Anda di halaman 1dari 5

The Mini Mental State Examination (MMSE)

Di Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, psikogeriatris menggunakan the Mini Mental State
Examination (MMSE) sebagai instrumen untuk menilai kognitif pasien. Tes ini meski paling sering
digunakan, memiliki kelemahan pada waktu yang dibutuhkan untuk tes tersebut.  MMSE
menggunakan instrumen penilaian 30 poin. Instrumen ini pertama dikembangkan sebagai skrining
kelainan kognitif untuk membedakan antara kelainan organik dan non organik (misalnya
schizophrenia). Pada saat ini, MMSE merupakan metode untuk skrining dan monitoring
perkembangan demensia dan delirium. MMSE berkorelasi baik dengan skor tes skrining kognitif
yang lain. Waktu yang dibutuhkan rata-rata 8 menit dengan rentang 4-21 menit. Skor pada MMSE
bisa bias karena pengaruh tingkat pendidikan, perbedaan bahasa, dan hambatan budaya. Pasien
dengan tingkat pendidikan lebih rendah dapat keliru diklasifikasikan sebagai gila, dan pada pasien
dengan tingkat pendidikan tinggi bisa tidak terdeteksi.

NAMA RESPONDEN : NAMA PEWAWANCARA :


UMUR RESPONDEN : TANGGAL WAWANCARA :
PENDIDIKAN : JAM MULAI :
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
NILAI NILAI RESPONDEN
MAX
ORIENTASI

5 Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa ?

5 Sekarang kita berada diaman ?


(Nama rumah sakit atau instansi)
(Instansi, jalan, nomor rumah, kota, kabupaten, propinsi)
REGISTRASI

3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, misalnya


(bola, kursi, sepatu). Satu detik untuk tiap benda.
Kemudian mintalah responden mengulang ketiga nama
benda tersebut.
Berilah nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar, bila masih
salah ulangi penyebutan ketiga nama tersebut sampai
responden dapat mengatakannya dengan benar:
Hiitunglah jumlahnya percobaan dan catatlah :….kali
ATENSI DAN KALKULASI

5 Hitunglah berturut-turut selang 7 angka mulai dari


100 ke bawah. Berhenti setelah 5 kali hitungan (93-
86-79-72-65). Kemungkinan lain ejaan kata dengan
lima huruf, misalnya 'DUNIA' dari akhir ke awal/
dari kanan ke kiri :'AINUD'

Satu (1) nilai untuk setiap jawaban benar.

MENGINGAT
3 Tanyakan kembali nama ketiga benda yang telah
disebut di atas.
Berikan nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar

BAHASA

9 a.Apakah nama benda ini? Perlihatkan pensil dan


arloji
(2 nilai)

b. Ulangi kalimat berikut :"JIKA TIDAK, DAN


ATAU TAPI"
(1 nilai)

c. Laksanakan 3 perintah ini :

Peganglah selembar kertas dengan tangan


kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahan
dan letakkan di lantai
(3 nilai)

d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut


"PEJAMKAN MATA ANDA"
(1 nilai)

e. Tulislah sebuah kalimat !


(1 nilai)

f. Tirulah gambar ini !


(1 nilai)

Jam :
Selesai :
Tempat. :
Wawancara. :

Teknik pemakaian dan penilaian MMSE


MMSE menggunakan instrumen berbentuk berbagai pertanyaan. Daftar pertanyaan terdapat pada
gambar 1. Cara penggunaannya adalah sebagai berikut (Folstein, 1975; Setiati,2007):  
Penilaian Orientasi (10 poin)
Pemeriksa menanyakan tanggal, kemudian pertanyaan dapat lebih spesifik jika ada bagian yang
lupa (misalnya :”Dapatkah anda juga memberitahukan sekarang musim apa?”). Tiap pertanyaan
yang benar mendapatkan 1 (satu) poin. Pertanyaan kemudian diganti dengan ,”Dapatkah anda
menyebutkan nama rumah sakit ini (kota, kabupaten, dll) ?”. Tiap pertanyaan yang benar
mendapatkan 1 (satu poin).

Penilaian Registrasi (3 poin).


Pemeriksa menyebutkan 3 nama benda yang tidak berhubungan dengan jelas dan lambat. Setelah itu
pasien diperintahkan untuk mengulanginya. Jumlah benda yang dapat disebutkan pasien pada
kesempatan pertama dicatat dan diberikan skor (0-3). Jika pasien tidak dapat menyebutkan ketiga
nama benda tersebut pada kesempatan pertama, lanjutkan dengan mengucapkan namanya sampai
pasien dapat mengulang semuanya, sampai 6 kali percobaan.  Catat jumlah percobaan yang
digunakan pasien untuk mempelajari kata-kata tersebut. Jika pasien tetap tidak dapat mengulangi
ketiga kata tersebut, berarti pemeriksa harus menguji ingatan pasien tersebut. Setelah
menyelesaikan tugas tersebut, pemeriksa memberitahukan kepada pasien agar mengingat ketiga
kata tersebut, karena akan ditanyakan sebentar lagi.

Perhatian dan kalkulasi (5poin)


Pasien diperintahkan untuk menghitung mundur dari 100 dengan selisih 7. hentikan setelah 5 angka.
Skor berdasarkan jumlah angka yang benar. Jika pasien tidak dapat atau tidak dapat mengerjakan
tugas tersebut, maka dapat digantikan dengan mengeja kata ”DUNIA” dari belakang. Cara
menilainya adalah menghitung kata yang benar. Contohnya jika menjawab “AINUD” maka diberi
nilai 5, tetapi jika menjawab “AINDU” diberi nilai 3.

Ingatan (3poin)
Pasien diperintahkan untuk mengucapkan 3 kata yang diberikan sebelumnya kepada pasien dan
disuruh mengingatnya. Pemberian skor dihitung berdasarkan jumlah jawaban yang benar.

Bahasa dan praktek (9 poin)


Penamaan : Pasien ditunjukkan arloji dan diminta menyebutkannya. Ulangi dengan menggunakan
pensil. Skor 1 poin setiap nama benda yang benar (0-2).
Repetisi (pengulangan) : Pasien diminta untuk mengulangi sebuah kalimat yang diucapkan oleh
penguji pada hanya sekali kesempatan. Skor 0 atau 1.
Perintah 3 tahap : pasien diberikan selembar kertas kosong, dan diperintahkan, ” Taruh kertas ini
pada tangan kanan anda, lipat menjadi 2 bagian, dan taruh di lantai”. Skor 1 poin diberikan pada
setiap perintah yang dapat dikerjakan dengan baik (0-3).
Membaca : Pasien diberikan kertas yang bertuliskan ”Tutup mata anda” (hurufnya harus cukup
besar dan terbaca jelas oleh pasien. Pasien diminta untuk membaca dan melakukan apa yang
tertulis. Skor 1 diberikan jika pasien dapat melakukan apa yang diperintahkan. Tes ini bukan
penilaian memori, sehingga penguji dapat mendorong pasien dengan mengatakan ”silakan
melakukan apa yang tertulis” setelah pasien membaca kalimat tersebut.
Menulis : Pasien diberikan kertas kosong dan diminta  menuliskan suatu kalimat. Jangan mendikte
kalimat tersebut, biarkan pasien menulis spontan. Kalimat yang ditulis harus mengandung subjek,
kata kerja dan membentuk suatu kalimat. Tata bahasa dan tanda baca dapat diabaikan.
Menirukan : pasien ditunjukkan gambar segilima yang berpotongan, dan diminta untuk
menggambarnya semirip mungkin. Kesepuluh sudut harus ada dan ada 2 sudut yang berpotongan
unruk mendapatkan skor 1 poin. Tremor dan rotasi dapat diabaikan.

APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA

Alat Skrining Singkat Yang dapat digunakan untuk mengkaji Fungsi Sosial lansia

Nama Klien : Tn/Ny….…………………. Tanggal : ……………..


Jenis Kelamin : L / P Umur : ….Tahun TB/BB : … cm/…. Kg
Agama : ……………………………. Gol Darah : …………
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
Alamat : Jl………….…………………………
NO. URAIAN FUNGSI SKORE
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada ADAPTATION
keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu menyusahkan
saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman- PARTNERSHIP
teman) saya membicarakan sesuatu dengan
saya & mengungkap- kan masalah dengan
saya
3. Saya puas dengan cara keluarga (teman- GROWTH
teman) saya menerima & mendukung
keinginan saya untuk melakukan aktivitas /
arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman- AFFECTION
teman) saya mengekspresikan afek &
berespons terhadap emosi-emosi saya seperti
marah, sedih / mencintai.
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya & RESOLVE
saya menyediakan waktu bersama-sama.
PENILAIAN : TOTAL
Pertanyaan-pertanyaan yang di
Jawab :
Selalu : Skore 2
Kadang-kadang : Skore 1
Hampir Tidak Pernah : Skore 0
Pandangan Islam Terhadap Lanjut Usia (Lansia)
Agama Islam memandang masyarakat lansia dengan pandangan terhormat sebagaimana
perhatiannya terhadap generasi muda. Agama Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan
mengajarkan metode supaya keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh
masyarakat.
Dukungan terhadap para lansia dan penghormatan terhadap mereka adalah hal yang ditekankan
dalam Islam. Nabi Muhammad Saw bersabda, penghormatan terhadap para lansia muslim adalah
ketundukan kepada Tuhan. Beliau mengegaskan,  berkah dan kebaikan abadi bersama para lansia
kalian.
Dalam Islam, penuaan sebagai tanda dan simbol pengalaman dan ilmu. Para lansia memiliki
kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya, dari sisi bahwa mereka adalah harta dari ilmu dan
pengalaman, serta informasi dan pemikiran. Oleh sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan
diperhatikan serta pengalaman-pengalamannya harus dimanfaatkan. Nabi Muhammad Saw
bersabda, hormatilah orang-orang yang lebih tua dari kalian dan cintai serta kasihilah orang-orang
yang lebih muda dari kalian.
Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat berkewajiban memperhatikan kondisi para lansia.
Republik Islam Iran dengan memperhatikan perintah-perintah agama Islam menilai lansia sebagai
hal yang sangat penting, sehingga pemerintah Tehran terus berupaya menyiapkan sistem yang
menangani dan membantu para lansia di negara ini dan mengucurkan berbagai bantuan, baik materi
maupun moral kepada mereka, supaya dapat hidup dengan layak, sehat dan bahagia. (IRIB
Indonesia/RA/NA).
Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra : 23-24
Artinya :
Dan tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah berbuat
baik ibu bapakmu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai usia lanjut
dalam pemeliharaan, maka jangan sekali-sekali engkau mengatakan kepada ke duanya perkataan
“Ah” dan janganlah engkau membentak mereka dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang
baik.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “ wahai
tuhanku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil”.
Oleh sebab itu Kebutuhan para lanjut usia (Lansia) tidak hanya terbatas pada perawatan medis dan
kesehatan. Namun kebutuhan sosial dan ekonomi mereka seperti jaminan dan hak-hak-hak
pensiunan, serta kebutuhan mental seperti perhatian dan menjaga martabat mereka sangat lebih
diperlukan. Sehingga para lanjut usia selalu berada dalam kesehatan fisik dan mentalnya dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai