Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip kerja, mekanisme, dan sistem kerja AC
2. Untuk mengetahui konsep dasar, sistem, keadaan, dan hukum-hukum dasar
pada Termodinamika

B. Alat dan Bahan :


Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan AC kipas angin ini adalah
1. Kipas angin.
2. Kardus.
3. Baterai.
4. Lem Tembak.
5. Kabel.
6. Saklar Lampu.
7. Solder.
8. Batu Es.
9. Tempat untuk batu es.

C. Prosedur Kerja
Langkah-langkah pembuatan :
1. Siapkan kardus lalu potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
2. Buat lubang dikardus untuk kipasnya.
3. Buat lubang untuk saklar lampu.
4. Solderkan kabel ke saklar.
5. Terakhir lem bagian-bagian kardus tadi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. AIR CONDITIONER
Pada umumnya AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu
saat cairan menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses ‘menghilangkan’
panas, sistem AC juga menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat
kenyamanan orang selama berada di dalam ruangan tersebut. Filter (penyaring)
tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari udara. AC yang
digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu,
jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah
jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah
fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas
saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika
tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas
dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah
penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi
ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar
panas), dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang
berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu
melalui SSteralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas
refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada
condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostatmengontrol motor
kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

2
B. KIPAS ANGIN
Seperti yang diketahui bahwa kipas angin merupakan benda elektrik
yang menghantarkan angin secara otomatis. Sangat pas sebagai penyejuk
ruangan portable karena bisa ditempat di luar maupun di dalam ruang. Apalagi,
di wilayah dengan iklim tropis yang lebih mendominasi membuat kipas
elektrik begitu penting. Dengan cara kerja kipas angin yang praktis dan simple
menjadikan kipas elektronik diprioritaskan.
Disimpulkan bahwa cara kerja kipas angin dimulai dari energi listrik
yang diubah menjadi energy gerak melalui motor listrik. Di dalam motor listrik
tersebut, terdapat sepasang magnet U dibagian yang diam dan kumparan besi
yang bergerak. Nantinya, listrik yang mengalir dibagian lilitan pada kumparan
besi akan diubah menjadi magnet. Dari magnet itulah akan memunculkan gaya
berputar. Jika menginginkan hembusan angin yang besar, harus ditambahkan
tegangan listrik dibagian kumparan besi.
Secara singkat, saklar yang dinyalakan akan timbul arus listrik yang
menuju kebagian kumparan stator motor. Barulah gaya gerak listrik akan
timbul dan rotor motor menjadi berputar. Nantinya pada bagian ujung rotor
yang ada kipasnya akan berputar sesuai dengan skala yang dimiliki oleh kipas
angin tersebut. Sehingga, cara mengoperasikan kipas angin sangatlah mudah
dan praktis. Begitu pula dengan perbaikan bilamana terjadi ketidaknormalan
fungsi. Cara merakit kipas angin bisa dimulai dengan kesesuaian tata letak
sebelumnya. Jadinya tak ada bagian yang hilang pada komponen kipas angin
itu sendiri, terutama saat sedang dirakit.

C. HUKUM TERMODINAMIKA
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak
hubungan termodinamika berasal.

3
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran
energi, termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi
(kecepatan suatu proses reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan
istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada termodinamika setimbang.
Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses
kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika
bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah
diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum
ini tidak bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini
berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa
pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di antara mereka dan
lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

a. Konsep Dasar dalam Termodinamika


Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi
system dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari batasan.Sistem yang tidak
termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan.Dan pembagian
sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau membentuk beberapa
sistem menjadi system yang lebih besar.Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa
parameter.

b. Sistem Termodinamika
Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang
diperhitungkan.Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem
dengan jagat raya, yang disebut lingkungan.Klasifikasi sistem termodinamika
berdasarkan pada sifat batas system lingkungan dan perpindahan materi, kalor
dan entropi antara sistem dan lingkungan.

4
Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem
dan lingkungan:
1. sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti
tabung gas terisolasi.
2. sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh
dari system tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi
pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:
- pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
- pembatasrigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran
benda disebut permeabel.Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya
penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi
yang masuk ke system sama dengan energi yang keluar dari sistem.

c. Keadaan Termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini
disebut dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem
dispesifikasikan.Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu
membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem.Bagian
selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan
fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan
keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs.Biasanya

5
seseorang berhadapan dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah
minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan
dimungkinkan.Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

d. Hukum-hukum Dasar Termodinamika


Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika,
yaitu:
1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan
lainnya.
2. Hukum Pertama Termodinamika
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama
dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan
kerja yang dilakukan terhadap sistem.
3. Hukum kedua Termodinamika
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini
menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cenderung untuk meningkat seiring dengan meningkatnya waktu,
mendekati nilai maksimumnya.
3. Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai
temperature nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem
akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa
entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolute
bernilai nol.

6
D. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Dalam ilmu fisika, hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah ia akan tetap sama.
Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia ;
namun ia dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Contohnya, energi kimia dapat diubah menjadi energi kinetikdalam
ledakan dinamit.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi:
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi tidak bisa
diciptakan atau dimusnahkan (konversi energi).

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suhu dingin yang kita rasakan berasal dari batu es yang bersifat padat,
karena pengaruh energi kinetik, maka batu es tersebut menjadi cair, itulah yang
menyebabkan suhu menjadi dingin.
Kipas yang dari energi kimia menjadi energi kinetik. Energi kimia
bersumber dari batre, sedangkan energi kinetik karena kipas.
Batu es sebagai pengganti freon pada AC sebenarnya. Sesuai hukum
kekekalan energi yaitu perubahan yang terjadi dari energi kimia menjadi energi
kinetik dan kalor.

B. Saran
Apabila ingin membuat AC sederhana sebaiknya menggunakan kipas angin
yang ukurannya agak besar supaya suhu yang dirasakan lebih terasa sejuk.

8
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Termodinamika
http://naufalasdzakiyy.wordpress.com/2012/08/07/cara-buat-ac-dari-kipas-angin/
http://desmav3.wordpress.com/2010/05/11/cara-kreatif-membuat-ac-sendiri/
http://tembilahan.heck.in/ac.xhtml

9
LAMPIRAN

10
11
12

Anda mungkin juga menyukai