Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Nyoman Widiantari, S.

Pd
No. Absensi :2
Instansi : Kementerian Agama Pohuwato
Jabatan : Ahli Pertama Guru IPA pada MTsN 1 Pohuwato
NIP : 199409222020122025
Angkatan :3

Deskripsi Singkat

Dalam video yang ditayangkan di youtube CNBC Indonesia, diberitakan bahwa tensi
diplomatik antara Indonesia dan China kian memanas. Hal ini dikarenakan pelanggaran
kapal-kapal China yang massuk ke perairan Natuna Kepalauan Riau. Namun China
menganggap bahwa tidak ada hukum internasional yang di langgar. Indonesia hanya satu dari
beberapa negara lain di Asia yang berselisih dengan China sebagai pemilik hak lautan dan
pulau di China Selatan. TNI bahkan menyatakan sudah siaga tempur di Natuna. Pemerintah
Indonesia telah memanggil Dubes China untuk RI di Jakarta untuk melayangkan protes
keberatan dan menganggap China melakukan klaim sepihak. Pemerintah sudah saling
berkoordinasi untuk menyatukan dan memperkuat posisi Indonesia dalam menyikapi situasi
di perairan Natuna. Pemerintah menegaskan ada empat sikap terhadap persoalan itu:

1) telah terjadi pelanggaran kapal China di wilayah ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)
Indonesia
2) ZEE Indonesia telah ditetapkan UNCLOS tahun 1982
3) China harus menghormati implementasi dari UNCLOS 1982
4) Indonesia tidak akan pernah mengakui Nine-Dash line yang merupakan klaim sepihak
yang dilakukan oleh China yang tidak memiliki alasan hukum terutama hukum
internasional UNCLOS 1982.

Dilihat dari kekuatan militer, Indonesia berada di urutan ke16 dan China urutan ke-3
dari 137 negara, dengan jumlah pasukan militer China tiga kali lipat dari jumlah pasukan
Indonesia, yaitu 2,6 juta seangkan Indonesia hanya 800 ribu personel militer. Anggaran
pertahanan China, 21 kali lipat di tahun 2020 dibandingkan dengan Indonesia yaitu USD 198
M. Presiden Indonesia, Bapak Jokowi melalui juru bicara Presiden Fajrul Rahman
menegaskan bahwa “Pemerintah Indonesia bersikap tegas dan memprioritaskan usaha
diplomati damai dalam menangani konflik di Natuna”. Sementara itu, Prabowo sebagai
Menteri Pertahanan juga angkata bicara yang mengatakan bahwa kasus ini harus diselesaikan
dengan baik karena bagaimanapun China merupakan negara sahabat. Senada dengan Menko
Kemaritiman dan Investasi-Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan bahwa masalah ini tidak
perlu dibesar-besarkan. Kalau soal kehadiran kapal itu, sebenarnya kita juga kekurangan
kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE kita itu.
Pada intinya dalam menyikapi persoalan di Natuna, pemerintah Indonesia bersikap
tegas dan mengupayakan usaha Diplomatik Damai.
Setelah mendengar berita tentang konflik di Natuna, maka kita harus mendukung
upaya pemerintah dalam mencapai solusi terbaik untuk menghadapi masalah ini dan tidak
menimbulkan kegaduhan di sosial media dengan menyebarkan berita HOAX.
Jika dilihat dari kekuatan militer, Indonesia memang berada jauh di bawah
dibandingkan dengan China. Namun, apabila masalah ini meluas, maka saya akan mengajak
teman atau warga di lingkungan untuk bersiap diri, SIAP BERPERANG bersama 108 jt
penduduk lainnya jika keadaan mengharuskan demi keutuhan dan kehormatan NKRI. Kami
rela mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan NKRI, karena NKRI harga mati.

Anda mungkin juga menyukai