014 2015 2016


Target Realisas Target Realisasi Target Realisasi
i
1 Cakupan kunjungan ibu 94 94.5 95 97.1 95 96.2
hamil K4
2 Cakupan komplikasi 75 80.8 80 92.7 80 88.3
kebidanan yang ditangani
3 Cakupan pertolongan 93 96.3 95 96.1 95 96
persalinan oleh nakes yang
memiliki kompetensi
kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 92 90 95 93.9 95 93.6
5 Cakupan neonatus dgn 89 100 89 100 90 100
komplikasi yang ditangani
6 Cakupan kunjungan bayi 94 89.5 95 94.6 95 95
7 Cakupan desa/kelurahan 97 100 100 100 100 100
UCI
8 Cakupan pelayanan anak 86 85 90 94.8 90 93.2
balita
9 Cakupan pemberian MP ASI 100 100 100 100 100 100
pada anak 6-24 bulan
10 Cakupan balita gizi buruk 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
11 Cakupan penjaringan 100 97.2 100 99 100 99.5
kesehatan siswa SD
setingkat
12 Cakupan peserta KB aktif 75 75.5 75 77.4 75 79.5
13 Cakupan penemuan 100 100 100 100 100 100
penanganan penderita
penyakit AFP rate per
100.000 penduduk < 15
tahun
14 Cakupan penemuan 100 35 100 68 100 95
penderita pneumoni balita
15 Cakupan penemuan 70 40.3 70 48.1 70 49.4
penderita TB BTA +
16 Cakupan penemuan 100 100 100 100 100 100
penderita diare
17 Cakupan pelayanan 100 31.6 100 34.2 100 41.1
kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin
18 Cakupan desa yang 100 100 100 100 100 100
mengalami KLB yang

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 28


dilakukan penyelidikan
epidemologi < 24 jam
19 Cakupan desa siaga aktif 70 100 80 100 85 100
.

B. Analisa Lingkungan Internal

1. Organisasi dan Manajemen

Organisasi dan manajemen tingkat Puskesmas termasuk Puskesmas


Ambacang secara baku telah diatur dalam Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
puskesmas dan permenkes No.44 tahun 2016 tentang pedoman manajemen
puskesmas. Manajemen puskesmas juga didukung dalam Perwako No.58 tahun
2008 yang berisikan struktur organisasi dan tata kerja Puskesmas sebagai UPT
Dinas Kesehatan. Terkait dengan hal tersebut, posisi organisasi Puskesmas dalam
legal aspek sangat kuat, karena merupakan bagian dari Pemerintah Daerah.
Perubahan-perubahan yang terkait dengan organisasi Puskesmas dalam
menunjang pelayanannya tetap terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Kepala
Daerah.

2. Keuangan

Sumber pendapatan Puskesmas Ambacang berasal dari Belanja Operasional


Kesehatan (BOK), Kapitasi JKN dan Non Kapitasi. Kondisi keuangan Puskesmas
Ambacang dari segi pendapatan dan biaya selama tahun 2014-2016 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2
Realisasi Penggunaan Dana Operasional Puskesmas Ambacang
Tahun 2014
No Sumber Dana Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp)
1 JKN 1.488.904.000 1.343.311.001 145.592.999
2 BOK 65.000.000 65.000.000 -

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 29


Jumlah 1.553.904.000 1.408.311.001 145.592.999

Tabel 4.3
Realisasi Penggunaan Dana Operasional Puskesmas Ambacang
Tahun 2015
No Sumber Dana Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana
(Rp)
1 JKN / BPJS 1.549.460.999 1.384.698.403 164.762.596-
2 Dana BOK 75.000.000 75.000.000 -
3 Jumlah 1.624.460.999 1.459..698.403 164.762.596-

Tabel 4.4
Realisasi Penggunaan Dana Operasional Puskesmas Tahun 2016
No Sumber Dana Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana
(Rp)
1 BPJS 1..290.985.480 1.207.629.153 83.356.327
2 Dana BOK 178.120.000 172.780.000 5.340.000-

Jumlah 1.469.105.480 1.380.409.153 88.696.327-

Dari segi keuangan Puskesmas Ambacang dalam belanja operasionalnya


mulai dari Upaya Kesehatan Perorangan, Upaya kesehatan masyarakat khusus dan
penunjang sangat memadai dengan bantuan secara penuh dari Pemerintah.
Efisiensi penggunaan anggaran juga terjadi di Puskesmas Ambacang dibuktikan
dengan tidak adanya LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) yang menunjukkan temuan
penyalahgunaan atas anggaran yang dikelola.

3. Produk Layanan
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Ambacang mengacu pada
Permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas dimana ada 3 upaya kesehatan
yang dilaksanakan di puskesmas yaitu :
a. Upaya kesehatan masyarakat
- Upaya kesehatan masyarakat esensial dan perkesmas dengan
program : Promkes, KIA/KB, Gizi, Kesling, P2P, dan Perkesmas

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 30


- Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan dengan program :
UKS, Kesehatan Gigi dan Mulut, Indera, Hatra, Jiwa, Lansia, PTM,
UKK, Kesorga

b. Upaya Kesehatan Perorangan, Farmasi dan Laboratorium dengan


kegiatan :
- Pengobatan (UGD, Poli Umum, Poli Lansia, Poli Anak, Poli Ibu, Poli
Gigi, Poli KB, Poli TB, VCT )
- Farmasi (Apotik dan gudang obat)
- Laboratorium
- Rekam medik
- Klinik sanitasi, klinik Gizi

5. Budaya kerja
Budaya kerja staf Puskesmas Ambacang menganut sistem kebersamaan
dengan azas gotong royong. Disiplin kerja dalam mendukung budaya ini tetap
berpedoman kepada aturan kepegawaian yang berlaku dalam tatanan
kepemerintahan. Terkait dengan hal tersebut dalam budaya kerja yang dibangun
secara internal menjadi salah satu kekuatan Puskesmas Ambacang untuk
berkembang yaitu :
a. Bertanggung jawab dan setulus hati dalam melaksanakan tugas
b. Tepat waktu, bekerja tuntas selalu berusaha untuk lebih baik
c. Pro aktif, berpikir inovatif dan bekerja secara profesional
d. Saling menghormati sesama karyawan dan menghargai setiap pendapat
e. Teman kerja sebagai mitra dan saling bantu
f. Menjalin rasa kebersamaan, persaudaraan dan selalu bekerjasama dalam
pelaksanaan tugas
g. Selalu menjaga citra puskesmas
h. Memperlakukan pasien/pelanggan sebagai saudara sendiri
i. Patuh terhadap komitmen, jujur pada diri sendiri dan orang lain
j. Menyelesaikan konflik secara musyawarah dalam semangat kebersamaan.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 31


6. Sarana Prasarana
Sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Ambacang sudah mencukupi, alat
pendukung untuk pelayanan kesehatan sudah memadai , perbaikan alat-alat sudah
ada anggaran. Tempat pelaksanaan kegiatan posyandu masih belum kondusif .
Tempat parkir puskesmas bergabung dengan kantor KAN Pauh IX . Beberapa
ruangan pelayanan masih kecil dan ruang labor yang kurang memadai.

7. Sistem Informasi

Pada Puskesmas Ambacang sudah ada alur pelayanan puskesmas yang


terpampang sehingga masyarakat sudah memahami cara pendaftaran, dan alur
pelayanan serta alur rujukan medis. Sistem informasi rekam medis di Puskesmas
Ambacang dilakukan secara manual menggunakan buku status
pasien,menggunakan jaringan internet Catatan rekam medis disimpan di ruangan
rekam medis Puskesmas Ambacang.
Untuk pelayanan database di tingkat Puskesmas yang meliputi data UKP,
UKM, dan Yansus, penunjang seudah menggunakan komputer di masing-masing
program dalam pengolahan datanya, namun collecting datanya masih manual.
Pengelolaan ini dilakukan oleh petugas pengolah data puskesmas yang di cross
check setiap bulan dalam kegiatan Lokakarya Mini Puskesmas.
8. Sumber Daya Manusia
Ketenagaan Puskesmas Ambacang dalam memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan terhadap konsumen sebagai berikut:
Tabel 4.4
Analisa Sumber Daya Manusia Puskesmas Ambacang
No Jenis tenaga Kebutuhan Yang tersedia Keterangan

1 Dokter umum 3 3 Sudah mencukupi


2 Dokter gigi 2 2 Sudah mencukupi
3 Perawat 8 8 Sudah mencukupi
4 Bidan 12 15 Sudah mencukupi
5 Kesmas 3 4 Sudah mencukupi

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 32


6 Kesling/sanitarian 2 2 Sudah mencukupi
7 Pranata labor 2 2 Sudah mencukupi
8 Tenaga gizi 2 2 Sudah mencukupi
9 Farmasi/apoteker/AA ½ ½ Sudah mencukupi
10 Administrasi umum 4 4 Sudah mencukupi
11 Rekam medik 2 0 Belum mencukupi

Tenaga kerja kesehatan Puskesmas Ambacang masih memiliki beberapa


kekurangan yaitu kurangnya ketenagaan bagian Rekam Medis. Tenaga yang
melayani karcis dan RR dan tidak memiliki latar belakang yang cukup untuk
pengaturan administrasi dan rekam medis.
Tabel 4.10
Analisis Internal Puskesmas Ambacang

Kekuatan Kelemahan
No Objek Yang Dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Organisasi dan manajemen +
2 Keuangan +
3 Sumber Daya manusia + -
4 Kinerja UKP + -
5 Kinerja UKM +
6 Sarana dan Prasarana + -
7 Sistem Informasi +
8 Budaya kerja +
Jumlah 0 16 0 -3 0 0
Skor 16 -3
Total Skor 13

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Ambacang saat


ini mempunyai kekuatan dengan total nilai 16 dan kelemahan 3 dengan posisi positif
dimana, kekuatan lebih besar dari kelemahan sehingga mutu pelayanan yang
dilaksanakan dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 33


C. Analisa Lingkungan Eksternal
1. Akses/Keterjangkauan Puskesmas

Puskesmas Ambacang berada di Jl By Pass Kuranji Km 8,5 Kota Padang,


dengan 4 kelurahan dan jumlah penduduk 51.361 jiwa, dengan luas wilayah kerja 12
km2 dan batas wilayah sebagai berikut :

Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kuranji.


Timur : Wilayah kerja Puskesmas Pauh.
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Andalas.
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Nanggalo.

Topografi wilayah pada umumnya datar dan semua wilayahnya dapat dilalui
oleh kendaraan roda 2 dan roda 4 dengan jarak tempuh terjauh hanya kurang lebih
10 menit.

2. Peluang Konsumen Puskesmas

Data demografi yang dikumpulkan meliputi jumlah total penduduk, kepadatan


penduduk per kelurahan penduduk menurut jenis kelamin dan usia.

Tabel 4.12
Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Penduduk per kelurahan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 34


Tahun 2014 - 2016
No Sasaran Tahun
2014 2015 2016
1 Jumlah Penduduk 48.552 49.966 50.694
2 Bayi 972 946 940
3 Balita 4.572 4.551 4.542
4 Bumil 1.070 1.025 1.021
5 Bufas 1.021 978 975
6 Lansia 4.059 4.056 3.319

Sasaran puskesmas, sebagaimana tercantum pada tabel diatas merupakan


konsumen Puskesmas dari tahun ke tahun. Fluktuasi dari data tersebut mengalami
peningkatan, sehingga memberikan peluang kepada Puskesmas secara lebih besar
lagi terhadap mobilisasi peningkatan derajat kesehatan. Hal ini dapat dilakukan
apabila UKM dilaksanakan secara baik. Kondisi tersebut didukung dalam table yang
berisi cakupan UKM 3 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa fluktuasi sasaran
Puskesmas dapat menjadi sumber peluang terhadap peningkatan derajat kesehatan
di wilayah kerja Puskesmas Ambacang.

3. Kebijakan BPJS

Menurut UU No.40 tahun 2004 dan PP No.72 tahun 2006 sejak tahun 2014
telah berlaku pola BPJS dalam pelayanan kesehatan masyarakat termasuk
pelayanan kesehatan dasar tingkat Puskesmas.
Kebijakan tersebut beimplikasi kepada Puskesmas untuk menyiapkan pola
tata kelola keuangan melalui pola PPK BLUD. Pola ini juga didukung dengan
terbitnya Perpres No.32 Tahun 2014 dimana pengelolaan kapitasi BLUD
dilakukan secara mandiri pada PPK dasar termasuk Puskesmas.

4. Perilaku Masyarakat

Masyarakat Kota Padang merupakan bagian dari masyarakat Sumatera Barat


yang penduduk aslinya dalah suku Minang Kabau. Budaya Minang mewarnai
kehidupan sosial sehari-hari, antara lain terlihat dari pola matrilineal dalam garis

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 35


keturunan dan terkenal sebagai perantau. Seni budaya tradisional serta
keindahan alam Minang terkenal dan menjadi salah satu objek wisata andalan
Indonesia. Puskesmas berpeluang untuk memanfaatkan situasi ini dengan
menyediakan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya.
Pola makan masyarakat Minang yang sudah membudaya dan sulit dirubah,
cenderung berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, terutama berasal dari
hewan sembelih seperti kerbau, sapi, dan kambing yang diolah sedemikian rupa
dengan banyak santan kelapa sehingga cita rasanya menjadi lezat. Hal ini akan
berpengaruh terhadap pola penyakit masyarakat terutama akan terjadi
peningkatan kasus- kasus penyakit jantung, diabetes, stroke, rhematik serta
penyakit degeneratif lainnya.

5. Pola Penyakit Masyarakat

Pola penyakit yang berkembang di masyarakat pada wilayah kerja


Puskesmas Ambacang 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Ambacang Tahun 2014
No Nama Penyakit Kunjungan
1 ISPA 4.055
2 Observasi Febris 1.206
3 Penyakit pulpa periaptikal 1.206
4 Gastritis 995
5 Penyakit kulit alergi 920
6 Rematik 872
7 Penyakit infeksi 750
8 Hipertensi 673
9 Persistensi 525
10 Diare 448

Tabel 4.15
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Ambacang Tahun 2015
No Nama Penyakit Kunjungan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 36


1 ISPA 4.856
2 Penyakit Pulpa 1.553
3 Obs. Febris 1.150
4 Gastritis 1.016
5 Penyakit infeksi 1.002
6 Alergi 729
7 RA/Gout 720
8 HT 671
9 Diare 449
10 Persistensi 350

Tabel 4.14
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Ambacang Tahun 2016
No Nama Penyakit Kunjungan

1 ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) 4910

2 Gastritis 1198

3 Necrosis of Pulp 1164

4 Observasi Febris 1162

5 Hipertensi 895

6 Osteoartritis 766

7 Penyakit kulit dan infeksi 696

8 Dermatitis 680

9 Cepalgia 376

10 Gastroenritis 375

Dari tabel diatas, trend penyakit masyarakat di wilayah kerja Puskesmas


Ambacang sudah beralih kepada tingginya penyakit degeneratif seperti:
hipertensi. Penyakit ini cenderung membutuhkan biaya tinggi dalam
pemeliharannya. Penyakit ini tidak menular, namun jika dikaitkan dengan gaya
hidup masyarakat seperti yang telah dibahas diatas, trend penyakit ini tidak
menguntungkan Puskesmas.
Untuk penyakit menular yang berpotensi wabah, secara umum tidak
termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Ambacang. Potensi

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 37


wabah yang terjadi dalam 3 tahun terakhir adalah DBD, namun masih dalam
kategori terbatas.

6. Kompetitor
Kompetitor yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang adalah
kompetitor di bidang UKP terbatas pada pelayanan persalinan, namun untuk
pelayanan UKM, Puskesmas terlegitimasi untuk melakukan pelayanan secara
menyeluruh dan komprehensif yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif menurut Undang-undang kesehatan.

Dari segi kompetitor, untuk pelayanan Puskemas Ambacang ada beberapa


kompetitor, antara lain :
a. Klinik Swasta (BPJS) :3
b. Praktek Dokter : 18
c. Bidan Praktek Swasta : 11
Dari data di atas dapat di ketahui bahwa competitor tersebut dapat
mempengaruhi kunjungan di Puskemas Ambacang .Dan bisa mengurangi kapitasi
Puskemas Ambacang

7. Mobilitas Penduduk
Mobilitas masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ambacang kebanyakan
bekerja dengan mobilitas tinggi seperti bekerja di kantor dan sebagainya,
sehingga masyarakat kurang berpartisipasi untuk mengikuti kegiatan puskesmas
seperti posyandu. Dikarenakan mobilitas masyarakat yang tinggi banyak
masyarakat yang menitipkan anak-anak di PAUD sehingga kurang partisipan
untuk kegiatan di Puskesmas.

8. Regulasi
Sejumlah perundang-undangan dan peraturan yang berpengaruh terhadap
Puskesmas Ambacang sampai saat ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, Bab II
pasal 3 tentang tujuan perlindungan konsumen, Bab III pasal 4 tentang hak

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 38


konsumen untuk mendapatkan ganti rugi, dan pasal 7 tentang kewajiban
pelaku usaha untuk menjamin mutu produk.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2004, tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional, pasal 19-21 tentang jaminan kesehatan bagi
keluarga miskin.
3. Undang-Undang Republik Indonesia No.29 Tahun 2004, tentang Praktek
Kedokteran, Bab VI pasal 29 tentang registrasi dokter dan Bab VII pasal
36,37 tentang surat izin praktek dan pasal 44 tentang standar pelayanan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.23 Tahun 2005, tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan BLUD.
6. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan,Susunan Organisasi dan Tata Kerja Teknis Daerah Kota
Padang(2016 yang terbaru)
7. SK Walikota Padang Nomor 56 Tahun 2008 tentang Penetapan Puskesmas
Induk dan Puskesmas Pembantu
8. SK walikota Padang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Restribusi Jasa Umum
maka pelayanan di puskesmas dilakukan secara gratis

9. Sosial Budaya
Budaya masyarakat yang mendukung kegiatan pembangunan kesehatan
serta menerima perbaikan dan mutu hidup, kehidupan masyarakat yang agamis
(mayoritas islam) merupakan peluang dilakukannya pendekatan keagamaan.

10. Jejaring Informasi Masyarakat/UKBM


Adanya peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan berupa UKBM serta
masih cukup tinggi sifat kegotong royongan dalam pembangunan, adanya kader
kesehatan, dokter kecil, pertemuan majelis taklim/pengajian, adanya momentum
program kesehatan di masyarakat yang strategis (GSI, Kelurahan Siaga ) yang
merupakan jejaring informasi masyarakat sangat berkontribusi dalam
pelaksanaan program puskesmas.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 39


Atas dasar pengukuran data eksternal yang diuraikan di atas, selanjutnya
data pengukuran dijadikan obyek analisis pada masing-masing perspektif
sebagai peluang atau ancaman bagi puskesmas dengan kesimpulan sebagai
berikut:

Tabel 4.16
Analisis Eksternal Puskesmas Ambacang

Peluang Hambatan
No Objek Yang Dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Akses/ keterjangkauan +
Puskemas
2 Peluang konsumen + -
3 Kebijakan +
4 Perilaku masyarakat + -
5 Pola penyakit masyarakat -
6 Kompetitor -
7 Mobilitas penduduk -
8 Regulasi +
9 Sosial budaya +
10 Jejaring informasi masyarakat +
Jumlah 0 6 12 -1 -8 0
Skor 18 -9
Total Skor 9

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Puskesmas Ambacang


saat ini mempunyai peluang dengan total nilai 18 dan hambatan 9 dengan posisi
positif, dimana peluang lebih besar dari hambatan sehingga pelaksanaan program
dapat dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan kedua analisa tersebut diatas dimana analisis eksternal dan


internal keduanya menunjukkan hasil yang positif, selanjutnya kami

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 40


menggambarkan dalam hasil analisis tersebut dalam kuadran SWOT menuju
Puskesmas BLUD.

Peluang : 18
Hambatan :9
Analisa Eksternal : 9

Kekuatan : 16
Kelemahan :3
Analisa Internal : 13

Opportunity (Peluang)

III. Turn Around I. Agresif


(Ubah strategi)

Puskesmas Ambacang
3
Weakness (Kelemahan)

INTERNAL 16
9 Strength (Kekuatan)

IV. Defensi II. Diversification

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 41


(Strategi bertahan) (Strategi diversifikasi)

Matriks SWOT

Perpaduan antara faktor peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan
merupakan penentu positioning dalam matriks SWOT. Variabel-variabel yang merupakan
peluang, ancaman, kekuatan, serta kelemahan yang diperoleh dari tahap I (tahap
masukan) bila dimasukkan kedalam matriks SWOT akan menunjukkan positioning
Puskesmas Ambacang seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Tabel 4.17 Matriks SWOT

Internal Strength Internal Weaknesses

1. Organisasi dan 1. Sumber daya


manajemen kesehatan
2. Keuangan 2. UKP
3. SDM 3. Sarana Prasarana
4. UKP
5. UKM
6. sarana dan prasarana
7. Sistem informasi
8. Budaya Kerja
External Opportunities Future Quadrant Internal Fix-it Quadrant
1.akses keterjangkauan 1. Peningkatan mutu a. Memanfaatkanregulasi
puskesmas pelayanan di tingkat dan kebijakan BPJS
2.peluang konsumen Puskesmas untuk membenahi
3.kebijakan 2. Peningkatan fasilitas puskesmas
4.perilaku masyarakat kualitas SDM dalam b. Peningkatan kualitas
5.regulasi menunjang regulasi SDM dengan regulasi
6.sosial budaya 3. Peningkatan yang ada
7.jejaring informasi kualitas program c. Melengkapi sarana dan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 42


masyarakat UKM dengan prasarana puskesmas
memberdayakan dengan dukungan
masyarakat dan regulasi yang ada
swasta
External Threat External Fix-it Strategi Survival Quandrant
1.peluang konsumen 1. Memberdayakan 1. Dengan fasilitas fisik
2.perilaku masyarakat masyarakat untuk yang tersedia,
3.pola penyakit berpola hidup sehat pelayanan kesehatan
masyarakat melalui kegiatan UKM tetap dilaksanakan
4.kompetitor yang bermutu untuk merubah pola
5. mobilitas penduduk 2. Menurunkan resiko hidup sehat masyarakat
penyebaran penyakit 2. Dengan keterbatasan
pada masyarakat sumber daya
melalui peningkatan kesehatan puskesmas
kualitas pelayanan diupayakan untuk
UKP pengendalian pola
3. Meningkatkan penyakit yang ada pada
kepuasan konsumen masyarakat dan
melalui pelayanan persaingan dengan
UKP, UKM, dan kompetitor
penunjang

D. Posisi Puskesmas
Strategi program dan kegiatan dalam pelaksanaan Puskesmas Ambacang
sebagai BLUD di Kota Padang dirumuskan berdasarkan matriks SWOT yang telah
dijabarkan sebelumnya. Pelaksanaan program yang telah disusun tersebut dalam
operasionalnya berpedoman kepada standar operasional puskesmas ataupun
protap yang telah disusun yang mengacu kepada perundang-undangan yang
berlaku.
Posisi Puskesmas Ambacang pada bagan diatas menggambarkan bahwa
pertumbuhan puskesmas Agresif, puskesmas memiliki peluang cukup besar untuk
meraih pangsa pasar yang sangat potensial di Kota Padang. Peluang tersebut akan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 43


dapat dicapai apabila puskesmas mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan
mengatasi beberapa kelemahan utama seperti pada ketersediaan SDM, sarana dan
prasarana, kualitas pelayanan dan promosi/ pemasaran.
Diharapkan dengan adanya perencanaan strategis bisnis dan
pelaksanaannya secara konsisten, Puskesmas Ambacang mampu untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka
memuaskan harapan masyarakat dan stakeholders.

E. Faktor- Faktor Kunci Keberhasilan


Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat dikemukakan lima faktor kunci
keberhasilan, sebagai berikut:
1.    Adanya fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan tetap memperhatikan aspek
pengendalian internal yang berpihak pada kepentingan pasien.
2.    Menerapkan standar pelayanan minimum, meliputi standar input, standar output
dan standar mutu secara konsisten sesuai kaidah ilmu kedokteran klinik dan
standar yang ditetapkan oleh departemen teknis terkait serta melakukan evaluasi
kinerja mutu pelayanan secara periodik dengan mengembangkan sistem
pengukuran data kinerja secara bertahap.
3.    Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan puskesmas yang ada dalam
memecahkan persoalan-persoalan elementer puskesmas melalui pendidikan dan
pelatihan.
4.    Penataan kelembagaan dengan memperjelas peran dan komitmen semua
komponen puskesmas yang berfokus pada peningkatan mutu layanan serta
mengembangkan budaya kerja organisasi yang dilandasi etika kerja sesuai
pedoman perilaku yang telah ditetapkan.
5.    Pemanfaatan pendanaan subsidi pemerintah secara efisien untuk memicu
peningkatan mutu layanan.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 44


BAB V

STRATEGI BISNIS PUSKESMAS

Strategi bisnis merupakan upaya-upaya yang dilakukan puskesmas


untuk mencapai sasaran strategis yang ditetapkan. Upaya-upaya
tersebut dilakukan dengan menyusun program-program kerja yang
direncanakan dengan memperhatikan kekuatan sumber dana yang
dimiliki. Program kerja yang diarahkan pada pencapaian sasaran
strategis dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Program Kerja
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi
dalam upaya pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV.
Adapun secara sistematis program-program kerja diarahkan pada pencapaian
keberhasilan yang mendukung sasaran strategis dalam dua perspektif Basic
sebagai berikut:
1. Sasaran meningkatnya kepuasan pasien
Program dalam perspektif pelanggan diarahkan untuk meningkatkan
kepuasan kepada pelanggan. Beberapa program dimaksud merupakan program
lokalitas kewenangan UPTD, sebagai berikut:
a.     Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
b.     Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 45


Program kerja Puskesmas Ambacang 2016 terlampir.
Sasaran meningkatkan kepuasan pasien :
- Meningkatkan keramahan tamahan pelayanan kepada pasien
- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien

2. Sasaran meningkatnya pelayanan kepada masyarakat miskin


Sasaran meningkatkan pelayanan kepada masyarakat miskin :
- Meningkatkan kegiatan sasaran kepada ibu hamil
- Meningkatkan pelayanan gizi pada masyarakat miskin

Tabel 5.1
Program Kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2018-2022
Target
JENIS
PERNYATAA 2018 2019 2020 2021 2022
No LAYANAN
N STANDAR Prog SPM Prog SPM Prog SPM Prog SMP Progr SPM
DASAR
ram ram ram ram am
1 Pelayanan Setiap ibu 97 % 100% 97 % 100% 98 % 100% 99 % 100% 100 % 100%
kesehatan hamil
ibu hamil mendapatkan
pelayanan
antenatal
sesuai standar
2 Pelayanan Setiap ibu 96 % 100% 96 % 100% 97 % 100% 99 % 100% 100 % 100%
kesehatan bersalin
ibu bersalin mendapatkan
pelayanan
persalinan
sesuai standar
3 Pelayanan Setiap bayi 95 % 100% 95% 100% 95 % 100% 96 % 100% 97 % 100%
kesehatan baru lahir
bayi baru mendapatkan
lahir pelayanan
kesehatan
sesuai standar
4 Pelayanan Setiap balita 94 % 100% 95 % 100% 96 % 100% 97 % 100% 98 % 100%
kesehatan mendapatkan
balita pelayanan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 46


kesehatan
sesuai standar
5 Pelayanan Setiap anak 95% 100% 95% 100% 97% 100% 99% 100% 100 % 100%
kesehatan pada usia
pada usia pendidikan
pendidikan dasar
dasar mendapatkan
skrining
kesehatan
sesuai standar
6 Pelayanan Setiap Warga 40 % 100% 50% 100% 55 % 100% 57 % 100% 60 % 100%
kesehatan Negara
pada usia Indonesia usia
produktif 15 s.d 59
tahun
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
7 Pelayanan Setiap Warga 70 % 100% 72% 100% 75 % 100% 77 % 100% 80 % 100%
kesehatan Negara
pada usia Indonesia usia
lanjut 60 tahun ke
atas
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
8 Pelayanan Setiap 23,7 100% 23,3 100% 23% 100% 22,8 100% 22,50 100%
kesehatan penderita 9% 8% 0% %
pada hipertensi
penderita mendapatkan
hipertensi pelayanan
kesehatan
sesuai standar
9 Pelayanan Setiap 6,37 100% 6,27 100% 6,17 100% 6,0 100% 5,90 % 100%
kesehatan penderita % % % %
pada Diabetes
penderita Mellitus

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 47


Diabetes mendapatkan
Mellitus pelayanan
kesehatan
sesuai standar
10 Pelayanan Setiap Orang 100 100% 100 100% 100 100% 100 100% 100% 100%
kesehatan Dengan % % %% %
pada orang Gangguan
dengan Jiwa (ODGJ)
gangguan Berat
jiwa berat mendapatkan
pelayanan
kesehatan
sesuai standar
11 Pelayanan Setiap orang 56 % 100% 70 % 100% 75 % 100% 80 % 100% 85 % 100%
kesehatan dengan TB
orang mendapatkan
dengan TB pelayanan TB
sesuai standar
12 Pelayanan Setiap orang 65 % 100% 70 % 100% 75 % 100% 80% 100% 85% 100%
kesehatan beresiko
orang terinfeksi HIV
dengan (ibu hamil,
resiko pasien TB,
terinfeksi HIV pasien IMS,
waria/transgen
der, pengguna
napza, dan
warga binaan
lembaga
permasyarakat
an)
mendapatkan
pemeriksaan
HIV sesuai
standar

Tabel 5.2

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 48


Program Kerja Pelaksanaan Isu-Isu Stretegis Puskesmas Ambacang
Tahun 2018-2022

No. Isu-isu Indikator Kinerja Target


Strategis 2018 2019 2020 2021 2022
1 Kasus kematian Penurunan angka 0.10 % 0.10 % 0.10 % 0.10 % 0.10 %
ibu tetap tinggi kematian ibu
2 Kasus kematian Penurunan angka 6.50 % 6.40 % 6.30 % 6.20 % 6.10 %
bayi dan balita kematian bayi dan
masih tinggi balita
3 Kasus anemia Penurunan kasus < 10 % <9% <8% <7% <6%
pada ibu hamil anemia pada ibu
masih tinggi hamil
4 Capaian Asi Tercapainya target 85 % 87 % 89 % 90 % 90 %
Eksklusif masih ASI Eksklusif (0-5
rendah bulan)
5 Kasus stunting Penurunan kasus < 10 % <9% <8% <7% <6%
pada anak stunting pada anak
SD/SMP/SMA SD/SMP/SMA
masih tinggi
6 Penemuan Tercapainya target 75 % 77 % 79 % 80 % 81 %
pasien baru TB penemuan TB BTA
BTA + masih +
rendah
7 Penggunaan Peningkatan 80 % 82 % 85 % 87 % 90 %
Jamban sehat penggunaan
masih rendah jamban sehat oleh
masyarakat
8 PIS-PK tercapainya indeks > 0.80 > 0.80 > 0.80 > 0.80 > 0.80
keluarga sehat
9 GERMAS Peningkatan 80 % 82 % 85 % 87 % 90 %
pelaksanaan

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 49


GERMAS di
masyarakat

Tabel 5.2
Kerangka Pembiayaan Program Kerja Tahun 2018-2022

B.Rencana Investasi

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 50


BAB VI

PENUTUP

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 51


Dokumen rencana strategi bisnis Puskesmas Ambacang memuat kajian
strategis untuk dapat memberikan gambaran tentang arah pengembangan
Puskesmas 5 tahun ke depan. Dalam pelaksanaannya dokumen ini akan menjadi
arahan dan pedoman dalam penyusunan bisnis anggaran Puskesmas 5 tahun ke
depan.

Selain sebagai pedoman dalam penyusunan RSB dokumen ini juga disusun
sebagai pedoman dasar dalam evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kinerja
puskesmas 5 tahunan. Semoga RSB ini memberikan sumbangan nyata bagi upaya
memantapkan kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di kota
Padang.

Padang, Oktober 2017


Pimpinan Puskesmas Ambacang

Trice Erwiza, SKM.M.MKes


NIP. 19641012 198406 2001

Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 52


Rencana Strategis Bisnis Puskesmas Ambacang 2018-2022 53

Anda mungkin juga menyukai