POTONGAN MELINTANG
POTONGAN MEMANJANG
Sesuai SNI 2847:2013 Tabel 9.5(a), terlampir. tinggi balok minimum, (h min ), sebagai berikut:
l f l f
- Satu ujung menerus, h min = 0, 4 y dan kedua ujung menerus, h min = 0, 4 y
18,5 700 21 700
- Tinggi balok induk (balok utama), biasanya diambil: h ≈ ⅟ 12 l dan tinggi balok anak: h ≈ ⅟ 15 l
Sesuai SNI 2847:2013 Ps. 21.5 , lebar balok minimum, (b min ), sebagai berikut:
- Lebar komponen, b w min = 0,3 h atau b w min = 250 mm,
- Lebar komponen (terhadap komponen penumpu/kolom), b w ≤ 0,75 c 1 atau b w ≤ c 2 .
- Rasio tinggi (h ) terhadap lebar balok (b w ), umumnya: h ≈ (1,5 sd. 2,2) b w (Istimawan DH).
Catatan : Perlunya penyeragaman ukuran elemen struktur tertentu, dengan
pertimbangan praktis dan keseragaman kekakuan join, sehingga cukup ditinjau kondisi
ekstrim.
Sesuai SNI 2847:2013 Ps. 9.5. Sistem pelat dua arah dengan balok pemikul, disyaratkan tebal pelat
minimum, (h f_min ), sebagai berikut:
- Jika Rasio kekakuan lentur balok - pelat (0,2 < α fm ≤ 2,0):
f
l n 0, 8 y
h f_min = 1400 atau h f_min = 125 mm
36 5 ( fm 0, 2)
Sesuai SNI 2847:2013 Ps. 13.2.4. Konstruksi monolit, suatu balok mencakup bagian pelat/slab
pada setiap sisi balok, selebar efektif (b e ), sebagai berikut:
b e ≤ b w + (h - h f ) b e ≤ b w + 2 (h - h f )
be ≤ bw + 4 hf be ≤ bw + 8 hf .
diambil nilai yang terkecil diambil nilai yang terkecil
Catatan: Penentuan tebal pelat/slab (h f ), dilakukan dengan memperkirakan (trial and error),
kemudian dicheck sesuai ketentuan-ketentuan di atas.
Tinjau satu atau beberapa panel pelat, yang memberikan pengaruh terbesar terhadap
nilai ketebalan pelat.
Tebal pelat (hf) diseragamkan untuk seluruh panel pelat/slab.
250/500
250/500 Bentang pendek bersih, l n2 = 3.700 mm
4.000
Rasio bentang bersih arah panjang
terhadap arah pendek pelat, (β) = 1,8243
300/60
2
7.000 Diambil tebal pelat/slab hf = 140 mm
ketentuan minimum untuk pelat lantai.
A B
Balok 1 (eksterior):
Data: bw = 300 mm
h = 600 mm
diperkirakan: h f = 140 mm
be = 760 mm
yb
Ay be bwhf h h bw h 0
1
2
1
2 f
yb = 61 mm
- A be bw hf bw h yf = 169 mm
Lebar/panjang bentang bersih pelat: l n2 = 3.700 mm
Momen Inersia Balok (I b ):
= − ℎ + − ℎ . + ℎ + ℎ I b = 8,01426E+09 mm4
3
ln . h f
Momen Inersia Pelat (I s ): Is . I s = 8,46067E+08 mm4
12
Ec b .I b
Rasio kekakuan lentur balok vs pelat: αf α f1a = 9,4724
Ec s .I s
Balok 2 (interior):
Data: bw = 300 mm
h = 600 mm
diperkirakan: h f = 140 mm
be = 1.220 mm
yb
Ay be bwhf h h bw h 0
1
2
1
2 f
yb = 96 mm
- A be bw hf bw h yf = 134 mm
Lebar/panjang bentang bersih pelat: l n2 = 3.700 mm
Momen Inersia Balok (I b ):
= − ℎ + − ℎ . + ℎ + ℎ I b = 9,58198E+09 mm4
3
ln . h f
Momen Inersia Pelat (I s ): Is . I s = 8,46067E+08 mm4
12
Ec b .I b
Rasio kekakuan lentur balok vs pelat: αf α f1b = 11,3253
Ec s .I s
yb
Ay be bwhf h h bw h 0
1
2
1
2 f
yb = 52 mm
- A be bw hf bw h yf = 128 mm
Lebar/panjang bentang bersih pelat: l n1 = 6.750 mm
Momen Inersia Balok (I b ):
= − ℎ + − ℎ . + ℎ + ℎ I b = 3,85023E+09 mm4
3
ln . h f
Momen Inersia Pelat (I s ): Is . I s = 1,54350E+09 mm4
12
Ec b .I b
Rasio kekakuan lentur balok vs pelat: αf α f2a = 2,4945
Ec s .I s
Balok B (interior):
Data: bw = 250 mm
h = 500 mm
diperkirakan: h f = 140 mm
be = 970 mm
yb
Ay be bwhf h h bw h 0
1
2
1
2 f
yb = 80 mm
- A be bw hf bw h yf = 100 mm
Lebar/panjang bentang bersih pelat: ln = 6.750 mm
Momen Inersia Balok (I b ):
= − ℎ + − ℎ . + ℎ + ℎ I b = 4,57678E+09 mm4
3
ln . h f
Momen Inersia Pelat (I s ): Is . I s = 1,54350E+09 mm4
12
Ec b .I b
Rasio kekakuan lentur balok vs pelat: αf α f2b = 2,9652
Ec s .I s
Sesuai SNI 2847:2013 Ps. 21.5 , lebar balok minimum, (b min ), sebagai berikut:
- Lebar komponen, b w min = 0,3 h atau b w min = 250 mm,
- Lebar komponen (terhadap komponen penumpu/kolom), b w ≤ 0,75 c 1 atau b w ≤ c 2 .
Sesuai SNI 2847:2013 Ps. 21.6 , tentang persyaratan kekuatan lentur minimum kolom, bahwa pada
prinsipnya kolom harus mampu mengekang balok (kolom kuat - balok lemah), atau kekakuan kolom
harus lebih besar dari pada kekakuan balok, sebagai berikut:
Kekakuan kolom > Kekakuan balok: ≥
Data: Ec = Eb
Balok melintang:
bw = 300 mm
h = 600 mm
lb = 7.000 mm
Balok memanjang:
bw = 250 mm
h = 500 mm
lb = 4.000 mm
Kolom:
lc = 4.000 mm
c1 ≥ 400 mm
≥ ≥
c2 ≥ 452 mm