soal bagian C:
9. Dik : p= tetap
L = 5kali
dit : f...?
f = 1/2 L akar F/p.A
=(1/2.5) akar F/p.A
= 2,5 Hertz...
Manusia dapat mendengar bunyi saat gelombang bunyi sampai ke gendang telinga manusia.
Gelombang bunyi tersebut berupa getaran yang melalui medium perantara, seperti udara atau medium
lainnya. Bunyi yang sering sobat idschool dengar merupakan gabungan dari berbagai sinyal getar
yang terdiri dari gelombang harmonis. Tinggi rendahnya bunyi atau yang sering disebut frekuensi
dinyatakan dalam satuan getaran, Hertz (Hz). Sedangkan kuat atau lemahnya bunyi atau yang disebut
amplitudo dinyatakan dalam satuan tekanan suara, desibel (dB).
Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Kuat kerasnya bunyi tergantung pada
amplitudo getarannya. Semakin besar amplitudo getarannya maka bunyi yang terdengar akan semakin
keras. Sebaliknya, semakin kecil amplitudonya maka bunyi yang akan terdengar semakin lemah.
Selain itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak sumber bunyi. Semakin dekat dengan
sumber bunyi, bunyi akan terdengar semakin keras. Sebaliknya, semakin jauh dari sumber bunyi
maka bunyi yang terdengar akan semakin lemah.
Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mencari tahu materi pengantar gelombang bunyi, apa itu
panjang gelombang, dan bagaimana rumus cepat rambat gelombang. Pada bagian akhir disertai juga
contoh soal gelombang bunyi beserta pembahasannya.
Gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik, yaitu gelombang yang merambat melalui
medium perantara. Bentuk medium perantara tersebut dapat berupa udara, air, atau benda padat.
Syarat suatu bunyi dapat terdengar oleh pendengar adalah jika terdapat sumber bunyi dan ada medium
perantara (seperti udara, air, dsb).
Karakteristik Bunyi
Ada tiga kelompok bunyi berdasarkan nilai frekuensinya. Ketiga kelompok bunyi tersebut meliputi
infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.
Panjang gelombang disimbolkan dengan lambda (λ). Satuan panjang gelombang (λ) dinyatakan dalam
meter (m). Perlu diketahui bahwa gelombang terdiri dari dua jenis yaitu transversal dan longitudinal.
Pengelompokan gelombang ini didasarkan pada arah getaran dan gelombang.
Gelombang transversal: gelombang dengan arah getaran tegak lurus dengan arah
rambatan gelombang.
Gelombang longitudinal: gelombang dengan arah getaran sejajar dengan arah
rambatan gelombang.
Bentuk gelombang transversal dinyatakan melalui rangkaian beberapa bukit dan lembah. Panjang satu
gelombang (λ) pada gelombang transversal diwakili oleh satu bukit dan satu lembah.
Contoh Soal dan Pembahasan
Melalui contoh – contoh soal di bawah, sobat idschool dapat menambah pemahaman materi
gelombang bunyi. Ada tiga contoh soal gelombang bunyi beserta pembahasannya. Simak contoh soal
dan pembahasannya berikut.
Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium untuk merambat.
Di bulan, tidak ada udara sebagai media perambatan bunyi, sehingga bunyi tidak terdengar.
Jawaban: B
Pemuda tersebut berteriak sehingga bunyi teriakannya memantul pada tebing A dan B. Jika waktu
bunyi pantul dari tebing A ke pemuda = 0,5 sekon, maka waktu pantul oleh tebing B ke pemuda
adalah …. (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)
A. 0,3 sekon
B. 0,5 sekon
C. 0,6 sekon
D. 1,2 sekon
Pembahasan:
Mencari waktu pantul oleh tebing B ke pemuda (tB):
Jawaban: C
Peristiwa resonansi:
Jadi, peristiwa yang menunjukkan pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari adalah ! dan 4.
Jawaban: B
Contoh gelombang yang termasuk dalam gelombang transversal adalah gelombang air.
Pada gelombang longitudinal, bentuk gelombang berupa rangkaian rapatan dan regangan. Panjang
satu gelombang (λ) pada gelombang longitudinal sama dengan satu rapatan dan satu regangan.
Contoh gelombang yang termasuk dalam gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi.
Gelombang bunyi memiliki arah rambatan yang sejajar dengan arah getarannya dan merambat melalui
medium perantara. Sehungg, gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik longitudinal.
Baca Juga: Rumus yang Berlaku pada Gelombang Transversal dan Longitudinal
Cepat rambat gelombang yang merambat melalui suatu medium dipengaruhi oleh besar nilai panjang
gelombang (λ) dan frekuensi (f) atau periode (T). Nilai panjang gelombang bunyi berbanding terbalik
dengan periode. Sedangkan nilai frekuensinya berbanding lurus dengan panjang gelombang bunyi.
Rumus untuk mencari cepat rambat gelombang dapat dilihat pada dua persamaan di bawah.
Pemantulan Bunyi
Bunyi dapat memantul apabila mengenai benda memiliki permukaan yang keras dan tidak mudah
tertembus oleh gelombang. Contoh benda yang dapat memantulkan bunyi adalah dinding kaca, besi,
seng, dinding gua, dan dasar laut.
Bunyi pantul ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut atau jarak dinding lorong gua.
Salah satu pemanfaatannya pemantulan bunyi adalah mengetahui dasar kedalaman laut atau jarak
dinding gua. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
1.) Tentukan frekuensi dan periode gelombang bunyi jika panjang gelombang 10 meter dan cepat
rambat bunyi 350 m/s!
λ = 10 meter
Jawab: a. v = λ x f
f =v/λ
f = 350/10 = 35 Hz
v=λ/T
T= λ/v
2. ) Sebuah kapal mengukur kedalaman laut menggunakan perangkat suara. Jika bunyi ditembakkan
ke dasar laut, bunyi pantul diterima setelah 10 detik. Tentukan kedalaman laut tersebut jika cepat
rambat bunyi 1600 m/s!
Diketahui: t = 10 s
v = 1600 m/s
S= V.t /2
= 1600.10:2
= 8000 meter.
3.) Tentukan frekuensi dan periode gelombang bunyi jika panjang gelombang 5 meter dan cepat
rambat bunyi 400 m/s!
Diketahui: v = 400 m/s
λ = 8 meter
Jawab: a. v = λ x f
f =v/λ
f = 400/5 = 80 Hz
4. ) Sebuah kapal mengukur kedalaman laut menggunakan perangkat suara. Jika bunyi ditembakkan
ke dasar laut, bunyi pantul diterima setelah 4 detik. Tentukan kedalaman laut tersebut jika cepat
rambat bunyi 2400 m/s!
Diketahui: t = 4 s
v = 2400 m/s
S= V.t /2
= 2400.4:2
= 4800 meter.