Anda di halaman 1dari 11

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Tanggal : No. Reg :


Nama Px : Katim :
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1 Perfusi jaringan tidak efektif b/d NOC : NIC :
penurunan konsentrasi Hb dan darah, Circulation status Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring
suplai oksigen berkurang Tissue Prefusion : cerebral (Monitor tekanan intrakranial)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan  Berikan informasi kepada keluarg
keperawatan ...x 24 jam diharapkan  Monitor tekanan perfusi
perfusi jaringan normal. serebral
Kriteria Hasil :  Catat respon pasien terhadap
 mendemonstrasikan status sirkulasi stimuli
yang ditandai dengan :  Monitor tekanan intrakranial pasien dan
 Tekanan systole dan diastole dalam respon neurology terhadap aktivitas
rentang yang diharapkan  Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
 Tidak ada ortostatik hipertensi  Monitor intake dan output cairan
 Tidak ada tanda tanda peningkatan  Restrain pasien jika perlu
tekanan intrakranial (tidak lebih dari  Monitor suhu dan angka WBC
15 mmHg)  Kolaborasi pemberian antibiotik
 mendemonstrasikan kemampuan  Posisikan pasien pada posisi semifowler
kognitif yang ditandai dengan:
 Minimalkan stimuli dari lingkungan
 Berkomunikasi dengan jelas dan
Peripheral Sensation Management
sesuai dengan kemampuan
(Manajemen sensasi perifer)
 Menunjukkanperhatian, konsentrasi
 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
dan orientasi
peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
 Memproses informasi
 Monitor adanya paretese
 Membuat keputusan dengan
 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
menunjukkan fungsi sensori motori
kulit jika ada lsi atau laserasi
cranial yang utuh : tingkat
 Gunakan sarun tangan untuk proteksi
kesadaran mambaik, tidak ada
gerakan gerakan involunter  Batasi gerakan pada kepala, leher dan
punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Monitor adanya tromboplebitis
 Diskusikan menganai
penyebab perubahan sensasi
2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari NOC : NIC :
kebutuhan tubuh b/d intake yang kurang,  Nutritional Status : food and Fluid Nutrition Management
anoreksia Intake  Kaji adanya alergi makanan
 Definisi : Intake nutrisi tidak cukup  Weight control  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
untuk keperluan metabolisme tubuh. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
- Batasan karakteristik: keperawatan ...x 24 jam diharapkan pasien.
 Berat badan 20 % atau lebih di bawah nutrisi terpenuhi.  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
ideal Kriteria Hasil : Fe
 Dilaporkan adanya intake makanan  Adanya peningkatan berat badan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
yang kurang dari RDA (Recomended sesuai dengan tujuan dan vitamin C
Daily Allowance)  Berat badan ideal sesuai dengan  Berikan substansi gula
 Membran mukosa dan tinggi badan  Yakinkan diet yang dimakan mengandung
konjungtiva pucat  Mampumengidentifikasi kebutuhan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Kelemahan otot yang digunakan untuk nutrisi  Berikan makanan yang terpilih ( sudah
menelan/mengunyah  Tidak ada tanda tanda malnutrisi dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Luka, inflamasi pada rongga mulut  Menunjukkan peningkatan fungsi  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
 Mudah merasa kenyang, sesaat setelah pengecapan dari menelan makanan harian.
mengunyah makanan  Tidak terjadi penurunan berat badan  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Dilaporkan atau fakta adanya yang berarti  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
kekurangan makanan   Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
 Dilaporkan adanya perubahan sensasi nutrisi yang dibutuhkan
rasa Nutrition Monitoring
 Perasaan ketidakmampuan untuk  BB pasien dalam batas normal
mengunyah makanan  Monitor adanya penurunan berat badan
 Kehilangan BB dengan makanan cukup  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
 Keengganan untuk makan dilakukan
 Tonus otot jelek  Monitor interaksi anak atau orangtua selama
 Nyeri abdominal dengan atau tanpa makan
patologi  Monitor lingkungan selama makan
 Kurang berminat terhadap makanan  Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak
 Pembuluh darah kapiler mulai rapuh selama jam makan
Faktor-faktor yang berhubungan :  Monitor kulit kering dan perubahan
Ketidakmampuan pemasukan atau pigmentasi
mencerna makanan atau mengabsorpsi  Monitor turgor kulit
zat-zat gizi berhubungan dengan faktor  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
biologis, psikologis atau ekonomi. mudah patah
 Monitor mual dan muntah
  Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht
  Monitor makanan kesukaan
 Monitor pertumbuhan dan perkembangan
  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva
 Monitor kalori dan intake nuntrisi
 Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral.
 Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
3 Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik NOC : NIC :
- Definisi :  Self care : Activity of Daily Living Self Care assistane : ADLs
Gangguan kemampuan untuk melakukan (ADLs) Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
ADL pada diri Tujuan : Setelah dilakukan tindakan yang mandiri.
o - Batasan karakteristik : ketidakmampuan keperawatan ...x 24 jam diharapkan Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
untuk mandi, ketidakmampuan untuk klien bisa memenuhi perwatan diri. untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias,
berpakaian, ketidakmampuan untuk Kriteria Hasil : toileting dan makan.
makan, ketidakmampuan untuk toileting  Klien terbebas dari bau badan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara
Faktor yang berhubungan : kelemahan,  Menyatakan kenyamanan terhadap utuh untuk melakukan self-care.
kerusakan kognitif atau perceptual, kemampuan untuk melakukan Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-
kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf ADLs hari yang normal sesuai kemampuan yang
 Dapat melakukan ADLs dengan dimiliki.
bantuan Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi
beri bantuan ketika klien tidak mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari. 
4 Resiko infeksi NOC : NIC :
Definisi : Peningkatan resiko masuknya  Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
organisme patogen  Risk control Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
Faktor-faktor resiko : Tujuan : Setelah dilakukan tindakan lain
 Prosedur Infasif keperawatan ...x 24 jam resiko infeksi  Pertahankan teknik isolasi
 Ketidakcukupan pengetahuan untuk hilang.   Batasi pengunjung bila perlu
menghindari paparan patogen Kriteria Hasil :  Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
 Trauma  Klien bebas dari tanda dan gejala tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
 Kerusakan jaringan dan peningkatan infeksi meninggalkan pasien
paparan lingkungan  Menunjukkan kemampuan untuk Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
 Ruptur membran amnion mencegah timbulnya infeksi Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
 Agen farmasi (imunosupresan)  Jumlah leukosit dalam batas normal tindakan kperawtan
 Malnutrisi  Menunjukkan perilaku hidup sehat  Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
 Peningkatan paparan lingkungan patogen pelindung
 Imonusupresi  Pertahankan lingkungan aseptik selama
pemasangan alat
 Ketidakadekuatan imum buatan
  Ganti letak IV perifer dan line central dan
 Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia, penekanan dressing sesuai dengan petunjuk umum
respon inflamasi) 10. Gunakan kateter intermiten untuk
 Tidak adekuat pertahanan tubuh primer menurunkan infeksi kandung kencing
(kulit tidak utuh, trauma jaringan, 11. Tingktkan intake nutrisi
penurunan kerja silia, cairan tubuh  Berikan terapi antibiotik bila perlu
statis, perubahan sekresi pH, perubahan Infection Protection (proteksi terhadap
peristaltik) infeksi)
 - Penyakit kronik Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
 Monitor hitung granulosit, WBC
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap penyakit menular
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
 Berikan perawatan kuliat pada area epidema
 Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi
 Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
5 Resiko gangguan integritas kulit b/d NOC : NIC : Pressure Management
keterbatasan mobilitas Tissue Integrity : Skin and Mucous  Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
Definisi : Perubahan pada epidermis dan Membranes yang longgar
dermis Tujuan : Setelah dilakukan tindakan  Hindari kerutan padaa tempat tidur
Batasan karakteristik : keperawatan ...x 24 jam diharapkan  Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
 Gangguan pada bagian tubuh resiko gangguan integritas kulit hilang. kering
 Kerusakan lapisa kulit (dermis) Kriteria Hasil :  Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap
 Gangguan permukaan kulit (epidermis)  Integritas kulit yang baik bisa dua jam sekali
dipertahankan  Monitor kulit akan adanya kemerahan
Faktor yang berhubungan :  Melaporkan adanya gangguan  Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
Eksternal : sensasi atau nyeri pada daerah kulit derah yang tertekan
 Hipertermia atau hipotermia yang mengalami gangguan  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Substansi kimia  Menunjukkan pemahaman dalam  Monitor status nutrisi pasien
 Kelembaban udara proses perbaikan kulit dan mencegah
 Memandikan pasien dengan sabun dan air
 Faktor mekanik (misalnya: alat yang terjadinya sedera berulang
hangat
dapat menimbulkan luka, tekanan,  Mampumelindungi kulit dan
restraint) mempertahankan kelembaban kulit
 Immobilitas fisik dan perawatan alami
 Radiasi
 Usia yang ekstrim
 Kelembaban kulit
 Obat-obatan
 Internal :
 Perubahan status metabolik
 Tulang menonjol
 Defisit imunologi
 Faktor yang berhubungan dengan
perkembangan
 Perubahan sensasi
 Perubahan status nutrisi (obesitas,
kekurusan)
 Perubahan status cairan
 Perubahan pigmentasi
 Perubahan sirkulasi
 Perubahan turgor (elastisitas kulit)
Implementasi dan Evaluasi

Tanggal : No.Reg :

Nama Px : Katim :

Pagi Siang Malam


Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf
Implementasi dan Evaluasi

Tanggal : No.Reg :

Nama Px : Katim :

Pagi Siang Malam


Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf
Implementasi dan Evaluasi

Tanggal : No.Reg :

Nama Px : Katim :

Pagi Siang Malam


Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf Waktu Tindakan SOAP Paraf

Anda mungkin juga menyukai