Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 11

SISTEM EKONOMI ISLAM DAN


KESEJAHTERAAN UMAT
NAMA KELOMPOK :
- UMMUL KALSUM
- ANITA
- MUNIRAH
- SOPIA
SISTEM EKONOMI ISLAM
DAN KESEJAHTERAAN
UMAT
ETOS KERJA ISLAMI

MANAJEMEN ZAKAT

MANAJEMEN WAKAF
1. SISTEM EKONOMI ISLAM
 Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Pengertian Sistem Ekonomi Islam merupakan
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia itu
memenuhi kebutuhan hidupnya, sesuai dengan
lingkungan dan masanya, dengan sarana-sarana
atau sumberdaya yang bersifat alternatif guna
mencapai keberuntungan dunia dan akhirat yang
didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah.
 Kesejahteraan Umat
Ajaran Islam sangat perhatian terhadap
terwujudnya kesejahteraan umat. Hal ini dibuktikan
dengan adanya ajaran tentang perintah-perintah dan
larangan-larangan: Yaitu perintah membayar zakat
bagi umat Islam yang memenuhi syarat, Adanya
perintah untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan, dan mencintai sesama umat. Dan
larangan berupa pelarangan riba, boros dll.
 Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
1. Hidup hemat tidak bermewah-mewah.
2. Pelarangan Riba.
3. Menjalankan usaha-usaha halal.
4. Impementasi zakat.
5. Berbagai sumber daya yang ada dipandang
sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt
kepada manusia.
2. ETOS KERJA ISLAMI
 Kata etos (ethos), berasal dari bahasa yunani yang berarti
sikap, kepribadian, watak, karakter. Sementara kata kerja
merujuk pada pengertian kegiatan (aktivitas) yang memiliki
tujuan serta usaha yang sangat sungguh sungguh untuk
mewujudkan aktivitasnya tersebut memiliki arti. Dengan
demikian etos kerja islami dapat dirumuskan sebagai
aktivitas yang dilakukan seorang muslim dengan
mengerahkan segala kemampuan yang dimilikinya untuk
mengaktualisasikan dirinya sebagai hamba Allah, yang
melahirkan hasil pekerjaan yang terbaik dan bermanfaattidak
hanya untuk dirinya tapi juga untuk orang lain.
3. MANAJEMEN ZAKAT
 Pengertian Zakat
Kata zakat berasal dari kata “zaka” yang berarti
berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Menurut Imam
Nawawi jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu
disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah
banyak dan melindungi kekayaan dari kebinasaan.
Jadi Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan
umat Islam menjelang akhir bulan Ramadhan, sebagai
pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakan salah satu
rukun ketiga dari Rukun Islam.
 Macam-Macam Zakat
•Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri
pada bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5
kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
•Zakat Maal (Harta)
Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil
laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-
masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
 Yang Berhak Menerima Zakat
•Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok hidup.
•Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan dasar untuk hidup
•Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
•Muallaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan barunya
•Hamba Sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
•Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak
sanggup untuk memenuhinya
•Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
•Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
 Yang Tidak Berhak Menerima Zakat
•Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah
(zakat) bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan
tenaga." (HR Bukhari).
•Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari
tuannya.
•Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak
halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR
Muslim).
•Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan
istri.
•Orang kafir.
4. MANAJEMEN WAKAF
 Pengertian Wakaf
Wakaf adalah perbuatan yang dilakukan wakif
(pihak yang melakukan wakaf) untuk menyerahkan
sebagian atau untuk keseluruhan harta benda yang
dimilikinya untuk kepentingan ibadah dan
kesejahteraan masyarakat untuk selama-lamanya.
Seorang wakif dapat orang-perorangan, organisasi,
maupun badan hukum.
 Obyek Wakaf
Obyek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda
bergerak maupun benda tidak bergerak yang
dimiliki secara utuh dan dimiliki secara sah oleh
pihak yang akan melakukan wakaf (wakif). Obyek
wakaf benda tidak bergerak dapat dalam bentuk
tanah, hak milik atas rumah, atau hak milik atas
rumah susun. Sementara untuk obyek wakaf benda
bergerak dapat dengan bentuk uang.
 Rukun Wakaf
Rukun Wakaf Ada empat rukun yang mesti
dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang yang
berwakaf (al-waqif). Kedua, benda yang
diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang
menerima manfaat wakaf (al-mauquf ‘alaihi).
Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah).
 Syarat –Syarat Wakaf
Syarat wakaf yang menjadi syarat utama agar dapat sahnya
suatu akad wakaf adalah seorang wakif telah dewasa, berakal
sehat, tidak berhalangan membuat perbuatan hukum, dan
pemilik utuh dan sah dari harta benda yang diwakafkan.
Akad wakaf yang diikrarkan seorang wakif harus disaksikan
oleh dua orang saksi dan pejabat pembuat akta wakaf. Ikrar
akad wakaf dilaksanakan dengan ikrar dari wakif untuk
menyerahkan harta benda yang dimiliki secara sah untuk
diurus oleh nadzir (orang yang mengurus harta wakaf) demi
kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai