PEMBAHASAN
A. Definisi Falsafah
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-
sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.)
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.
Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin,
usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi. Keperawatan adalah
Falsafah keperawatan mengkaji penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas, serta
keingintahuan tentang gambaran sesuatu yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada
metoda empiris.
Roy memiliki delapan falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat
berdasarkan prinsip falsafah veritivity.falsafah humanisme/ kemanusiaan “mengenali
manusia dan sisi subyektif manusia dan pengalamannya sebagai pusat rasa ingin tahu dan
rasa menghargai”. Sehingga ia berpendapat bahwa seorang individu :
1. saling berbagi dalam kemampuan untuk berpikir kreatif yang digunakan untuk mengetahui
masalah yang dihadapi, mencari solusi
2. bertingkahlaku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum aksi-
reaksi
3. memiliki holism intrinsic
B. Paradigma Keperawatan
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai saat ini
paradigma keperawatan masih berdasarkan 4 komponen yang diataranya manusia,
keperwatan, kesehatan dalam rentang sehat sakit dan lingkungan. Sebagai disipin ilmu,
keperawatan akan selalu berkembang untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan sehingga paradigma keperawatan akan terus
berkembang.
Klasifikasi
Di bawah ini adalah pandangan beberapa ahli tentang perkembangan paradigma keperawatan
diantaranya :
Johnson
Memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari 2 sistem mayor yaitu
biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan dengan tujuan primernya.
King
Memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa, pengontrol,
bertujuan, bereaksi dan berorientasi pada waktu.
Leininger
Levine
Newman
Memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri dari bio
psiko sosial, kultural dan saling berkembang.
Orem
Roger
Roy
Watson
Banyak ahli yang membahas tentang beberapa konsep keperawatan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk
beraktifitas.
King (1971)
Keperawatan ialah proses aksi dan interaksi, untuk membantu individu dari berbagai
kelompok umur dan memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka pada
saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cidera dan
penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang kehidupan.
V. Handerson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit untuk
menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehimgga individu
tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit, atau meninggal
dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak
menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.
2.2 Konsep Manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan.manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma keperawatan ini
bersifat individu,kelompok dan masyarakat daam suatu sistem.sistem tersebut dapat meliputi:
a. Biologic
1. Manusia merupakan suatu susunan system organ tubuh
2. Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
3. Tidak terlepas dari hukum alam dilahirkan berkembang à mati
b. Psikologik
1. Manusia mempunyai struktur kepribadian
2. Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan
3. Mempunyai daya fikir dan kecerdasan
c. Sosial
Manusia perlu hidup bersama orang lain dan saling kerja sama untuk memenuhi kebutuhan
dan tuntutan hidupnya
Dituntut untuk bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang ada
d. Kultural
1. Manusia mempunyai nilai dan kebudayaan yang membentuk jatidirinya
2. Sebagai pembeda dan pembatas dalam hidup sosial
Kultur dalam diri manusia bisa diubah dan berubah tergantung lingkungan manusia hidup.
e. Spiritual
1. Mempunyai keyakinan / mengaku adanya Tuhan
2. Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalan dengan sifat religius yang
dianutnya
- Batasan
- Tujuan
Manusia sebagai system terbuka yang terdiri dari berbagai sub system yang saling
berhubungan secara terintegrasi untuk menjadi satu total system
King Perubahan energi didalam maupun diluar organisme yang ditujukan melalui respon
perilaku terhadap situasi kejadian dan orang
Kebutuhan pada satu tingkat harus terpenuhi sebelum beralih ke tingkat berikutnya
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan { safety and security needs }
3. Kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki { love and belonging needs }
Kebutuhan Fisiologis
- Oksigen dan pertukaran gas
- Cairan
- Makanan
- Eliminasi
- Aktifitas
- Sex
- Kebutuhan akan perlindungan dari udara, dingin, panas, kecelakaan, infeksi
- Perasaan tidak tergantung, kompeten, respek terhadap diri sendiri dan orang lain
- Dapat mengenal diri dengan baik tidak emosional, punya dedikasi tinggi, kreatif,
percaya diri dan sebagainya
3. Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda.
5. Kebutuhan dapat membuat seseorang berfikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang
internal dan eksternal.
6. Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
7. Kebutuhan saling berkaitan beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan
mempengaruhi kebutuhan lainnya.
1. Penyakit
Perawat dapat membina hubungan yang berarti dengan pasien. Dapat membantu
pasien menyadari kebutuhan mereka dan mengembangkan cara yang sehat untuk memenuhi
kebutuhan.
a. Erikson : jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta dan
rasa memiliki terpenuhi.
b. Maslow : kebutuhan aktualisasi dirinya utuh mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1) Realistik, melihat kehidupan secara penuh dan objektif, tentang apa yang diobservasinya.
4) Mempunyai dugaan yang benar terhadap sesuatu kebenaran dan kesalahan.
5) Sering / selalu akurat dalam memprediksi kejadaian yang akan dating.
8) Mempunyai dedikasi untuk bekerja sama, bertugas dari tempat kerja.
13) Menghargai diri sendiri, tidak membutuhkan kemasyura, mempunyai perasaan kontrol
terhadap diri sendiri.
18) Berfokus pada masalah { problem centred } tidak berfokus pada pribadi.
A. Sejarah Keperawatan
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini,
keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan
kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah
perkembangan keperawatan di dunia :
1. Mother Instink
Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan, keperawatan ada sebagai
suatu naluri (instink). Setiap manusia pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk
menjaga kesehatan, menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui
anak dan perilaku masih banyak perilaku lainnya.
2. Animisme
Manusia pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa keadaan sakit adalah disebabkan
oleh arwah/roh halus yang ada pada manusia yang telah meninggal atau pada manusia yang
hidup atau pada alam ( batu besar, pohon, gunung, sungai, api, dll). Untuk mengupayakan
penyembuhan atau perawatan bagi manusia yang sakit maka roh jahat harus di usir, para
dukun mengupayakan proses penyembuhan dengan berusaha mencari pengetahuan tentang
roh dari sesuatu yang mempengaruhi kesehatan orang yang sakit. Setelah dirasa mendapatkan
kemampuan, para dukun berupaya mengusir roh dengan menggunakan mantra-mantra atau
obat-obatan yang berasal dari alam.
Pada tahap ini manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa,
manusia yang sakit disebabkan oleh kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan orang
yang sakit dilakukan pemujaan kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan
demikian dapat dikatakan bahwa kuil adalah tempat pelayanan kesehatan.
4. Ketabiban
Mulai berkembang kemungkinan sejak ± 14 abad SM, pada masa ini telah dikenal
teknik pembidaian, hygiene umum, anatomi manusia.
Berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan pelayanan perawatan yang
diberikan dari rumah ke rumah, tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan
pelayanan kepada masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu
keperawatan kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang mengasingkan diri dari
keramaian dunia, dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat
pelayanan kesehatan (RS) pada masa itu.
Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul, dimana program itu
menghasilkan perawat-perawat terdidik. Pendidikan keperawatan diawali di Hotel Dien dan
Lion Prancis yang kemudian berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana. Pada awalnya
perawat terdidik diseleksi dari para pengikut agama dimana tenaga mereka diperbantukan
dalam kegiatan perawatan paska terjadinya perang salib. Tokoh perawat yang terkenal pada
saat (1182 – 1226) itu adalah St Fransiscas dari Asisi Italia
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sejak abad ini termasuk ilmu
kedokteran dan keperawatan. Florence Nightingale (1820-1910) adalah tokoh yang berjasa
dalam pengembangan ilmu keperawatan, beliau mendirikan sekolah keperawatan moderen
pada tahun 1960 di RS St. Thomas di London.
6. Keperawatan preventif
A. Pengertian
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari
penyakit, cacat dan kelemahan.
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan
social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
3. Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan
fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961
Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri
dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan social yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan
kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya
kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
Meskipun terdapat banyak pengertian/definisi, konsep sehat adalah tidak standart atau baku
serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh
seseorang masih mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing
orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak
orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan
bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya
dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang
bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat
harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis. Kesehatan sebagai suatu spectrum
merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam
rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan
hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Konsep Sakit
A. Pengertian
1. Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik
aktivitas jasmani, rohani dan social
2. R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan
individu.
3. Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau
sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “
kematian “, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian
maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak
kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).
1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi
menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.
2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary
prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya
sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu
early diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.
2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.
3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll
4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
D. Tingkat Pencegahan
Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and
prompttreatment), pembatasan cacat (disability limitation)
Pencegahan tersier: rehabilitasi.
1. Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang
dilakukan ialah:
a. Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap masalah kesehatan.
b. Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama
untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang
lebih buruk lagi.
3. Pencegahan tersier
a. Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.
a. Rentang sehat
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal,sehat sekali dan
sejahtera.dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi aspek
fisik,emosi,sosial dan spiritual.maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah:
pertama, memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai
manusia;kedua, memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan; dan ketiga,
memiliki hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit. Keyakinan terhadap kesehatan
didasarkan informasi yang faktual/kesalahan informasi, pikiran sehat/mitos, dan kenyataan
atau harapan yang salah. Karena keyakinan terhadap kesehatan biasanya mempengaruhi
perilaku sehat, maka keyakinan tersebut dapat berpengaruh secara positif/negatif terhadap
tingkat kesehatan klien.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa faktor antara lain
persepsi tentang tingkat sehat, faktor-faktor yang dapat di modifikasi seperti demografi(misal
jenis dan tempat perumahan), kepribadian, dan persepsi terhadap keuntungan yang dapat
diperoleh dari perilaku sehat yang positif. Faktor pengaruh stasus kesehatan, antara lain:
1.Perkembagan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mempuyai arti
bahwa perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status kesehatan seseorang
karena akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan
perubahan dalam perilaku kesehatan.
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan
status kesehatan kearah yang optimal.
5.Keturunan
6.Lingkungan
7.Pelayanan
b.Rentang sakit
Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit,sakit,sakit kronis dan kematian.
1.Tahap gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan ditandai adanya
perasaan tidak nyaman terhadap dirinya karena timbulnya suatu gejala.
4.Tahap penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,di mana srsrorang akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit
c. Sistem pendidikan
Pada system pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai system dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki system pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori
keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
6. Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia)Pendidikan atau pematangan
tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang
dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.Hubungan
interpersonal yang merupakan factor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai
asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu Manusia = individu dipandang sebagai suatu
organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
Masyarakat/lingkungan = budaya dan adapt istiadat merupakan factor yang perlu
dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan. Kesehatan = didefinisikan sebagai
perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan kea rah
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Keperawatan = dipandang sebagai proses
interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan materina force dan alat
edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi
interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dan mencapai resolusi
masalah.Suatu model dapat diuraikan secara rinci kebutuhan utama/primer.
Tujuan asuhan keperawatan Kepribadian yang berkembang melalui hubungan
interpersonal mendidik dalam pemenuhan kebutuhan klien.o KlienSystem dari yang
berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta
selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
Peran nurse berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai orang asing, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal. Sumber
kesulitanAnsietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan
orang lain mengancam keamanan psikologik dan biologic individu. Focus intervensiAnsietas
yang disebabkan oleh hubungan interpersonal yang mempengaruhi perkembangan
kepribadian .4 komponen sentral yaitu proses interpersonal, perawat, pasien dan ansietas.
Cara intervensiProses interpersonal terdiri dari 4 fase yaitu :
e. Fase orientasiLebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif falam
pemberian askep pada klien.
f. Fase identifikasiTerjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan askep yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita
sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan
bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa
: Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawatIndividu mandiri terpisah dari
perawat FaseIndividu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.
g. eksplorasiMemungkinkan suatu situasi pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti Fase resolusiSecara
hubungan dalam proses interpersonal. pasien melepaskan diri
h. bertahap dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi potensi.Keempat fase tersebut
merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat membimbing pasien dari rasa
ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan
sosial.Perawat mempunyai 6 peran sebagai Orang asing ( stranger ) berbagi rasa hormat
berikut : positif pada pasien. Perawat menghadapi kliendan minat yang dikenalkan pada
seperti tamu yang Nara sumber ( resources person ) situasi baru. memberikan jawaban yang
spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada
area permasalahan yang Pendidik ( teacher ) merupakan kombinasi semua memerlukan
bantuan. Kepemimpinan ( leadership ) mengembangkan dari hubungan yang demokratis
sehingga merangsang individu peran yang lain untuk berperan Perngasuh pengganti
( surrogate ) membantu individu keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
belajar tentang interpersonal. Konselor ( consellor ) meninhgkatkan pengalaman individu
menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
8. Johnson
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson,
1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan
perilaku berikut:
a. perilaku mencari keamanan
b. perilaku mencari perawatan
c. menguasai diri sendiri dan lngkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
d. mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
e. mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
f. perilaku seksual dan identitas peran
g. perilaku melindungi diri sendiri
Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku diatas,
yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif
didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi
normal, perilaku klien menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas. Perawat mengidentifikasi
ketidakmampuan beradaptasi seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan
untuk mengatasi masalah dalam memenuhi kebutuhan tersebut.