Disusun Oleh :
Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran
(kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran
dengan tanah (ground). Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa
status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian
keselamatan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan
isolasi suatu kabel adalah Megger (MegaOhm).
Secara prinsip megger terdiri dari dua kumparan V dan C yang
ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah ini.
Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan
C merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx. Rx adalah tahanan yang
akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan dari kedua arus,
yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahanan yang
akan diukur.
II. Pengertian Megger
V. Bagian Megger
Gambar 3. Bagian megger
Keterangan gambar :
VIII. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan sesudah menggunakan megger
1. Skala ukur yang dipakai harus lebih besar dari alat yang diukur. Misalnya jika
akan mengukur tahanan isolasi motor listrik 380 volt, maka gunakanlah skala
ukur megger yang lebih besar seperti 500 volt.
2. Sebelum mengukur, pastikan bahwa peralatan yang akan diukur dalam
keadaan stop dan tidak ada arus listrik yang mengalir.
3. Setelah mengukur, pastikan untuk grounding kembali peralatan yang diukur.
Hal ini karena teknik pengukuran megger adalah dengan menggunakan
tegangan listrik yang jika tidak di-grounding akan mengakibatkan kita kena
setrum saat menghubungkan kembali.
4. Cara grounding setelah menggunakan megger dengan cara menghubungkan
setiap terminal atau kabel yang diukur dengan body.
Jika kawat/kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P)
dan kawat netral (N), maka tahanan isolasinya adalah :
1. antara kawat fasa (P) dengan kawat netral (N),
2. antara kawat fasa (P) dengan tanah (G),
3. antara kawat netral (N) dengan tanah (G).
Pada saat melakukan pengukuran tahanan isolasi antara fasa (P) dan netral
(N), hal pokok yang perlu diperhatikan adalah memutus atau membuka semua alat
pemakai arus yang terpasang secara paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-
lampu, motormotor, voltmeter, dan sebagainya. Sebaliknya semua alat pemutus
seperti, kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya yang tersambung
secara seri harus ditutup.
Gambar 5. Pengujian tahanan isolasi antara fasa (P) dengan netral (N)
Gambar 6. Pengujian tahanan isolasi antara fasa (P) dengan tanah (G)
Gambar 7. Pengujian tahanan isolasi antara netral (N) dengan tanah (G)
Sedangkan untuk pengujian tahanan isolasi antara jaringan instalasi
dengan tanah/ground (G), hal pokok yang perlu diperhatikan adalah memasang
semua alat pemakai arus yang terpasang secara paralel pada saluran tersebut,
seperti lampu-lampu, motormotor, voltmeter, dan sebagainya. Semua alat pemutus
seperti : kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya yang tersambung
secara seri harus ditutup.
X. Kesimpulan
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ini umumnya adalah tegangan tinggi
arus searah, yang diputar oleh tangan. Megger banyak digunakan untuk mengukur
tahanan isolasi antara lain: kabel instalasi pada rumah, kabel tegangan rendah,
kabel tegangan tinggi, transformator, OCB dan peralatan listrik lainnyaa. Megger
satuannya mega ohm meter.
Suatu rangkaian tahanan isolasinya bagus jika nilai pengukuran dalam
Megger melebihi 1000 kali tegangan nominal dibagi 1 juta. Sebelum melakukan
pengukuran alat yang diukur harus bebas tegangan AC / DC atau tegangan
induksi, karena tegangan tersebuat akan mempengaruhi hasil pengukuran.
3.2 Saran
Bila hendak melakukan pengukuran pentanahan ataupun pengukuran yang
lainnya haruslah melakukannya dengan prosedur yang benar dan selalu
mengutamakan faktor keselamatan. Gunakan alat dengan benar dan sesuai dengan
fungsinya berdasarkan standar PUIL 2000.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyanti, Sri.dkk. 2008. Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran Jilid 2. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Sapiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 2000. Pengukuran dan Alat-Alat ukur
Listrik. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
DAFTAR PUSTAKA
Waluyanti, Sri.dkk. 2008. Alat Ukur Dan Teknik Pengukuran Jilid 2. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Sapiie, Soedjana dan Osamu Nishino. 2000. Pengukuran dan Alat-Alat ukur
Listrik. Jakarta : PT Pradnya Paramita.