Penyelesaian Kasus Hemothoraks
Penyelesaian Kasus Hemothoraks
Di Susun Oleh :
Taktil fremitus dada kanan tertinggal. Didapatkan suara perkusi hipersonor dan suara napas
yang menurun. CRT=4 detik. Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 6 gr/dl, Leukosit 8x10^3/µL,
Eritrosit 5x106/µL, Trombosit 145.000/µL, Hematokrit 41%. TD=100/70 mmHg, N=125x/menit,
RR=28x/menit, akral teraba dingin, saturasi O2= 95%. Hasil foto thorax adanya akumulasi
cairan berupa darah di cavum pleura dextra.
Kemudian pasien dipindahkan ke ruang perawatan dan dilakukan tindakan WSD (Water Seal
Drainage). Pada hari ke-3 perawatan, pasien masih mengeluh sesak napas baik saat aktivitas
maupun istirahat. Pasien batuk dengan sekret sedikit. Pasien mengeluh nyeri pada
pemasangan alat WSD saat batuk atau bergerak. ADLs pasien dibantu keluarga karena pasien
tidak dapat melakukannya secara mandiri. Terpasang IVFD NaCl 0.9% pada ekstremitas kanan
atas. Terpasang oksigen 2 liter/ menit. Posisi tidur semi fowler. Konjungtiva anemis dan Hb di
bawah nilai normal, diputuskan akan menjalani transfuse darah.
Pasien mengatakan ingin segera melepas alat WSD karena ia ingin makan namun sering
menahannya karena takut saat menelan akan merasakan sakit pada dada dan pada
pemasangan alat WSD. Dokter dan perawat menjelaskan bahwa alat WSD masih digunakan
karena masih adanya perdarahan dari rongga pleura pasien.
Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan dan lakukan pengelompokan data
berdasarkan subkategori diagnosis keperawatan
Aktivitas dan S : Pasien mengeluh sesak napas baik saat aktivitas maupun
Istirahat istirahat
O : Pasien terpasang alat WSD, ADL pasien dibantu keluarga
karena pasien tidak melakukannya secara mandiri,
terpasang IVFD Nacl 0.9 % pada ekstremitas kanan atas,
terpasang oksigen 2liter/menit
Neurosensori -
Reproduksi dan -
Seksualitas
Psikologis Nyeri dan S: Pasien mengeluh nyeri dada pada pemasangan alat WSD
Kenyamanan saat batuk atau bergerak
O: pasien masih bias berbicara namun sambal menahan
sakit, posisi semi fowler, N : 125x/menit.
Integritas Ego -
Pertumbuhan dan -
Perkembangan
Penyuluhan dan -
Pembelajaran
Lingkungan Keamanan dan Faktor Resiko : Luka tusuk di bagian dada kanan, pasien
Proteksi terpasang IVFD, riwayat merokok (+), Hb dibawah nilai
normal.
Lakukan analisis data untuk menegakkan diagnosis keperawatan
Masalah
Data Subjektif dan Objektif Analisis Data*
Keperawatan
S: Klien mengeluh sesak, klien Cedera jaringan Bersihan jalan napas
mengatakan sejak 3 minggu lunak,cedera/hilangnya tidak efektif
lalu tapi 6 hari lalu batuk kontinuitas struktur tulang
disertai lendir dan berwarna
kemerahan Nyeri, adanya luka pasca trauma,
O: Terdapat bunyi napas pergerakan fragmen tulang
tambahan ronkhi kering, Klien
nampak batuk berdahak dan Kerusasakan jaringan paru
kesulitan untuk mengeluarkan
dahaknya Hambatan batu efektif
Akumulasi sekret
Gangguan ventilasi :
pengembangan paru tidak
optimal, gangguan difusi,
distribusi dan transportasi oksigen
Aliran darah sentral menurun
Hipoksia arterial
Terpasang WSD
Nyeri Akut
Faktor Resiko : Cedera jaringan Resiko defisit nutrisi
Pasien mengatakan ingin lunak,cedera/hilangnya
melepas alat WSD karena ia kontinuitas struktur tulang
ingin makan namun sering
menahannya karena takut Nyeri, adanya luka pasca trauma,
saat menelan akan merasakan pergerakan fragmen tulang
sakit pada dada
Kerusasakan jaringan paru
Terpasang WSD
Kesulitan menelan
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
Faktor Resiko : Cedera jaringan Resiko infeksi
Luka tusuk di bagian dada kanan, lunak,cedera/hilangnya
pasien terpasang IVFD, riwayat kontinuitas struktur tulang
merokok (+), Hb dibawah nilai
normal. Nyeri, adanya luka pasca trauma,
pergerakan fragmen tulang
Edema trakheal/faringeal,
peningkatan produksi sekret dan
kemampuan batuk efektif
Terpasang WSD
Resiko Infeksi
Keterangan:
*) Untuk keperluan pembelajaran, analisis data dibuat alur secara skematis yang
menggambarkan mekanisme dari etiologi/faktor risiko, proses patofisiologi hingga
munculnya masalah keperawatan
Susun rencana keperawatan meliputi diagnosis, luaran dan intervensi keperawatan
2 Perfusi perifer tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama
penurunan Hb keperawatan selama … maka Perawatan sirkulasi
Definisi : penurunan serkulasi perfusi perifer meningkat dengan Observasi
darah pada level kapiler yang kriteria hasil: Periksa sirkulasi perifer
dapat menggangu metabolisme Denyut nadi perifer Identifikasi factor risiko gangguan sirkulasi (perokok)
tubuh (meningkat) 5 Terapeutik
No dx: D0009 Warna kulit pucat Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
Kategori : fisiologis (menurun) 5 area keterbatasan perfusi
Subkategori : respirasi Pengisian kapiler Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
Tanda mayor : (membaik) 5 dengan keterbatasan perfusi
Subjektif Lakukan hidrasi
- Lakukan perawatan kaki dan kuku
Objektif Edukasi
.pengisian kapiler > Anjurkan berhenti merokok
3detik Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
Nadi perifer menurun Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
atau tidak teraba dilaporkan
Akral teraba dingin Kolaborasi
Warna kulit pucat -
Turgor kulit menurun
Tanda minor :
Subjektif
Parastesia
Nyeri ekstremitas
(klaudikasi intermiten)
Objektif
Edema
Penyembuhan luka
lambat
Indeks andikie –brachial
<0,90
Bruitfemoral
3 Nyeri akut b.d luka tusuk pada Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama
dada kanan keperawatan selama … maka Manajemen nyeri
Definisi : Pengalaman sensorik tingkat nyeri menurun dengan Observasi
atau kriteria hasil: Indentifikasi loksasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
emosional yang berkaitan Keluhan nyeri (menurun) 5 kualitass, intensitas nyeri
dengan Meringis (menurun) 5 Identifikasi skala nyeri
kerusakan jaringan actual atau Frekuensi nadi (membaik) 5 Identifikasi respon nyeri non-verbal
fungsional Identifkasi factor memperberat dan memperingan
dengan onset mendadak atau nyeri
lambat danberintensitas ringan Monitor efek samping penggunaan analgetik
hingga berat yang Terapeutik
berlangsung kurang dari 3 bulan Berikan Teknik non-farmakologi unutk mengurangi rasa
No Dx.0077 nyeri
Kategori : Psikologi Fasilitasi istirahat dan tidur
Sub Kategori : Nyeri dan Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Kemanyanan Edukasi
MAYOR : Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Subjektif Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi
Mengeluh nyeri nyeri
Objectif Kolaborasi
Tampak meringis Kolaborasi pemberian analgetik
Bersikap protectif
(waspada,posisi
menghindari nyeri)
Gelisah
Frekuensi nadi
meningkat
Sulit tidur
MINOR :
Subjektif
-
Objektif
Tekanan darah
meningkat
Pola nafas berubah
Nafsu makan berubah
Proses berpikir
terganggu
Menarik diri
Berfokus pada diri
sendiri
Diaforesis
Keterangan:
*) Nomor menggambarkan urutan prioritas diagnosis keperawatan
**) Penulisan Diagnosis Keperawatan sesuai dengan SDKI. Dituliskan dengan format PES (aktual) atau PE (risiko)
***) Penulisan Luaran Keperawatan sesuai dengan SLKI. Dituliskan memenuhi prinsip SMART (Spesific, Measurable, Attainable, Realistic, Timely)
****) Penulisan Intervesi Keperawatan sesuai dengan SIKI. Dituliskan dengan 4 tipe tindakan (observasi, terapeutik, edukasi dan kolaborasi)