Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA TN. M DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH RT 02/ RW 12


TAMBAKAJI SEMARANG

Disusun Oleh

SEKAR NOVIA RAHMAYANI

G3A020133

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TN. M DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH RT 02/ RW 12
TAMBAKAJI SEMARANG

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Nama KK : Tn. M
b. Umur : 55 Tahun
c. Agama : Islam
d. Alamat : RT 02 RW 12 Semarang
e. Tlp : 0087837156XX
f. Pekerjaan : Pensiunan PNS
g. Pendidikan :S1
h. Suku : Jawa
i. Tipe keluarga : Nuclear Family
j. Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu dan satu anak

No Nama JK Hub Umur Pendidikan

1. Ny. S P Istri 50 th SMA

3. Nn. M P Anak 27 S1

k. Genogram
Tn. M Ny. S
75 th 50 th

Nn. M
27th

Keterangan :

: tinggal serumah

: laki-laki

: perempuan

1) Tipe keluarga :
Keluarga inti (Nuclear Family). Dengan ayah, ibu, satu orang anak
perempuan.
2) Suku bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Jawa atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa.

3) Agama
Seluruh anggota keluarga Tn. M beragama Islam dan taat beribadah,
sering mengikuti pengajian yang ada di RT serta berdoa agar
keluarga selalu diberikan kesehatan.

4) Kebudayaan
Keluarga klien setiap penaggalan jawa ada kegiatan ke agamaan,
budaya menikah adat jawa , dan menentukan tanggal jawa .

5) Status sosial
Keluarga klien beranggota Rt 03/04 aktif melakukan kegiatan kerja
bakti dan panen raya sesama warga
6) Status Pendidikan Keluarga
Keluarga klien terdiri dari 3 penduduk terdiri dari ayah ibu dan anak
, ayah berpendidikan S 1, Ibu berpendidikan SMA, dan anak
berpendidikan S1
7) Status Kelas Ekonomi
Pencari nafkah ayah melalui hasil pertanian dan mengandalkan gaji
pensiunan
Ibu mencari pekerjaan sampingan menjadi ART di sekitar
tetangganya.
Sumber Lain yang kadang di dapat dari saudara dan uang / bahan
makanan dari tetangga Rt03/04 apabila anggota keluarga ada yang
di rawat di rumah sakit.
Keluarga mengatakan pendapatan mereka cukup memadahai, uang
biasanya di kelola oleh istri .
Sumber pendapatan keluarga sejumlah Rp. 4.000.000,00 Kebutuhan
yang dibutuhkan keluarga :

Makan : 1.500.000,00
Listrik : 300.000,00
Beli bensin : 300.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kulkas, sepeda motor,
almari, 1 set kursi tamu, 1 set meja makan
8) Mobilitas Kelas Sosial
Kedudukan keluarga masuk dalam golongan keluarga kelas
menengah.
Ayah pernah kerja guru Pns yang saat ini sudah pensiun
9) Kebiasaan Diet Dan Berpakaian
Kebiasaan masakan keluarga klien adalah makanan daerah
tradisional, dan kecenderung gemar makan-makanan yang gurih dan
pedas. Gaya berpakaiaan moderen dan sederhana, untuk momen
tertentu mengunakan pakain adat seperti kebaya dan beskap .

10) Aktivitas rekreasi keluarga


Tn. M sudah pensiun dari pekerjaannya, namun Tn M masih ingin
melakukan aktivitas sehari- hari seperti berkebun. Rekreasi
digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton
televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah jarang dilakukan
saat pandemi.

2. Riwayat tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. M merupakan tahap VI
keluarga dengan anak dewasa awal. Tn. M mempunyai 5 orang
anak, 4 orang anak sudah menikah dan rumah sendiri, sedangkan
anak terakhir berusia 27 tahun, belum menikah dan masih tinggal
serumah. Tugas perkembangan antara lain :
1) Selalu menjaga komunikasi dengan baik antara orang tua dan
anak.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Bapak M masih utuh karena masih dapat
mempertahankan status perkawinan. Dalam rumah tangga selalu
harmonis, jarang ada pertengkaran antara suami dan istri.
c. Riwayat keluarga inti
Tn. M sebagai kepala keluarga mempunyai hipertensi sejak 15
tahun yang lalu, tidak rutin kontrol ke puskesmas untuk kontrol
dan cek lab, untuk obat rutin Tn M selalu ke dokter keluarga setiap
obat habis. Tn. M suka makanan asin, dan Tn. M mengatakan tidak
begitu paham tentang hipertensi. Tidak mempunyai masalah
dengan istirahat, makan maupun kebutuhan dasar lainnya
mempunyai penyakit hipertensi pada saat pengkajian :
TD : 140/80 mmhg S : 36,6 celcius BB : 60 Kg

N : 70 x/m R : 20 x/m TB : 160 cm

Ny. S mempunyai riwayat sakit asam urat, yang terkadang kambuh


jika makanan tidak diatur. Ny. S tidak mempunyai masalah dengan
istirahat, makan, maupun kebutuhan dasar yang lainnya.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. M menderita hipertensi, namun keluarganya Tn. M dari pihak
Bapak/Ibu tidak ada yang menderita hipertensi.

3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tn. M mengatakan bahwa rumahnya adalah rumah sendiri dan
sudah menjadi hak milik sendiri. Rumah keluarga Tn. M
berbentuk permanen berukuran 12 x 10 M2 terdiri dari ruang
tamu, 3 kamar tidur, dan dapur. Ruang tampak rapih, perabot
rumah tersusun dengan rapih. Sumber air minum menggunakan
air artetis. WC terletak di bagian belakang dekat dapur. Lantai
rumah dari keramik, di setiap kamar terdapat jendela, rumah
bersih. Ventilasi rumah Tn. M mencukupi, pencahayaan
dikamar cukup baik. Setiap hari pintu dan jendela yang ada
dirumah keluarga Tn. M selalu di buka agar sinar matahari
masuk kedalam rumah.
b. Denah rumah

Kamar
Ruang Kamar
mandi
2x2m makan
4x4 m
Dapur
3x3m
12 tamu
Ruang
Ruang
4x4 m
keluarga
Kamar
3x3m

Kamar
3x3m Garasi

c. Karakteristik tetangga dan Komunitas.


Hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga
yang sakit, tetangga lainnya saling membantu untuk ke rumah
sakit dan menengok jika ada yang sakit.
d. Karakteristik Lingkungan / Komunitas
Tipe lingkungan / komunitas desa .
Tipe tempat tinggal klien rumah hunian
Kondisi hunian dan jalan : Terpihara dan bersih.
Sanitasi jalan raya : kotor air warna hitam dan berbau, namun
tetap mengalir & sedikit sampah plastik.
Sanitasi limbah dapur aliran air di arahkan kesanitasi jalan raya
Kemacetan lalulintas lancar, terdapat industri makanan
rumahan namun letaknya jauh .
e. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Dasar
Fasilitas pemasaran seprti ada warung makan, toko pakaiaan,
apotek , pasar tradisional, dan pasar swalayan.
Instusi Kesehatan adanya Klinik , Puskesmas, Rumah Sakait ,
Ada fasilitas ambulan gawat darurat .
Lembaga layanaan Sosial adanya Karang taruna, Perkumpulan
Tani .
f. Kemudahan akses sekolah
Terdpat sekolahan Paud, TK, SD akses menggunakan jalan
kaki sedangkan akses SMP, SMA baik swasta maupun negeri
akses menggunakan kendaraan umum .
g. Transportasi
Terdapat halte di jalan utama masuk kampung, mengguanakan
chater mobil tetangga apabila ada kepentingan khusus.
Angkutan umum antara jam kerja dan jam pulang kerja .
h. Insiden kejahatan di lingkungan dan Komunitas
Tidak ada tindak kasus kejahatan di lingkungan keluarga
Fasilitas keamanaan pos ronda di lakukan secara bergilir
dengan antar warga. Di desa tidak ada pos polisi ataupun kantor
polisi.
i. Mobilitas geografis keluarga
Tn. M dan Ny. S merupakan orang asli tinggal sudah 20
Tahun , Kota asal keluarga dari Yogyakarta . Sarana
transportasi yang digunakan keluarga untuk menuju tempat
pelayanan kesehatan adalah sepeda motor.
j. Asiosiasi Transaksi keluarga dengan komunitas
Ayah aktif di kegiatan kerja bakti rutin Rt . ayah aktif ikut
organisasi tani , istri perkumpuln arisan, pengajian rutin dan
kegiatan lain nya , Anak aktif di kegiatan karang taruna
Pola teritorial wilayah yang keluarga sering kunjungi : di
ladang , di pasar, pos ronda, balai desa , rumah
Perasaan keluarga terhadap pelayanan komunitas dengan
kebutuhan keluarga tansportasi umum harus menunggu jalan
utama yang letaknya jauh dari rumah , gagal panan di musim
hujan. Kegiatan pos ronda warga jarang aktif.
k. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Kebiasaan Tn. M dilingkungan sekitarnya, yaitu Tn. F selalu
berkumpul dan berkomunikasi dengan tetangga pada waktu
sore hari, dan setiap dengan tetangganya selalu melakukan
kumpulan arisan, kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan
sekitar rumah selalu melaksanakan kerja bakti.
l. Sistem pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga yaitu 3 orang, ke dokter bersama,
saling mendukung satu sama lain.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa Jawa dalam
berkomunikasi sehari-harinya dan mendapatkan informasi
kesehatan dari petugas kesehatan dan televisi.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn. M menderita penyakit hipertensi, semua anggota keluarga
saling mendukung.
Pengambil keputusan ayah .
Pengambil keputusan uang di gunakan : Istri
Memutuskan menghabiskan waktu luang (teman, kerabat,
tempat rekreasi yang hendak di kunjungi) : ayah dan istri
Disiplin keluarga oleh : ayah dan istri.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. M berperan sebagai kepala keluarga, Tn. M untuk
memenuhi ekonomi keluarganya mempunyai uang pensiuan.
Ny. S mampu menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga
(informal) dan sebagai ibu bagi anaknya. Ny. S sehari-hari
mengurus pekerjaan rumah tangga, serta memenuhi kebutuhan
sehari-hari suami dan anak-anaknya seperti memasak,
mencuci, menyetrika baju dll.
Keluarga mengetahui peran masing-masing anggota keluarga.
An. M sebagai anak terakhir yang sekarang sudah bekerja dan
masih kuliah.
d. Nilai dan norma budaya
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur,
demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya
bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit
dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan yang terdekat.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit
langsung dibawa ke dokter atau petugas kesehatan.
Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
Saling menjaga dan merawat kesehatan antar keluarga baik sakit
maupun sehat.
 Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara
lingkungan hubungan keluarga? Ada , akrab dengan antar
anggota keluarga serta tetangga memiliki hubungan baik.
Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain? Sangat
baik.
Pola Kebutuhan-Respons Keluarga
 Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu
lain dalam keluarga: ayah mengaharapkan anaknya
mendapatkan pendidikan yang baik, kebutuhanan istri terpenuhi
dan kebutuhan rumah.
Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan
dan persoalan anak-anak serta pasangan mereka? Ya
 Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing
anggota dihormati oleh anggota keluarga yang lain? Ya
Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati
(apakah mereka menunjukkan saling menghormati)? iya
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan
persoalan dari setiap individu? Sejauh ini ayah lebih dekat
dengan anaknya dibandingkan ibu
b. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan
dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
c. Fungsi perawatan kesehatan
6. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:
Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan? Pengobatan
tradisional dan berobat dirumah sakit
Promosi/peningkatan kesehatan? Dari puskesmas Pencegahan?
Demam berdarah dan pencegahan covid dengan
menggunakan masker
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga
seperti yang dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
Keluarga memilih berobat di rumah sakit bersamaan
mengonsumsi pengobatan tradisional sebagai pengobatan
dan pencegahan
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara
teratur? Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua
anggota keluarga, atau apakah pola perilaku promosi kesehatan
sangat beragm di antara anggota keluarga? Iya, biasanya
menyarankan istri atau suami untuk berhenti merokok dan
memakan makanan yang dapat hipertensinya kambuh
Apa tujuan kesehatan keluarga?
Supaya keluarga tetap sehat
hanya istirahat dan tidur di rumah.
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. M mengatakan sering pusing dan kaku pada lehernya.
Tn. M mengatakan pusingnya disebabkan karena tensinya
tinggi, dan Tn. M mengetahui kalau ia terkena tekanan
darah tinggi karena pernah diinformasikan sebelumnya oleh
pertugas kesehatan di Rumah Sakit.
2) Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah kesehatan.
Tn. M mengatakan jika ia mengalami pusing dan
kelelahan, tidak harus pergi ke puskesmas dan hanya
tiduran saja di rumah.
3) Kemampuan keluarga merawat
Keluarga merawat anggota keluarga jika terjadi sakit,
karena mereka kurang mengetahui jika pola hidup yang
tidak sehat bisa menimbulkan banyak penyakit. Tn. F
mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat
amlodipin. Keluarga belum mengetahui tentang obat
tradisional untuk menurunkan darah tinggi.
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah dengan
baik, menjaga kebersihan sekitar rumah. Tn. M tidak dapat
meninggalkan makanan yang asin karena menrutnya
masakan yang tidak asin hambar rasanya. Tn. M masih
sering ke kebun untuk berkebun, menurut Tn M jika tidak
melakukan aktivitas berkebun akan bosan dirumah.
5) Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tn. M mengatakan jarang sekali pergi ke puskesmas untuk
kontrol dan cek lab, biasanya kalau obat amlodipin sudah
habis Ny. S langsung ke Praktek dokter untuk minta resep..
b. Fungsi reproduksi
Tn. M mempunyai 3 orang anak perempuan dan 2 orang anak
laki-laki.
c. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup,
pakaian dan biaya untuk berobat.
7. Stress dan koping keluarga
a. Stress jangka pendek dan panjang.
Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Tn. M mempunyai harapan supaya Tn. M sembuh
dari hipertensinya.
Stressor Jangka Panjang :
Tn. M mengidap penyakit hipertensi semenjak tahun 2004
dan ia ingin penyakitnya ini sembuh total.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Respon keluarga baik terhadap stressor dengan memecahkan
secara musyawarah dan bersama-sama jika ada masalah dalam
keluarga. Keluarga menggunakan layanan telekomunikasi
untuk bicara dengan anggota keluarga yang jauh dan telah
menggunakan tempat pelayanan kesehatan dengan baik.
c. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan keluarga adalah dengan
bermusyawarah untuk memecahkan masalah bersama-sama
seluruh anggota keluarga sehingga masukan keluarga dapat
membantu menyelesaikan masalahnya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara – cara keluarga
dalam mengatasi masalah maladaptive.
8. Pemeriksaan fisik (head to too)
No Komponen Tn M Ny S Nn. M
1 Kepala Rambut Rambut Rambut
pendek,bersih. panjang,bersih,d pendek ,
Tidak ada kutu an tidak ada berwarna
dan kelainan hitam
ketombe,rambut
bergelombang,ti
dak ada kelainan
2 Mata konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak
tidak ada tidak ada anemis,
peradangan,. peradangan,. tidak ada
peradangan
3 Telinga Bersih dan tidak Bersih dan tidak Bersih tidak
ada luka. ada luka. ada
peradangan
dan kotoran
pada telinga
4 Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih tisk
ada secret, tidak secret, tidak ada ada
ada kelainan. kelainan. pembengka
kan pada
hidung.
5 Mulut terlihat bersih terlihat bersih Terlihat
karang gigi karang gigi tidak bersih, ada
tidak ada. ada carises gigi.
6 Tenggorokan Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), Nyeri tekan
dan leher pembesaran pembesaran (-),
kelenjar limfe kelenjar limfe pembesaran
dan tiroid tidak dan tiroid tidak kelenjar
ada, kesulitan ada, kesulitan limfe dan
menelan tidak menelan tidak tiroid tidak
ada. ada. ada,
kesulitan
menelan
tidak ada.
7 Dada dan Pergerakkan Pergerakkan Pergerakkan
paru dada simetris, dada simetris, dada
simetris,
tidak ada tidak ada
penggunaan otot penggunaan otot tidak ada
bantu bantu pernapasan penggunaan
pernapasan otot bantu
pernapasan

8 Abdomen datar, tidak ada datar, tidak ada datar, tidak


nyeri tekan, nyeri tekan, ada nyeri
tumor. tumor. tekan,
tumor.
Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan, Tidak ada
pergerakkan pergerakkan kelainan,
bebas, tidak ada bebas, tidak ada
cidera. cidera.
9 Kulit Bersih,tidak  ada Bersih,tidak  ada Bersih,tidak
bekas luka kulit, bekas luka kulit, ada bekas
tidak ada jamur, tidak ada jamur, luka kulit,
tidak ada tanda tidak ada tanda tidak ada
infeksi, turgor infeksi, turgor jamur, tidak
kulit baik, kulit baik , ada tanda
warna kulit warna kulit sawo infeksi,
hitam matang turgor kulit
baik, warna
kulit sawo
matang
10 Kuku Pendek dan Panjang dan -
bersih bersih
11 BB 60 65 55
12 TB 160 155 163
13 TTV TD : 140/80 TD : 110/80 Suhu :
mmHg mmHg 36,4C
Suhu : 36,6 C Suhu : 36,5 C TD: 100/70
RR :20x/menit RR : 18x/menit mmHg
Nadi : Nadi : 75x/menit Nadi: 110x/
70x/menit mnt
RR: 28x/
mnt
14 Keadaan Saat dikaji Tn. Saat dikaji Saat dikaji
Umum M dalam ternyata Ny S Nn. M
keadaan sehat, dalam keadaan dalam
mempunyai sehat keadaan
riwayat sehat
hipertensi

9. Harapan keluarga
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Tn. M.
Data Tambahan
1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3 x sehari, menu makanan nasi,
sayuran seperti bayam, sayur sop, lauk pauk seperti ikan laut, telur,
tempe, juga kadang-kadang buah. Minuman yang dikonsumsi air putih,
teh manis. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi
makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi kebutuhan.
2. Eliminasi
Dalam Keluarga tidak ada keluhan BAK dan BAB
3. Istirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur
4. Aktivitas sehari-hari
Tn. M setiap pagi ke kebun untuk berkebun, Ny. S tidak bekerja hanya
melakukan pekerjaan rumah. Nn. M setiap hari bekerja dan kuliah.
5. Merokok
Dalam Keluarga Tn. M tidak ada yang merokok

B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS :

Tn.M mengatakan : Manajemen Ketidakmampuan

- ingin segera sembuh kesehatan keluarga


keluarga
dari penyakitnya merawat dalam
tidak efektif
- kontrol tidak teratur di mengenal

puskesmas masalah anggota

keluarga dengan

DO hipertensi

Suhu: 36,6ᵒC

RR: 20x/ mnt

2 DS : Ketidak mampuan
Tn. M menderita hipertensi sejak Kurang keluarga mengenal
6 tahun yang lalu dan kadang Pengetahuan masalah kesehatan
merasakan kepala pusing. pada anggota
keluarga yang
Tn. M tetap melakukan aktifitas
sakit
di rumah.

Tn. M Jarang memeriksa


tekanan darahnya.

Tn. M mengatakan tidak


memiliki pantangan makan
garam berlebih, banyak minum
air putih.

Tn. M mengatakan selain dirinya


keluarganya makan seperti biasa.

Kelaurga Tn. M mengatakan


tidak terlalu mengetahui tentang
penyakit hipertensi.

Kelaurga Tn. M Mengatakan


belum paham tentang cara-cara
pencegahan hipertensi.

Tn. M mengatakan hanya


mengandalkan pengobatan dari
dokter dengan minum amlodipin

Tn. M mengatakan jarang


kontrol kepuskesmas karena
malas.

DO:

Pasien bertanya – tanya tentang


penyebab penyakit dan
pengobatan penyakitnya.

Pasien kadang terlihat


memegang leher

Pasien terlihat masih beraktivitas


di rumahnya dan dikebun

Tanda-tanda vital :

TD = 140/80 mmHg
N = 70 x/menit

Suhu: 36,6ᵒC

RR: 20x/ mnt

DS : Resiko Perfusi Hipertensi

Tn M mengatakan pusing, pegel di Serebral Tidak


leher Efektif

DO:
TD: 140/80 mmHg
N : 70 x/menit
RR: 20 x/menit

C. Diagnosis Keperawatan
1. Kesiapan Peningkatkan Manajemen Kesehatan
2. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi
b/d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hipertens
3. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
D. Prioritas Masalah

1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat dalam mengenal masalah anggota

keluarga dengan hipertensi.

2. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d

ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi

Skoring data :

E. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


1.
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

2 1 2/3x1= 0,6 Tn. M mengatakan


ingin segera
Sifat masalah : sembuh dari
aktual
penyakitnya,
Tn. M mempunyai
riwayat Hipertensi
semenjak 6 tahun
yang lalu

Kemungkinan 1 2 1/2x2= 1
Sumber daya dan
masalah untuk
dana keluarga
diubah :
tersedia, tetapi
sebagian
pengetahuan yang
mereka miliki
kurang terkait
penyakit hipertensi.
2 1 2/3x1=0,6
Potensi Mengatasi masalah
masalah untuk diperlukan waktu
dicegah : yang cukup,
cukup supaya mereka
dapat mengenal
penyakit hipertensi
dan mengerti
bagaimana cara
mencegah penyakit
hipertensi.
Menonjolnya Keluarga
masalah : merasakan sebagai
masalah perlu masalah dan ingin
2 1 2/2x1=1
segera segera untuk
ditangani mengatasinya.

Jumlah skor 3, 2

2.Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d


ketidak mampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi

Kriteria Nilai Sekor Pembenaran


3/3x1= 1 Ketidak mampuan
Sifat masalah :
aktual keluarga untuk
merawat Tn. M
dengan penyakit
hipertensi
merupakan
ancaman terjadinya
penyakit

Kemungkinan 1/2x2 1
masalah untuk Lamanya penyakit
diubah : ±6 tahun yang lalu
sebagian

3/3x1 1
Potensi Penyakit hipertensi
masalah untuk terjadi bisa diobati
dicegah :
dan dicegah
cukup
dengan pola makan
yang sehat dan
prilaku yang sehat

Menonjolnya Bila tidak segera di


masalah : tangani maka bisa
masalah perlu terjadi hipertensi
2/2x1 1
segera berlanjut.
ditangani

Jumlah skor 4
Perencanaan keperawatan

No
Hari/Tanggal Tujuan Kriteria Standar Intervensi
DX
1 Juli 2021 1 Setelah dilakukan Verbal 1. Berikan 1. Menamba
kunjungan rumah 3x penjelasan dan h pengetahuan
diharapakan keluarga diskusikan pada untuk
Tn. M mengalami keluarga tentang meningkatkan
peningkatan tentang hipertensi manajemen
manajemen ;pengertian tanda kesehatan
kesehatan dan gejala,factor
yang
mempengaruhi 2. Latihan
cara dan olah raga
pencegahan pada usia
,komplikasi lanjut dapat
mencegah atau
2. Melatih dan melambatkan
mengajarkan kehilangan
senam hipertensi fungsional,
3. Motivasi bahkan latihan
atau anjurkan yang teratur
kepada keluarga dapat
memeriksakan mengurangi
Tn. F secara morbiditas dan
teratur dan rutin mortalitas
ke pelayanan yang
kesehatan diakibatkan
oleh penyakit
kardiovaskuler
.

Resiko berbahaya
yang mungkin
ditimbulkan
hipertensi,
alangkah baiknya
mencegah
daripada
mengobati
dengan
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah
untuk deteksi dini
komplikasi
hipertensi.
1 Juli 2021
2 Setelah dilakukan Verbal - Mampu - Kajian
tindakan menjelaskan pengetahuan
keperawatan selama arti hipertensi keluarga tentang
3 x kunjungan rumah - Mampu hipertensi
diharapkan menjelaskan o Pengertian
pengetahuan tipe hipertensi hipertensi
keluarga tentang - Mampu o Tipe
hipertensi meningkat menjelaskan hipertensi
tanda dan o Tanda dan
Tupen : gejala gejala
Mampu mengenal hipertensi hipertensi
masalah Hipertensi - Mampu o Komplikasi
pada anggota menyebutkan
kelaurga salah satu hipertensi
komplikasi dari o Makanan
hipertensi yang harus
- Mampu dihindari
menyebutkan - Berikan
makanan yang penyuluhan
harus dihindari tentang
hipertensi
- Diskusi adanya
tanda dan gejala
hipertensi serta
faktor yang
memperburuk
kondisi
- Bimbingan
keluarga untuk
mengulangi apa
yang telah di
ajarkan.
- Jelaskan akibat
lanjut dari
penyakit
hipertensi jika
tidak segera
ditangani
- Bimbingan
untuk mengatasi
resiko penyakit
hipertensi

1 Juli 2021 3 Setelah dilakukannya SIKI : Pemantauan 1. Melakuka


kunjungan 3x, maka Tanda Vital (I. n
perfusi serebral 02060) pemeriksa
membaik, dengan Observasi an tanda-
kriteria hasil : tanda vital
1. Monitor
SLKI : Perfusi secara
tekanan
Serebral (L. berkala
darah
020140) 2. Menganju
2. Monitor
Kriteria Hasil rkan untuk
1. Tekanan darah sistolik nadi
2. Tekanan diastolik rutin
3. Refleks saraf (frekuensi,
memeriks
kekuatan,
akan
Ket : irama)
1 : Memburuk kondisi ke
2 : Cukup 3. Monitor
layanan
Memburuk pernafasan
kesehatan
(frekuensi,
terdekat
kedalaman)
Terapeutik
4. Dokumenta
sikan hasil
pemantauan
Edukasi
5. Jelaskan
tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
F. Implementasi
Implementasi Keperawatan Keluarga

Tabel . Implementasi Keperawatan Keluarga

No Tanggal Dx Tujuan Implementasi TTD


Keperawatan

1 1 Juli 2021 Kesiapan Setelah dilakukan intervensi 3x 1. Memberikan penyuluhan pada keluarga Vicky
peningkatkan pertemuan terjadi peningkatan tentang penyakit Hipertensi.
manajemen status kesehatan 2. Melatih dan mengajarkan senam hipertensi
3. Menganjurkan pada keluarga memeriksakan
kesehatan Tn. M secara teratur setiap minggu dan minum
obat secara teratur.
4. Memberikan penjelasan tentang diet
hipertensi

2 1 Juli 2021 Kurang Setelah dilakukan tindakan Mampu mengenal masalah Hipertensi pada anggota
pengetahuan keperawatan selama 3 x kelaurga
tentang kondisi kunjungan rumah diharapkan
dan rencana pengetahuan keluarga tentang - Mengkajian pengetahuan keluarga tentang
pengobatan hipertensi meningkat hipertensi
hipertensi b/d o Pengertian hipertensi
ketidak mampuan o Tipe hipertensi
keluarga mengenal o Tanda dan gejala hipertensi
masalah Hipertensi o Komplikasi hipertensi
o Makanan yang harus dihindari
- Memberikan penyuluhan tentang hipertensi
- Mendiskusi adanya tanda dan gejala hipertensi serta
faktor yang memperburuk kondisi
- Membimbingan keluarga untuk mengulangi apa
3 1 Juli 2021
yang telah di ajarkan.
Setelah dilakukannya kunjungan 3x,
Resiko Perfusi maka perfusi serebral membaik, d - Menjelaskan akibat lanjut dari penyakit hipertensi
jika tidak segera ditangani
Serebral Tidak - Membimbingan untuk mengatasi resiko penyakit
Efektif hipertensi

1. Memonitor pola dan jam tidur


2. Mengajarkan teknik relaksasi otot progresif

Anda mungkin juga menyukai