Anda di halaman 1dari 16
& ‘a oF KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN (UKL-UPL) PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN RISET KELAUTAN OCEAN EXPLORATORIOUM “MIAMARI” DI KABUPATEN PULAU MOROTAI — MALUKU UTARA PUSAT RISET KELAUTAN BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TA: 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN (UKL-UPL) PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN RISET KELAUTAN OCEAN EXPLORATORIUM “MIAMARI” DI KABUPATEN PULAU MOROTA! PROVINS! MALUKU UTARA, 1. IDENTITAS PEMRAKARSA No. Uraian Keterangan 1. | Nama Pemrakarsa + | Pusat Riset Kelautan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan 2. | Alamat Pemrakarsa | Komplek Bina Samudera, Jin. Pasir Putih !, Ancol Timur - Jakarta Utara 3.__| Nomor Telepon & Fax : | Telp. (021) 64711583 Ex. 4303 Fax. 64711654 4.__| Renenggungjawab Rencana Usaha dan/Kegiatan Nama : | Drs. Riyanto Basuki. MSI. Jabatan : | Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan ‘Alamat : | Komplek Balai Samudera, Jin. Pasir Putih |, Ancol Timur - Jakarta Utara Il, DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN No. | Uralan Keterangan 1. [Nama rencana usaha dan/atau | : Pembangunan Kelembagaan Riset Kelautan Ocean kegiatan Exploratorium “MIAMARI” di Kab. Pulau Morotai 2. Lokasi rencana usaha dan/atau | : | Desa Juanga, Kecamatan Morot atan, Kab. kegiatan Pulau Morotai ~ Provinsi Maluku Utara 3. | Skala/Besaran rencana usaha _| = | Luas lahan Pembangunan Fisik Gedung : 37.000 M? dan/atau kegiatan atau 3,7 HA dan luas fisik bangunan 6.353,31 M? 4 Tahapan kegiatan 1) a Kegiatan Pra Konstruksi : > Pembebasan lahan > Detil Enggineering Desain (DED) > _Perijinan dan UKL-UPL b. Kegiatan Konstruksi > Demilition dan persiapan tempat kerja > Pekerjaan lahan dan struktur sipil > Pekerjaan bangunan dan fasilitasnya > Testing and handover process > _Kegiatan Pasca Kegiatan ‘UNL-UPL MIAMARI2017 Pave? MM. DASARHUKUM 1 2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Pemerintah Nomor : 27 Tahun 2012 tentang lzin Lingkungan; Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL); Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran IV) Hasil pemeriksaan/penapisan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Morotai Nomor: 660/36/2017, tanggal 27 Maret 2017. IV, _ INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN 1 Indikator Keluaran (Kualitatif) Dengan adanya Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Ocean Exploratorlum “MIAMARI” di Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotal - Provinsi Maluku Utara ini diharapkan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemrakarsa dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, ramah lingkungan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Keluaran (Kuantitatif) Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah tersedianya Dokumen Lingkungan Pembangunan Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Desa Juanga, Kecamatan Morotal Selatan, Kabupaten Pulau Morotai - Provinsi Maluku Utara antara lain: a) Laporan Pendahuan sebanyak 5 buku ») Draft Laporan UKL/UPL sebanyak 5 buku ¢) Dokumen Akhir UKL/UPL sebanyak 5 buku 4) Soft Copy Repport (Flasdisk) sebanyak 1 buah ‘UNL-UPL MUAMARI2017 Pape? PEKERJAAN JASA KONSULTANS! PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN (UKL-UPL) PEMBANGUNAN KELEMBAGAAN RISET KELAUTAN OCEAN EXPLORATORIUM “MIAMARI” DI KABUPATEN PULAU MOROTAI PROVINSI MALUKU UTARA 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia sebagai poros maritim dunia, sebenarnya sudah merupakan jatidiri nusantara, sangat jauh sebelum didengungkan oleh Presiden Republik Indonesia Bpk. Joko Widodo. Namun pada era kepemimpinan Presiden RI Bpk. Joko Widodo inilah, laut tidak lagi dipunggungi. Indonesia secara jatidiri memiliki 70% wilayah teritorianya berupa lautan, dan diapit oleh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Lautan indonesia memiliki blodiversitas tertinggi di dunia. Samudera Hindia Timur dan Samudera Pasifik Barat, saat ini diproyeksikan akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan laut dunia. Kedua samudera tersebut ‘merupakan kunci jawaban bagi adanya fenomena iklim kelautan dan perubahan lingkungan global yang melanda dunia saat ini. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Badan Litbang KP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang kini menjadi Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) sejak tahun 2002 telah melakukan serangkaian kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) di Samudera Hindia, dan khususnya di Samudera Hindia Timur - Tenggara dan Samudera Pasifik Barat. BRSDMKKP secara dinamis juga telah melakukan kolaborasi litbang dengan berbagai Institusi litbang nasional dan maupun Istitusi Litbang dari luar negeri baik secara bilateral maupun multilateral dalam pengembangan ilmu Pengetahuan dan (rekomendasi) teknologi. BRSDMKKP, melalui pembangunan pusat riset kelautan bertaraf internasional, akan melanjutkan litbang terintegrasi di bidang observasi laut, eksperimen, eksplorasi, dan konservasi melalui pendekatan multi-disiplin keilmuan laut dalam. Tema litbang yang akan menjadi fokus dari Pusat Riset Kelautan untuk Samudera Hindia dan ‘Samudera Pasifik adalah terdokumentasinya kekayaan sumber daya laut (dalam) berikut konektivitasnya dengan ekosistem pesisir di tengah-tengah masa perubahan (iklim) global dengan juga memperhatikan konsep kerentanannya. Selain itu untuk itu peran Pemerintah (government wil dibutuhkan untuk bisa menjaga dan ‘mempertahankan serta mengelola kekayaan dan potensi maritim tersebut. Untuk mengelola sumber daya alam laut, diperlukan perbaikan infrastruktur, peningkatan Sumber Daya Manusia {SDM), modernisasi teknologi dan pendanaan yang berkesinambungan agar dapat memberi keuntungan ekonomi bagi negara dan juga bagi masyarakat. KKP memiliki tugas yang sangat Penting dalam upaya pengelolaan sumberdaya kelautan indonesia. Tugas tersebut di dalamnya termasuk upaya untuk memanfaatkan sumberdaya laut dan pesisir secara berkelanjutan dan sekaligus dapat meningkatkan nilai ekonomi sektor kelautan dan perikanan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh rakyat Indonesia, dan KKP terus berusaha untuk mencapai keseimbangan ekologi - ekonomi tersebut melalui tugas dan fungsi BRSDMKP. ‘UNG-UPL onuanaaRt 2037 = : a Pope 3 Keberadaan BRSDMKP sangat penting dalam memberikan rekomendasi pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir secara berkelanjutan. Untuk itulah Pembangunan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Litbang dengan skala regional sangat dibutuhkan mengingat ancaman dampak negatif terhadap pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir dianggap sangat penting. Dalam kunjungan kerja Menteri Kelautan & Perikanan Republik indonesia beserta Delegasi Republik indonesia (Delri) ke San Francisco Amerika Serikat melakukan serangkaian pertemuan dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan di bidang kelautan dan perikanan guna menjajaki peluang kerjasama peningkatan kapasitas kelembagaan, sumberdaya manusia serta ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung tata kelola kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, diantaranya adalah David and Lucille Packard Foundation (DLPF) dan Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI). LPF, merupakan organisasi non pemerintah terbesar yang memberikan perhatian di bidang ilmu pengetahuan dan konservasi laut, dan bagaimana menciptakan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian sumberdaya laut yang akan mendukung dan membantu perumusan dan implementasi kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal kapasitas pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. DLPF mendirikan Monterey Bay Aquarium Research institute (MBAR!) pada tahun 1987 untuk mengembangkan keterbatasan/kekurangan akan teknologi untuk eksplorasi, eksperimen, dan pemahaman akan Laut/Samudera. MBARI merupakan institusi riset kelautan dan perikanan yang fokus pada isu- isu relevansi global dan masyarakat dengan tema-tema riset seperti visualisasi laut, dinamika ekosistem, biogeokimia laut, eksplorasi. MBAR! memiliki dan mengoperasikan 2 (dua) kapal penelitian, 2 (dua) kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, sebuah observatorium, dan armada kendaraan bawah air otomatis.Alat-alat ini memungkinkan MBARI untuk melakukan eksplorasi laut dalam, Terkait dengan eksplorasi laut dalam, KKP memiliki pengalaman dalam penelitian laut dalam di perairan Sangihe Talaud bekerjasama dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat. Dalam pertemuan tersebut, KKP berminat untuk membangun kerjasama riset kelautan dan perikanan, serta dalam rangka pengembangan kapasitas riset perikanan laut dalam (deep sea fisheries), terutama untuk pendugaan stok ikan melalui teknologi pelacak ONA. Saat ini KKP baru memiliki 1 (satu) kapal riset perikanan, sehingga diperlukan juga dibangunnya 1 (satu) lagi kapal riset yang dikhususkan untuk riset kelautan. Untuk mendukung program tersebut melalui BRSDMKP akan mengembangkan stasiun riset kelautan bertaraf internasional seperti Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI) di kawasan Utara dan Selatan Indonesia, melalul pembangunan kelembagaan riset kelautan yaltu Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Kabupaten Pulau Morotai - Provinsi Maluku Utara. ‘UNL-UPL LAMAR! 2037 8. Tujuan Pembangunan Kelembagaan Riset Kelautan Ocean Exploratorium “MIAMARI” Dengan dibangunnya Kelembagaan Riset Kelautan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik merupakan sebuah stasiun litbang kelautan yang bertaraf internasional yang mengajak para Peneliti lingkup BRSDMKP, komunitas peneliti, akademisi, dan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan dan uji coba berbagai metode baru, instrumentasi kelautan, dan berbagal sistem analisis untuk memahamai dan memecahkan problematika yang mendasar di bidang kelautan. Selain itu, tembaga riset kelautan Ocean Exploratorium “MIAMARI” ini akan mengidentifikasi arah baru bagi litbang kelautan dimana inovasi teknologi dapat didorong untuk lebih maju dikembangkan. Visi tersebut akan dapat tercapai apabila adanya kerjasama yang kuat antara peneliti, Perekayasa, teknisi litkayasa, yang didukung oleh aksesibilitas langsung dengan laut, sistem Jaringan telekomunikasi yang efektif, dan komunikasi yang erat dengan para komunntas limuwan bidang kelautan baik nasional, regional, dan internasional. Pusat Riset tersebut diharapkan akan memiliki nilai standard yang tertinggi (highest standards of excellence) dalam ‘merefleksikan kualitas dari hasil riset, kreativitas pengembangan metodologi, dan pengembangan perekayasaan. Pusat Riset tersebut nantinya akan dapat membagikan kepada ‘Masyarakat umum, komunitas keilmuan kelautan, akademisi/pendicik berupa paket teknologi, pengetahuan, Melalui penelitian dan pengembangan dalam memahami lebih jauh tentang fungsi secara keseluruhan dari ekosistem laut (dalam) dan pesisir, lembaga riset kelautan Ocean Exploratorium “MIAMARI” ini akan berkontribusi kepada salah satu fungsi Badan Litbang KKP dalam memberikan konsep rekomendasi terkait restorasi kesehatan dan produktivitas laut berikut seluruh organisme yang hidup di dalamnya. Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara sebagai Pusat riset kelautan untuk samudera yang akan dibangun bertujuan untuk mengembangkan atau adopsi _teknologi inovasi yang memfasilitasi peneliti untuk mengidentifikasi dan menjawab permasalahan penting, sekaligus memutakhirkan pemahaman kita akan laut/samudera, Selain itu bakal dimanfaatkan kembali hasil pengembangan tersebut diatas untuk eksplorasi dan memahami tentang bagaimana sistem kompleks laut/samudera beroperasi, dan bagaimanakah interaksi antar ekosistem/komunitas didalamnya, berikut responnya terhadap perubahan antropogenik, juga akan bertugas melakukan transfer Pengetahuan, rekomendasi solusi dan teknologi yang telah dikembangkan kepada masyarakat umum, peneliti, akademisi/pendidik, pemangku kebijakan, dan industri. C. Fokus atau Tematik Ocean Exploratorium “MIAMARI” Fokus atau Tematik utama dari riset yang akan diusung adalah sangat spesifik dan berbeda dengan fokus yang ada di komunitas riset kelautan nasional, dimana titik beratnya akan didedikasikan kepada pengembangan kapasitas teknologi baru, yang dengan secara cepat dapat diuji implementasinya secara langsung di laut/samudera. implementasi rekomendasi teknologi litbang tersebut akan difokuskan kepada isu-isu kelautan global seperti eksplorasi dan penemuan, dinamika ekosistem laut dalam, serta biogeokimia laut dalam, TAUPE MAMARIZOE7 — Pepe 1. Riset Eksplorasi dan Penemuan Laut Dalam adalah melakukan kegiatan multidisiplin riset untuk eksplorasi proses geologi, geofisika, kimia, dan biologi dari Samudera Pasifik. Pengembangan dan penggunaan teknologi visualisasi laut dalam akan digunakan untuk mendetilkan pemetaan habitat dan dasar laut dalam (seafloor), aktivitas fisik/hayati yang terjadi di kolom air dan dasar laut; serta kontribusi riset untuk mengungkap fenomena Perubahan iklim dan lingkungan global, penemuan marine-georesources dan marine archaeological artifact, serta mitigasi marine-geohazards dalam rangka membangun Early Warning System. 2. Riset Dinamika Ekosistem Laut Dalam adalah melakukan riset untuk memahami secara komprehensif dinamika ekosistem dan transfer biomassa dan energi antara komponen abiotik dan biotik dari permukaan hingga dasar laut, berikut interaksinya dengan iklim kelautan lokal, regional dan global. 3. Riset Blogeokimia Laut Dalam adalah melakukan eksploitasi blogeokimia laut menggunakan teknologi yang akan dikembangkan oleh BRSDMKP maupun teknologi dari mitra kerjasama, dalam rangka mengembangkan pemahaman dan prediksi proses biogeokimia skala lokal, regional, dan global yang dipengaruhi oleh fenomena perubahan iti. Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara direncakanan sebagai gedung yang ramah lingkungan, tahan terhadap gempa dan tsunami, dan dapat berfungsi sebagai lokasi evakuasi vertikal dan perlindungan dari bencana tsunami. Direncanakan akan mer aula utama dan ruangan untuk pelatihan, laboratorium dan penyimpanan sampel, bengkel kerja dan ruang peralatan serta instrumentasi, fasilitas akuarium raksasa, dan pelabuhan dan dermaga, Il, PEMBANGUNAN OCEAN EXPLORATORIUM. ‘A. Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Kabupaten Pulau Morotai ~ Provinsi Maluku Utara Pulau Morotal merupakan salah satu pulau terbesar di Maluku Utara yang memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah, baik di sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, pertambangan maupun potensi pariwisata sejarah terutama tempat-tempat sejarah Peninggalan Perang Dunia Kedua maupun potensi wisata bahari. Potensi ini dapat dijadikan sektor andalan yang memiliki nilai ekonomis baik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Provinsi Maluku Utara pada umumnya maupun bagi masyakarat di Kabupaten Pulau Morotai khususnya bagi peningkatan pendapatan asli daerah, Dari aspek geografis pulau Morotai memiliki posisi strategis karena berada di bibir jalur perdagangan Asia Pasifik. Posisi geografis wilayah Kabupaten Pulau Morotal secara administratife memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut : + Sebelah Utara: Samudera Pasifik * Sebelah Barat: Laut Sulawesi © Sebelah Timur : Laut Halmahera * Sebelah Selatan : Selat Morotai Oecont mawanaa —=<=_— = Poves Kabupaten Pulau Morotai mempunyai luas wilayah 4.301,53 Km2, dengan luas daratan seluas 2,330,60 Km2 dan luas wilayah laut sejauh 4 mil seluas 1.970,93 Km2. Panjang garis pantai 311.217 km. Jumlah pulau-pulau kecil yang terdapat di Kabupaten Pulau Morotai berjumlah 33 pulau dengan rincian pulau yang berpenghuni berjumlah 7 pulau dan yang tidak berpenghuni berjumlah 26 pulau. Pulau Morotai sebagian besar berupa hutan dan memproduksi kayu serta damar dan sangat strategis sebagai jalur perdagangan di timur Indonesia. Selain itu, Pulau Morotai memiliki kekayaan alam seperti Emas, Biji besi, dan lain-lain, juga potensi wisata bahari yang mempesona, serta potensi perikanan yang cukup besar membuat para pengusaha ikan di Perairan Pulau Morotai memberi dampak yang cukup signifikan dengan ikan tuna menjadi primadona, begitu pun, ikan Malalugis menjadi sumber pendapatan DKP Morotai saat ini Kawasan Samudera Pasifik Barat sangatlah menarik untuk ditelit karena fitur geodinamikanya yang cukup kompleks dan fitur dinamika lautnya pula yang menjaga keanekaragaman hayati laut dan konservasi pangan laut Indonesia, Kawasan perairan Morotai dan sekitarnya dilalui oleh arus pusaran bernama “Halmahera Eddy” yang menjaga kesuburan perairan kawasan di sekitarnya. Kawasan ini juga sebagai salah satu pintu masuk dari sejumlah volume yang sangat besar massa air Samudera Pasifik ke perairan Indonesia yang dikenal sebagai Arus Lintas Indonesia (Arlindo) atau secara internasional dikenal sebagal “Indonesian Through-Flow’. Samudera Pasifik Barat di sekitar Utara Papua adalah kawasan kolam air hangat (warm pool west pacifik) yang sangat disukai oleh ikan Tuna jenis Cakalang (Skipjack Tuna) untuk hidup berkembang biak. Kawasan Morotai dan sekitarnya berada di kawasan lempeng tektonik interaksi antara lantai Samudera Pasifik Barat dengan Palung Filipina, dimana menghasilkan banyak gunung api bawah laut yang keaktifannya diindikasikan dengan adanya aktivitas hidrotermal. Perencanaan infrastruktur pembangunan Gedung Ocean Exploratorium di Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara ini secara konseptual hampir sama tematiknya dengan Gedung Ocean Exploratorium di Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara yang dibangun di Kabupaten Pangandaran ~ Jawa Barat, hanya saja yang sedikit beda adalah pada konsep akuarium raksasanya. Gedung Ocean Exploratorium di Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara ini juga didesain sebagai kompleks bangunan yang ramah lingkungan dan memiliki pembangkit energilistrik yang mandir. UKL-UPL MIAMARI2017 Page? 9 2604 oc nsewnn 70-00 “ysexnsiutmpe ueye!8ay ejoja3ued Sunpad reBeqas |sBunjiaq eyas uenljauad jisey uesuequiaduad uep uenijauad ueel8ay Sunynpuaw Sueh asu uep isensiuupe Sunpag -e ednaaq ‘ueueyved uep ueynejay quawnasu UeSUeqWadUad Uep UeRJaUad sewIsey UeseMey “T sipefuaw |2eqip senses uesemey syajdwoy UeSuequiaBUad Wejeq “e|sauopuy ueynejay Ueedeyay UeLINDUad depeysay UeWeDUE ep esas (WISNW! ep ‘weunsy Buequioja ‘euesuaq) weje 40142) ep y!eq eWSaUOpU! UeInejay e[epUDY UEP ane} ueeAeyay |suajod Buejus} yeyeseAseus IBeq ISeUJOJU! UEP UeUeAE|ad JaquiNs Leeqas ny Ulejas ‘jeuo|seusayu] jesevi9q e195 Usapow BueA Sueqary UeYBay sediIsey eBeqas 1sSuny1aq eB! ingasiay syajdwoy yeda> uep uaisya e1e2as BojOUy—1 UEP |seUOJU! Lede UEYUEZUNWAW BueA yajdwoy mes wejep epesaq Bueh npediay uep isesBaULIay Bue uesemey ueyednsow ehusewise eBBUIYRS ‘essuopU| WRUeW IsuaI0d UeBUeqWABAd Uep UeNWauad 1UeSUeUOW BueA uevelsax 1yepemaw ymun yaldwoy edniaq ye|epe unBueqip ueye BueA seyyIsey LAVIN, tinjsoyws0]dx3 uDa29 UeUNBUequiag eURDUDdY “A b. Laboratorium Penelitian, yang akan dilsi dengan beberapa peralatan yang mendukung roses kajian dan tindaklanjut hasil kegiatan penelitian. ©. Dormitory, merupakan gedung yang akan difungsikan sebagai fasilitas untuk pelayanan bagi masyarakat umum dan para peneliti baik dari dalam maupun luarn negeri. d. Balai Lokakarya, gedung yang akan berfungsi sebagai tempat pertemuan, workshop dari hasil kegiatan penelitian. 2, Kawasan Aquarium Laut Indonesia, merupakan kawasan yang bersifat rekreatif dengan ekosistem yang berbeda mewakili kondisi perairan laut di Indonesia. iharapkan ‘masyarakat umum dapat memanfaatkan fasilitas tersebut sebagai kawasan rekreatif maupun edukatif khusunya ekosistem kelautan dan perikanan. 3. Kawasan Deksploratorium, terdiri dari: a. Kolam penelitian dan kolam eksplorasi dengan tema kolam konservasi_ dan pengembangbiakan, Masyarakat diajak untuk mengetahui bagaimana cara ‘melestarikan berbagai jenis ikan agar tidak punah dan berkembang dengan baik. ». Museum Iptek Kelautan, gedung yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan Kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia, yang mengoleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan, serta dilengkap dengan © Gedung Pameran dan Seni, suatu gedung yang menjadi pusat dalam pameran terhadap benda atau karya-karya seni yang dihasilkan. |, PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN OCEAN EXPLORATORIUM “MIAMARI” A. Maksud, Tujuan dan Keguanaan Seperti yang tertuang pada penjelasan terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehatmerupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warganegara Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap menjadi sumber dan penunjang hidup bagirakyat Indonesia serta makhluk hidup lain. URLUPL MIAMARI2017 7 — — Peve Indonesia mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati dansumber daya alam yang melimpah. Kekayaan itu perlu dilindungi dan dikelola dalam suatu sistem perlindungan dan engelolaan lingkungan hidup yang terpadu dan terintegrasi antara lingkungan laut, darat,dan udara berdasarkan wawasan Nusantara, Namun Indonesia juga berada pada posisi yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dampak tersebut meliputi turunnya produksi pangan, terganggunya ketersediaan air, tersebarnya hama dan penyakit tanaman serta penyakit manusia, naiknya permukaan laut, tenggelamnya pulau-pulau kecil, dan punahnya keanekaragaman hayati. Kegiatan pembangunan juga mengandung risiko terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kondisi ini dapat mengakibatkan daya dukung, daya tampung, dan produktivitas lingkungan hidup menurun yang pada akhirnya menjadi beban sosial. Oleh arena itu, lingkungan hidup Indonesia harus dilindungi dan dikelola dengan balk berdasarkan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas keadilan. Selain itu, pengelolaan tingkungan hidup harus dapat memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi, serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan lingkungan. Sebagai konsekuensinya, kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan harus dijiwai oleh kewajiban melakukan pelestarian lingkungan hidup dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Undang-Undang ini mewajibkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam Pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. Dengan Perkataan lain, hasil KLHS harus dijadikan dasar bagi kebijakan, rencana dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah. Dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa “setiap rencana dan/atau kegiatan yang kemungkinan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup” yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2012 tentang lzin Lingkungan. Berdasarkan Permen LH Nomor 5 tahun 2012, suatu pembangunan gedung wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan jika luas lahan lokasi bangunan edung tersebut mencapai 5 ha atau lebih atau luas lantai gedung adalah lebih dari 10.000 wm Berdasarkan Keputusan Pj. Bupati Pulau Morotai Nomor : 100/488/PM/2016, tanggal 21 November 2016, Tentang Penetapan Lokasi Pembangunan, dan Keputusan Bupati Pulau Morotal Nomor : 922/467/PM/2016, tanggal 20 Oktober 2016, lokasi pembangunan Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Desa Juanga, Kecamatan Morotal Selatan, Kabupaten Pulau Morotai ~ Maluku Utara ini adalah lebih kurang 9,4 Ha atau 94.063 M?. Dari luas Iahan tersebut yang akan dipergunakan untuk pembangunan fisik gedung adalah seluas 37.000 Mi? atau 3,7 HA dengan luas bangunan 6.35331 M%, Dengan demikian, dokumen lingkungan yang diperlukan adalah dokumen UKL UPL. — En ‘ONL-UPL MIAMARI 2017 ‘Pege 0 Sesuai dengan hasil pemeriksaan/penapisan terhadap rencana kegiatan dan/atau usaha, oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulau Morotai telah diterbitkan Rekomendasi berdasarkan surat Nomor 60/36/2017, tanggal 27 Maret 2017, bahwa kegiatan kegiatan dan/atau usaha analisa dampak lingkungan (Amdal) pembangunan gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” dilakukan melalui kegiatan Dokumen UKL-UPL. 1. Maksud Kegiatan Maksud penyusunan UKL-UPL adalah sebagai rujukan penting bagi Pemrakarsa untuk ™mengetahul masalah-masalah yang mungkin akan timbul, yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan pra-konstruksi, pelaksanaan pembangunan_konstruksi, sehingga kegiatan pembangunan dapat berjalan sesual dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Tujuan Kegiatan Tujuan penyusunan UKL-UPL Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” di Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai — Provinsi Maluku Utara adalah : a) Mengidentifikasi rona lingkungan awal dari rencana lokasi kegiatan b) Mengidentifikasi dampak negatif ‘yang ditimbulkan kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan ) Sebagai pedoman untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi serta meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat kegiatan d) Memberikan masukan dalam merumuskan kebijakan terhadap pelaksanaan kegiatan yang berwawasan lingkungan. 3. Kegunaan Kegiatan 2) Memberi masukan bagi pengambil keputusan dalam hal pemilihan alternatif yang layak dari aspek lingkungan hidup, teknis dan ekonomis dari suatu rencana kegiatan b)Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup ke dalam rencana keglatan, baik pada tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca-konstruksi, ©) Pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 4) Sebagai informasi bagi masyarakat luas untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak negatif dari rencana kegiatan, 8. Lingkup Kegiatan Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa dalam rangka Penyusunan UKL/UPL Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI" di Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai ~ Provinsi Maluku Utara adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi Survey komponen lingkungan Analisis data Uji Laboratorium Penyusunan dokumen UKL/UPL OUP MAMARIBOD — Pope 11 veer No Presentasi UKL/UPL Perbaikan Dokumen Persetujuan Dokumen UKL/UPL 1) Sosialisasi Konsultasi publik dilaksanakan pada saat penyusunan dokumen UKL/UPL disusun, sehingga kemungkinan dampak yg akan timbul telah dapat diidentifikasikan dengan masyarakat dijadikan masukan untuk penyusunan Dokumen UKL/UPL. Pelaksanaan dengar pendapat juga melibatkan pemerintah daerah setempat dan atas koordinasi pemrakarsa. 2) Survey Komponen Lingkungan dan Uji Laboratorium. Penyedia jasa selain memanfaatkan data yang telah dimiliki oleh Pusris Kelautan, Juga harus melaksanakan survey lapangan untuk pengumpulan data -data lingkungan yang diperkirakan terkena dampak kegiatan proyek yang meliputi komponen lingkungan biogeofisik, sosial ekonomi-budaya (kependudukan, social ekonomi, social budaya), dan kesehatan masyarakat (sanitasim lingkungan, Habitat, dan kesehatan masyarakat), dan data tersebut wajib di lakukan analisis melalui uji laboratorium terhadap data air tanah, air sungai, air laut (Batimetri, Pasut, kualitas), kompnen Biologi (Penggunaan laha, flora, Fauna, biota), kualitas udara, dan kebisingan, kualitas jalan serta data yang dikeluarkan oleh BMKG. 3) Analisis Data Data-data yang telah diperoleh, data primer dan sekunder, dilakukan analisis dan ‘merupakan data untuk rona lingkungan hidup. Data tersebut dapat dijadikan sumber data dasar dalam melakukan prakiraan dampak. 4) Penyusunan Dokumen UKL/UPL Dari hasil survey dan evaluasi tersebut diatas, penyedia jasa harus menyusun dokumen UKL/UPL yang memberikan gambaran kondisi lingkungan awal dan Perubahan-perubahannya yang akan terjadi pada masing-masing tahap kegiatan Proyek. Hal yang terpenting dalam Dokumen UKL/UPL adalah rencana keglatan, ‘ona lingkungan, ruang lingkup, prakiraan dampak penting serta evaluasi dampak Penting, karena hal inilah yang akan menjadi dasar rumusan pengelolaan dan Pemantauan lingkungan hidup. Oampak penting yang akan terjadi pada masing masing tahap kegiatan harus dikelola dan dipantau yang dituangkan dalam dokumen Upaya Kelola Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Dokumen-dokumen ini harus disusun dengan memperhatikan dan mengacu pada peraturan penyusunan UKL/UPL yang berlaku. @. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) harus serinci mungkin dan berisi tentang + Jenis dampak dan sumber dampak yang dikelola, Tolak ukur dampak, Pengelolaan lingkungan hidup, lokasi dan periode pengelolaan, dan institusi pengelolaan lingkungan. b. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) UPL hendaknya berisi tentang ketentuan-ketentuan pokok pemantauan yang ‘meliputi : parameter lingkungan yang dipantau, metode pemantauan yang mencakup metode pengumpulan dan analisa data, lokasi dan jangka waktu dan frekuensi pemantauan, serta institusi pemantau lingkungan. 5) Pemerikasaan Dokumen UKL/UPL Penyedia jasa diminta kesanggupannya untuk mendampingi pemrakarsa dalam melakukan pemeriksanaan Dokumen UKL/UPL di Komisi penilai pada waktu yang ditentukan kemudian. 6) Perbaikan Dokumen Perbaikan dokumen UKL/UPL adalah perbaikan/penyempurnaan dokumen UKL/UPL yang telah diperiksa oleh SKPD teknis lingkungan dan SKPD terkalt sesuai dengan masukan, saran, atau perbaikan atas saran dan masukan dari pemeriksa. 7) Persetujuan/Pengesahan Dokumen UKL/UPL Persetujuan Dokumen UKL/UPL adalah persetujuan oleh lembaga yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup terhadap Dokumen UKL/UPL yang telah difakukan perbaikan/penyempurnaan sesuai dengan masukan/tanggapan pada saat presentasi. C. Tenaga Ahli/Personil dan Lingkup Penugasan. Dalam rangka penyusunan dokumen lingkungan Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI”, Konsultan yang ditunjuk wajib memiliki Sertifikat Sebagai Penyusun analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan Tenaga Ahli yang dibutuhkan adalah tenaga professional dan berpengalaman, apabila dikemudian hari Tenaga Ahli yang dinilai tidak mampu ‘melanjutkan pekerjaannya maka akan diganti oleh pemberi pekerjaan atau oleh ketua tim dengan persetujuan pemberi pekerjaan. 1, Penugasan Tenaga Abli dan Tenaga Pendukung untuk keglatan ini No. | Tenaga Ahli/Personil Kualifikasi_[Satuan | Jumlah ‘A.__| Tenaga Abii 1.__| Ketua Tim / Team Leader Ahli Madya OB 2 2. | Ahli Fisik kimi ‘Ahli Muda OB 2 3._| Ahli Kelautan ‘Ahli Muda 08 2 4. | Ahii Biolog Lingkungan ‘Ahli Muda 08 2 5. | Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya _| Ahli Muda 08 2 B._| Tenaga Pendukung 1. | Operator CAD / Gis 0B 2 2. [ Administrasi Kantor OB 2 3 [ Administrasi Keuangan OB 2 ‘ORL-UPL MIAMARI2017 a — - — aT) 2. Kualifikasi Perusahaan, Tenaga Ahll dan tenaga pendukung untuk kegiatan Ini, adalah : Perusahaan yang mengikuti kegiatan Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL-UPL) adalah perusahaan yang mempunyai sertifikasi sebagai penyusunan dokumen lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup, untuk Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung dipersyaratkan sebagai berikut: Y Ketua Tim/Team Leader, dengan kualifikasi pendidikan minimal $2, memiliki sertifikat Kompetensi sebagai Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA) dan berpengalaman sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dalam bidangnya, ¥ Abii Fisik Kimia, dengan kualifikasi pendidikan minimal $1 Teknik Sipil dan memiliki Sertifikat Kompetensi Sebagai Penyusun AMDAL (KTPA/ATPA) berpengalaman sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun dalam bidangnya. Y Abli Kelautan, dengan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1) Perikanan berpengalaman dalam bidang sekurang-kurangnya & (delapan) tahun. Y Anli Biologi Lingkungan, dengan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana (S1) Biologi FTeknik Lingkungan berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun. Y _Ahli Sosial Ekonomi dan Budaya, dengan kualifikasi pendidikan Sarjana Sospol/Sosek berpengalaman dalam bidangnya sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun dalam bidangnya dan memiliki Sertifikat Kompetensi Sebagai Penyusun AMDAL (KTPA/ATPA). 3. Tenaga pendukung untuk kegiatan ini, adalah : ¥ Tenaga Administrasi Kantor dan Keuangan, dengan kualifikasi pendidikan Sarjana (81/03) berpengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dalam bidangnya dan bertugas selama 2 (dua) bulan efektif masing-masing sebanyak 1 (satu) orang. D. Pelaporan Jasa_konsultansi untuk Pekerjaaan Penyusunan dokumen lingkungan Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” ini diwajibkan menyampaikan laporan dalam bentuk buku adalah sebagai berikut : 1. Laporan Pendahuluan UKL/UPL. Laporan Pendahuluan berisikan antara lain: 3) —_ Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya b) —__Metodologi dan pendekatan studi yang dipakai ) _ Rencana kerja untuk menyelesaikan pekerjaan d) —_Jadwal penugasan tenaga ahli e) —_Jadwal kegiatan penyedia jasa, dll. Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku eksempler dan diserahkan 14 (Empat Belas) hari kalender sejak dikeluarkannya SPMK oleh KPA. UXLUPL MIAMARL2017 Poget4 2. Draft Laporan UKL/UPL Konsep dokumen Draft UKL/UPL akan diasistensikan terlebih dahulu ke pihak pemrakarsa untuk mendapatkan tanggapan sebelum draft tersebut disampaikan ke Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran Propinsi Jawa Barat untuk disahkan. Jumlah dokumen yang disiapkan adalah sebanyak 5 (lima) buku. 3. Dokumen Akhir UKL/UPL Dokumen ini merupakan hasil perbaikan terhadap draft dokumen UKL/UPL berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh saat diperiksa di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pangandaran Propinsi Jawa Barat. Dokumen akhir akan disiapkan sebanyak 5 (lima) buku. 4. Media Penyimpanan (Flashdisk) Dokumen pelaporan yang terkait pekerjaan penyusunan dokumen lingkungan ini juga diserahkan dalam bentuk soft file yang tersimpan dalam Flashdisk sebanyak 2 (dua) buah, E. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Biaya 1. Jangka waktu pelaksanaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI” adalah selama 2 (tiga) bulan atau 60 (Enam puluh) hari kalender sejak ditandatangninya Surat Perintah kerja atau Kontrak Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Gedung Ocean Exploratorium “MIAMARI”, 2. Pagu Anggaran pelaksanaan Penyusunan Dokumen Lingkungan Pembangunan Ocean Exploratorium “MIAMARI” adalah sebesar Rp.350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah). Dengan nilai HPS sebesar Rp.349.580.000,00 (Tiga ratus empat puluh sembilan juta lima ratus delapan pulub ribu rupiah). F. Penutup Hal-hal yang belum ditentukan Kerangka Acuan Kerja (Term Of Reference) ini akan ditentukan kemudian dan ditetapkan oleh Pemberi Tugas. Jakarta, April 2017 Kepala Pusat Riset Kelautan Selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Drs. Riyanto Basuki. M.Si. —_—-::-:CoO OO —--r——— URLUPL MIAMARI2017, Page 15

Anda mungkin juga menyukai