Anda di halaman 1dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
Bab ini menguraikan hasil penelitian perbedaan efektivitas senam hamil dan
yoga hamil terhadap kecemasan menghadapi persalinan dengan menggunakan
analisis univariat dan bivariat. Penelitian dilakukan terhadap 60 subjek penelitian
yaitu ibu primigravida dan multigravida di rumah sakit PKU Muhammadiyah
Surakarta dan Nismara Baby Spa Surakarta.
1. Analisis Univariat
Karakteristik responden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran
karakteristik subjek penelitian sebagai berikut:
Tabel 4.2. Karakteristik subjek penelitian
No Karakteristik ibu hamil N (%)
1 Paritas
a. Primiravida 38 63,3
b. Multigravida 22 36,7
2 Umur kehamilan
a. Trimester II 20 33,3
b. Trimester III 40 66,7
3 Pendidikan
a. Rendah (SD-SMP) 1 1,7
b. Tinggi (SMA-PT) 59 98,3
4 Pekerjaan
a. Bekerja 40 66,7
b. Tidak bekerja 20 33,3
5 Pendapatan
a. < UMR 19 31,7
b. ≥ UMR 41 68,3
6 Usia Ibu
a. 20-35 tahun 58 96,7
b. < 20 tahun dan >35 tahun 2 3,3
Sumber: data primer diolah 2016.
Berdasarkan tabel 4.2 Menunjukkan bahwa sebagian besar paritas
subjek pada ketiga kelompok mayoritas primigravida sebanyak 38 subjek
(63,3%), umur kehamilan subjek pada ketiga kelompok mayoritas trimester
III sebanyak 40 subjek (66,7%), pendidikan subjek pada ketiga kelompok
mayoritas pendidikan tinggi sebanyak 59 subjek (98,3%), pekerjaan subjek
commit to user

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pada ketiga kelompok mayoritas bekerja sebanyak 40 subjek (66,7%),


pendapatan atau penghasilan subjek pada ketiga kelompok mayoritas ≥
UMR sebanyak 41 subjek (68,35) dan usia subjek sebagian besar berumur
20-35 tahun sebanyak 58 subjek (96,7%).
2. Analisis bivariat
a. Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan paritas, umur kehamilan,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan usia ibu disertai Chi Kuadrat.
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan paritas, umur
kehamilan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan usia ibu disertai Chi
Kuadrat.
No Karakteristik ibu hamil N (60) (%) P (pretest ) P (posttest )
1 Paritas
c. Primiravida 38 63,3 0,770 0,478
d. Multigravida 22 36,7
2 Umur kehamilan
c. Trimester II 20 33,3 0,763 0,367
d. Trimester III 40 66,7
3 Pendidikan
c. Rendah (SD-SMP) 1 1,7 0,342 0,940
d. Tinggi (SMA-PT) 59 98,3
4 Pekerjaan
c. Bekerja 40 66,7 0,687 0,241
d. Tidak bekerja 20 33,3
5 Pendapatan
c. < UMR 19 31,7 0,252 0,683
d. ≥ UMR 41 68,3
6 Usia Ibu
c. 20-35 tahun 58 96,7 0,529 0,379
d. < 20 tahun dan >35 tahun 2 3,3
Signifikansi. P < 0,05.

Berdasarkan tabel 4.3 merupakan hasil uji hubungan karakteristik subjek


penelitian dan kecemasan baik sebelum dan setelah diberikan intervensi.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Chi Kuadrat diperoleh nilai
P pada setiap karakteristik subjek penelitian sebesar P>0,05 sehingga H0
diterima, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik subjek
penelitian dengan tingkat kecemasan baik sebelum dan sesudah diberikan
intervensi.

commit to user

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. Variabel penelitian
Tabel 4.4. Hasil uji rerata kecemasan sebelum dan setelah diberikan
intervensi
N Kelompok Mean SD Min Maks
o Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 Senam hamil 76,00 51,30 10,834 5,592 58 40 101 60
2 Yoga 78,15 54,20 10,825 8,703 60 42 96 72
kehaamilan
3 Kontrol 74,50 74,90 9,214 8,341 57 61 96 94
Sumber: data primer 2016.

Berdasarkan tabel 4.4 Menunjukkan bahwa rerata subjek penelitian


memiliki skor kecemasan pada kelompok intervensi yaitu kelompok senam
hamil subjek penelitian rerata memiliki skor kecemasan sebsesar 74,00, yoga
hamil rerata subjek penelitian memiliki skor kecemasan sebesar 78,15 dan pada
kelompok kontrol sebesar 74,50. Sedangkan nilai terendah dan tertinggi skor
kecemasan pada kelompok kontrol skor terendah 57 dan skor tertinggi 96, dan
pada kelompok intervensi senam hamil skor terendah 58 dan skor tertinggi
101, yoga hamil skor terendah 60 dan skor tertinggi 96.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa rerata subjek penelitian
memiliki skor kecemasan setelah diberikan intervensi pada kelompok senam
hamil sebesar 51,30, yoga hamil sebesar 54,20 sedangkan pada kelompok
kontrol sebesar 74,90. Sedangkan nilai terendah dan tertinggi skor kecemasan
setelah diberikan intervensi pada setiap kelompok yaitu senam hamil skor
terendah 40 dan skor tertinggi 60, yoga hamil skor terendah 42 dan skor
tertinggi 72 dan pada kelompok kontrol skor terndah 61 dan skor tertinggi 94.
c. Hasil uji beda rerata kecemasan sebelum diberikan intervensi
Tabel 4.5. hasil beda rerata kecemasan sebelum diberikan interensi
Kelompok Mean Di bawah mean Diatas mean Total
N % n % n %
Senam hamil 76,00 12 60% 8 40% 20 100%
Yoga hamil 78,15 10 50% 10 50% 20 100%
Kontrol 74,50 12 60% 8 40% 20 100%
Sumber: data primer tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui mayoritas kecemasan subjek penelitian
dalam menghadapi persalinan pada kelompok senam hamil adalah memiliki

commit to user

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kecemasan dibawah rerata (60%) dan mayoritas kecemasan subjek penelitian


dalam menghadapi persalinan pada kelompok yoga hamil sebelum diberikan
intervensi yoga hamil memiliki kecemasan yang seimbang. Sedangkan pada
kelompok kontrol mayoritas memiliki kecemasan dibawah rerata (60%).
d. Hasil uji beda rerata kecemasan setelah diberikan intervensi
Tabel 4.6. hasil beda rerata kecemasan sebelum diberikan interensi
Kelompok Mean Di bawah mean Di atas mean Total
N % n % n %
Senam hamil 51,30 20 100% 0 0,0% 20 100%
Yoga hamil 54,20 15 75% 5 25% 20 100%
Kontrol 74,90 0 0,0% 20 100% 20 100%
Sumber: data primer tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui mayoritas kecemasan subjek penelitian
dalam menghadapi persalinan pada kelompok senam hamil memiliki
kecemasan dibawah rerata (100%) dan mayoritas kecemasan subjek penelitian
dalam menghadapi persalinan pada kelompok yoga hamil setelah diberikan
intervensi yoga hamil memiliki kecemasan dibawah rerata (75%). Sedangkan
pada kelompok kontrol mayoritas memiliki kecemasan diatas rerata (100%).
e. Uji prasyarat
1) Uji normalitas
Tabel 4.7. Hasil uji normalitas kecemasan sebelum diberikan intervensi
No Kelompok Kolmogorov Smirnov P Keterangan
1 Senam hamil 0,123 0,200 Normal
2 Yoga hamil 0,165 0,154 Normal
3 Kontrol 0,140 0,200 Normal
Signifikansi. P < 0,05
Tabel 4.8. Hasil uji normalitas kecemasan setelah diberikan intervensi
No Kelompok Kolmogorov smirnov P Keterangan
1 Senam hamil 0,140 0,200 Normal
2 Yoga hamil 0,127 0,200 Normal
3 Kontrol 0,132 0,200 Normal
Signifikansi. P < 0,05
Berdasarkan tabel 4.5 dan 4.6 hasil pengujian normalitas data dengan
menggunakan metode Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai
probabilitas (p) pada subjek yang diberi intervensi senam hamil nilai Pre Test
adalah 0,200 dan Post Test adalah 0,200, artinya data berdistribusi normal.

commit to user

56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sedangkan untuk ibu yang diberi intervensi yoga hamil diperoleh nilai
probabilitas (p) Pre Test adalah 0,154 dan Post Test adalah 0,200, dan nilai
probabilitas (p) pada yang tidak diberikan intervensi senam hamil dan yoga
hamil, Pre Test adalah 0,200 dan Post Test adalah 0,200.
2) Uji homogenitas
Tabel 4.9. Hasil uji homogenitas variabel kecemasan
Variabel penelitian Levene statistic Sig.
Kecemasan sebelum intervensi 1,079 0,347
Kecemasan setelah intervensi 2,349 0,105
Signifikansi. P < 0,05
Dari tabel 4.7 Diatas menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas
sebelum diberikan intervensi sebesar 0,347, sedangkan data setelah diberikan
intervensi sebesar 0,105. Karena nilai (P) > 0,05 maka semua data bersifat
homogen atau sama.
3) Uji hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis satu jalur
(Oneway Anova). Penggunaan analisis satu jalur untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan rerata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan. Uji hipotesis menggunakan teknik Oneway Anova
menghasilkan nilai P= 0,001, jadi terdapat perbedaan rerata kecemasan yang
secara statistik signifikan antara 3 kelompok, yaitu senam hamil, yoga hamil
dan kontrol.
Tabel 4.10. Hasil uji post hoc tes benferoni perbedaan kecemasan pada
kelompok kontrol, senam hamil dan yoga hamil
No Kelompok N Rerata P
difference
1 Senam hamil 20 -23,60 0,001*
Kontrol
2 Yoga kehamila 20 -20,70 0,001*
Kontrol
3 Senam hamil 20 2,90 0,711
Yoga hamil
Signifikansi. P < 0,05*

Berdasarkan tabel 4.8 Uji post hoc menunjukkan ada perbedaan rerata
bahwa kelompok senam hamil lebih rendah 23,60 poin dalam menurunkan
commit to user

57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kecemasan menghadapi persalinan dibandingkan dengan kelompok kontrol


dan secara statistik bermakna. Ada perbedaan antara kelompok yoga hamil
lebih rendah 20,70 poin dalam menurunkan kecemasan menghadapi
persalinan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan secara statistik
bermakna. Ada perbedaan antara senam hamil dan yoga hamil. Yoga hamil
lebih rendah sebesar 2,90 poin dalam menurunkan kecemasan menghadapi
persalinan tetapi secara statistik tidak bermakna..

B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis satu jalur (Oneway
Anova) diperoleh nilai P perbedaan kecemasan kelompok senam hamil, yoga hamil
dan kelompok kontrol sebelum diberikan terapi adalah 0,535 (P>0,05). Hal ini
berarti secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan antara kecemasan
kelompok senam hamil, yoga hamil dan kelompok kontrol. Kondisi ini
dimungkinkan karena karaktersitik subjek penelitian dalam penelitian ini teah
homogen. Faktor pencetus kecemasan dalam kehamilan pada primigravidan dan
multigravida yaitu faktor internal seperti umur, pendidikan, status ekonomi dan
pekerjaan, paritas, kondisi medis, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi
kecemasan pada kehamilan yaitu ancaman terhadap integritas fisik dan ancaman
terhadap self esteem (Stuart dan Sundeen, 2007).
Berdasarkan hasil analisis satu jalur (Oneway Anova) menunjukkan nilai
P=0,001 (P< 0,05) dan nilai F hitung sebesar 58.281 (F hitung < F tabel), artinya
ada perbedaan kecemasan antara kelompok senam hamil, yoga hamil dengan
kelompok kontrol. Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu
pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental, kesukaran dan tekanan yang
menyertai suatu konflik atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada
hubungannya berbagai perasaan (Stuart dan Sundeen, 2007). Menurut Ryan (2013)
metode untuk mengurangi kecemasan dalam kehamilan dibagi menjadi dua, yaitu:
farmakologikal (obat-obatan) dan non farmakologikal (mind-body interventions)
seperti penambahan pengetahuan (psychoeducation), self awereness dengan cara
hypnosis, tai-chi, senam hamil, yoga, meditasi dan relaksasi.

commit to user

58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Senam hamil merupakan latihan relaksasi yang dilakukan oleh ibu yang
mengalami kehamilan sejak 23 minggu sampai dengan masa kelahiran dan senam
hamil ini merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan
(prenatal care) (Manuaba, 2010). Yoga dalam kehamilan menggabungkan postur-
postur khusus dan teknik-teknik yang bermanfaat bagi ibu hamil dan membantu
menghilangkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perubahan tubuh selama
kehamilan. Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik, mental,
dan spiritual manusia untuk mencapai kesehatan yang menyeluruh (Sindhu, 2009).
Penurunan rerata skor kecemasan sebelum dan sesudah pemberian senam
hamil yaitu rerata skor kecemasan sebelum adalah 76,00 menjadi 51,30 setelah
diberikan senam hamil. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian senam
hamil dalam menurunkan kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan.
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2008). Semakin
sering ibu melakukan senam hamil maka kecemasan menghadapi persalinan
semakin menurun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2009)
yang menujukkan hasil terdapat perbedaan rerata tingkat kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan pertama pada setiap kelas frekuensi.
Kecemasan pada kehamilan baik pada trimester II dan III seorang ibu
mempunyai persepsi yang berbeda tentang proses persalinan. Pada trimester II
persepsi ibu hamil tentang pergerakan janin ini mendorong gambaran mental ibu
tentang kepercayaan adanya jenis kelamin pada janin, kepercayaan ini pada
umumnya dapat menjadi penyebab kecemasan, sedangkan pada trimester III
kecemasan mulai meningkat akibat persepsi persalinan yang menghasilkan rasa
sakit dan risiko pada status kesehatan dan semakin meningkat sampai persalinan
tiba (Mochtar, 2011). Manuaba (2010) mengatakan bahwa melalui senam hamil
dapat melonggarkan persendian yang berhubungan dengan persalinan, dapat
memperbaiki kedudukan janin, meningkatkan kepercayaan diri menghadapi
persalinan, memperoleh pengetahuan dan kemampuan mengatur

commit to user

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pernafasan,relaksasi, dan kontraksi otot dinding perut, otot sekat rongga badan dan
otot dasar panggul saat persalinan.
Berdasarkan hasil uji post hoc menunjukkan ada perbedaan rerata bahwa
kelompok senam hamil lebih rendah 23,60 poin dalam menurunkan kecemasan
menghadapi persalinan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan secara statistik
bermakna (P=0,001). Hal ini sesuai dengan tujuan senam hamil yaitu melatih ibu
hamil untuk beradaptasi lebih baik dengan kehamilannya, melatih dan
mempersiapkan ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayinya, mencegah varises,
yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental yang tak jarang
terjadi pada ibu hamil, penguatan otot-otot dasar panggul dan tungkai, penguluran
dan pelemasan otot-otot dan ligament, meningkatkan sistem pernapasan, latihan
pernapasan, latihan mengejan, menambah gerakan sendi panggul, relaksasi,
mengurangi rasa waswas atau gelisah dan mencegah gangguan fisik yang
diakibatkan oleh gangguan mental atau faktor psikologis (Manuaba, 2010).
Hermawan (2004) mengemukakan bahwa faktor emosi ibu mempunyai
pengaruh dalam perteumbuhan dan perkembangan janin. Emosi seperti marah ,
takut, cemas dan mengaktifkan system saraf otonm ibu, melepaskan zat kimia
tertentu (seperti asetilkolin dan epinefrin) ke dalam aliran darah,, selanjutnya
kelenjar endokrin, khususnya kelenjar adrenal, mengeluarkan berbagai jenis
hormone dan mengubah metabolisme sel. Senam hamil yang terdiri dari teori dan
praktik secara bersama-sama mempunyai peranan penting dalam menurunkan
kecemasan ibu menghadpi persalinan. raktik atau gerakan senam hamil
mengandung efek relaksasi yang dapat menstabilkan emosi ibu hamil. Bila ibu
hamil melakukan senam hamil dengan benar, akan terasa efek relaksasi pada diri
ibu yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau ketegangan yang ia rasakan
selama masa kehamilan berlangsung. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aulia dan Hindun (2010) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang bermakna antara senam hamil dengan proses persalinan, ada
hubungan yang signifikan APGAR skor, berat badan bayi lahir antara ibu yang
senam hamil dan tidak senam hamil.

commit to user

60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Penurunan rerata skor kecemasan sebelum dan sesudah pemberian yoga


hamil yaitu rerata skor kecemasan sebelum adalah 78,15 menjadi 54,20 setelah
diberikan yoga hamil. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian yoga
hamil dalam menurunkan kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan. Yoga
selama hamil dapat menringankan edema dan kram yang sering terjadi pada bulan
terakhir kehamilan, membantu posisi bayi dan pergerakan, meningkatkan sistem
pencernaan dan nafsu makan, meningkatkan energi dan memperlambat
metabolisme untuk memulihkan ketenangan dan fokus, mengurangi rasa mual,
morning sickness dan suasana hati, meredakan ketegangan di sekitar leher rahim
dan jalan lahir yang berfokus pada membuka pintu pelvis untuk mempermudah
persalinan, membantu dalam perawatan pasca kelahiran dengan mengembalikan
uterus, perut dan dasar panggul, mengurangi ketegangan, cemas, dan depresi
selama kehamilan maupun pada saat persalinan dan masa nifas, ketidaknyamanan
payudara (Stoppard, 2008; Amy, 2008; Siska, 2009; Sindhu, 2009; Wiadnyana,
2011).
Hermawan (2006) mengatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang cemas
dan tidak bahagia kemungkinan besar akan lahir prematur atau memiliki berat lahir
rendah, hiperaktif, rewel, sering menggeliat, dan memanifestasikan kesulitan seperti
makan tidak teratur, buang air besar secara berlebihan, kembung, menggalami
gangguan tidur, cengeng. Hal ini menunjukkan bahwa emosi ibu hamil mempunyai
pengaruh pada perkembangan janin sehingga diperlukan pengendalian emosi bagi
ibu hamil agar janin yang di kandungnya aman.Yoga adalah cara untuk
mempersiapkan persalinan karena teknik latihannya menitikberatkan pada
pengendalian otot, teknik pernapasan, relaksasi dan ketenangan pikiran. Teknik
relaksasi yang dapat dilakukan dengan cara membayangkan sesuatu yang
menyenangkan dapat membuat tubuh menjadi rileks (Stoppard, 2008). Hal ini
didukung penelitian yang dilakukan Field et al (2014) yang menyatakan yoga
memiliki efek lebih positif untuk ibu hamil dalam mengurangi stress, kecemasan
dan gangguan tidur pada ibu hamil.

commit to user

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan hasil uji post hoc menunjukkan ada perbedaan rerata bahwa
kelompok yoga hamil lebih rendah 20,70 poin dalam menurunkan kecemasan
menghadapi persalinan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan secara statistik
bermakna (p=0,001). Hal ini sesuai dengan manfaat yoga hamil yaitu menjaga
kesehatan emosi dan fisik. Ketika seorang wanita hamil melakukan latihan secara
rutin (2-3 kali setiap minggu selama kehamilan), dapat menjaga elastisitas dan
kekuatan ligament panggul, pinggul dan otot kaki sehingga mengurangi rasa nyeri
yang timbul saat persalinan serta memberikan ruang untuk jalan lahir,
meningkatkan kenyamanan ibu pada dua jam pasca salin dan mengurangi risiko
persalinan lama. Selain itu dapat meningkatkan berat badan lahir, menurunkan
kejadian prematuritas dan PJT (Husin, 2013). Hal ini didukung dengan hasil
penelitian yang dilakukan Rusmita (2011) yang menyatakan bahwa senam yoga
dapat memperkuat asuhan keperawatan ibu hamil dalam mempersiapkan fisik dan
psikologis dalam menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III.
Perubahan psikososial pada kehamilan terjadi respon terhadap gangguan
fisiologis yang terjadi dan terhadap peningkatan tanggung jawab yang berhubungan
dengan kehadiran individu baru yang belum mampu mandiri. Kecemasan memiliki
dampak ke ibu dan juga janin sebagaimana diungkapkan Johan (2008) dan Mona
(2012), yaitu: meningkatnya risiko aborsi, meningkatnya risiko lahir prematur,
berat badan bayi lahir rendah, cacat pada janin, keterlambatan pertumbuhan janin,
depresi post partum dan gangguan mental pada anak.
Salah satu cara untuk mengurangi kekhawtiran maupun kecemasan pada
saat kehamilan adalah dengan olahraga yaitu mengikuti yoga hamil selama hamil.
Dimana manfaat yoga bagi kehamilan dibagi menjadi manfaat fisik, mental dan
spiritual sebagai berikut (Sindhu, 2009): Manfaat fisik yoga hamil melalui postur
tubuh yoga (asana): (1) melatih postur tubuh yang baik, tegap dan kuat di sepanjang
kehamilan; (2) melancarkan aliran darah, memperlancar suplai oksigen, nutrisi dan
vitamin dari makanan ke janin; (3) menguatkan otot punggung, membuatnya lebih
kuat untuk menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung
atau sakit pinggang; (4) melatih otot dasar panggul-perineum yang berfungsi
sebagai otot kelahiran, agar kuat menyangga beban kehamilan dan menyangga
commit to user

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah
untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca
melahirkan; (5) membantu mengurangi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan,
seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang, weak bladder, heartburn,
sembelit dan lain-lain. Manfaat mental yoga hamil melalui teknik-teknik
pernapasan yoga (Pranayama), relaksasi, dan teknik-teknik pemusatan pikiran
(Dharana): (1) mengurangi kecemasan dan mempersiapkan mental sang ibu untuk
menghadapi persalinan; (3) menggunakan teknik-teknik pernapasan yoga untuk
menenangkan diri dan memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan
membantu saat dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian bercerai berai;
(4) menggunakan teknik-teknik pernapasan yoga untuk beristirahat sejenak disaat
jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan kembali energi dan prana; (5)
menggunakan teknik-teknik relaksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan rileks di
sepanjang kehamilan dan saat melahirkan, menjaga otot-otot tubuh tetap rileks saat
meahirkan. Manfaat spiritual yoga hamil melalui teknik-teknik berkontemplasi dan
meditasi: (1) menggunakan teknik-teknik pemusatan pikiran dan meditasi yang
bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan meningkatkan
keterikatan/bonding dengannya; (2) meningkatkan ketenangan dan ketentraman
batin selama menjalani kehamilan; (3) memandang segala sesuatu secara apa
adanya, membantu saat ketakutan melanda dan meningkatkan kemampuan untuk
tidak terkuasai oleh rasa takut; (4) meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan
kepasrahan saat melewati semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran;
(5) meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto (2015) menyatakan terdapat pengaruh
senam yoga terhadap tingkat kecemasan ibu hamil trimester III.
Berdasarkan hasil uji post hoc menunjukkan bahwa ada perbedaan antara
senam hamil dan yoga hamil. Yoga hamil lebih rendah sebesar 2,90 poin dalam
menurunkan kecemasan menghadapi persalinan tetapi secara statistik tidak
bermakna. Senam hamil dan yoga hamil merupakan salah satu olahraga yang
diperuntukkan untuk ibu hamil, untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik

commit to user

63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

maupun mental untuk meghadapi dan mempersiapkan persalinan yang aman, cepat
dan spontan.
Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil berkaitan dengan perubahan
psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan dengan perubahan biologis
yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu hamil cenderung labil, reaksi
terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan berubah ubah. Perubahan hormon
serta fisik pada ibu hamil menimbulkan rasa cemas pada ibu hamil (Herawati,
2009). Salah satu cara untuk mengurangi kekhawatiran maupun kecemasan pada
saat kehamilan adalah dengan mempersiapkan mental maupun fisik. Hal ini sesuai
dengan dikemukakan oleh Neil dalam (Ilmiasih, 2010). Persiapan fisik yang dapat
dilakukan oleh ibu hamil dalam menunggu persalinan saat persalinan diantaranya
adalah melakukan senam hamil ataupun yoga hamil yang dapat dimulai awal
kehamilan sampai saat persalinan atau melakukan latihan fisik yang dapat
memperkuat dasar panggul, tungkai dan telapak kaki, otot-otot perut dan menjaga
sikap tubuh. Latihan tersebut akan berguna pada saat persalinan bahkan seandainya
dilakukan bedah Caesar (Neil 2001 cit Ilmiasih, 2010). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Mulyata (dalam Wulandari, 2006) yang menemukan
bahwa ibu hamil yang rutin melakukan senam hamil akan memberi kontribusi besar
untuk melancarkan proses persalinan dan penelitian yang dilakukan oleh Field et al
(2012) menunjukkan peningkatan secara signifikan lebih besar untuk kedua
kelompok yaitu yoga dan terapi pijat bila dibandingkan dengan kelompok kontrol
dalam mengurangi depresi kehamilan dan prematuritas.
Salah satu penyebab kecemasan pada ibu hamil adalah jika persalinan tidak
berjalan secara normal dan fisiologis. Hal ini dapat mempersulit jalannya persalinan
karena dalam menghadapi persalinan sangat diperlukan ketenangan dan relaksasi
tubuh yang sempurna sebagai salah satu faktor yang dapat memperlancar persalinan
(Primadi, 2004). Senam hamil dan yoga hamil dapat memperkuat dan
mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligament-ligamen, otot dasar
panggul yang berhubungan dengan proses persalinan sehingga dapat berjalan secara
normal.

commit to user

64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sebuah tinjauan sistematis yoga efektif untuk mengurangi kecemasan,


depresi, dan rasa sakit akut maupun kronis pada populasi dewasa tanpa efek
samping. Intervensi yoga meningkatkan kesehatan psikologis (kecemasan, depresi,
tertekan, stres) dan dapat meningkatkan kualitas hidup (Rao et al, 2015). Senam
hamil menurut Viscera (1995) merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan
selama kehamilan (prenatal care) yang akan memberikan suatu hasil produk
kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibu hamil
yang tidak melakukan senam hamil (Dewi dan Sunarsih, 2011).
C. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini telah dilakukan berdasarkan metode dan prosedur penelitian
yang sudah sesuai dengan langkah dalam penelitian. Namun beberapa faktor yang
sulit dikendalikan, sehingga penelitian ini memiliki keterbatasan. Adapun
keterbatasan itu antara lain: Penelitian menggunakan rancangan eksperimen yang
menuntut adanya pengendalian terhadap semua variabel penelitian diluar variabel
yang telah ditetapkan agar tidak mmenganggu perlakuan dalam eksperimen.
Sementara ada kecenderungan subyek penelitian untuk berinteraksi diluar
penelitian. Hal ini mengakibatkan pengendalian perlakuan yang tertuju pada ibu
hamil menjadi sulit. Disamping itu juga kontrol terhadap kemampun subjek
penelitian hanya meliputi penilaian kecemasan tanpa mengontrol variabel lain
akibatnya perlakuan terhadap subjek menjadi sulit sehingga hasil penelitian dapat
saja dipengaruhi oleh variabel lain dari luar veriabel yang telah ditentukan dalam
penelitian.

commit to user

65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Anda mungkin juga menyukai