Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pendahuluan

1. Kasus (HargaDiriRendah)

Konsep Diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan
pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang
lain. Konsep diri tidak terbentuk waktu lahir, tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan realitas
dunia (Stuart, 2006)

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang ingin dicapai dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart, 2005)

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan
diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu
mencapai keinginan sesuai ideal diri (yoseph,2009).

2. Proses Terjadinya Masalah


A. Faktor Predisposisi

Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,harapan


orangtua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai
tangguang jawab personal, ketergantungan kepada orang lain, dan ideal diri
yang tidak realistis.

Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotype peran gender,


tuntutan perankerja, dan harapan peran budaya. Dimasyarakat umumnya peran
seseorang, disesuaikan dengan jenis kelaminnya. Misalnya seseorang wanita
dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang objektif dan rasional
sedangkan pada dianggap kurang sensitif, kurang hangat, kurang ekspresif
disbanding wanita. Sesuai dengan standar tersebut, jika wanita atau pada
berperan tidak sesuai dengan lazimnnya maka dapat menimbulkan konflik diri
maupun hubungan sosial.
Faktor yang mempengaruhi identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan
orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial. Orang
tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan anak menjadi kurang
percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui rasa bersalah ketika
akan melakukan sesuatu. kontrol orang tua yang berat pada anak remaja akan
menimbulkan perasaan benci pada orang tua. Teman sebaya merupakan faktor
lain yang berpengaruh pada identitas. Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan
diakui oleh kelompoknya.

B. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibagi menjadi 5 yaitu ketegangan peran, adalah stres
yang berhubungan dengan frustasi yang dialami individu dalam peran atau
posisi yang diharapkan.Konsep peran adalah ketidaksesuaian peran antar yang
dijalankan dengan yang diinginkan.Peran yang tidak jelas adalah kurangnya
pengetahuan individu tentang peran yang dilakukannya.Peran berlebihan adalah
kurangnya sumber yang adekuat untuk menampilkan seperangkat peran yang
kompleks.Perkembangan transisi, yaitu perubahan normal yang berkaitan
dengan nilai untuk menyesuaikan diri yaitu situasi transisi peran, bertambah
atau berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu melalui kelahiran
atau kematian orang yang berarti, transisi peran sehat- sakit, yaitu peran yang
diakibatkan oleh keadaan sehat atau keadaan sakit.
Transisi ini dapat disebabkan dari kehilangan bagian tubuh, perubahan
ukuran dan bentuk, penampilan atau fungsi tubuh, perubahan yang berkaitan
dengan pertumbuhan dan perkembangan, prosedur pengobatan dan perawatan
ancaman fisik seperti pemakaian oksigen, kelelahan, ketidakseimbangan bio-
kimia, gangguan penggunaan obat, alkohol dan zat.
C. Rentang Respon

Rentang Respon Konsep Diri

KerancuanIndetit
as

Keterangan :

1. Aktualisasi diri : Pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman sukses.
2. Konsep diri positif : Apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
perwujudan dirinya.
3. Harga diri rendah : Perasaan negative terhadap diri sendiri, termasuk kehilangan
rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, pesimis.
4. Kerancuan identitas : Kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai
identifikasimmasa kanak-kanak kedalam kepribadian psikososial dewasa yang
harmonis.
5. Dipersonalisasi : Perasaan tidak realitik dalam kegiatan dari diri sendiri, kesulitan
membedakan diri sendiri, merasa tidak nyata dan asing baginya.

D. Mekanisme Koping
Penggunaan mekanisme koping untuk melindungi diri dalam menghadapi
persepsi yang menyakitkan meliputi pertahanan koping jangka pendek atau
jangka panjang pertahanan ego.
1. Pertahanan jangka pendek meliputi :
a. Aktivitas pelaandan aktivitas pelaandan sementara dari krisis
b. Akivitas sebagai pengganti identitas
c. Aktivitas member kekuatan atau dukungan sementara terhadap konsep
diri/identitas diri yang kabur.
d. Aktivitas yang member arti dari kehidupan.

2. Petahanan Jangka Panjang


Pertumbuhan jangka panjang mencakup penentuan identitas dan
identitas negative. Semua koping jangka pendek dapat berkembang menjadi
koping jangka panjang, penyelesaian positif akan menghasilkan integritas
ego-identitas dan keunikan individu.
Identitas negatif merupakan rintangan terhadap nilai dan harapan
masyarakat. Ramaja mungkin akan menjadi individu antisocial, ini
disebabkan karena ia merasa tidak memiliki identitas yang positif. Mungkin
remaja ini mengatakan, “saya lebih baik menjadi anak yang tida baik
daripada tidak jadi apapun”.

3. A. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan

Harga Diri Rendah

Ideal diri tidak Realistis

B. Data yang perlu dikaji


DS
 Klienmengatakandirinyamerasatidakberguna
 Klienmengatakandirinyamerasatidakmampu
 Klienmengatakantidaksemangatuntukberaktivitasataubekerja

DO

 Mengkritikdirisendiri
 Pandanganhidup yang pesimistis
 Penurunanproduktivitas
 Penolakanterhadapkemampuandiri
 Lebihbanyakmenunduk
 Wajahtampakmurung
 Tampakmenangis, gelisahdanmelamun
 Tidakmelihatlawanbicara

4. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah

5. Rencana Tindakan Keperawatan


Terlampir
DaftarPustaka

Dermawan Deden, Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa; Konsep dan KerangkaKerja Asuhan
Keperawatan Jiwa. Gosyen Publishing: Yogyakarta

Keliat, B.A., Panjaitan,R.U.,&Daulima, N.H.C.,(2005). Proses


KeperawatanKesehatanJiwa.Jakarta : EGC.

Stuart, Gail W.2006. BukuSakuKeperawatanJiwa. Jakarta : EGC.

Yosep, I. 2009. KeperawatanJiwa. Jakarta :RefikaAditama.

Riyadi, S. Dan Purwanto, T.2009. AsuhanKeperawatanJiwa. Yogyakarta :GrahaIlmu.


Maramis, Willy F.2009. CatatanIlmuKedokteranJiwaedisi 2.Surabaya :Airlangga
University Press.

Anda mungkin juga menyukai