Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fatma Adilla 1704003

Jurusan S1 Farmasi Universitas Perintis Padang

Upaya Pencegahan Diri dari Bahaya Narkoba

Apa itu Narkoba ?

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang lainnya.
Akan tetapi, istilah lain yang dikenalkan oleh Kementerian Kesehatan adalah NAPZA
(narkotika, psikotropika, dan zat aditiktif lainnya). Saat ini maraknya pengguna narkoba masih
belum sadar akan bahayanya narkoba. Penggunaannya pun masih terhitung masif hingga kini.
Kasus peredaran sabu dan banyak tertangkapnya bandar-bandar narkoba internasional dalam
beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat
narkoba. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa
ini kian meningkat, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.
Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari
semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak
dapat berpikir jernih. Pada mulanya, zat atau obat golongan ini digunakan untuk kepentingan
pengobatan dan rehabilitasi pasien sesuai dengan kebutuhan medis. Namun, rupanya masih
banyak orang yang menyalahgunakan narkoba untuk kepentingan lain. Kebanyakan pengguna
barang haram itu mengawalinya dengan ‘coba-coba’, hingga jadi kecanduan. Stres, sulit tidur,
penambah stamina, mencari ketenangan, dan pengaruh lingkungan pertemanan dijadikan alasan
oleh penggunanya. Menggunakan narkoba secara bebas tentu memberikan dampak yang buruk
bagi tubuh.

Apa Sih Dampak Penyalahgunaan Narkoba ?

1. Dehidrasi

Efek samping dari penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan keseimbangan


elektrolit dalam tubuh. Akibatnya, tubuh dapat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Saat dehidrasi berkepanjangan, seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran dan kerusakan
pada organ tubuh.

2. Halusinasi
Halusinasi menjadi salah satu dampak dari penggunaan narkoba yang sering dijumpai.
Jenis narkoba yang sering menimbulkan halusinasi adalah penggunaan ganja. Halusinasi yang
berlebihan dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan.

3. Gangguan system pencernaan

Sering kali pengguna obat-obatan terlarang ini menambah dosis sesuka hati. Akibat dari
dosis yang berlebih dapat menyebabkan gangguan sistem pencernaan, seperti mual, muntah,
diare atau konstipasi dan hilangnya nafsu makan.

4. Menurunkan kualitas hidup

Tentu penyalahgunaan narkoba dapat merusak hidup seseorang. Tak sedikit peristiwa
yang membuktikan narkoba dekat dengan kriminalitas dan tindakan penyimpangan lain seperti
seks bebas. Selain itu, narkoba juga dapat mengubah perilaku seseorang menjadi lebih kasar dan
menurunkan nilai moralitas yang dimilikinya.

5. Kerusakan organ tubuh penting dan menyebabkan kematian

Organ tubuh penting, seperti otak, jantung, paru-paru hingga ginjal dapat mengalami
kerusakan secara perlahan. Jika pengguna narkotika menggunakan dosis tinggi dan
menyebabkan kondisi overdosis, tubuh dapat mengalami kejang.

Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan


masyarakat Indonesia.Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan
malam, tetapi sudah merambah ke daerah pemukiman, kampus dan bahkan ke
sekolah-sekolah. Korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin bertambah dan
tidak terbatas pada kalangan kelompok masyarakat yang mampu, mengingat harga
narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah merambah kekalangan masyarakat ekonomi
rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi narkoba memiliki banyak jenis, dari yang
harganya paling mahal yang hanya dapat beli oleh kalangan elite atau selebritis, sampai
yang paling murah yang dikonsumsi oleh kelompok masyarakat ekonomi rendah.

Masalah penyalahguanaan narkoba/ NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman


yang sangat mencemaskan bagi keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya.
Pengaruhnarkobasangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak sosial
yang ditimbulkannya.Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari
sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan
yang cukup tentang penanggulangan tersebut.

Persoalannya, mengapa narkoba disukai?

1.Timbul rasa segar dan semangat

2.Percaya diri meningkat

3.Hubungan dengan orang lain menjadi akrab

4.Meningkat daya khayal. Akan tetapi kenikmatan yang diperoleh sangat sementara,
sehingga menggunakan Narkoba jauh banyak mudharat (kerusakan) daripada manfaatnya.
Penyalahgunaan narkoba atau napza adalah penggunaannya bukan untuk tujuan
pengobatan,tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang
lebih teratur,berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,
gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan
penanggulangan penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap napza perlu
ditingkatkan dengan melibatkan secara optimal peran serta masyarakat.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan agar terhindar dari narkoba :

(1) Melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat lokal;

(2) Memberi pencerahan kepada tokoh masyarakat baik formal maupun informal mengenai
peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan
pemberantasan peredaran gelap napza yang tertuang dalam Bab III UU RINo.35 Tahun 2009
Tentang Narkotika dan Bab XII UU RI No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika;

(3) Membentuk wadah dalam bentuk organisasi yang dikoordinasikan oleh BNN;

(4) Mendorong proses membangun kesadaran masyarakat, membangun sistem, menyusun


pedoman, dan melatih tenaga-tenaga masyarakat agar handal; dan

(5) Memberi akses agar masyarakat mudah menghubungi atau melapor apa bila diduga ada
tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan napza. Selain itu pecandu narkotika dan
korban penyalahgunaan wajib menjalani rehabilitasimedis dan rehabilitasi sosial
sebagaimana dikemukakan pada Pasal 54 dalam Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika. Lebih lanjut pada Pasal 55 ayat (1) dalam Undang-Undang tersebut
dikemukakan:orang tua atau wali dari pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumahsakit, dan atau lembaga rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapatkan pengobatan
dan atau perawatan melalui rehabilitasi medis danrehabilitasi sosial.

Walaupun pemerintah telah menunjukkan hasil nyata upaya pencegahan dan


penanggulangan penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap napza,namun masih
minim upaya pencegahan oleh pihak pemerintah terhadap generasi muda sebagai sasaran
sindikat peredaran gelap napza. Oleh karena jumlah penyalahgunaan napza dari tahun ke
tahun semakin meningkat, maka dipandang perlu pencegahan dan penangulangan
penyalahgunaan dan pemberantasan peredaran gelap napza ditingkatkan dengan melibatkan
peran serta masyarakat secaraoptimal. Untuk itu perlu dilaksanakan program pemberdayaan
masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dan
pemberantasan peredaran gelap napza.

Anda mungkin juga menyukai