Anda di halaman 1dari 9

1007

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Imunisasi Tetanus


Toksoid di Desa Sungai Rengas

Hardianto1, Abror Irsan2, Muhammad In’am Ilmiawan3

1 Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

2 Departemen Kedokteran Komunitas, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

3 Departemen Biologi dan Patobiologi, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

Abstrak

Latar belakang. Imunisasi Tetanus toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi tetanus pada wanita usia subur
(WUS) atau sedang mengandung yang merupakan pencegahan terhadap tetanus neonatorum yang paling mudah
dan efektif. Dengan pemberian imunisasi tetanus lengkap, maka perlindungan terhadap infeksi tetanus bisa
mencapai lebih dari 90%. Dikatakan lengkap apabila WUS sudah mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5
kali yang akan memberikan perlindungan terhadap tetanus selama 25 tahun. Metode. Penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Data diambil dari 97 responden Pemilihan sampel dilakukan
melalui metode pengambilan sampel berdasarkan peluang (probability sampling), yaitu dengan cara stratified
random sampling. Hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebagian besar
responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. Kesimpulan. Sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT.

Kata kunci: Imunisasi TT, tetanus neonatorum, wanita usia subur

Background. Tetanus toxoid Immunization is tetanus immunization for women of childbearing age or for
pregnant women that Is a precaution against tetanus neonatorum that can be most easily and effective. By the
provision of complete tetanus immunization So protection against infection tetanus Can reach more than 90%.
It will be said complete when women of childbearing age are already getting tetanus immunization as many as 5
times that will provide Protection against tetanus for 25 years. Method. This research is a descriptive research
with the cross sectional design . Based on opportunities ( probability sampling ) , a stratified random sampling
Data were taken from 97 respondent. The Sample selection is done through a method of sampling Based on
opportunities ( probability sampling ) with a stratified random sampling Result. Based on the results of the
research which has been done , most of the respondent have a good knowledge about tetanus toxoid.
Conclusion. Most of the respondent Have a good knowledge about tetanus toxoid.

Keywords: tetanus toxoid immunization , neonatorum tetanus, childbearing age womans

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1008

LATAR BELAKANG neonatorum, salah satunya adalah

Imunisasi Tetanus toksoid (TT) Indonesia. WHO memperkirakan bahwa

adalah pemberian imunisasi tetanus pada pada tahun 2013, 49.000 neonatus

wanita usia subur (WUS) atau sedang meninggal akibat Tetanus Neonatorum.

mengandung yang merupakan pencegahan Pada tahun 1999 Program Eliminasi

terhadap tetanus neonatorum yang paling Tetanus Neonatal dan Maternal

mudah dan efektif. Dengan pemberian diluncurkan WHO dengan target eliminasi

imunisasi tetanus lengkap, maka pada tahun 2005 yang kemudian diubah

perlindungan terhadap infeksi tetanus bisa menjadi tahun 2015 karena masih

mencapai lebih dari 90%. Dikatakan ditemukan kasus tetanus neonatorum. Pada

lengkap apabila WUS sudah mendapatkan tahun 2013 di Indonesia, dilaporkan

imunisasi tetanus sebanyak 5 kali yang terdapat 78 kasus tetanus neonatorum

akan memberikan perlindungan terhadap dengan jumlah kasus meninggal 42 kasus

tetanus selama 25 tahun.1,2 dengan angka kematian (Case Fatality

Menurut DepKes RI, WUS adalah Rate (CFR)) 53,8%. Pada tahun 2014

wanita yang masih reproduktif yaitu dilaporkan terdapat 84 kasus dengan

wanita yang berumur 15 – 49 tahun baik jumlah meninggal 54 kasus dengan angka

yang berstatus menikah, belum menikah, kematian (Case Fatality Rate) 64,3%

dan janda.3 meningkat dibandingkan tahun 2013.4,5

Pada tahun 2014, The United Pada tahun 2000 Pemerintah

Nations Children's Fund (UNICEF), Indonesia, telah setuju untuk mengikuti

World Health Organization (WHO), dan kesepakatan internasional untuk

United Nation Population Fund (UNFPA) menurunkan insiden kematian bayi akibat

menyatakan tersisa 24 negara yang belum tetanus neonatorum melalui Program

berhasil mengeliminasi tetanus Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1009

yaitu dengan memberikan imunisasi TT imunisasi tersebut masih jauh dari

pada WUS dan ibu hamil di daerah harapan.7

berisiko tinggi dengan kejadian tetanus Faktor-faktor yang mempengaruhi

neonatorum. Melalui Program Eliminasi rendahnya cakupan imunisasi TT adalah

Tetanus Neonatorum ditargetkan dapat kurangnya kegiatan promosi kesehatan di

menurunkan insiden tetanus neonatorum Puskesmas serta rendahnya pengetahuan

hingga kurang dari 1 per 1000 kelahiran masyarakat terhadap imunisasi TT

hidup per tahun pada tahun 2005. Namun walaupun imunisasi tersebut dapat

sampai sekarang tujuan Program Eliminasi diperoleh secara gratis di tempat pelayanan

Tetanus Neonatorum belum tercapai kesehatan pemerintah.8 Penelitian yang

karena masih ditemukan kasus tetanus dilakukan oleh Sukmawati Kasum di

neonatorum di Indonesia.6 Kelurahan Bontoa pada tahun 2012

Kasus tetanus neonatorum di mengenai faktor-faktor yang berhubungan

Kabupaten Kubu Raya terus meningkat dengan kepatuhan ibu hamil melakukan

pada tahun 2012 terdapat 4 kasus, 2013 imunisasi tetanus toksoid didapatkan

terdapat 9 kasus dan pada tahun 2014 bahwa terdapat hubungan antara

terdapat 10 kasus. Kejadian tertinggi pengetahuan dengan kepatuhan ibu

berada di Kecamatan Sungai Kakap yaitu 2 melakukan imunisasi tetanus toksoid.

kasus pada tahun 2012, 3 kasus pada tahun Penelitian oleh Eskalila Suryati pada tahun

2013 dan 4 kasus pada tahun 2014. 2015 tentang hubungan pengetahuan dan

Cakupan Imunisasi di Kabupaten Kubu sikap ibu hamil dengan pemberian

Raya pada tahun 2014 dari 183.957 WUS imunisasi tetanus toksoid juga menyatakan

yang mendapat TT1 sekitar 4459 orang bahwa terdapat hubungan antara

dan 4276 orang untuk TT2. Cakupan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan

pemberian imunisai tetanus toksoid.9,10

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1010

Berdasarkan data diatas peneliti yang diperoleh dari hasil pengisian

tertarik untuk melakukan penelitian kuesioner.

berjudul gambaran tingkat pengetahuan

wanita usia subur (WUS) tentang HASIL

imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Gambaran Lokasi Penelitian

Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Lokasi penelitian dilakukan di

Kabupaten Kubu Raya. Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai

Kakap Kabupaten Kubu Raya. Desa

METODE Sungai Rengas Terbagi menjadi 7 dusun

Penelitian ini adalah penelitian yaitu Dusun Pelipis dengan jumlah

deskriptif dengan desain cross sectional. penduduk sebanyak 1.316 orang dengan

Penelitian dilakukan di Desa Sungai 667 orang laki-laki dan 649 orang

Rengas Kecamatan Sungai Kakap perempuan, Dusun Beringin dengan

Kabupaten Kubu Raya. Populasi target jumlah penduduk sebanyak 1.690 orang

dalam penelitian ini adalah wanita usia dengan 897 orang laki-laki dan 793 orang

subur (WUS) yang bertempat tinggal perempuan, Dusun Cendana dengan

diwilayah Kecamatan Sungai Kakap jumlah penduduk sebanyak 1.965 dengan

Kabupaten Kubu Raya. 880 orang laki-laki dan 848 orang

Pemilihan sampel dilakukan melalui perempuan, Dusun Jeruk dengan jumlah

metode pengambilan sampel berdasarkan penduduk sebanyak 4.161 dengan 2.069

peluang (probability sampling), yaitu laki-laki dan 2.092 orang perempuan,

dengan cara stratified random sampling. Dusun Kapuas dengan jumlah penduduk

Teknik pengumpulan data pada penelitian 5.979 dengan 3.070 orang laki-laki dan

ini yaitu dengan menggunakan data primer 2.909 perempuan, dan Dusun Nipah

dengan jumlah penduduk sebanyak 1.720

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1011

orang dengan 788 orang laki-laki dan 932 informasi dari media sebagian besar

orang perempuan. responden mendapat informasi tentang

Distribusi Responden berdasarkan imunisasi TT dari buku. Berdasarkan

Karakteristik Status imunisasi sebagian besar responden

Karakteristik Responden pada telah mendapatkan imunisasi TT.

penelitian ini terdiri dari usia, tingkat Berdasarkan hasil penelitian yang telah

pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dilakukan, didapatkan sebagian besar

sumber informasi mengenai imunisasi TT responden memiliki pengetahuan yang

dan status imunisasi TT pada wanita usia baik tentang imunisasi TT.

subur ( WUS).

Berdasarkan hasil penelitian dari PEMBAHASAN

97 orang responden didapatkan, responden Menurut Depkes, Imunisasi

yang paling banyak berdasarkan rentang Tetanus Toksoid (TT) adalah pemberian

usia adalah rentang usia dewasa awal (26- imunisasi tetanus pada wanita usia subur

35 tahun). Berdasarkan karakteristik (WUS) atau sedang mengandung.

Tingkat Pendidikan didapatkan responden Tindakan ini merupakan upaya

paling banyak berpendidikan Tinggi. pencegahan terhadap tetanus neonatorum

Berdasarkan Pekerjaan Responden yang paling mudah dan efektif.1

sebagian besar responden tidak bekerja Berdasarkan penelitian yang telah

(ibu rumah tangga, Pelajar). Berdasarkan dilakukan di desa Sungai Rengas

karakteristik status pernikahan sebagian didapatkan hasil sebagian besar responden

besar responden sudah menikah. memiliki tingkat pengetahuan yang baik

Berdasarkan sumber informasi sebagian mengenai imunisasi TT. hasil ini sesuai

besar responden mendapatkan informasi dengan penelitian yang dilakukan oleh

dari tenaga kesehatan. Sedangkan sumber Nur (2010) tentang pengetahuan ibu

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1012

mengenai imunisasi Tetanus Toksoid di Hasil ini sesuai dengan penelitian Nugroho

RSUP. Haji Adam Malik dalam penelitian (2012) yang menyatakan usia ibu tidak

ini, dijumpai mayoritas responden memiliki pengaruh terhadap status

memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi imunisasi. Dalam penelitian ini sebagian

mengenai imunisasi TT. Penelitian ini juga besar responden berstatus sudah menikah

sesuai dengan hasil penilitian oleh Sudjadi, dan sudah pernah mendapatkan imunisasi

(2007) dimana sebagian besar responden TT baik sebelum mau menikah atau pun

memiliki pengetahuan baik mengenai ketika hamil. Dari hasil uji statistik

imunisasi TT.22,23 disimpulkan bahwa terdapat hubungan

Menurut Notoatmodjo (2007), signifikan antara status pernikahan dengan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang status imunisasi TT responden (p=0,000).

terjadi setelah seseorang melakukan Hal ini dikarenakan adanya peraturan

penginderaan terhadap suatu objek pemerintah yang mewajibkan pasangan

tertentu. Penginderaan terjadi melalui calon pengantin untuk mendapatkan

panca indera manusia , yakni indra imunisasi TT sebelum menikah.25

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa Sehingga sebagian besar responden sudah

dan raba, sebagian besar pengetahuan memiliki pengalaman tentang imunisasi

manusia diperoleh melalui mata dan TT yang akan membuat pengetahuan

telinga.22 responden tentang imunisasi TT semakin

Dalam penelitian ini sebagian besar baik. Dari hasil penelitian yang telah

responden berada pada usia dewasa awal. dilakukan, responden yang pernah

Dari hasil uji statistik antara usia dengan mendapatkan imunisasi TT didapatkan

status imunisasi di simpulkan tidak sebagian besar memiliki pengetahuan yang

terdapat hubungan antara usia dengan baik mengenai imunisasi TT. Hasil ini

status imunisasi responden (p=0,250). sesuai dengan hasil penelitian oleh Yunica

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1013

(2014) dimana sebagian besar responden imunisasi TT (p0,001). dari hasil ini

memiliki pengetahuan baik tentang didapatkan semakin tinggi pendidikan

imunisasi TT.27 Menurut Notoatmodjo semakin baik status imunisasi TT yang

(2007), pengetahuan seseorang akan berpengaruh terhadap pengetahuan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: responden tentang imunisasi TT.

pengalaman, pendidikan, dan sumber Pendidikan dapat membawa wawasan atau

informasi.22 Pengalaman dapat diperoleh pengetahuan seseorang. Secara umum

dari pengalaman diri sendiri maupun orang orang yang memiliki tingkat pendidikan

lain. Misalnya dalam penelitian ini adalah tinggi akan mempunyai pengetahuan yang

tindakan untuk memperoleh imunisasi TT lebih luas dari pada yang memiliki

hal ini akan mempengaruhi pengetahuan pendidikan rendah. Pendidikan

seseorang tentang imunisasi TT. Di mempengaruhi proses belajar, makin

Indonesia, Pemerintah membuat program tinggi pendidikan seeorang makin mudah

untuk memberikan imunisasi TT kepada orang tersebut untuk menerima informasi.

calon pengantin dan ibu hamil dalam Dengan pendidikan tinggi maka seseorang

upaya mencegah terjadinya penyakit akan cenderung untuk mendapatkan

tetanus. Sehingga setiap calon pengantin informasi, baik dari orang lain maupun

harus mendapatkan imunisasi TT sebelum dari media massa. Semakin banyak

menikah.25,26 informasi yang masuk semakin banyak

Didalam penelitian ini didapatkan pula pengetahuan yang didapat tentang

responden dengan pengetahuan paling baik kesehatan. 22

yaitu responden dengan tingkat Dalam penelitian ini sebagian besar

pendidikan Tinggi. Dari hasil uji statistik responden pernah membaca tentang

disimpulkan bahwa terdapat hubungan imunisasi TT di buku terutama buku-buku

antara tingkat pendidikan dengan status kesehatan. Sebagian responden juga

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1014

pernah mendengar di radio maupun Sumber informasi yang dapat

menonton di televisi tentang imunisasi TT. mempengaruhi pengetahuan misalnya

Selain itu sebagian besar responden pernah televisi, radio, koran, buku, majalah dan

mendapat informasi dari tenaga kesehatan internet.. Notoadmojo (2003) juga

tentang imunisasi TT. Berdasarkan hasil mengatakan kemudahan untuk

penelitian yang dilakukan didapatkan memperoleh informasi dapat membantu

sebagian besar responden memiliki tingkat mempercepat seseorang untuk

pengetahuan baik tentang imunisasi TT. memperoleh pengetahuan yang baru.

Dalam penelitian ini sebagian besar Tidak adanya hubungan antara sumber

responden pernah mendapatkan informasi informasi dengan status imunisasi TT

baik dari tenaga kesehatan mau pun media mungkin berhubungan dengan program

massa sehingga hal tersebut akan pemerintah Indonesia yang mewajibkan

meningkatkan pengetahuan responden setiap calon pengantin untuk mendapatkan

tentang imunisasi TT. Dari hasil uji imunisasi TT sebelum menikah.

statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat

hubungan signifikan antara sumber KESIMPULAN

informasi dengan status imunisasi TT 1. Sebagian besar responden memiliki

(p=0,608). Hasil ini tidak sesuai dengan tingkat pengetahuan yang baik

penelitian oleh sidik (2015) dimana tentang imunisasi TT.

sumber informasi memiliki pengaruh 2. Sebagian besar responden sudah

terhadap pengetahuan terhadap pernah mendapatkan imunisasi TT

kesehatan.28 Hasil ini juga tidak sesuai baik sebelum menikah atau ketika

dengan pernyataan Notoatmodjo bahwa hamil.

keterpaparan seseorang terhadap informasi

mempengaruhi tingkat pengetahuannya.

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018


1015

DAFTAR PUSTAKA Bandung. Universitas Kristen Maranatha.


1. Health Technonlogy Assessment Jawa Barat.
Indonesia Depkes RI. Penatalaksanaan 14. Dirjen Bimas Islam, Dep Urusan Haji,
Tetanus Pada Anak. 2008. Depkes RI. Dirjen PPM dan PLP no 02 th 1989
Jakarta tentang imunisasi TT kepada Calon
2. Wibowo tanjung, Anggraeni alifah. Pengantin.
Tetanus Neonatorum. Buletin Jendela 15. Permenkes no 97 th 2014 Tentang
Data dan Informasi Kesehatan. Vol 1. Pelayanan Kesehatan Kehamilan.
September 2012. Kementrian Kesehatan 16. Yunica, J Angel. 2014. Hubungan Antara
RI. Jakarta Pengetahuan dan Umur dengan
3. Departemen Kesehatan Republik Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid
Indonesia. 2014. Profil Kesehatan (TT) pada Ibu Hamil di Desa Sungai Dua
Republik Indonesia Tahun 2013. Kecamatan Rambutan Kabupaten
KemenKesRI. Jakarta Banyuasin Tahun 2014. STIKES Pembina
4. World Health Organization (WHO). 2014. Palembang
Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) 17. Sidik, A Tiara.2015. Hubungan Media
Elimination. http://www.who.int/ Informasi dengan Tingkat Pengetahuan
immunization /diseases/ MNTE_initiative/ Kesehatan Reproduksi pada Santri di
en/ Pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan
5. Departemen Kesehatan Republik Semarang. Fakultas Kesehatan
Indonesia. 2015. Profil Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
Republik Indonesia Tahun 2014.
KemenKesRI. Jakarta
6. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2013. Profil Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2012.
KemenKesRI. Jakarta
7. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. 2014.
Profil Kesehatan Kalimantan Barat Tahun
2013. Dinkes. Pontianak
8. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit
& Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP &
PL) Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2009.Profil Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kementrian Kesehatan RI. Jakarta
9. Kasum, Sukmawati. 2012. Faktor-Faktor
yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu
Hamil Melakukan Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) di Puskesmas Mandai
Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai
Kabupaten Maros. STIKES Nani
Hasanuddin Makassar.
10. Suryati, Eskalila. 2015. Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan
Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid di
Wilayah Kerja Puskesmas Maga
Kecamatan Lembah Sorik Marapi
Kabupaten Mandaialing Natal 2015.
Universitas Sumatera Utara.
11. Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi
Penelitian Kesehatan. EGC. Jakarta
12. Nik Kasyfun Nur b. 2010. Tingkat
Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai
Imunisasi Tetanus Toxoid (Tt). Universitas
Sumatera Utara.
13. Sudjadi, Anton. 2007. Gambaran
Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu
Hamil Mengenai Imunisasi Ttdiwilayah
Kerja Puskesmas Cicalengka Kabupaten

Jurnal Cerebellum. Volume 4. Nomor 1. Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai