Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGAUDITAN II
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGAUDITAN SIKLUS
PENJUALAN DAN PENGUMPULAN
DISUSUN OLEH :
PUTRI AMANAH AL-AZHARI (A031191073)
Tujuan Audit
Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten
yang mencakupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo
dan transaksi siklus pendapatan.
Pemahaman tentang bisnis dan industri klien dapat membantu auditor dalam :
Materialitas
Risiko Inheren
Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa
siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi
tertentu dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk
mensalah sajikan asersi siklus pendapatan seperti :
Karena berbagai dan besarnya potensi salah saji, maka auditor harus selalu memberikan
pertimbangan yang cermat atas risiko inheren dalam siklus pendapatan. Dengan
mengakui risiko ini melalui prosedur penilaian risiko itu sendiri, manajemen biasanya
mengadopso pengendalian internal yang ekstensif atas berbagai masalah tersebut.
Risiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi salah saji yang material. Tahap pertama dalam melakukan prosedur
analitis adalah memperoleh pemahaman mengenai total pendapatan yang diberikan (1)
kapasitas klien dan (2) pasar produk-produk klien. Auditor harus memperoleh
pemahaman mengenai kapasitas klien, yaitu volume penjualan maksimum yang dapat
dihasilkan jika fasilitas dan tenaga kerja dimanfaatkan secara penuh dalam memproduksi
serta mengirimkan barang atau jasa. Auditor harus sensitive terhadap volume penjualan
yang dicatat perusahaan dari kapasitas yang ada, jumlah gilir kerja (shift) yang
dioperasikan perusahaan, dan variasi musiman dalam industri ini.
Hal yang penting bagi auditor untuk mengevaluasi hari perputaran piutang usaha
(accounts receivable turn days), atau rata-rata periode penagihan, dan mampu
membandingkan periode penagihan dengan norma industri. Meningkatnya periode
penagihan klien menunjukkan bahwa piutang telah tumbuh lebih cepat daripada volume
penjualan, yang selanjutnya akan menghabiskan arus kas operasi dan menimbulkan
masalah likuiditas.
1. Lingkungan Pengendalian
Faktor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi risiko kecurangan
pelaporan keuangan dengan menyajikan terlalu tinggi pendapatan dan piutang.
Lingkungan pengendalian dapat diperbaiki apabila pemberian otoritas dan tanggung
jawab atas semua aktivitas dalam siklus pendapatan telah dikomunikasikan dengan jelas
melalui deskripsi tugas tertulis.
2. Penilaian Risiko
Upaya yang cermat oleh sebagian manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis risikoa
yang berkaitan saldo dan transaksi siklus pendapatan. Auditor berkepentingan dengan
bukti penilaian manajemen, dan tanggapan atas risiko yang muncul dari perubahan
situasi seperti sumber pendapatan baru, standar akuntansi baru untuk transaksi
pendapatan, dan dampak dari pertumbuhan yang cepat dalam aktivitas siklus
pendapatan atau perubahan personil terhadap akuntansi serta pelaporan.
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman atas system akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang
bagaimana (1) penjualan diawali, (2) barang dan jasa diberikan, (3) piutang dicatat, (4)
kas diterima, dan (5) penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk metode pemrosesan
data serta dokumen penting dan catatan yang digunakan.
4. Pemantauan (Monitoring)
Komponen ini harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian
internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi
seperti yang diharapkan.
Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam
pemrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencakup hal-hal berikut :
o Pesanan pelanggan
o Pesanan penjualan
o Dokumen pengiriman
o Faktur penjualan
o Daftar harga yang diotorisasi
o File transaksi penjualan
o Jurnal penjualan
o File induk pelanggan
o File induk piutang usaha
o Laporan bulanan pelangga
Fungsi-Fungsi
Memprakasai Penjualan
Penerimaan Pesanan Pelanggan Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima hanya
apabila sesuai dengan kriteria yang diotorisasi oleh manajemen. Selanjutnya, menyiapkan
formulir pesanan penjualan. Ini mencerminkan dimulainya transaksi dengan
mendokumentasikan bukti untuk mendukung asersi manajemen, yaitu asersi eksistensi atau
kejadian transaksi penjualan.
Pesetujuan Kredit Persetujuan kredit diberikan oleh departemen kredit sesuai dengan
kebijakan kredit manajemen dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan.
Pemisahan tanggung jawab atas penkarsaaan penjualan dan persetujuan kredit dapat
mencegah personil penjualan membuat perusahaan menangggung risiko kredit yang
berlebihan guna menaikkan penjualan.
Pencatatan Penjualan
Pencatatan Penjualan Perhatian utama auditor berkaitan dengan fungsi ini adalah bahwa
faktur penjualan telah dicatat secara akurat dan dalam periode yang benar. Hal yang
terakhir bersangkutan dengan saat penerimaan pendapatan, yang biasanya ketika barang-
barang dikirimkan.
Auditor perlu mempunyai pemahaman yang cukup untuk dapat (1) mengidentifikasi
jenis salah saji yang potensial, (2) mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko salah saji yang material, dan (3) merancang pengujian substantif. Pengujian
pengendalian merupakan sarana untuk menentukan keefektifan pengendalian semacam itu.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah
untuk asersi siklus pendapatan, maka dia biasanya akan :
Fungsi-Fungsi
Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan
kredit. Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa dokumentasi
penetapan tanggung jawab telat dibuat pada saat kas diterima dan bahwa kas telah
disimpan di tempat yang aman.
Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan
kas disetorkan secara utuh setiap hari. Kata utuh berarti semua penerimaan kas harus
disetorkan; yaitu pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum
disetor. Pengendalian ini mengurangi risiko bahwa penerimaan tidak akan dicatat, dan
menghasilkan catatan setoran bank yang menentukan eksistensi atau kejadian transaksi
tersebut.
Mencatat Penerimaan Kas
Fungsi ini meliputi pembuaan jurnal penerimaan kas secara over-the counter dan
melalui pos serta posting penerimaan kas melalui pos ke akun pelanggan. Pengendalian
harus menjamin bahwa hanya penerimaan yang sah yang dimasukkan dan bahwa seluruh
penerimaan aktual telah dimasukkan pada jumlah yang benar
Auditor biasanya akan menggunakan kombinasi dari pengajuan pertanyaan, observasi, dan
inpeksi dokumen untuk mengumpulkan bukti bahwa prosedur pengendalian manual
merupakan fungsi yang paling efektif.
Apabila terdapat salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan,
maka auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspekn yang relevan dari
komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji semacam itu. Biasanya manajemen mengandalkan
pengendalian atas tanggung jawab manajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat
retur penjualan dan penghapusan piutang tak tertagih. Apabila transaksi ini bersifat material,
maka auditor harus menginspeksi laporan menajemen penting dan melakukan tanya-jawab
serta observasi tentang tindakan yang akan diambil atas laporan tersebut.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang
(moderate) atau tinggi, maka auditor mungkin akan mendukung penilaian risiko
pengendalian dengan bukti yang diperoleh ketika mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal. Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada
tingkat rendah, maka auditor akan memperluas pengujian sehingga mencakup inspeksi
dokumen dan pelaksanaan kembali pengendalian manual.