Anda di halaman 1dari 198

PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI i

Hak Cipta © 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang-Undang

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan
Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai
kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemanduan Wisata

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi

Jakarta : Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan, 2014. viii, ….. hlm. : ilus. ; 25 cm.

Untuk /SMKAK Kelas X Semester 1

ISBN ………………………………..

1. Pemanduan Wisata I. Judul

II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

XXX.X

Kontributor Naskah : Dora Veri Kristiana


Penelaah : Amrullah
Penyelia :
Penerbitan :
Disain Grafis : Nur Uswatun Hasanah

Cetakan Ke-1, 2014

Disusun dengan huruf Arial, 11 Pt


ii PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

KATA PENGANTAR

Industri Pariwisata merupakan mata rantai kegiatan yang sangat panjang mulai dari kegiatan
biro perjalanan, pengangkutan, perhotelan , restoran, kegiatan pemanduan, kerajinan
rakyat, pemeliharaan dan pengembangan atraksi wisata kesenian daerah dan seterusnya,
kesemuanya itu sangat tergantung pada pengelolaannya , dimana melibatkan tenaga kerja
yang langsung maupun tak langsung berkecimpung dalam kegiatan pariwisata ini.

Pola pembelajaran secara saintifik yang terkait dalan Industri pariwisata yang dapat
diimplementasikan adalah Perusahaan Perjalanan Wisata (Tours and Travel Service)
dengan salah satu jenis usahanya adalah menyelenggarakan kegiatan wisata (tours).
Penyelenggaraan suatu tours hendaknya dipimpin oleh seorang pemandu wisata sehingga
kegiatan tour dapat berjalan dengan menyenangkan.

Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Pemanduan Wisata merupakan kerja intelektual tinggi
yang memerlukan keterampilan untuk dapat memimpin perjalanan wisata sehingga
menghasilkan output yang baik

Buku Siswa ini semoga dapat menjadi referensi yang mengulas tuntas mengenai
pemanduan wisata yang dirasakan kurang, oleh karena itu Penyusun tergerak hati dan
dengan niat ingin menyumbangkan ide dan menuangkan dalam buku kecil ini mencoba
mengupas berbagai permasalahan dalam tata cara pemanduan wisata tersebut.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT sajalah Penyusun memanjatkan doa semoga buku ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. AMIN…

Depok, Februari 2014

PENULIS
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1

A. DESKRIPSI .............................................................................................................................. 1

B. PRASYARAT ........................................................................................................................... 1

C. PETUNJUK PENGGUNAAN .................................................................................................... 2

D. TUJUAN AKHIR ....................................................................................................................... 2

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................................................................... 3

F. PETA KONSEP ........................................................................................................................ 5

BAB I MEMUKTAHIRKAN INFORMASI BAGI PEMANDU WISATA

PEMBELAJARAN 1 PRAMUWISATA ........................................................................................ 9

PEMBELAJARAN 2 TATA KRAMA PEMANDU WISATA ......................................................... 23

PEMBELAJARAN 3 KODE ETIK PRAMUWISATA................................................................... 32

PEMBELAJARAN 4 TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PEMANDU WISATA ......................... 51

BAB II MENJELASKAN TUGAS PEMANDU WISATA

PEMBELAJARAN 1 JENIS DAN PENGGOLONGAN PEMANDU WISATA.............................. 69

PEMBELAJARAN 2 SYARAT FORMAL DAN KEPRIBADIAN PRAMUWISATA ...................... 84

PEMBELAJARAN 3 PROSPEK DAN KELEBIHAN PROFESI PRAMUWISATA ....................... 98

PEMBELAJARAN 4 ENAM ELEMEN PAKET PERJALANAN WISATA .................................. 110

KOMENTAR PEMANDUAN ......................................................................................................... 157

LAMPIRAN CONTOH-CONTOH KOMENTAR PEMANDUAN WISATA ....................................... 159

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 191

GLOSARIUM ............................................................................................................................... 192


iv PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 1

PENDAHULUAN

A DESKRIPSI

Panduan ini menggunakan pelatihan berbasis kompetensi untuk mengajarkan


keterampilan kerja. Hal ini didasarkan pada standar kompetensi yang merupakan
pernyataan yang disepakati secara nasional dari sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk suatu tugas tertentu. Penekanan utama adalah pada
apa yang seorang individu dapat lakukan sebagai hasil dari pelatihan. Salah satu
karakteristik yang paling penting dari pelatihan berbasis kompetensi adalah fokus pada
pelatihan individu untuk pekerjaan aktual di tempat kerja.

Panduan ini akan membantu anda mengamati, bertanya, mengumpulkan informasi,


mengolah informasi, mengkomunikasikan, melakukan verifikasi dan melakukan generalisasi
standar kompetensi yang berjudul pemandu wisata. Kompetensi ini juga akan
berkaitandengan kompetensi-kompetensi lainnya yang dibutuhkan sebagai seorang
Pramuwisata.

Sebuah strategi pembelajaran yang disediakan untuk para siswa supaya


mempermudah memahami isi buku ini. Isi dalam buku ini diharapkan bisa memberikan
indikasi apa yang perlu dibahas dalam program untuk memenuhi standar kompetensi.

Siswa didorong untuk memanfaatkan teknologi secara menyeluruh untuk


melaksanakan pendekatan saintifik mulai dari mengamati sampai mengeneralisasi sebuah
ilmu.

B PRASYARAT

Untuk mempelajari buku ini, tidak ada persyaratan khusus, karena materi dalam
buku ini disusun sebagai pengetahuan dasar bagi siswa dalam bidang Kepariwisataan.

Buku Pemanduan wisata ini dapat dipelajari oleh semua siswa Usaha Perjalanan
Wisata yang ingin memahami lebih jauh mengenai Mata Pelajaran Kepramuwisataan
terkhusus bagi siswa Kelas XI dan XII.
2 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pemanduan Wisata sebagai bagian Mata Pelajaran Kelompok C2 dan C3 dapat


dipelajari secara tersendiri tanpa ada keharusan menyelesaikan materi lainnya. Akan lebih
baik jika siswa sudah menuntaskan materi kepramuwisataan dan materi terkait lainnya untuk
mempermudah pemahaman dan mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
mempelajari Pemanduan Wisata.

C PETUNJUK PENGGUNAAN

Dalam mempergunakan buku ini, Anda diminta :

a. Membaca terlebih dahulu peta konsep yang ada


b. Membaca secara berurutan masing-masing kegiatan pembelajaran
c. Bekerja dalam kelompok di setiap bagian yang meminta kerja kelompok
d. Untuk mengerjakan tugas disarankan menggunakan buku tambahan
e. Kerjakanlah semua tugas dengan baik
f. Mintalah masukan dari Guru pada bagian yang ditentukan untuk mendapatkan
umpan balik
g. Bacalah dengan seksama rangkuman tiap kegiatan pembelajaran

D TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari buku ini Anda diharapkan dapat :

1. Mengidentifikasi sumber informasi produk dan layanan wisata


2. Menganalisis sumber informasi dalam teknologi dan pemanfaatannya
3. Menjelaskan pengetahuan tentang perencanaan perjalanan wisata
4. Merencanakan dan mengelola perjalanan wisata
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 3

E KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 1) Menghayati dan 1.1. Menunjukkan keimanan sebagai rasa


mengamalkan ajaran agama syukur dan keyakinan terhadap
yang dianutnya kebesaran Sang Pencipta karena
menyadari keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
diatur oleh Sang Pencipta
1.2. Menyadari kebesaran Tuhan yang
menciptakan alam semesta dan
semua unsur di dalamnya

KI 2) Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotongroyong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsive dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
social dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
4 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KI 3) Memahami, menerapkan dan 3.1. Memuktahirkan informasi umum bagi


menganalisis pengetahuan pramuwisata
faktual, konseptual, dan 3.2. Menjelaskan tugas pramuwisata
procedural berdasarkan rasa 3.3. Mendeskripsikan tugas memimpin
ingin tahunya tentang ilmu rombongan
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4. Menyusun komentar pemanduan city
budaya, dan humaniora tour
dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab phenomena
dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
KI 4) Mengolah, menalar, dan 4.1. Mempresentasikan informasi umum
menyaji dalam ranah konkret bagi
dan ranah abstrak terkait pramuwisata
dengan pengembangan dari 4.2. Mempraktekan tugas pramuwisata
yang dipelajarinya di sekolah 4.3. Mempraktekkan tugas memimpin
secara mandiri, bertindak rombongan
secara efektif dan kreatif dan 4.4. Melakukan komentar pemanduan city
mampu melaksanakan tugas tour
spesifik di bawah
pengawasan langsung
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 5

F PETA KONSEP
6 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI
BAB I
Memuktakhirkan
Informasi bagi Pemandu
Wisata
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 9
10 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Apa yang dimaksud dengan Pramuwisata?

Sebelum mempelajari materi pramuwisata (tour guide) dengan profesinya, ada baiknya
terlebih dahulu amati gambar dibawah ini.

Sumber : Pribadi

Gambar 1.4 Brosur Biro Perjalanan Wisata

Kegiatan Individu

Setelah anda mengamati gambar diatas jawablah pertanyaan berikut,

1. Disebut apakah nama badan usaha pada gambar tersebut ?


2. Kemukakan hal-hal apa saja yang terkandung didalam gambar tersebut !
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 11

Perusahaan dimana seorang pramuwisata biasanya bertugas itu adalah Biro


Perjalanan, yaitu suatu perusahaan yang khusus mengatur perjalanan wisata orang orang
dari suatu tempat ke tempat lain, didalam maupun di luar negeri.

Hingga saat ini pengertian tentang biro perjalanan masih belum banyak dipahami
oleh kebanyakan orang. Banyak istilah yang digunakan ada yang menyebutnya dengan
istilah Travel Agent, Travel Services, Tour Operator, Tourist Bereau dan ada pula yang
menyebutnya Tour and Travel Service. Sepintas akan terlihat kegiatan perusahaan-
perusahaan tersebut adalah sama atau hampir sama, yaitu memberi informasi dan
pelayanan bagi orang orang yang akan melakukan perjalanan pada umumnya dan
perjalanan wisata pada khususnya.

Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No.PM 9/PW/104/PHB-77


tanggal 22 Desember 1977 pada Bab. 1 pasal 1 dalam ketentuan umum diberikan
pengertian dengan batasan sebagai berikut yang dimaksud dalam peraturan ini dengan :

 76 Biro Perjalanan Umum, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan paket


wisata dan Agen Perjalanan
 Agen Perjalanan, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket,
sarana angkutan dan lain lain serta pemesanan sarana wisata
 Cabang Biro Perjalanan Umum, adalah suatu usaha dari suatu Biro Perjalanan
Umum yang berkedudukan di tempat yang sama atau ditempat lain yang
memberikan pelayanan umum.

Kalau anda perhatikan batasan tersebut diatas maka anda memperoleh dua
pengertian, bahwa disamping Agen Perjalanan (Travel Agent) dijumpai istilah Biro
Perjalanan (Travel Bureau) yang mempunyai kegiatan yang berbeda satu dengan lainnya.
Menurut ketentuan ini, kegiatan dari biro perjalanan antara lain adalah :

 Menyusun dan menjual paket wisata (Package tour) luar negeri kepada umum atau
atas permintaan
 Menyelenggarakan dan menjual pelayanan wisata
 Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas
permintaan
 Penyelenggaraan pemanduan wisata dalam negeri kepada umum atau atas
permintaan
 Penyelenggaraan pemanduan wisata (Guiding) dan tour conducting
 Penyediaan fasilitas sewa mobil untuk wisatawan
 Menjual tiket, sarana angkutan dan lain lain
12 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

 Mengadakan pemesanan sarana wisata


 Mengurus dokumen sesuai peraturan peraturan yang berlaku

Sedangkan bidang kegiatan Agen Perjalanan jauh lebih sempit kalau dibandingkan
dengan Biro Perjalanan Umum, seperti dicantumkan dalam peraturan tersebut diatas,
bahwa Agen Perjalanan hanya mencakup :

 Menjual tiket, sarana angkutan dan lain lain


 Mengadakan pemesanan sarana wisata
 Mengurus dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Jelas dalam surat keputusan menteri perhubungan RI tersebut tidak diberikan


pengertian tentang istilah istilah Travel Service, Tourist Bureau, Tour Operator maupun
istilah Tour and Travel Service. Sebagai pegangan baiklah dicatat bahwa bila suatu
perusahaan perjalanan kegiatannya hanya melakukan :

 Penjualan tiket, sarana angkutan (darat, laut, udara ) dan karcis hiburan lainnya
 Melakukan pemesanan (reservation) kamar hotel, Petunjuk, atraksi wisata dan
hiburan
 Mengurus mendapatkan dokumen perjalanan (exit permit, fiskal keberangkatan
keluar negeri, pasport, visa, entry permit dan lain lain, Maka perusahaan semacam
ini dapat kita sebut Biro Perjalanan (Travel Bereau) dan travel Service.

Bila suatu perusahaan itu kegiatannya selain melakukan kegiatan tersebut diatas, ia
juga mempunyai kegiatan lainnya , seperti :

 Merencanakan dan menyelenggarakan macam macam perjalanan wisata, seperti


City Seghtseeing, Multiday Tour atau Excursion
 Merencanakan dan menjual paket wisata (package tour) baik di dalam negeri, dari
luar negeri , kedalam negeri atau sebaliknya
 Menyediakan tenaga pemandu wisata (tourist guide, tour leader, tour conductor
tour supervisor, kurir dan sebagainya
 Menyewakan angkutan wisata (tourist bus) untuk perjalanan wisata atau transfer
dari dan ke hotel dari lapangan udara (airport)
 Menyediakan atau memberikan fasilitas angkutan borong atau charter, seperti air
taxi, pesawat udara, kapal pesiar dan nfasilitas lainnya

Maka perusahaan semacam ini dapat dikategorikan sebagai Tour and Travel
Service dan dapat pula disebut dengan istilah Tour Operator. Suatu perusahaan dapat
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 13

disebut sebagai Tour Operator, bilamana perusahaan tersebut kegiatan utamanya


ditekankan pada perencanaan (planning) dan penyelenggaraan (arrengement) perjalanan
wisata (tour) atas inisiatif sendiri dan tanggung jawab sendiri, dengan tujuan untuk mencari
keuntungan dari perjalanan wisata tersebut.

Sedangkan kegiatan lain dapat dikatakan sebagai pelengkap saja untuk


memperlancar kegiatan utamanya. Atas dasar pemikiran tersebut diatas, maka kita dapat
memberikan batasan tentang tour operator sebagai berikut “Tour operator dalah suatu
perusahaan perjalanan, yang kegiatannya meliputi perencanaan (planning) dan
penyelenggaraan (arrangment) perjalanan orang”.

(sumber: www.indonesiatravelplan.co.uk)

Gambar 1.5 Tour Operator

Untuk tujuan wisata (tour) atas inisiatif dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan
untuk mencari keuntungan dari kegiatan tersebut. Suatu Tour Operator tidak selalu suatu
perusahaan perjalanan, tetapi dapat pula suatu maskapai penerbangan (airlines) dalam
rangka untuk menjual seat pesawatnya seperti KLM, Cathay Pacific (CX), Qantas (QF) dan
lainnya. Suatu tour operator dapat pula suatu hotel yang berlokasi di suatu tourist resort
untuk menjual kamar hotel yang berlokasi di suatu tourist resort untuk menjaual kamar
kamar hotel, makanan, minuman serta pelayanan.
14 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pengertian Tour Operator inilah yang dapat disamakan dengan istilah Biro
Perjalanan Umum, atau Wholesaler yang dalam istilah ekonomi berarti pedagang besar.
Disebut demikian karena perusahaan ini mempunyai kegiatan usaha terutama dalam
penjualan barang barang atau jasa secara langsung kepada pengecer (retailer) atau orang
yang bertindak sebagai agen yang dapat menjual barang barang atau jasa kepada pemakai
terakhir (end – user or client).

Wawasan Individu

Setelah anda mengetahui kegiatan-kegiatan dari agen perjalanan, biro perjalanan


dan tour operator.

1. Carilah sebuah brosur, koran atau website yang menawarkan perjalanan


wisata !
2. Kemudian identifikasi apa saja kegiatan yang ditawarkan di dalamnya !
3. Analisislah mengapa tempat wisata tersebut sampai ditawarkan kepada
wisatawan.

A. PENGERTIAN PRAMUWISATA

S
ecara umum pengertian pemandu wisata (tour
guide) adalah : Seseorang yang dibayar untuk
menemani wisatawan untuk mengunjungi, melihat
dan menyaksikan obyek dan atraksi wisata objek
dan atraksi wisata.

Dalam The Shorter Oxford English Dictionary on


Historical Principle, Vol I dijelaskan pengertian tersebut sabagai berikut : In general of the
term the tour guide is a person who is hired to conduct a traveler or tourist and to our objects
of interest dari sudut pandangan wisatawan, pemandu wisata adalah seorang yang bekerja
pada suatu Biro Perjalanan atau suatu kantor Pariwisata yang bertugas memberikan
informasi , petunjuk dan saran saran secara langsung kepada wisatawan sebelum dan
selama dalam perjalanan wisata berlangsung.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 15

Di dalam international Travel Dictionary yang diterbitkan oleh The Academic


International Du Tourisme of Monte Carlo Principality of Monaco, pengertian pemandu
wisata dijelaskan sebagai berikut :

“From the tourist point of view , the tour guide is a person employed, either directly, by the
traveler, an official or private tourist organization or Travel Agent to inform directly and
device the tourist before and during his journey”.

Sesuai dengan batasan tersebut diatas maka tugas seorang pemandu wisata
mencakup kegiatan sebagai berikut seperti : menuntun, memimpin, memberi penjelasan
dan penerangan, petunjuk atau saran kepada anggota rombongan wisatawan selama dalam
perjalanan wisata berlangsung.

Dalam hal tertentu seorang pemandu wisata dapat pula bertugas sebagai penerima
tamu (interpreter atau hostess) sebagai Representative Agent pada kesempatan–
kesempatan tertentu.

Penerima Tamu (Hostess)

Penerima tamu adalah seseorang yang bertugas menjemput


tamu di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal serta hotel
atau memberikan ucapan selamat jalan kepada tamu yang akan
kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ke tempat lain.
Kegiatannya, antara lain memberi ucapan selamat datang dengan
mengalungkan rangkaian bunga, membantu tamu pada saat
pemeriksaan keimigrasian dan bea cukai, menghubungkan atau
memperkenalkan tamu dengan orang-orang tertentu.

Penterjemah (Interpreter)

Penerjemah adalah seseorang yang bertugas menerjemahkan bahasa tertentu ke


dalam bahasa yang dikehendaki oleh wisatawan. Ia hanya menyampaikan apa yang
disampaikan oleh orang lain atau menjelaskan percakapan dalam suatu bahasa tertentu.

Pengawal atau Pendamping (Escortist)

Pengawal adalah seseorang yang bertugas mendampingi wisatawan dalam berbagai


aktivitas, seperti tur, belanja, pertemuan, termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya pribadi.
Ruang lingkup kegiatan Escortist lebih luas dibandingkan dengan pramuwisata atau profesi
sejenis lainnya.
16 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Di dalam perjalanan tugas seorang pramuwisata selalu berusaha agar para anggota
rombongannya, mereka yang mendengarkannya, dapat mengerti dan selalu memperhatikan
apa yang disampaikannya. Oleh karenan itu pemandu wisata selalu dapat menarik perhatian
seluruh anggota rombongan yang dibawanya. Apa yang dibicarakan , apa dikomentari,
harus dapat memberi kesan tentang kota atau daerah dan bahkan keharuman nama negara
dan bangsanya.

B. Peranan Pramuwisata
Pramuwisata adalah orang yang pertama kali dijumpai oleh wisatawan dalam rangka
mewujudkan harapan dan impian atas tour yang telah dibayarnya. Wisatawan bagaikan
seorang bocah kecil di tengah hiruk pikuknya pasar. Ia tidak tahu harus melangkah kemana,
ia membutuhkan bimbingan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Peranan
Pramuwisata untuk menemani, mengarahkan, membimbing, menyarankan wisatawan di
tengah-tengah ketidaktahuannya itu.

Wajarlah jika wisatawan mempercayakan aktivitasnya kepada Pramuwisata, karena


ia yang lebih tahu dan berpengalaman. Maka jadilah Pramuwisata itu sebagai teman
perjalan bagi wisatawan. Sebagai teman yang baik maka akan sangat ironi jika seorang
pramuwisata memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan untuk mengail keuntungan untuk diri
sendiri, misalnya dengan menaikan harga barang yang dibeli wisatawan, memaksa untuk
memberikan imbalan lebih, dan sebagainya.

Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau setidaknya duta
daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang diekspresikan oleh pramuwisata dianggap
oleh wisatawan sebagai cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang
disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan yang
akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal. Mengingat hal tersebut, maka seorang
pramuwisata hendaknya dapat memberikan informasi dengan benar dan baik menyangkut
negara, kota, maupun suatu desa, objek wisata, budaya, dan lain sebagainya

Dengan keahlian yang apa adanya, ia selalu dapat mempengaruhi semua anggota
rombongan, membuat mereka kagum, merasa aneh, seakan akan apa yang diceritakannya
berbeda dari yang lain, sehingga mereka betul betul terkesan mendengarnya.

Di dalam industri pariwisata kita mengenal ada dua macam pemandu wisata, yaitu
pemandu wisata umum (general guide) dan pemandu wisata khusus (special guide),
Kebanyakan pemandu wisata yang umum bekerja pada Biro Perjalanan wisata, baik ia
sebagai karyawan (payroll guide) ataupun sebagai honorer yang biasa disebut sebagai
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 17

Freelance Guide. Sedangkan pemandu wisata khusus, kebanyakan beroperasi pada suatu
obyek tertentu seperti Museum, Keraton, Candi-candi, Pura, peninggalan peninggalan kuno
dan sebagainya.

Forum Bertanya

Setelah anda memahami materi diatas buatlah kelompok yang terdiri dari 3
orang dan diskusikan hal-hal yang berkaitan dengan profesi pemandu wisata
yang anda ketahui. Setelah itu, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang ingin anda ketahui untuk dijawab oleh kelompok lain.

Agar dapat melakukan tugasnya dengan baik , maka seorang pemandu wisata
haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :

a) Penampilan yang meyakinkan (Physical Appearance)


Badan adalah bentuk fisik yang dapat memberi kesan pertama bagi wisatawan bila
waktu pertama kali bertemu dengan seorang pemandu wisata dianjurkan untuk
berpakaian yang rapih dan menarik. Pakaian yang menarik bukan terletak pada bahan
yang mahal, tetapi yang utama adalah adanya keserasian dan pakaian yang dikenakan
adalah sesuai dengan waktu dan kondisinya.

Sumber : www.2.bp.blogspot.com
Gambar 1.6 Pemandu wisata Candi Borobudur
18 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah jangan sekali kali menemui tamu
menggunakan sandal. Seburuk buruknya sepatu, jauh lebih baik daripada sandal yang
paling bagus sekalipun, bila hendak menemui seorang apabila seorang yang baru kita
kenal. Jadi penampilan fisik tidaklah selalu diartikan dengan seorang yang ganteng atau
cantik, tetapi secara keseluruhan , baik fisik, wajah, sikap pembawaan, cara berpakaian
dan dandanan akan mencerminkan kepribadian anda sebagai seorang pemandu wisata.

b) Menyenangkan dan Mudah Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan (Lively Character)


Untuk dapat bertingkah laku seperti seorang pemandu wisata yang baik hendaklah
mempunyai tingkah laku sebagai berikut :
 Mudah bergaul dan menyesuaikan diri serta gembira dalam setiap penampilan
 Selalu berusaha setuju atas permintaan atas usul orang lain yang menjadi
anggotanya
 Kepadanya diminta suatu sikap yang dapat kita sebut sebagai “ an Agreeable
Person “
 Selalu memperhatikan apa apa yang baik dan menarik bagi wisatawan yang
dibawanya
 Suka membantu tanpa diminta bantuannya terlebih dahulu dalam usahanya agar
dia dapat disenangi, maka suatu hal yang terpenting dan perlu diperhatikan ialah
seorang pemandu wisata tidak boleh sekali kali kehilangan kewibawaannya.
Seorang pemandu wisata tidak boleh membuat dirinya tidak dihargai. Ia dapat saja
intim dengan seseorang, tetapi ia selalu harus menjaga jarak agar ia dapat
dihormati dan mempunyai wibawa terhadap rombongan yang dibawanya.
c) Mudah Berkomunikasi (Ability to Communicate)
Seorang pemandu wisata harus dapat memperlihatkan pada anggota rombongan
apa yang terbaik pada saat tertentu . Untuk itu ia harus dapat berhubungan atau
berkomunikasi dengan semua anggota rombongan yang dibawanya. Dan untuk dapat
berkomunikasi dengan baik dengan anggota rombongan seorang pemandu wisata
haruslah memenuhi kondisi sebagai berikut :
 Mengetahui dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan mempergunakan
bahasa yang dapat dimengerti oleh wisatawan yang dibawanya.
 Dapat dan tanggap menangkap apa yang diinginkan oleh para wisatawan.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 19

 Mengerti dan tahu sampai berapa jauh anggota rombongannya memahami apa
yang diucapkannya.

Sumber : www.cdn-media.viva.co.id
Gambar 1.7 Pemandu wisata berkomunikasi dengan wisatawan

Ini berarti seorang pemandu wisata harus mengetahui dan menguasai bahasa asing
tertentu serta pokok pokok yang dibicarakan, diceritakan, dijelaskan secara terperinci.
Seperti kita ketahui wisatawan selalu mengharapkan penjelasan tentang negara yang
dikunjunginya, sejarahnya,adat istiadatnya, seni budayanya, tata cara hidupnya, angka
statistiknya dan banyak lagi yang lain sebagainya.

Seorang pemandu wisata dapat disamakan dengan” a walking dictionary “ atau


kamus berjalan yang selalu diharapkan dapat memberi jawaban yang benar atas semua
pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Bila ada suatu pertanyaan yang tidak dapat dijawab saat itu, bertindaklah secara
bijaksana mungkin untuk dapat dapat menjawabnya di lain kesempatan atau waktu, tetapi
hendaklah janji itu harus dapat ditepati dengan tidak mengharap bahwa wisatawan akan
menghargai kejujuran kita dan dapat menerima kalau kita tidak menguasai masalah
tersebut.
20 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Uji Kreativitas

Buatlah kelompok belajar yang beranggotakan 3 orang,

1. Diskusikan dengan kelompok belajar anda untuk memilih 1 tempat wisata.


2. Buatlah sebuah brosur biro perjalanan wisata untuk menarik wisatawan.
3. Praktekkan hal berikut :
a. 1 anak menjadi pemandu wisata
b. 2 anak menjadi wisatawan yang akan memberikan pertanyaan seputar
tempat wisata

RANGKUMAN
Secara umum pengertian pemandu wisata (tour guide)
adalah : Seseorang yang dibayar untuk menemani wisatawan untuk
mengunjungi, melihat dan menyaksikan obyek dan atraksi wisata objek
dan atraksi wisata.

Tugas seorang pemandu wisata mencakup kegiatan sebagai


berikut seperti : menuntun, memimpin, memberi penjelasan dan
penerangan, petunjuk atau saran kepada anggota rombongan
wisatawan selama dalam perjalanan wisata berlangsung.

Agar dapat melakukan tugasnya dengan baik , maka seorang


pemandu wisata haruslah memenuhi syarat sebagai berikut :

 Penampilan yang meyakinkan (Physical Appearance)


 Menyenangkan dan Mudah Menyesuaikan Diri Dengan
Lingkungan (Lively Character)
 Mudah Berkomunikasi (Ability to Communicate)

guide)
untuk
objek
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 21

TUGAS

Buatlah 6 kelompok belajar dalam 1 kelas, diskusikan kepada masing-masing kelompok:

a. Bagaimana cara dan apa saja yang diperlukan biro perjalanan wisata dalam
menawarkan paket perjalanan wisata ketika tempat wisata tersebut kurang peminat
wisatawan.
b. Apa yang akan anda lakukan ketika menjadi seorang pemandu wisata di tengah-
tengah kenyamanan anda memandu perjalanan ada 2 wisatawan asing yang
ternyata sedang meminum minuman beralkohol padahal waktu dan tempat mereka
minum tidak tepat. Berikan solusi dalam mengatasi masalah tersebut.
c. Presentasikan hasil diskusi dengan menggunakan PowerPoint, Flip Chart, atau pun
dengan mempraktekkannya.

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya TIdak Kegiatan yang dilakukan

1 Menyebutkan pengertian
pramuwisata

2 Menjelaskan perbedaan agen


perjalanan dan biro
perjalanan wisata

3 Mengidentifikasi kebutuhan
wisatawan

4 Mengumpulkan informasi
yang akan disampaikan
kepada wisatawan

5 Menjelaskan tugas seorang


pramuwisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab ini.
Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi poin
tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis
22 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.

UJI KOMPETENSI

Jawablah dan Jelaskan dengan jelas & tepat !

1. Jelaskan Definisi Pramuwisata, bandingkan dari beberapa pendapat!


2. Bagaimanakah tugas seorang Pramuwisata secara umum?
3. Jelaskan tiga syarat utama untuk dapat melakukan tugasnya sebagai Pramuwisata
dengan baik!
4. Bagaimanakah peranan seorang pramuwisata dalam dunia pariwisata?
5. Apa yang dimaksud dengan Hostess, Interpreter dan Escortist ?
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 23
24 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sebelum mempelajari tata krama pemanduan wisata ada baiknya jika anda amati gambar
berikut.

Sumber : www.wandrairas.files.wordpress.com
Gambar 1.8 Keakraban pemandu wisata

Kegiatan Individu

Setelah anda mengamati gambar diatas, analisislah hal-hal yang


terdapat pada gambar tersebut dan berikan pendapat anda mengenai gambar
tersebut
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 25

Sebagai seorang pemandu wisata setiap penampilan, prilaku, sifat, cara


berkomunikasi dan bahasa yang digunakan sangatlah penting untuk diperhatikan. Karena
hal-hal tersebutlah yang secara langsung maupun tidak langsung dilihat atau diperhatikan
oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing.

Dalam meningkatkan pelayanan seorang pemandu wisata harus memiliki tata krama
yang baik agar prilaku positif yang ditunjukkan oleh seorang pemandu wisata menjadi
contoh teladan yang dapat ditiru oleh wisatawan dan mendapat respon yang baik pula dari
wisatawan.

A. TATA KRAMA PEMANDU WISATA


Pemandu Wisata Indonesia berkewajiban untuk ikut serta mengembangkan
kepariwisataan Indonesia melalui peningkatan pelayanan dan senantiasa :
 Menjaga nama baik, harkat, dan martabat jabatan dan pekerjaan (profesi) dan
perusahaan yang diwakilinya
 Mengutamakan kejujuran dan kebenaran, bertindak sopan, bikajsana dan
bertanggung jawab
 Patuh dan taat terhadap kesepakatan bersama dan kepada pimpinannya
 Memelihara hubungan baik / kerjasama dengan pimpinan dengan pimpinan
perusahaan, wisatawan, rekan sejawat dan unsur lain yang membantu pelaksanaan
tugas
 Berusaha optimal agar tugasnya dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna

Seorang pemandu wisata akan tertantang dan mempunyai kepribadian yang kuat
bilamana ia dapat mengikuti tatakrama yang diharapkan dapat menuntunnya dalam praktek,
terhadap tindakan yang harus dilakukannya , yaitu hal hal sebagai berikut :

 Ingat bahwa tugasnya bukan hanya sebagai pemandu wisata saja tetapi yang lebih
penting adalah peranannya sebagai wakil negaranya sendiri , atau dengan perkataan
lain, pemandu wisata adalah : The Ambasador of the Country. Tingkah laku akan
memberi kesan bagaimana keadaan negara yang sebenarnya. Berpakaian yang
rapih, sehingga dapat memberikan kesan bahwa pemandu wisata sanggup dan
dapat mengurus diri sendiri. Dalam pandangan wisatawan, bantuan apa yang dapat
diharapkan dari seorang pemandu wisata yang tidak dapat mengurus dirinya sendiri.
Bertindaklah secara sopan, setiap gerak gerik yang dilakukan, jangan sampai salah
tingkah yang dapat menyebabkan kewibawaan akan hilang.
26 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sumber : http://id.indonesia.travel
Gambar 1.9 Pemandu Keraton Kasepuhan Cirebon

 Jangan gugup atau gemetar. Bila ini terjadi akan membuat orang yang melihat menjadi
kasihan dan prihatin. Tampillah dengan wajah meyakinkan dan perasaan yang optimis.
Jangan merasa khawatir tentang sesuatu kejadian yang tidak diharapkan. Dalam
bahasa Inggris hal ini biasanya disebut dengan istilah keep calm, cool and collected.
 Ciptakanlah suatu kegembiraan dalam perjalanan dengan membuat humor yang
sehat, terutama kalau kehabisan cerita agar perjalanan tidak menjadi sepi. Oleh
karena itu pramuwisata harus mempunyai sifat humoris yang dapat membuat orang
menjadi gembira (maintain a sense of humor in all situation)
 Hilangkan segala prasangka yang negatif tentang negara lain, tentang kepercayaan,
kebiasaan, politik yang dianutnya dan hindarkan semua percakapan yang kira kira
dapat melukai perasaan wisatawan.
 Ikutilah peraturan, kebiasaan dan adat istiadat bangsa atau wisatawan yang anda
bawa.
 Berilah pelayanan yang sama terhadap semua anggota rombongan dan sekali kali
jangan pilih kasih dengan memberikan keistimewaan kepada yang cantik/ganteng atau
yang muda saja. Anak anak dan orang tua lanjut usia harus pula mendapat perhatian
yang sama. Dalam dunia pariwisata memberikan pelayanan tidak boleh berat sebelah.
Pemandu wisata harus memberikan pelayanan yang sama tanpa membedakan
bangsa, agama, bahasa,maupun rasa.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 27

 Berusahalah selalu memberikan jawaban dengan cepat, singkat dan usahakan jangan
jawab serampangan, sehingga dapat menimbulkan kesan bahwa pemandu wisata
menguasainya. Disinilah kejujuran seorang pemandu wisata tidak menguasainya. Di
sinilah kejujuran seorang pemandu wisata diuji, jalan yang paling menguntungkan
untuk menyelamatkan adalah tindakan Honesty and Politteness is the best policy
 Bila ada suatu masalah yang tidak diketahui, lebih baik mengaku tidak tahu daripada
memberikan informasi yang salah. Selama bertugas, hindarkanlah pembicaraan
masalah pribadi wisatawan, kecuali bila sudah merasa dekat dengannya.
 Jangan sekali kali memberikan rekomendasi pada seorang untuk mengunjungi suatu
tempat, bila pemandu wisata sendiri belum pernah datang ketempat tersebut. Jangan
atau hindarkan menerima hadiah atau tips selama masih dalam keadaan bertugas.
Jangan membawa rombongan ke daerah daerah terlarang.

Kegiatan Individu

Ada salah satu peserta tur yang kebiasaannya sangat buruk seperti merokok
saat kegiatan perjalanan dan anda sudah sangat jelas memberikan peraturan
tersebut sebelum memulai kegiatan berlangsung. Anda sudah memberi teguran
secara sopan terhadapnya tetapi wisatawan tersebut tetap saja mengulangi hal
tersebut. Apa yang akan anda lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut
tanpa menimbulkan prasangka negatif?

KUMAN
28 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

RANGKUMAN
Seorang pemandu wisata akan tertantang dan mempunyai kepribadian
yang kuat bilamana ia dapat mengikuti tata krama yang diharapkan dapat
menuntunnya dalam praktek terhadap tindakan yang harus dilakukannya,
yaitu hal hal sebagai berikut :

 Pemandu wisata adalah : The Ambasador of the Country. Tingkah laku


akan memberi kesan bagaimana keadaan negara yang sebenarnya.
 Berpakaian yang rapih, sehingga dapat memberikan kesan bahwa
pemandu wisata sanggup dan dapat mengurus diri sendiri.
 Jangan gugup atau gemetar
 Ciptakanlah suatu kegembiraan dalam perjalanan dengan membuat
humor yang sehat, terutama kalau kehabisan cerita agar perjalanan
tidak menjadi sepi.
 Hilangkan segala prasangka yang negatif tentang negara lain, tentang
kepercayaan, kebiasaan, politik yang dianutnya dan hindarkan semua
percakapan yang kira kira dapat melukai perasaan wisatawan.
 Ikutilah peraturan, kebiasaan dan adat istiadat bangsa atau wisatawan
yang anda bawa.
 Berilah pelayanan yang sama terhadap semua anggota rombongan.
 Berusahalah selalu memberikan jawaban dengan cepat, singkat dan
usahakan jangan jawab serampangan, sehingga dapat menimbulkan
kesan bahwa pemandu wisata menguasainya, sebagai tindakan
Honesty and Politteness is the best policy
 Bila ada suatu masalah yang tidak diketahui, lebih baik mengaku tidak
tahu daripada memberikan informasi yang salah.
 Jangan sekali kali memberikan rekomendasi pada seorang untuk
mengunjungi suatu tempat, bila pemandu wisata sendiri belum pernah
datang ketempat tersebut. Jangan atau hindarkan menerima hadiah
atau tips selama masih dalam keadaan bertugas. Jangan membawa
rombongan ke daerah daerah terlarang.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 29

TUGAS

Buatlah 6 kelompok belajar dalam 1 kelas, diskusikan kepada masing-masing kelompok:


a. Bagaimana cara kelompok anda untuk menciptakan kegembiraan dalam suatu
perjalanan wisata?
b. Presentasikan hasil diskusi dengan menggunakan PowerPoint, Flip Chart, atau pun
dengan mempraktekkannya!

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya TIdak Kegiatan yang dilakukan

1 Menyebutkan tata krama


seorang pemandu wisata

2 Menjelaskan perilaku
wisatawan sebagai

- Profesionalisme guide
service

- the Ambasador of Country

- the Ambasador of the Guide

- Profesional Ambasador

3 Mempresentasikan untuk
menciptakan kegembiraan
dalam suatu perjalanan
wisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab
ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi
poin tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah
jenis kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
30 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.

UJI KOMPETENSI
Pilihlah jawaban paling tepat dan benar dari pilihan jawaban a,b,c,d, dan e dibawah
ini!
1. Seorang pramuwisata harus melaksanakan tugas dengan tatakrama yang baik dan
profesional, yakni salah satunya harus bertingkah laku memberi kesan bagaimana
keadaan negara yang sebenarnya, sehingga memberikan gambaran dari seorang
pramuwisata sebagai ……….
a. Profesional guide service
b. The Ambasador of the Country
c. The Ambasador of the Guide
d. Profesional Ambasador
e. Profesional tourism people
2. Tindakan Honesty and Politteness is the best policy adalah gambaran sikap tata
krama pramuwisata ……….
a. Menjelaskan informasi yang penuh basa basi
b. Menjawab pertanyaan wisatawan dengan fakta yang asal menjawab
c. Memperhatikan semua rombongan tanpa pandang bulu
d. Menegur wisatawan yang melakukan kesalahan
e. Memberikan jawaban yang singkat, jelas, dan benar
3. Selama bertugas, hal yang harus dihindari adalah ……….
a. Menolong wisatawan
b. Menegur wisatawan
c. Memperhatikan semua rombongan
d. Membicarakan masalah pribadi
e. Memberikan solusi alternatif keputusan
4. Jangan sekalipun memberikan ………. kepada wisatawan untuk mengunjungi suatu
lokasi wisata yang pramuwisatanya sendiri belum pernah mengunjunginya.
a. Penjelasan
b. Solusi alternatif lain
c. Rekomendasi
d. Pemanduan
e. Informasi
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 31

5. “Maintain a sense of humor in all situation”, artinya adalah bahwa seorang


pramuwisata harus memiliki ……….
a. sifat humoris yang dapat membuat orang menjadi gembira
b. sifat humoris yang dapat membuat orang menjadi bosan
c. sifat selalu membantu pada semua rombongan
d. sifat mendahulukan kepentingan wisatawan daripada dirinya sendiri
e. sifat selalu menjawab semua pertanyaan wisatawan dengan gembira
32 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Menyebutkan dan Mengidentifikasi


Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 33

Sebelum anda mempelajari materi tentang kode etik pramuwisata. Jawablah


pertanyaan tersebut.
 Menurut anda, mengapa seorang pramuwisata harus mempelajari tentang kode etik?
Mengapa seorang pramuwisata harus memiliki kode etik?

A. KODE ETIK PRAMUWISATA


Sebelumnya anda sudah mempelajari materi mengenai tata krama pramuwisata,
apakah timbul pertanyaan seperti tidak cukupkah kita mempelajari tata krama pramuwisata?
Bukankah hal tersebut sudah jelas apa-apa saja yang harus timbul didalam diri untuk
menjadi pramuwisata? Sebelumnya anda pun sudah menjawab pertanyaan yang ada diatas.
Untuk melengkapi jawaban kalian ini adalah ulasan mengenai kode etik pramuwisata.

Himpunan Pramuwisata Indonesia (Indonesian Tourist Guide Associations), telah


memformulasikan prinsip-prinsip dan standar etika yang akan mengikat pramuwisata
Indonesia mengenai tanggungjawab profesi, sikap tingkah laku dalam melaksanakan profesi
pramuwisata.

Sumber : www.hpibanten.com Sumber : www.wftga.org


Gambar 1.10 Gambar 1.11
Logo Himpunan Pramuwisata Indonesia Logo World Federation of Tourist Guide Associations
34 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Bahwa didalam melaksanakan profesi pramuwisata wajib menjauhkan diri dari


segala perbuatan yang dapat merugikan dan merendahkan martabat Negara, Bangsa dan
Masyarakat serta sesama pramuwisata yang tergabung dalam satu wadah asosiasi
Pramuwisata Indonesia.

Bahwa guna menjaga dan mertabat “Himpunan Pramuwisata Indonesia” (HPI)


sebagai wadah berkumpulnya profesi pramuwisata di seluruh Indonesia, maka memohon
anugrah Tuhan Yang Maha Esa, para pramuwisata sebagai salah satu ratai dalam jajaran
industri pariwisata Indonesia sepakat untuk membuat Kode Etik Pramuwisata Indonesia
sebagai upaya menciptakan citra bagus pramuwisata Indonesia dalam menjalankan
tugasnya, sekaligus yang wajib ditaati , dilaksanakan dan mengikat anggota Himpunan
Pramuwisata Indonesia.

Kode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Musyawarah


Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan Keputusan Nomor
07/MUNAS.I/X/1988, meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pramuwisata harus mampu menciptakan kesan penilaian yang baik atas daerah,
negara bangsa, dan kebudayaan

2. Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus mampu menguasai diri, senang,


segar, rapi, bersih serta berpenampilan yang simpatik (menghindari bau badan,
perhiasan, dan parfum yang berlebihan)
3. Pramuwisata harus mampu menciptakan suasana gembira dan sopan menurut
kepribadian Indonesia
4. Pramuwisata harus mampu memberikan pelayanan dan perlakuan yang sama
kepada wisatawan dengan tidak meminta tip, tidak menjajakan barang dan tidak
meminta komisi
5. Pramuwisata mampu memahami latar belakang asal usul wisatawan serta
mengupayakan untuk meyakinkan wisatawan agar mematuhi hukum, peraturan, adat
kebiasaan yang berlaku dan ikut melestarikan objek
6. Pramuwisata mampu menghindari timbulnya pembicaraan serta pendapat yang
mengundang perdepatan mengenai kepercayaan, adat istiadat, agama, ras dan
sistem politik sosial negara asal wisatawan
7. Pramuwisata berusaha memberikan keterangan yang baik dan benar. Apabila ada
hal-hal yang belum dapat dijelaskan maka pramuwisata harus berusaha mencari
keterangan mengenai hal tersebut dan selanjutnya menyampaikan kepada
wisatawan dalam kesempatan berikutnya
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 35

8. Pramuwisata tidak dibenarkan mencemarkan nama baik perusahaan, teman


seprofesi dan unsur-unsur pariwisata lainnya
9. Pramuwisata tidak dibenarkan untuk menceritakan masalah pribadinya yang
bertujuan untuk menimbulkan rasa belas kasihan dari wisatawan
10. Pramuwisata saat perpisahan mampu memberikan kesan yang baik agar wisatawan
ingin berkunjung kembali

Lebih lengkap lagi, bahwa dalam menghadapi persaingan Global profesi pramuwisata,
agar tidak berdampak negative terhadap budaya, adat istiadat, lingkungan serta masyarakat
setempat, oleh para pengurus dan anggota HPI baik ditingkat nasional maupun didaerah
perlu membentuk Dewan Kode Etik Himpunan Pramuwisata Indonesia (Dewan Kode Etik
HPI) baik di tingkat Pusat, Daerah dan Cabang dengan ketentuan sebagai berikut :

BAB I. DEFINISI UMUM

Pasal 1

Pengertian dan Batasan-Batasan

1. Himpunan Pramuwisata Indonesia atau disingkat HPI adalah wadah berhimpunannya


individu-individu profesi Pramuwisata berlisensi di Indonesia
2. Pramuwisata adalah seseorang yang bertugas memberikan bimbingan, penjelasan
dan petunjuk tentang obyek wisata Indonesia serta membantu segala sesuatu yang
diperlukan oleh wisatawan, (Peraturan Menparpostel Nomor: KM. 82 / 102- MPPT/
88.
3. Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata / KTPP (Lisensi) adalah tanda ijin operasional
yang dikeluarkan oleh pemerintah setelah mengikuti pelatihan pramuwisata.
4. Kode Etik atau tata karma adalah serangkaian pernyataan mengenai sikap,
pengetahun dan tingkah laku yang harus diikuti oleh pramuwisata Indonesia dalam
menjalankan tugasnya.
5. Biro Perjalanan wisata (BPW) adalah perseroan terbatas yang bergerak dalam jasa
usaha pariwisata sesuai denga akte pendirian dan telah mendapatkan ijin oprasional
dari pemerintah;
6. Wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalan dari daerahnya ke daerah lain
dengan tujuan berlibur kurang dari satu tahun.
7. Dewan Kode Etik adalah dibentuk dari anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia
yang memiliki pengetahuan tentang kode etik pramuwisata yang dipilih oleh anggota
HPI sesuai dengan tingkatannya.
36 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

8. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pramuwisata adalah


serangkaian pernyataan-pernyataan tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap
terhadap profesi pramuwisata.

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR

Pasal 2

Kode Etik

Akan menjadi pengikat dan acuan dari pramuwisata berlisensi dalam rangka melaksanakan
tugas serta tindakan jika melakukan kesalahan dalam menjalan tugas profesi pramuwisata ;

Pasal 3

Kemampuan Profesional

Kemampuan Profesional adalah kemampuan pramuwisata untuk meningkat terus menerus


pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan kewajiban pramuwisata sesuai
dengan SKKNI Pramuwisata;

Pasal 4

Integritas

Pramuwisata Indonesia harus jujur, bersikap adil dan saling menghormati dalam
memberikan pelayanan jasa pramuwisata;

Kegiatan Individu 1

Pada Bab II mengenai prinsip-prinsip dasar pasal 4 tentang integritas. Menurut


anda, mengapa seorang pramuwisata harus jujur, bersikap adil dan saling
menghormati dalam memberikan pelayanan jasa pramuwisata?

BAB III KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

Pasal 5

Tanggungjawab

1. Tanggung jawab Hak asasi: Menghormati hak orang lain adalah pramuwisata
Indonesia harus menghargai kemanusiaan dan tidak memberikan toleransi terhadap
deskriminasi berdasarkan usia, kelamin, suku, warga Negara, agama,
ketidakmampuan seseorang.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 37

2. Tanggung jawab sosial bahwa pramuwisata harus peka terhadap kehidupan sosial
masyarakat dan selalu menjaga lingkungan alam semesta.
3. Tanggung jawab profesi setiap pramuwisata Indonesia memiliki kewajiban untuk
membangun citra positif dan penampilan profesi , sikap untuk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat umum.
4. Tanggung jawab Pelanggan: pramuwisata dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan jasa yang ditawarkan kepada pengguna jasa mereka. Sehingga
dengan demikian pelanggan akan memiliki kepercyaaan terhadap pramuwisata.
5. Tanggung jawab Lingkungan: Pramuwisata harus mempu mempromosikan dalam hal
konservasi lingkungan dan usaha-usaha preventif yang dapat mengakibatkan
lingkungan dan ekosistim rusak oleh perbuatan yang tidak bertanggungjawab baik
dari pramuwisata, wisatawan.

Pasal 6

Kewajiban Pramuwisata

Pramuwisata anggota HPI dalam melaksanakan tugasnya harus selalu patuh terhadap
hukum dan perundang-undangan yang berlaku di republik Indonesia .

Pasal 7

Pramuwisata Indonesia selalu menjaga Citra baik kepariwisataan Indonesia yang


berdasarkan kepada falsafah Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

Pasal 8

Pramuwisata Indonesia selalu taat memakai Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP)
yang dikeluarkan oleh Pemerintah atau pihak berwenang dalam menjalankan tugas .

Pasal 9

Pramuwisata Indonesia wajib peduli dengan lingkungan hidup berdasar atas masterplan
yang telah menjadi keputusan pemerintah daerah dan Pusat.

Pasal 10

Pramuwisata Indonesia wajib memahami tentang kebudayaan masyarakat setempat, adat


istiadat yang berlaku dalam pengembangan kepariwisataan daerah bersangkutan

Pasal 11

Pramuwisata Indonesia dilarang menjelekan reputasi sesama pramuwisata baik sengaja


maupun tidak sengaja.
38 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pasal 12

Pramuwisata Indonesia dilarang keras memberikan informasi kepada wisatawan terhadap


rahasia Negara yang bisa berdampak negatif terhadap citra bangsa

Pasal 13

Pramuwisata Indonesia dilarang melakasanakan tugas guiding diluar ketentuan lisensi dan
bahasa yang telah diterbitkan dalam sertifikat pramuwisata oleh pemerintah atau instansi
yang berwenang.

BAB III PENINGKATAN PROFESI

Pasal 14

Pemahaman kode etik

Setiap pramuwisata harus paham terhadap kode etik yang telah mereka sepakati sehingga
mengerti betul dalam setiap pelaksanaan.

Pasal 15

Informasi

Pramuwisata harus belajar terus menerus pengembangan diri terhadap sumber-sumber


informasi yang mampu membantu mereka dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pramuwisata.

Pasal 16

Himpunan Pramuwisata Indonesia

HPI akan selalu membantu dalam memfasilitasi Pramuwisata Indonesia untuk mendapatkan
pengetahuan dan motivasi dalam melaksanakan tugas profesi secara professional.

Pasal 17

Peneltian

HPI akan selalu memfasilitasi serta mengusahakan upaya dalam bidang penelitian, survey
terhadap segala pengetahuan dalam rangka peningakatan kualitas pramuwisata Indonesia .

Pasal 18

Pramuwisata Indonesia harus pernah menghadiri seminar, kursus-kursus untuk program


peningkatan pengetahuan dan berbagai tehnik pemanduan yang efektif sesuai dengan
kebutuhan industri pariwisata.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 39

BAB IV PEDULI LINGKUNGAN

Pasal 19

Pramuwisata harus mendukung dan belajar masalah konservasi lingkungan hidup yang
berorientasi kepada program kerja penyelamatan habitat dan lingkungan.

Pasal 20

Pramuwisata Indonesia harus mampu memberikan pandangan kepada pihak terkait tentang
daerah konservasi sehingga tidak akan dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Pasal 21

Pramuwisata Indonesia selalu peduli terhadap sikap dan prilaku masyarakat lokal, nilai
budaya, kepercayaan dan adat istiadat sebagai bagian dari perencanaan pembangunan
pariwisata nasional.

Pasal 22

Pramuwisata Indonesia selalu menghormati dan menghargai konservasi tempat-tempat


sejarah dan nilai-nilai keagamaan masyarakat setempat.

Kegiatan Individu 2

Bagaimana cara atau upaya anda sebagai pramuwisata untuk memberikan


pandangan kepada pihak terkait tentang daerah konservasi tersebut yang
berorientasi kepada program kerja penyelamatan lingkungan ?

BAB V KERJASAMA HPI DENGAN PRAMUWISATA

Pasal 23

HPI dan Pramuwisata akan selalu berusaha untuk membantu mereka yang berkeinginan
menjadi Pramuwisata untuk memiliki standar kompetensi Pramuwisata Indonesia termasuk
proses perekrutan, tanggungjawab pramuwisata dengan memberikan informasi yang akurat
kepada calon pramuwisata.

Pasal 24

HPI dan Pramuwisata selalu menghargai dan komit terhadap tanggungjawab profesi dan
hubungan kerjasama yang baik antar pramuwisata Indonesia .
40 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

BAB VI PENERIMAAN GUIDE ORDER

Pasal 25

Pramuwisata sebelum mengambil “Guide Order” harus paham terhadap karatkeristik


wisatawan yang akan mereka handle , pemahaman betul terhadap program, ruang lingkup
pelayanan yang diberikan yang sesuai dengan harapan wisatawan.

Pasal 26

Pramuwisata Indonesia dilarang mengambil pekerjaan yang bertentang dengan hukum, tata
krama dan susila.

Pasal 27

Pramuwisata Indonesia sebelum menjalankan tugas akan paham betul terhadap pekerjaan
yang akan dilakukan seperti program tour, keinginan pelanggan.

Pasal 28

Pramuwisata Indonesia tidak akan mengambil sebuah pekerjaan diluar kemampuannya


untuk menghindari hal-hal yang fatal terhadap diri sendiri pramuwisata.

BAB VII SIKAP DAN PELAYANAN PROFESIONAL

Pasal 29

Pramuwisata Indonesia dilarang memberikan janji-janji kosong kepada pelanggan diluar


program tour dan kemampuannya.

Pasal 30

Pramuwisata Indonesia harus cepat tanggap memberikan respon terhadap keluhan


pelanggan

Pasal 31

Pramuwisata dalam melaksanakan tugas harus selalu menaruh rasa hormat dengan cara
bertanya sebelum memotret seperti misalnya.

Pasal 32

Pramuwisata selalu hormat terhadap hal-hal yang sangat sensitive dalam adapatasi nilai
budaya

Pasal 33
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 41

Pramuwisata diharuskan menghidari penggunaan kata-kata yang kurang dipahami oleh


pelanggan atau wisatawan

Pasal 34

Pramuwisata harus memiliki segudang pengetahuan tentang obyek wisata, sejarah, arsitek,
kebudayaan, kehidupan politik dan cerita lokal yang terus menerus diperbaharui .

Pasal 35

Pramuwisata akan selalu berpenampilan tenang dan menarik dan menghindari konflik
dengan sesama pramuwisata dan wisatawan.

Pasal 36

Pramuwisata akan selalu berusaha mempromosikan dan menggunakan produk-produk lokal


kepada wisatawan

Pasal 37

Pramuwisata Indonesia tidak akan terlibat didalam kegiatan korupsi yang bertentangan
dengan hukum Negara

Pasal 38

Pramuwisata Indonesia tidak akan bertidak diskriminasi terhadap wisatawan baik mengenai
ras , etnik, jenis kelamin, umur , agama dan kewarganegaraan

Pasal 39

Pramuwisata harus paham dengan rute-rute tours dalam melakasankan tugasnya

Pasal 40

Pramuwisata Indonesia selalu mempromosikan produk-produk lokal yang dapat


meningkatkan perekonimian masyarakat setempat.

Pasal 41

Pramuwisata Indonesia memberikan pelayanan secara professional sesuai dengan public


services.
42 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

BAB VIII SIKAP PELAYANAN DI OBYEK WISATA

Pasal 42

Pramuwisata dalam menjalankan tours di tempat-tempat bersejarah dan peninggalan


purbakala harus memastikan kepada wisatawan tidak akan mengambil segala sesuatu yang
terdapat dalam obyek wisata untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan penjaga
obyek.

Pasal 43

Pramuwisata Indonesia harus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap peninggalan warisan
budaya atau cagar budaya dan alam.

Pasal 44

Pramuwisata Indonesia tidak turut andil dalam penjualan barang-barang yang terbuat dari
pohon atau binatang langka yang dilindungi pemerintah

Pasal 45

Pramuwisata Indonesia harus mentaati aturan atau petunjuk-petunjuk yang terdapat di


obyek wisata dan tidak merusak lingkungan alam sekitar

Pasal 46

Pramuwisata harus memberikan briefing kepada wisatawan apa yang boleh dan tidak
dilakukan selama mengikuti perjalanan wisata.

Pasal 47

Pramuwisata harus perduli dalam mempromosikan kesadaran terhadap konservasi alam


dan akibat yang ditimbulkan oleh perusakan hutan.

Pasal 48

Pramuwisata selalu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kepada wisatawan.

BAB IX SURVEI OBYEK WISATA

Pasal 49

Pramuwisata dalam mempromosikan obyek wisata potensial untuk peningkatan daya tarik
program tur harus melakukan kajian dan survey lapangan dengan jalan mengumpulkan
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 43

informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan diri pramuwisata terhadap tradisi


masyarakat setempat.

Pasal 50

Pramuwisata harus mampu memberikan informasi perjalanan terbaru dalam pengenalan


obyek-obyek wisata terkini baik kepada pemerintah ataupun wisatawan.

Pasal 51

Pramuwisata harus memiliki laporan kegiatan tur dalam rangka evaluasi diri dan
pengingkatan profesi lebih lanjut.

Pasal 52

Pramuwisata Indonesia harus selalu siap mengikuti pengembangan kemampuan pribadi


terhadap daya tarik wisata melalui pelatihan dan pendidikan kepada Lembaga Diklat
Himpunan Pramuwisata Indonesia (LDPPPI).

BAB X REKONFIRMASI PROGRAM TOUR

Pasal 53

Ketika menerima program tur dari pelanggan, pramuwisata harus memverifikasi program tur
melalui evaluasi dan mempelajari isi program tur melalui pehaman rute, banyaknya
pemberhentian, penggunaan pakaian yang pas ketika mengunjungi obyek wisata, dan waktu
.

Pasal 54

Pramuwisata setelah mengevaluasi dan mempelajari tur program dengan seksama penuh
tanggungjawab akan segera memberitahukan pelanggan untuk klarifikasi jika ada
perubahan-perubahan tur program.

Pasal 55

Pramuwisata dalam melaksanakan tugas “meet and Greet” harus memastikan jadwal
kedatangan, layanan yang diinginkan pelanggan, transportasi, secara details.

BAB XI EKSEKUSI TUR PROGRAM

Pasal 56

Pramuwisata dalam melaksanakan tur harus mengikuti standar pelayanan sehingga


wisatawan merasa nyaman dalam penerimaan pelayanan.
44 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pasal 57

Pramuwisata dalam menjalankan tugasnya harus memperkenalkan diri serta sopir yang
mendampingi selama melaksanakan tugas tur

Pasal 58

Ketika melakukan penjemputan, pramuwisata harus teliti dengan barang-barang wisatawan


dan memastikan semua berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur.

Pasal 59

Pramuwisata harus mampu menjelaskan tur program dengan pasti, jelas dan cekatan
kepada wisatawan.

Pasal 60

Pramuwisata selalu memberikan pelayanan check in dan check out , membantu registrasi,
memberikan kamar hotel, mendapatkan rooming list, penyembaran bagasi dan pastikan
bahwa wisatawan telah melunasi bill hotel yang telah mereka ambil.

Pasal 61

Pramuwisata dalam memberikan pelayanan ‘ check out” selalu mengerjakan boarding pass,
kendaraan yang akan digunakan, serta memberikan informasi akurat dalam pekerjaan check
out.

BAB XII

PENYAMPAIAN INFORMASI

Pasal 62

Pramuwisata Indonesia akan menyampaikan informasi tentang geografi Indonesia kepada


wisatawan dilengkapi dengan informasi poplasi, flora, fauna, cuaca, keadaan tanah, tata
karma berpakaian yang sesuai dengan kondisi tur secara akurat dan efisien.

Pasal 63

Pramuwisata Indonesia dalam menyampaikan informasi tentang resor pegunungan meliputi:


lokasi, ketinggian, cuaca, akses, akomodasi, fasilitas rekreasi, makan dan minuman,
hiburan, obyek wisata,prosedur keselamatan, dan pakaian yang pantas di gunakan.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 45

BAB XIII

DEWAN KODE ETIK

HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

Pasal 64

Dewan Kode etik Pramuwisata Indonesia akan dibentuk oleh Pengurus Dewan Pimpinan
sesuai dengan tingakatannya. Keanggota Dewan Kode etik pramuwisata sekurang-
kurangnya terdiri dari 5 orang dan maksimum 7 orang.

Pasal 65

Dewan Kode etik Pramuwisata bertugas merespon segala permintaan yang berhubungan
dengan masalah-masalah kode etik pramuwisata. Melakukan investigasi terhadap keluhan
yang disampaikan oleh wisatawan mengenai kualitas dari pramuwisata yang bersangkutan.

BAB XIV

HUKUM ACARA KODE ETIK PRAMUWISATA

Pasal 66

Semua orang atau yang berkepentingan berhak melaporkan pelanggaran Kode etik
pramuwisata kepada Dewan Kode etik tingkat pertama dan kepada Dewan Kode etik Pusat
dalam tingkat banding.

Pasal 67

Laporan pelanggaran kode etik terdiri dari tiga bagian yaitu: pertama duduk soal, kedua
bukti-bukti dan ketiga kesimpulan.

Pasal 67

Apabila formalitas laporan tidak memenuhi syarat , dewan kode etik Daerah dan Pusat
berwenang memanggil pelaor untuk diberi nasehat tentang cara bagaimana
menyempurnakan laporan itu.

Pasal 68

Dewan Kode etik menetapkan tiga orang dari anggotanya untuk memeriksa laporan yang
sudah memenuhi syarat formil laporan, sebagai hakim dan seorang panitera, yang disebut
Dewan Kode etik Pramuwisata.
46 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pasal 69

Dewan Kode etik harus sudah terbentuk selambat-lambatnya tujuh hari sejak laporan
memenuhi syarat formil.

Pasal 70

Dewan Kode etik bersidang ditempat yang ditentukan oleh Ketua Dewan Kode etik HPI.

Pasal 71

1. Dalam tempo Enam hari setelah ditetapkan dewan kode etik HPI memanggil terlapor
untuk didengar keterangannya ke tempat Majelis bersidang.
2. Bersama dengan panggilan itu , diserahkan pula kepada terlapor satu salinan atau
foto kopi dari laporan
3. Panggilan dilakukan tiga hari sebelum siding pemeriksaaan , diserahkan kepada
terlapor atau istri dirumahnya atau kepada terlapor atau karywan di kantor
4. Terlapor berhak memakai pembela untuk mendampinginya.
5. Apabila terlapor tidak hadir pada panggilan pertama , maka terlapor dipanggil untuk
keduakalinya.
6. Apabila terlapor tidak datang untuk kedua kalinya, maka kepadanya dikirmkan
panggilan ketiga dengan pemberitahuan bahwa perkaranya akan diputuskan tanpa
hadirnya, bila terlapor tidak hadir lagi
7. Dewan Kode Etik berwenang mengambil putusan tak hadir berdasarkan laporan dari
pelarpo serta bukti-bukti yang dimilikinya.

Pasal 72

Dewan Kode etik HPI dapat menjatuhkan keputusan sanksi sebegai berikut:

1. Teguran ringan
2. Teguran berat
3. Skorsing
4. Pemecatan sebagai anggota HPI
5. Pengusulan pencabutan Ijin Oprasional atau Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (
KTPP) kepada Pemerintah

Pasal 73
1. Pelapor diberi kesempatan untuk memberikan keterangan lebih lanjut setelah dewan
Kode etik atau memberitahukan jawaban terlapor, dalam sidang berikutnya yang
disebut replik
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 47

2. Terlapor diberi kesempatan terakhir kali untuk mengajukan pembelaan dalam sidang
replik.

Pasal 74

Bukti-bukti dipakai adalah:

1. Surat , termasuk surat kabar atau majalah


2. Saksi
3. Pengetahuan hakim
4. Pengakuan
5. Rangkaian fakta-fakta yang disebut persangkaan

Pasal 75

1. Dewan Kode etik HPI berwenang untuk mendengar keterangan saksi ahli secara lisan
atau tertulis
2. Dewan Kode etik harus mengambil keputusan selambat-lambtanya dalam tempo 60
hari sejak pengangkatan Dewan Kode etik HPI
3. Putusan diberitahukan secara tertulis kepada terlapor atau pelapor
4. Pelapor dan terlapor dapat mengajukan banding kepada Dewan Kode etik Pusat
dalam tempao 7 (tujuh) hari setelah menerima putusan dirumah atau di kantornya
5. Pembanding harus mengajukan memori banding dalam tempo 1 ( satu) minggu
setelah menyatakan banding
6. Terbanding diberi waktu satu kali mengajukan kontra memori banding
7. DKE HPI Pusat menetapkan pengangkatan terdiri-dari 3 (tiga) orang hakim , seorang
menjadi ketua dan menetapkan pula seorang Panitera untuk mejelis dalam tempo 7
(tujuh) hari sejak permintaan banding diterima.
8. DKE HPI Pusat ditingkat banding adalah yang terakhir dan putusannya mempunyai
kekuatan hukum yang pasti.
9. Putusan Dewan kode etik HPI ditingkat pertama atau tingkat bandiang dapat
diumumkan kepada mass media.
48 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

BAB XV

PENUTUP

Pasal 76

1. Peraturan Dewan Kode etik HPI Pusat dan Hukum acara Dewan Kode etik ini
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga HPI.
2. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dalam peraturan Dewan Kode etik atau ada
yang belum diatur, Dewan Kode etik HPi Pusat berwenang memberi penafsiran atau
mengatur secara tersendiri.
3. Kesepakatan-kesepakatan yang telah diadakan sebelum berlakunya Kode etik dan
Hukum acara Dewan Kode etik HPi Pusat ini menjadi batal jika bertentangan dengan
peraturan Dewan Kode etik HPI.

Pasal 77
Peraturan Kode etik HPI dan Hukum Acara ini disahkan oleh RAKERNAS VIII HPI di
Manado- Sulawesi Utara tanggal 28-30 Nopember 2007 dan berlaku sejak tanggal
pengesahan tersebut.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 49

RANGKUMAN

 Didalam melaksanakan profesi pramuwisata wajib menjauhkan diri dari


segala perbuatan yang dapat merugikan dan merendahkan martabat
Negara, Bangsa dan Masyarakat serta sesama pramuwisata yang
tergabung dalam satu wadah asosiasi Pramuwisata Indonesia .
 HPI sebagai wadah berkumpulnya profesi pramuwisata di seluruh
Indonesia
 Kode etik Pramuwisata Indonesia ditetapkan melalui Keputusan
Musyawarah Nasional I Himpunan Pramuwisata Indonesia dengan
Keputusan Nomor 07/MUNAS.I/X/1988.

TUGAS

Buatlah informasi tentang tempat-tempat bersejarah peninggalan purbakala dan harus


dapat memastikan kepada wisatawan tidak mengambil segala sesuatu yang terdapat
dalam objek wisata !

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya TIdak Kegiatan yang dilakukan

1 Menyebutkan organisasi
profesi dari pramuwisata
indonesia

2 Mengidentifikasi tujuan
50 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

dibuatnya kode etik


pramuwisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab
ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi
poin tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah
jenis kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar, singkat dan tepat !


1. Apa nama organisasi profesi dari seorang pramuwisata?
2. Dikenal dengan nama apa untuk menjaga martabat organisasinya, maka
dibuatlah peraturan yang baku untuk seluruh anggota pramuwisatanya?
3. Apa tujuan dibuatnya Kode Etik Pramuwisata?
4. Ditetapkan melalui apa Kode Etik Pramuwisata Indonesia?
5. Apa yang dimaksud dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) Pramuwisata?
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 51

Menyebutkan dan Menjelaskan


52 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sebelum anda mempelajari tentang tugas dan tanggungjawab pemandu wisata, ada
baiknya anda menjawab pertanyaan dibawah ini.

 Coba tentukan apa saja tugas dari pemandu wisata?


 Tahukah anda apa yang menjadi tugas dasar bagi pemandu wisata?

A. MACAM-MACAM TUGAS PEMANDU WISATA


Berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM
82/PW.102/MPPT – 88 Tentang Pemandu wisata dan Pengatur Wisata, maka tugas
Pemandu wisata digolongkan menjadi :
1. Pemandu Wisata Muda bertugas suatu daerah Tingkat II di dalam wilayah daerah
Tingkat I bersetifikat diberikan
2. Pemandu Wisata madya bertugas di dalam wilayah Daerah Tingkat I tempat sertifikat
diberikan
3. Pengatur Wisata melakukan tugasnya di seluruh Indonesia dan keluar Wilayah
Indonesia
4. Pemandu Wisata Khusus bertugas di obyek dan daya tarik wisata yang meliputi
obyek dan daya tarik wisata alam, wisata budaya dan wisata minat khusus
5. Pemandu wisata yang bekerja penuh pada Biro perjalanan Wisata sering dikenal
dengan istilah Payroll Guide
6. Pemandu wisata yang bukan karyawan Biro Perjalanan Wisata sering dikenal
dengan Freelance Guide

Diantara sekian banyak tugas-tugas dipercayakan kepada seorang pemandu wisata,


ada beberapa hal yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan tugasnya. Tugas tugas itu
dalam bahasa asingnya kita kenal dengan istilah Fundamental Task.

Tugas semacam ini tidak berhubungan dengan komentar atau dengan apa yang
akan diperlihatkan pada waktu waktu tertentu, tetapi tugas tugas yang akan banyak
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 53

berkaitan dengan organisasi dan aspek aspek teknis dari suatu kunjungan singkat, seperti
City Sighseeing dan Excursion dalam memberikan pemanduan kepada wisatawan secara
berombongan maupun secara perorangan. Tugas dasar ini, seperti tugas-tugas lainnya,
harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai profesional dengan memiliki pengetahuan yang
memadai. Maksudnya ialah untuk menjamin dapat memberi pelayanan sebaik mungkin
kepada wisatawan pada setiap kesempatan. Diantara tugas-tugas yang dianggap penting
diketahui baik didalam kantor maupun di perjalanan adalah :

1. Tugas di dalam Kantor


Telah dijelaskan pada bagian muka bahwa pemandu wisata dapat bertugas
sebagai reception Agent, yaitu sebagai orang yang ditugaskan untuk menemui dan
menemani seseorang atau suatu rombongan wisatawan yang datang (arrival) atau
yang berangkat (departure) di lapangan udara (airport) atau di pelabuhan laut
(seaport) atau dapat pula untuk menemani mereka selama dalam perjalanan wisata
(tours). Sesuai dengan tugas tugas mereka, seorang pramuwisata harus melakukan
tugasnya yang pertama sebagai karyawan Biro Perjalanan yang bersangkutan.
2. Pelayanan Regular Tour
Dalam hal ini tugasnya adalah mencatat pesanan tour oleh klien yang datang
ke biro perjalanan wisata maupun melalui telepon.
 Tugas Picking – Up dan Dropping – Off Service
Seperti kita ketahui penyelenggaraan perjalanan wisata seperti
sightseeing dan excursion, selalu dari suatu tempat yang sudah ditentukan
terlebih dahulu, atas pertimbangan rute yang dilalui untuk memudahkan
dalam penyelenggaraan dan bagi pengikut sendiri, maka dianggap perlu
adanya penjemputan bagi pengikut sendiri, maka dianggap perlu adanya
penjemputan bagi pengikut (pick up service) dan mengantarkannya ke hotel
semula setelah tour selesai (drop off service)
 Tugas Jemput Antar Wisatawan
Dalam dunia perjalanan tugas tugas ini dikenal dengan istilah arrival
and departure transfer service. Yang dimaksud dengan arrival transfer adalah
penjemputan wisatawan atau rombongan wisatawan ke bandar udara atau
pelabuhan laut untuk selanjutnya di bawa ke hotel dimana mereka
ditempatkan untuk menginap.
3. Pelayanan Transfer
Transfer adalah kegiatan perpindahan wisatawan dari satu tempat ke tempat
lain. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa airport, pelabuhan, terminal
54 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

maupun hotel. Dilihat dari asal dan tujuan perpindahan tersebut maka transfer dapat
dibedakan menjadi:
 Transfer in atau Arrival Transfer : kegiatan penjemputan tamu dari tempat
kedatangan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk dibawa dan melakukan
check in di suatu hotel.
 Transfer out atau Departure Transfer : kegiatan pengantaran tamu dari hotel ke
tempat keberangkatan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk kembali ke
tempat asal atau melanjutkan perjalanan ketempat lain.
 Transfer Hotel : kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel yang satu ke
hotel yang lain karena sebab-sebab tertentu baik atas permintaan tamu sendiri
atau keinginan pihak hotel.
 Intercity Transfer : Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke kota
lain. Adakalanya dalam perjalanan selama transfer tersebut diselingi dengan
kegiatan tur.
4. Pelayanan Tour
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati
objek dan daya tarik wisata (Undang-undang Nomor 9 thn 1990, tentang
Kepariwisataan). Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut
ekskursi, sedangkan yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata
paket pada dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.
Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan
adalah sebagai berikut :
a. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan, jumlah,
nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan, perkiraan
waktu keberangkatan.
b. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan.
c. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour.
d. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat.
e. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak terjadi
keterlambatan.
5. Pelaporan
Setelah semua rangkaian kegiatan tur dilaksanakan maka pemandu wisata harus
melaporkan seluruh kegiatannya kepada perusahaan perjalanan yang memberinya
tugas pemanduan. Laporan ini akan bermanfaat baik bagi pemandu wisata sendiri
maupun bagi perusahaan perjalanan yang mempekerjakannya. Bagi pemandu wisata
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 55

laporan dapat dipakai sebagai dasar untuk menuntut hak atas pekerjaan yang telah
dilakukan serta alat evaluasi bagi pelaksanaan tugas berikutnya. Sedangkan bagi
perusahaan, laporan ini bermanfaat sebagai alat kontrol penyelenggaraan wisata serta
untuk mengindikasi hal-hal penting sebagai masukan untuk penyelenggaraan tur yang
lebih baik di masa yang akan datang. Ada dua hal yang perlu dilaporkan oleh pemandu
wisata yaitu laporan kegiatan dan laporan keuangan.
6. Penanganan masalah
Itinerary yang telah disusun sebelum tur dilaksanakan adalah sebuah rencana
yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan didalamnya,
namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas program tersebut.
Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan
manusia seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur
tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula
terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh pemandu
wisata.
Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka
pemandu wisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau
tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan.
b. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan
alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan
wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pemandu wisata untuk
memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.

Hal penting yang perlu diingat oleh pemandu wisata bahwa untuk setiap keputusan
alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus didukung
dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pemandu wisata dan wisatawan.

1. Kehilangan
Kehilangan dapat berupa kehilangan barang maupun kehilangan peserta
wisatawan. Kehilangan barang dapat berupa barang bawaan, paspor, uang, tiket
perjalanan. Kehilangan dapat terjadi di airport, terminal atau pelabuhan, hotel, atau di
tempat-tempat lain.
Bentuk bantuan yang diberikan oleh pramuwisata tergantung dari tempat
kejadian kehilangan. Kehilangan yang terjadi di airport menuntut pramuwisata lebih
aktif memberikan bantuan pencarian dibandingkan dengan kehilangandi hotel karena
hotel telah memiliki prosedur sendiri atas kasus kehilangan.
56 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

2. Kecelakaan
Apabila dalam perjalanan terjadi kecelakaan maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh
pramuwisata, antara lain:
a. Memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang mengalami luka
ringan.
b. Mengantarkan wisatawan ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk
mendapat penanganan.
c. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pihak kepolisian atas kejadian
kecalakaan tersebut.

Dalam hal ini sudah barang tentu diperlukan biaya untuk penyelesaikan
pengobatan di puskesmas atau ke rumah sakit, sehingga pramuwisata harus
mengkomunikasikannya kepada perusahaan yang mempekerjakannya untuk
penyelesaian lebih lanjut.

3. Sakit atau Meninggal


Bagi wisatawan yang menderita penyakit tertentu maka sebelum tour
berlangsung diinformasikan untuk membawa obat pribadi yang diperlukan selama tour.
Akan tetapi pramuwisata harus menyiapkan obat-obat tertentu untuk memberikan
pertolongan sementara jika wisatawan mengalami sakit di perjalanan. Obat-obatan
yang dapat dibawa antara lain: paracetamol, aspirin, anti alergi dan lain-lain.
Seandainya wisatawan sakit di perjalanan maka :
a. Tanyakan apakah yang bersangkutan membawa atau harus minim obat
tertentu untuk meredakan sakitnya.
b. Berikan pertolongan pertama semampunya.
c. Jika perlu berikan obat-obatan yang dapat dikonsumsi secara umum untuk
sakit tertentu misalnya influensa, panas, alergi.
d. Apabila sakitnya tidak dapat ditangani maka rujuk ke puskesmas atau rumah
sakit terdekat.
e. Laporkan ke perusahaan

Apabila sakitnya terjadi di hotel, maka pihak hotel akan menanganinya dengan
memberikan pertolongan pertama, memanggil dokter atau apabila parah maka hotel
akan merujuknya ke rumah sakit. Jika wisatawan meninggal maka:

a. Buat peserta lain agar tidak panik.


b. Panggil ambulance dan kirim ke rumah sakit. Jika memanggil ambulance tidak
mungkin maka gunakan kendaraan tur.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 57

c. Rundingkan dengan wisatawan atau tur leader untuk kegiatan berikutnya,


dilanjutkan atau tidak.
d. Laporkan ke perusahaan.

4. Keluhan Wisatawan
Keluhan wisatawan tidak terbatas pada pelaksanaan panduan seorang
pramuwisata, aka tetapi menyangkut kesuluruhan fasilitas dan pelayanan yang didapat
selama melakukan tur dan pramuwisata harus dapat menanganinya secara
profesional. Untuk dapat menangani keluhan secara profesional, maka harus diketahui
terlebih dahulu jenis keluhan tersebut. Pada dasarnya keluhan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :

a. Keluhan Sejati : keluhan yang timbul karena kondisi fasilitas dan pelayanan
berdasarkan standar umum tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
perjanjian sebelumnya.
b. Keluhan biasa : keluhan yang timbul karena pengaruh cara pandang wisatawan
terhadap fasilitas atau pelayanan yang diterima. Dalam hal ini antara wisatawan
yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda penilaiannya terhadap fasilitas
atau pelayanan yang sama.

Apapun jenis keluhannya, pramuwisata harus dapat menangani secara arif dan
bijaksana dengan menggunakan prinsip-prinsip: mendengarkan, memahami, meneliti,
menangani dan minta maaf.

Setiap keluhan yang terjadi seharusnya dilaporkan secara tertulis kepada


perusahaan yang akan bermanfaat bagi perbaikan pelayanan dan mengantisipasi
munculnya keluhan yang sama di masa yang akan datang.

Menjadi seorang pramuwisata yang profesional bukanlah hal yang mudah,


namun tidaklah mustahil untuk dilakukan. Profesionalisme itu merupakan akumulasi
dari semua unsur yang seharusnya dimiliki oleh seorang pramuwisata. Unsur itu
berupa modal dasar yang ada dalam dirinya sendiri yang dapat membangkitkan
semangat untuk tangap terhadap lingkungan di luar dirinya, yaitu wisatawan dan
kegiatan yang dilakukan.

Sebagai seorang pemandu wisata yang handal, yang perlu diperhatikan adalah
satu dokumen perjalanan yang sangat vital dalam rangka suksesnya sebuah
58 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

perjalanan wisata. Dokumen tersebut dinamakan Acara Perjalanan Wisata atau


lazimnya dikenal dengan Itinerary (rute perjalanan).

B. ITINERARY
Itinerary adalah sebuah dokumen yang memuat acara perjalanan, sejak
pemberangkatan, di tempat tujuan, hingga kembali ke tempat asal. Keterangan yang
disebutkan dalam dokumen tersebut antara lain waktu penyelenggaraan, tempat wisata
yang dikunjungi dan tempat makan. Pendapat di atas berasal dari dua orang pakar tour
seperti di bawah ini :

 Robert T. Relly mendefinisikan itinerary sebagai berikut “A day today schedule of


travel plans and arrangements on specific tour”
 R.S. Darmajati dalam bukunya : Istilah istilah Dunia Pariwiwsata memberikan
definisi tour itinerary adalah daftar dan jadwal acara yang disuguhkan sehingga
dalam keseluruhannya dapat menggambarkan jadwal pelaksanaan ataupun waktu
dari keseluruhan acara tour (dari awal hingga akhir).

Jenis Itinerary
Bentuk acara wisata yang terdapat di dunia pariwisata sangat beragam, sesuai
dengan kreatifitas dari masing masing tour operator, tetapi secara umum bentuk
acara wisata tersebut adalah sebagai berikut :
 Bentuk Uraian (Essay Style) : Acara wisata ini disajikan dalam bentuk uraian
singkat tentang program yang akan dilakukan, memuat pula hari atau tanggal
pelaksanaan kegiatan setiap harinya.
 Bentuk Tabel (Tabulated Style) : Penyajian nya dalam bentuk tabel dengan
kolom antara lain :
 Hari /tanggal
 Tempat
 Waktu
 Program
 Keterangan
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 59

Sumber : www.static.kaskus.co.id
Gambar 1.12 Itinerary

Pemanduan Wisata Sebagai Proses Komunikasi

Seorang Pemandu wisata adalah seorang yang langsung berhubungan dengan


wisatawan dan komunikasi serta melakukan serta melakukan kontak pribadi dengan
anggota rombongan yang di bawanya. Ia melakukan komunikasi dengan setiap orang
selama dalam tugasnya.

Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih bertukar pikiran,
informasi, pengetahuan, pengalaman maupun perasaan. Bagi seorang pramuwisata
komunikasi berarti memberikan informasi dan memperkenalkan daerahnya , kotanya,
negaranya dengan cara menyampaikan yang mengesankan.

Agar dapat memberikan informasi yang efektif, seorang pemandu wisata harus tahu
bahwa rombongan wisatawan yang dibawanya terdiri dari banyak bangsa, berbeda agama
dan kepercayaan, yaitu orang ingin mengetahui, mengerti dan merasakan kegembiraan
tentang apa yang mereka lihat, tanpa ada prasangka atau mengetahui terlebih dahulu.
60 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh Pemandu Wisata

Agar dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik, maka seorang pramuwisata


harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan
tugas dalam kegiatan tersebut.

Secara umum pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang pramuwisata meliputi
pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang wisatawan dan pengetahuan tentang
kegiatan yang dilakukan.

Sumber Informasi

Informasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari sumber-sumber


yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga informasi yang didapat benar-
benar berkualitas dan memberikan manfaat sebagaimana diharapkan, sumber informasi
bagi pramuwisata antara lain adalah: (pengalaman pribadi, penyedia fasilitas, kantor
pemerintah, organisasi/asosiasi, perpustakaan, media massa).

Pembaruan Informasi

Salah satu ciri informasi yang berkualitas adalah Up to date atau terkini yang
mengandung makna bahwa informasi tersebut merupakan kondisi yang paling akhir dari apa
yang diinformasikan. Untuk mendapatkan informasi terkini pramuwisata harus senantiasa
memperbaharuinya dengan selalu mengikuti perkembangannya melalui sarana-sarana yang
tersedia.

Beberapa informasi yang sering mengalami perubahan dan perlu mendapat


perhatian utama untuk dilakukan pembaharuan antara lain kurs mata uang, tanggal, waktu,
data, statistik, temperatur udara, kondisi politik, dan lain-lain. Sarana yang dapat
dipergunakan untuk memperbaharui informasi, antara lain sebagai berikut:

1. Mengikuti seminar, kursus singkat, pelatihan-pelatihan, talk show


2. Membaca, baik dalam bentuk buku panduan, artikel, majalah dan surat kabar,
brosur, maupun media cetak yang lain
3. Mengunjungi situs internet
4. Melibatkan diri dalam kegiatan organisasi profesi
5. Mengunjungi pameran-pameran
6. Mengunjungi dan mendengarkan informasi dari personel perusahaan perjalanan,
hotel, restoran, transportasi, objek dan atraksi wisata maupun juga wisatawan

Teknik Berbicara

Berbicara bagi seorang pramuwisata adalah suatu seni penyampaian informasi yang
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi yang mendengarkannya. Dilihat dari cara
penyampaiannya maka bahasa yang digunakan dalam berbicara dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 61

1. Bahasa Lisan : berbicara dengan menggunakan lisan sebagai sarananya. Informasi


disampaikan melalui simbol-simbol suara saja, akan tetapi berbicara juga merupakan
seni, yang menarik dan dapat membangkitkan minat wisatawan untuk menikmati
informasi yang disampaikan. Unsur-unsur yang harus dikuasai agar dapat berbicara
dengan bahasa lisan secara baik adalah: (kosa kata, tata bahasa dan teknik suara).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa lisan antara lain:

a. Berbicara pada waktu yang tepat


b. Tunjukan kesan ramah selama berbicara
c. Hindari penggunaan bahasa dan logat daerah, kecuali jika bahasa tersebut
dijadikan sebagai materi pemanduan
d. Bersikap dengan baik selama berbicara
e. Padukan bahasa lisan dengan bahasa tubuh secara harmonis

2. Bahasa Tubuh : menurut keterangan para ahli bahwa dalam keterampilan


berkomunikasi apa yang kita katakan pentingnya hanyalah 7%, bagaimana kita
mengatakan 38% dan bahasa tubuh pentingnya adalah 55% (Peter
Thomson,1997:57). Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya pendengar lebih
percaya terhadap apa yang mereka lihat dari pada apa yang mereka dengar, dan
bahasa tubuh adalah kenyataan yang mereka lihat pada saat informasi diterima.
Unsur-unsur bahasa tubuh meliputi : (penampilan, gerakan tubuh, ekspresi wajah
dan kontak mata).
3. Seni Berkomunikasi : Satu cara seorang pemandu wisata melakukan komunikasi
dengan anggota rombongan wisatawan yang dibawanya adalah dengan jalan
memberikan komentar (commentary), yaitu dalam bentuk percakapan (Speech) yang
disampaikan selama dalam perjalanan pada semua peserta wisata.
Komentar dipusatkan pada suatu proyek atau daerah yang sedang dilihatnya
untuk dikunjunginya. Dalam hal ini seorang pemandu wisata akan memberikan
penjelasan, informasi dan petunjuk mengenai segala yang menyangkut atraksi
wisata yang sedang dilihatnya. Agar dalam memberikan komentar tercapai tujuan
yang lebih efektif, maka suatu komentar haruslah memenuhi aspek sebagai berikut :
1. Dapat mendorong dan memberi semangat (Stimulation)
Ini berarti bahwa suatu komentar harus dapat menggerakan orang orang
agar berbuat dan mengarahkan perhatian serta meyakinkan mereka, bahwa
apa yang dilihat dan apa yang disaksikan lebih dari apa yang dibaca atau
diketahui melalui brosur atau media promosi lainnya.
62 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

 Komentar yang disampaikan harus jelas dan terang (Clarity)


Dalam hal ini suatu komentar harus dapat membantu anggota rombongan
wisatawan untuk memberikan klasifikasi apa yang dilihat dan disaksikan,
disamping dapat mempermudah daya ingatnya

 Komentar yang berkesinambungan (Continuity)


Dalam hal ini berarti seorang pemandu wisata yang berbicara dan
memberikan komentar terus menerus selama dalam perjalanan. Maksudnya
berkesinambungan adalah bahwa seorang pemandu wisata dalam pemberian
komentar harus ada kaitannya dengan apa yang sudah diuraikan terdahulu dan
tidak merupakan cerita yang terpotong potong.

Uji Kreativitas

Anggaplah diri anda saat ini seorang tur operator, buatlah 1 bentuk itinerary yang
menarik untuk para peserta perjalanan wisata !
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 63

RANGKUMAN
Berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
No. KM 82/PW.102/MPPT – 88 Tentang Pemandu wisata dan Pengatur
Wisata, maka tugas Pemandu wisata digolongkan menjadi :

1. Pemandu Wisata Muda


2. Pemandu Wisata Madya
3. Pengatur Wisata
4. Pemandu Wisata Khusus
5. Payroll Guide
6. Freelance Guide

Rincian tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan pramuwisata


sebelum tur dilaksanakan adalah sebagai berikut :

 Teliti guide order


 Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan
 Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour
 Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat
 Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga
tidak terjadi keterlambatan
64 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

TUGAS

1. Menurut pendapat anda, apa saja tugas dan tanggung jawab seorang pemandu
wisata selain yang sudah dipaparkan dalam buku ini ?
2. Bagaimana sikap anda jika anda sebagai pemandu wisata mendapat keluhan dari
wisatawan dikarenakan wisatawan merasa fasilitas dan pelayanan yang diberikan
tidak memuaskan atau tidak sesuai ?

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya TIdak Kegiatan yang dilakukan

1 Menyebutkan penggolongan
pemandu wisata

2 Menjelaskan tugas dan


tanggung jawab seorang
pemandu wisata

3 Mempresentasikan
pelayanan transfer in-transfer
out

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab
ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi poin
tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis
kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.
Bab I Memuktakhirkan Informasi bagi Pemandu Wisata 65

UJI KOMPETENSI

Pilihlah jawaban yang paling tepat dari option a,b,c,d dan e!

1. Berdasarkan keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunika No. ...........


Tentang Pemandu wisata dan Pengatur Wisata, maka tugas Pemandu wisata
digolongkan menjadi enam (6) wilayah tugas.
a. KM 81/PW.102/MPPT – 88
b. KM 82/PW.102/MPPT – 88
c. KM 83/PW.102/MPPT – 88
d. KM 84/PW.102/MPPT – 88
e. KM 85/PW.102/MPPT – 88
2. Pengatur Wisata melakukan tugasnya di............
a. seluruh Indonesia dan keluar Wilayah Indonesia
b. daerah Tingkat II di dalam wilayah daerah Tingkat I bersetifikat diberikan
c. di dalam wilayah Daerah Tingkat I tempat sertifikat diberikan
d. obyek dan daya tarik wisata di dalam negeri
e. obyek dan daya tarik wisata dalam Daerah Tingkat I dan II
3. Sebuah dokumen yang memuat acara perjalanan, sejak pemberangkatan , di tempat
tujuan, hingga kembali ke tempat asal. Keterangan yang disebutkan dalam dokumen
tersebut antara lain waktu penyelenggaraan, tempat wisata yang dikunjungi dan
tempat makan, dikenal dengan istilah ............
a. Guide order
b. Payroll guide
c. Itinerary
d. Informasi wisata
e. Brosur wisata
4. Informasi yang dibutuhkan oleh pramuwisata haruslah digali dari sumber-sumber
yang benar-benar relevan dan dapat dipercaya sehingga informasi yang didapat
benar-benar berkualitas dan memberikan manfaat sebagaimana diharapkan, sumber
informasi bagi pramuwisata antara lain sebagai berikut, kecuali ………
a. Organisasi atau asosiasi
b. Pengalaman pribadi
c. Perpustakaan dan media massa
d. Penyedia fasilitas
e. Pemberi tips
66 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

5. Rincian tugas dan tanggungjawab yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur
dilaksanakan adalah salah satunya sebagai berikut, meneliti nama wisatawan atau
rombongan, jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer
penerbangan, perkiraan waktu keberangkatan, yang semuanya informasi ini
tercantum dalam .........
a. Pelaporan guide
b. Guide order
c. Itinerary
d. Tour qoutation
e. Destination report
Bab II Menjelaskan Tugas Pemandu Wisata 67

BAB II
Menjelaskan
Tugas
Pemandu Wisata
Bab II Menjelaskan Tugas Pemandu Wisata 69

Menyebutkan dan Menjelaskan


70 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Bagi masyarakat umum, hampir setiap orang yang memimpin suatu rombongan
wisatawan, baik itu untuk suatu kunjungan wisata yang singkat maupun beberapa hari,
dapat dikategorikan sebagai pemandu wisata (tour guide/pramuwisata). Namun dalam
industri pariwisata, istilah pemandu wisata memiliki pengertian yang lebih tegas, yaitu
seseorang yang membawa orang-orang dalam suatu perjalanan wisata dalam waktu yang
terbatas, Penegasan ini penting untuk menghindari pencampur adukan pemahaman antara
pemandu wisata dan pengatur wisata.

Sebelum anda mempelajari tentang jenis dan penggolongan pemandu wisata,


amatilah gambar-gambar dibawah ini. Kemudian apa yang terlintas dipikiran anda mengenai
gambar A, B, C dan D.

A B

Sumber : journeysblog.com Sumber : www.holidaysafe.co.uk


Gambar 2.1 Tour Guide Bali dengan Gambar 2.2 Individual Tour Guide
wisatawan asing
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 71

Sumber : www.holidaysafe.co.uk
Gambar 2.3 Tour Guide dan rombongan
Wisatawan

Sumber : www.oxygenmedical.eu
Gambar 2.4 Tour Guide menunggu
wisatawan
72 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Setelah anda mengamati gambar A, B, C, dan D isilah tabel lembar pengamatan dibawah
ini.

No GAMBAR HASIL PENGAMATAN

1 A

2 B

3 C

4 D

A. JENIS PEMANDU WISATA

Dalam lingkup yang lebih luas, Pemandu wisata dapat dikelompokkan berdasarkan
kategori sebagai berikut :

1. Berdasarkan tempat melaksanakan tugas.


a. Local Guide (On – Site Guide). Pemandu Wisata Lokal adalah seorang pemandu
wisata yang menangani suatu tur selama satu atau beberapa jam di suatu tempat
khusus, pada suatu atraksi wisata, atau di suatu areal yang terbatas, misalnya
gedung bersejarah, museum, taman hiburan, pabrik, dan pusat riset ilmiah.
b. City Guide adalah pemandu wisata yang bertugas membawa wisatawan dan
memberikan informasi wisata tentang obyek obyek wisata utama di suatu kota,
biasanya dilakukan di dalam bus atau kendaraan lainnya. Seorang City Guide yang
melakukan tugas rangkap sekaligus sebagai pengemudi di sebut Sightseeing
Guide.

2. Berdasarkan spesifikasi
a. Pramuwisata Khusus, yaitu pramuwisata yang bertugas khusus di salah satu atau
beberapa obyek wisata tertentu.
b. Pramuwisata umum, yaitu Pramuwisata yang tidak bertugas pada salah satu obyek
wisata saja, tetapi di mana saja saat ia dibutuhkan. Dengan demikian ,
pramuwisata ini harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang obyek wisata
sejarah, budaya, kesenian dan sebagainya.

3. Berdasarkan asal wisatawan dan wilayah negara tempat dilaksanakannya tour


Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 73

a. In Bound Tour Guide yaitu pemandu wisata yang menangani wisatawan asing
yang melakukan perjalanan wisata di negara tempat pramuwisata bekerja atau
menetap
b. Out Bound Tour Guide yaitu pemandu wisata yang bertugas menemani
wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke luar negeri. Namun, sering kali
tugas seperti ini dipercayakan kepada seorang Tour Escort, yaitu orang yang
mengatur dan mendampingi suatu rombongan wisatawan yang melakukan
perjalanan selama beberapa hari.
c. Domestic Tour Guide, yaitu pemandu wisata yang menangani wisatawan dalam
negeri yang melakukan perjalanan wisata di negeri mereka sendiri.

4. Berdasarkan status
Pemandu Wisata dan Pengatur Wisata dikelompokkan sebagai berikut :
a. Payroll Guide yaitu pemandu wisata yang bekerja tetap pada suatu biro
perjalanan wisata (BPW) atau lembaga pariwisata disebut juga Full – Time Guide
atau Guide Staff
b. Freelance Guide yaitu pemandu wisata yang bekerja pada suatu BPW sebagai
pekerja paruh waktu, yang bekerja pada musim musim tertentu saja, disebut juga
sebagai sebagai part – time guide atau step – on guide. Pemandu wisata ini
biasanya bekerja pada saat mendapat panggilan dari perusahaan pada musim
ramai (peak season) atau dipesan oleh wisatawan (client) secara langsung.
c. Member of guide association yaitu pramuwisata yang berstatus sebagai peserta
dari suatu asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannya sesuai dengan
tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut.
d. Government official yaitu pegawai pemerintah yang bertugas untuk memberikan
informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, gedung, atau suatu
wilayah tertentu.
e. Company guide yaitu karyawan sebuah perusahaan yang bertugas memberikan
penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek perusahaan.

5. Berdasarkan tingkatan.
Pemandu wisata dan pengatur wisata dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pramuwisata Muda , yaitu pemandu wisata (Pramuwisata) yang bertugas pada
suatu Daerah Tingkat II tempat sertifikat diberikan. Sertifikat tersebut diperoleh
melalui suatu kursus dan ujian dengan persyaratan persyaratan tertentu.
b. Pramuwisata Madya, yaitu pemandu wisata (Pramuwisata) yang bertugas di
dalam wilayah Daerah Tingkat I tempat sertifikat diberikan
74 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

c. Pengatur Wisata , yaitu pegawai Biro Perjalanan Wisata yang mempunyai


pengetahuan dan keterampilan untuk memimpin dan mengurus perjalanan
wisata rombongan.
6. Berdasarkan jumlah wisatawan yang ditangani
a. Group Tour Guide, yaitu pemandu wisata yang bertugas menangani wisatawan
dalam suatu rombongan atau yang sering diistilahkan dengan GIT (Group Inclusive
Tour).
Menegani beberapa jumlah wisatawan yang dapat dikategorikan sebagai
rombongan, masih banyak perbedaan pendapat seperti halnya pengertian
rombongan (group) itu sendiri. Namun, biasanya pengertian tersebut dikembalikan
pada ketentuan yang dianut oleh Biro Perjalanan Wisata atau Lembaga pariwisata
yang bersangkutan.
b. Individual Tour Guide, yaitu pemandu wisata yang bertugas menangani wisatawan
individual atau FIT ( Free Individual Traveller)
Batasan mengenai FIT ini menurut H. Kodhyat dan Ramaini dalam Kamus
Pariwisata dan Perhotelan adalah orang yang melakukan perjalanan secara
perorangan, tidak dalam rombongan. Sementara GIT adalah rombongan
wisatawan yang membayar perjalanannya dalam bentuk paket.
c. Foreign Tourist Guide
Foreign Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan
mancanegara.

TOUR ESCORT

Bila inti tugas seorang tour guide (pemandu wisata/pramuwisata) adalah


memberikan informasi wisata sebaik dan semenarik mungkin, seorang Tour Escort pada
intinya memiliki tugas untuk mengatur jalannya perjalanan wisata rombongan yang
biasanya lebih dari satu hari dengan menyinggahi beberapa kota atau Negara.

Dalam hal ini seorang Tour Escort dituntut untuk mempunyai keterampilan sebagai
setengah psikolog, diplomat, pimpinan regu, reporter berita, kritikus restorant/hotel, ahli
efisiensi, sebagai seorang orator, dan sebagainya . Tentu saja semua tuntutan tersebut
jarang sekali muncul dalam rentang waktu yang berurutan dan dalam waktu yang
sempit. Hal ini menujukkan betapa menantang dan kompleksnya tugas dan tanggung
jawab seorang Tour Escort, namun apabila tugas tersebut dapat diemban dengan baik,
penghargaan baik secara personal maupun finansial telah menanti .
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 75

Dalam praktik dilapangan, istilah lain dari Tour Escort yang lebih banyak dikenal
adalah Tour Manager, tour Leader, tour Conductor, Tour Director dan Trip Director.
Douglas Foster dalam bukunya Travel and Tourism Management mendifinisikan Tour
Conductor sebagai Individual in charge of or who personally escort a group of
passangers for all part of the Journey (seseorang yang ditugaskan atau secara pribadi
mendampingi sekelompok wisatawan untuk seluruh bagian perjalanannya).

Sumber : www.letusdrive.it
Gambar 2.5 Tour Escort
76 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

B. PENGGOLONGAN PRAMUWISATA

Pramuwisata dapat dikelompokkan sesuai dengan sudut pandang berikut ini :

1. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya


a. Transfer guide
Transfer guide adalah pramuwisata yang kegiatannya menjemput wisatawan
di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal menuju ke hotel atau sebaliknya
atau mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel lainnya.

b. Walking guide/Tour Guide


Walking guide adalah pramuwisata yang kegiatannya memandu wisatawan
dalam suatu tur.

c. Local/expert guide
Local guide adalah pramuwisata yang kegiatannya khusus memandu
wisatawan pada suatu objek atau atraksi wisata tertentu, misalnya museum,
wisata agro, river rafting, goa, gedung bersejarah, dan lain-lain.

d. Common guide
Common guide adalah pramuwisata yang dapat melakukan kegiatan baik
transfer maupun tur.

e. Driver guide
Driver guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai pramuwisata.
Ia bertugas mengantarkan wisatawan ke objek atau atraksi wisata yang dikehendaki
sekaligus memberikan informasi yang diperlukan. Tak jarang pula seorang
pramuwisata pengemudi ikut turun ke objek untuk memberitakan penjelasan tentang
objek tersebut jika tidak ada local guide. Kadang-kadang ia juga menemani
wisatawan saat berbelanja atau makan. Jadi pada dasarnya driver guide
menjalankan dua fungsi, yakni sebagai pengemudi dan pramuwisata.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 77

Dibawah ini adalah gambar-gambar penggolongan pramuwisata berdasarkan ruang lingkup


kegiatannya :

Sumber : www.oxygenmedical.eu
Gambar 2.6 Transfer Guide
78 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.cf3.100r.org
Gambar 2.7 Local/Expert Guide

2. Berdasarkan status
a. Payroll guide
Payroll guide adalah pramuwisata yang berstatus sebagai pegawai tetap
perusahaan perjalanan untuk (travel agency) dengan mendapat gaji tetap di
samping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.
b. Part timer / free lance guide
Part timer / free lance guide adalah pramuwisata yang bekerja pada suatu
perusahaan perjalanan untuk bekerja pada suatu perusahaan perjalanan untuk
kegiatan tertentu dan dibayar untuk tiap pekerjaan yang dilakukan serta tidak terikat
oleh suatu perusahaan perjalanan tertentu dan bebas melakukan kegiatannya sesuai
permintaan wisatawan atau perusahaan perjalanan lain yang membutuhkannya.
c. Member of guide association
Member of guide association adalah pramuwisata yang berstatus sebagai
peserta dari suatu asosiasi pramuwisata dan melakukan kegiatannya sesuai dengan
tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut.
d. Government official
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 79

Government officials adalah pegawai pemerintah yang bertugas untuk


memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, gedung, atau
suatu wilayah tertentu.

e. Company guide
Company guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas
memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek perusahaan.
3. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu
a. Individual Tourist Guide
Individual Tourist Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan
individu.
b. Group Tour Guide
Group Tour Guide adalah pramuwisata yang khusus memandu wisatawan
rombongan.
c. Domestic Tourist Guide
Domestic Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisastawan
nusantara/domestik.

d. Foreign Tourist Guide


Foreign Tourist Guide adalah pramuwisata yang memandu wisatawan mancanegara.

Disamping pengelompokan di atas, dikenal pula mengelompokan berdasarkan


spesialisasi sehingga kita kenal Japanese Guide, Group Tour Guide, dan lain-lain.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, perusahaan perjalanan kadang-kadang
juga mengelompokkan pramuwisata ke dalam tingkatan-tingkatan tertentu sehingga dikenal
Guide Grade A, Grade B, Grade C dan lain-lain.

Apabila pelayanan yang diberikan oleh seorang Pramuwisata selama


penyelenggaraan wisata kurang memuaskan wisatawan, maka sudah sewajarnya jika
wisatawan mengeluh kepada perusahaan perjalanan tempat ia membeli tur. Wisatawan
akan meminta pertanggung jawaban perusahaan atas perjanjian yang telah disepakati
bersama. Ini yang harus selalu diingat oleh pramuwisata, bahwa ia tidak dapat melakukan
kegiatannya secara bebas, namun terikat oleh aturan dan tanggung jawab yang diberikan
oleh perusahaan tempat ia bekerja.

Pramuwisata harus mempertanggungjawabkan aktivitasnya kepada perusahaan


yang memperkerjakannya, sebab pada dasarnya ia adalah wakil (representative)
perusahaannya itu. Jika pelayanan yang diberikan baik, maka kesan wisatawan terhadap
80 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

perusahaan akan baik demikian pula sebaliknya jika pelayanan yang diberikan jelek maka
jelek pula image wisatawan terhadap perusahaan yang diwakilinya.

Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau setidaknya duta
daerah tempat ia melakukan tugasnya. Apa yang diekspresikan oleh pramuwisata dianggap
oleh wisatawan sebagai cerminan karakter masyarakat setempat, demikian pula apa yang
disampaikan oleh pramuwisata akan dipercaya oleh wisatawan sebagai pengetahuan
yangsangatt akan selalu diingat hingga kembali ke tempat asal.

Mengingat hal tersebut, maka seorang pramuwisata hendaknya dapat memberikan


informasi dengan benar baik menyangkut negara, kota, maupun suatu desa, objek wisata,
budaya dan lain sebagainya.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 81

RANGKUMAN
 Dalam lingkup yang lebih luas, Pemandu wisata dapat
dikelompokkan berdasarkan kategori sebagai berikut :
1. Berdasarkan tempat melaksanakan tugas.
2. Berdasarkan spesifikasi
3. Berdasarkan asal wisatawan dan wilayah negara tempat
dilaksanakannya tour
4. Berdasarkan status
5. Berdasarkan tingkatan
6. Berdasarkan wisatawan yang ditangani

 Dalam skala yang lebih luas pramuwisata adalah duta bangsa atau
setidaknya duta daerah tempat ia melakukan tugasnya.
 Pramuwisata harus mempertanggungjawabkan aktivitasnya kepada
perusahaan yang memperkerjakannya, sebab pada dasarnya ia
adalah wakil (representative) perusahaannya itu.

TUGAS

1) Buatlah kelompok belajar masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang !


2) Buatlah perjalanan wisata in bound tour dan out bound tour, diskusikan dengan
kelompok anda hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat perjalanan
tersebut !
82 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya TIdak Kegiatan yang dilakukan

1 Menyebutkan jenis-jenis
pramuwisata yang
dikelompokan dalam
beberapa kategori

2 Menjelaskan perbedaan
antara local guide (on-site
guide) dengan city guide

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab ini.
Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami materi poin
tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis
kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk
mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika Anda
belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 83

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar, singkat dan jelas!


1. Sebutkan jenis-jenis pramuwisata (ada 6 kategori) yang dikelompokkan dalam
berbagai kategori secara garis besarnya!
2. Jelaskan perbedaan antara Local Guide dan City Guide!
3. Bagaimanakah perbedaan antara In Bound Tour Guide dengan Out Bound Tour
Guide?
4. Apa yang Anda ketahui tentang Member of guide association?
5. Jelaskan arti dan tugas dari Tour Escort!
6. Bagaimanakah penggolongan Pramuwisata berdasarkan status? Jelaskan!
7. Sebutkan penggolongan pramuwista berdasarkan karakteristik wisatawan yang
dipandu!
8. Jelaskan masing-masing penggolongan pramuwisata berdasarkan karakteristik
wisatawan yang dipandu!
9. Jelaskan penggolongan pramuwisata berdasarkan ruang lingkup kegiatannya!
10. Dalam melaksanakan tugasnya, semua jenis Pramuwisata adalah duta atau wakil
dari peruahaan dimana dia bernaung, bagaimanakah tanggung jawab yang harus
diembannya saat memberikan pelayanan kepada wisatawan?
84 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Menjelaskan dan Mempresentasikan


Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 85

Amati 2 gambar dibawah ini dengan cermat !

1. 2.

Sumber : www.media-cdn.tripadvisor.com Sumber : www.indonesia.travel.com


Gambar 2.8 Pemandu wisata Colosseum Gambar 2.9 Pemandu wisata Kesultanan
Cirebon

Kegiatan Individu

Setelah anda mengamati gambar diatas, jawablah pertanyaan dibawah ini !


1. Apa yang terlintas dipikiran anda setelah melihat gambar diatas?
2. Kemukakanlah perbandingan dari kedua gambar tersebut !
3. Setelah membandingkan kedua gambar diatas, bagaimana pendapat
anda mengenai kedua gambar tersebut?
86 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

A. SYARAT FORMAL PRAMUWISATA


Syarat Formal
1. Berdasarkan Ketentuan Pemerintah
Pemerintah republik Indonesia melalui Menteri Pariwisata Pos dan
Telekomunikasi (Sekarang Menteri Pariwisata dan Kebudayaan)

Menetapkan antara lain sebagai berikut :

a. Untuk menjadi Pramuwisata dan Pengatur Wisata diisyaratkan memiliki sertifikat


sebagai hasil mengikuti kursus dan ujian, serta diberikan tanda pengenal (badge)
sebaghai izin operasional.
b. Materi Ujian, bentuk sertifikat, dan tanda (badge) Pramuwisata dan Pengatur
Wisata ditetapkan Direktur Jenderal Pariwisata.
c. Sertifikat dan tanda pengeanal (badge) Pramuwisata dikeluarkan oleh Gubernur
Kepala Daerah Tingkat I atau pejabat yang ditunjuk.
d. Sertifikat dan tanda pengenal (badge) Pengatur Wisata dikeluarkan oleh Direktur
Jenderal atau pejabat yang ditunjuk
Sementara ketentuan teknis mengenai kursus dan ujian pramuwisata dan pengatur
wisata adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengikuti kursus dan Ujian Pramuwisata Muda diisyaratkan hal-hal
berikut ini :
 Warga Negara Indonesia
 Umur serendah rendahnya 18 (delapan belas) tahun
 Menguasai pengetahuan dan mampu menjelaskan secara mendalam
mengenai ilmu bumi pariwisata, kependudukan, pemerintah, sejarah dan
kebudayaan Daerah Tingkat II tempat Pramuwisata berdomisili Daerah
Tingkat I secara umum
 Pendidikan serendah rendahnya Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
b. Untuk mengikuti kursus dan Ujian Pramuwisata Madya disyaratkan hal – hal
berikut ini :
 Warga Negara indonesia
 Umur serendah rendahnya 22 (Dua puluh dua) tahun menguasai bahasa
Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar
 Memiliki keterampilan membawa rombongan wisatawan
 Menguasai pengetahuan dan mampu menjelaskan secara mendalam
mengenai pemerintahan, sejarah dan kebudayaanDaerah Tingkat I tempat
Pramuwisata berdomisili dan Indonesia secara umum
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 87

 Memiliki sertifikat Pramuwisata Muda atau telah berpengalaman di bidang


Pramuwisata selama 3 tahun
 Pendidikan serendah rendahnya Sekolah Tingkat Atas
c. Untuk mengikuti kursus dan ujian Pengatur Wisata disyaratkan hal hal berikut:
 Warga Negara Indonesia
 Umur serendah rendahnya 25 (dua puluh lima ) tahun
 Menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan lancar
 Menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin dan mengatur
perjalanan wisata
 Memiliki sertifikat Pramuwista madya atau telah berpengalaman di bidang
Pramuwisata selama 5 tahun
 Mempunyai pengetahuan dan mampu secara mendalam menjelaskan
mengenai ilmu bumi pariwisata kependudukan, pemerintahan , sejarah dan
kebudayaan serta pariwisata di seluruh Indonesia.
 Pendidikan serendah rendahnya Sekolah Lanjutan tingkat atas

2. Berdasarkan Ketentuan Perusahaan


Persyaratan atau ketentuan umum menjadi pramuwisata yang ditetapkan
oleh perusahaan atau Biro Perjalanan Wisata biasanya tercantum dalam iklan
lowongan kerja ketika mereka mengiklankan lowongan kerja bidang pemandu wisata
di koran, majalah atau media massa lainnya. Sementara ketentuan ketentuan detail
dan khusus, seperti gaji, bonus, ikatan kerja atau hal hal lain yang bersifat sensitif
serta memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur dalam surat perjanjian atau kontrak
kerja.
Persyaratan umum yang sering kali diajukan ketika perusahaan atau Biro
Perjalanan Wisata hendak merekrut pemandu wisata, antara lain menyangkut hal hal
berikut :
 Usia
 Berkepribadian dan berpenampilan menarik
 Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
 Menguasai satu atau lebih bahasa asing
 Sehat jasmani dan energik , serta senang bertemu dan melayani orang banyak
 Mampu bekerja mandiri maupun dalam kelompok
 Memiliki pengalaman di bidangnya
88 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Hal hal yang menyangkut keterampilan dan pengetahuan tentang objek


wisata, sejarah, budaya ataupun hal hal teknis lainnya dalam pemanduan biasanya
akan dimatangkan dalam suatu pelatihan berupa training trip, familiarisation tour dan
sebagainya sebelum penanda tangan kontrak kerja dilangsungkan.

Pramuwisata adalah seseorang yang memegang peranan penting dalam


kegiatan tur maupun transfer. Ia menjadi tumpuan harapan wisatawan dan
perusahaan yang mempekerjakannya, pramuwisata harus memenuhi persyaratan
tertentu agar dapat mengemban amanat yang demikian berat secara profesional.
Persyaratan tersebut menyangkut hal-hal yang bersifat fisik maupun psikis.

Pepatah Jawa mengatakan “Ajining raga saka busana, ajining diri saka budhi”
yang artinya nilai raga atau badan seseorang itu tercermin dari busana atau pakaian
yang dikenakannya dan harga diri seseorang disebabkan oleh budi pekertinya.
Pepatah ini mengisyaratkan adanya dua hal yang harus diperhatikan oleh seorang
pramuwisata agar ia termasuk seorang pramuwisata yang mempunyai budi pekerti
atau kepribadian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pramuwisata


dipersyaratkan dua hal, yaitu syarat fisik dan syarat psikis.

1. Syarat Fisik / Penampilan Pramuwisata


Pakaian dalam pengertian ini mengandung makna yang luas, tidak sekedar
baju, celana, rok, sandal, dan sebagainya akan tetapi keseluruhan yang tampak dari
luar diri seseorang itu.
Secara manusiawi kesan seseorang terhadap orang lain pertama-tama
biasanya dipengaruhi oleh penampilan orang yang dihadapinya tersebut. Sebagai
petugas yang pertama kali berhubungan dengan wisatawan saat penyelenggaraan
tur, maka pramuwisata harus dapat berpenampilan secara maksimal, karena kesan
pertama akan berdampak terhadap kesan wisatawan selanjutnya sebagaimana
ungkapan ‘the first impression is the lasting one’.
Agar dapat berpenampilan diri secara prima, serasi dan menarik maka seorang
pramuwisata harus memperhatikan hal-hal berikut :
a. Badan
Kondisi tubuh yang baik, semampai, kekar, dan sebagainya bukanlah satu-
satunya faktor yang menentukan menarik tidaknya seseorang. Yang lebih utama
adalah bagaimana memperlakukan tubuh itu dengan baik.
1. Rambut
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 89

 Selalu dalam keadaan rapi


 Rambut tidak dalam keadaan basah saat menjalankan tugas, kecuali
karena kondisi kerja.
 Rambut tidak dikuncir
 Rambut tidak dicat yang bukan warna aslinya.
 Panjang rambut tidak sampai menyentuh leher baju (khusus pria).
2. Wajah
 Raut muka selalu dalam keadaan segar dan ceria.
 Mata, hidung, dan telinga selalu dalam keadaan bersih.
 Mulut selalu segar atau tidak menebarkan bau
 Tidak berkumis atau berjenggot (bagi pria)
 Tidak mengenakan anting (bagi pria)
 Make up secukupnya, tidak berlebihan (bagi wanita)
3. Anggota badan lainnya
 Gigi selalu dalam keadaan bersih
 Kuku dipotong pendek dan dalam keadaan bersih
 Hindari bau badan
b. Pakaian
Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung badan akan tetapi juga
sebagai media komunikasi yang mengekspresikan ciri pribadi si pemakai
maupun anggapan pemakai terhadap apa dan siapa yang dihadapi. Agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya maka dalam mengenakan pakaian hendaklah
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Ciri pribadi
Bentuk tubuh, warna kulit, usia, dan sebagainya yang akan sangat
berpengaruh terhadap pemilihan warna, model, bahan, dan lainnya.
2. Kegiatan
Jenis kegiatan, waktu, dan tempat.
Pakaian bagi seorang pramuwisata yang bekerja pada sebuah
perusahaan perjalanan umumnya telah ditentukan oleh perusahaan tersebut
yang berupa pakaian seragam. Di Bali biasanya pakaian seragam itu berupa
pakaian adat Bali dengan warna yang ditentukan perusahaan masing-
masing.
Hal-hal umum yang perlu diperhatikan oleh pramuwisata sehubungan
dengan pakaian, antara lain sebagai berikut :
 Pakaian selalu dalam keadaan bersih dan rapi
90 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Kancing baju lengkap dan dikancingkan


 Lengan baju tidak dilipat atau ditarik ke atas
 Selalu dalam keadaan bersih
 Hindarkan penggunaan sandal saat menjalankan tugas, kecuali jika sandal
merupakan kelengkapan pakaian seragam.
 Dalam menjalankan tugas selalu menggunakan tanda pengenal (name tag,
logo perusahaan, logi profesi, dan lain-lain).
c. Sikap Badan
Perawatan badan yang baik serta penggunaan pakaian yang sesuai belum
menjamin seseorang berpenampilan menarik apabila tidak didukung oleh sikap
badan yang baik pula. Sikap badan berkaitan erat dengan pola gerak tubuh. Sikap
badan yang baik bagi seorang pramuwisata antara lain sebagai berikut.
1. Cara duduk
 Tidak merebahkan badan pada sandaran kursi
 Posisi badan tegak
 Kepala tegak namun santai
 Posisi kaki : laki-laki (sejajar dalam keadaan tegap membentuk sudut 45
derajat), wanita (agak miring, salah satu kaki dimajukan)
2. Cara berdiri
 Berdiri dengan sikap tegap namun santai
 Tidak memasukkan telapak tangan ke saku, bertolak pinggang atau
bersedakep, lebih baik menyilangkan kedua telapak tangan didaerah perut.
 Tidak bertumpu pada salah satu kaki
 Bila berdiri di kendaraaan, pilihlah posisi yang aman dan diperkenankan
berpegangan.
 Posisi berdiri tidak menghalangi pandangan wisatawan.
3. Cara berjalan
 Langkahkan kaki dengan mantap dan pasti
 Padangan ke depan
 Tangan bebas, tidak disatukan di belakang punggung atau dimasukkan ke
saku
 Tunjukkan sikap atau ucapan penghormatan jika berjalan di muka
seseorang atau sekelompok orang.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 91

Lembar Pengamatan

Kunjungilah salah satu tempat biro perjalanan wisata dan wawancarai


seorang pemandu wisata di tempat tersebut mengarah pada hal-hal dibawah ini :

a. Syarat menjadi pemandu wisata pada umumnya


b. Peraturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang pemandu
wisata
c. Kepribadian seperti apa yang harus ada pada diri seorang pemandu wisata
d. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi pemandu wisata yang
professional
e. Pengalaman baik dan buruknya menjadi pemandu wisata

B. KEPRIBADIAN PRAMUWISATA
Sementara syarat informal untuk menjadi seorang pemandu wisata berkaitan erat
dengan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang pemandu wisata yang akan diuraikan
pada bagian berikutnya dalam buku ini.
Syarat Psikis/Kepribadian Pramuwisata : Secara teori yang dimaksud dengan
kepribadian adalah integritas psiko-fisik sebagai resultan dari hereditas, lingkungan dan
kematangan yang bersifat unik dan dinamis serta berbeda satu dengan yang lainnya.
Jelasnya, kepribadian lahir karena perpaduan tiga faktor, yakni keturunan, lingkungan atau
pergaulan, dan waktu atau kematangan. Ketiga unsur ini saling berkaitan dalam membentuk
satu wujud kepribadian. Karena sifatnya yang spesifik, maka setiap orang memiliki
kepribadiannya masing-masing.
Menurut ilmu jiwa, kepribadian seseorang dapat berkembang karena dua hal, yaitu
bakat dan didikan. Kepribadian karena faktor bakat sulit untuk diubah atau diciptakan, akan
92 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

tetapi kepribadian itu dapat pula dikembangkan melalui proses pendidikan. Agar dapat
mengembangkan kepribadian yang menarik maka seseorang pramuwisata hendaknya
menampilkan sifat-sifat: ( penuh perhatian, ketajaman daya ingatan, pandai bergaul,
periang, jujur dan dapat dipercaya, penuh inisiatif, humoris, suka menolong, empati,
pemimpin yang baik).
Ada banyak faktor yang membuat seorang pemandu wisata sukses. Menjalankan
tugasnya . Ada yang sukses karena kepribadian yang mudah bergaul, atau yang sukses
karena kemampuannya dalam menyampaikan informasi panduan, ada pula yang sukses
karena pembawaan yang calm dan simple.
Demikian pula dengan tuntutan perusahaan atau Biro Perjalanan Wisata, ada yang
mengutamakan pemandu wisata yang memiliki keterampilan entertainer (penghibur) yang
tinggi dapat mengajak peserta tur menyanyi bersama, membuat cerita cerita lucu bermain
tebak tebakan dan sebagainya. Ada pula perusahaan yang mengutamakan pemandu wisata
yang dapat menyajikan informasi sosial budaya secara menarik.
Akan menjadi suatu hal yang sangat ideal bila semua kriteria diatas dapat dimiliki
oleh seorang pemandu wisata. Daya tarik kepribadian akan dapat membangkitkan
respons/minat wisatawan sehingga mereka akan lebih antusias dalam memulai dan
melaksanakan perjalanan wisata. Batasan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
pemandu wisata sebagai berikut :
 Profesional dalam sikap dan penampilan (Profesional in presentation and Manner)
 Menarik, informatif dan cerdas (Intersesting, informative, and intelleigent)
 Positif, antusiatik dan efektif dalam bertindak (positive, enthusiatic and Efficient)
 Diplomatis, tidak mengedepankan sikap kontroversial atau kolot (Diplomatic Non -
controversial / conservative approach)
 Tertib dan teratur dalam segala hal (organised)
 Akrab suka menolong dan peduli (approachable / helpful / caring)
 Tulus dan ikhlas (genuine and sincere)
 Bertanggung jawab dan berani mengambil keputusan (responsible and decisive)
 Tepat waktu ( punctual)
 Flexsibel /luwes (flexsible)

Sebagai acuan tambahan, karakter dasar yang harus dimilki oleh seorang Tour
escort yang dikemukakan Marc Mancini dalam bukunya Conducting Tours, kiranya cocok
untuk kepribadian seorang [pramuwisata, yang apabila dianalisis lebih lanjut memiliki
banyak kesamaan kualifikasi dengan escort. Karakter karakter dasar tersebut dapat
dijabarkan , antara lain sebagai berikut :
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 93

a. Love People
Pramuwisata harus senang berjumpa dan melayani orang banyak, betapa
pun ribet dan cerewetnya mereka.
b. Love Travel
Pramuwisata harus senang jalan jalan. Seseorang yang tidak tahan dengan
ketidaknyamanan dalam perjalanan dan jarang melakukan perjalanan jauh dari
rumah, tampaknya bukanlah tipe orang yang cocok untuk profesi ini .
c. Love Places
Pramuwisata harus senang mengunjungi berbagai tempat. Jiwa petualang
dan sifat keinginan tahuan yang tinggi akan sangat mendukung profesi ini.
d. An Outgoing Personality
Pemandu wisata harus memiliki kepribadian yang luwes, selalu berfikir positif,
energik, terbuka, memiliki penampilan,kesehatan, dan pembawaan yang baik,
memiliki rasa humor yang terarah, periang, memiliki kemampuan komunikasi yang
baik serta dapat menghibur orang lain (positivw, energic, open approach, good
appearance, health and grooming, well developed sense of humor, cheerful, solid
conversational skills, ability to entertain people).
e. Decisiveness
Seorang pramuwisata harus memiliki ketegasan dengan bertindak cepat
berdasarkan pengalaman dan naluri alamiah. Untuk dapat bertindak tegas, seorang
pramuwisata harus dapat mengontrol emosinya ketika timbul masalah, berhati hati
atau waspada setiap saat, tetap bersikap tenang serta menyiapkan antisipasi
sebelum permasalahan timbul. Seorang yang memiliki sifat kepemimpinan
(Leadership) akan melakukan hal hal tersebut denganbaik (when problem arise,
emotionally controlled, alert at all times, cal in the face of challenge, able to anticipate
prablem before it arises. Translate experience and common sense into quick action)
f. People Skills
Pramuwisata harus sopan dan ramah, sensitif terhadap keadaan wisatawan,
peduli, suka menolong, tidak egois, tidak mudah marah, serta taktis namun tegas
(courteus, sensitive, caring, helpful, unselfish,even-tempered, tactfulyet firm).
g. Organization Skills
Memiliki keterampilan mengaorganisasikan, mampu mengatur waktu dengan
baik, dpat mengantisipasi deadlines (tepat waktu), mengatur keuangan serta tertib
dalam pelaporan merupakan bagian integral pekerjaan sebagai pemandu wisata.
94 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap hal hal detail, misalnya


kewajiban rekonfirmasi terhadap segala jasa atau fasilitas yang akan dipakai karena
kealpaan melakukan rekonfirmasi dapat menimbulkan masalah besar. Disamping itu
hal yang tak kalah penting adalah rasa tanggung jawab penuh atas pekerjaannya (a
good time manager; reports; deadlines and money management are all integral part
of the job. Conscious of details (one missed reconfirming can spell disaster), puctual
and throughly responsible)
h. Research Skills
Memiliki keterampilan meneliti dan mencari, terutama yang menyangkut data
dan fakta, seperti berapa biaya telpon lokal,pos, kebiasaan memberi tips, nilai tukar
valuta asing dan suhu serta cuaca (Keep up on all sorts of facts; postzges and phone
costs, tipping practices, foreign exchange rates, weather.
Selain itu pramuwisata juga harus paham terhadap prosedur dan peraturan
serta adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku di suatu tempat. Dengan kata lain,
seorang pemandu wisata harus memiliki pengetahuan yang memadai.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 95

RANGKUMAN
1. Persyaratan umum yang sering kali diajukan ketika perusahaan
atau Biro Perjalanan Wisata hendak merekrut pemandu wisata,
antara lain menyangkut hal hal berikut :
 Usia
 Berkepribadian dan berpenampilan menarik
 Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
 Menguasai satu atau lebih bahasa asing
 Sehat jasmani dan energik , serta senang bertemu dan melayani
orang banyak
 Mampu bekerja mandiri maupun dalam kelompok
 Memiliki pengalaman di bidangnya
2. Sementara syarat informal untuk menjadi seorang pemandu wisata
berkaitan erat dengan kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
pemandu wisata.
3. Karakter karakter dasar lain yang bisa dijadikan acuan juga untuk
kepribadian seorang pramuwisata ialah Love People, Love travel,
Love places, An outgoing personality, Desiciveness, People skills,
Organization skills, Research skills
4. Pramuwisata juga harus paham terhadap prosedur dan peraturan
serta adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku di suatu tempat.
Dengan kata lain, seorang pemandu wisata harus memiliki
pengetahuan yang memadai.
96 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

TUGAS

Buatlah kelompok belajar yang terdiri dari 3 orang,


1) Praktekkan didepan kelas dengan ketentuan :
a. 1 orang menjadi pramuwisata
b. 2 orang menjadi wisatawan
c. Mintalah masing-masing kelompok lain memberikan masukan dan komentar
untuk kelompok anda
2) Praktek yang anda lakukan mengenai materi syarat formal dan kepribadian
pramuwisata sesuai dengan :
a. Hasil observasi anda pada tugas kelompok
b. Materi yang sudah anda pelajari didalam buku

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya Tidak Kegiatan yang dilakukan

1 Menjelaskan syarat formal


untuk menjadi seorang
pramuwisata

2 Mempresentasikan karakter
dasar yang harus dimiliki oleh
seorang pramuwisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi


Bab ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami
materi poin tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut,
tulislah jenis kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut
untuk mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika
Anda belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 97

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar, singkat, tepat dan jelas!
1. Apa yang anda ketahui tentang persyaratan formal seorang pramuwisata yang
ditetapkan pemerintah?
2. Mengapa untuk menjadi seorang pramuwisata harus memiliki persyaratan baik
formal maupun informal?
3. Apa tanda legalitas seorang pramuwisata yang sudah memenuhi syarat dapat
bertugas menghendel wisatawan?
4. Apa persyaratan umum seorang pramuwisata yang ditetapkan perusahaan atau
BPW ?
5. Bagaimanakah syarat psikis bagi pramuwisata?
98 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 99

A. PROSPEK PROFESI PRAMUWISATA


Profesi Pramuwisata atau pemandu wisata memiliki prospek yang cerah dengan berbagai
kelebihan yang dimiliki, yaitu :

1. Prestise
2. Finansial
3. Prestasi
4. Pengalaman
5. Relasi

Lebih lanjut masing masing kelebihan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1. Prestise
Pekerjaan sebagai pemandu wisata identik dengan suasana dan lingkungan
yang glamour, mulai dari hotel berbintang, restoran mewah, transportasi berkelas,
dan sebagainya. Tidak hanya sebatas berkepentingan dengan penyedia fasilitas dan
layanan tersebut, Seorang pemandu wisata bisa saja menikmati segala fasilitas dan
layanan tersebut tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Bahkan bukan mustahil ia
justru mendapatkan imbalan baik finansial maupun materi lainnya.
2. Finansial (Gaji, Fee, Komisi, TIP, Complimentary, Bonus)
Seorang Pemandu Wisata memiliki beberapa sumber pendapatan yang
mungkin dapat melipatgandakan penghasilannya. Pada dasarnya , sumber
pendapatan seorang pemandu wisata adalah sebagai berikut :
 Gaji
Pendapatan berupa gaji diterima oleh seorang wisata tetap (disebut
juga sebagai Payroll Guide, Full – Time Guide atau Guide Staff) Pemandu
wisata ini bekerja pada suatu perusahaan perjalanan atau Biro Perjalanan
Wisata (BPW) sepanjang tahun, baik dimusim peak/high season (musim ramai
kunjungan) maupun pada masa low season (musim sepi kunjungan)
100 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Guide Fee (Upah)


Guide fee adalah upah pemandu wisata yang diberikan perusahaan
atau Biro Perjalanan Wisata yang dihitung berdasarkan beberapa
pertimbangan, antara lain upah per jam, per hari, dan per paket. Besar
kecilnya upah ini biasanya dipengaruhi oleh faktor –faktor berikut ini :
Kelas Tour : semakin tinggi kelas tour yang ditangani, upah pemandu
wisata akan semakin tinggi. Misalnya, upah pemandu wisata untuk kelas
Deluxe Tour akan lebih tinggi daripada upah pemandu wisata untuk kelas
Standart Tour atau Budget Tour.
Bahasa Pengantar yang dipergunakan : bahasa pengantar yang
dikuasai pemandu wisata turut menentukan besar kecilnya upah pemandu
wisata yang akan diterimanya, namun hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat
permintaan dan ketersediaan pemandu wisata yang menguasai bahasa
tertentu. Sebagaimana hukum pasar, permintaan yang tinggi bila tidak diikuti
oleh ketersediaan yang memadai akan menyebabkan harga naik.
Misalnya tarif upah pemandu wisata berbahasa Inggris biasanya lebih
murah dibandingkan dengan upah pemandu wisata berbahasa Spanyol,
Italia, Perancis, Jerman dan sebagainya. Hal ini disebabkan , antara lain
karena pemandu wisata berbahsa Inggris lebih mudah didapatkan daripada
pemandu wisata berbahasa Spanyol, Italia, Perancis atau Jerman.
Durasi Tour : semakin lama tur berlangsung , upah yang diterima
oleh pemandu wisata semakin akan semakin tinggi.
Jauh – dekatnya jarak : walaupun durasinya sama, umumnya upah
pemandu wisata yang menangani tour dengan jarak perjalanan lebih jauh
akan lebih tinggi dibandingkan dengan upah memandu untuk tour yang
dilakukan hanya di dalam kota.
Jumlah wisatawan yang ditangani : semakin banyak jumlah
wisatawan yang ditangani, upah pemandu wisata yang diperoleh akan
semakin tinggi, mengingat semakin besarnya tuntutan dan tanggung jawab
yang harus dilaksanakannya.
Aktivitas yang dilakukan : Intensitas kegiatan dan jenis kegiatan
sangat mempengaruhi besar kecilnya upah pemandu wisata. Misalnya, upah
pemandu wisata untuk wisata petualangan arung jeram tentu akan jauh
berbeda dengan upah pemandu wisata yang membawa wisatawan
mengunjungi pasar seni atau pertunjukan seni di sanggar budaya.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 101

Guide fee biasanya dijadikan patokan bagi pembayaran Freelance Guide


(Part-time atau Step – on Guide), namun terkadang juga diberikan
kepada Payroll Guide yang telah melampui batasan minimal pelaksanaan
tugasnya.
 Komisi
Pendapatan berupa komisi biasanya diperoleh dari para penyedia jasa
atau fasilitas, seperti hotel, restoran, toko souvenir, dan tempat pertunjukan.
Beberapa perusahaan atau Biro Perjalanan Wisata memberikan kebebasan
kepada pemandu wisatanya, untuk memperoleh dan mengelola sendiri komisi
ini, namun ada pula yang melarang sama sekali karena telah dikelola
perusahaan, ada pula yang memberi kebijakan dengan membagi komisi fifty-
fifty.
Komisi juga dapat diperoleh dari perusahaan sendiri misalnya dari
keberhasilan membantu penjualan optional tour atau additional tour ( Tour
pilihan atau tambahan) kepada wisatawan untuk mengisi waktu waktu yang
senggang (free day).
Hal yang perlu dihindari dari adanya komisi ini adalah sikap Over-
Commercialism, yaitu menganggap setiap kegiatan merupakan kesempatan
untuk mendapat keuntungan finansial serta selalu mengakaitkannya dengan
hal hal bersifat komersial berlebihan.
 TIP
Tip biasanya diberikan oleh wisatawan kepada pemandu wisata dengan
beberapa alasan sebagai berikut ini.
- Sebagai ungkapan kepuasaan atas pelayanan yang telah diberikan
- Tip juga berarti To Insure Promptness dimana pemberiannya
dimaksudkan untuk menjamin dan memotivasi agar pelayanan dapat
dilakukan dengan lebih baik.
- Mungkin juga Tip diberikan wisatawan sebagainkebiasaan atau adat di
negara asal.
Terdapat perbedaan dalam menyingkapi adanya Tip ini. Sebagian
perusahaan memperbolehkan pemandu wisata untuk menerimanya, ada pula
yang melarang dengan alasan segala biaya yang dibayar wisatawan telah
termasuk segala gratitutes di setiap tempat yang dikunjungi.
Sikap yang terbaik dalam hal ini adalah bersikap alamiah, yaitu
melakukan tugas dengan sebaik baiknya karena prestasi dan penghargaan
102 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

akan mengikuti. Dengan demikian, hal yang harus dihindari adalah bersikap
menuntut, dimana bila Tip tidak diberikan maka kualitas pelayanan akan
menurun.

 Complementary (Comps) atau Free Of Charge (FOC)


Complementary atau Free Of Charge berarti cuma cuma atau tanpa
bayar, yaitu pembebasan biaya atas fasilitas atau jasa yang disediakan
kepada orang atau pihak tertentu oleh pemilik atau penyedia fasilitas atau
jasa tersebut.
Misalnya complementary room yang diberikan oleh pihak hotel
kepada pemandu wisata, berarti pemandu wisata yang bersangkutan tidak
perlu membayar harga kamar yang disediakan untuknya. Demikian pula
halnya dengan complementary meals yang disediakan pihak restoran untuk
pemandu wisata. Selain hotel dan restoran , hampir semua mitra Biro
Perjalanan Wisata dalam tour sering memberikan complementary atau FOC,
misalnya airlines, perusahaan transportasi, kapal pesiar, dan toko souvenir.
Pemberian complementary atau FOC ini biasanya ditujukan untuk hal
hal berikut ini:
Promosi : supplier atau principal (pemilik atau penyedia jasa atau
fasilitas) biasanya memberikan complementary atau FOC untuk
memperkenalkan produk atau layanan baru mereka dengan harapan bahwa
produk/ layanan tersebut cocok dengan harapan bahwa produk atau layanan
tersebut cocok dengan kriteria kebutuhan fasilitas atau jasa dalam
pelaksanaan tour.
Service dan Penghargaan : Service dan penghargaan atas
kepercayaan pemilihan perusahaan yang bersangkutan sebagai mitra Biro
Perjalanan Wisata dalam menyediakan jasa atau fasilitas yang diperlukan
dalam pelaksanaan tour, sekaligus untuk mempererat hubungan bisnis yang
telah berjalan dengan baik.
Ada atau tidaknya complementary atau FOC ini biasanya bergantung
pada perjanjian antara Biro Perjalanan Wisata dengan supplier atau principal.
Namun, complementary atau FOC juga dapat dimintakan pada saat
melakukan reservasi (pemesanan) atas fasilitas atau jasa yang diperlukan
untuk pelaksanaan tour tersebut. Selain unsur promosi dan penghargaan di
atas, supplier biasanya juga akan mempertimbangkan sedikit banyaknya
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 103

supply, yaitu jumlah pasokan wisatawan atau tamu yang menggunakan


fasilitas atau jasa yang mereka miliki yang dipasok Biro Perjalanan Wisata.
 Bonus
Yang dimaksud dengan bonus adalah pemberian penghargaan
finansial yang ditambahkan pada penghasilan yang diterima oleh pemandu
wisata setelah seluruh aktivitas operasional dan administrasi tour
diselesaikan.
Bonus biasanya diberikan kepada pemandu wisata yang berhasil
melakukan tugas dengan memuaskan atau sangat memuaskan. Penilaian ini
berdasarkan analisis kuesioner yang dibagikan kepada wisatawan., masukan
dari para supplier/principal dan pihak pihak terkait lainnya tentang
pelaksanaan tugas pemandu wisata tersebut.
Pemberian bonus ini ditujukan untuk memotivasi pemandu wisata
tersebut agar dapat mempertahankan dan meningkatkan pelayanannya
sekaligus sebagai tanda terima kasih atau penghargaan atas prestasi
kerjanya.
Pihak Biro Perjalanan Wisata akan selalu menekankan hal ini kepada
para pemandu wisatanya bahwa “ Bonus diperoleh dari prestasi kerja bukan
merupakan hak yang diberikan sebagai bagian dari pendapatan Anda “.
3. Prestasi
Menjadi seorang Pemandu wisata merupakan suatu prestasi tersendiri
dimana tidak semua orang mempunyai kesempatan untuk melakukan tugas ini.
Seorang Pemandu wisata ketika melaksanakan tugasnya akan mengemban
berbagai fungsi antara lain sebagai wakil dari perusahaan tempat ia bekerja, sebagai
duta bangsa yang menyambut dan melayani wisatawan atau bangsa lain yang dtang
berkunjung di mana Pemandu wisata harus dapat menunjukan ciri khas bangsa
Indonesia yang ramah, santun, berbudi luhur dan sebagainya.
4. Pengalaman
Dengan menjadi seorang Pemandu wisata kesempatan untuk menimba
pengalaman terbuka lebar. Melayani wisatawan dengan latar belakang yang berbeda
beda; asal negaranya, budayanya tingkat sosial ekonomi dan sebagainya, dengan
mengunjungi objek dan daya tarik wisata di berbagai tempat, tentu akan memberikan
pengalaman tersendiri yang tidak dimilki semua orang. Dengan pengalaman yang
luas, tentunya akan mempengaruhi wawasan dan kepribadian seseorang.
5. Membangun relasi
Dengan menjadi pemandu wisata berarti kesempatan untuk berkenalan
dengan orang banyak terbuka lebar. Wisatawan yang dilayani pun berasal dari
104 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

berbagai lapisan; pengusaha, intelektual, birokrat, aktivitis sampai pada masyarakat


biasa. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk membangun relasi yang langsung
atau tidak langsung , sekarang atau nanti akan berguna.

Profesi sebagai Pemandu wisata memang sangat menarik dan menantang, namun
bukan berarti dapat terus digeluti sampai akhir hayat, keterbatasan usia, kondisi kesehatan
atau mungkin krisis yang berkepanjangan yang melanda dunia pariwisata adalah beberapa
hal yang patut dipertimbangkan.

Karena hal ini benar benar terjadi, seorang pemandu wisata dapat mencari solusi
dengan menelusuri kembali klien klien potensial yang pernah ditanganinya, yang memiliki
interest yang sama serta menghargai kemampuan dan percaya sepenuhnya untuk memulai
sesuatu yang baru atau yang mungkin pernah ditawarkannya.

Beberapa mantan pemandu wisata yang telah pensiun berubah profesi menjadi
pengelola taman bunga berskala ekspor, atau mengelola galeri lukisan, pengelola restoran
atau cottage yang bermitra dengan mantan wisatawan yang dulu pernah ditanganinya. Ada
pula mereka yang masih aktif menjadi pemandu wisata mendapat kepercayaan sebagai
perantara dalam bisnis barang barang seni, atau menjadi petugas penghubung antara
mantan kliennya yang seorang pengusaha dengan para mitra usahanya di dalam negeri.
Dalam hal ini profesi pemandu wisata dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk karier
atau usaha lain.

Dengan demikian, tampaklah bahwa membangun hubungan yang baik dan akrab
dengan para wisatawan yang dilayani adalah hal yang sangat penting, bukan hanya akan
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tour dan kesuksesan profesi sebagai pemandu
wisata, melainkan juga membuka peluang yang lebih besar yang berawal dari kedekatan
dan kepercayaan.

B. TANTANGAN PROFESI PRAMUWISATA


Selain memiliki prospek dan banyak kelebihan, profesi pramuwisata juga memiliki
segi yang menantang dan bisa jadi bagi sebagian besar orang cukup memberatkan, yaitu :
1. Bukan Pekerja Rutinitas
Bukan pekerja tetap yang pekerjaannya terjadwal selayaknya jam kerja
kantor. Jam kerja seorang pemandu wisata dapat saja lebih panjang, bahkan
mungkin 24 jam sehari, khususnya bila menangani tur lebih dari satu hari, yaitu
ketika tugas Anda merangkap sebagai Tour Escort. Bila wisatawan memerlukan
anda pukul 3 pagi sekalipun, sebagai pemandu wisata anda harus segera
memberikan tanggapan dan mencari jalan keluarnya bila terjadi suatu masalah.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 105

2. Mobilitas Tinggi
Tantangan lainnya bagi seorang pemandu wisata adalah ciri khas
pekerjaannya yang menuntut mobilitas tinggi. Dengan demikian, diperlukan kemauan
yang keras dan stamina yang prima. Akibat lainnya adalah bahwa seorang pemandu
wisata akan sering berada di luar rumah. Tampaknya, hal ini pula yang
menyebabkan kecenderungan bahwa pemandu wisata yang betul betul menikmati
pekerjaannya cenderung untuk menunda perkawinan. Sementara bagi yang sudah
menikah, ia harus benar benar mampu membagi waktu untuk pekerjaan dan
keluarganya, serta harus siap menghadapi berbagai perkembangan yang terjadi
dalam rumah tangga selama ia bertugas.
3. Banyak Tuntutan
Sebagai ujung tombak perusahaan dalam melayani wisatawan pemandu
wisata akan berhadapan dengan banyak orang dengan berbagai sifat dan perilaku,
ada yang baik dan kooperatif, namun banyak juga yang banyak menuntut dan selalu
ingin diutamakan. Begitu pula dengan tanggung jawab yang berat, karena selama
tour berlangsung , keamanan dan keselamatan seluruh wisatawan ada ditangan
anda.

Namun demikian yang perlu diingat ialah :

Tidak ada pekerjaan yang tidak mengandung resiko. Sementara


permasalahan adalah suatu yang harus dipecahkan dan diselesaikan dengan
menyiapkan antisipasi, strategi dan alternatif pemecahan, yang dapat diperoleh
melalui proses belajar dan berlatih yang baik dan pengalaman yang matang.
106 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

RANGKUMAN
1. Profesi Pramuwisata atau pemandu wisata memiliki prospek yang
cerah dengan berbagai kelebihan yang dimiliki, yaitu :
 Prestise
 Finansial
 Prastasi
 Pengalaman
 Relasi
2. Selain memiliki prospek dan banyak kelebihan, profesi pramuwisata
juga memiliki segi yang menantang dan bisa jadi bagi sebagian
besar orang cukup memberatkan, yaitu :
 Bukan Pekerja Rutinitas
 Mobilitas Tinggi
 Banyak Tuntutan
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 107

TUGAS

1. Menurut pendapat anda, Mengapa menjadi seorang pramuwisata bisa dikatakan


sebagai pekerjaan yang prospeknya sangat bagus?
2. Buatlah sebuah prospek dimasa mendatang dari kelebihan yang ada pada profesi
pramuwisata !
3. Presentasikan prospek anda di depan kelas !

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya Tidak Kegiatan yang dilakukan

1 Menjelaskan prospek dan


kelebihan menjadi seorang
pramuwisata

2 Mempresentasikan prospek
dan kelebihan menjadi
seorang pramuwisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi


Bab ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami
materi poin tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut,
tulislah jenis kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut
untuk mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika
Anda belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.
108 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

UJI KOMPETENSI

Jodohkanlah dengan benar dan tepat!

No SOAL JAWABAN

1 Pekerjaan sebagai pemandu wisata identik dengan


suasana dan lingkungan yang glamour, mulai dari hotel
berbintang, restoran mewah, transportasi berkelas, dan
sebagainya.

2 Pemberian penghargaan finansial yang ditambahkan


pada penghasilan yang diterima oleh pemandu wisata
setelah seluruh aktivitas operasional dan administrasi
tour diselesaikan.

3 Tantangan lainnya bagi seorang pemandu wisata adalah


ciri khas pekerjaannya yang menuntut ............................

4 Dengan menjadi pemandu wisata berarti kesempatan


untuk berkenalan dengan orang banyak terbuka lebar .
Wisatawan yang dilayani pun berasal dari berbagai
lapisan; pengusaha, intelektual, birokrat, aktivitis sampai
pada masyarakat biasa.

5 Upah pemandu wisata yang diberikan perusahaan atau


Biro Perjalanan Wisata yang dihitung berdasarkan
beberapa pertimbangan, antara lain upah per jam, per
hari, dan per paket.

6 Menjadi seorang Pemandu wisata merupakan suatu


....................... tersendiri dimana tidak semua orang
mempunyai kesempatan untuk melakukan tugas ini.

7 To Insure Promptness dimana suatu pemberian yang


dimaksudkan untuk menjamin dan memotivasi agar
pelayanan dapat dilakukan dengan lebih baik.

8 Pembebasan biaya atas fasilitas atau jasa yang


disediakan kepada orang atau pihak tertentu oleh pemilik
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 109

atau penyedia fasilitas atau jasa tersebut.

9 Sebutan lain dari pemandu wisata

10 Menjadi seorang Pemandu wisata merupakan suatu


……….. tersendiri dimana tidak semua orang
mempunyai kesempatan untuk melakukan tugas ini.

PILIHAN JAWABAN

A. MOBILITAS TINGGI F. GUIDE FEE


B. BONUS G. PRESTISE
C. RELASI H. COMPLEMENTARY
D. TIP I. PRESTASI
E. GAJI J. PRESTASI
110 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 111

Pada kegiatan belajar ini, Anda akan mempelajari mengenai Elemen Paket Perjalanan
Wisata. Perhatikan gambar berikut ini !

Sumber : www.indonesia-tourism.com
Gambar 2.10 Peta Kota Nangroe Aceh Darussalam
112 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Kegiatan Individu

Setelah anda mengamati peta di atas, Paket perjalanan wisata seperti apa yang
akan anda berikan kepada wisatawan? sebutkan sarana dan prasarana apa saja
yang harus tersedia disekitar objek wisata tersebut !

Perjalanan atau tour ini bisa dilakukan sendiri atau sekelompok wisatawan tanpa ada
yang mengatur jam keberangkatan berwisata, bebas memilih kendaraan wisata maupun
hotel. Namun wisata seperti ini akan menemukan kesulitan ketika mereka berada di sebuah
kawasan wisata yang baru karena keterbatasan penegetahuan tentang kawasan tersebut.

Dilain pihak, ada juga sekelompok wisatawan yang mengikuti kegiatan perjalanan
wisata yang sudah diatur seluruh komponen yang terlibat diperjalanan wisata ini seperti
komponen transportasi, akomodasi, restoran, daya tarik/objek wisata, kegiatan pemanduan
wisata dan souvenir. Semua gabungan enam komponen tersebut bisa disebut sebagai
sebuah paket tour, yaitu :

Sementara itu ketika berbicara pemilihan perjalanan wisata yang membeli paket tour,
ada faktor-faktor yang dapat dijadikan alasan mengapa orang-orang membeli suatu produk
paket tour, yaitu :

 Merasa Bebas
Ketika melakukan suatu perjalanan, maka secara otomatis kita akan jauh dai
lingkungan rumah dan pekerjaanyang memebuat kita tertekan. Ketika melalkukan suatu
tour, maka kita akan terbebas dari pikiran-pikiran yang mengganggu kita, walaupun
hanya sesaat kita dapat mersa bebas.
 Menghemat waktu dan biaya
Dengan membeli suatu produk tour, maka secara otomatis kita tidak perlu susah-
susah untuk merancang perjalanan, melakukan reservasi, dan mengurus hal-hal lainnya
seorang diri. Biaya yang perlu dikeluarkan pun akan menjadi lebih murah karena produk
tour yang dikelola oleh PT. Pelni, yang menghubungkan antar pulau besar di Indonesia
dari barat sampai ke timur.
Namun demikian, penggunaan PT. Pelni sebagai sarana transportasi wisata
masih sangat minim, sedangakan penggunaan saran penyebrangan Ferry antar pulau,
seperti di Pelabuhan Ketapang (di Pulau Jawa) ke Pelabuhan Gilimanuk (di pulau Bali)
atau sebaliknya sangat tinggi penggunaanya bagi wisatawan yang melakukan
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 113

perjalanan dengan melakukan perjalanan dengan menggunakan sarana transportasi


darat menuju Pulau Bali (Jawa Bali Overland Tour).

A. ELEMEN TRANSPORTASI
 Transportasi Udara (airlines)
Pertimbangan menggunakan transportasi udara adalah pada ingin mencapai
sebuah daerah tujuan wisata yang mempunyai jarak sangat jauh, dan jika
menggunakan transportasi darat akan memakan waktu yang sangat lama. Oleh
karena itu transportasi udara terutama yang menggunakan teknologi pesawat jet
akan memberikan solusi waktu tempuh yang singkat untuk jarak yang jauh. Waktu
tempuh yang singkat akan memberikan kenyamanan perjalanan bagi wisatawan.
Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago country) yang
terbentang sekitar 5000 km dari barat ke timur dan sekitar 1000 km dari utara ke
selatan. Dengan demikian trasportasi udara untuk keperlua wisata di indonesia
mutlak di perlukan untuk mencapai berbagai daerah tujuan wisata yang berada di
bagian barat dan timur indonesia.

Sumber : www.planespotters.net
Gambar 2.11 Transportasi Udara Garuda Indonesia Airline

Airlines merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam perjalanan
wisata, dan juga menyangkut bebrapa terminologoi khusus mengenai airlines. Nilai
penting itu bisa di lihat sebagai berikut:
 Pemandu wisata bergantung kepada prosedur airlines pada setiap sektor dari
pada pesawat atau airport itu sendiri. Keberangkatan dan kedatangan di
airport sering membuat sibuk pemandu wisata harus dan staf dalam
114 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

menangani kedatangan dan keberangkatan seperti boarding, penghitung


bagasi dan pemeriksaan pasport yang memakan waktu satu atau dua hari.
 Sistem penerbangan yang kadang-kadang terlalu penuh dengan bebannya
membuat pserta tour, pemandu wisata dan staf airlines bekerja dengan
tekanan yang tinggi dan mudah emosi. Strategi perencanaan dan efisiensi
yang baik dapat mengurangi tekanan selama tour yang berkaitan dengan
aktifitas airlines.

Beberapa terminologi yang sering di gunakan di airlines adalah sebagai berikut :

1. Terminal : Bangunan dimana pengguna jasa penerbangan melaporkan untuk


penerbangan mereka dan sebagai tempat kedatangan penumpang.

Sumber : www.panoramio.com
Gambar 2.12 Terminal Bandara

2. Check-in counter : Bagian dari bangunan terminal yang terletak di dalam


bangunan di mana penumpang baik sendiri dan cara berkelompok untuk
berangkat dengan check bagasi, rekonfirmasi seating, tiket yang sudah
konfirmasi dan sampai mendapatkan boarding pass berikut pembayaran
airport tax.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 115

Sumber : www.plasma-outdoor.com
Gambar 2.13 Check-in Counter

3. Boarding pass
Sebuah kartu yang menandakan bahwa penumpang tersebut sudah
lengkap melakukan prosedur check-in dan mempunyai nomor tempat
duduknya. Pada boarding pass terdapat informasi boarding time dan gate
menuju boarding lounge.

Sumber : www.thanksforthemiles.files.wordpress.com
Gambar 2.14 Boarding Pass

4. Security gate : area yang khusus untuk memeriksa tas dan barang bawaan
dengan mesin X-Ray dan penumpang harus melewati metal detector untuk
memeriksa apakah penumpang membawa senjata di badannya.
116 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.townnews.com
Gambar 2.15 Security Gate

5. Waiting lounge
Tempat menunggu penumpang yang sudah melakukan check-in
sambil menunggu boarding time. Pada bebrapa airport disediakan juga
boarding lounge executive bagi para penumpang yang mempunyai kartu
anggota khusus airlines tertentu (frequent flyer).

Sumber : www.wikimedia.org
Gambar 2.16 Waiting Lounge
6. Flight Crew : pilot, co-pilot, teknisi penerbangan dan flight attendant.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 117

Sumber : www.jepretgrafer.com
Gambar 2.17 Flight Crew

7. Flight attendant/cabin crew/sterwardess : Orang yang bertanggung jawab


dalam mengurusi pada saat penumpang sudah menaiki pesawat.

Sumber : www.stjobs.sg
Gambar 2.18 Flight Attendant

 Transportasi Laut
Penggunaan sarana transportasi laut untuk khusus keperluan wisata bisa di
sebut dengan cruise ship/cruiseline. Cruise ship merupakan sebuah hotel terapung
yang bisa menampung ribuan orang, seperti Hollan America Lines (terkenal dengan
sebutan kapal hitam) dan Royal Caribbean (kapal putih) yang akan berkeliling dunia
pada rute benua tertentu. Di indonesia, penggunaan cruiseship pernah di jalankan
Awani Dream) namun tidak ada kelanjutan.
118 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Pengelolaan cruise ship di indonesia yang masih beroperasi bisa dilihat di


bali walaupun hanya pada rute pendek saja (one day cruise) atau pada Sunset
Cruise yang terpusat di pelabuhan benoa dan dikelola beberapa cruise operator
seperti bali hai, Quick Silver dan Mabua.

Sumber : www.tourspackages.net
Gambar 2.19 Bali Hai Cruises

 Transportasi Darat
Transportasi yang sering digunakan dalam perjalanan wisata adalah
transportasi darat. Jenis yang digunakan disesuaikan dengan jumlah wisatawan
yang ada. Penggunaan transportasi darat dapat berupa bus, minivan (travello, L300),
kereta api, dan lainnya. Di Jakarta terdapat angkutan umum Transjakarta yang
beroperasi di dalam kota dan melewati beberapa tempat wisata yang dapat
dikunjungi oleh para wisatawan. Selain Transjakarta terdapat pula Jakarta City Tour
yang berhenti di halte tertentu saja. Jakarta City Tour juga dapat digunakan oleh
para wisatawan untuk sekedar berkeliling kota Jakarta.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 119

Sumber : www. cdn4.vtourist.com Sumber : www. cdn4.vtourist.com


Gambar 2.20 Jakarta City Tour Gambar 2.21 TransJakarta

Tahukah Anda ?
Bentor adalah kendaraan khas masyarakat Gorontalo. Ide kendaraan ini

adalah becak yang di beri sepeda motor di bagian belakangnya. Motor yang

digunakan adalah motor jenis bebek. Bentor sudah beroperasi secara ilegal di

Makasar, Kotamobago, Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Luwuk di Sulawesi

Tengah. Bentor disenangi oleh masyarakat karena dapat sampai di tujuan dalam

waktu yang singkat serta dapat dimuati oleh 2 orang tetapi sering juga terjadi diisi

3 orang bahkan sampai 5 orang dengan dua penumpang membonceng di belakang

pengemudi.

Sumber : www.bravebikes.files.wordpress.com
120 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Wawasan Individu

Carilah salah satu alat transportasi darat, laut atau udara yang menurut anda unik,
mewah atau sederhana yang berada didalam negeri ataupun diluar negeri !
kemudian kenalkan alat transportasi yang sudah anda pilih didepan guru dan
teman-teman kelas anda seperti layaknya pemandu wisata.

B. Elemen Akomodasi
Definisi akomodasi adalah suatu ruangan atau tempat yang dapat dipergunakan
untuk beristirahat bagi manusia, baik yang sudah terisi perlengkapan (furnished)
maupun yang belum ada perlengkapannya, untuk sementara atau untuk selama hidup
manusia. Yang termasuk akomodasi adalah hotel, losmen, tempat kos, rumah tinggal,
asrama dan lain-lain.
Hotel merupakan salah satu akomodasi, tetapi akomodasi belum tentu berupa
hotel. Pada sub-bab ini akan lebih membahas hotel sebagai entuk akomodasi, namun
perlu di ketahui pula jenis-jenis akomodasi yang ada sebagai pengetahuan dan bahan
pembanding.
Akomodasi perhotelan tidak dapat di pisahkan dengan pariwisata, tanpa kegiatan
kepariwisataan dapat di katakan akomodasi perhotelan akan lumpuh. Sebaliknya
pariwisata tanpa hotel merupakan suatu hal yang tak mungkin, apalagi kalau kita
berbicara pariwisata sebagai suatu industri.
Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan (main tourism superstructures). Ini
berarti hidup dan kehidupannya banyak bergantung pada banyak atau sedikitnya
wisatawan yang datang. Tujuan wisatawan datang berkunjung pada suatu tempat
bukanlah untuk tidur di hotel semata-mata tetapi menginapnya wisatawan di hotel dan
akomodasi lainnya selalu dikaitkan dengan keperluan lain dengan motivasi yang
bermacam-macam. Dengan kata lain, sektor perhotelan bukan suatu hal yang mutlak
harus ada. Tanpa hotel orang-orang juga dapat menikmati banyak objek dan aktraksi
wisata yang ada.
1. Jenis Akomodasi
 Hotel : sebuah banguna yang di kelola secara komersial yang memberikan
fasilitas untuk umum dengan fasilitas pelayanan makanan dan minuman, laundry,
concierge dan jasa lainnya. Hotel di indonesia di klasifikasikan oleh Dirjen
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 121

Pariwisata dengan SK : Kep-22/U/VI/78 dengan bentuk tingkatan Melati (1,2 & 3),
Bintang (1, 2, 3, 4 & 5 Bronze, 5 Palm & Diamond).

Sumber : www.detik.com
Gambar 2.22 Hotel

 Losmen/penginapan : salah satu jenis akomodasi yang dikelola secara


perorangan, biasanya jumlah kamar kurang dari 100 pelayanannya hanya berupa
penginapan (kadang kala dengan small dining room). Di Indonesia sangat
banyak terdapat losmen/peginapan. Tingkatanya diklasifikasikan dengan melati.

Sumber : www.asiarooms.com
Gambar 2.23 Losmen

 Inn/lodge : semacam losmen yang memiliki fasilitas lebih modern dan hampir
sama dengan hotel tetapi harga yang ditawarkan lebih murah dari hotel, Inn pada
dasarnya sama dengan losmen/penginapan tetapi lebih banyak terdapat di
Amerika dan kanada, dan biasanya terletak di pinggir kota.
122 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.tripadvisor.com
Gambar 2.24 Inn

 Hostel : Fasilitas penginapan murah, lebih murah dari losmen dan pelayanannya
terbatas. Kamarnya berupa bangsal yang luas berisi beberapa buah tempat tidur
tanpa penyekat. Kamar mandi dipakai secara bersama-sama, dan biasanya ada
beberapa kamar mandi untuk satu bangsal (misal : youth hostel) .

Sumber : www.hwstatic.com
Gambar 2.25 Hostel

 Dormitory/Asrama/Mess/Wisma : suatu penginapan yang biasanya dikelola oleh


sebuah yayasan/perusahaan dan dipergunakan hanya untuk keperluan kalangan
sendiri.
 Guest House : rumah yang disewakan oleh pemiliknya, dan dilengkapi beberapa
fasilitas tambahan yang hampir sama dengan fasilitas suatu hotel.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 123

Sumber : www.andersonsdundee.co.uk
Gambar 2.26 Guest House

 Rumah tinggal/Kos : salah satu bentuk akomopdasi yang paling umum saat ini,
biasanya sudah terisi perabotan lengkap untuk kenyamanan penghuninya.
 Villa/Rumah Peristirahatan : salah satu bentuk akomodasi yang terapung atau
berada di lokasi wisata alam atau tempat yang berpemandangan indah.

Sumber : www.google.com
Gambar 2.27 Villa

 Apartement/Condominium/Residential : salah satu bentuk akomodasi modern


dimana kebutuhan akan tempat tinggal yang pokok tidak diimbangi lahan yang
memadahi hingga dibangunlah akomodasi bertingkat yang berupa
kamar/ruangan (lebih besar dari kamar hotel).
124 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Marina/Boatel/Nautel; salah satu bentuk akomodasi yang terapung atau berada


diperairan.

Sumber : www.caledoniaisland-travel.com
Gambar 2.28 Marina/Boatel

 Camping Site/Ground; Suatu lokasi alam terbuka yang digunakan sebagai


tempat bermalam dengan konsep berkemah dengan segala kelengkapan
pendukungnya.

2. JENIS HOTEL
Setelah kita mengetahui berjenis-jenis akomodasi, kita hanya akan
berkonsentrasi pada salah satu jenis akomodasi yaitu hotel. Selanjutnya bila
membicarakan akomodasi yang dimaksud adalah akomodasi jenis hotel. Berikut ini
beberapa jenis hotel yang perlu diketahui :
 Airport/Transit Hotel : hotel yang berada dekat bandara/airport atau stasiun
kereta, terminal bus antar kota/negara sebagai tempat sementara penumpang
yang menunggu angkutan berikutnya.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 125

Sumber : www.frequentlyflying.boardingarea.com
Gambar 2.29 Transit Hotel

 Motel : Motor hotel, hotel yang menyediakan carport atau garasi, pompa bensin
dan bengkel untuk tamunya sebagai kelengkapan. Biasanya terletak di pinggir
jalan besar atau highway.

Sumber : www. freehdw.com


Gambar 2.30 Motel

 Casino Hotel : hotel yang mempunyai fasilitas kasino/tempat perjudian dan


mempunyai paket khusus untuk tamu-tamunya.
 Confrence Center Hotel : hotel yang khusus untuk konferensi dan rapat, dapat
menampung peserta pertemuan dalam jumlah besar , ada yang berada di
daerah resort dan ada yang di daerah bisnis.
126 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Cottage : Beberapa rumah yang terpisahdari bangunan induk dan dikelola


seperti pengelolaan hotel.

Sumber : www.wildwoodcottageresort.ca
Gambar 2.31 Cottage

 Marine Hotel : Kapal laut yang dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai
fasilitas yang sama dengan hotel di darat.
 Health Spa Hotel : hotel yang mempunyai fasilitas khusus, biasanya untuk
kebugaran dan penyembuhan bagi tamu-tamunya.

Menurut sifat dan tujuannya dari didirikan suatu hotel, hotel dapat diklarifikasikan
menjadi beberapa kategori, yaitu :
 Business : hotel yang dibangun untuk menunjang kepentingan bisnis, biasanya
terletak ditengah kota (downton), accessable dari manapun, dekat dengan
Business Central Distrct dan mempunyai komponen penunjang bisnis yang
kuat seperti Bank/ATM, penyewaan peralatan bisnis, dan lain-lain.
 Resort : hotel yang dibangun untuk tujuan dan keperluanrekreasi, fasilitas
rekreasi dan olah raga, biasanya terletak di daerah rekreasi atau daerah wisata
seperti pantai, pegunungan atau daerah atraksi wisata.
 Bisnis dan Resort : menggabungkan keduanya, biasanya dari suatu resort yang
melengakapi fasilitasnya dengan fasilitas bisnis.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 127

Hotel Plan Usage


Hotel Plan Usage adalah sistem penjualan kamar dimana harga yang di tawarkan
dapat berupa kamar saja atau berikut makan (meals). Beberapa hotel plan usage
yang sering dipergunakan adalah :
1. European plan : harga yang di tawarkan hanya berupa kamar/penginapan
dan tidak berikut makan. Paling banyak dipergunakan.
2. American Plan : harga yang di tawarkan berupa kamar berikut makan
(meals), di bagi menjadi 2 macam, yaitu:
 Full American Plan, 3 kali makan/meals, makan pagi/makan siang/makan
malam.
 Modified American Plan, hanya 2 kali makan yang merupakan kombinasi
makan padi dan makan siang atau makan pagi dan makan malam.
3. Continental Plan, harga yang di tawarkan berupa kamar berikut sarana pagi
kontinental (continental breakfast). Yang di maksud dengan continental
breakfast adalah makan pagi yang berupa: Jus/fresh fruit, pastry product, teh
atau kopi.
4. Bermuda flan, harga yang di tawarkan kamar berikut sarapan pagi ala
Amerika (American breakfast). American Breakfast berupa: Fresh juice/fresh
fruit, cerea, Egg dishes (telur dimasak sesuai selera, fried, boiled, scrambled,
omelette, atau poached).

Status kamar
Di bawah ini adalah tabel terminology status kamar . dalam pemesanan dan
penggunaan kamar terdapat penamaan yang lazim di pakai dalam industry jasa
perhotelan. Penamaan status kamar ini sebaiknya diketahui juga oleh seorang
pemuda wisata yang memang terlibat langsung dalam penggunaan kamar.

Tabel 2.1 Istilah Status Kamar

Sumber: Mata Kuliah Pengantar Industry Hospitality dan Pariwisata

No Status Keterangan

1 Vacant inspection or Kamar bersih yang sudah di periksa Floor Supervisot dan
vacant and Ready siap untuk di jual

2 Varant Clean Kamar bersih tapi belum di periksa Floor Supervisor

3 Occupied Kamar yang telah terisi oleh tamu dan tamu sudah
128 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

terdaftar untuk menempati kamar tersebut.

4 Occupied Dirty Kamar yang telah terisi oleh tamu tetapi belum di
bersihkan oleh Room Attendant.

5 Occupied Clean Kamar yang telah terisi oleh tamu dan sudah di bersihkan
oleh Room Attendant

6 Due Out Kamar di harapkan kosong pada hari berikutnya sesuai


dengan waktu check out.

7 Check out Tamu sudah membayar semua tagihan (invoice),


mengembalikan kunci ke Front Office dan keluar dari hotel

8 DNCO (did not check Tamu telah menyelesaikan semua tagihan, hanya waktu
out) keluar dari hotel tidak memberitahu petugas Front Out

9 Late Check Out Tamu meminta perpanjangan waktu check out melebihi
waktu yang telah di tetapkan hotel. Ada beberapa hotel
yang memberlakukan biaya tambahan, apabila melebihi 2
jam akan di kenakan 50% biaya dari harga kamar

10 Vacant Dirty or on Tamu sudah check out tetapi kondisi kamar masih kotor
Change dan belum siap untuk di jual

11 Stay Over Tamu tidak jadi check out dan memperpanjang masa
tinggal paling tidak untuk satu malam lagi.

12 Do Not Disturb Tamu meminta untuk tidak diganggu selama di dalam


kamar, biasanya di depan pintu di pasang DND sign

13 Sleep Out Tamu terdaftar resmi sebagai penghuni sebuah kamar,


tetapi tidak tidur di kamar tersebut, tapi memberitahu pihak
hotel.

14 Skipper Tamu meninggalkan hotel tanpa menyelesaikan


pembayaran

15 Sleeper Tamu sudah menyelesaikan semua pembayran tapi tidak


tidur di hotel tanpa memberi tahu, tetapi masih
meninggalkan sebagian/seluruh barangnya.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 129

16 Complimentary Kamar yang terisi dan tamu tidak membayar harga kamar
selama dia tinggal

17 Out of Service Kamar tidak dapat di gunakan oleh tamu karena akan
dilakukan general cleaning selama 1-2 hari.

18 Out of Order Kamar tidak dapat di gunakan oleh tamu karena akan
dilakukan renovasi atau ada kerusakan teknis untuk waktu
yang lama.

Menurut pengelolaannya, hotel sebagai salah satu bentuk akomodasi, di bagi


menjadi :

 Local hotel, dikelola secara local, biasanya berupa perusahaan keluarga


serta manajemen keluarga dan tidak mempunyai property di kota lain.
 Local Chain Hotel, akomodasi yang dikelola oleh suatu perusahaan
nasional dan memiliki bebrapa buah property yang tersebar di beberapa
kota di suatu Negara. Missal; Santika hotel, Horison Hotel, Aaerowisata
hotel.
 International Chain hotel, dikelola oleh perusahaan manajemen
internasional sebagai pemegang lisensi untuk satu nama, memiliki bebrapa
properti yang tersebar di beberapa Negara, kadangkala lebih dari satu
property di suatu Negara, dan belum tentu sebagai pemilik seluruh property
tersebut. Propertinya boleh dimiliki perusahaan local, tetapi manajemennya
di kelola oleh pemegang lisensi tersebut

Beberapa Terminologi Hotel


Di bawah ini beberapa istilah dan termonologi yang sering dipakai oleh orang
di sector akomodasi/hoter. Akan lebih menguntungkan bila anda dapat mengetahui
makna atau arti istilah-istilah tersebut karena dapat berguna di kemudian hari.
Diantara termonologi itu adalah:
 Confidential Rate, harga kamar khusus yang diberikan pihak hotel kepada suatu
perusahaan atau travel agent di mana pengguna fasilitas hotel tidak mengetahui
harga tersebut dan pebayarannya di tagihkan ke perusahaan /travel agent
bersangkutan.
130 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Published RATE/Rack Rate/Normal rate, harga kamar yang dipublikasikan


kepada umum, merupakan harga resmi dan tidak ada potongan (discount) sama
sekali.
 Discounted rate, harga kamar yang telah mendapat potongan /discount dari
harga normal (rack rate)
 Contract Rate, harga kontrak, kerjasama antara hotel dengan perusahaan /travel
agent.
 Corporate account, kerjasama antara pihak hotel dengan perusahaan yng dinilai
mempunyai prospek menguntungkan bagi kedua belah pihak, dan perusahaan
tersebuttelah disetujui fasilitas kreditnya.
 Travel Agent Account, kerjasama antara pihak hotel dengan perusahaan yang
dinilai punya prospek menguntungkan bagi kedua belah pihak, dan travel agent
tersebuttelah disetujui fasilitas kreditnya..
 Credit Facilities, fasilitas kredit dimana suatu perusahaan/travel agent mendapat
fasilitas untk membayar tagihan bagi tamu-tamu yang menginap di hotel tersebut
dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
 Cash Basis, dimana tamu/perusahaan/travel agent diharuskan membayar tunai
untuk setiap transaksi yang dilakukan di dalam hotel.
 Commisianable, dari harga kamar yang ada masih terdapat komisi untuk
perantara penjual kamar tersebut.
 FIT (Free Individuall traveller), tamu yang datang sendiri atau tidak dengan
rombongan, baik dari perusahaan/travel agent maupun pribadi.
 GIT (Group Incentive Tour), tamu yang datang dalam jumlah banyak atau
rombongan, baik dari perusahaan/travel agent maupun pribadi.
 Hotel facilities, fasilitas yang dimiliki hotel dan dapat dipergunakan tamu secara
cuma-cuma maupun bayar (swimming pool, fitness center, restaurant, dan lain-
lain).
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 131

Sumber : www.bisnishotel.com
Gambar 2.32 Fasilitas Hotel

 Room Facilities, fasilitas yang dapat dipakai tamu secara cuma-cuma yang
terdapat di dalam kamar (tempat tidur, TV, kamar mandi, hair dryer, dan lain-lain.

Sumber : www.sptsmg.files.wordpress.com
Gambar 2.33 Fasilitas Kamar
132 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Room aminities, barang-barang kelengkapan yang dapat dipergunakan oleh


tamu secara cuma-cuma atau bayar (shampoo, sabun, kertas surat dan lain-lain)
 Minibar, minuman beralkohol, snack, juice, dan soft drink yang diletakan di
dalam kamar untuk dinikmati tamu, pembayaran ilakukan pada saat check out.
 Fruit platter, sepiring buah-buahan segar dimana sebagian/seluruhnya telah di
kupas dan di kirim ke kamar secara cuma-cuma.
 Welcome drink, minuman selamat datang yang di berikan Cuma-Cuma oleh
pihak hotel.
 Meals Coupon, kupon makan (untuk group) yang harus diserahkan kepada
petugas restotan pada saat mau makan (makan pagi/siang/malam atau
kombinasi).
 Fruit basket ranjang berisi buah-buahan segar (belum di kupas) yang di kirim ke
kamar secara cuma-cuma

Sumber : www.angkorpearl.com
Gambar 2.34 Fruit Basket

 Day Use, tamu yang menginap/menggunakan tidak satu hari penuh (pukul
06.00-12.00, 03.00-09.00 atau 15.00-21.00)
 Fully Booked/Full House, hotel dalam keadaan penuh atau semua kamar sudah
dipesan (reserved)
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 133

 Walk in, tamu yang melakukan registrasi (check in) tanpa melakukan reserved
terlebih dahulu.
 Go Show, tamu yang dating tanpa melakukan kontak ke hotel terlebih dahulu
untuk menanyakan kamar, bersifat untung-untungan.
 No Show, tamu FIT/GIT yang memiliki reservasi tetapi tidak dating sampai jam
24.00 dan reservasinya akan di batalkan tamu akan di kenakan cancellation fee.
 Waiting list, istilah untuk FIT/GIT yang melakukan reservase pada saat hotel
sedang penuh dan harus masuk dalam daftar tunggu kalau ada tamu lain yang
membatalkan reservasi atau no show
 Check in, tamu yang melakukan registrasi atau pendaftaran sebagai pernyataan
dan menginap dan bertanggung jawab terhadap biaya yang timbul selama
menginap di hotel
 Early chack in, tamu yang melakukan check in lebih cepat dari waktu yang telah
di tentukan pada saat melakukan reservasi. Biasanya waktu check in jam 13.00.
 Late Check in, tamu yang mempunyai reservasi dan melakukan check in lewat
tengah malam.
 Check out, tamu yang menyelesaikan administrasi dan biaya selama dia
menginap serta meninggalkan hotel.
 Late check out, tamu yang melakukan chack out lebih lambat dari waktu yang
telah di tentukan hotel (biasanya check out time jam 12.00). late check out bisa
di minta oleh tamu bersangkuta atas persetujuan Front Office dengan atau tanpa
biaya tambahan.
 Safety Deposit Box, kotak penyimpan barang berharga yang di gunakan oleh
tamu. Dibeberapa hotel terletak di dalam kamar (Cuma-Cuma atau bayar).
Biasanya ada safety deposit box di front office, dimana tamu harus mengisi
formulir terlebih dahulu, baru keruang khusus safety deposit box dan yang
seperti ini kamu tidak bayar.
 Luggage down, proses menurunkan barang/bagasi tamu dari kamar ke lobby
area/bell counter , dilakukan oleh bellboy.
 Wake up call, permintaan untuk di bangunkan petugas hotel sesuai yang di
inginkan oleh tamu.
 Vacant room, kamar yang kosong dan dapat di jual.
 Occupied Room, kamar yang telah terisi tamu, atau ada tamu yang terdaftar di
kamar tersebut
 Room Boy/maid atau Chamber Maid petugas hotel dari housekeeping
department yang bertugas membersihkan kamar.
134 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Sharing Room, tamu tinggal satu kamar berdua dan tagihannya bisa di bagi dua
atau di bayar salah satu dari dua tamu tersebut.
 Guest Rooming list, daftar nama dan nomor kamar tamu, yang sangat berguna
bagi tour leader dan petugas hotel dalam melaksanakan tugasnya.
 Guest Relation Officer (GRO), petugas hotel dari front office department yang
bertugas memberikan informasi secara detail kepada tamu mengenai fasilitas
hotel, juga bertugas menyambut t amu-tamu VIP.
 Rooming The Guest, proses mengantarkan tamu ke kamar yang biasanya
dilakukan GRO, bellboy atau receptionist.
 Single bed, satu tempat tidur untuk satu orang
 Double bed, satu tempat tidur untuk dua orang.
 Twin bed, dua tempat tidur (ukuran single bed) untuk dua orang.
 Quen size bed, tempat tidur berukuran 200 cm x 200 cm.
 King size bed, tempat tidut berukuran 200 cm x 240 cm.

C. Elemen Tempat Makan (Dining)


Restoran adalah dimana tempat kita dapat membeli makanan dan ada tempat
yang di sediakan untuk menyantap makanann yang dibeli. Ada berbagai macam dan
jenis restoran yang lazim di kenal dalam industry jasa ini, di antaranya adalah :
1. Formal Dining Room adalah restoran dengan pelayanan yang eksekutif, biasanya
harga yang di tawarkan tinggi serta suasana dan peralatan yang dipakai mewah.
Macam-macam formal dining restoran :
 Rottiserie, restoran ekskutif dan mewah dimana tempat masak dilihat oleh
tamu.
 Grill Restaurant, restoran yang khusus menjual steak atau grilled food.
 Super Club/ Night Club, disamping menjual makanan dan minuman juga
mengadakan pertunjukan / show.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 135

Sumber : www.ile-saint-louis.com
Gambar 2.35 Rottiserie

Sumber : www.asiahotel.co.th
Gambar 2.35 Grill Restaurant
136 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.theculturalexpose.co.uk
Gambar 2.37 Super Club / Night Club

2. Fine Restaurant, restoran dengan setting ekskutif dan mewah.

Sumber : www.purentonline.com
Gambar 2.38 Fine Restaurant
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 137

3. Informal Dining room, adalah restoran dimana suasana dan pelayanannya tidak
ekskutif, tamu tidak harus bersikap resmi dalam mengunjungi restaurant seperti ini.
Harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau. Macam-macam informal dinning room:
 Coffee Shop, restaurant 24 jam yang termasuk dalam bagian suatu hotel.
 Room Service, pelayanan makanan dan minuman disuatu hotel yang diantar ke
kamar tamu.
 Bistro, restoran ala perancis, kadang ada yang yang termasuk formal dinning,
tetapi biasanya suasananya informal.
 Tavern, retoran kecil ala jerman yang menyajikan minuman utama bir dan
anggur.
 Venditerian/Otomat Restaurant, mesin yang menyajikan makanan siap santap,
dimana pembeli hanya memasukkan koin untuk membeli makanan yang
diinginkan.
 Café, restoran kecil untuk umum, sangat informal.
 Caffe House/Tea house, restoran yang hanya menyajikan snacj dengan
minuman utamanya kopi dan/atau the dari berbagai daerah atau negara.
 Fast Food, restoran yang menyajikan makanan cepat saji. Canteen, tempat
yang menjual makanan, minuman yang merupakan bagian dari suatu institusi
dan melayani pegawai yang bekerja pada institusi tersebut.
 Cafetaria, tempat makan informal dimana konsumen mengambil makanan
sendiri dan kasir menghitung makanan yang diambil, biasanya melayani umum.
 Rathskeller, retoran ala jerman, biasanya terletak dibawah tangga subway.

Sumber : www.townnews.com
Gambar 2.39 Ruthskeller
138 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Delicatessen, tempat yang khusus menjual makanan dari bahan daging yang
diawetkan (ham, sausage, bacon dan lain-lain).

Sumber : www.ediblequeens.com
Gambar 2.40 Delicatessen

 Lunch Wagon, tempat menjual makanan 7 minuman yang dapat berpindah-


pindah tempat sesuai kebutuhan (bisa dengan kendaraan bermotor/gerobak)
 Drive in / Drive Thru / Take Away, menjual makanan dan minuman untuk
langsung dibawa pulang, tidak disantap ditempat.
 Family Restaurant, merupakan konsep baru dalam bisnis restoran. Pada
dasarnya sama dengan Café.
 Pub/Bar, tempat yang khusus menjual minuman dan snack saja.
4. Specialities Restaurant, adalah restoran khusus menjual makanan dari suatu daerah
atau negara, bisa merupakan bagian dari usaha akomodasi maupun restoran yang
berdiri sendiri, misal :
 Rumah makan padang
 Rumah makan sunda
 Lapo Tuak
 Warung Tegal
 Japanese Restaurant
 Korean Restaurant
 Chinese Restaurant

Pengenalan Brakfast, Lunch & Dinner


Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 139

Breakfast atau makan pagi, biasanya merupakan makanan yang padat gizi untuk
memulai aktifitas hari tersebut, Breakfeast berasal dari kata Break; menghentikan,
mengakhiri, Fast; puasa, menahan lapar & haus. Ciri khas Breakfast adalah porsi
makanan tidak terlalu berat dan dalam jumlah yang tidak banyak, tatapi memiliki
kandungan gizi yang cukup, yaitu karbohidrat (nasi, kentang, roeti), protein (telur, susu &
daging), vitamin/serat, buah segar dan jus. Macam dan jenis breakfast adalah sebagi
berikut :

 Continental Breakfast, sarapan pagi ringan yang terdiri dari buah segar, roti manis,
roti tawar, danish pastry, toast yang disajikan dengan pelengkapnya / preserved
seperti mentega & selai, minuman pagi (susu/teh/kopi dengan gula dan creamer, hot
chocolate).

Sumber : www.centives.com
Gambar 2.41 Continental Breakfast
140 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 American Breakfast, sarapan pagi dengan menu yang lebih lengakap terdiri dari
buah segar, jus, cereal, cornflake. Oatmeal, muesli, coco crispy, egg dishes
(poached, sunny side up, scramble, omelette, boil), meat dishes (ham, bacon,
sausage), roti tawar, croisant, toast dengan pelengkapnya, pancake dengan madu
atau maple syrup, minuman pagi (frsh milk, teh/kopi dengan gula dan creamer, hot
chocolate).

Sumber : www.wordpress.com
Gambar 2.42 American Breakfast
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 141

 Indonesian Breakfast, makan pagi ala indonesia seperti nasi goreng, nasi uduk,
bubur ayam, mie goreng/rebus, dengan minuman pagi (freshmilk, the kopi dengan
gula & creamer, hot chocolate).

Sumber : www.blogspot.com
Gambar 2.43 Indonesian Breakfast

Lunch atau makan siang, makanan yang yang kita makan pada jam istirahat
kerja setelah melakukan aktifitas dari pagi sampai siang hari dengan maksud untuk
memulihkan kembali tenaga yang telah dikeluarkan selama beraktifitas. Tahapan lunch
terdidi dari 3 (tiga) macam yaitu :
 Appetizer atau hidangan pembuka, dapat berupa sup atau salad, berfungsi
membangkitkan selera makan.
 Main course/entre/hidangan utama berisi daging (ayam, sapi, ikan, kambing dan
sebagainya), karbohidrat (jagung, nasi, kentang) & sayuran.
 Dessert, hidangan penutup, dapat berupa frest fruit, sweet pastry, ice cream dan
lain-lain. Sebagi minuman penutup bisa the atau kopi.
142 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.blogspot.com
Gambar 2.44 Appetizer

Sumber : www.lauristonhouse.com
Gambar 2.45 Main Course
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 143

Sumber : www.applebees.com
Gambar 2.46 Dessert

Dinner atau makan malam, adalah makanan yang kita makan setelah melakukan
aktifitas seharian, untuk melepas lelah dan memulihkan tenaga. Makan malam disantap
dengan lebih santai dan dengan macam hidangan yang lebih banyak bervariasi, terdiri
dari :

 Aperitif, minuman pembangkit nafsu makan yang mengandung alkohol, bisa


disebut straight atau cock tail yang diminum sebelum makan.
 Appetizer, biasanya porsinya kecil.
 Soup, setelah appetiser dengan porsi yang tidak besar, untuk mempersiapkan
lambung agar tidak kaget dengan hidangan utama.
 Main course, atau hidangan utama.
 Dessert atu hidangan penutup.
 Teh atau kopi.

Pengenalan makanan di luar brekfast, lunch & dinner


 Brunch, makan yang berada antar breakfast dan lunch (jam 10.00-12.00),
biasanya untuk hari minggu dan libur.
144 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Buffet, makan diatur dalam satu meja panjang yang ditata apik sesuai dengan
jenisnya, appetizer, sup, main course, dessert.
 Banquet, adalah jamuan resmi, biasanya untuk tamu negara, harus menggunakan
pakaian resmi dan sangat formal.
 High Tea, hidangan makanan kecil berupa kue-kue, yang dinikmati sambil minum
the atau kopi pada sore hari (jam 17.00-18.00).
 Supper, hidangan yang disantap tengah malam antara jam 24.00-0400,
hidanganya sama dengan dinner.

Beberapa Terminologi Restoran


Beberapa istilah dan terminologi yang sering dipergunakan di restoran adalah sebagai
berikut :
 A la Carte, dalam satu menu ada beberapa macam jenis masakan yang dihargai
terpisah dan dapat dipesan dan dipersiapkan terpisah.
 Table D’hote, menu yang sudah diatur sedemikian rupa dari appetizer sampai
dessert dengan harga satu (fixed price).
 Set menu, menu yang diatur sedemikian rupa dengan fixed price, dengan
beberapa macam pilihan/bbeberapa menu table d’hote yang dijadikan satu.
 Appetizer, makanan pembuka yang berfungsi sebagai pembangkit selera makan,
mempunyai cirikhas rasa asam atau asin. Menstimulasikan asam lambung hingga
timbul lapar dan nafsu makan.
 Aperitif, minuman pembuka yang berfungsi sebagai pembangkit selera makan,
mempunyai ciri rasa asam, pahit atau agak manis. Yang termasuk dalam
minumanaperitifantara lain campari, amer, picon, fernet, cubonet, port, sherry, dan
vermouth.
 Main Course, adalah hidangan utama, yang isinya selalu berupakarbohidrat (nasi,
jagung, kentang, dan lain-lain), daging (ayam,sapi kambing dan lain-lain) dan
sayuran.
 Dessert, hidangan penutup yang mempunyai cirikhas rasa manis.
 Wine List, daftar minuman yang berisi wine dan champagne.
 Drink List, adalah daftar minuman yang tidak hanya berisi wine, tetapi juga soft
drink, beer, cocktail dan minuman campuran lainnya.
 Mocktails, camouran minuman yang terdiri dari dua jenis atau lebihyang
mempunyai cocktail tetapi tidak mengandung alkohol.
 Cocktails, campuran dua atau lebih minuman berakohol.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 145

 Liquor, minuman berkadar alkohol lebih atau sama dengan 40% dan mempunyai
aroma khas dan tidak berciri rasa manis. Contoh whisky, vodka, rum, gin dan
brandy.
 Liqueur, minuman berkadar alkhohol lebih atau sama dengan 40% dan mempunyai
cirikhas rasa manis, contoh crème de menthe, pernod, kahlua, drumbuie.
 Straight, minuman berakohol yang diminum langsung tanpa campuran apapun.
 On the Rock, minuman berakohol yang diminum dengan es batu.
 Long Drink, Campuran dua atau lebih minuman berakohol, kemudian dicampur lagi
juice atau soft drink.
 Expresso, kopi kental dan pahit, biasanya dua kali takaran kopi biasa.
 Americano, kopi expresso yang dicairkan lagi dengan air , tidak terlalu kuat.
 Cappucino, kopi yang disajikan dengan cream (whipped cream) dan bubuk pala
(nutmeg) atau coklat.
 Decaffeinated, kopi yang sudah dikurangi kadar kafeinnya, tidak terlalu kuat.
 Alfresco dining, tempat makan yang berada di ruang terbuka (outdoor).
 Buffet, makanan darp appetizer ke dessert yang disajikan disatu meja dan siap
disantap, dimana tiap orang dipersilahkan mengambil sendiri-sendiri sesuai
keinginan dan dapat mengambil lagi jika mau.
 Canape, roti/biskuit dengan porsi kecil (satu kali suap) dengan macam-macam isi
yang dimakansebagai kudapan dalam suatu perjamuan berdiri (standing party).
 Caviar, telur ikan (sturgeon) yang berharga mahal, terdiri dari dua macam yaitu
hitam (abu-abu) dan merah yang dimakan sebagai kudapan.
 Escargot, bahasa perancis yang artinya bekicot.
 Hors d’oeuvres, hidangan pembuka sama dengan appetizer.
 Kosher Food, makanan yang disiapkan menurut cara yahudi dan tidak
bertentangan dengan ajaran agama yahudi.
 Halal Food, makanan yang disiapkan menurut cara-cara islam dan tidak
bertentangan dengan ajaran agama islam.
 Maitre d’hotel, head waiter dalam suatu hotel, Maitre D; berarti yang mengepalai
service suatu bagian.
 Petit, kecil, menandakan suatu porsi makananyang kecil atau sedikit.
 Sommelier, wine waiter, pelayan yang bertugas melayani permintaan winw dari
tamu, termasuk memberi saran dan menyajikan ke depan tamu.
 Vegetarian food, makanan yang khusus bagi orang-orang yang tidak makan daging
atau hewan.
 Veal, daging sapi muda.
 Toast, ada dua arti, bisa berarti bersulang, bisa berarti roti panggang.
146 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

 Condiment, bumbu atau saus yang digunakan untuk menemani hidangan (saus
tomat, tabasco chili sauce dan sebagaiunya).
 Rare/bloody, tingkat kematangan daging (steak) yang berarti setengah matang.
 Medium, tingkat kematangan daging (steak) yang berarti setengah matang.
 Well done, tingkat kematangan daging (steak) yang berarti matang.
 Wine, miniuman berakohol yang berasal dari buah anggur yang difermentasi.
 Room servce waiter, karyawan hotel yang melayani permintaan makanan/minuman
yang diantar ke kamar.
 Room service, layanan antar makanan/minuman yang dipesan, diantar dan
disantap dikamar.
 Place mate, alas piring makan yang terbuat dari kertas, plastik atau kayu/bambu,
digunakan selain sebagai al;as makan juga promosi menu yang ada di restoran.
 Pepper Grinder, alat penggerus mericayang ditempatkan diatas meja, untuk
mendapatkan merica yang lebih segar.
 Course, bagian-bagian dari proses makan.

D. Elemen Tempat Wisata (Tourist Attraction)


Tempat berwisata atau Tourist Attraction merupakan sebuah faktor penarik (pull
factor) yang mampu menggerakan calon wisatawan untuk melakukan sebuah perjalanan
wisata. Dalam perspektif pemanfaatan geografi untuk pariwisata, maka Tourist Attraction
dibagi menjadi :
 Pemanfaatan Laut dan Pantai untuk Wisata Bahari
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai sekitar 18.000
pulau dan memiliki sumber daya biodiversity bahari yang bervariasi. Namun
demikianbelum semua pulau dimanfaatkan untuk kepentingan wisata bahari.
Burton (1995), menyatakan bahwa pantai yang digunakan untuk aktivitas-
aktivitas turis seperti snorkling, menyelam, berselancar, berlayar, olahraga pantai,
berenang dan aktivitas/olah raga air dan juga dapat digunakan sebagai pelabuhan
dan tempat beristirahat dipantai.
Potensi wisata alam bahari memang sangat baik namun perlu di ingat adanya
resiko rawan bencana alam (nature disaster) seperti yang terjadi dikawasan wisata
utam pantai Pangandaran Jawa barat. Kawasan wisata ini secara tiba-tiba terkena
bencana alam tsunami pada sore hari (sekitar pukul 15.30 wib) pada tanggal 17
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 147

Juli 2006. Bencana alam ini tidak pernah diperkirakan sebelumnya oleh siapapun,
termasuk wisatawan yang datangpada hari itu. Pada dasarnya manusia tidak bisa
mencegah terjadinya tsunami. Namun demikian, perlu dibuat sebuah sistem
pengelolaan destinasi wisata yang rawan bencana alam untuk mencegah korban
lebih banyak baik materi maupun jiwa.

Sumber : www.blogdetik.com
Gambar 2.47 Diving

 Pemanfaatan Wildlife Pegunungan untuk Wisata Alam


Indonesia dikenal sebagai sebuah negara yang memiliki biodiversity yang
baik dengan masih tersedianya pegunungan dan hutan yang masih terbesar
dipulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua Barat. Geografi
pegunungan di Indonesia adalah sesuatu yang baik, karena banyak gunung berapi
yang masih aktif sehingga dikenal sebagai ring of fire.
Namun demikian keberadaan pegunungan dan hutan yang ada sekarang
terancam oleh pembalakan liar (ilegal logging) oleh orang-orang tidak bertanggung
jawab. Pembalakan liar ini menyebabkan bencana alam banjir, tanah longsor dan
tentunya merusak potensi keindahan pariwisata.
Burton (1995) mengatakan bahwa da 3 jenis pariwisata alam, yaitu nature
based tourism, wilderness toursm dan ecoturism. Nature based tourism meliputi
perjalanan ke tempat-tempat untuk kegiatan pengalaman yang seluruhnya
bergantung pada alam. Valentine (1992) dalam Burton (1995) mengartikan nature
based tourism sebagai sesuatu yang “sangat terkait dengan menikmati secara
148 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

langsung segala sesuatu yang berkaitan dengan fenomena alam yang masih asri”.
Nature based tourism harus dapat dibedakandengan wisata petualangan seperti
climbing, skiing atau berlayar.

Sumber : www.infowisatadieng.wordpress.com
Gambar 2.48 Wisata Gunung Dieng

 Pemanfaatan Situs Sejarah untuk Wisata Sejarah.


Hal yang menarik dari sejarah meliputi batasan yang luas tentang perbedaan
macam keistimewaan dan dapat diklarifikasikan dengan berbagai macam cara.
Ada 4 klasifikasi untuk memperlihatkan sumberkarakter fisik.
 Bangunan atau reruntuhan bangunan, seperti negara, rumah, rumah pekerja,
gereja, biara-biara istana, tempat penggilingan, pabrik dan lain-lain. Ini dapat
terjadi secara peroranganataupun dalam kelompok.
 Tempat sejarah dimana peristiwa sejarah terjadi, seperti peperangan,
keagamaan, politik atau peristiwea dongeng tapi tidak ada barang
peninggalan dari peristiwa itu yang tersisa. Contohnya tempat peperangan.
 Tempat Arkelogi, seperti monumen atau pembangunanlainnya yang dibuat
oleh manusia, tetapi tidak dalam bentuk bangunan (tempat pembakaran, batu
bulat, benteng, jalur kereta, penambangan, dan lain-lain).
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 149

Sumber : www.google.com
Gambar 2.49 Museum Gajah Jakarta

 Pemanfaatan Budaya Masyarakat untuk Wisata Budaya


Wisata budaya menjadi bersifat khusus lagi karena adanya wacana
perbedaan antara budaya dan etnik. Budaya merupakan sesuatu yang dilakukan
oleh manusia setiap hari sehingga hal itu menjadi sesuatu yang biasa dilakukan,
sehingga menjadi budaya manusia tersebut. Wisata budaya bisa ditemukan di
daerah perkotaan dan pedesaan, bisa dalam bentuk pertunjukan tradisional
sebuah budaya di perkotaan ataupun pertunjukan spektakuler di dunia fantasi,
Jakarta.
Lain halnya dengan wisata etnik, yang lebih menekankan pada sifat keaslian
suatu etnis tertentu yang belum banyak dipengaruhi oleh budaya luar. Di
indonesia, wisata etnik dapat dilihat ketika wisatawan mengunjungi suku Badui di
daerah banten. Sebagaimana diketahui bahwa suku badui merupakan salah satu
masyarakat yang masih memegang adat istiadat leluhurnya sehingga wisatawan
yang datang pun harus mengikuti aturan yang berlaku di Badui.
Hal menarik ketika sebuah Geografi dikaitkan dengan budaya adalah karena
sebagian besar ternyata geografilah yang mempengaruhi budaya.
150 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

Sumber : www.diarioveloz.com
Gambar 2.50 Atraksi Lompat Batu dari Nias

 Pemanfaatan Perkotaan Untuk Wisata Urban.


Wisata perkotaan (Urban Tourism) adalah bagian dari kepariwisataan yang
mengambil tempat ditengah perkotaan yang mana peninggalan sejarah bukanlah
sebagai atraksi utama dalam kota tersebut. Wisata perkotaan mencakup
keseluruhan aktivitas dan pengalaman mulai dari sekedar sightseeing, mengunjungi
atraksi budaya (seperti : galeri seni, konser, opera, pertunjukan, museum, dan
lainnya), mengunjungi event, pusat perbelanjaan, restoran/kafe untuk bertemu teman
dan kerabat dan lainnya.
Aktivitas pada wisata urban sebagian besar adalah ciptaan/buatan manusia,
fasilitas yang digunakan untuk rekreasi oleh penduduk kota seperti halnya
wisatawan. Oleh karena sulitnya memisahklan penggunaan fungsinya bagi
wisatawan dan bukan wisatawan, maka sedikit demi sedikit para peneliti muali
menuliskan penelitian yang berkenaan tentang wisata perkotaan (urban tourism).
Telah banyak yang menuliskan mengenai kebijakan, perencanaan usaha dan
promosi serta pengembangan kota sejak periode tahun 1980an.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 151

Sumber : www.beritafotojakarta.wordpress.com
Gambar 2.51 Pameran Seni

E. Elemen Pemanduan Wisata (Sightseeing Tour/Guide Service)


Perjalanan wisata merupakan elemen pelaksanaan (ekskekusi) paket perjalanan
wisata yang dipimpin oleh seorang pemandu wisata. Tugas seorang pemandu wisata
mencakup kegiatan sebagai berikut, seperti : menuntun, memeimpin, memberi
penjelasan dan penerangan, petunjuk atau saran kepada anggota rombongan
wisatawan selama dalam perjalanan wisata berlangsung. Dalam hal tertentu seorang
pemandu wisata dapat pula bertugas sebagai penerima tamu (interpreter atau hostes)
sebagai pula bertugas sebagai Reception Agent pada kesempatan-kesempatan tertentu.
Didalam perjalanan tugas seorang pramuwisata selalu berusaha agar para
anggota rombongannya, mereka yang mendengarkannya, dapat mengerti dan selalu
memperhatikan apa yang di sampaikannya. Oleh karena itu ia selalu dapat menarik
perhatian seluruh anggota rombongan yang dibawanya. Apa yang dibicarakan, Apa
yang dikomentari harus dapat memberi kesan (image) tentang kota atau daerah dan
bahkan keharumannama negara dan bangsanya. Dengan keahlian yang ada padanya,
ia selalu harus dapat memepengaruhi semua anggota rombongan, membuat mereka
152 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

kagum, merasa aneh, seakan-akan apa yang diceritakannya berbeda dari yang lain,
sehingga mereka benar-benar terkesan mendengarkannya.
Di dalam industri pariwisata kita mengenal ada dua macam pemandu wisata,
yaitu pemandu wisata umum (general guide) dan pemandu wisata khusus (special
Guide). Kebanyakan pemandu wisata yang umum. Kebanyakan pemandu wisata yang
umum bekerja pada Biro perjalanan Umum, baik ia sebagi karyawan (payroll guide)
ataupu sebagai honorer yang biasa disebut sebagai “ Frelance Guide”. Sedangkan
pemandu wisata khusus, kebanyakan beroprasi pada suatu obyek tertentu, seperti di
museum, Candi-candi, Pura di Bali, peninggalan-peninggalan kuno dan sebagainya.

F. Elemen Belanja (Shopping/Souvenir)


Belanja menjadi bagian dari sebuah perjalanan wisata dan tidak perlu membayar
tiket masuk ke dalam area belanja. Bahkan sebuah negara menjadi terkenal dengan
wisata belanja benda-benda tertentu (fashion), contohnya adalah singapura menjadi
surga belanjafashion bagi orang-orang Indonesia. Sebuah kawasan Domestik (kota
Bandung) menjadi terkenal dengan wisata belanja factory outlet dan makanan khas
bandung.
Dengan demikian kegiatan belanja terbagi menjadi :
1. Variasi Tempat Belanja
Tempat berbelanja bisa bermacam-macam bentuknya, dari yang berukuran
mall besar dan mewah sampai toko yang menjual souvenir unik diluar mall. Ada
juga tempat berbelanja dalam bentuk Duty-free shop bagi wisatawan mancanegara
yang berada di negara yang dituju.
2. Kerajinan Setempat
Pada saat berbelanja, biasanya wisatawan membeli sesuatu yang unik dan
menarik dalam bentuk kerajinan khas pada destinasi yang didatangi. Indonesia
merupakan negara yang mempunyai keragaman budaya yang berbeda. Salah satu
unsur budaya adalah 7 (tujuh) unsur budaya adalah kreasi benda seni. Dengan
demikian Indonesia memiliki kerajinan setempat yang sangat bervariasi. Sebagai
contoh adalah kerajinan wayang golek di jawa barat, kerajinan perak di kota gede
dan batik tulis Yogyakarta dan lainnya bergantung pada daerah yang di tuju.
Hal yang paling umum dibeli oleh wisatawan adalah kaos khas daerah
tersebut dan gantungan kunci untuk lebih khusus lagi, biasanya wisatawan barang
antik dalm bentuk patung,lampu antik, lukisan dan topeng.
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 153

Sumber : www.iwanlombok.blogspot.com
Gambar 2.52 Kerajinan Khas Lombok

3. Belanja Makanan khas


Pada saat perjalanan wisata berlangsungdalam sebuah satu hariperjalanan
ada yang termasukmakan siang atau makan malam (linch/dinner includid), tetapi
ada juga yang tidak termasuk keduanya (lunch/dinner on your own), yang
bertujuan untuk memberikan keleluasaan bagi wisatawan untuk menikmati macam-
macam makanan di tempat shooping tersebut.
Wisata belanja makanan menjadi unik di indonesia karena masing-masing
daerah mempunyai khas. Ada nasi timbel khas sunda dan Jawa Barat, ada nasi
gudeg khas Yogjakarta dan banyak lainnya. Adapun makanan ringan yang khas
diantaranya adalah Amanda Brownies khas bandung, bakpia patuk khas
yoyakarta, wingko babat khas Semarang dan kacang matahari khas Bali.
Pada saat berbelanja yang perlu diperhatikan adalah WC/rest room yang
bersih dan baik dan tempat duduk yang nyaman karena di tempat belanja tersebut
akan berhenti kurang lebih 1 jam. Aktivitas lain di tempat belanja tersebut adalah
biasanya melihat proses proses pembuatan benda seni seperti batik tulis dan
wayang kulit yang diperagakan oleh pengrajinnya.
154 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

RANGKUMAN
1. Dalam paket perjalanan wisata terdiri dari 6 elemen yaitu :
a. Elemen Transportasi
b. Elemen Akomodasi
c. Elemen Tempat Makan
d. Elemen Tempat Wisata
e. Elemen Pemanduan Wisata
f. Elemen Belanja
2. Alasan mengapa orang-orang membeli suatu produk paket tour,
yaitu :
a. Merasa Bebas
b. Menghemat waktu dan biaya
3. Di dalam industri pariwisata kita mengenal ada dua macam
pemandu wisata, yaitu pemandu wisata umum (general guide)
dan pemandu wisata khusus (special Guide).

guide)
untuk
objek
Bab II Menerapkan Tugas Pemandu Wisata 155

TUGAS

1. Tentukan salah satu kota di Indonesia !


2. Buatlah sebuah paket perjalanan wisata lengkap dengan semua elemen yang sudah
dipelajari pada aktivitas belajar ini ! Buatlah semenarik mungkin.
3. Presentasikan didepan kelas !

PENILAIAN DIRI

No Indikator/Tujuan Ya Tidak Kegiatan yang dilakukan

1 Menjelaskan elemen paket


perjalanan wisata

Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi


Bab ini. Beri tanda ceklis (v) ya atau tidak apabila Anda merasa sudah memahami
materi poin tersebut. Apabila Anda telah merasa melakukan poin penilaian tersebut,
tulislah jenis kegiatan yang telah Anda lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut
untuk mengetahui bahwa Anda benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika
Anda belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di
perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah
rangkuman berdasarkan pemahaman Anda.
156 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 2 SMK XI

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar, singkat dan jelas !

1. Mengapa wisatawan banyak yang memilih paket wisata dalam kegiatan wisatanya?
2. Jelaskan bahwa Airlines, sebagai salah satu komponen paket wisata bidang
transportasi memegang peranan penting dalam kegiatan perjalanan wisata?
3. Jelaskan jenis akomodasi :
a. Inn
b. Mess
c. Villa
d. Condominium
4. Jelaskan beberapa istilah dalam hotel :
a. FIT
b. GIT
c. Contract rate

5. Jelaskan tentang wisata belanja !


PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 157

Komentar

Pemanduan Wisata
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 159

LAMPIRAN
Contoh-contoh pemberian informasi yang diberikan pemandu wisata

INDONESIA

Indonesia adalah negara yang terletak di Asia Tenggara dan termasuk negara kepulauan
terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan terdiri dari 35 propinsi dengan
5 pulau utamanya yaitu Sumatera, Jawa , Kalimantan, Sulawesi serta Papua. Terdiri dari 33
etnik dan 742 bahasa, bahasa utamanya adalah bahasa Indonesia. Indonesia terletak antara
2 benua dan 2 samudera, benua Asia dan Australia, Samudera Hindia dan Pasifik yang
menjadikan lokasi Indonesia sangat strategis untuk perdagangan pada waktu sehingga
banyak pedagang dari seluruh dunia datang kesini dan budayanya bercampur sehingga
terjadi cross culture dengan budaya lain. Jumlah populasi di Indonesia adalah 237.641.326
jiwa dengan kepadatan sekitar 124 jiwa/km persegi. Indonesia mempunyai 6 agama yaitu

Islam, Protestan, Khatolik, Budha, Hindu, Khonghucu, mayoritas penduduk adalah beragama
Islam sekitar 85 %. Ibukotanya adalah Jakarta yang juga sebagai kota metropolitan dan kota
pemerintahan. Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Sumber : www.kemendikbud.go.id
160 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

JAKARTA

Jakarta adalah Ibukota Negara Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 12 juta jiwa pada
pagi hari hingga sore hari dan 10 juta jiwa pada malam hari. Hal ini disebabkan karena
Jakarta mendapat tambahan penduduk dari kota – kota penyangga pada siang hari. Jakarta
merupakan kota Metropolitan, Pusat Bisnis dan Pemerintahan oleh karena itu banyak orang
yang datang ke Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih baik sehingga penuh sesak.

Sejak dahulu hingga kini Jakarta merupakan kota perdagangan yang ramai dukunjungi para
pedagang bahkan dari luar negeri. Di Jakarta banyak tempat tempat wisata dan peninggalan
sejarah Belanda contohnya Museum Fatahillah, Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Nasional
dan Monumen Nasional dan sebagainya. Untuk bepergian di Jakarta banyak moda
transportasi yang dapat digunakan contohnya Bus Umum, Bus TransJakarta, taksi, bajaj,
angkot, ojek, kereta api. Cuaca di Jakarta dengan suhu rata rata pada musim kemarau 25 –
35 derajat celsius dan pada saat musin hujan sekitar 22 – 32 derajat celcius.

Sumber : www.wikimedia.org
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 161

Sumber : www.kemendikbud.go.id

Sumber : www.wikimedia.org
162 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sumber : www.femaline.co

Sumber : www.wikimedia.org
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 163

Jawa Barat

Jawa Barat adalah sebuah propinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di kota Bandung,
dengan sebutan Kota Kembang. Perkembangan sejarah menunjukan bahwa Propinsi Jawa
Barat merupakan propinsi Jawa Barat merupakan propinsi pertama yang dibentuk di wilayah
Indonesia (Staatblad Nomor : 378). Propinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No. 11
tahun 1950, tentang Pembentukan propinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan propinsi
dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia . Bagian barat laut propinsi Jawa Barat
berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia.
Pada tahun 2000, propinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya propinsi Banten, yang
berada dibagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Propinsi Jawa Barat
menjadi Propinsi Pasundan, yaitu dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini. Namun
hal ini mendapatkan penentangan dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Cirebon dimana
tokoh masyarakat asal Cirebon menyatakan bahwa jika nama Jawa Barat diganti dengan
nama Pasundan seperti yang berusaha digulirkan oleh Bapak Soeria Kartalegawa tahun 1947
di Bandung maka Cirebon akan segara memisahkan diri dari Jawa Barat karena nama “
“Pasundan” berarti (tanah Sunda) dinilai tidak mempresentasikan keberagaman Jawa Barat
yang sejak dahulu telah dihuni juga oleh Suku Betawi dan suku Cirebon serta telah dikuatkan
dengan keberadaan Peraturan daerah (PERDA) Jawa Barat No. 5 tahun 2003 yang
,mengakui adanya tiga suku asli di Jawa barat yaitu suku Betawi yang berbahasa Melayu
dialek Betawi, suku Sunda yang berbahasa Sunda dan Suku Cirebon yang berbahasa bahasa
Cirebon (dengan keberagaman dialeknya ).
1. Sejarah
Temuan Arkeologi di Anyer menujukkan adanya Budaya logam perunggu dan besi
sejak sebelum milenium pertama, Gerabah tanahn liat prasejarah zaman Buni (Bekasi
Kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon. Jawa Barat pada abad
ke 5 merupakan bagian dari kerajaan Tarumanegara . Prasasti peninggalan Kerajaan
Tarumanegara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada 7 (tujuh) prasasti yang ditulis
dalam aksara Wengi (yang digunakan dalam masa Palawa India) dan bahasa
Sansekerta yang sebagian besar menceritakan para Raja Tarumanegara.
Setelah runtuhnya Kerajaan Tarumanegara , kekuasaan di bagian Pulau Jawa dari
Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti
dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun
932. Kerajaan Sunda beribukota di Pakuan Padjajaran (sekarang Kota Bogor).
164 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sumber : www.indonesia-tourism.com

Pada abad ke 16 Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik
Kerajaan Sunda Pelabuhan Cirebon (kelak menjadi kota Cirebon) lepas dari Kerajaan
Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi
Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kesultanan Cirebon dan kemudian
tumbuh menjadi Kesultanan Banten.

Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu meminta
putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang
Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kelapa
kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi
Raja Sunda dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 165

pertahanan keamanan Sunda Portugis yang ditandai dengan prasasti Perjanjian


Sunda dan Portugal, ditanda tangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis
diberi akses untuk membangunbenteng dan gudang di Sunda Kelapa serta akses
untuk perdagangan disana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan
tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrao di tepi
Ciliwung.

Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan portugis telah dibuat,


pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi
Cirebon – Demak, dibawah pimpinan Fatahilah dan Paletehan, menyerang dan
menaklukan pelabuhan Sunda Kelapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi
Cirebon – Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat
suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari
Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579 dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya
Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan
Kesultanan Banten.

Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran,
ibukota kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman
pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian Tenggara)
jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.

Jawa Barat sebagai pengertian Administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika
Pemerintah Hindia Belanda membentuk Propinsi Jawa Barat. Pembentukan Propinsi
itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia
Belanda atas kesatuan kesatuan daerah propinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan
istilah Sundalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk
menyebut bagian Pulau Jawa di sebalah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang
sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa sunda sebagai
bahasa Ibu.

Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik
Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan
yang merupakan salah saru negara bagia dari Republik Indonesia Serikat sebagai
hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar, Republik Indonesia,
166 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Bijeenkomst voor Federal Overleg (BFO) dan Belanda, kesepakatan ini disaksikan
juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNC) sebagai perwakilan PBB.

Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.

2. Perekonomian

Jawa barat selama lebih dari 3 (tiga) dekade telah mengalami perkembangan ekonomi
yang pesat. Saat ini peningkatan ekonomi modern ditandai dengan peningkatan pada
sektor manufaktur dan jasa. Disamping perkembangan sosial dan infrastruktur, sektor
manufaktur terhitung terbesar dalam memberikan kontribusinya melalui investasi,
hampir tigaperempat dari industri industri manufaktur non minyak berpusat di sekitar
Jawa Barat PDRB Jawa Barat tahun 2003 mencapai Rp. 231.764 milyar (US$ 27.26
Billion) menymbang 14 – 15 % dari total PDB Nasional, angka tertinggi bagi sebuah
propinsi.

3. Geografi
Propinsi Jawa Barat berada di bagian barat Pulau Jawa. Wilayahnya berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, Jawa Tengah di timur, Samudera Hindia di selatan, serta
Banten dan DKI Jakarta di barat.
Kawasan pantai utara merupakan dataran rendah. Di bagian tengah merupakan
pegunungan , yakni bagian dari rangkaian pegunungan yang membujur dari barat
hingga timur Pulau Jawa. Titik tertingginya adalah Gunung Ciremai , yang berada di
sebelah barat daya Kota Cirebon. Sungai – sungai yang cukup penting adalah sungai
Citarum dan sungai Cimanuk, yang bermuara di laut Jawa.

4. Penduduk
Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur
menggunakan bahasa Sunda. Di Beberapa kota di pesisir utara, dituturkan bahasa
Jawa dialek Cirebon yang mirip dengan bahasa Banyumasan dialek Brebes. Di daerah
perbatasan dengan DKI Jakarta seperti sebagian Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi,
sebagian Kabupaten Kerawang dan sebagian kota Depok, dan Kabupaten Bogor
bagian utara dituturkan Bahasa Melayu dialek Betawi. Jawa Barat merupajan wilayah
berkarakteristik kontras dengan dua identitas ; masyarakat urban yang sebagian besar
tinggal di wilayah JABOTABEK (sekitar Jakarta) dan masyarakat tradisional yang
hidup di pedesaan yang tersisa. Pada tahun 2002, populasi Jawa Barat mencapai
37.548.565 jiwa dengan rata rata kepadatan penduduk 1.033 jiwa/km persegi.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 167

Dibandingkan dengan angka pertumbuhan nasional (2,14% per tahun), Prpinsi Jawa
Barat menduduki peringkat terendah dengan 2,02% per tahun. Penggunaan bahasa
daerah kini mulai dipromosikan kembali. Sejumlah stasiun televisi dan radio lokal
kembali menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada beberapa
acaranya. Terutama berita dan talk show, misalnya Bandung TV memiliki program
berita menggunakan bahasa Sunda serta Cirebon Radio yang menggunakan ragam
bahasa Cirebon Bagongan maupun Bebasan . Begitu pula dengan media massa cetak
yang menggunakan bahasa sunda, seperti majalah Mangle’ dan majalah Bina Da’wah
yang diterbitkan oleh Dewan Da’wah Jawa Barat.

5. Iklim
Iklim di Jawa Barat adalah tropis dengan suhu 9 derajat celsius di Puncak Gunung
pangrango dan 34 derajat Celsius di Pantai Utara, cutah hujan rata rata 2.000 mm
pertahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per
tahun.

6. Topografi

Ciri utama darata Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api (aktif
dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung utara
Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di selatan
dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit
yang landai di tengah ketinggian 100 1.500 m dpl, wilayah dataran luas diketinggian
0.10 m dpl dan wilayah aliran sungai.

7. Manufaktur

Propinsi Jawa Barat memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi untuk manufaktur
termasuk diantaranya elektronik, industri kulit, pengolahan makanan, tekstil, furniture
dan industri pesawat. Panas Bumi, minyak dan gas, serta industri petrokimia menjadi
andalan Jawa Barat.
Penyumbang terbesar terhadap GRDP Jawa Barat adalah sektor manufaktur
(36.72%), hotel, perdagangan dan pertanian (14,45%) totalnya sebesar 51,17%.
Terlepas dari adanya krisis, Jawa Barat ,asih menjadi pusat dari industri tekstil modern
dan garmen nasional, berbeda dengan daerah lain yang menjadi pusat dari industri
tekstil tradisional. Jawa Barat menyumbangkan hampir seperempat dari nilai total hasil
produksi Indonesia di sektor non Migas. Ekspor utama tekstil sekitar 55,45% dari total
168 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

ekspor Jawa barat, yang lainnya adalah besi baja, alas kaki, furnitur, rotan , elektronik,
komponen pesawat dan lainnya.

8. Pertanian : Lahan dan Perairan

Dikenal sebagai salah satu “lumbung padi “ nasional , hampir 23 % dari total luas 29,3
ribu kilometer persegi dilokasikan untuk produksi beras. Tidak dipungkiri lagi, Jawa
Barat merupakan “ Rumah Produksi” bagi Ekonomi Indonesia, hasil pertanian propinsi
Jawa Barat menyumbangkan 15 % dari total pertanian Indonesia. Hasil tanaman
pangan Jawa Barat meliputi beras, kentang manis, jagung, buah-buahan dan sayuran,
disamping itu juga terdapat komoditi seperti teh, kelapa, minyak sawit, karet alam,
gula, coklat dan kopi. Peternakannya menghasilkan 120.000 ekor sapi ternak, 34 %
total nasional.

9. Kelautan dan Perikanan

Jawa Barat berhadapan dengan dua sisi lautan Jawa pada bagian utara dan
Samudera Hindia di bagian selatan dengan panjang pantai sekitar 1000 km.
Berdasarkan letak inilah Propinsi Jawa Barat memiliki potensi perikanan yang sangat
besar. Suatu perencanaan terpadu tengah dilaksanakan untuk pengembangan
Pelabuhan Cirebon, baik sebagai pelabuhan Pembantu Tanjung Priok Jakarta,
maupun sebagai pelabuhan perikanan Jawa Barat yang dilengkapi dengan industri
perikanan. Untuk perairan darat, tidak hanya dari sejumlah sungai yang mengalir di
Jawa Barat, tetapi potensi ini juga diperoleh dari penampungan air/DAM Saguling
Cirata dan DAM Jatiluhur yang selain menghasilkan tenaga listrik juga berguna untuk
mengairi area pertanian dan industri perikanan air tawaR.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 169

Kabupaten Kerawang

Kabupaten Kerawang adalah sebuah Kabupaten di Propinsi Jawa Barat, Indonesia.


Ibukotanya adalah Kerawang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Bogor di bagian Barat sedangkan Laut Jawa di bagian Utara , Kabupaten Subang
di bagian Timur, Kabupaten Purwakarta di bagian Tenggara serta Kabupaten Cianjur di
bagian Selatan.

Sumber : www.karawang.go.id
170 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.737,53 km dengan jumlah penduduk 2.125.234 jiwa
yang berarti kepadatan 1.233 jiwa per km. Kerawang termasuk salah satu wilayah
Jabodetabek yang berbatasan dengan Jakarta serta merupakan lokasi banyak pabrik serta
berbagai aktivitas industri lainnya . Pertumbuhan ekonomi Jakarta telah turut meningkatkan
pesatnya pembangunan perumahan dan lonjakan penduduk di Kabupaten ini.

Dalam bahasa Sunda , Kerawang mempunyai arti : “penuh dengan lubang”, bisa jadi pada
zaman dahulu daerah Kerawang banyak ditemui lubang.

Cornelis de Houtman, orang Belanda yang pertama kali menginjakan kakinya di Pulau Jawa
pada tahun 1596 yang menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Kerawang.

Meskipun ada sumber sejarah primer yaitu naskah Bujangan Manik dan catatan dari Cornelis
de Houtman yang menyebutkan kata Kerawang adapula yang menyebut Krawang seperti
yang ditulis dalam buku Mirav\cle sight West Java yang diterbitkan oleh Propinsi Jawa Barat.

R. Tjetjep Soepriadi dalam buku Sejarah Karawang berspekulasi tentang asal muasal kata
Karawang, pertama kemungkinan berasal dari kata karawan yang mengandung arti bahwa
daerah ini terdapat “ banyak rawa” dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan
kata rawa di depannya seperti , rawa Gabus, rawa monyet, rawa mertadan dan lain lain,
selain itu berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya
merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang
menghasilkan uang; serta istilah serapan yang berasal dari bahasa Belanda seperti caravan
dan lainnya.
 Pemukiman Awal
Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan situs Batujaya dan
Situs Cibuaya menujukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin
mendahului masa kerajaan Tarumanegara. Penduduk Kerawang semula beragama
Hindu dan wilayah ini di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda.

Setelah Kerajaan sunda runtuh maka Kerawang terbagi dua menurut Carita Sejarah
Banten, Sunan Gunung Jati membagi Kerawang menjadi 2 bagian; sebelah timur
masuk wilayah Cirebon dan sebelah barat menjadi wilayah kesultanan Banten.
Agama Islam mulai dipeluk masyarakat setempat, pada masa Kerajaan Sunda
setelah seorang patronbernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari
Makkah, yang terkenal dengan sebutan “Syekh Quro” memberikan ajaran; yang
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 171

kemudian dilanjutkan oleh murid murid Wali Songo Makam Syeikh Quro terletak di
Pulobata, Kecamatan Lemahabang.

 Pemerintahan Mandiri

Sebagai suatu daerah berpemerintah sendiri tampaknya dimulai semenjak


Kerawang diduduki oleh Kesultanan Mataram di bawah pimpinan Wiraperbangsa
dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesanya menempatkannya sebagai
wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini sistem
pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Kerawang dan perlahan
lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa
hingga akhir abad ke – 20.

Selanjutnya Kerawang menjadi Kabupaten dengan Bupati pertama Raden Adipati


Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal
ini dinobatkan menjadi hari jadi Kabupaten Kerawang . Selanjutnya Bupatinya
berturut turut adalah R. Anom Wirasuta 1677 – 1721, R. Jayanegara (Gelar R.A.
Panatayuda II) 1721 – 1731 R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R.A.
Panatayuda III) 1731 – 1752, R. Mohamad Soleh (gelar R.A. Panatayuda IV) 1752
– 1786. Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari mataram kepada VOC
(Belanda).

 Menjelang kemerdekaan

Pada masa menjelang kemerdekaan Indonesia, Kabupaten Kerawang menympian


banyak catatan Sejarah. Rangkasdengklok merupakan tempat disembunyikannya
Soekarno dan Hatta oleh para pemuda Indonesia untuk secepatnya merumuskan
naskah Proklamasi dan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.

Kabupaten Kerawang juga menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis


karya Antara Kerawang – Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu
pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Kerawang yang
masih menjadi daerah kekuasaan Republik.

Kecamatan Rangkasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia


yang gagah berani mengibarkan bendera merah putih sebelum Proklamasi
kemerdekaan Indonesia di kumandangkan.
172 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Lumbung Padi Kerawang juga
sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rangasdengklok didirikan
sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa
pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad untuk mengenang
Sejarah Republik Indonesia.

Sumber : www.blogspot.com
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 173

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa yang dimulai dari “penculikan” yang dilakukan
oleh sejumlah pemuda (a.l. Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh dari perkumpulan “Menteng
31” terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul
04.00 WIB. Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Kerawang untuk kemudian
didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sampai dengan
terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr.
Achmad Subardjo dengan golongan tua yang yang diwakili Soekarno dan Hatta dan Mr.
Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.

Menghadapi desakan tersebut Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara
itu di Jakarta, Chairul dan kawan kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan.
Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota
PETA mendukung rencana tersebut.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan Bung Karno dan
Bung Hatta pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di lapangan IKADA sudah tersebar
bahwa ada suatu acara yang akan diselenggarakan, sehingga tentara – tentara Jepang sudah
berjaga jaga , untuk menghindari kericuhan, antara penonton penonton saat terjadi
pembacaan teks proklamasi, dipilih dirumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Teks Proklamasi disusun di Jakarta, bukan di Rengasdengklok. Bendera Merah putih sudah
dikibarkan para pejuang Rengasdengklok pada rabu tanggal 16 Agustus sebagai persiapan
untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia .

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan
pemuda pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya
menenmui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke
Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad
Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan
proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 Agustus tengah malam
rombongan tersebut sampai di Jakarta.

Keesokan harinya, tepatnya tgl 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan


dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik dengan
174 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

menggunakan mesin ketik yang dipinjam (tepatnya sebetulnya diambil) dari Kantor Kepala
perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Herman Kendeler.

Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh tokoh menginginkan agar proklamasi
dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi
dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang.
Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari
perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah olah merupakan pemberian dari Jepang.

Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga
bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus . Dalam pertemuan ini
diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan
janji kemerdekaan dari jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada
malam harinya tetapi ditolak Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua
PPKI.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 175

RICE
Rice is normally grown as an annual plant, although in tropical areas it can survive as a
perennial and can produce a ratoon crop for up to 30 years . the Rice plant can grow to 1 –
1.8 m (3.3-5.9 ft) tall, occasionally more depending on the variety and soil fertility. It has long,
slender leaves 50 – 100 cm (20 – 39 in) long and 2 -2.5 cm (0.79 – 0.98 in) broad. The Small
wind – pollinated flowers are produce in a branched arching to pendulous inflorescence 30 -50
cm (12 – 20 in) long. The Edible seed is a grain (caryopsis) 5 -12 mm (0.20 – 0.47 in) long and
2 – 3 mm (0.079 – 0.12 in ) thick

Rice cultivation is well – suited to countries and regions with low labor costs and high rainfall,
as if is labor – intensive to cultivate and requires ample water. Rice can be grown pravtically
anywhere, even on a steep hill or mountain. Although its parent species are native to Asia and
certain parts of Africa, centuries of trade and exportation have made it commonplace in many
cultures worldwide.

The traditional method for cultivating rice is flooding the fields while, or after, setting the young
seedling. This sample method requires sound planning and servicing of the water damming
and channeling, but reduces the growth of less robust weed and pest plants that have no
submerged growth state, and deters vermin. While flooding is noy mandatory for the
cultivation of rice, all other methods of irrigation require higher effort in weed and pest control
during growth periodes and a different approach for fertilizing the soil.

Sumber : www.apnastore.files.wordpress.com
176 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Rice Cultivation Process in Indonesia

Indonesia become the 3rd biggest rice producing country and also on 3 rd rice consumer in
the world as in 2010. Rice is become the staple food for Indonesia. The method of rice
cultivation in Indonesia still using the tradisional way even some of farmer in some areas still
believing in the power of Dwi Sri the Goddess of Fertility. The planting system in some area
still using the communal system. They do the planting process in the paddy field together with
the task division for each adult villagers, woman dan man also have a different kind of task.

1. The Soil preparation


Prior to planting minimal soil manipulation is needed to prepare for cultivation. If the
rice will be grown on a hilly terrain, the area must be leveled into terraces. The
preparation must be done in order to make the soil “ready” to grow the rice. The
suitable condition for the soil is when the soil looks crumbly and tender. The first step
is cleaning the sawah from the wild grasses and weeds. After the cleaning process the
next step is ploughing. In traditional way the Javanese farmer using the water buffalo
to plough the sawah (paddy field). After all the process done, the soil is ready to
receive the pady seeds.

2. Seed Preparation
Basically, the soil preparation and the seed preparation are done on the same time.
The farmer needs to choose the best paddy seed. The traditional way to see the best
seed by drowning it in the water. If the seed drowning it means that it has the best
quality and the floating seeds are thrown away. The chosen seed need to be be soak
in the water for about 3 days to grow the sprout.

3. The Planting Process


After 17 – 25 days the sidling is ready to be planted. The planting process is unique
because it usually done by the women in the village. The Soil condition at this time is
muddy and flooded with enough water. They plant the sprout by walking backwards
and making it in a perfect line and row. The distance for each sidling is about 20 cm
with 10 – 15 cm depth.

4. The Nursing
The paddy will grow after 4 to 5 months or 6 months depend on the veriety of paddy,
during that time, the water must flood enough. The irrigation system also sometimes
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 177

each area in Indonesia have their own local name and system depend on the tradition
like in Bali the irrigation system called as Subak.

5. The Harvesting
After 5 – 6 months the paddy is ready to be harvest. The farmer usually do it in a
traditional way by using the sickle (arit or clurit) or the traditional tool to cut the paddy
called as ani – ani.

After they cut the paddy, they need to separate the penicle from the stem. In traditional
way the farmer use geprakan, kind of board that build from arranged logs. The
separated panicle called as gabah. After that the skin from gabah must be separated,
the woman villagers will using the alu as the masher and plumpang as the bowl to
place the gabah. The clean gabah change into beras. Then beras will be processed
rice after it cooks.

Function

1. Rice as the staple food

Rice is the staple food for Indonesian. Many cooking methods have been used by the
household to serve the rice in the table. The common method is by steam the rice so it
became steam rice that Indonesian cat regularly 2 or 3 times a day everyday. The
other mothode like steam the rice rice with banana that wrapped the rice we called it
as nasi timbel this is the traditional method that using by the Sundanese people. The
rice could also steam with the coconut milk to make nasi uduk or you can also add
some coloring using turmeric to give the yellowish color to the rice that we called as
nasi kuning. The other methode is still using the banana leaves but instesd of steaming
it we boiled the rice with the hot water, this kind of rice called as lontong . Thepopular
cuisine is fried rice that very common for people.
178 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sumber : www.farm4.static.flickr.com

2. Rice for your health

For all the kind of rice that exist. The expert believed that the red rice is the healthiest
rice from all of a kind. It because the red rice countain lower carbohydrate level than
the white one but produce more calories so this red rice become the alternative for the
diet especially for those who suffering from the diabetic disease.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 179

PEUYEUM

Peuyeum is a food made from cassava. Cassava (Manihot Esculenta) fermanted with yeast.
How to make it very simple, namely; cassava ispeeled washed and then steamed until cooked
cassava that has been steamed and thensprinkled with yeast and wait a few days. Sowhen
the fermanted cassava has been called by peuyeum.

Bandung is famous for a variety of foods. From the traditional to modern. However, peuyeum
remains among the specialities which remain to be an axcellent and unique Bandung ‘s
culinary. Actually, there are 2 kinds of peuyeum : Cassava – peuyeum and glationous – rice,
peuyeum (peuyeum ketan , ind) but, in this articles I’m gonna share with you, the recipe of
making cassava – peuyeum first.

Sumber : www.besttravel.com
180 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Material :

- Cassava is peeled, washed and cut according to taste


- Yeast, which had been crushed until soft.

Other Equipment :

- Containers/ basket made of moven bamboo


- Banana leaves, a few sheets,

Method :

- Cassava boiled 2 times / 2 phases


First phase, boiled 1.5. hours remove and drain . the second phase , boil 1 hour, remove
and drain. Then save it the open and shady place, which has been covered with banana
leaves. Let stand for a moment
- Smear the Cassava to yeast. Lets stand for a moment
- Lift and store the cassava into the container/bamboo basket (which has been covered with
banana leaves) until it is full and dense. Cover them with banana leaves.
- Then close the basket with cloth tighty. Store in a cool place, 1 – 3 days
- Peuyeum ready to served.

Actuality, there are two tehniques to make cassava – peuyeum


1). Wet technique : where peuyeum some what soft and sweet
2). Dry technique : peuyeum dry and tasty, and usualy, transders, sell it by hang it in their
stalls, whitaout experiencing damage, therefore, knows as “hanging- peuyeum” (peuyeum
gantung) Hanging – peuyeum popular in Purwakarta and Subang (North Priangan )
Peuyeum’s price at the producer level is only Rp. 300,000 per quintal. Meanwhile, traders sell
to and consumer around Rp. 7000 per kg. The trader profited by up to 100 %.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 181

PURWAKARTA

Purwakarta is a city in the West Java Propince of Indonesia the capital of Purwakarta
Regency population 800.000. Density 820/km persegi. Total area 980 km persegi Purwakarta
existence is inseparable from the history of the strunggle againts the forces VOC. Around the
begining of the 17th century Sultan Mataram sent an army led by the Regent of Surabaya and
west Java. One aim is to subdue the Sultan of Banten. But in a way that clashed with VOC
forces had to withdraw.

After the second expedition was sent back from the troops under the command of Mataram
Dipati Ukur and suffered the same fate. To prevent territorial expansion of the company
(VOC), the Sultan of Mataram sent Panembahan Galuh Ciamis named RAA Wirasuta the title
Duke or Duke Panatayuda Kertabumi III to occupy Rangkas Sumedang (Eastside Citarum). It
also set up defenses in Atanjungpura, Adiarsa, Parakansapi and Kuta game. After the fort was
founded Kertabumi III Duke then returned to Galuh and died. Name Rangkas, Sumedang it
self turned into Karachi since the marshy condition of the area (Sunda : “Karawaan”).

Sultan Agung Mataram and then raised the son of Duke Kertabumi III, the Duke of Kertabumi
IV into Dalem (Regent) in Donegal, in the year 1656. Duke Kertabumi IV is also known as
Panembahan Singaperbangsa or grandparent live, with the capital in the manly workable
medication – manly workable medication.

In the reign of R.Anom Wirasuta Panembahan Singaperbangsa son who holds RAA I
Panatayuda between year 1679 and 1721 the capital city of manly workable medication –
manly workable medication Falkirk, with the local outhority covering the area between Cihoe
(Trade Agreement) and CIPUNAGARA. Kerawang Regency goverment ended around the
year 1811 – 1816 as a result of switching control of the Dutch East Indies from the Dutch
Govermment to the British Govermment.

Obyek Wisata di Purwakarta

 Danau Cirata , dengan luas 62 km persegi berada pada ketinggian 223 m DPL dikelilingi
oleh perbukitan . Jika melakukan perjalanan dari kota Purwakarta melalui Plered, akan
tiba di Cirata dalam waktu lebih kurang 40 menit dengan jarak sejauh 15 km. Dalam
182 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

perjalanan akan melewati pusat perdagangan peuyeum Bendul dan Sentra Industri
Keramik Plered disamping menikmati keindahan alam di sepanjang jalan Plered – Cirata.
 Situ Wanayasa, adalah danau alam yang berada pada ketinggian 600 m DPL dengan
luas 7 ha. Terletak lebih kurang 23 km dari kota Purwakarta dengan udara yang sejuk
berlatar belakang Gunung Burangrang.

Sumber : www.pondoksalam.co.id

 Sumber Air Panas Ciracas, terletak lebih kurang 8 km dari Situ Wanayasa berlokasi di
kaki bukit dikelilingi oleh pepohonan dan hamparan sawah dengan udara yang sejuk.
Terdapat sekitar 12 titik sumber mata air panas.
 Air Terjun Curug Cipurut dapat ditempuh dengan berjalan kaki sepanjang lebih kurang 3
km ke arah Selatan kota Wanayasa, merupakan tempat yang nyaman untuk rekreasi baik
hiking camping ground. Berada pada ketinggian 750 m DPL.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 183

 Gunung Parang adalah obyek wisata alam yang menyediakan sarana untuk rock climbing.
Terletak 28 km dari kota Purwakarta berada pada ketinggian 983 m DPL.

Sumber : www.panoramio.com

 Gua Jepang berlokasi lebih kurang 28 Km dari kota Purwakarta memiliki ketinggian sekitar
700 m DPL, dikelilingi perkebunan teh, pohon pinus, cengkah , manggis dan termasuk
dalam kawasan puncak Gunung Barangrang. Gua Jepang merupakan gua buatan yang
dibangun oleh Jepang (Romusha) sekira tahun 1943 untuk digunakan sebagai tempat
persebunyian.
 Desa Wisata Bojong terletak di Desa Pesanggrahan Kecamatan Bojong lebig kurang 35
km dari Kota Purwakarta, berada pada ketinggian lebih kurang 650 m DPL dikelilingi
pepohonan, bukit hamparan sawah, pemandangan alam Gunung Burangrang dan areal
perkebunan rakyat.
 Situ Buleud adalah danau seluas 4 ha berbentuk bulat yang terletak ditengah kota
Purwakarta. Situ Buleud merupakan landmark Purwakarta. Konon Situ Buleud tempo dulu
184 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

merupakan tempat “pangguyangan” (mandi berendam) badak, kemudian pada masa


pemerintahan kolonial Belanda dijadikan sebagai tempat peristirahatan. Kini Situ Buleud
menjadi tempat rekrasi , olah raga, dan belanja PKL pada saat hari Minggu bagi penduduk
Purwakarta.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 185

Jatiluhur

Purwakarta is a part of West Java, a small district with its beautiful scenery of Jatilihur Dam. It
is located 9 kilometer from Purwakarta, is known as Juanda Dam, which could accomodate 3
billion cubic of water from Citarum River, Situated halfway between Jakarta dan Bandung, this
power for the region. It is the first multipurpose dan in Indonesia. It now provides irrigation to
the surrounding Arabic Land a fishery industry has been development as well. It is now being
developed for tourism and provides convenient facilities such as swimming pools, tennis
courts, a camping ground, and speedboats for water skiing and cottages . The reservoir is
huge, the scenery tropical, the air crips and cool.

In the dam, there are six turbine units with installed capacity of 187 megawatts and could
generate electricity of 1.000 million kilowatt our per year. Beside, the dam fucntions to feed
water to irrigation channel of 242.000 hectares of farming land provide raw water for drinking
water, as fishery and as flood control.

Sumber : www.google.com

Masa Pembangunan Bendungan Jatiluhur

Masa pembangunan Proyek Jatiluhur juga unik, sebab sempat mengalami sembilan kali
pergantian kabinet dari Kabinet Ampera tahun 1967.
186 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Hal yang perlu dicatat dari periode pembangunan ini adalah Perancis tidak pernah
menyelesaikan pembangunan Bendungan Jatiluhur. Pada tanggal 15 Oktober 1965, yakni 15
hari setelah G 30 S PKI , para tenaga ahli asing kembali ke negaranya. Pada saat itu
sebagian kontruksi menara pelimpah utama bagian atas belum selesai dan Bendungan
Pelana Pasir Gombong Barat dan Timur sama sekali belum dibuat .Penyelesaian pekerjaan
yang tersisa tersebut dilaksanakan secara swakelola oleh tenaga ahli dari Indonesia dengan
memanfaatkan peralatan yang ditinggalkan.

Namun demikian pada saat peresmian Bendungan Jatiluhur oleh Presiden Soeharto,
pekerjaan masih belum selesai seratus persen. Pelimpah pembantu (auxiliary) yang berada di
tumpuan kiri Bendungan Pelana Ubrug belum sesuai dengan rencana awalnya, yakni
penggunaan pintu radial pada kedua jendelanya. Hal ini disebabkan biaya untuk penyelesaian
tidak tersedia lagi. Agar bendungan Jatiluhur dapat beroperasi sesuai rencana, pada keempat
jendela pelimpah pembantu Ubrug dibuat beton lunak lengkung yang puncaknya mencapai
elevasi lebih kurang 111.6 m, yakni elevasi banjir maksimum. Pelimpah pembantu Ubrug
dioperasikan dengan cara meletakkan beton lunak lengkung. Namun demikian selama
operasi Bendungan Jatiluhur, pelimpah pembantu tersebut belum pernah dioperasikan.

Area Demograpics puddle , Innudation caused by dam construction Jatiluhur sank 14 village
with a population totaling 5002 people . residents are then partially transferred to the area
around the dam and others moved to district Khanewal. Most of the population of the time was
working as a farmer.

Electricity Production. The first electricity production started in 1965 and distributed to
Bandung through the air channel high voltage 150 kv PLN. Distribustion of the new Jakarta
conducted in 1966.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 187

TARLING

Tarling adalah salah satu jenis musik yang populer di wilayah pesisir pantai utara (pantura)
Jawa Barat, terutama wilayah Indramayu dan Cirebon. Nama Tarling diidentikan dengan
nama instrumen itar (gitar) dan suling (seruling) serta istilah Yen wis mlatar gage eling (andai
banyak berdosa segera bertoubat). Asal usul tarling mulai muncul sekitar tahun 1931 di desa
Kepandean, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Alunan gitar dan suling bambu yang
menyajikan musik Dermayonan dan Cerbonan itu pun mulai mewabah sekitar dekade 1930 –
an. Kala itu anak – anak muda di berbagai pelosok desa di Indramayu dan Cirebon,
menerimanya sebagai suatu gaya hidup. Trend yang disukai dan popuker, di jondol atau
ranggon anak muda suka memainkannya, seni musik ini mulai digandrungi. Pada tahun 1935,
alunan musik tarling juga dilengkapi dengan kotak sabun yang berfungsi sebagai kandang,
dan kendi sebagai gong. Kemudian pada tahun 1936, alunan tarling dilengkapi dengan alat
musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang berfungsi sebagai perkusi.

Sumber : www.google.com
188 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Sugra dan teman – temannya pun sering diundang untuk manggung di pesta pesta hajatan,
meski tanpa honor. Biasanya, panggung itu pun hanya berupa tikar yang diterangi lampu
patromaks (saat malam hari). Tak berhenti sampai disitu, Surga pun melengkapi pertunjukan
tarlingnya dengan pagelaran drama. Adapun drama yang disampaikan itu berkisah tentang
kehidupan sehari hari yang terjadi di tengah masyarakat. Akhirnya, lahirlah lakon lakon seperti
saida – Saeni, Pegat – Balen , maupun Lahir – batin yang begitu melegenda hingga kini.
Bahkan, lakon Saida – Saeni yang berakhir tragis, selalu menguras air mata para
penontonnya.

Namun yang pasti nama tarling saat itu belum digunakan sebagai jenis aliran musik. Saat itu
nama yang digunakan untuk menyebut jenis musik ini adalah Melodi Kota Ayu untuk wilayah
Indramayu dan melodi kota Udang untuk wilayah Cirebon. Nama Tarling baru diresmikan saat
RRI sering menyiarkan jenis musik ini oleh Badan pemerintah Harian (saat ini DPRD) pada
tanggal 17 Agustus 1962 meresmikan nama Tarling sebagai nama resmi jenis musiknya.

Tapi satu hal yang pasti, seni tarling saat ini meskipun telah hampir punah. Namun demikian,
tarling selamanya tidak akan bisa dipisahkan dari sejarah masyarakat pesisir Pantura.
Dikarenakan tarling adalah jiwa mereka, dengan ikut sawer panggung atau sekedar
melihatnya , dan mendengarnya seolah mampu menghilangkan beratnya beban hidup yang
menghimpit. Lirik lagu maupun kisah yang diceritakan didalamnya, juga mampu memberikan
pesan moral yang mencerahkan dan menghibur. Karya tarling legendaris yaitu Saida Saini,
Kang Ato Ayame Ilang, Baridin, Ajian Semar Mesem, Kuntilanak (Lakon Sruet) dan beberapa
lagu tarling populer yaitu Warung Pojok (Abdul Adjib), kembang Kilaras, Warung doyong,
pemuda Idaman (Sadi M).
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 189

DANGDUT

Dangdut is one of genre music in Indonesia and very famous for some middle and lower
people in Indonesia. The origin of dangdut is from qosidah the Muslim music and also India
music and Arab music. The characteristic of music dangdut is use kendang or drums with
sound is like dang ding dut and them from this sound became the name of dangdut. In
Indonesia famous the king and also the queen of dangdut is Rhoma Irama with the his famous
band is Soneta group and the Rhoma Irama use the dangdur made of Rhoma Irama has
Muslim meaning. While the queen of dangdut Elvi Sukaesih has anattractive performance
when she sings dangdut. The uniqueness, at the singer always has unique shake the body
like the famous one is Inul Daratista, at the past Inul Daratista only just a dangdut singer street
but because she has a unique shake bodylike drill very sexy so she became famous in
Indonesia.

Sumber : www.google.com
190 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk
musik ini berakar awal dasar dari Qosidah yang terbawa oleh agama Islam yang masuk
Nusantara tahun 635 – 1600 dan Gambus yang dibawa oleh imigrasi orang Arab tahun 1870
sesudah 1988, kemudian menjelma sebagai Musik gambus tahun 1930 oleh orang Arab
Indonesia bernama Syech Albar, selanjutnya menjelma sebagai Musik Melayu Deli pada
tahun 1940 oleh Husein Bawafie, dan tahun 1950 pengaruh musik Amerika Latin serta tahun
1958 dipengaruhi Musik India melalui film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan lagu Boneka
India, dan terakhir lahir sebagai dangdut tahun 1968 dengan tokoh utama Rhoma Irama.
Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang masuk pengaruh unsur unsur musik
India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan harmonisasi).
Perubahan arus politik Indonesia pada akhir tahun 1960 an membuka masuknya pengaruh
musik barat yang kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk
pemasarannya. Sejak tahun 1970 – an dangdut boleh dikatakan telah matang.
PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI 191

DAFTAR PUSTAKA
Agung Basuki: Independent Traveling, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005

Kodhyat dan Ramaini: Kamus pariwisata dan perhotelan, Jakarta Grasindo, 1992

Suyitno: Perencanaan Wisata (Tour Planning), Yogyakarta Kanisius, 2001

Nadjamuddin Ramly: Pariwisata Berwawasan Lingkungan (Belajar dari kawasan wisata


Ancol), Jakarta Grafindo Khazanah Ilmu, 2007

Nuriata: Paket Wisata Penyusunan Produk dan Penghitungan Harga, Bandung Alfabeta, 2014

Mayawati Nur Halim: Jangan Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat, Jakarta PT. Elex Media
Komputindo, 2014

Isriani Hardin dan Dewi Puspitasari: Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep &
Implementasi)Yogyakarta Familia (Group Relasi Inti Media), 2012

Arief F. Rachman: Geografi Pariwisata Jawa dan Bali, Jakarta Media Bangsa, 2014

Arief F. Rachman, Husen Hutagalung dan Patrick Silano: Pemandu Wisata Teori dan Praktik,
Jakarta Media Bangsa , 2012

Ismayanti: Pengantar Pariwisata, Jakarta PT. Gransindo, 2010

Hery Sucipto & Fitria Andayani: Wisata Syariah Karakter, Potensi, Prospek dan
Tantangannya, Jakarta Grafindo Books Media & Wisata Syariah Consulting, 2014

Marc Mancini: Conducting Tour A Practical Guide, South Western Publising Co,1990

John R. Walker: Introduction To Hospitality Management, Pearson Education Inc Upper


SaddleRiver New Jersey, 2004

Hermawan Kartajaya Sapta Nirwandar: Tourism Marketing 3.0 Turning Tourist to Advocate,
Jakarta PT. Gramedia 2013
192 PEMANDUAN WISATA SEMESTER 1 SMK XI

GLOSARIUM

a. Itinerary : jadwal tour, tour pragram yang menyangkut semua informasi yang dibutuhkan.
b. Tourist atractions : atraksi wisata tertentu/event/acara setempat yang bisa menarik minat
wisatawan.
c. Tour program : susunan acara suatu paket wisata.
d. Tour leader : menurut buku Drs. Oka Yoeti yang berjudul : Tours Travel Manajement kata
tour leader berarti seseorang yang memimpin suatu perjalanan wisata, baik dalam
maupun luar negeri, yang bertujuan memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya
mengenai suatu objek wisata dari segi sejarah, geografi dan lain sebagainya, serta
bertanggung jawab terhadap kepuasan pelanggan dan kelancaran tour itu sendiri.
e. Tour guide : seseorang yang memandu perjalan wisata serta memberikan informasi yang
selengkap-lengkapnya selama diperjalanan dan di ODTW
f. City guide : pramuwisata yang memebrikan informasi penting dalam kota, biasanya
melakukan perjalanan menggunakan bis pariwisata, mini bus dan sebagian berjalan kaki.
g. Driver guide : pramuwisata ayang memiliki dua fungsi yaitu sebagai pramuwisata dan
driver.
h. HPI : asosiasi profesi di bidang pramuwisata Indonesia.
i. WFTGA : asosiasi profesi pramuwisata Indonesia (World Federation of Tourist Guide
Associations)
j. Motor croach : biasa disebut juga dengan bus berkapasitas 48 seat keatas.
k. Small motor coach : disebut juga dengan bus berkapasitas 48 seat kebawah.
l. High season : musim dimana baik wisatawan ataupun pelancong juml;ahnya dalam
volume yang tinggi. Biasanya saat libur sekolah, hai raya besar atau libur musim panas
atau musim dingin.
m. Low season : kebalikan dari high season dimana pelaku perjalanan dalam volume
terendahnya. Biasanya dari bulan Februari sampai Mei, atau September sampai
November.
n. Pax : jumlah orang
o. Refreshment : snack atau kudapan, disediakan biasa saat antara jam makan utama atau
coffe break pagi/sore.
p. Leisure : waktu luang yang dimanfaatkan untuk bersenang-senang.
q. Wisatawan : orang yang melakukan perjalanan wisata, definisi wisatawan ditetapkan
berdasarkan rekomendasi Iternational Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan
World Tourism Organization (WTO), seseorang yang melakukan perjalanan ke sebuah
negara atau negara diluar tempat tinggalnya untuk melakukan berbagai aktivitas wisata.

Anda mungkin juga menyukai