Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN MATA KULIAH

PENGAUDITAN II
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGAUDITAN SIKLUS
PENJUALAN DAN PENGUMPULAN

DISUSUN OLEH :
PUTRI AMANAH AL-AZHARI (A031191073)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
SIFAT SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang


berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan
pendapatan dalam bentuk kas. Perusahaan yang berbeda juga memiliki sumber pendapatan
yang berbeda. Untuk perusahaan barang dagang, kelompok transaksi yang termasuk dalam
siklus pendapatan adalah (1) penjualan kredit (penjualan yang dilakukan dengan hutang),
(2) penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai), dan (3) penyesuaian
penjualan (potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta piutang tak tertagih
(penyisihan dan penghapusan)).

Tujuan Audit

Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti kompeten
yang mencakupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan menyangkut saldo
dan transaksi siklus pendapatan.

PENGGUNAAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI KLIEN UNTUK


MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT

Pemahaman Bisnis dan Industri Klien

Pemahaman tentang bisnis dan industri klien dapat membantu auditor dalam :

 Mengembangkan ekspektasi tentang total pendapatan dengan memahami kapasitas


klien, pasar, dan pelanggan klien.
 Mengembangkan ekspektasi tentang marjin kotor dengan memahami pangsa pasar
(market share) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage) klien di pasar.
 Mengembangkan ekspektasi tentang piutang berdasarkan periode penagihan rata-rata
untuk klien dan industri.

Materialitas

Pendapatan merupakan ukuran volume aktivitas sebenarnya bagi setiap perusahan.


Pendapatan biasanya melibatkan volume transaksi yang tinggi, dan total pendapatan
merupakan hal yang sangat penting pada laporan keuangan yang sering kali digunakan
sebagai ukuran materialitas secara keseluruhan untuk penugasan ini. Pendapatan juga
dapat menimbulkan piutang usaha dan kas akhir serta arus kas dari operasi, piutang usaha
yang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit hamper selalu bersifat material terhadap
neraca.
Ringkasnya, kelompok transaksi dan saldo akun yang menyertai siklus pendapatan
biasanya mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan keuangan. Untuk
meningkatkan keefektifan dan keefisienan auditor dalam memenuhi tujuan audit spesifik
pada siklus ini.

Risiko Inheren

Dalam menilai risiko inheren pada asersi siklus pendapatan, auditor harus
mempertimbangkan faktor pervasif yang dapat mempengaruhi asersi dalam beberapa
siklus, termasuk siklus pendapatan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi
tertentu dalam siklus pendapatan. Faktor-faktor ini dapat mendorong manajemen untuk
mensalah sajikan asersi siklus pendapatan seperti :

 Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi pendapatan dalam rangka melaporkan


pencapaian target pendapatan atau profitabilitas yang ditetapkan atau norma industri
yang sebetulnya tidak terpenuhi.
 Memaksakan untuk menyatakan terlalu tinggi kas dan piutang kotor atau menyatakan
terlalu rendah penyisihan piutang tak tertagih dalam rangka melaporkan tingkat modal
kerja yang lebih tinggi untuk kebutuhan memenuhi akad hutang.

Karena berbagai dan besarnya potensi salah saji, maka auditor harus selalu memberikan
pertimbangan yang cermat atas risiko inheren dalam siklus pendapatan. Dengan
mengakui risiko ini melalui prosedur penilaian risiko itu sendiri, manajemen biasanya
mengadopso pengendalian internal yang ekstensif atas berbagai masalah tersebut.

RISIKO PROSEDUR ANALITIS

Risiko prosedur analitis merupakan unsur risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan
gagal mendeteksi salah saji yang material. Tahap pertama dalam melakukan prosedur
analitis adalah memperoleh pemahaman mengenai total pendapatan yang diberikan (1)
kapasitas klien dan (2) pasar produk-produk klien. Auditor harus memperoleh
pemahaman mengenai kapasitas klien, yaitu volume penjualan maksimum yang dapat
dihasilkan jika fasilitas dan tenaga kerja dimanfaatkan secara penuh dalam memproduksi
serta mengirimkan barang atau jasa. Auditor harus sensitive terhadap volume penjualan
yang dicatat perusahaan dari kapasitas yang ada, jumlah gilir kerja (shift) yang
dioperasikan perusahaan, dan variasi musiman dalam industri ini.

Hal yang penting bagi auditor untuk mengevaluasi hari perputaran piutang usaha
(accounts receivable turn days), atau rata-rata periode penagihan, dan mampu
membandingkan periode penagihan dengan norma industri. Meningkatnya periode
penagihan klien menunjukkan bahwa piutang telah tumbuh lebih cepat daripada volume
penjualan, yang selanjutnya akan menghabiskan arus kas operasi dan menimbulkan
masalah likuiditas.

MEMPERTIMBANGKAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Komponen pengendalian internal pada siklus pendapatan:

1. Lingkungan Pengendalian
Faktor lingkungan pengendalian yang penting untuk mengurangi risiko kecurangan
pelaporan keuangan dengan menyajikan terlalu tinggi pendapatan dan piutang.
Lingkungan pengendalian dapat diperbaiki apabila pemberian otoritas dan tanggung
jawab atas semua aktivitas dalam siklus pendapatan telah dikomunikasikan dengan jelas
melalui deskripsi tugas tertulis.
2. Penilaian Risiko
Upaya yang cermat oleh sebagian manajemen untuk mengidentifikasi jenis-jenis risikoa
yang berkaitan saldo dan transaksi siklus pendapatan. Auditor berkepentingan dengan
bukti penilaian manajemen, dan tanggapan atas risiko yang muncul dari perubahan
situasi seperti sumber pendapatan baru, standar akuntansi baru untuk transaksi
pendapatan, dan dampak dari pertumbuhan yang cepat dalam aktivitas siklus
pendapatan atau perubahan personil terhadap akuntansi serta pelaporan.
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Pemahaman atas system akuntansi pendapatan memerlukan pengetahuan tentang
bagaimana (1) penjualan diawali, (2) barang dan jasa diberikan, (3) piutang dicatat, (4)
kas diterima, dan (5) penyesuaian penjualan dilakukan, termasuk metode pemrosesan
data serta dokumen penting dan catatan yang digunakan.
4. Pemantauan (Monitoring)
Komponen ini harus memberikan manajemen umpan balik tentang apakah pengendalian
internal yang berkaitan dengan saldo dan transaksi siklus pendapatan telah beroperasi
seperti yang diharapkan.

Penilaian Awal atas Risiko Pengendalian dan Strategi Audit Pendahuluan

Dalam beberapa kasus, siklus pendapatan bersifat material dan pendapatan


didistribusikan di antara banyak pelanggan dan transaksi. Dalam kasus ini, merencanakan
untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah dan mengembangkan strategi
audit yang mencakup pengujian pengendalian yang signifikan seringkali merupakan hal
yang efisien. Pengendalian internal yang utama biasanya akan mencakup pengendalian
aplikasi computer, serta strategi audit yang efektif biasanya memerlukan pemahaman atas
pengendalian umum computer dan pengendalian aplikasi spesifik.
AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT

Sesungguhnya setiap perusahaan yang memerlukan audit mempunyai system


akuntansi terkomputerisasi.

Dokumen dan Catatan yang Umum

Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam
pemrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencakup hal-hal berikut :

o Pesanan pelanggan
o Pesanan penjualan
o Dokumen pengiriman
o Faktur penjualan
o Daftar harga yang diotorisasi
o File transaksi penjualan
o Jurnal penjualan
o File induk pelanggan
o File induk piutang usaha
o Laporan bulanan pelangga

Fungsi-Fungsi

 Memprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan


transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi penerimaan pesanan
pelanggan dan persetujuan kredit.
 Pengiriman barang dan jas. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa,
meliputi pemenuhan pesanan penjualan dan pengiriman pesanan penjualan.
 Pencatatan penjualan. Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan,
meliputi penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan.

Memprakasai Penjualan

Pada umumnya, memprakasai transaksi merupakan proses disetujuinya transaksi itu


dengan pihak ketiga yang independen.

Penerimaan Pesanan Pelanggan Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima hanya
apabila sesuai dengan kriteria yang diotorisasi oleh manajemen. Selanjutnya, menyiapkan
formulir pesanan penjualan. Ini mencerminkan dimulainya transaksi dengan
mendokumentasikan bukti untuk mendukung asersi manajemen, yaitu asersi eksistensi atau
kejadian transaksi penjualan.
Pesetujuan Kredit Persetujuan kredit diberikan oleh departemen kredit sesuai dengan
kebijakan kredit manajemen dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap pelanggan.
Pemisahan tanggung jawab atas penkarsaaan penjualan dan persetujuan kredit dapat
mencegah personil penjualan membuat perusahaan menangggung risiko kredit yang
berlebihan guna menaikkan penjualan.

Pengiriman Barang atau Jasa

Pengiriman barang atau jasa merupakan peristiwa ekonomi yang menggambarkan


pergantian/perubahan hak dan penetapan hak atas piutang.

Pemenuhan Pesanan Penjualan Komputer dapat diprogramkan untuk mencocokkan item-


item yang diambil dari persediaan perpetual dngan item-item pada pesanan penjualan yang
disetujui. Prosedur pengendalian ini dirancang untuk menghindari pemindahan barang yang
tidak diotorisasi dari persediaan.

Pengiriman Pesanan Penjualan Pengendalian manual yang penting juga mengharuskan


petugas pengiriman melakukan pengecekan independent untuk menentukan (1) bahwa
barang yang diterima dari gudang disertai dengan otorisasi yang sesuai, dan (2) bahwa
pesanan telah dipenuhi dengan benar (barang yang diterima sesuai dengan rincian yang
ada dalam pesanan penjualan)

Pencatatan Penjualan

Proses pencatatn penjualan meliputi penyiapan dan pengiriman faktur penjualan


bernomor urut ke pelanggan (penagihan pelanggan) serta pencatatan faktur penjualan
secara akurat dan dalam periode akuntansi yang benar (pencatatan penjualan).

Penagihan Pelanggan (Billing Customer) Perhatian utama auditor mengenai penagihan


adalah bahwan pelanggan telah ditagih (1) untuk seluruh pengiriman, (2) hanya pengiriman
actual (tidak ada duplikat penagihan atau transaksi fiktif), dan (3) pada harga yang telah
diotorisasi.

Pencatatan Penjualan Perhatian utama auditor berkaitan dengan fungsi ini adalah bahwa
faktur penjualan telah dicatat secara akurat dan dalam periode yang benar. Hal yang
terakhir bersangkutan dengan saat penerimaan pendapatan, yang biasanya ketika barang-
barang dikirimkan.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor perlu mempunyai pemahaman yang cukup untuk dapat (1) mengidentifikasi
jenis salah saji yang potensial, (2) mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
risiko salah saji yang material, dan (3) merancang pengujian substantif. Pengujian
pengendalian merupakan sarana untuk menentukan keefektifan pengendalian semacam itu.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah
untuk asersi siklus pendapatan, maka dia biasanya akan :

 Menguji keefektifan pengendalian umum


 Menggunakan teknik audit berbantuan komputer untuk mengevaluasi keefektifan
pengendalian yang diprogram
 Menguji keefektifan prosedur tindak lanjut atas pengecualian yang ditunjukkan oleh
pengendalian teprogram

Beberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan secara bersamaan dengan perolehan


pemahaman dalam fase perencanaan audit. Sementara yang lainnya akan dilakukan
selama pekerjaan lapanan interim. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi
secara terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor.

AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

Dokumen dan Catatan Umum

 Bukti penerimaan uang


 Pradaftar
 Lembar perhitungan kas
 Ikhtisar kas harian
 Slip deposit yang disahkan
 File transaksi peneriman kas

Fungsi-Fungsi

Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai dan
kredit. Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa dokumentasi
penetapan tanggung jawab telat dibuat pada saat kas diterima dan bahwa kas telah
disimpan di tempat yang aman.

Menyetor Kas ke Bank

Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan bahwa seluruh penerimaan
kas disetorkan secara utuh setiap hari. Kata utuh berarti semua penerimaan kas harus
disetorkan; yaitu pengeluaran kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum
disetor. Pengendalian ini mengurangi risiko bahwa penerimaan tidak akan dicatat, dan
menghasilkan catatan setoran bank yang menentukan eksistensi atau kejadian transaksi
tersebut.
Mencatat Penerimaan Kas

Fungsi ini meliputi pembuaan jurnal penerimaan kas secara over-the counter dan
melalui pos serta posting penerimaan kas melalui pos ke akun pelanggan. Pengendalian
harus menjamin bahwa hanya penerimaan yang sah yang dimasukkan dan bahwa seluruh
penerimaan aktual telah dimasukkan pada jumlah yang benar

Memperoleh Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor biasanya akan menggunakan kombinasi dari pengajuan pertanyaan, observasi, dan
inpeksi dokumen untuk mengumpulkan bukti bahwa prosedur pengendalian manual
merupakan fungsi yang paling efektif.

Aktivitas Pengendalian – Transaksi Penyesuaian Penjualan

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi :

 Pemberian potongan tunai


 Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
 Penentuan piutang tak tertagih

Apabila terdapat salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan,
maka auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspekn yang relevan dari
komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko salah saji semacam itu. Biasanya manajemen mengandalkan
pengendalian atas tanggung jawab manajer yang lebih rendah untuk mengendalikan tingkat
retur penjualan dan penghapusan piutang tak tertagih. Apabila transaksi ini bersifat material,
maka auditor harus menginspeksi laporan menajemen penting dan melakukan tanya-jawab
serta observasi tentang tindakan yang akan diambil atas laporan tersebut.

Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang
(moderate) atau tinggi, maka auditor mungkin akan mendukung penilaian risiko
pengendalian dengan bukti yang diperoleh ketika mendapatkan pemahaman atas
pengendalian internal. Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada
tingkat rendah, maka auditor akan memperluas pengujian sehingga mencakup inspeksi
dokumen dan pelaksanaan kembali pengendalian manual.

Anda mungkin juga menyukai